Anda di halaman 1dari 44

Tesis disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Sains (M.Si.)


di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh :

SADIYAH
NRP. 1206 201 010

Tanggal Ujian : 29 Juli 2008


Periode Wisuda :
Oktober 2008

Disetujui Oleh:

1. Drs. Chairul Imron, MI.Komp.


NIP: 131 688 310

(Pembimbing)

2. Dra, Farida Agustini Widjajati. MS.


NIP: 130 937 718

(Penguji)

3. Drs. Suhud Wahyudi. M.Si.


NIP: 131 651 427

(Penguji)

4. Drs, Sumarno, DEA.


NIP: 130 936 834

(Penguji)

Direktur Program Pascasarjana,

Prof. Dr.Ir. Suparno, MSIE.


NIP. 130 532 035

ii

PELABELAN SUPER EDGE-MAGIC


PADA GRAPH CYCLE YANG DIKEMBANGKAN
Nama Mahasiswa
NRP
Pembimbing

: Sadiyah
: 1206 201 010
: Drs. Chairul Imron,MI.Komp.
ABSTRAK

Misalkan G adalah graph dengan himpunan vertex V (G ) dan himpunan


edge E (G ) . Edga magic total labeling pada graph G adalah pemetaan bijektif
dengan
sifat
f dari V (G ) E (G )
{1, 2, . . ., V (G ) | + | E (G ) }
f (u ) + f (v) + f (uv) = k untuk setiap uv E (G ) dan untuk suatu bilangan bulat
k. Edge-magic total labeling f dapat disebut super edge-magic total labeling jika
f (V (G )) = {1, 2,..., V (G ) }. Pada penelitian ini akan dibahas pelabelan super edge-

magic pada graph cycle yang dikembangkan Cn Am dan (n, m ) sun .


Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cn Am dan (n, m ) sun
merupakan super edge magic total labeling, cara pelabelan serta menemukan
bilangan ajaib dari Cn Am dan (n, m ) sun .

Kata kunci : cycle, edge-magic, magic sum, super edge-magic

iii

iv

THE EXPANDING OF SUPER EDGE-MAGIC TOTAL


LABELING OF CYCLE GRAPH
By
Student Identity Number
Supervisor

: Sadiyah
: 1206 201 010
: Drs. Chairul Imron, MI.Komp.

ABSTRACT
For a graph G, with the vertex set V(G) and the edge set E(G) an edge-magic
total labeling is a bijection f from V(G) E(G) to the set of integers { 1, 2, 3, 4, 5,
6, . . . , V(G) + E(G) } with the property that f(u) + f(v) + f(uv) = k for
each uv E(G) and for fixed integer k. An edge-magic total labeling f is called
super edge-magic total labeling if f(V(G)) = {1, 2, 3, 4, . . . ,V(G)}.This
research is observed the expanding labeling and the analisys super edge-magic
graph from cycle graph Cn Am and (n,m)- sun
The result of this research show that Cn Am and (n,m)- sun as super
edge magic total labeling, deciding how to label and to find magic sum from
Cn Am dan (n,m)- sun .
Keyword : cycle, edge-magic, magic sum, super edge-magic

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis berikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan
segala hikmat, rahmat dan anugrahNya yang melimpah kepada penulis, sehungga
dapat menjalani hidup ini dengan penuh cinta kasihNya dan penulis dapat
menyelesaikan kuliah S2 serta dapat menyelesaikan tesis dengan judul:

PELABELAN SUPER EDGE-MAGIC PADA GRAPH CYCLE YANG


DIKEMBANGKAN.
Tesis ini merupakan hasil penelitian sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains (M.Si.) pada Program Studi Magister jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Sepuluh
Nopember Surabaya.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan dengan baik atas
bimbingan, arahan, dan dorongan moral maupun bantuan materil dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Chairul Imron, MI. Komp., selaku pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis,
2. Bapak DR. Isa Irawan, MT selaku koordinator Program Studi Magister
Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya,
3. Bapak Prof. DR. Basuki W, M.Sc, selaku ketua jurusan Matematika FMIPA
ITS Surabaya
4. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmunya, staf pegawai, staf
administrasi, staf laboratorium komputasi, dan staf ruang baca Jurusan
Matematika FMIPA ITS Surabaya yang telah memberikan pelayanan yang
baik.
5. Segenap teman-teman seperjuangan, mahasiswa S2 angkatan 2006, Bpk
Slamet Budiono, Bpk Projo Dwi Setiawan, Bpk Saiful Rizal, Ibu Utami, Ibu
Auli, Jasmir, Ida Christiana, Wahyuniati, Ibu Sri Suryaningsih, Diky, dan
Arif atas segala kerjasamanya, masukannya dan semangatnya.

vii

6. Orang tua tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan
kesabaran dan pengorbanan yang tidak dapat terbalaskan secara materil serta
mendoakan dengan tulus dan penuh kasih sayang, memberikan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di ITS Surabaya..
7. Saudara-saudaraku di Surabaya dan Jakarta yang telah memberikan dukungan
moril baik lahir dan batin.
8. Kepala Sekolah, rekan-rekan guru dan tata usaha SMA Negeri 1 Kota
Mojokerto yang telah menberi dukungan pada penulis.
9. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu-persatu, penulis mohon maaf
dan menyampaikan banyak terima kasih atas bantuannya.
Akhirnya penulis berharap dan memohon semoga bantuan semua pihak
mendapat kasih dan anugerah yang melimpah dari Tuhan YME, dan sebagai
suatu karya ilmiah yang dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan
keilmuan dan menjadi berkat bagi pembaca AMIN.

Surabaya, Juli 2008

Penulis

viii

DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ABSTRAK

........................ ..........................................................................

iii

ABSTACT

...................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

vii

DAFTAR ISI ................ ...............................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .... ................................................................................

xi

DAFTAR NOTASI ......... ..............................................................................

xiii

BAB 1 PENDAHULUAN . ..........................................................................

1.1 Latar Belakang ..............................................................................

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian . 3

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA . ....................................................................... 5


2.1 Beberapa Pengertian dalam Teori Graph ........................................ 5
2.2 Operasi dalam Graph Cn Am dan (n, m ) sun ............................. 7
2.3 Edge-Magic Graph dan Super Edge-Magic Graph ......................... 8
2.4 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cn ................................. 10

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 15


3.1 Metoda Penelitian ........................................................................... 15
3.2 Diagram Alir Metode Penelitian ............................................... 15

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 17


4.1 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cn Am ....................... 17
4.2 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph (n, m ) sun ................... 23

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 31


5.1 Kesimpulan .................................................................................... 31
5.2 Saran ... ..........................................................................................

