LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien :
Nama
: Nn. MD
Usia
: 14 th
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Tanggal pemeriksaan
: 25 Juni 2015
No RM
: 00-26-45-98
B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa dengan pasien di poli kulit kelamin
Keluhan Utama
Telapak tangan kanan dan kiri serta telapak kaki kanan kiri terasa kering dan
pecah-pecah.
(-), Asma (-), Alergi (-), Ibu juga mempunyai keluhan yang sama seperti pasien
Riwayat pengobatan
Pernah diberikan salep tetapi tidak tahu nama obatnya
C. PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
Tanda vital
Nadi
: 80 x / mnt
RR
: 20 x / mnt
Suhu : 37 C
KEPALA
Bentuk normocephali
Rambut hitam
Turgor dahi cukup
KULIT
pucat (-)
sianosis (-)
ikterik (-)
hiperpigmentasi (-)
petekie (-)
purpura (-)
ekimosis (-)
MATA
kornea jernih
sekret (-/-)
xanthelasma (-)
exophthalmus (-/-)
HIDUNG
MULUT
LEHER
DADA
Bentuk normal
Emfisematus (-)
ABDOMEN
Tidak di evaluasi
GENITALIA
Tidak di evaluasi
STATUS DERMATOLOGIS
(Pada telapak tangan dan telapak kaki)
Pada telapak tangan kanan kiri terdapat lesi hiperkeratotik dengan fisura, squama putih
kekuningan di atasnya.
Pada tumit kanan kiri terdapat lesi hiperkeratotik dengan fisura, squama dan krusta kekuningan
di atasnya, teraba keras dan tebal.
D. DIAGNOSIS KERJA
Keratoderma Palmo Plantar
E. TATALAKSANA
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
I.
DEFINISI
Palmoplantar keratoderma ( Keratoma, hiperkeratosis, keratosis, tylosis) merupakan
suatu kelompok kelainan dengan karakteristik penebalan kulit telapak tangan maupun kaki.
(3,7,8)
II.
KLASIFIKASI
Bentuk palmoplantar keratoderma (PPK) dapat dibagi menjadi bentuk herediter
dengan kelainan kulit saja, berhubungan dengan sindrom herediter PPK sebagai ciricirinya, dan bentuk yang didapat. (2,4,6,8)
A. HEREDITER (2,4,6,7,8)
Bentuk herediter dapat terlokalisasi di tangan dan kaki, atau dapat berasosiasi
dengan kelainan kulit yang lain. Klasifikasi sederhana PPK herediter dibagi dalam 3
faktor : (1) Bentuk spesifik, struktur, distribusi PPK; (2) Adanya penyakit kulit dan
jaringan penyerta lain (seperti kuku, rambut, dan mukosa membrane) di selain
telapak tangan dan kaki; (3) Ada atau tidaknya kulit yang rapuh atau melepuh.
PPK herediter diffusa tanpa kelainan penyerta :
1. Diffuse Non-epidermolytic Palmoplantar Keratoderma (NEPPK diffusa atau
PPK diffusa sirkumskripta)
Merupakan autosomal dominan (Keratin KRT1 dan KRT16). Tanda klinis
umumnya muncul saat tahun kedua awal kehidupan.
Tanda klinis :
1. Penyebaran penebalan kulit (hyperkeratosis) rata pada seluruh
permukaan telapak tangan dan kaki.
2. Sering terdapat garis merah pada pinggiran keratosis.
3. Lesi keratotik lain mungkin dapat muncul di punggung tangan,
kaki, lutut, dan siku.
4. Produksi keringat banyak.
5. Dapat terjadi penebalan kuku.
Merupakan tipe paling umum dari PPK herediter, diturunkan secara autosomal
dominan (keratin KRT9). Tanda klinis biasanya muncul pada tahun pertama
kehidupan. Tanda klinis mirip dengan tipe difus NEPPK namun kulit rapuh dan
dapat melepuh.
Untuk terapi dapat diberikan (1) Keratolitic topical;(2) Retinoid oral; (3)
Calcipotriol topical.
3.
Progressive Palmoplantar
Keratoderma
transgrediens et progrediens)
Diturunkan secara autosomal dominan. Tanda klinis biasanya terlihat pada usia
antara 8-10 tahun.
Gejala klinis :
Penebalan kulit mulai dari telapak tangan dan telapak kaki hingga bagian
punggung tangan dan kaki dan di atas tendon Achilles.
Hiperhidrosis dan variasi tanda dan gejala antar keluarga yang terkena
adalah biasa.
Tanda dan gejala dapat memburuk selama masa kanak-kanak, menetap
saat usia pubertas, dan membaik saat usia separuh baya.
10
Penebalan kulit yang luas dengan batas merah yang jelas, yang menyebar
hingga punggung tangan dan kaki. Penebalan kulit tangan dan kaki yang
luas ini mirip dengan memakai sarung tangan atau kaos kaki.
Amputasi spontan jari karena konstriksi disekitar jari tangan dan kaki.
Pada lutut dan siku mungkin dapat dianggap sebagai plak mirip psoriasis
(psoriasis like-plaques) atau patch lichenoid (lesi kecil dengan batas yang
11
12
13
14
Terapi dengan (1) perawatan gigi serta antibiotic yang tepat untuk terapi periodontitis; (2)
retinoid oral.
B. NON-HEREDITER (2,4,5,7,8)
Acquired keratoderma atau keratoderma non herediter merupakan keratoderma
yang tidak diwariskan sebagai kondisi genetic primer. Muncul saat usia dewasa.
Efloresensi penebalan kulit telapak tangan dan telapak kaki yang dapat difuse
(melibatkan seluruh permukaan telapak tangan dan kaki) maupun fokal (terlokalisasi
khususnya pada area yang mengalami tekanan).
Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan kondisi keratoderma, antara lain:
Inflamasi kulit
Psoriasis
15
Infeksi
Lain lain
Dermatitis
Lupus erythematosus
Lichen planus
Pityriasis Rubra Pilaris
Reiter syndrome
Dermatomikosis
Sifilis
Crusted scabies (Scabies Norwegia)
Iodine
Lithium
Tegafur
Glucan
Arsenic
Agen kemoterapi
Keraoderma climacterum adalah keratoderma yang biasanya
berkembang pada wanita paruh baya. Berhubungan dengan
menopause.
Untuk hasil yang memuaskan, etiologi harus diterapi. Apabila etiologi tidak
ditemukan, maka terapi konservatif seperti penggunaan keratolitik topical (urea,
asam salisilat, asam laktat), debridement berulang, retinoid topical, psoralen dengan
UVA topical, dan topical kortikosteroid dapat digunakan.
16