Anda di halaman 1dari 83

FILSAFAT ILMU

PHILOSOPHY OF SCIENCE
Oleh:
Dr. HM Syamsir, MS, PA

PHILOSOPHY

SOPHOS = SANG BIJAKSANA


PHILOSOPHIA = CINTA BIJAKSANA
Pertama diperkenalkan oleh Pythagoras (6 BC)
Difinisi:
Sebagai cara berpikir yg radikal dan cara
berpikir yg mengupas sesuatu sedalamdalamnya (Suriasumantri, 1989)

Masalah falsafah adalah masalah


kehidupan

Masalah yang terjadi pada setiap orang


Masalah filsafat tidak tetap
Ahli filsafat membantu memecahkan masalah
Ciri khas filsafat yaitu menimbulkan gejolak

Kegagalan filsafat pada saat ini


Apa yang terjadi pada filsafat memalingkan
diri dari masalah kehidupan yang pokok?
Mengapa disiplin yang fundamental ini telah
menjadi jauh dari perhatian manusia dan
masyarakat ?
Mengapa ahli filsafat itu telah merasa puas
menerima kedudukan yang jauh dan
mengherankan ?

Kemungkinan jawaban ada 2


1. Terlalu memperhatikan alat yang
dipakai untuk memcahkan masalah
2. Ciri khas eksistensi ahli filsafat di dunia

moderm

: Ahli filsafat semata-mata sebagai

anggota jurusan universitas

: Menjelma sebagai fungsional, dokter dll


: Ahli filsafat mendapat gaj sbg spesialis

Filsafat
Merupakan cara hidup yang kongkrit (a
concrete way of life) yaitu:
Suatu pandangan total tentang manusia
dan alam yang mennyinari seluruh
kehidupan manusia

Mengapa filsafat Diperlukan


1. Manusia telah memperoleh kekuatan baru sain dan
teknologi untuk memperoleh ketentraman (security)
dan kenyamanan (confort), tetapi pada waktu
bersamaan merasa tidak tentram dan tidak nyaman.
2. Filsafat dengan kerja sama dengan ilmu-ilmu lain
mempunyai peran penting untuk membimbing kepada
keinginan keinginan dan aspirasi

Lima arti Filsafat


1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
alam yang biasanya diterima secara
kepercayaan terhadap kehidupan dan
tidak kritis

Bila menghadapi keadaan kritis


Filsafat saya adalah. Menunjukkan
sikapnya yang informal terhadap apa yang
dibicarakannya
Menerima secara falsafiah ------Ini berarti ia
melihat problem tersebut secara luas, se-cara
tenang, berpikir dengan keseimbangan dan
tentram

2. Filsafat adalah sesuatu proses kritik atau


pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang sangat dijunjung tinggi
Filsafat tidak dipisahkan antara memiliki dan
melakukan (reflective sense)
Selalu berpikir dan bersikap: (melakukan
pemeriksaan kedua = a second look)

3. Filsafat adalah usaha untuk mendapat


kan gambaran keseluruhan
Menggabungkan semua cabang ilmu
(speculative philosophy)

4. Filsafat adalah adalah analisis logis

dari bahasa serta penjelasan tentang

arti kata dan konsep


Semua filsafat menggunakan analisis
Merupakan satu-satunya yang syah

5. Filsafat adalah sekumpulan masalah

yang langsung mendapat perhatian dari

manusia dan yang dicarikan jawabannya

oleh ahli filsafat


Apakah kebenaran itu
Apakah beda antara benar dan salah

Sofia mengandung arti lebih luas


daripada kebijaksanaan

1. Kerajinan
2. Kebenaran
3. Pengetahuan yang luas
4. Kebajikan intelektual
5. Pertimbangan yang sehat
Kecerdikan dalam memutuskan hal praktis

Ibnu Rusyd (1126-1198)


Filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan
otonom yang perlu dikaji oleh manusia karena
dikaruniai akal

Ibnu Sina
Hikmah ialah:
Mencari kesempurnaan diri manusia dengan
mengambarkan segala urusan dan
membenarkan segaala hakekat baik yang
bersifat teori maupun praktik menurut kadar
kemampuan manusia (terdiri dari MASALAH,
FAKTA/DATA DAN ANALISIS

Immanuel Kant (1724-1824)


Filsafat adalah ilmu dasar dari pengetahuan
yang mencakup didalamnya 4 persoalan.