31

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33

ix

DAFTAR GAMBAR
No

Judul

Halaman

1.1.

Contoh edge-magic total labeling

2.1.

Contoh Graph Terhubung dan Graph Tidak Terhubung

2.2.

Graph C5, P5, K1, K3

2.3.

Graph C3 A1

2.4.

Graph (3,1)- sun

2.5.

Contoh edge-magic total labeling dan super edge magic total


labeling

2.6.

Diagram dari C3

10

2.7.

Pelabelan pertama super edge-magic dari C3

11

2.8.

Pelabelan kedua super edge-magic dari C3

11

2.9.

Pelabelan pertama super edge-magic dari C5

12

2.10.

Pelabelan kedua super edge-magic dari C5

12

2.11.

Pelabelan pertama super edge-magic dari C7

13

2.12.

Pelabelan kedua super edge-magic dari C7

13

4.1.

Graph Cn Am

17

4.2.

Graph C5 A2

21

4.3.

Graph C5 A4

21

4.4.

(n,m)- sun , untuk m=1

23

4.5.

(7,1)- sun

26

4.6.

(n,m)- sun, untuk m > 1

27

4.7.

(3,4)- sun

29

4.8.

(5,3)- sun

30

xi

xii

DAFTAR NOTASI

Vertex (simpul)

Edge (sisi)

Jumlah vertex

Jumlah edge

Pemetaan

Gabungan himpunan

Penambahan vertex dan edge

xiii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Graph adalah cabang dari matematika yang banyak mendapat perhatian

dan berkembang sangat pesat. Salah satu bagian dari graph yang banyak diminati
adalah graph labeling . Graph G adalah pasangan himpunan (V(G), E(G)) dimana
V(G) adalah himpunan tak kosong yang elemen-elemenya disebut vertex (titik

atau simpul) dan E(G) adalah himpunan (boleh kosong) yang elemen-elemennya
merupakan pasangan tak terurut uv dari vertex-vertex u, v di V yang disebut edge
(sisi). Dua vertex u, v dikatakan adjacent jika u, v dihubungkan oleh suatu edge
yang dinotasikan uv.
Graph labeling adalah pemberian nilai (bilangan bulat positip) pada vertex,
edge atau vertex dan edge. Ada beberapa macam labeling, yaitu labeling dengan

domainnya berupa himpunan vertex, himpunan edge atau keduanya dan


dinamakan dengan vertex labeling, edge labeling dan total labeling.
Penelitian

labeling pertama kali dilakukan oleh (A.Kotzig dkk, 1970)

dinamakan magic valuation dan berkembang sampai sekarang dengan berbagai


macam nama. Salah satu jenis graph labeling adalah magic labeling yaitu vertex
labeling dan edge labeling dari suatu graph dengan himpunan bilangan bulat

positif yang memenuhi sifat penjumlahannya adalah konstan.


Edge magic total labeling dari graph G adalah pemetaan bijektif f :
V (G ) E (G )
{1,2,3,..., V (G ) + E (G ) } sedemikian

sehingga

uv E (G )

berlaku f (u ) + f (v) + f (uv) = k , untuk suatu bilangan positif k. Konstanta k


disebut bilangan ajaib (A.Kotzig dkk, 1970). Jika graph G adalah edge magic
total labeling, maka graph G disebut edge-magic total graph.
Edge-magic total labeling f disebut super edge-magic total labeling adalah

pemetaan bijektif

f : V (G ) E (G )
{1,2,3,..., V (G ) + E (G ) } sedemikian

sehingga untuk setiap

uv E (G )

berlaku

f (u ) + f (v) + f (uv) = k , yang

memenuhi sifat f (V (G )) = {1,2,3,..., V (G ) } .

Jika graph G adalah super

edge-magic labeling,maka graph G disebut super edge-magic graph.


10
13
1
19
9

20

18

16

15

11

2
14

17
12

Gambar 1.1 Contoh edge magic total labeling

Pengkajian mengenai edge magic total labeling

dan super edge magic

graph secara kontinu telah dilakukan. Misalnya (Craft dkk, 1999) dan (Godbord

dkk, 1998), menunjukkan bahwa semua cycle adalah edge magic total labeling .
Sedangkan (Enomoto, 1998) menunjukkan bahwa graph cycle C n adalah super
edge magic total labeling jika dan hanya jika n ganjil.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya penulis akan mengembangan


hasil yang ditunjukkan oleh (E.T. Baskoro dkk, 2004),

yaitu penelitian super

edge magic total labeling untuk graph Cn Am yaitu graph yang didapat

dengan menambah m vertex dan m edge pada satu vertex dari graph cycle C n dan

(n, m ) sun , yaitu graph yang diturunkan dari

graph cycle dengan menggantung

m pendant atau anting vertex dari semua vertex graph cycle, dimana graph
tersebut merupakan pengembangan dari graph cycle .

1.2 Perumusan Masalah.


1.

Bagaimana pelabelan super edge-magic pada pengembangan graph cycle


Cn Am dan (n, m ) sun .

2.

Bagaimana keberlakuan super edge-magic pada pengembangan graph cycle,


Cn Am dan (n, m ) sun .

3.

Bagaimana menentukan bilangan ajaib dari Cn Am dan (n, m ) sun .

1.3

Batasan Masalah.
Pada penelitian ini dibatasi Cn Am dan (n, m ) sun . dengan n ganjil, n3
dan m 1 .

1.4

Tujuan dan manfaat penelitian.


Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Mencari pelabelan

super edge-magic pada pengembangan graph cycle

Cn Am dan (n, m ) sun .


2.

Menganalis keberlakuan super edge magic pada pengembangan graph cycle


Cn Am dan (n, m ) sun .

3.

Menentukan bilangan ajaib dari Cn Am dan (n, m ) sun .

