Karma Ucapan
*Hukum Langit Atas Karma Ucapan*
Dari semua dosa yang paling gampang dan tidak disadari dilanggar semua
mahluk adalah karma ucapan dan sering dilakukan sedari usia muda. Ingat
pepatah
Mulutmu adalah harimaumu . Kita semua harus berhati-hati dengan
ucapan kita. Keberuntungan atau bencana dapat datang sebagian besar dari
ucapan kita sehari-hari. Simaklah dengan baik::
Hukum langit yang mengatur karma ucapan dari Dewa Wen Chang Ti
Chun
Pada saat seseorang menikmati mengucapkan kata-kata yang memperdayai
dan
berbicara kata-kata cabul, perkataan manis dan bahasa yang genit sehingga
mengganggu pikiran orang lain, menggunakan istilah yang berlebihan untuk
mengggambarkan tindakan yang menjijikan, memfitnah dan membuat
pernyataan
palsu sehingga reputasi seseorang hancur, menggosiipkan hubungan gelap
cinta
orang lain, dan seterusnya. Jika seseorang melakukan salah satu
pelanggaran
karma ucapan ini, maka
satu kejadian akan dihitung sebagai sepuluh kesalahan
Dua puluh kejadian akan dihitung sebagai satu Kesalahan besar
Satu Kesalahan besar akan mengakibatkan masa hidup orang tersebut
berku-
Dari ketiga hal, yang paling gampang dan harus dijalankan adalah yang nomor satu
Menjapa Mantera. Simak syair di bawah ini
M e n j a p a MAN T E R AB U D D HA
Jangan ragu-ragu menjapa mantera Mudah mengikis dosa dan karma Menyadari dunia
fana bagaikan penjara
Harta dan tahta hanyalah lilin yang menyala
Lahir, tua , sakit , mati sudah hal biasa
Timbul lenyapnya cinta kembali sirna
Mendalami mantra Buddha dan mulai bersadhana
Kelak menetap abadi di Surga Sukhavatiloka.
Mantera dalam tantra Buddha disebut juga Dharani, memiliki makna penjapaan pokok
artinya segala penjapaan mantra tiada batas, kita menyebutkan-nya sebagai kata sejati,
cahaya mantera, hati Tathagata, Ratna manikam. Yang menapaki sadhana dalam
Buddha dharma akan menyadari bahwa Buddha dharma adalah maha tinggi, takjub
dan unik. Memiliki banyak ratna permata antara lain sunya yang sejati, kebijaksanaan,
pandangan benar dari Madyami-ka, Abhijna dari Vijnapti dan yoga ekarasa. Paling
dasar mendalami Yoga eka-rasa memasuki mantera Buddha. Mantera Buddha bisa
mengabulkan semua doa kita yang bajik, bisa meluruskan segala urusan besar seperti
pertobat-an,rejeki, kerukunan, penaklukan agar kemakmuran bisa tercapai, panjang
umur bahkan mencapai Anuttara Bodhi (keBuddhaan). Semua mantera berasal dari
Buddha Bodhisatva yang prihatin atas penderitaan mahluk hidup, demi menolong
mahluk hidup agar terbebas dari duka maka dharani itu diwariskan langsung oleh
Buddha Bodhisatva. Kitab intisari Tantrayana menyebutkan pahala menjapa mantra
dan menye-but nama Buddha bagaikan gunung semeru dan samudra luas. Bila hanya
menyebut nama Buddha tanpa menjapa mantra, pahala hanya sebatas gunung wangi
saja. Kitab Anuttarje mengatakan menyebut nama Buddha memang bisa
mencakupi tiga akar, namun umat yang terlahir di pantai seberang belum sepenuhnya
mencapai alam yang paling suci. Apabila menekuni sesuai Tantra-yana, sepuluh
penjuru alam suci dapat dijelajahi sesuai kehendak dan merupa-kan hal yang pasti
terlahir di tingkat paling suci. Menyebut nama Buddha akan memperoleh rupa nama
Buddha, manjapa mantera akan memperoleh hati Tathagata . Dengan menyebut nama
Buddha serta menjapa mantra, pencapaiannya paling sempurna.