1. Apakah yang dapat diketahui ( dijawab oleh metafisika)


2. Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab oleh etik/
norma)
3. Sampai dimanakah harapan kita (dijawab oleh Agama)
4. Apakah dinamakan manusia (dijawab oleh anthropologi)

Jenis manusia berdasarkan


pengetahuannya

Ada orang yang tahu ditahunya


Ada orang yang tahu ditidak tahunya
Ada orang yang tidak tahu ditahunya
Ada orang yang tidak tahu ditidaktahunya

Cara mendapat pengetahuan yang


benar

Ketahuilah apa yang kau tahu


dan ketahuilah apa yang kau
tidak tahu

Pengetahuan dimulai dengan rasa


ingin tahu
Kepastian dimulai dengan rasa raguragu
Filsafat dimulai dari kedua-duanya

Berfilsafat tentang ilmu berarti

Berterusterang kepada diri sendiri menyangkut:


1. Apakah sebenarnya yang diketahui tentang ilmu
2. Apakah ciri-cirinya yang hakiki membedakan ilmu
dengan pengetahuan lainnya yang bukan ilmu
3. Bagaimana mengetahui bahwa ilmu merupakan
pengetahuan yang benar
4. Kretaria apa yang dipakai menentukan kebenaran secara
keilmuan
5. Mengapa mesti mempelajari ilmu
6. Apakah kegunaannya yang sebenarnya

Melihat lingkungan

Bintang-bintang berkedip dilangit


Lautan biru selalu bergerak
Gempa bumi yang menghancurkan
Banjir besar yang membawa malapetaka
Ada yang menakjubkan, kekaguman dan
menakutkan
Semuanya ini menimbulkan PERTANYAAN
dan INGIN TAHU

Thales (624-548 SM)


Tinggal di sebuah pulau dan melihat laut
Mencari jawaban dan pertanyaan asal segala
benda
Di Mesir melihat air dimanfaatkan petani
Air senantiasa bergerak dan tak pernah diam
sebagai azas segala kehidupan
Asal dari segala yang ada adalah AIR

Anaximenes (585-528 SM)


Yang menjadi dasar bagi semua benda dan
kehidupan dialam ini adalah udara
Semua makhluk hidup bernapas mengambil
udara dari yang melengkapi alam semesta
Udara merupakan sumber kehidupan
Tanpa udara orang akan mati

Herakleitos (540-480 SM)

Di alam ini tidak ada yang kekal


Segala sesuatu mengalami perubahan
Perubahan dilambangkan dengan API
Perubahan berlaku di bawah hukum disebut
LOGOS = pikiran yang benar
Dasar segala sesuatu adalah API

Phytagoras (580-500 SM)


Tinggal di Kroton, Italia Selatan
Asal segala sesuatu itu adalah BILANGAN
atau ANGKA
Orang yang selalu berusaha membersihkan diri
sebelum meninggal

Leukipos (450-420 SM)

Orang pertama mengemukakan ATOM


Dikembangkan oleh Demokritos
A = tidak
Tomos = dibagi
Tidak bisa dibagi

Demokritos (460-370)
Alam semesta dari atom-atom dan ruang
hampa
Atom bebas bergerak dan mengubah posisi
Atom bersifat kekal dan tak dapat dilihat dan
tak dapat dibagi
Benda yang tampak adalah kumpulan atom

Empedokles (490-430 SM)


Alam semesta terdiri dari UDARA, API , AIR
dan TANAH
Masing-masing unsur mempunyai sifat
berbeda

SOKRATES (469-399 SM)


