PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI Makalah
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI Makalah
Oleh
Kelompok 2
1. Made Aprillia Negari
P07124214 008
P07124214 022
P07124214 023
P07124214 025
P07124214 027
P07124214 028
P07124214 031
P07124214 040
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya
lah, makalah yang berjudul Pengertian Epidemiologi ini dapat kami selesaikan. Penyusunan
makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi......................................................................... 3
B. Contoh Epidemiologi............................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................ 8
Daftar Pustaka...................................................................................................... 9
Hasil Diskusi........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun tahun terakhir ini, nilai informasi tentang distribusi penyakit
untuk perencanaan pemberian pelayanan kesehatan telah semkin terwujud.
Keterlambatan dalam mendeteksi wabah dan ketidaksiapan respon dapat
memperburuk dampak penyakit menular. Keterlambatan dan ketidaksiapan
tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kasus, tingkat kematian serta potensi
penyebaran ke daerah lain secara nasional, regional, maupun global.
Dalam beberapa penelitian kejadian kesakitan telah dihubungkan dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan, permintaan, dan suplai. Terdapat juga perhatian
yang meningkat dalam efektivitas sistem pelayanan kesehatan dan berbagai cara
pengobatan. Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi.
Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular
saja tetapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari
penyakit-penyakit non infeksi, sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan
sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks
lingkungannya.
Dewasa ini, epidemiologi sebagai salah satu ilmu yang relatif masih baru,
walaupun telah digunakan secara luas, tetapi masih diliputi oleh selisih pendapat
maupun perbedaan pengertian yang bukan saja dalam hal definisi epidemiologi
secara umum, melainkan dalam hal pengertian terhadap berbagai istilah dan
pengukuran. Penggunaan rate dan rasio yang masih sering salah serta kesepakatan
tentang arti angka insiden (incidence rate) masih sering muncul di permukaan.
Epidemiologi telah banyak mengalami perubahan sejak dari awal
penggunaannya secara traditional baik yang bersifat filosofis maupun perubahan
dalam teknis penggunaannya. Namun demikian, dengan kemajuan ilmu dan
teknologi dewasa ini banyak mendorong para ahli epidemiologi untuk
mengembangkan diri dan sekaligus berusaha mengembangkan disiplin ilmu
epidemiologi agar dapat sejajar dengan berbagai ilmu dasar lainnya (Nur, 2008).
Berdasarkan hal tersebut kami akan mengkaji lebih dalam mengenai pengertian
epidemiologi.
1
B. Rumusan Masalah
Atas penentuan latar belakang diatas masalah pokok yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Apakah pengertian epidemiologi ?
Apa saja contoh kasus dari epidemiologi ?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain :
Mengetahui dan memahami pengertian epidemiologi
Mengetahui contoh kasus epidemiologi.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan dan pemahaman mengenai
pelayanan kesehatan dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi
1. Pengertian Menurut Asal Kata
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari 3 kata dasar yaitu epi yang berarti pada atau tentang, demos yang
berarti penduduk dan kata terakhir adalah logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk (Wahyudin,
2009).
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini Epidemiologi adalah :
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta
Determinan masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta
Determinannya (faktor faktor yang mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan
pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga
saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja,
ilmu
yang
selalu
berkembang,
Epidemiologi
senantiasa
Epidemiologi
sebagai
suatu
pengetahuan
tentang
fenomena massal (Mass Phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah
(Natural History) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu
perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang
terjadi/mengenai masyarakat atau massa.
f. Gary D. Friedman (1974)
diperoleh
semenjak
dalam
kandungan
(Congenital
Protozoa ini hidup dalam sel epitel usus muda hospes definitif,
sedangkan ookistanya dikeluarkan bersama tinjanya. Penularan parasit
ini terjadi dengan tertelannya ookista dan kista jaringan dalam daging
mentah atau kurang matang serta transplasental pada waktu janin
dalam kandungan. Diagnosis infeksi protozoa ini dilakukan dengan
mendapatkan antibodi IgM dan IgG anti T. gondii dalam tes serologi
(WHO, 1979 ; Zaman dan Keong, 1988).
b. Contoh 2 :
Neoplasma merupakan sekumpulan sel yang mengalami
perubahan secara berlebihan dengan proliferasi yang tidak berguna dan
tidak mempunyai respon terhadap mekanisme kontrol yang normal
serta memberi pengaruh yang buruk terhadap jaringan sekitarnya.