Contoh mantera dan nama Buddha yang dapat ditekuni. Pilih yang paling berjodoh
dengan anda (yang paling disukai)
1. Mantera rahasia Amithaba Buddha : Om Ku Lu Lien Seng Siti Hum Menjapa
penuh setiap hari hingga 100.000 x semua doa positip terkabul Menjapa penuh setiap
hari hingga 350.000x semua siddhi akan diperoleh jauh dari penyakit dan
bencana/santet. Menjapa lebih banyak lagi semua malapetaka dan gangguan jahat
akan lenyap. Bila mampu menjapa 8.000.000X dalam hidupnya akan dijamin terlahir
di Surga Sukhavatiloka. Bila bertemu mahluk suci dalam meditasi dan untuk menguji
mahluk suci itu sejati atau siluman/mara japalah om kulu lienseng Siti hum 3x jika
sejati sinarnya akan lebih terang jika palsu akan ditampakkan wujud aslinya. Nama
Buddha yang dilafalkan : Namo Amitofo
2. Mantera Avalokitesvara : Om Mani Pad Me Hum Menjapa 108x setiap hari
seumur hidup tidak akan terlahir ke tiga alam yang lebih rendah dalam kehidupan
mendatang mendapat tubuh manusia kembali dan dapat melihat Avalokitesvara (Kwan
Se Im Posat) Menjapa 21 x setiap hari seumur hidup akan menjadi cerdas dan mampu
mengingat apapun yang telah dipelajari. Memiliki suara yang merdu menjadi ahli
dalam makna semua Buddha dharma. Menjapa 7 x setiap hari seumur hidup, semua
kesalahan akan disucikan dan semua rintangan hidup akan disingkirkan dalam
kehidupan mendatang. Tidak perduli dilahirkan dimana senantiasa berjodoh dengan
Avalokitesvara.
Nama Buddha yang dilafalkan : Namo Kwan Se Im Posat
Avalokitesvara pernah mengatakan pahala terbesar dalam Tantrayana adalah menjapa
Mantra! Mengapa ? Mantra meliputi segalanya. Meliputi angkasa luas. Tetapi besar
kecil pahala dan kekuatan dharma penjapaan mantra berbeda pada setiap orang.
Tergantung tingkat kesucian pikiran / hati orang tersebut. Menjapa mantra dapat
menghapus kotoran, membersihkan karma, menyembuhkan penyakit, menghapus
kerisauan bathin merupakan abhiseka manjur sungguh tak terbatas nilainya. Bagi
yang berjodoh dan mempunyai pahala besar akan segera menekuninya dengan rajin,
segera mencapai kontak bathin dan mencari ajaran selanjutnya. Bagi yang belum
berjodoh/berniat menekuni simpanlah hingga waktunya tiba. Bagi sedang bermasalah
jangan ragu-ragu lagi, segeralah menjapa mantra !
oleh beberapa jendral setan yang berbaju zirah, dipinggang tergantung sebilah golok.
Manusia yang bertemu dengan mahluk ini langsung ditebas. Korban yang jatuh tak
terhitung lagi banyaknya. Prajurit setan ini berperawakan kecil bagaikan gumpalan
bayangan hitam kecil kebanyakan baju mereka berwana hitam. Dan pada baju
zirahnya terdapat bintik-bintik putih (penyakit demam berdarah).
*Masih banyak lagi mahluk wabah yang tidak diketahui namanya.Yang saya lihat
bukan hanya itu saja. Sebagian mahluk wabah turun ke bumi atas titah dari langit.
Bahkan ada yang sedari awal telah bersembunyi di hati manusia.
Dengan kedatangan mahluk wabah yang demikian bencana besar bagi umat
manusia pun tiba. Bencana alam dan malapetaka takkan terelakkan lagi.
Saya memasuki mimpi para umat, Lekas menjapa mantra Cin Mu (penguasa langit
arah barat dalam Tao) om cin mu siddhi hum dan memanggil Dewi Yao Che Cin
MU dengan memanggil namanya Namo Wu Chi Ta Seng Yao Che Cin Mu Ta Thien
Cun. Setahu saya mereka semua dibawah pengawasan Maha Dewi Yao Che, Seluruh
mahluk wabah takut terhadap Maha Dewi Yao Che. Demi Ketentraman dunia dan
keamanan manusia, Hendaknya setiap orang senantiasa menjapa/menyebut Namo
Wu Chi Ta Seng Yao Che Cin Mu Ta Thien Cun. dengan demikian para mahluk
wabah tidak berani beraksi.kalau tidak, sekali mahluk wabah ini masuk ke satu daerah
itu langsung akan merajalela, dunia akan celaka. yang telah menderitasakit senantiasa
menjapa om cin mu siddhi hum Jika mahluk wabah berkembang banyak seperti
debu manusiapun tak punya ruang lagi untuk bertahan hidup.