Manusia harus mampu mengenali dirinya sendiri
Jiwa manusia azas hidup yang paling dalam
Tidak memaksa orang lain menerima ajaran dan
pandangan tertentu
Orang lain dapat menyampaikan pandangan mereka
sendiri
Metoda DIALEKTIKA dengan cara melakukan
dialog dgn orang lain

PLATO (427-347 SM)


Realita yang mendasar adalah ide atau idea
Alam yang dilihat adalah alam Empiris mengalami
perubahan bukan realitas yang sebenarnya
Dunia penglihatan adalah dunia persepsi
Dunia konkret itu hanyalah bayangan ide abadi dan
immaterial
Jiwa manusia memp. 3 tingkatan 1) akal budi yang
tertinggi 2) rasa dan keinginan 3) hawa nafsu

ARISTOTELES (384-322)
Murid Plato 20 tahun
Guru Raja Alexender Yang Agung
Memahami:

Ilmu alam

Kedokteran

Kenegaraan

Kesenian

Kehidupan manusia

MANFAAT FILSAFAT

Membaca secara kritis


Mempertajam asumsi
Berdiskusi
Dalam kehidupan sehari- hari,
Terbiasa berpikir dalam kerangka teori dan
menerapkannya pada masalah yang dihadapi
dalam kehidupan

SIFAT FILSFAT

Menyeluruh tidak fragmentaris


Mendasar
Spekulatif
Kritis terhadap diri sendiri

Menyeluruh tidak pragmentaris


Tidak puas dengan ilmu yang dipandang
ilmu itu sendiri
Hakekat ilmu dengan pengetahuan lain
Kaitan ilmu dengan moral dan agama
Tidak berpikir picik
Yakin ilmu membawa kebahagiaan

2. Mendasar
Menegadah ke bintang-bintang
Membongkar tempat berpijak

3. Spekulatif
Tidak mungkin menguasai ilmu
pengetahuan secara keseluruhan

Masih banyak lagi di langit


dan di bumi, selain yang
terjaring dalam filsafatmu

Skeptis positif
*Recognize your limitation. All of us are
fallible. Nobody is perfect. We all make
mistakes But they can be improved. Were
men perfect they could not improve. Men are
not perfect, they can improve*(Socrates)

Filsafat sebagai pionir pengetahuan


Merupakan marinir yang merupakan
pionir
Bukan pengetahuan yang bersifat
memerinci

BERAPA PANDANGAN
DALAM FILSAFAT

Idealisme
Humanisme
Rasionalisme
Emperisme
Kritisisme
Konstruktivisme

1. Idealisme

Dikemukakan oleh Plato


Realitas yang fundamental adalah ide atau edea
Realitas yang tampak oleh indra adalah bayangan ide
Kelompok ini cendrung menghormati kebudayaan
dan tradisi karena nilai-nilai kehidupan memiliki
tingkat yang lebih tinggi daripada sekedar nilai
indifidu
Kekuatan idealisme terletak pada mental dan spiritual

2. Humanisme
A. Humanisme indifidu: mengutamakan
kemerdekaan berpikir, mengemukakan
pendapat dan berbagai aktivitas kreatif
B. Humanisme sosial: mengutamakan
pendidikan bagi masyarakat keseluruhan
untuk kesejahteraan sosial dan hubungan
antar manusia

3. Rasionalisme
Sumber pegetahuan yang dapat dipercaya
adalah akal (rasio) seseorang
Cogito ergo sum ( saya berpikir jadi saya ada)
Tukoh utama adalah Rene Descartes (15961650)
Tokoh lain: Jhon Locke, J.J. Rosseau dan J B
Basedow

4. Empirisme
Empira = kepercayaan thd pengalaman
Pernyataan yg tidak dapat dibuktikan dengan
pengalaman tidak punya arti
Ilmu harus dapat diuji dengan pengalaman
Kebenaran diperoleh bersifat a posteriori =
setelah pengalaman (post to experience)

lanjutan empirisme
Prancis Bacon (1561-1626): meletakkan dasaraar empirisme dan menyarankan penemuan
menggunakan induksi
John Locke (1632-1704 Akal tidak akan
melahirkan pengetahuan dengan sendirinya ,
penglamanlah sumber pengetahuan
Thomas Hobbes (1588-1679) penganjur
materialisme Homo homini lupus

