Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN SKILL LAB BLOK

3.2
(GASTROENTEROHEPATOLOGI)

PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE


Skill Lab 1: Kamis, 13-9-2012 Pkl. 09.4012.10
Skill Lab 2: Senin, 17-9-2012 Pkl.10.3013.00
Skill Lab 3: Jumat, 21-9-2012 Pkl.08.00
10.30
Skill Lab 4: Sabtu, 29-9-2012 Pkl. 09.4012.10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2013/2014
PROSEDUR
PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

HAL JUDUL
KONTRIBUTOR
KATA PENGANTAR: hubungan dengan blok lain
DAFTAR ISI
DAFTAR KOMPETENSI
MATERI
a. TUJUAN: Umum & Khusus
b. RENCANA PEMBELAJARAN
c. TINJAUAN TEORI (indikasi, kontraindikasi, alat, bahan,
langkah-langkah, ilustrasi)
d. SKENARIO KLINIS
e. REFERENSI
f. CHECKLIST

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam melakukan pemasangan dan pemberian makanan melalui pipa
lambung (NGT)
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Melakukan pengukuran panjang selang NGT
b. Melakukan pemasangan pipa lambung
c. Melakukan pemberian makanan melalui pipa lambung
RENCANA PEMBELAJARAN
Pra sesi:

Mahasiswa mempelajari modul yang diberikan.


Mahasiswa melihat video tentang pemasangan NGT (link terkaitvideo yang telah
ditentukan oleh bagian)
Pre-test
Pengumpulan workplan
Sesi
Introduction dan demo oleh instruktur
Praktek oleh mahasiswa
=
5 x 14
Post-test

: 15
: 70
: 15

II. SKENARIO KLINIS


Seorang pasien laki-laki, 36 tahun, datang ke IGD dengan nyeri hebat diseluruh lapang perut
sejak 6 jam yang lalu. Pasien tampak gelisah dan kesakitan. Dari pemriksaan tampak perut
pasien membesar dan tegang. Awalnya pasien merasakan nyeri di kanan bawah perut dan ulu hati
yang makin lama makin memberat sejak 1 minggu ini sampai akhirnya terasa nyeri hebat
diseluruh lapang perut, disertai muntah dan mual hebat.

III. KONSEP TEORI


1. PENGERTIAN
Pemasangan selang nasogastrik (NG) meliputi penempatan selang plastik yang
lentur melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen pipa
yang memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dari dan memasukkan larutan
ke dalam lambung. NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. Ukuran NGT
diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
Dewasa ukurannya : 16-18 Fr
Anak-anak ukurannya: 12-14 Fr
Bayi ukuran
: 6 Fr
2. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengeluarkan cairan dan udara dari traktus gastrointestinalis


Mencegah/memulihkan mual dan muntah
Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastrointestinalis
Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas
Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna
Mengambil spesimen cairan lambung untuk pemeriksaan laboratorium

3. INDIKASI
1. Pasien tidak sadar (koma)
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (mis. Stenosis esofagus, tumor pada
mulut, tumor pada faring atau tumor pada esofagus)
3. Pasien dengan kesulitan menelan
4. Pasien paska bedah mulut, faring atau esofagus
5. Pasien yang mengalami hematemesis
6. Pasien IFO (Intoksikasi Fosfat Organik)
4. KONTRA INDIKASI
1. Pasien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasopharynx
2. Pasien dengan radang tenggorokan
5. ALAT DAN BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sonde lambung steril


Spuit 20 cc, 30 cc, 50 cc
Pinset anatomi 1 buah dan kain kasa secukupnya
Klem arteri
Plester, gunting
Lumbricant/ jelly

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Stetoskop
Bengkok
Korentang dalam tempatnya
Perlak dan alasnya
Spatel lidah
Spuit 5cc/3cc
Handscoen steril
Penlight

PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)

Nama
NIM/Kelas
NO

:
:
ASPEK YANG DINILAI

1.

Memberi salam dan memperkenalkan diri

2.

Menjelaskan tentang pemasangan NGT dan inform consent

3.
4.

Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan berbaring atau posisi semi


fowler.
Menyiapkan alat dan bahan

5.

Mencuci tangan dan memakai handscoen

6.

Lubang hidung dibersihkan dan letakkan bengkok didekat pasien

7.

Sonde lambung diukur dari hidung ke telinga lalu ke processus


xyphoideus lalu beri tanda(diplester).
Licinkan ujung pipa dengan lumbricant/ jelly dan jepit pangkal
pipa/sonde dengan klem.
Masukkan sonde melalui hidung perlahan-lahan sampai pasien
disuruh menelan (kalau sadar) atau dengan memberikan minum

8.
9.

10. Mengecek sonde apakah telah masuk ke lambung dengan cara


memasukkan udara menggunakan spuit 5cc/3cc kedalam lambung dan
diauskultasi dengan stetoskop atau dengan mengisap cairan lambung
dengan spuit
11. Buka klem penjepit perlahan-lahan, tutup pangkal sonde dengan
kasa steril. Bila sonde dipasang permanen fiksasi dengan plester
TOTAL

NILAI
0

Jambi,
........./......../........
TTD

Anda mungkin juga menyukai