Terjemahan bebas dari buku Satu mimpi satu duniaoleh Rinpoche Lien Shen
Mahahasama.
12 tahun kemudian Yang Arya mewariskan semua abhiseka Simhamuka Dakini
beserta ajaran dan karman kepada sang penerjemah.
Sekembalinya di Tibet , sang penerjemah mewariskan sadhana Simhamuka Dakini
kepada pimpinan Lima Tetua Sakya, yaitu Gongganingbu, sehingga sadhana ini
menjadi salah satu dari 13 ajaran emas yang tidak pernah keluar dari tembok vihara.
Kemudian para Guru mewariskannya dari generasi ke generasi tanpa terputus sampai
sekarang.
Pahala
menurut apa yang tercatat dalam sutra, ada 25 macam manfaat :
1.Mantra ini dapat mengembalikan semua tulah kutukan dan mantra lainnya yang
berusaha melukai sadhaka, semua hal yang berupa rintangan dan tidak baik akan
dilontarkan kembali pada asalnya.
2.Mampu menaklukkan musuh
3.Bila berada di istana Vajra dan menekuni perlindungan cakra maka akan mampu
melindungi diri sendiri dari bahaya alam dan gangguan manusia, makhluk bukan
manusia , para setan dan dewa serta lain sebagainya yang berusaha membuat
rintangan.
4.Dapat memperoleh panjang usia.
5.Bagaikan mensthanakan Dewa Rejeki, kekayaannya akan terus bertambah.
6.Vasikarananya mampu membuat atasan menyukai.
7.Vasikarananya mampu membuat kerabat dan rekan menyukai.
8.Memperoleh anak cucu.
9.Menurunkan hujan dikala terjadi kekeringan.
10.Menghentikan huja dikala terjadi bencana air.
11.Menghentikan petaka yang berhubungan dengan kekurangan pangan (dijaman
dahulu digunakan untuk menghentikan hama).
12.Menyingkirkan bencana musim dingin.
13.Menyingkirkan bencana hujan es.
14.Menghentikan bencana petir.
15.Menyembuhkan penyakit.
16.Menghentikan wabah.
17.Menyingkirkan sakit tenggorokan.
18.Menyembuhkan flu dan sakit panas.
19.Menyembuhkan penyakit cacar.
20.Menyembuhkan penyakit kejiwaan seperti halusinasi dan lain sebagainya.
21.Menyingkirkan penyakit daerah kepala, seperti pusing2 dsb.
22.Menyingkirkan penyakit mudah lupa.
23.Menyingkirkan bencana senjata.
24.Terhindar dari stroke dan lain sebangsanya.
25.Terhindar dari bencana perampokan.
Om Mani Padme Hum
Simhamukha Dakini Homa Ceremony
Sembah sujud kepada Biksu Liaoming, Acarya Sakyazhengkong, Karmapa 16, Acarya
tubten Dhargye dan Tri Ratna Altar Mandala.
Hari ini kita melaksanakan api homa Simhamukha Dakini, homa hari ini dengan
homa yang dulu perbedaannya adalah Simhamukha Dakini kali ini dengan suka cita
dating dan dengan suka cita pula kembali. Penyatuan juga terjadi beberapa kali. Baru
saja hendak membentuk mudra, Beliau sudah tiba. Pada saat api homa belum di
nyalakan, Beliau juga hadir. Kemudian saat hendak berakhir, Beliau datang lagi.
Kekuatan Beliau sangat besar, karena Beliau merupakan Guru , yidam dan sekaligus
Dharmapala dari Padmasambhava. Simhamukha Dakini satu tubuh namun terdiri dari
Tiga kesadaran, asal mula Nya adalah Baghavati Prajnaparamita, Bunda yang paling
utama di antara para Baghavati. Dharmakaya dari Simhamukha Dakini adalah
Baghavati Prajna Paramita. Sambhogakaya adalah Dorje Pagmo atau Tara Merah atau
disebut juga Vajravarahi. Nirmanakaya adalah Simhamukha Dakini. Maka Beliau
adalah penggabungan dari tiga Adinata , yaitu Baghavati Prajnaparamita, Vajravarahi
dan Simhamukha. Maka bisa dikatakan Simhamukha Dakini adalah yang utama
diantara Baghavati , yang utama diantara Tara dan yang memiliki kekuatan paling
dahsyat.
