Anda di halaman 1dari 5

Catherine Hartono/ 07120120057

CASE REPORT: HIPERTENSI


Identitas Pasienloo
Nama

: Ny. K

Jenis Kelamin : Perempuan


Usia

: 59 tahun

Alamat

: Cikupa

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Agama

: Islam

Anamnesis
Autoanamnesis pada balai pengobatan umum Puskesmas Cikupa
Keluhan Utama: Sakit kepala sejak 1 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang karena merasakan sakit kepala saat mengerjakan pekerjaan
rumah sehari- hari. Sakit kepala disertai dengan keringat dingin dan rasa berdebar.
Sakit kepala yang dirasakan sangat mengganggu sampai pasien tidak dapat tertidur.
Sakit kepala yang dirasakan seperti berdenyut di seluruh bagian kepala tanpa disertai
mual, muntah, dan demam. Pasien juga merasakan adanya beban di bagian belakang
leher. Pasien sudah berusaha melakukan pijatan pada belakang leher untuk meredakan
rasa berat, namun tidak mereda. Pasien memutuskan untuk memeriksakan diri ke
puskesmas sehari setelahnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
-

Riwayat sakit seperti ini (+)


Riwayat hipertensi (+) sejak 3 tahun lalu
Riwayat sakit jantung (-)
Riwayat diabetes mellitus (-)
Alergi (-)

Pil kontrasepsi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


-

Anggota keluarga yang sakit seperti ini (-)


Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, jantung (-)

Pemeriksaan Fisik
Berat Badan

: 55 kg

Tinggi Badan

: 155 cm

BMI

: 22.89 ( normal weight)

Keadaan umum

: Baik, status gizi kesan baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Tanda Vital
-

Tekanan darah: 170/100 mmHg


Nadi
: 88x/ menit (teratur, denyut cukup kuat)
RR
: 20x/ menit
Suhu Tubuh : 36,60 celcius

Kepala

: Tidak ada deformitas

Mata

: Simetris, konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), edema pre


orbital (-)

Telinga

: Simetris, discharge (-)

Mulut

: Mukosa basah, cyanosis (-), pembesaran tonsil (-)

Hidung

: Simetris, discharge (-), pernafasan cuping hidung (-)

Leher

: Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)

Thorax

: Bentuk thorax datar, luka(-), bekas operasi (-), massa (-),


diskolorisasi (-)

Cor

: Ictus cordis tidak terlihat, nyeri tekan (-). Pelebaran


batas jantung (-), Suara jantung S1-S2 normal, S3 (-), S4 (-),
murmur (-), gallop (-)

Pulmo

: Bentuk dada simetris statis maupun dinamis, retraksi


supclavicular (-), retraksi intercostals (-), gerakan nafas lapang
paru kanan dan kiri normal dan seimbang. Suara perkusi sonor
di kedua lapang paru. Suara vesikuler kanan (+)/(+). Ronkhi
(-)/(-). Rabaan fremitus lapang paru kanan= lapang paru kiri.

Abdomen

: Datar, supel, bising usus normal, pembesaran hepar (-), masa


(-), bekas operasi (-), striae (-), suara perkusi timpani.

Genitalia dan anus

: Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
-

Atas
Bawah

: Simetris, edema (-), akral hangat


: Simetris, edema (-), akral hangat

Reaksi Pasien terhadap Penyakit


Feeling
Idea

: Pasien merasa takut akan sakit kepala yang dirasakan


: Pasien merasa ia pernah sakit seperti ini beberapa waktu lalu ( lupa
tepatnya) namun kali ini lebih parah

Function

: Pasien merasa terganggu saat penyakit ini muncul, karena pekerjaan


sehari harinya menjadi terbengkalai.

