Pembimbing :
dr. Mas Wishnuwardhana, Sp.A
CAIRAN
SETELAH LAHIR : PARU-PARU AKAN BERISI
NOTE.
JIKA BAYI TETAP TIDAK BERNAFAS SETELAH
DIBERIKAN RANGSANGAN MAKA BAYI TERSEBUT
KEMUNGKINAN MENGALAMI APNU
SEKUNDER,TIDAK ADA GUNANYA MELANJUTKAN
RANGSANGAN,BAYI TERSEBUT HARUS
MENDAPATKAN VENTILASI TEKANAN POSITIF
PRIORITAS TINDAKAN
NILAI 3 TANDA UTAMA
Pernafasan
Frekuensi jantung
Warna kulit
MENYIAPKAN
RESUSITASI
memanggil tenaga terlatih tambahan
menyiapkan peralatan resusitasi yang
diperlukan
MEMPERSIAPKAN ALAT
Alat-alat yang dibutuhkan
penghangat dengan kain-kain
kering yang sudah
dihangatkan berikut ganjal
bahu
stetoskop
jam
penghisap lendir
oral airway
kateter penghisap
alat vtp
sumber oksigen
laringoskop
pipa et berbagai ukuran
kateter vena umbilikalis
semprit
stopcock
plester
gunting
pemantau co2(bila ada)
kantung plastik (untuk nkb)
alat pelindung diri
sendiri
sungkup dengan balon yang tidak
mengembang sendiri
t-piece resusitator
T-PIECE RESUSITATOR
KOMPRESI DADA
TEKNIK
TEKNIK IBU JARI
TEKNIK DUA JARI
KOMPRESI DADA ADALAH :
Menekan jantung ke arah tulang belakang
Meningkatakan tekanan intratorakal
Memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh organ
tubuh
KEDALAMAN PENEKANAN
Kedalaman penekanan adalah 1/3
anteroposterior rongga dada
INTUBASI ENDOTRAKEAL
DILAKUKAN BILA :
Jika terdapat mekonium dan bayi mengalami
depresi pernafasan.
Jika VTP tidak menghasilkan perbaikan kondisi
atau jika VTP akan berlangsung lama.
Jika diperlukan kompresi dada,intubasi
memudahkan koordinasi antar ventilasi dan
kompresi,dan memaksimalkan VTP.
Jika diperlukan obat2an sementara menyiapkan
jalur intravena.
PEMBERIAN OBATOBATAN
Pertimbangan pemberian obat-obatan
Cara memberikan
obat
DOSIS OBAT
EPINEFRIN 1:10.000 DENGAN DOSIS 0,1-0,3
PERTIMBANGAN KHUSUS
BILA TERDAPAT SUMBATAN MEKANIK JALAN NAFAS
TERDAPAT SUMBATAN AKIBAT MEKONIUM ATAU LENDIR
ATRESIA KHOANA
SINDROM ROBIN
GANGGUAN FUNGSI PARU
PNEUMOTHORAX
EFUSI PLEURA
HIPOPLASIA PARU
IMATURITAS BERAT
PNEUMONIA KONGENITAL
BAYI DENGAN KELAINAN JANTUNG BAWAAN
TERIMA KASIH