Saya ingat dalam kisah riwayat Padmasambhava Bodhisattva, Beliau pernah
dikeroyok oleh Lima Orang Pertapa Sesat, saat kondisi kritis, Simhamukha Dakini
muncul, mengajari Nya mantra pembalik dari Simhamukha, begitu selesai dijapa,
kelima sesat itu habis semua.
Maka, kekuatannya adalah sangat dahsyat, mantra Nya adalah : .(censored) harus
pewarisan langsung dari Acarya, mantra ini tidak boleh dijapa terlalu keras, karena
kekuatan mantra ini terlampau dahsyat, bila terlalu keras, maka para dewa dan roh di
empat arah akan melarikan diri.
Baru saja menjapanya keras sekali (Mahaguru tertawa), namun bila menjapa dengan
keras di dalam daerah yang di berikan perbatasan sakral (Simabandhana) oleh
Mahaguru ini tidak apa, bila tidak , maka roh yang terkena mantra ini akan habis,
termasuk Raja Naga. Maka mantra ini tidak boleh dijapa di pinggir laut atau air.
Banyak sadhaka yang menjapa mantra ini tanpa mengeluarkan suara.
Vajravarahi disebut sebagai Dorje Pagmo, sedangkan Simhamuka Dakini adalah
Sendonma, dalam buku Saya ke 122 Upanisad tantra, ada menjelaskan tata cara
sadhana Simhamukha. Yang terutama adalah Beliau berkepala satu , wajah Singa.
Kenapa wajah singa ? karena diantara semua hewan, singa adalah yang paling
beringas. Semua hewan takut pada singa, maka Beliau menggunakan wajah singa.
Selain itu , Dharmabala Nya sangat besar, mampu mengatasi bencana alam, yaitu
bencana matahari, bulan, bintang, tanah, air, api dan angin, semua dapat diatasi Nya.
Selain itu, bila ada bencana peperangan dan senjata, petaka dari manusia, dengan
menekuni Sadhana Simhamukha, maka semua akan teratasi.
Bencana itu termasuk kekurangan pangan, asalkan menjapa mantra Simhamukha
maka Anda akan mampu mengatasi nya.
Mengikis lobha, dosa dan moha, bagi kita umat manusia sangat penting.
Simhamuka Dakini mampu memotong habis lobha, dosa dan moha. Beliau bisa
menyeberangkan kea lam manusia, dewa dan bahkan sampai ke Tanah Suci
Buddha.Maka kita semua sebagai manusia harus melaksanakan tanggung jawab dan
kewajiban kita sebagai manusia dengan baik, memotong loba dosa dan moha, terlebih
lagi bagi Anda para sadhaka. Seorang sadhaka harus menjaga sila, mengikis loba,
dosa dan moha. Hari ini sampai di sini, Om Mani Padme Hum
INTISARI
Mahaguru Liansheng
Sadhana Avenika Simhamukha Dakini
Kenapa Simhamuka Dakini merupakan Dharmapala Nomor 1 ?
Sebab, Buddha yang kedua (setelah Sakyamuni Buddha) adalah Padmasambhava ;
Simhamuka Dakini pernah menjadi Acarya bagi Padmasambhava ; Juga merupakan
Yidam dari Padmasambhava ; Dan juga merupakan Dharmapala dari
Padmasambhava.
Simhamuka Dakini pernah mewariskan Sadhana Abhicaruka yang paling dahsyat
kepada Padmasambhava, ini juga berarti pewarisan dari Acarya, Beliau mewariskan
mantra yang paling kuat berwibawa kepada Padmasambhava.
Kenapa juga merupakan Yidam ? Kita mengetahui tentang manifestasi. Yidam sejati
dari Padmasambhava adalah Amitabha Buddha dari Sukhavatiloka.
Mereka memiliki satu bijaksara yang sama, yaitu HRIH. Jadi dari Amitabha Buddha
bermanifestasi menjadi Padmasambhava, kemudian Simhamuka Dakini sendiri adalah
manifestasi dari Padmasambhava, jadi bisa dikatakan juga merupakan Yidam.
