Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di
Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan bayi dan balita. Keadaan ini karena
bayi dan balita merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang, juga
karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak
memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang
dari segi gizi
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang
diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan
makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu
ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat
makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu
sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan
kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi, namun akhir-akhir ini
sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan keuntungan menyusui. Selama ini
dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang
sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula.

Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI secara
Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap,
keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan
pengaruh iklan/promosi pengganti ASI dan tidak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa semua
orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk menulis
makalah yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas ASI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penulisan
ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas ASI.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas ASI.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactase dan garam- garam organic yang
disekresi oleh kedua belah kelenjer payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi. Air susu ibu (ASI)
merupakan makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan
(Soetjiningsih, 1997:1). ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi
yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup
2

memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
Kolustrum ialah ASI yang pertama kali, berwarna kekuningan, dan kaya zatantibody seperti :
faktor bifidus, SIgA, IgM, IgG, faktor antistafilokokus, laktoferin, laktoperoksidase, interferon,
lisozim, protein pengikat B12, limfosit, makrofag, faktor lipid, asam lemak, monogliserida, dan
komplemen yang terdiri dari C3 dan C4.Sedangkan ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susuformula,
jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan tambahan makanan sampai usia 6 bulan.
Pada keadaan - keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur
4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat badan kurang atau
didapatkan tanda tanda lain yangmenunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan
baik.
B. Manfaat ASI
Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan
negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena
mengandung enzim penernaan.
Ada beberapa manfaat pemberian ASI bagi bayi dan bagi ibu. Manfaat ASI bagi bayi
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6
bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti-kekebalan sehingga akan
lebih jarang sakit. ASI juga akan mengurangiterjadinya mencret, sakit telinga, dan infeksi saluran
pernafasan.
3. Mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI
potensial lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.

ekslusif

7. Mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi
kemungkinan menderita penyakit jantung.
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI ekslusif akan lebih cepat bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan
hubungan social yang baik.
10. pemberian ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya.
11. ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat
mempercepat penyembuhan pada bayi premature
12. ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat
kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.
Adapun manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.

Isapan bayi dapat membuat rahim menciut


Mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan
Mengurangi resiko perdarahan setelah melahirkan
Mengurangi terjadinya Anemia
Lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam

ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali


6. Resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari
pada ibu yang tidak menyusui
7. Menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan
mensterilkannya
8. ASI lebih praktis karena ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain
9. ASI lebih murah dari pada susu formula
10. ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh
manfaat fisik dan emotional.
Adapun manfaat pemberian ASI bagi keluarga adalah sebagai berikut.
1. Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta
peralatan lainnya
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan
3.
4.
5.
6.

kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.


penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif
Jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga
Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat
Lebih praktis saat akan bepergian karena keluarga tidak perlu repot membawa berbagai
peralatan susu.
4

Adapun manfaat pemberian ASI bagi Masyarakat dan Negara adalah sebagai berikut.
1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk
persiapannya.
2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk
merebus air, susu dan peralatannya.
6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

Adapun manfaat kolustrum sebagai berikut :


1. Faktor bifidus adalah faktor pertumbuhan Lactobacillus bifidus, bakteri yang dianggap mampu
mengganggu kolonisasi bakteri pathogen di dalam saluran cerna.
2. SIgA ( Secretory immunoglobulin A ) dianggap mampu mengikat protein asing bermolekul
besar, seperti virus, bakteri, dan zat toksik.
3. Laktoferin merupakan pengikat zat besi agar tidak dapat digunakan oleh bakteri untuk
bertumbuh-kembang.
4. Lisozim ialah enzim yang bekerja menghancurkan bakteri dengan jalan merobek dinding sel,
yang secara tidak langsung meningkatkan keefektifan antibody.
5. Leukosit sebagian berfungsi mencegah entrokolitis netrotikan, penyakit mematikan yang lazim
menjangkiti bayi berberat badan lahir rendah.
6. Makrofag selain mensekresi SIgA dan interferon, juga berfungsi untuk memangsa organisme
lain.
7. Komplemen, laktoperoksidase, dan faktor antistreptokokus merupakan faktor pertahanan yang
membantu menurunkan infeksi.

