Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Dewan Juri yang terhormat, beserta rekan-rekan kader yang saya cintai.
Alhamdulillah, pada hari ini saya bisa berdiri di sini sebagai Peserta Lomba Pidato
Kader PKK Tingkat Kecamatan Ciwidey. Perkenalkan, saya adalah Kader PKK sejak
tahun 1994, di sebuah RW yang secara geografis tidak bisa dikatakan kampung
karena berbatasan langsung dengan pusat kota yaitu Ciwidey, dengan jarak
tempuh ke pusat pendidikan baik

TK, SD, SMP maupun SMA itu sangat dekat,

dengan sosial ekonomi yang tidak bisa dikategorikan miskin, terbukti 20 tahun lalu
hampir semua rumah sudah memiliki televisi.
Dengan kondisi seperti ini, seharusnya saya tidak menemui kesulitan ketika
menjadi kader, tetapi tentu saja, setiap perjuangan kearah kebaikan pasti ada
rintangan. Rintangan pertama adalah kurangnya minat ibu-ibu untuk menjadi kader
sehingga dari tahun ke tahun kader di RW kami tidak bertambah hanya tiga orang
dan orang yang itu-itu juga, sehingga kami sering kesulitan ketika ada pendataan
ataupun menjelang Posyandu, dan lain-lain.
Rintangan yang Kedua, adalah kurangnya perhatian dari pemerintah
setempat baik RW, desa ataupun kecamatan. Rintangan yang Ketiga, adalah
kurangnya partisipasi dari mereka yang diberi rizki lebih oleh Allah, Contohnya
Posyandu di RW kami, dari dulu hingga sekarang Posyandu itu masih menumpang
di kantor RW, dengan fasilitas yang dari tahun ke tahun itu bukan bertambah baik,
melainkan makin menghawatirkan, tidak tersedianya sudut bermain, ataupun APE
dengan PMT yang terkesan tidak menarik, tidak bergizi dan itu-itu juga.
Nah, kondisi seperti ini yang menyebabkan rintangan keempat yaitu
kurangnya minat sekaligus kepercayaan masyarakat untuk datang ke Posyandu
misalnya untuk memeriksakan kehamilannya, anak balitanya, remaja putrinya
ataupun lansianya. Mungkin ceritanya akan lain, jika kadernya muda, cantik,
qualified, dengan posyandu yang bersih, menarik dan PMT yang antik.
Dan tentu saja, pengalaman yang cukup menyesakkan adalah saat apapun
yang kita sarankan selalu tak dianggap. Contohnya, masih saja ada warga kami
yang membuang sampah ke kali, tidak memeriksakan kehamilan, melahirkan di
tolong paraji, tidak membawa anaknya ke Nakes, dan lain sebagainya.
Dewan juri yang terhormat, beserta rekan-rekan kader yang saya cintai.
Namun tentu saja ketika Allah menitipkan satu kesulitan yakinlah di sana Allah
menyimpan puluhan kemudahan, ada ratusan hikmah yang bisa kita ambil dan ada
pengalaman yang tidak ternilai, yaitu pengalaman batin, kepuasan hati saat bisa
berbagi dengan tetangga.

Menjadi kader adalah berinteraksi, bersosialisasi tidak hanya dengan


masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga dengan mereka yang di atas, Ibu
Kades, Ibu Camat, bahkan Ibu Bupati. Saya juga sering diberi kemudahan dalam
mengurus sesuatu di desa ataupun di Kecamatan. Apalagi jika dating ke PKM,
bukan sekali saya berobat ke Bidan maupun Dokter dengan gratis bahkan
pulangnya di-kepelan buat ojek. Karena menjadi kader pula lah, saya bisa
menikmati nyamannya tidur di Hotel Kanira, menikmati mewahnya Grand Hotel
Lembang dan menikmati enaknya makanan di Hotel Grand Serela.
Dan tentu saja rekan-rekan sekalian, ada pengalaman batin yang sangat
tidak akan terlupakan sejak menjadi kader, yaitu pengalaman keilmuan. Insyaallah
dari hari ke hari ilmu saya tentang kesehatan meningkat, tentang kependidikan
kemudian dikenalkan pula tentang Napza dan Hukum. Intinya, tantangan selama
menjadi kader itu bukan apa-apa di banding dengan pengalaman positif yang saya
dapat, prestige yang juga meningkat.
Dewan juri yang terhormat, beserta rekan-rekan kader yang saya cintai.
Demikianlah pengalaman yang bias saya ungkapkan. Mohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan. Terakhir marilah kita tingkatkan kinerja kita sebagai
kader. Maka Insyaallah, mereka diatas sana juga akan memberikan perhatian yang
lebih kepada kita. Saya bangga menjadi kader, maju terus kader-kader PKK
Kecamatan Ciwidey.

Billahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai