Anda di halaman 1dari 6

No. 71/12/72/Th.

XVII, 23 Desember 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT,


BAWANG MERAH TAHUN 2014

DAN

TOTAL BIAYA PRODUKSI USAHA TANAMAN CABAI MERAH PER SATU HEKTAR UNTUK SEKALI
MUSIM TANAM YANG DIPANEN SENDIRI TAHUN 2014 MENCAPAI RP 17,39 JUTA

A. CABAI MERAH

Total biaya produksi usaha tanaman cabai merah per satu hektar untuk sekali musim tanam yang
dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 17,39 juta. Persentase biaya produksi usaha tanaman cabai
merah yang paling besar adalah biaya untuk upah pekerja sebesar 70,40 persen (Rp 12,24 juta).

B. CABAI RAWIT

Total biaya produksi usaha tanaman cabai rawit per satu hektar untuk sekali musim tanam yang
dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 23,11 juta. Persentase biaya produksi usaha tanaman cabai
rawit yang paling besar adalah biaya untuk upah pekerja sebesar 74,50 persen (Rp 17,21 juta).

C. BAWANG MERAH

1.

Total biaya produksi usaha tanaman bawang merah per satu hektar untuk sekali musim tanam yang
dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 18,03 juta. Persentase biaya produksi usaha tanaman
bawang merah yang paling besar adalah biaya untuk benih sebesar 45,96 persen (Rp 8,28 juta).

PENDAHULUAN

Data ST2013 subsektor hortikultura dapat dimanfaatkan untuk pengambilan kebijakan


dalam mewujudkan swasembada pangan. Salah satu upaya mencapai swasembada pangan
melalui pengembangan komoditas lokal strategis sebagai substitusi impor untuk menekan laju
volume impor yang semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan target Nawa Cita ke 7 yaitu
mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik dengan membangun kedaulatan pangan.
Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Hortikultura (SHR 2014) merupakan rangkaian
kegiatan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) yang dirancang untuk menyediakan informasi
mengenai biaya produksi dan struktur ongkos usaha tani di subsektor tanaman hortikultura.
Informasi terkait struktur ongkos usaha tanaman hortikultura mencakup biaya penggunaan benih,
pupuk, pestisida, BBM, jaring pelindung, mulsa, upah pekerja, sewa lahan, dan pengeluaran
lainnya yang dibutuhkan dalam usaha tanaman hortikultura. Selain itu, sebagai data pendukung
dikumpulkan informasi mengenai sumber pembiayaan dan distribusi penjualan hasil usaha
hortikultura.
Berita Resmi Statistik No. 71/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014, Agustus
2012
1

Berita Resmi Statistik (BRS) ini menyajikan struktur ongkos komoditas strategis tanaman
semusim hortikultura, meliputi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah yang ditanam
dengan sistem dipanen sendiri.
2.

SUMBER PEMBIAYAAN DAN DISTRIBUSI PENJUALAN HASIL PRODUKSI

Hasil SHR 2014 menunjukkan bahwa sumber pembiayaan kegiatan usaha tanaman
hortikultura berasal dari biaya sendiri, pinjaman dengan bunga, dan pinjaman tanpa bunga.
Sumber pembiayaan terbesar kegiatan usaha tanaman hortikultura berasal dari biaya sendiri,
yaitu cabai merah sebesar 97,20 persen, cabai rawit sebesar 96,10 persen, dan bawang merah
sebesar 98,90 persen.
Gambar 1. Sumber Pembiayaan Usaha Tanaman Hortikultura

Hasil produksi usaha tanaman hortikultura paling banyak dijual ke pedagang pengumpul.
Persentase rumah tangga usaha tanaman cabai merah yang menjual ke pedagang pengumpul
sebesar 81,81 persen, cabai rawit sebesar 73,71 persen, dan bawang merah sebesar 84,45 persen.
Selain itu, penjualan hasil produksi tanaman cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah juga
dijual ke pasar. Sementara hasil produksi yang dijual ke KUD/koperasi tani dan mitra usaha
tergolong kecil.
Tabel 1. Distribusi Penjualan Produksi Cabai Merah, Cabai Rawit, dan Bawang Merah
Komoditas
Uraian
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KUD/Koperasi Tani
Koperasi Lainnya
Pedagang Pengumpul
Pasar
Mitra Usaha
Lainnya
JUMLAH

Cabai Merah

Cabai Rawit

Bawang Merah

(2)

(3)

(4)

0,31
0,00
81,81
10,95
6,07
0,86
100,00

0,71
0,70
73,71
21,67
0,98
2,23
100,00

Berita Resmi Statistik No. 71/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014Berita Resmi Statistik

1,46
0,62
84,45
12,64
0,83
0,00
100,00

3.