Manfaat dari penelitian ini adalah menambah jenis graph yang dapat dilabeli
secara super edge magic total labeling dan menambah wawasan dari super edge
magic graph labeling.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Beberapa Pengertian dalam Teori Graph


Graph G adalah pasangan himpunan (V(G), E(G)) dimana V(G) adalah
himpunan tak kosong yang elemen-elemennya disebut vertex (titik atau simpul)
dan E(G) adalah himpunan (boleh kosong) yang elemen-elemennya merupakan
pasangan tak terurut uv dari vertex-vertex u, v di V yang disebut edge (sisi). Dua
vertex

u, v dikatakan adjacent jika u, v dihubungkan oleh suatu edge yang

dinotasikan uv.
Secara grafis vertex digambarkan sebagai lingkaran(titik) dan edge
digambarkan sebagai ruas garis yang menghubungkan dua buah vertex.
Banyaknya vertex dari G dilambangkan dengan | V | = p dan banyaknya edge dari
G dilambangkan dengan | E | = q. Secara umum suatu graph G yang mempunyai
p vertex dan q edge dituliskan dengan ( p, q ) graph G.

Suatu graph G dikatakan terhubung jika dapat dibuat lintasan yang


menghubungkan setiap dua vertex pada graph tersebut, sedangkan graph G
dikatakan tidak terhubung jika terdapat dua vertex

atau lebih yang tidak

dihubungkan atau tidak dibuat lintasan. Contoh dari graph terhubung dan graph
yang tidak terhubung dapat dilihat pada Gambar 2.1. Graph terhubung yang
membentuk cycle disebut graph cycle dilambangkan dengan C n , sedangkan
graph terhubung yang tidak mengandung cycle disebut graph pohon. Salah satu

bentuk khusus dari graph pohon adalah graph path dilambangkan dengan Pn .
Graph yang setiap vertexnya terhubung dinamakan graph komplit dilambangkan

dengan K n . Contoh dari graph cycle, graph path dan graph komplit dapat dilihat
pada Gambar 2.2.

v1

v1
e5

e5

e1

v5

v4

v3

e3

e2

e4

e2

v4

v2

v5

v2
e4

e1

v3

e3

v6

Graph tidak terhubung

Graph terhubung

Gambar 2.1 Contoh Graph Terhubung dan Graph Tidak Terhubung


Contoh-contoh graph :
Graph C5, P5, K1, K3 berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 2.2 (a),

(b), (c), (d)


v1

v1
e5

e1
v2

e1

v5

e2

v2
(b)

v3

e2

e4
v4

e3

e3
v4

v3

e4

(a)

v5
v1

e3

e1

v1

v2

e2

(c)

(d)

Gambar 2.2 Graph C5, P5, K1, K3

v3

2.2. Operasi dalam Graph Cn Am dan (n,m)- sun


Untuk n 3 dan m 1 , dinotasikan Cn Am sebagai graph yang didapat
dengan menambah m vertex dan m edge pada satu vertex (sebut v1 ).
Himpunan vertex V(Cn Am ) = {vi:1in}{uj:1 j m}
Himpunan edge E( Cn Am ) = {vivj+1:1in-1}{vnv1}{v1uj:1 j m}
(Baskoro dkk, 2004).
Contoh : C3 A1
Himpunan vertex : V(C3 A1 ) = { v1, v2, v3, u1 }
Himpunan edge : E( C3 A1 )= {v1v2, v2v3, v3v1, v1u1 }
v2

v3
v1
Gambar 2.3 Graph C3 A1

u1

Misalkan (n,m)sun adalah graph yang diturunkan dari graph cycle dengan
menggantung m pendant atau anting dari semua vertex graph cycle Cn, n 3 .
V((n, m) sun )= {vi : 1 i n } { ui,j : 1 i n, 1 j m }
E(( n , m) sun )={vivi+1 : 1 i n 1 } { vnv1} {viui,j :1 i n, 1 j m }.
Contoh : ( 3,1 ) sun
Himpunan vertex : V(( 3,1 ) sun) = { v1, v2, v3, u11,u21, u31}
Himpunan edge : E(( 3 ,1 ) sun) = {v1v2, v2v3, v3v1, v1u11, v2u21, v3u31}
u21
v2
v3

v1

u31

u11

Gambar 2.4 Graph ( 3,1 ) sun

2.3

Edge-Magic Graph dan Super Edge-Magic Graph


Graph labeling adalah pemetaan satu-satu yang memetakan semua elemen

dari graph tersebut ke suatu bilangan yang biasanya merupakan bilangan bulat
positip. Ada beberapa macam labeling, yaitu labeling yang domainnya berupa
himpunan vertex, himpunan edge atau keduanya. Macam-macam labeling ini
secara berurutan disebut vertex labeling, edge labeling dan total labeling.

Banyaknya vertex dari G dilambangkan dengan | V | = p dan banyaknya


edge dari G dilambangkan dengan | E | = q. Pada penelitian ini akan digunakan
total labeling dalam pengkajian masalah.

Definisi 2.1. Edge-magic total labeling dari (p,q)-graph G adalah fungsi bijektif
f : V (G ) E (G ) {1, 2, 3,  , p + q} sedemikian hingga untuk setiap xy E(G)
dengan x, y V (G ) berlaku

f ( x) + f ( xy) + f ( y ) = k , k adalah konstanta.

Konstanta k disebut bilangan ajaib. Jika G adalah total edge-magic labeling,


maka G disebut edge-magic total graph (Kotzig, 1970).

Jika labeling dari vertex pada edge-magic total graph adalah bilangan
integer dimulai dari yang terkecil yaitu {1, 2, 3,  , p), maka labelingnya disebut
super edge-magic total labeling yang secara lengkap didefinisikan sebagai berikut

Definisi 2.2. Super edge-magic labeling dari (p,q)-graph G adalah fungsi bijektif
f : V (G ) E (G ) {1, 2, 3, , p + q} sedemikian hingga untuk setiap xy E(G)

dengan x, y V (G ) berlaku f ( x) + f ( xy ) + f ( y ) = k , k adalah konstanta, dan


memenuhi sifat f (V (G )) = {1, 2, 3,  , p} .

Konstanta k disebut magic sum

(bilangan ajaib). Jika G adalah super edge-magic total labeling, maka G disebut
super edge-magic graph (Enomoto dkk, 1998).

Untuk memberikan gambaran real dari definisi di atas diberikan contoh


edge- magic total labeling dan super edge-magic total labeling pada Gambar 2.5.

6
4

2
4

k= 12
(a)

6
5
k= 9
(b)

Gambar 2.5 Contoh edge-magic total labeling (a)


dan super edgemagic labeling (b)

Berdasarkan penelitian sebelumnya dibuktikan bahwa graph cycle Cn


merupakan total edge- magic labeling yang ditunjukkan pada Teorema 2.1.