C. Nilai Gizi dari ASI


5

Seperti halnya gizi pada umumya, ASI mengandung komponen mikro dan makro nutrien. Yang
termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah vitamin
dan mineral. ASI hampir 90%nya terdiri dari air. Volume dan komposisi gizi ASI berbeda untuk setiap
ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa
menyusui (colostrum, ASI transisi, ASI matang, dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi
ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Colostrum yang diproduksi antara
hari 1- 5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.
ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal dari ibu yang
melahirkan bayi kurang bulan mengandung tinggi lemak dan protein, serta rendah laktosa dibanding
ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan
protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. Walaupun kadar protein,
laktosadan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak
meningkat. Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui,
dengan jumlah berkisar antara 45- 1200 ml dengan rerata antara 750 - 850 ml per hari. Banyaknya ASI
yang berasal dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun sampai jumlah 100 - 200
ml perhari.
Komposisi ASI antara lain :
1. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber
energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibandingkan laktosa
yang ditemukan dalam susu sapiatau susu formula. Angka kejadian diare karena laktosa sangat jarang
ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini dikarenakan penyerapan laktosa ASI lebih baik
dibanding laktosa susu sapi maupun laktosa susu formula.
2. Protein
Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat pada ASI dan susu sapi
terdiri dari protein whey dan casein. Di dalam ASI sender lebih banyak terdapat protein yang lebih
mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan casein cenderung lebih susah dicerna oleh usus bayi dan
banyak terdapat pada susu sapi. ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan
susu sapi. Salah satunya adalah taurin, dimana asam amino jenis ini banyak ditemukan di ASI yang
mempunyai peran pada perkembangan otak. Selain itu ASI juga kaya akan nukleutida dimana
6

nukleutida ini berperan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang
pertumbuhan bakteri baik yang ada di dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan
meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Lemak
Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi ataususu formula. Kadar lemak
yang tinggi ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi.
Lemak omega 3 dan omega 6 banyak ditemukan dalam ASI yang berperan dalam perkembangan otak.
DHA dan ARA hanya terdapat dalam ASI yang berperan dalam perkembangan jaringansaraf dan retina
mata. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuhyang seimbang, yang baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4. Karnitin
Karnitin dalam ASI sangat tiggi dan memiliki fungsi membantu proses pembentukan energi yang
diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh .
5. Vitamin K
Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu tambahan vitamin K yang biasanya
dalam bentuk suntikan. Vitamin K ini berfungsi sebagaifaktor pembekuan darah.
6. Vitamin D
ASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga dengan pemberianASI eksklusif dan ditambah
dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit
tulang karena kekuranganvitamin D.
7. Vitamin E
Salah satu keuntungan ASI adalah kandungan vitamin Enya cukup tinggiterutama pada kolostrum
dan ASI transisi awal. Fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.
8. Vitamin A
7

ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain berfungsi untuk kesehatan
mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan.
Inilah yang menerangkanmengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya
tahantubuh yang baik.
D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas ASI
Faktor yang mempengaruhi kualitas adalah asupan nutrisi ibu, gaya hidup dan lingkungan dan
adanya faktor yang mempengaruhi kualitas ASI adalah ketentraman jiwa dan pemikiran ibu, pengaruh
persalinan dan kebijakan petugas kesehatan, motivasi keluarga dan perawatan payudara.
Kualitas ASI dipengaruhi terutama oleh keadaan kesehatan ibu/status gizi ibudan makanan ibu
sehari-hari. Ibu yang sakit berat dengan gizi kurang bahkan buruk akan menghasilkan ASI dengan
kualitas gizi yang kurang pula. Makanan ibu yang kaya zat gizi termasuk vitamin akan menghasilkan
ASI yang berkualitas. Sedangkan kuantitas ASI dipengaruhi oleh usia laktasi (menyusui),
kualitas/kuantitas makanan sehari-hari ibu, gangguan emosi pada ibu, gangguan dalam kontinyuitas
menyusui dan pengaruh pemberian makanan lain kepada bayi.
1. Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila makanan ibu secara
teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar
pembuat ASI tidak dapat bekerjadengan sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk membentuk
produksi ASIyang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, danvitamin serta
mineral yang cukup selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-12 gelas/hari.
Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui :
a. Yang merangsang, seperti: cabe, merica, jahe, kopi, alkohol.
b. Yang membuat kembung, seperti : ubi, singkong, kol, sawi dan daun bawang.
c. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.