Padmasambhava adalah Yidam dari Simhamuka Dakini.
Yidam Padmasambhava juga adalah Simhamuka Dakini.
Saling berkaitan.
Ada juga Dharmapala Dewa Bintang, seperti 28 konstelasi, mereka lebih keras.
Di dalam Mantianhuagai (Payung Konstelasi) dari Zhenfozong terdapat nama nama
28 Konstelasi di dalamnya.
Selain itu adalah Vidyaraja Dharmapala, memiliki kekuatan wibawa dan kekuasaan
paling besar, termasuk golongan Vidyaraja Dharmapala.
Selain itu masih ada lagi satu jenis yaitu yang berasal dari alam mara, dari alam mara
berubah menjadi pelindung siswa Buddha. Tidak ada yang tidak dilakukan oleh
Dharmapala yang berasal dari alam mara.
Apakah sifat khas dari Dakini ? sifat khas Dakini adalah garang.
Dakini sangat garang, merupakan Dharmapala yang garang, Simhamuka Dakini juga
sangat garang.
Sampai disini, mungkin Anda sekalian merasa heran, kebanyakan wanita bersifat
lebih lembut, namun pada kenyataannya setelah menelitinya bertahun tahun, Para
Devi di alam surga yang merupakan Dakini Dharmapala, yang pria seperti Daka tidak
terkenal, namun kebanyakan yang terkenal adalah Dakini.
Kenapa beberapa Dakini bisa demikian garang ? Kenapa Dakini yang berasal dari
garis Ibu sangat garang ?
Di dunia ini kita bisa melihat contohnya.
Coba kita pikir, kita sering mengucapkan pepatah : Katak ingin makan daging angsa.
Namun menurut penelitian katak adalah hewan yang lembut, mereka tidak akan
melukai manusia, sedangkan angsa lebih garang. Sebelum katak berhasil memangsa
angsa, begitu menoleh dia sudah dipatuk angsa, maka matilah katak itu. Tentu saja
maksud pepatah Katak ingin makan daging angsa adalah mimpi belaka.
Menurut penelitian para ahli, sebenarnya angsa sangat garang, secara penampilan
mereka kelihatannya lembut, belas kasih, bagaikan ibu yang penuh kasih, namun
kenyataannya begitu dia dibuat marah , dia tidak akan pandang bulu.
Maka pembawaan dari angsa adalah sangat galak, sedangkan katak adalah lembut.
Maka katak ingin makan daging angsa , menurut saya merupakan mimpi belaka.
Boleh dikatakan, pembawaan Simhamuka Dakini demikian, maka disebut sebagai
Dharmapala nomor satu bukan tidak ada sebabnya, kenapa Beliau adalah Dharmapala
nomor satu ada alasannya sendiri.
Saat kita mulai bersadhana, pertama kali biasanya adalam memasuki Mandala
Simhamuka Dakini, Anda harus mempersemayamkan Simhamuka Dakini, harus puja
pada mandala Nya.
Saya ingin memberitahukan kepada Anda sekalian mengenai vihara yang dibangun
oleh Padmasambhava, Samye Monastery (; Tibetan: ). Tingkat atas
adalah termasuk sansekerta, merupakan bentuk India, sala utama. Tingkat kedua
termasuk tipe Tiongkok, tingkat tiga barulah Tibet. Maka orang -orang dulu pada
awalnya menyebut Samye Monastery sebagai Vihara Tiga Rupa, Tiga Rupa yaitu
India, Tiongkok dan Tibet.
Saat itu, berdirinya Samye Monastery adalah Vihara pertama yang didirikan oleh
karena Padmasambhava mengusulkannya pada Raja Tibet.
Saat itu Beliau menebarkan beras dan bunga untuk memberi abhiseka pratima,
berdasarkan kisah Nya, begitu Beliau menebarkan bunga untuk mengabhiseka
pratima, maka rupang itu bisa keluar dari vihara dan kemudian masuk lagi. Pintu
Vihara sangat kecil, namun saat rupang itu di luar menjadi sangat besar, kemudian
saat kembali lagi ke dalam vihara berubah kecil.
Saat itu, asalkan Beliau menebarkan bunga, maka rupang Buddha akan bisa bergerak,
bahkan bisa menarikan tari Vajra, Rupang Buddha bisa keluar kemudian menarikan
tari Vajra bersama para rakyat. Bahkan semua rupang bisa bergerak, berbicara,
terbang, kemudian kembali, bisa juga menampakkan diri.