5. Kritisisme

Disempurnakan oleh Emmanuel Kant (1724-1804)


Menggabungkan empirisme dan rasionalisme
Empiris menghasilkan keputusan bersifat sintetis
Rasionalisme menghasilkan keputusan bersifat
analisis
Empiris dan rasionalis masing-masing punya
kelemahan
Sintetis analitis missal: semua kejadian ada sebabnya

6. Kontsruktivisme
Giambasttit Vico 1710
Pengetahuan seseorang merupakan hasil kontruksi
individu melalui interaksinya dengan obyek,
fenomena, pengalaman dan lingkungannya.
Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh
seseorang baik melalui indra maupun komunikasi,
dibangun secara aktif oleh indifidu itu sendiri (Jean
Piaget)

Lanjutan konstruktivisme
Konstruktivisme cognitif (J. Piaget)
Seorang anak membangun pengetahuan
melalui jalur MEMBACA,
MENDENGARKAN, BERTANYA,
MENELUSURI DAN EKSPERIMEN
LINGKUNGAN

Lanjutan konstruktifisme
Konstruktifisme sosial ( Vigotsky)
Belajar dilakukan dalan interaksi dengan
lingkungan sosial ataupun fisik seseorang

Lanjutan konstruktivisme
Untuk meningkatkan kwalitas SDM Indonesia dalam persaingan internasional
1. Pemahaman ilmu bidang tertentu
2. Dilatih kemampuan penalaran
3. Berpikir kritis
4. Identifikasi masalah
5. menyelesaikan masalah

Cabang filsafat

1. Etika
2. Estetika
3. Metafisika
4. Agama
5. Hukum dll

Landasan filsafat ilmu


1. Ontologi
Objek apa yang ditelaah ilmu
Bagaimana ujud hakikai objek tsb
Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan
daya tangkap manusia (berpikir, merasa dan
mengindra) yang membuahkan pengetahuan

Aksiologi
Untuk apa pengethuan digunakan
Bagaimana kaitan antara penggunaan tersebut
dan kaidah moral
Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral
Bagaimana hubungan antara teknik prosedur
metoda ilmiah dan norma moral

Dasar ontologi ilmu


1. Non empiris
- tidak dapat ditangkap secara langsung
oleh panca indra.
2. Empiris
Fakta yang dapat ditangkap langsung
oleh manusia menggunakan pancaindra

Perbedaan ilimu dengan agama


Ilmu: - empiris
- skeptis
Agama - dimulai dengan keyakinan
- di luar jangkauan

Asumsi
- Berguna menentukan arah dan landasan
penelaahan kegiatan
-Asumsi dapat berbeda dalam objek yang
sama

Asumsi terhadap empiris


1. Objek tertentu mempunyai kesamaan,
keserupaan satu dengan lain : bentuk
struktur dan sifat.
membuat klasifikasi
2. Benda tidak mengalami perubahan dalam
waktu lama
planit-planit mengalami perubahan
dalam waktu yang lama dibandingdengan sebatang es

Lanjutan asumsi

3. Determinasi:
Tiap kejadian bukan merupakan suatu
kejadian secara kebetulan.
Tiap gejala mempunyai pola tertentu
yang tetap

Az Zumar 9
Katakanlah: Adakah sama orangorang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima

Al Alaq 1-5
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang
menciptakan
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah
Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya

HUMANISME
RATIONALISME
EMPIRISME
POSITIVISME
METODE ILMIAH
METODE PENELITIAN
MODEL MODEL PENELITIAAN

EPISTEMOLOGI ILMU
Ilmu adalah bagian pengetahuan
- didapat dari proses (metode keilmuan
- lebih bersifat kegiatan dpd sekedar hasil
- dinamis tidak statis
- syah bila terbatas objek empiris diperoleh
dengan metode keilmuan
Hakekat ilmu tidak berkaitan dengan titel, profesi
dan kedudukan

