PRINSIP PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR
(BSI SD)
Standar kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa S! PGSD
FKIP Unram Semester IV diharapkan mampu memahami
prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah dasar (BSI SD) serta mampu merancang,
melaksanakan, dan menilai pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Prinsip-prinsip pembelajaran BSI SD
Indikator
:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip dan pembelajaran BSI SD
dalam kurikulum.
2. Menjelaskan prinsip kontekstual dalam pembelajaran
BSI SD
3. Menjelaskan prinsip fungsional dalam pembelajaran
BSI SD
4. Menjelaskan prinsip integratif dalam pembelajaran BSI
SD
5. Menjelaskan Prinsip apresiatif dalam pembelajaran BSI
SD.
URAIAN MATERI
1.1 Prinsip pembelajaran BSI SD dalam kuikulum
Berdasarkan uraian pengantar pada KTSP (Depdiknas,2006) diketahui
bahwa pembelajaran bahasa inonesia diarahkan untukmeningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar, hak secara
lisan maupun tulis, serta mampu menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia. Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
indonesai ini diharapkan :
1. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan
itu,
pembelajaran
bahasa
indonesia
diarahkan
mengaplikasikan
mendapatkan,
teori/konsep,
Prinsip kontekstual
Menurut purnomo (2002:10), Prinsip kontekstual dalam pembelajaran BSI
Kontruktivisme (constructivism)
Dalam teori konstruktivisme dijelaskan bahwa struktur pengetahuan
yang dikembangkan oleh otak manusia melalui dua cara, yaitu asimilasi
dan akomodasi. Asimilasi berarti struktur pengetahuan baru dibangun atas
dasar pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan
menyesuiakan hadirnya pengalaman baru. Adapun pelakasanaanya di kelas
dalam pembelajran bahasa indonesia sehari-hari dapat diwujudkan dalam
2.
bentuk peserta didik menulis/ mengarang dan atau bercirita di depan kelas.
Menemukan (inquiry)
Komponen inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran
berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diproleh peserta
didik bukan hasil mengingat seperangkat fakta, melainkan hasil
menemukan sendiri. Kegiatan inkuiri dilakukan dengan langkah-langkah
5
(c)
menganalisis
dan
menyajikan
hasil
dan
(d)
Tujuan
bertanya
adalah
untuk
menggali
informasi,
5.
atasnya.
Permodelan (Modeling)
Permodelan dalam pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan
model atau contoh yang perlu ditiru. Guru yang merasa kurang mampu
membacakan puisi, atau bermain drama, tidak perlu cemas karena guru
bukan satu-satunya yang dapat dijadikan model. Guru dapat meminta
teman sejawat, atau mendatangkan pihak luar , pembaca puisi, pemain
drama yang sudah terkenal. Dengan demikian pembelajaran puisi dan
drama tetap dapat dilaksanakan melaui model yang didatangkan dari luar.
Demikian
pula
pembelajran
menulis/
mengarang
yakni
dengan
memberikan contoh-contoh tulisan yang baik yang telah kita pilih. Adapun
tahap atau fase belajar dari model, yaitu: fase perhatian (attention phase) ,
fase retensi (retention phase), fase produksi (production phase), dan fase
7.
10