()
Mahaguru juga pernah satu kali , namu rupang Maitreya itu tidak bergerak ! Saat Saya
mengabhiseka pratima, sinar matahari membentuk satu garis menyinari Maitreya, ini
masih biasa, ini hal kecil. Namun kemudian semua burung di hutan turun dan
berkicau , ini barulah luar biasa!
(Peristiwa ini terjadi di Rainbow Villa saat peresmian rupang Maitreya di hutan, dan
disaksikan umat banyak)
(
)
Coba Anda bayangkan, rupang Maitreya Bodhisattva di puncak gunung Rainbow
Villa, saat itu juga ada umat disana, mereka bisa menjadi saksi, saat hendak
dilaksanakan persemian suasananya sangat tenang, tidak ada suara apapun, begitu
diucapkan : Kaiguang ! saat abhiseka pratima, semua burung mendadak turun ke
pohon sekeliling Maitreya Bodhisattva dan semuanya berkicau. (tepuk tangan hadirin)
()
Saya harap para Acarya, biksu dan para umat di Zhen Fozong belajar bagaimana
mengabhiseka pratima (tepuk tangan hadirin)
Saat Anda sekalian telah belajar tata cara abhiseka pratima kemudian mengabhiseka
pratima orang lain, wah ! Semua rupang Dakini bisa menari Vajra, rupang dewa dan
Buddha semua keluar menari Vajra ! Saat itu sungguh luar biasa ! Saya harap kalian
memperoleh realisasi yang demikian!
Apa yang dimaksud sebagai mandala oleh Padmasambhava adalah altar, ini adalah
makna penting pada hari ini kita membangun altar , tiap kita bersadhana harus
memasuki altar. Simhamuka mempunyai altar Simhamuka, bila Anda hendak
bersadhana maka masukilah altar Simhamuka, berdasarkan catursamaya empat kata
altar adalah sangat perlu.
Kemudian, menjapa mantra pembersihan, kita semua tahu di dalam setiap kitab
Buddha ada mantra pembersihan, maknanya adalah menyucikan diri sendiri.
Sadhana Penyucian yang saya peroleh dulu, saat mengabhiseka pratima melakukan
penyucian sambil memegang pena, Om. Xiuli Xiuli Mahaxiuli Xiuxiuli Soha. saat
menjapa mantra pembersihan dengan sendirinya tangan dan pena akan membentuk
suatu gambar, setelah membentuknya lama, saya tahu ternyata itu adalah mudra
vimala.
()
Demikian pena bergerak (Mahaguru memperagakan), bagaikan menggambar satu
garis, demikian, seekor ikan (bagai), Ini adalah semacam penyucian, apa yang saya
ajarkan ini pasti benar, mohon Anda ingat, saat menyucikan harus demikian, Buddha
Bodhisattva secara langsung memberitahu saya, asalkan Anda membentuk satu mudra
ini maka bermakna suci, maka saat Anda hendak menyucikan altar ataupun diri
sendiri, demikianlah menyucikannya.
Kemudian, apakah itu pemberkahan ? yaitu memberikan berkah pada orang lain,
kelak Acarya , Biksu lama yang membabarkan Dharma hendak memberikan
pemberkahan, bagaimana ? Saya beritahu kalian, pemberkahan juga merupakan satu
macam mudra, juga merupakan bentuk gambar garis, menggambar satu lingkaran
(menggambar di udara menghadap obyek) dan menitiknya dua kali di tengah, paustika
!
Satu lingkaran bermakna sempurna.
Dua titik bermakna berkah dan prajna.
Ini adalah ajaran langsung dari Buddha dan Bodhisattva pada saya, bila Anda hendak
memberkati orang lain, maka satu lingkaran dengan dua titik.
ket :
Cara diatas adalah membentuk garis yang meliuk liuk dari atas ke bawah setiap tiba
di titik kanan menjapa OM, kemudian dibawahnya adalah AH, dan dibawahnya lagi
adalah HUM (sinar putih)
Kemudian lingkaran dan dua titik (ada juga satu titik) dengan mantra XIE
(Tata cara ini masih dibagi menjadi beberapa lagi. Harap diketahui bahwa di artikel
ini hanya sebagai gambaran saja, untuk prakteknya harus dibimbing oleh Acarya
pembimbing Anda)
( )
Mudra penghantar (Mudra 9 aksara mantra)
Ada lagi, saat bersadhana Anda harus menghantarkan para dewa, Buddha Bodhisattva
memberitahu saya secara langsung, 4 mudra vertikal dan 5 horizontal bisa
menghantarkan dewa.