Epistemologi
Bagaimana proses yang memungkinkan
ditimbanya pengetahuan berupa ilmu
Bagaimana prosedurnya
Hal apa yang harus diperhatikan
Apa yang disebut kebenaran
Apa kretarianya
Cara apa mendapatkan ilmu

METODE KEILMUAN
Langkah-langkah metode ilmiah
Penentuan Masalah
Penyusunan Kerangka Masalah
Pengajuan Hipotesis
Deduksi dari Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Teori
ya
Ilmiah

Benar?

tidak

Daur deduktif-induktif / rasional


empiris
Khasanah
Ilmu

Hipotesis
(Ramalan)

Deduktif rasional
Induktif empiris
Hasil
Penelitian

Percobaan
(Fakta)

Metode ilmiah
Merupakan sintesis antara
berpikir rational dan bertumpu
pada data empiris dengan
beberapa langkah-langkah

1. Penentuan masalah

Ruang lingkup permasalahan harus jelas


Batas-batasnya harus jelas
Belum pernah diteliti
Pikirkan dana, waktu tersedia, fasilitas dan
Kemampuan teknis peneliti
Masalah yang penting (meaningful)

2. Perumusan kerangka masalah


Mendiskripsikan masalah dengan jelas
Mengidentifikasi faktor-faktor terlibat

3. Pengajuan hipotesis
Penjelasan sementara hubungan sebab akibat
Merupakan hasil penalaran induktif deduktif

4. Deduksi dari hipotesis


Merupakan langkah perantara untuk menguji
hipotesis
Deduktif berarti menjabarkan konsekwensinya
secara empiris
Merupakan identifikasi fakta apa saja yang
dapat dilihat dunia fisik nyata yang berkaitan
dengan hipotesis

5. Pembuktian hipotesis
A. Hipotesis diterima
- Kalau fakta memang ada dalam dunia
empiris
- Hipotesis terbukti
B. Hipotesis ditolah keberannya
- Ajukan hipotesis lain

catatan
Keseluruhan langkah harus ditempuh
Hubungan langkah-langkah bersifat dinamis

langkah satu menjelaskan langkah lain

6. Penerimaan hipotesis menjadi


teori ilmiah
Hasil dianggap pengetahuan baru dan
diterima sebagai bagian dari ilmu

Langkah pemecahan masalah


1. Memikirkan apa yang bisa dilakukan
untuk memecahkan masalah tsb
(hipotesis)
2. Melaksanakan pola pikiran tersebut
(pengujian)

Penelitian terdiri 2 macam


1. Penelitian murni
Untuk mendapatkan pengetahuan baru
Mengembangkan pengetahuan dgn cara
yg belum pernah terjamah
Peneliti tdk dari nol
Tidak perlu menggunakan premis-premis

lanjutan
2. Penelitian terapan
Bertujuan memanfaatkan ilmu bagi
kepentingan praktis manusia

Kegunaan teori ilmiah


Fungsi teori ilmiah
Merupakan sumber bagi penalaran dlm
menyusun hipotesis
Dalam kehidupan sehari-hari sbg sumber
pengetahuan untuk pemecahan masalah

Kegiatan keilmuan sebagai


sebuah proses
Logika Matematik
deduksi
Khasanah Ilmu

Ramalan
Dunia rasional
Dunia empiris

Induksi

Pengujian
Fakta

Statistika

Met.Pen Keilmuan

Kelebihan ilmu
- Penemuan baru harus dipublikasikan
- Penemuan harus diuji validitasnya
- Percobaan ilmiah harus dapat diulang
untuk menerima kebenarannya
- Bersifat konsisten

Kekurangan ilmu
Mempunyai ruang lingkup terbatas
Secara ontologi hanya bertumpu bidang
Pengalaman saja
Kelebihan dan sekaligus kekurangan:
bersifat pragmatis

