Disusun Oleh :
Diah Ayu Wulandari
Dwi Tiara Sari
Erinna Maulina
Fadhilah Akmaliah
Farras Yanza
Sasaran
Waktu
: 20 menit
Hari/Tanggal
Tempat
Tim Penyuluh
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Lima Imunisasi Dasar Lengkap
pada bayi dibawah 1 tahun selama 20 menit ibu yang mempunyai bayi usia 01 tahun dapat memahami pentingnya Lima Imunisasi Dasar Lengkap pada
bayi usia dibawah 1 tahun.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit ibu yang mempunyai
bayi usia 0-1 tahun:
1. Menjelaskan pengertian imunisasi dengan benar tanpa melihat catatan.
2. Menyebutkan lima macam imunisasi dasar lengkap pada bayi usia di
bawah 1 tahun dengan benar tanpa melihat catatan.
MATERI ( TERLAMPIR )
a. Pengertian imunisasi.
b. Lima macam imunisasi dasar lengkap pada bayi usia di bawah 1 tahun.
c. Jadwal pemberian lima imunisasi dasar lengkap pada bayi usia di bawah 1
tahun.
d. Efek samping dari pemberian lima imunisasi dasar lengkap pada usia bayi di
bawah 1 tahun.
e. Perawatan bayi pasca imunisasi
KEGIATAN
PENYULUHAN
Pendahuluan
KEGIATAN PENYULUH
1. Salam
2. Perkenalan diri
3. Kontrak waktu
1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kontrak
4. Apersepsi
waktu
4. Menanyakan pandangan
peserta tentang materi
2.
KEGIATAN
IBU
Menjawab
WAKTU
5 menit
salam
Menyimak
Menyimak
Menjawab
Kegiatan Inti
1. Penyampaian
Materi
1. Menjelaskan pengertian
imunisasi, macammacam lima imunisasi
dasar lengkap pada bayi
usia di bawah 1 tahun,
Menyimak
10 menit
2. Penyuluh memberi
Bertanya
kesempatan kepada
3.
Penutup
1. Membuka sesi
tanya jawab
2. Memberikan
Bertanya
tanya jawab
2. Penyuluhan memberikan Menjawab
evaluasi secara
evaluasi
lisan
3. Memberikan
3. Penyuluh memberikan
kesimpulan
Menyimak
kesimpulan
yang telah
disampaikan
4. Salam penutup
IV.
METODE PENYAMPAIAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V.
MEDIA
1. Flipchart
2. Leaflet
Salam
5 menit
3. SAP
VI. SUMBER
Ranuh, I.G.N. 2005. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman
Imunisasi Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Badan Penerbit Pengurus Pusat Ikatan
Dokter Anak Indonesia I.G.N.
Depkes RI. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi .
Available online : http://www.depkes.go.id. 16 Februari 2011.
Depkes RI. 2005. Brosur Imunisasi.
Available online : http://www.depkes.go.id. 16 Februari 2011.
Depkes RI. 2006. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas. Jakarta :
Ditjen PP & PL Depkes RI.
Prosedur
: Tanya jawab
Waktu
: 5 menit
Jumlah pertanyaan : 4 butir
Sifat pertanyaan
: Terbuka
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan imunisasi ?
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen
yang serupa tidak terjadi penyakit.
2. Sebutkan macam-macam imunisasi dasar lengkap !
1. BCG
2. Hepatitis B
3. Polio
4. DPT
5. Campak
3. Sebutkan jadwal pemberian imunisasi !
1. Hepatitis B dan Polio ( 0, 2, 3, 4 Bulan)
2. BCG (2 Bulan)
LAMPIRAN MATERI
LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
USIA DI BAWAH 1 TAHUN
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif,
sedangkan vaksinasi adalah dimaksudkan sebagai pemeriksaan vaksin (antigen) yang
dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari system imun di dalam
tubuh. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa
tidak terjadi penyakit. Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat dua jenis kekebalan,
yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang
diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri. Contohnya adalah
kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu atau kekebalan yang diperoleh setelah
pemberian suntikan immunoglobulin. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama
karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Waktu paruh IgG misalnya adalah 28 hari,
sedangkan waktu paruh immunoglobulin lainnya lebih pendek. Kekebalan aktif
adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti
pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya berlangsung
lebih lama karena adanya memori imunologik (Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2005).
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang, dan menghilangkan peyakit tertentu pada sekelompok masyarakat
(populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada
imunisasi cacar. Keadaan yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis penyakit
yang hanya dapat ditularkan melalui manusia, seperti misalnya penyakit difteria.
(Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005),
Program imunisasi dasar merupakan salah satu program priorotas Dirjen
PPM&PL (Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan). Adapun
dalam imunisasi dasar meliputi DPT, Polio, BCG, Campak dan Hepatitis. Sebagai
sasaran adalah bayi berumur 0-1 tahun. Tujuan dari imunisasi dasar adalah
tercapainya kekebalan Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) pada
masyarakat (Depkes RI, 2005).
3. Manfaat Lima Imunisasi Dasar Lengkap
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada bayi
meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis
Campak.
a. Hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
hepatitis yang kendungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. (Hidayat, 2005).
b. BCG
campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan
campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita
(Profil Kesehatan Indonesia, 2009).
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini adalah
virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali.
Waktu pemberian imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara pemberian imunisasi
campak melalui subkutan kemudian efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada
tempat suntikan dan panas (Hidayat, 2005).
Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek
ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam
sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock (Hidayat, 2005).
Reaksi yang dapat terjadi segera setelah vaksinasi DPT antara lain
demam tinggi, rewel, di tempat suntikan timbul kemerahan, nyeri dan
pembengkakan, yang akan hilang dalam dua hari.
d. Polio
Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio, oleh karena itu
orangtua/pengasuh tidak memerlukan tindakan apapun (Satgas Imunisasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia, 2005).
e. Campak
Reaksi yang dapat terjadi pasca vaksinasi campak dan MMR berupa rasa
tidak nyaman di bekas penyuntikan vaksin. Selain itu dapat terjadi gejala-gejala
lain yang timbul 5-12 hari setelah penyuntikan selama kurang dari 48 jam yaitu
demam tidak tinggi, erupsi kulit kemerahan halus/tipis yang tidak menular, pilek.
Pembengkakan kelenjar getah bening kepala dapat terjadi sekitar 3 minggu pasca
imunisasi MMR.
6. Perawatan Pasca Imunisasi
1. Jika bayi mengalami demam :
a. Orangtua/pengasuh dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI
atau air buah)
b. Pakailah pakaian yang tipis,
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin,
d. Berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan, maksimal 6 kali
dalam 24 jam,
e. Boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat. Jika reaksi tersebut menjadi
berat dan menetap, atau jika orangtua merasa khawatir, bawalah bayi/anak ke
dokter (Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2005).
2. Bila ulkus mengeluarkan cairan orangtua dapat mengkompres dengan cairan
antiseptik. Bila cairan bertambah banyak atau koreng semakin membesar orang tua
harus membawanya ke dokter.
3. Kompres dengan air dingin di bekas bagian yang disuntik selama 10-20 menit
dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.