Kemudian, kita menjapa mantra pengundang, mantra pengundang juga ada mudranya,
dulu pernah mengajari Anda sekalian untuk membentuk mudra pengait, visualisasi
diangkasa ada awan dan diatas awan ada yidam, kaitlah awan tersebut dan sambil japa
mantra OM AH HUM SOHA . Maka Beliau akan turun ke altar Anda.
( )
()
()
OM AH HUM SOHA adalah sebuah mantra pengundang yang sangat agung, biasanya
masih ada lagi mantra pengundang yang lebih kecil. Kita bersama menggunakan Om
Ah Hum Soha, merupakan mantra pengundang paling agung. Masih ada mudra
petunjuknya, demikian (Mahaguru memperagakan) . menujukkan apa ? (Mahaguru
memperagakan).
Ada lagi mudra bintang, yaitu meluruskan satu jari, ini adalah mudra bintang. Untuk
apa ? juga adalah mengundang, bintang menunjuk pada langit.
Sekarang saya akan mengundang dengan menghadap atas, hari ini waktu apa ?
(shichen )zi (), chou () , (Mahaguru melafal nama 12 waktu) ibu jari
menekan ke lokasi waktu tertentu sesuai waktu sekarang, satu mengacung satu
menekan waktu, maka dewa itu akan datang, ini adalah juga termasuk mudra
pengundang yang lebih spesial, mengundang dewa waktu hari itu.
()
Selain itu, masih ada lagi mudra krodha, biasanya demikian (Mahaguru
memperagakan), ini termasuk mudra krodha, saat membentuknya, Anda menjapa
mantra Adinata Krodha (angkara murka / Dharmapala), Beliau akan muncul dan
wibawa Nya akan timbul.
Saya ingat, sepertinya dulu pernah mengajari, saat mengundang Buddha Bodhisattva,
Anda tidak membentuk mudra, bisa menggunakan suatu benda untuk mengundang,
visualisasikan bulu mata Anda berubah menjadi panjang, memasuki angkasa, mata
mengait beberapa kali, kaitlah supaya Beliau turun, gunakan bulu mata menjadi kaitan
Vajra, kemudian mengait Buddha Bodhisattva turun.
Maka pengaitan ini juga merupakan cara untuk menghadirkan Buddha Bodhisattva.
Dalam Tantrayana memang ada cara menggunakan bulu mata untuk mudra
pengundang. Jika Anda memadukan mudra dan mantra pengundangan maka akan
sangat bermanfaat.
Kemudian, kita tahu bahwa dalam sadhana harus melakukan Mahanamaskara, jangan
dikira Mahanamaskara sangat mudah, asalkan Anda melakukan Mahanamaskara terus
menerus maka pasti akan berkeringat, nadi dan prana di sekujur tubuh akan bergetar,
terlebih adalah mahanamaskara seluruh tubuh.
Mahanamskara dalam Tantrayana adalah melatih nadi dan prana sekujur tubuh Anda,
saat Anda hendak rebah , prana harus penuh
Saat tubuh Anda membentur lantai, prana dan nadi akan bergetar, namun Anda tidak
akan terluka.
Mahanamaskara adalah olahraga yang keras, pembinaan dalam Tantra adalah
menggetarkan prana dan nadi sekujur tubuh, semua nadi sampai sekecil kecilnya
harus bisa tembus.
Tahukah Anda bahwa Mahanamaskara adalah dasar dari Tinju Vajra ? Tahukah Anda
manfaat Tinju Vajra ? yaitu untuk merilekskan nadi, darah dan prana dalam tubuh
Anda mengalir dengan lancar. Prana, kundalini dan bindu dapat tembus tanpa
halangan. Inilah kegunaan Tinju Vajra.
Komentar bertahan
PADMASAMBHAVA
membabarkan Keluhuran Mantra Hati Guanyin Pusa
Kemudian, Padmasambhava Acarya mengatakan pada para rakyat :
Wahai para raja Tibet, dengarkanlah baik-baik ! Om Mani Beimi Hum adalah mantra
hati Guanshiyin Pusa yang mahakaruna. Kebajikan menjapa satu kali mantra ini, bila
mau dihitung , tak akan ada habisnya !