Bahasa
Alat komunikasi verbal dipakai dalam seluruh
proses berpikir ilmiah
Alat berpikir dan komunikasi untuk
menyampaikanjalan pikiran kepada orang lain

Matematika
-Berperan dalam berpikir deduktif
Statistik
- Berperan dalam perpikir induktif
Logika
- Merupakan gabungan berpikir deduktif
- dan induktif

Anda mungkin juga menyukai

  • Kebij
    Kebij
    Dokumen1 halaman
    Kebij
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Daftar
    Daftar
    Dokumen1 halaman
    Daftar
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Form
    Form
    Dokumen10 halaman
    Form
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Pemberitahuan
    Pemberitahuan
    Dokumen1 halaman
    Pemberitahuan
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • SPO Blank Fix
    SPO Blank Fix
    Dokumen1 halaman
    SPO Blank Fix
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • PNDFTRN
    PNDFTRN
    Dokumen2 halaman
    PNDFTRN
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • SPO Blank Fix
    SPO Blank Fix
    Dokumen1 halaman
    SPO Blank Fix
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus DHF Grade II
    Presentasi Kasus DHF Grade II
    Dokumen18 halaman
    Presentasi Kasus DHF Grade II
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Gizi Balita Indonesia
    Gizi Balita Indonesia
    Dokumen18 halaman
    Gizi Balita Indonesia
    Rachmadani Hamid
    Belum ada peringkat
  • Ileus Suci
    Ileus Suci
    Dokumen42 halaman
    Ileus Suci
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Backpacker
    Backpacker
    Dokumen2 halaman
    Backpacker
    Dinda Kirana Pria
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Kongenital PR Uci
    Kelainan Kongenital PR Uci
    Dokumen12 halaman
    Kelainan Kongenital PR Uci
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus-Referat CA Mamma
    Laporan Kasus-Referat CA Mamma
    Dokumen28 halaman
    Laporan Kasus-Referat CA Mamma
    lalu_rusman
    100% (1)
  • Sim Card
    Sim Card
    Dokumen1 halaman
    Sim Card
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Faktor Resiko, Patofisiologi Dan MK CA Colorectal
    Faktor Resiko, Patofisiologi Dan MK CA Colorectal
    Dokumen14 halaman
    Faktor Resiko, Patofisiologi Dan MK CA Colorectal
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Jalan Jalan Di Bangkok
    Jalan Jalan Di Bangkok
    Dokumen4 halaman
    Jalan Jalan Di Bangkok
    bd2
    Belum ada peringkat
  • DEMAM TIFOID
    DEMAM TIFOID
    Dokumen36 halaman
    DEMAM TIFOID
    Widya Amalia Swastika
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus DHF Grade II
    Presentasi Kasus DHF Grade II
    Dokumen18 halaman
    Presentasi Kasus DHF Grade II
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Ipt - Tentiran P&K
    Ipt - Tentiran P&K
    Dokumen24 halaman
    Ipt - Tentiran P&K
    HGKAZE5
    Belum ada peringkat
  • Wrapup b17 Sken3
    Wrapup b17 Sken3
    Dokumen20 halaman
    Wrapup b17 Sken3
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus CHF
    Presentasi Kasus CHF
    Dokumen27 halaman
    Presentasi Kasus CHF
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Ileus Suci
    Ileus Suci
    Dokumen42 halaman
    Ileus Suci
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Campak
    Wrap Up Campak
    Dokumen9 halaman
    Wrap Up Campak
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • CA Colorectal
    CA Colorectal
    Dokumen6 halaman
    CA Colorectal
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Tambah Lipid
    Tambah Lipid
    Dokumen2 halaman
    Tambah Lipid
    Dabon Wardana
    Belum ada peringkat
  • DHF GRADE II
    DHF GRADE II
    Dokumen37 halaman
    DHF GRADE II
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung 1
    Gagal Jantung 1
    Dokumen7 halaman
    Gagal Jantung 1
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung 1
    Gagal Jantung 1
    Dokumen7 halaman
    Gagal Jantung 1
    Suci Asnatasia Ramadhini
    Belum ada peringkat