Teorema 2.1 Setiap graph cycle C n merupakan edge-magic total

labeling

dengan range bilangan ajaib :


5n + 3
7n + 3
k
, untuk n ganjil
2
2

5n + 4
7n + 2
k
, untuk n genap (Chairul Imron dkk, 2006)
2
2

Berdasarkan penelitian sebelumnya dibuktikan bahwa graph cycle Cn


merupakan super edge magic untuk n ganjil, yang ditunjukkan pada Teorema 2.2.

Teorema 2.2.Graph cycle C n merupakan super edge-magic total labeling jika


dan hanya jika n ganjil dengan bilangan ajaib k =

5n + 3
(Enomoto dkk, 1998)
2

Menjadi sangat penting untuk dibahas apakah Cn Am dan (n,m)- sun


juga merupakan super edge- magic, dan bagaimana pelabelannya. Hal inilah yang
menjadi fokus dalam penelitian ini.

2.4

Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cycle Cn


Dalam menentukan pelabelan super edge-magic, akan sulit jika dilakukan

langsung berdasarkan definisi. Lemma berikut memberi solusi dalam menentukan


pelabelan super edge-magic.

Lemma 2.3 Suatu graph G adalah super edge-magic jika dan hanya jika terdapat
suatu fungsi bijektif

f : V(G)  {1, 2, 3, , V (G ) } demikian sehingga

himpunan S = { f (u) + f (v)

uv E(G)} terdiri dari E (G ) bilangan bulat

yang berurutan. Dalam hal ini, f akan memberi graph G super magic-labeling
dengan bilangan ajaib k= V (G ) + E (G ) + min S (Figueroa dkk, 2002).
Untuk membuat super edge- magic total labeling pada graph cycle yakni
mengetahui suatu graph super edge-magic digunakan lemma di atas, yaitu dengan
membuat pelabelan vertex-vertex demikian sehingga jumlah dari setiap dua vertex
berdekatan hasilnya adalah bilangan-bilangan yang berurutan sebanyak jumlah
edge-nya.
Berikut ini diberikan contoh super edge-magic total labeling pada C3, C5, dan
C7 dengan menggunakan Lemma 2.3.
Misalkan diagram dari graph C3 adalah sebagai berikut.
v2

e1

e2
v3

v1

e3

Gambar 2.6 Diagram dari graph C3.


Pelabelan pertama: 3, 2, 1. Ini artinya vertex v1, v2, v3 dipasangkan (di
labeli) masing-masing dengan bilangan 3, 2, 1. Jumlah label dari dua vertex
berdekatan adalah 3+2, 2+1, dan 1+3 atau sama dengan 5, 3, 4 adalah bilanganbilangan yang berurutan. Pelabelan dari edge secara otomatis mudah ditentukan
(lihat

Gambar 2.7). Bilangan ajaibnya adalah k = 3+4+2=2+6+1=1+5+3=9.

Berdasarkan rumus dari Enomoto dan Llado, k =


diperoleh bilangan ajaib k =

5n + 3
untuk n = 3
2

5.3 + 3 18
=
= 9 . Hasil yang diperoleh adalah sama
2
2
2

Gambar 2.7. Pelabelan pertama super edge-magic dari C3.


Pelabelan kedua 3, 1, 2. Ini artinya vertex v1, v2, v3 dipasangkan (dilabeli)
masing-masing dengan bilangan 3, 1, 2. Jumlah label dari dua vertex berdekatan
adalah 3+1, 1+2, dan 2+3 atau sama dengan 4, 3, 5 adalah bilangan-bilangan yang
berurutan. Pelabelan dari edge secara otomatis mudah ditentukan (lihat Gambar
2.8).
1

Gambar 2.8. Pelabelan kedua super edge-magic dari C3.


Bilangan ajaibnya adalah k = 3+5+1 = 1+6+2 = 2+4+3 = 9. Berdasarkan
rumus dari Enomoto dan Llado(1998), k =
ajaib k =

5n + 3
untuk n = 3 diperoleh bilangan
2

5.3 + 3 18
=
= 9 . Hasil yang diperoleh pun adalah sama.
2
2

Pelabelan ketiga sampai keenam juga memenuhi sifat super edge-magic


dengan nilai bilangan ajaib k sesuai dengan rumus.

10

Sekarang dilakukan pelabelan pada C5. Pelabelan pertama: 5, 3, 1, 4, 2.


Jumlah label dari dua vertex berdekatan adalah 5 + 3, 3 + 1, 1 + 4, 4 + 2, dan 2 + 5
yaitu sama dengan 8, 4, 5, 6, 7. Bilangan-bilangan ini adalah bilangan-bilangan
yang berurutan. Pelabelan dari edge-edge-nya

tinggal menyesuaikan dengan

urutan jumlah label vertex dari yang terbesar. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada Gambar 2.9
1
10

4
8

6
5

Gambar 2.9. Pelabelan pertama super edge-magic dari C5


Bilangan ajaib k dapat diperoleh dari Gambar 2.6, yaitu k =5+6+3=
3+10+1= 1+9+4= 4+8+2= 2+7+5=14. Kalau dihitung dengan rumus dari
Enomoto dan Llado untuk n = 5 diperoleh k =

5.5 + 3 28
=
= 14 .
2
2

Pelabelan kedua: 5, 2, 4, 1, 3. Jumlah label dari dua vertex berdekatan adalah


5+2, 2+4, 4+1, 1+3, dan 3+5 yaitu sama dengan 7, 6, 5, 4, 8. Bilangan-bilangan
ini adalah bilangan-bilangan yang berurutan. Pelabelan dari edge-edge-nya
tinggal menyesuaikan dengan urutan jumlah label vertex dari yang terbesar. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 2.10
4
8

1
10

7
5

Gambar 2.10. Pelabelan kedua super edge-magic dari C5

11

Bilangan ajaib k dapat diperoleh dari Gambar 2.10, yaitu k =


5+7+2=2+8+4=4+9+1=1+10+3=3+6+5=14. Hasil ini cocok dengan bilangan ajaib
yang dihitung dengan rumus dari Enomoto dan Llado.
Penyelidikan bisa dilanjutkan untuk pelabelan ketiga, keempat, dan
seterusnya sampai kesepuluh. Kita dapat memperoleh super edge-magic labeling
untuk C5 dengan bilangan ajaib k .
Yang terakhir adalah pelabelan pada C7. Ada 126 macam pelabelan super
edge magic dari C7 diambil dua pelabelan sebagai contoh yaitu 1, 7, 3, 6, 5, 2, 4
dan 1, 7, 2, 3, 4, 6, 5. Pelabelan lengkapnya disajikan dalam Gambar 2.11 dan
Gambar 2.12 berikut.
3
10