2. Usia Laktasi

Yang dimaksud usia laktasi adalah pada awal menyusui hanya keluar produksi awal ASI yang
disebut sebagai kolustrum 20-100 cc/kali pada 1-5 hari pertama, selanjutnya ASI transisi selama 6-10
hari, baru kemudian ASI.
3. Gangguan Emosi
Gangguan emosi mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Ibu yang mengalami kegelisahan
atau keresahan emosional mengakibatkan produksi ASI menyusut.
4. Kondisi Ibu
Seorang ibu yang bekerja atau mendadak sakit berat beresiko timbulnya gangguan
kesinambungan pemberian ASI. Keadaan ini membuat produksi ASI akan menyusut bahkan terhenti
sama sekali. Hal tersebut karena rangsangan (stimulus) waktu menyusui akan meningkatkan produksi
prolaktin, hormon yangmerangsang pembentukan ASI. Bila stimulus itu terhenti, maka prolaktin juga
ikut terhenti produksinya.
5. Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
Pemberian makanan pendamping pada bayi diketahui secara tidak langsungdapat mengurangi
stimulasi untuk produksi ASI, karenanya makanan tsbdiberikan bila diperlukan saja dan memang sudah
waktunya (paling cepat usia 4 bulan).
6. Ketenangan jiwa dan fikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan tertekan,
sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk keteganganemosional akan menurunkan volume ASI
bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.Untuk memproduksi ASI yang baik harus dalam keadaan
tenang.
7. Penggunaan alat kontrasepsi
Pada ibu yang menyusui bayinya penggunaan alat kontrasepsi hendaknya diperhatikan karena
pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi produksi ASI. Bagi ibu yang dalam masa
menyusui penggunaan kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen dapat mengurangi jumlah
produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat
9

kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau
spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan
kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI.
8. Perawatan Payudara
Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypopise untuk mengeluarkan hormon
progesteron dan estrogen lebih banyak lagi dan hormonoxytocin.
9. Anatomis Buah dada
Bila jumlah lobus dalam buah dada berkurang, lobulus pun berkurang. Dengan demikian
produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang menghisap zat-zat makan dari pembuluh darah
akan berkurang.
10. Fisiologi
Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama prolaktin ini merupakan hormon laktogenik
yang menentukan dalam hal pengadaan dan mempertahankan sekresi air susu.
11. Faktor istirahat
Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam menjalankanfungsinya dengan
demikian pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang.
12. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan
memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitik
beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan
selamat dan sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang
diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu,
dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin buruk apabila
disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu
buatan.

10

13. Faktor isapan anak


Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar maka hisapananak berkurang
dengan demikian pengeluaran ASI berkurang.
14. Faktor obat-obatan
Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon prolaktin dan
oxytocin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI.Apabila hormon-hormon ini
terganggu dengan sendirinya akan mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASIDengan
memperhatikan hal hal tadi, bayi dapat diberikan ASI sampai usia 6 bulan (setidaknya sampai usia 4
bulan) selama ibu memperhatikan pembinaan dan pemeliharaan menyusui yang baik.
Selain itu , Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari :
1. Kurang sering menyusui atau memerah payudara
2. Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat:
a.Struktur mulut dan rahang yang kurang baik
b.Teknik perlekatan yang salah
3. Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
4. Jaringan payudara hipoplastik
5. Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
6. Kurangnya gizi ibu
Sementara itu, penyebab kegagalan menyusui adalah :
1. Sikap ibu Penyebab utama kegagalan menyususi adalah sikap ibu yang tidak mendukung dan
tidak sungguh menyususi anaknya.
2. Produksi ASI tiak cukup penyebab produksi ASI yidak cuku perlu diselediki penyebabnya
oleh petugas kesehatan, apakah asupan gizi yang kurang, adanya kekhwatiran, kurang istirahat atau
memakan obat-obatan kontrasepsi yang menghalang proses penyusuan
3. Kurangnya pengetahuan ibu Ibu hendaknya memahami hal-hal yang berkaitan dengan fisiologi
menyususi dan tentang cara-cara untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.

11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbangd an sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik
secara kualitas maupun kuantitas.Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI adalah
makanan, usia laktasi, gangguan emosi, kondisi ibu, makanan pendamping asi (mp asi), ketenangan
jiwa dan fikiran, penggunaan alat kontrasepsi, perawatan payudara, anatomis buah dada, fisiologi,
faktor istirahat, faktor obat-obatan.
Pemberian ASI ekslusif akan memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara
optimal baik fisik, kepandaian emosional, spiritual maupun sosialisasinya. Itu sebabnya, akan sangat
mudah menjadi sumber daya manusia yang tangguh berkualitas.

B. Saran
Penulis menyarankan perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang
ASI dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan
payudara selama masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup. Perlu ditingkatkan peranan tenaga
kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau
petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan menyusui.

DAFTAR PUSTAKA
Arisman, MB. 2008.Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
12

Soetjiningsing. 1997. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta: EGC


https://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-pemberian-asi-eksklusif/

13

Anda mungkin juga menyukai