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH

Total biaya produksi usaha tanaman cabai merah per satu hektar untuk sekali musim tanam
yang dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 17,39 juta. Biaya produksi usaha tanaman cabai
merah yang paling besar adalah biaya untuk upah pekerja sebesar 70,40 persen terhadap total
pengeluaran. Selain itu, biaya produksi untuk sewa lahan juga tergolong besar, yaitu mencapai
14,04 persen (Gambar 2). Nilai produksi per hektar per musim tanam sebesar Rp 30,49 juta.

Gambar 2. Struktur Ongkos Usaha Tanaman Cabai Merah Tahun 2014

Total Ongkos: Rp 17,39 Juta

Tabel 2. Struktur Ongkos Usaha Tanaman Cabai Merah Tahun 2014


Uraian

Nilai (000 Rp)

% Biaya

(2)

(3)

(1)

A. Produksi
B. Ongkos/Biaya Produksi
1. Benih
2. Pupuk
3. Pestisida
4. BBM
5. Jaring Pelindung
6. Mulsa
7. Upah pekerja
8. Sewa lahan
9. Pengeluaran lain

4.

30.487,56
17.393,25
661,72
766,75
364,86
63,92
0,00
292,62
12.245,14
2.442,46

100,00
3,81
4,39
2,10
0,37
0,00
1.68
70,40
14,05
3,20

555,77

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI RAWIT

Total biaya produksi usaha tanaman cabai rawit per satu hektar untuk sekali musim tanam
yang dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 23,11 juta. Biaya produksi usaha tanaman cabai
rawit yang paling besar adalah biaya untuk upah pekerja sebesar 74,50 persen terhadap total
pengeluaran. Selain itu, biaya produksi untuk sewa lahan juga tergolong besar, yaitu mencapai
12,47 persen (Gambar 3). Nilai produksi per hektar per musim tanam sebesar Rp 35,72 juta.
Berita Resmi Statistik No. 71/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014, Agustus
2012
3

Gambar 3. Persentase Struktur Ongkos Usaha Tanaman Cabai Rawit Tahun 2014

Total Ongkos: Rp 23,11 juta

Tabel 3. Struktur Ongkos Usaha Tanaman Cabai Rawit Tahun 2014


Uraian
(1)

A. Produksi
B. Ongkos/Biaya Produksi
1. Benih
2. Pupuk
3. Pestisida
4. BBM
5. Jaring Pelindung
6. Mulsa
7. Upah pekerja
8. Sewa lahan
9. Pengeluaran lain

5.

Nilai (000 Rp)

% Biaya

(2)

(3)

35.719,45
23.106,14
639,58
613,72
512,52
115,27
0,73
127,24
17.214,27
2.880,31
1.002,50

100,00
2,76
2,66
2,22
0,50
0,00
0,55
74,50
12,47
4,34

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN BAWANG MERAH

Total biaya produksi usaha tanaman bawang merah per satu hektar untuk sekali musim
tanam yang dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 18,03 juta. Biaya produksi usaha tanaman
bawang merah yang paling besar adalah biaya untuk upah pekerja sebesar 45,96 persen terhadap
total pengeluaran. Selain itu, biaya produksi untuk benih dan sewa lahan juga tergolong besar,
yaitu mencapai 32,36 persen dan 9,61 persen (Gambar 4). Nilai produksi per hektar per musim
tanam sebesar Rp 34,39 juta.