11

5
14

12
4

13

Gambar 2.11. Pelabelan pertama super edge-magic dari C7

2
7

14

10

11

12

4
13

9
5

Gambar 2.12. Pelabelan kedua super edge-magic dari C7

12

Pada dua pelabelan ini diperoleh bilangan ajaib k = 19, cocok dengan
bilangan ajaib yang diperoleh dari rumus Enomoto dan Llado, untuk n = 7 yaitu:
k=

5.7 + 3 38
=
= 19
2
2
Edge magic-total labeling pada Cn, secara umum ditunjukkan dari hasil

penelitian Enomoto (1998) dengan aturan sebagai berikut :

n +1+ i
, i = 2, 4, 6, ... , n 1
2

(v i ) =
i + 1 , i =1, 3, 5, ... , n
2

(vi vi +1 ) = 2n i ,
( v n vi ) = 2n

i = 1, 2 , 3, ...., n 1

dengan bilangan ajaib k =

5n + 3
.
2

Dalam tesis ini dibahas pelabelan Super Edge Magic pada graph cycle
yang dikembangkan dengan menambah vertex, edge, anting dengan operasi
menggunakan hasil dari penelitian E.T. Baskoro dan Y.M Cholily .

16

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah kerja sebagai berikut :
1.

Membangun graph cycle yang dikembangkan Cn Am dan (n, m ) sun .

2.

Meneliti keberlakuan super edge total labeling pada Cn Am dan

(n, m ) sun .
3.

Membuat pelabelan pada Cn Am dan (n, m ) sun .

4.

Menentukan bilangan ajaib dari Cn Am dan (n, m ) sun .

5.

Memberi ilustrasi dari hasil penelitian.

3.2. Diagram Alir Penelitian


Bagan alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini .
Membangun graph cycle yang dikembangkan yaitu
Cn Am dan (n, m ) sun .

Meneliti keberlakuan super edge total labeling pada


Cn Am dan (n, m ) sun

Membuat pelabelan pada Cn Am dan (n, m ) sun

Menentukan bilangan ajaib Cn Am dan (n, m ) sun

Memberi ilustrasi dari hasil penelitian


Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

17

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cn Am
Graph Cn Am yang merupakan graph cycle yang dikembangkan dengan
cara menambah m vertex dan m edge pada satu vertex dari graph cycle Cn .
Gambaran secara umum Cn Am ditunjukkan oleh Gambar 4.1
V5

Gambar 4.1 Graph Cn Am

Dalam bagian ini akan dikaji tiga teorema yang merupakan hasil dari
penelitian, teorema pertama membahas range dari magic sum (bilangan ajaib) dari
graph Cn Am , teorema kedua membahas graph Cn Am merupakan super
edge-magic labeling dan teorema ketiga membahas magic sum (bilangan ajaib)
dari super edge-magic labeling pada graph Cn Am .

Teorema 4.1 Graph Cn Am adalah edge magic total labeling dengan batasbatas nilai konstanta k :

n 2 + n + 2m + (2n + 2m)(2n + 2m + 1)
k
2(m + n)
( 2n + 2m)(2n + 2m + 1) + ( m + n)( m + n + 1) m( m + 1) + 2m( m + n)
2( m + n )

18

Bukti :
Himpunan vertex dan himpunan edge pada Cn Am adalah

V(Cn Am ) = {vi:1in}{uj:1 j m}
E( Cn Am ) = {vivj+1:1in-1}{vnv1}{v1uj:1 j m}
q

Misal S e = jumlah label pada edge

( e ) ,
i =1

S v = jumlah label pada vertex =

( v ) ,
i =1

Jumlah vertex dan edge pada graph Cn Am adalah p = n + m dan q = n + m ,


sehingga jumlah bilangan ajaib k, dimana k = (e1 ) + (v1 ) + (e2 ) dari graph
Cn Am adalah :
qk =
( n + m) k =

i =1

i =1

i =1

i =1

(ei ) + 2 (vi ) + m (v1 )


(ei ) + 2 (vi ) + m (v1 )

(n + m)k = S e + S v + S v + m (v1 )
(n + m)k =1 + 2 + 3 + 4 + ... + (2n + 2m) + S v + m (v1 )
( n + m) k =
k=

(2n + 2m)(2n + 2m + 1)
+ S v + m (v1 )
2

1 (2n + 2m)(2n + 2m + 1)

+ S v + m (v1 )

n+m
2

Ada enam kemungkinan yang mempengaruhi nilai k , yaitu pelabelan pada


vertex :
1. Label pada vertex diberi label kecil 1, 2, 3, ...,n dan (v1 ) = 1
2. Label pada vertex diberi label kecil 1, 2, 3, ...,n dan (v1 ) = n
3. Label pada vertex diberi label besar n +1, n +2, n +3, ..., n +m dan (v1 ) = n + 1
4. Label pada vertex diberi label besar n +1, n +2, n +3, ..., n +m dan (v1 ) = n + m
5 Label pada vertex diberi label besar m+1, m+2, m+3, ..., n +m dan (v1 ) = m + 1
6. Label pada vertex diberi label besar m+1, m+2, m+3, ..., n +m dan (v1 ) = n + m

19

Bilangan ajaib k mempunyai nilai terkecil jika pemberian label pada vertex
(v1 ) + (v 2 ) + (v3 ) + ...+ (v n ) diberi nilai kecil yaitu 1, 2, 3, 4, ..., n dan

(v1 ) = 1 , sehingga di didapat :


(v1 ) + (v 2 ) + (v3 ) + ...+ (v n ) + m (v1 ) =
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + . . .+ n + m. 1

n(n + 1)
+ m.1
2

n2 + n
+ m.1
2
n 2 + n + 2m
=
...(4.1)
2
k mempunyai nilai terbesar jika pelabelan vertex (v1 ) + (v 2 ) + (v3 ) + ...+ (v n )
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + . . .+ n + m. 1

diberi nilai besar, yaitu m+1, m+2, m+3, ..., m+ n dan (v1 ) = n + m , sehingga di
dapat :
(v1 ) + (v 2 ) + (v3 ) + ...+ (v n ) + m (v1 ) =
m + 1 + m + 2 + m + 3 + ... + ( m + n ) + m ( m + n ) =
(m + n)(m + n + 1) m(m + 1) + 2m(m + n)
...................................................(4.2)
2

Dari Persamaan (4.1) dan (4.2) diperoleh range k yaitu :


n 2 + n + 2m + (2n + 2m)(2n + 2m + 1
k
2( n + m )

(2n + 2m)(2n + 2m + 1) + (m + n)(m + n + 1) m(m + 1) + 2m(m + n)


2( n + m )
terbukti.
Teorema 4.2 akan membahas bahwa Cn Am adalah super edge- magic
labeling dengan n 3 dan m 1 , untuk n ganjil.