Ada dua jenis kanker yaitu kanker ganas (maligna) dengan
proliferasi sel-sel kanker yang tidak terkontrol yang merugikan fungsi
organ tertentu dan dapat invasi kejaringan sekitarnya serta dapat
metastase ketempat yang jauh. Kanker jinak (benigna) terdiri dari selsel yang normal yang tidak mengadakan invasi atau metastase ke
tempat lain.
Di Amerika Serikat merupakan penyebab kematian kedua
setelah penyakit jantung. Setiap tahun dijumpai 1.000.000 kasus baru
kanker ganas dengan mortalitas sebesar 22%. Dengan kemajuan
Imunologi kanker, Viral Oncologi, dan Molekular Biologi angka dan
mortalitas dapat diperkecil.
Berdasarkan contoh 1, untuk mempelajari penyebab yang merugikan
penderita, metoda penelitian khusus telah berkembang secara ilmiah, sesuai etika,
dan biaya yang efektif. Epidemiologi memperbesar penelitian dasar dan klinis
melalui gambaran distribusi kanker dan identifikasi suatu penderita dengan risiko
berbeda dari perkembangan kanker. Oleh karena itu dapat dilihat epidemiologi
diperlukan dengan salah satu
disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam
populasi (Unair, 2015). Contoh di atas dapat disimpulkan sudah sesuai dengan
pengertian epidemiologi.
Berdasarkan contoh 2, untuk mempelajari penyebab yang merugikan
penderita, metoda penelitian khusus telah berkembang secara ilmiah, sesuai etika,
dan biaya yang efektif. Epidemiologi memperbesar penelitian dasar dan klinis
melalui gambaran distribusi toxoplasma dan identifikasi suatu penderita dengan
risiko berbeda dari perkembangan toxoplasma. Oleh karena itu dapat dilihat
epidemiologi diperlukan dengan salah satu tujuan untuk mengendalikan penyakit
atau perubahan dan mencegah terulangnya kembali. Sesuai dengan pengertian
para ahli yaitu Anders Ahlbom & Staffan Norel (1989) yang dimana epidemiologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia,
contoh di atas sudah sangat sesuai dengan pengertian epidemiologi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Ilmu yang
mempelajari
sesuatu
(penyakit)
yang
ada
di
antara
(yang
melanda)
DAFTAR PUSTAKA
Academia. 2015. Epidemiologi. (online)https://www.academia.edu/. Diakses pada:
2 September 2015, pukul 11.05 WITA.
Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2002. Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Noor, Nasry Nur. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: EGC.
Unair. 2015. Epidemiologi.
(online)http://web.unair.ac.id/admin/file/f_17960_Epidemiologi.pdf.
Diakses pada: 2 September 2015, pukul 11.00 WITA.
WHO. 2015. Epidemiology. (online)http://www.who.int/topics/epidemiology/en/.
Diakses pada : 2 September 2015, pukul 11.40 WITA
Library USU. 2015. Epidemiologi Toxoplasma Gondii.
(Online)http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-indra%20c4.pdf. Diakses
pada: 2 September 2015, pukul 11.45 WITA
Repository USU. 2015 Epidemiologi dan Etiologi Kanker.
(online)http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20676/1/mknsep2006-%20sup%20(13).pdf. Diakses pada: 2 September 2015, pukul 11.50
WITA
HASIL DISKUSI
Moderator
P07124214 018
Notulen
P07124214 051
Hasil diskusi : -