Expectation

: Pasien ingin cepat sembuh

Resume
Pasien Ny. K berjenis kelamin perempuan, usia 59 tahun datang ke balai
pengobatan Puskesmas Cikupa dengan keluhan utama sakit kepala berdenyut yang
sangat mengganggu sampai ia tidak dapat melakukan pekerjaan sehari- hari nya dan
tidak dapat tertidur. Pasien juga merasakan ada rasa berat dibelakang lehernya. Pasien
sudah berusaha untuk menghilangkan rasa berat di belakang leher dengan memijat
belakang leher, namun tidak mereda. Pasien pernah merasakan sakit seperti ini
beberapa waktu lalu, namun pasien lupa tepatnya. Ia merasakan kali ini sakit kepala
nya bertambah parah. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 3 tahun lalu
dan rutin mengontrol tekanan darahnya dengan datang ke puskesmas. Terakhir kali
mengontrol tekanan darah menunjukan tekanan 160/100.

Analisis
Diagnosis Banding

: Hipertensi grade II, hipertensi grade III, hipertensi primer,


hipertensi sekunder

Diagnosis

: Hipertensi grade II

Tinjauan Penyakit:
The Joint National Community on Preventation, Detection evaluation
and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan WHO dengan
International Society of Hypertension membuat definisi hipertensi yaitu apabila
tekanan sistolik seseorang 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg
atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. Seseorang baru dapat dikatakan
hipertensi apabila berdasarkan rata- rata dari dua pemeriksaan yang
diambil dari pemeriksaan kedua dan ketiga setelah pemeriksaan tekanan darah awal
memenuhi kriteria diatas. Pemeriksaan tunggal dinilai tidak adekuat untuk
menegakkan hipertensi, terutama bila pasien disertai dengan gejala penyakit.
Hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Hipertensi primer terjadi tanpa penyebab medis yang jelas, hamper 90-95% kasus
hipertensi tergolong dalam hipertensi primer.Hipertensi primer akan meningkat
resikonya seiring dengan penuaan akibat peningkatan resistensi terhadap aliran darah.
Faktor gaya hidup juga menentukan faktor resiko hipertensi primer. Hipertensi
sekunder muncul akibat dari efek samping penyakit yang lain, seperti penyakit ginjal,
endokrin dan lainnya.
Menurut dokter, gejala hipertensi biasanya tidak dirasakandi beberapa orang,
sehingga penyakit ini disebut silence disease. Namun beberapa kondisi fisik mungkin
timbul seperti sakit kepala, sering gelisah, wajah memerah, tengkuk pegal, telinga
berdengung, susah tidur, mudah lelah, mimisan dan lainnya. Hipertensi menyebabkan
timbulnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan
gagal ginjal.
Pencegahan terbaik untuk penyakit ini adalah dengan perubahan gaya hidup,
seperti menjaga berat badan normal, mengurangi asupan diet yang mengandung
natrium sampai <100 mmol/ hari, melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur,
misalnya jalan cepat (30 menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu),
membatasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak lebih
dari 2 unit/hari pada perempuan, mengkonsumsi makanan yang kaya buah dan
sayuran. Untuk pengobatan, Pedoman Kolaborasi Cochrane, World Health

Organization, dan Amerika Serikat mendukungdiuretik golongan tiazid dosis rendah


sebagai terapi pilihan untuk lini pertama.
Rekomendasi untuk Pasien
Pasien disarankan meminum obat- obatan yang sudah diberikan untuk
mengontrol tekanan darah. Pasien juga disarankan untuk menjalankan pola hidup
yang sehat, seperti berolahraga kecil, menjaga asupan nutrisi seperti memakan sayursayuran, buah-buahan dan juga membatasi asupan natrium, dan juga tidak lupa
menjaga emosi.
Daftar Pustaka
1. Carretero OA, Oparil S (January 2000). "Essential hypertension. Part I:
Definition and etiology". Circulation 101
2. Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, et al. (September 2007). "2007 ESHESC Practice Guidelines for the Management of Arterial Hypertension: ESHESC Task Force on the Management of Arterial Hypertension". J.
Hypertens. 25 (9): 175162.
3. Vasan, RS; Beiser, A, Seshadri, S, Larson, MG, Kannel, WB, D'Agostino, RB,
Levy, D (2002 Feb 27). "Residual lifetime risk for developing hypertension in
middle-aged women and men: The Framingham Heart Study.". JAMA: the
journal of the American Medical Association 287 (8): 100310.
4. Conway J (April 1984). "Hemodynamic aspects of essential hypertension in
humans". Physiol. Rev. 64 (2): 61760.

Anda mungkin juga menyukai