Teorema 4.2 Jika n ganjil , n 3 dan m 1 , Cn Am adalah super edge- magic


labeling
Bukti :
Bukti dari teorema ini menggunakan Lemma 2.3, yaitu dengan membuat
pelabelan pada vertex-vertex-nya sedemikian sehingga jumlah dua vertex yang
berdekatan merupakan bilangan-bilangan yang berurutan sebanyak vertex-vertexnya.

20

Secara umum pelabelan dari Cn Am yang dipilih didefinisikan sebagai berikut :


Definisi vertex labeling 1 dan edge labeling 2 :
n+i +2
, untuk i =1, 3 , 5 , ... n

2
1 ( vi ) :
i + 2
, untuk i = 2, 4 , 6, ... , n 1
2
n + j +1
1

1 ( u j ) :

, untuk 1 j m 1
, untuk j = m

2 ( vi vi + 1 ) = 2 ( n + m) i , untuk 1 i n 1

2 ( v n v1 )

= n + 2m

2 ( v1u j )

n + 2m j , untuk 1 j m 1
=
2 ( n + m) , untuk j = m

v1 dihubungkan dengan u j maka 1 (v1 ) + 1 (u j ) =

3+ n
+1
2

v1 dihubungkan dengan v 2 , maka 1 (v1 ) + 1 (v 2 ) =

3+ n
+2
2

v 2 dihubungkan dengan v3 , maka 1 (v 2 ) + 1 (v3 ) = 2 +


v3 dihubungkan dengan v 4 , maka 1 (v3 ) + 1 (v 4 ) =

5+ n n+3
=
+3
2
2

5+ n
n+3
+3=
+4
2
2

.
.
.
v n 1 dihubungkan dengan v n , maka 1 (v n 1 ) + 1 (v n ) =

n+3
+n
2

v n dihubungkan dengan v1 , maka 1 (v n ) + 1 (v1 ) =

n+3
+ n +1
2

v1 dihubungkan dengan u1 , maka 1 (v1 ) + 1 (u1 ) =

n+3
+ n+ 2
2

v1 dihubungkan dengan u 2 , maka 1 (v1 ) + 1 (u 2 ) =

n+3
+ n+ 3
2

21

v1 dihubungkan dengan u 3 , maka 1 (v1 ) + 1 (u 3 ) =

n+3
+ n+ 4
2

.
.
.

v1 dihubungkan dengan u j 1 , maka 1 (v1 ) + 1 (u j 1 ) =

n+3
+ n+ j
2

Dari hasil di atas terlihat bahwa himpunan jumlah dari dua label vertex
yang adjacent, S = {

3+ n
3+ n
3+ n
3+ n
3+ n
+ 1,
+ 2,
+ 3,
+ 4, . . . ,
+ n + j } , yang
2
2
2
2
2

merupakan bilangan bilangan yang berurutan menurut Lemma 2.3 terbukti


bahwa Cn Am

merupakan super edge- magic labeling, graph Cn Am yang

pelabelan totalnya memenuhi pelabelan super edge-magic disebut super edgemagic graph.
Bentuk dari Super edge-magic graph ditunjukkan oleh Gambar 4.2 dan
Gambar 4.3 .

18
10

14

11
8

7
8

12
7

Gambar 4.2 Graph C5 A2

Gambar 4.3 Graph C5 A4

Berdasarkan pembahasan sebelumnya telah dibuktikan bahwa Cn Am


merupakan super edge-magic labeling. Teorema berikut akan menentukan nilai
bilangan ajaib dari super edge-magic labeling pada Cn Am .

Teorema 4.3 Cn Am adalah super edge magic labeling dengan k = 2m +


Bukti :
Dari definisi pelabelan pada Cn Am , diperoleh :

22

5n + 5
2

k = 1 (v1 ) + 1 (v 2 ) + 2 (v1v 2 ) =

n+3
5n + 5
+ 2 + 2( n + m ) 1 = 2 m +
2
2

k = 1 (v 2 ) + 1 (v3 ) + 2 (v 2 v3 ) = 2 +
k = 1 (v3 ) + 1 (v 4 ) + 2 (v3 v 4 ) =

n+5
5n + 5
+ 2( n + m ) 2 = 2 m +
2
2

n+5
5n + 5
+ 3 + 2( n + m ) 3 = 2 m +
2
2

.
.
.
k = 1 (v n ) + 1 (v1 ) + 2 (v n v1 ) = n + 1 +

n+3
+ n + 2m
2

= 2m +

5n + 5
2

= 2m +

5n + 5
2

.
k = 1 (v1 ) + 1 (u j ) + 2 (v1u j ) =

n+3
+ 1 + 2( n + m )
2

n+3
5n + 5
+ n + 1 + 1 + n + 2 m 1 = 2m +
2
2 +
5n + 5
( n + m) k = ( n + m) ( 2 m +
)
2

k = 1 (v1 ) + 1 (u1 ) + 2 (v1u1 ) =

k = 2m +

5n + 5
2

Bukti lain adalah sebagai berikut :


Ambil nilai k pada vertex v1 dan v 2 didapat :

k = 1 (v1 ) + 1 (v 2 ) + 2 (v1v 2 ) =

n+3
5n + 5
+ 2 + 2( n + m ) 1 = 2 m +
2
2

Ambil nilai k pada vertex v n dan v1 didapat :


k = 1 (v n ) + 1 (v1 ) + 2 (v n v1 ) = n + 1 +

n+3
5n + 5
+ n + 2m = 2m +
2
2

Ambil nilai k pada vertex v1 dan u1 didapat :


k = 1 (v1 ) + 1 (u1 ) + 2 (v1u1 ) =

5n + 5
n+3
+ n + 1 + 1 + n + 2 m 1 = 2m +
2
2

Graph Cn Am merupakan super edge-magic graph dengan bilangan


ajaib k = 2m +

5n + 5
.
2

23

4.2 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph (n,m)- sun


Graph (n,m)- sun yang merupakan graph cycle yang dikembangkan dengan
cara menambah m vertex dan m edge pada semua vertex dari graph cycle Cn .
Pada pembahasan Graph (n,m)- sun dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama
Graph (n,m)- sun dengan n ganjil, n 3 dam m = 1 sedangkan bagian ke dua
Graph (n,m)- sun dengan n ganjil, n 3 dan m > 1.
Dalam bagian ini akan dikaji empat teorema yang merupakan hasil dari
penelitian, teorema pertama graph (n,m)- sun , untuk