Berita Resmi Statistik No. 71/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014Berita Resmi Statistik

Gambar 4. Persentase Struktur Ongkos Usaha Tanaman Bawang Merah Tahun 2014

Total Ongkos: Rp 18,03 juta

Tabel 4. Struktur Ongkos Usaha Tanaman Bawang Merah Tahun 2014


Uraian
(1)

A. Produksi
B. Ongkos/Biaya Produksi
1. Benih
2. Pupuk
3. Pestisida
4. BBM
5. Jaring Pelindung
6. Mulsa
7. Upah pekerja
8. Sewa lahan
9. Pengeluaran lain

6.

Nilai (000 Rp)

% Biaya

(2)

(3)

34.391,21
18.029,89
5.835,07
733,01
668,75
32,76
0,00
1,93
8.285,92
1.731,89
740,57

100,00
32,36
4,07
3,71
0,18
0,00
0,01
45,95
9,61
4,11

METODOLOGI, KONSEP, DAN DEFINISI

A. Metodologi
Survei usaha rumah tangga tanaman hortikultura menggunakan 2 jenis kerangka sampel yaitu
kerangka sampel pemilihan blok sensus dan pemilihan rumah tangga. Untuk pemilihan blok sensus,
kerangka sampel yang digunakan yaitu daftar blok sensus biasa dan blok sensus persiapan bermuatan
cakupan ST2013 yang distratifikasi menurut jenis tanaman hortikultura utama dan luas tanam
setahun yang lalu (cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah). Blok sensus yang memenuhi syarat
(eligible) adalah blok sensus yang memiliki jumlah eligible rumah tangga sebanyak 10 atau lebih.
Sedangkan, kerangka sampel untuk pemilihan sampel rumah tangga, yaitu daftar nama kepala rumah
tangga usaha tanaman hortikultura hasil pemutakhiran rumah tangga di setiap blok sensus terpilih
yang diurutkan menurut jenis tanaman hortikultura utama.
Metode sampling yang digunakan adalah metode sampling dua tahap. Pada tahap pertama, dari
kerangka sampel blok sensus, dipilih sejumlah blok sensus secara probability proportional to size
dengan size jumlah rumah tangga usaha tanaman hortikultura hasil ST2013-L. Tahap kedua, dari
kerangka sampel rumah tangga dipilih sejumlah rumah tangga secara sistematik.

Berita Resmi Statistik No. 71/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014, Agustus


2012
5

Rumah tangga usah tanaman hortikultura dikategorikan sebagai sampel rumah tangga jika memenuhi
syarat Batas Minimal Usaha (BMU) cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah masing-masing
sebesar 200m2, 200m2, dan 140m2 dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
Jumlah sampel untuk komoditas tanaman cabai merah sebanayak 250 Rumah tangga. Jumlah sampel
untuk komoditas tanaman cabai rawit sebanayak 1.507 Rumah tangga. Jumlah sampel untuk
komoditas tanaman bawang merah sebanayak 348 Rumah tangga.
B. Konsep dan Definisi
Rumah tangga usaha hortikultura adalah rumah tangga yang salah satu anggota rumah tangganya
menghasilkan produk tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas segala resiko.
Penentuan sampel rumah tangga usaha tanaman hortikultura mengacu pada syarat Batas Minimal
Usaha (BMU) cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah masing-masing sebesar 200 m2, 200 m2,
dan 140 m2.
Ongkos/biaya produksi adalah biaya produksi yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk usaha
satu hektar tanaman hortikultura per musim tanam. Total biaya produksi tersebut hanya mencakup
kegiatan produksi hingga kualitas standar (tidak termasuk kegiatan pasca panen) dan sudah
memperkirakan/mengimputasi besarnya sewa lahan milik sendiri/bebas sewa, sewa alat/sarana usaha
milik sendiri/bebas sewa, upah pekerja tidak dibayar/keluarga, dan bunga kredit modal sendiri/bebas
bunga.
Kualitas standar adalah mutu hasil panen komoditas tanaman hortikultura yang sudah siap diolah
untuk dikonsumsi/dijual. Bentuk produksi standar cabai merah dan cabai rawit adalah buah segar
dengan tangkai. Bentuk produksi standar bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun.

Berita Resmi Statistik No. 71/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014Berita Resmi Statistik

Anda mungkin juga menyukai