n 3

dam

m = 1

merupakan super edge-magic labeling, teorema kedua membahas magic sum dari
graph (n,m)- sun , untuk n 3 dam m = 1, teorema ketiga membahas untuk
n 3 dan m > 1, maka (n,m)- sun adalah super edge magic labeling dan
teorema terakhir membahas magic sum dari graph (n,m)- sun untuk n 3 dan
m > 1.
Teorema 4.4 membahas (n,m)- sun

adalah super edge magic labeling,

untuk n 3 dam m = 1 dengan n ganjil.

Teorema 4.4 Jika n ganjil n 3 dam m = 1, maka (n,m)- sun adalah super
edge magic labeling.
Bukti :

Gambar 4.4. ( n,m) sun , untuk m = 1

24

Didefinisikan vertex labeling 3 dan edge labeling 4 sebagai berikut :

n+i+2
, untuk i = 1, 3, 5, .......n
2

3 (v i ) = 1 (v i ) =
i + 2

, untuk i = 2,4, 6 , ......, n 1


2

3 (u1,1 ) = 1
3 (u i ,1 ) = 2n + 2 i

, untuk 2 i n

4 (vi vi + 1 ) = 4n i , untuk 1 i n 1
4 (v n v 1 ) = 3n

4n , jika i = 1 dan j = 1

i n 1

4 (vi u i , j ) = 3n +
, jika i genap, 2 i n 1, j = 1
2

i2

2n + 2 , jika i ganjil , 3 i n , j = 1

v1 dihubungkan dengan u1,1 ,maka 3 (v1 ) + 3 (u 1,1 ) =

n+ 3
+1
2

v1 dihubungkan dengan v 2 , maka

3 (v1 ) + 3 (v 2 ) =

n+ 3
+2
2

v 2 dihubungkan dengan v3 , maka

3 ( v 2 ) + 3 (v 3 ) =

n+ 3
+3
2

.
.
.
v n 1 dihubungkan v n , maka 3 (v n 1 ) + 3 (v n ) =

v n dihubungkan v1 , maka 3 (v n ) + 3 (v1 ) =

25

n+ 1 2n + 2 3n + 3
+
=
2
2
2

2n+ 2 n + 3 3n + 3
+
=
+1
2
2
2

v n 1 dihubungkan u n 1 , maka 3 (v n 1 ) + 3 (u n 1 ) =

n+ 1 2n + 6 3n + 3
+
=
+2
2
2
2

v n 3 dihubungkan u n 3 , maka 3 (v n 3 ) + 3 (u n3 ) =

n1
3n + 3
+ 2n + 5 =
+3
2
2

.
.
.
v7 dihubungkan u 7,1 , maka 3 (v7 ) + 3 (u 7 ,1 ) =

n+ 9
n+3
+ 2n 5 =
+ 2n 2
2
2

v5 dihubungkan u 5,1 , 3 (V5 u 5,1 ) = 3 (V5 ) + 3 (u 5,1 ) =

n+ 7
n+3
+ 2n 3 =
+ 2n 1
2
2

.
.
.
v3 dihubungkan u 3,1 , maka 3 (v3 ) + 3 (u 3,1 ) =

n+ 5
n+3
+ 2n 1 =
+ 2n
2
2

.
.
.

Dari hasil di atas terlihat bahwa himpunan jumlah dari dua label vertex
yang
adjacent, S = {

3n + 3 3n + 3
n+3
n+3
n+3
n+3
+ 1,
+ 2,
+ 3, ...,
,
+ 1,...,
+ 2n, ...} ,
2
2
2
2
2
2

yang merupakan bilangan bilangan yang berurutan menurut Lemma 2.3 terbukti
bahwa (n,m)- sun merupakan super edge magic labeling.

26

Bentuk super edge-magic graph (7,1)- sun ditunjukkan oleh Gambar 4.5.

Gambar 4.5. (7,1)-sun

Dari pembahasan Teorema 4.4 dengan menggunakan definisi edge-magic


total labeling didapat bilangan ajaib k, yang akan di bahas pada Teorema 4.5.

Teorema 4.5 Untuk n ganjil n 3 dam m = 1, (n,m)- sun adalah super edge

9n + 5
2

magic total labeling dengan k =


Bukti :

Ambil nilai k pada vertex v1 dan v 2 didapat :


k = 3 ( v1 ) + 3 ( v 2 ) + 4 (v1v 2 ) =

n+3
n+3
9n + 5
+ 2 + 4n 1 =
+ 4n + 1 =
2
2
2

Ambil nilai k pada vertex v1 dan u1,1 didapat :


k = 3 (v1 ) + 3 ( u1,1 ) + 4 (v1u1,1 ) =

n+3
9n + 5
+ 1 + 4n =
2
2

Ambil nilai k pada vertex v n dan u n+1 didapat :


2n + 2
n 1
+ 2n +
+ 2n + 2 n
2
2
2n + 2
n 1
9n + 5
=
+ 3n +
+2 =
2
2
2

k = 3 (vn ) + 3 ( un+1 ) + 4 (vn un+1 ) =

27

Teorema 4.6 membahas bahwa (n,m) sun adalah super edge magic
labeling dengan n 3 dam m > 1 untuk n ganjil.

Teorema 4.6 Jika n ganjil n 3 dam m > 1, maka (n,m)- sun adalah super
edge magic total labeling.
Bukti :

Gambar 4.6 : ( n, m ) sun untuk m > 1


Definisi pelabelan vertex 3 dan pelabelan edge 4 sebagai berikut :

n+i+2
, untuk i = 1, 3, 5, .......n
2

3 (v i ) = 1 (v i ) =
i + 2

, untuk i = 2,4, 6 , ......, n 1


2

3 (u1, j ) = 1 , untuk j = m
3 (u1, j ) = n + j + 1 , untuk 1 j m 1
4 (u i , j ) = n ( j + 1) + m j i + 2 , untuk 2 i n , 1 j m

28

4 (vi v i +1 ) = 2n ( m + 1) i , untuk 1 i n 1
4 (v n v 1 ) = 2n ( m + 1) n
2n(m + 1) , jika i = 1 dan j = m
2n(m + 1) (n + j) , jika i = 1 dan 1 j m 1

4 (vi ui, j ) = 2n(m + 1) nj + i n 1 2m + 2 j , jika i genap, 2 i n 1, 1 j m


2

i 1 + 2 j 2m
, jika i ganjil , 3 i n , 1 j m
2nm + n(1 j) +
2

n+ 3
+1
v1 dihubungkan dengan u1, j ,maka 3 (v1 ) + 3 (u 1, j ) =
2

v1 dihubungkan dengan v 2 ,maka 3 (v1 ) + 3 (v 2 ) =

n+ 3
+2
2

v1 dihubungkan dengan v3 ,maka 3 (v1 ) + 3 (v3 ) =

n+ 3
+3
2

.
.
.
v n dihubungkan dgn v1 ,maka 3 (v n ) + 3 (v1 ) =

2n+ 2 n + 2 3n + 4
+
=
2
2
2

.
.
.

v1 dihubungkankan dgn u11 ,maka 3 (v1 ) + 3 (u11 ) =

n+ 3
+n+2
2

v1 dihubungkankan dgn u12 ,maka 3 (v1 ) + 3 (u12 ) =


v1 dihubungkankan dgn u13 ,maka 3 (v1 ) + 3 (u13 ) =
.
.
.

29

n+ 3
+n+3
2

n+ 3
+n+4
2

v1 dihubungkankan dgn u1m1 ,maka 3 (v1 ) + 3 (u1m 1 ) =

n+ 3
+n+m
2

.
.
.
v 2 dihubungkankan dgn u 21 ,maka 3 (v 2 ) + 3 (u 21 ) = 2n + m + 1

v 2 dihubungkankan dgn u 31 ,maka 3 (v 2 ) + 3 (u 31 ) = 2n + m


v 2 dihubungkankan dgn u 41 ,maka 3 (v 2 ) + 3 (u 41 ) = 2n + m 1

v 2 dihubungkankan dgn u 51 ,maka 3 (v 2 ) + 3 (u 51 ) = 2n + m 2


.
.
.
Dari hasil di atas

terlihat bahwa himpunan jumlah dua vertex yang

adjacent

3n + 4
n+3
n+3
n+3
n+3
n+3
, ... ,
+ n + 3,... ,
+1 ,
+ 2,
+ 3,...,
+ n + 2,
2
2
2
2
2
2
n+3
+ n + m, ..., 2n + m + 1, 2n + m,2n + m 1, 2n + m 2, ...}
2

S= {

yang merupakan bilangan yang berurutan, menurut Lemma 2.3 (n,m)- sun
merupakan super edge magic labeling.
Bentuk dari super edge-magic graph ditunjukkan oleh Gambar 4.6 dan
Gambar 4.7.

Gambar 4.7. (3,4)- sun

30

Gambar 4.8. (5,3)- sun

Dari pembahasan Teorema 4.6 didapat bilangan ajaib k , yang dibahas dan
dibuktikan pada Teorema 4.7 di bawah ini.

Teorema 4.7 Untuk n ganjil n 3 dam m > 1, (n,m)- sun adalah super edge
magic labeling dengan k = 2n (m + 1) +

n+5
2

Bukti :
Dari definisi pelabelan pada graph (n,m)- sun, untuk n 3 dam m > 1
dan n ganjil , diperoleh :
Ambil nilai k pada vertex v1 dan v 2 didapat :

k = 3 ( v1 ) + 3 (v 2 ) + 4 (v1v 2 ) =

n+3
n+5
+ 2 + 2n(m + 1) 1 = 2n(m + 1) +
2
2

Ambil nilai k pada vertex v1 dan u1,1 didapat :


n+3
n+5
+ n + 2 + 2n(m + 1) (n +1) = 2n(m + 1) +
2
2
Ambil nilai k pada vertex v n dan u i , j didapat
k = 3 (v1 ) + 3 ( u1,1 ) + 4 (v1u1,1 ) =

2n + 2
n 1
+ n ( m + 1) n + 2 + 2 nm + n (1 m ) +
2
2
n +5
= 2 n ( m + 1) +
2

k = 3 (v n ) + 3 ( u i , j ) + 4 (v n u i , j ) =

31

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Graph Cn Am adalah edge magic total labeling dengan batas-batas nilai
konstanta k :

n 2 + n + 2m + (2n + 2m)(2n + 2m + 1)
k
2(m + n)
(2n + 2m)(2n + 2m + 1) + (m + n)(m + n + 1) m(m + 1) + 2m(m + n)
2( m + n )
2. Graph Cn Am, untuk n ganjil , n 3 dan m 1 adalah super edge-magic
graph dengan k = 2m +

5n + 5
2

3. (n,m)- sun, untuk n ganjil, n 3 dan m = 1 adalah super edge magic


labeling k =

9n + 5
2

4. (n,m)- sun, untuk n ganjil, n 3 dan m > 1 adalah super edge magic
labeling k = 2n ( m + 1) +

n+5
2

5.2 Saran
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan memperluas graph Cn Am dan
(n,m) sun dengan bentuk pelabelan yang berbeda, yang merupakan super edgemagic labeling, sehingga menambah wawasan tentang super edge-magic labeling.

32

DAFTAR PUSTAKA
Baskoro,E.T dan Y.M. Cholily (2004),Expanding Super Edge-Magic Graphs
Proc. ITB Sains & Tek . Vol. 36 A. No. 2. 2004. 117 125.
Battle, F.A.M. (2001), On Magics Graphs, Tesis doctoral, Departemen de
Matematica Aplicada IV, Barcelona.
Imron, Chairul dan Bandung A.S. (2006), MagicGraph On Cycle, Proceedings
of the First International Conference on Math & Stat (ICOMS-1), Bandung
Indonesia, hal 419 428.
Enomoto.H,Anna S.Llado,Tomoki Nakamigawa dan Gerhard Ringel (1998),
Super edge-magic graph, SUT Journal of Mathematics, V 34 No. 2 105109.
Figueroa-Centeno.R.M.,Ichishima, R. dan Muntaher-Batle,F.A. (2002), On
Super Edge-Magic Graph, ArsCombinatoria, Vol 64, hal 81 96
Kotzig.A.dan Rosa. A. (1970), Magic Valuation of Finite Graph, Canada Math
Bull, Vol 13, hal 451 461.

33

34

Anda mungkin juga menyukai