Sebutir biji Utpala Putih, dapat menghasilkan tumbuhan baru banyak sekali, namun
banyaknya masih kalah dengan pahala yang dihasilkan dari penjapaan satu kali
Sadaskasri Mantra.
Sebutir wijen, juga dapat menghasilkan banyak sekali yang baru, namun banyaknya
masih kalah dibandingkan dengan penjapaan satu kali Mantra Sadaksari.
Anak empat sungai besar tak terhitung banyaknya, semua mengalir memasuki
samudera, namun masih kalah banyak dibandingkan dengan penjapaan satu kali
Sadaksari mantra.
Bila berdoa pada Cintamani (permata pengabul kehendak), maka akan mengeluarkan
segala yang kita harapkan, namun masih kalah bila dibandingkan dengan pahala
kebajikan penjapaan Sadaksari mantra.
Om Mani Beimi Hum !
Titik air hujan yang turun dalam 12 tahun dapat dihitung, namun pahala kebajikan
menjapa satu kali saja Sadaksari Mantra adalah tak terhitung.
Semua padi yang ditanam di empat benua dapat dihitung namun pahala kebajikan
menjapa satu kali saja Sadaksari Mantra adalah tak terhitung.
Titik air dalam samudera dapat dihitung namun pahala kebajikan menjapa satu kali
saja Sadaksari Mantra adalah tak terhitung.
Jumlah bulu para makhluk di alam hewan dapat dihitung namun pahala kebajikan
menjapa satu kali saja Sadaksari Mantra adalah tak terhitung.
Om Mani Beimi Hum
Oleh karena Sadaksari ini adalah mantra hati dari Avalokitesvara Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang.
Gunung Vajra yang setinggi 84.000 koti, bila di sapukan kain Kasika satu kali tiap
satu kalpa pun pasti kelak akan habis.
Namun pahala penjapaan satu kali Mantra Sadaksari tak kan ada habisnya.
Bila gunung Sumeru dimakan oleh serangga, pada akhirnya akan habis juga, namun
pahala kebajikan penjapaan 1 kali Mantra Sadaksari tak akan habis.
Bila burung kecil membawa tiap butir Pasir sungai Gangga, pada kahirnya akan habis
juga. Namun pahala kebajikan penjapaan 1 kali Mantra Sadaksari tak akan habis.
Tanah di empat benua, bila ditiup angin bisa juga habis tercerai berai. Namun pahala
kebajikan penjapaan 1 kali Mantra Sadaksari tak akan habis.
Om Mani Beimi Hum
Sarira Buddha di seluruh penjuru negeri dalam semesta, bila dibuat menjadi stupa 7
ratna, lalu dipersembahkan tanpa henti. Pahala tindakan ini dapat dihitung.
Namun pahala kebajikan penjapaan 1 kali Mantra Sadaksari adalah tak terhitung.
Butiran pasir di semesta bila semua berubah menjadi Buddha, kemudian dengan tak
terputus, memberi pujana menggunakan dupa, pelita, wewangian, air untuk mencuci
kaki, musik dan persembahan lainnya, pahala yang dihasilkan ini dapat dihitung.
Namun pahala kebajikan penjapaan 1 kali Mantra Sadaksari adalah tak terhitung.
Om Mani Beimi Hum
Oleh karena Mantra Sadaksari ini adalah Mantra Hati Arya Avalokitesvara .
Bila tiap hari dapat menjapa 108 kali, tidak akan terjerumus dalam tridusgati.
Kelahiran mendatang akan memperoleh tubuh manusia dan bertemu dengan
Avalokitesvara.
Bila selalu menjaga kesucian pikiran dan menjapa 21 kali mantra ini, sampai terpatri
dalam batin, selalu mempertahankan dalam pikiran dan mendengarnya, maka sekali
saja suara masuk atau jaran Dharma didengar akan mampu memahami semua makna
Dharma !
Bila setiap hari menjapa 7 kali, akan menyucikan segala karma buruk dan noda,
dalam tiap kelahiran tidak akan terpisah dari Arya Avalokitesvara !
Siapapun yang dicelakai mara penyakit, saat melakukan segala sadhana Santika, bila
dibandingkan dengan menggunakan Mantra Sadaksari ini untuk menghadapinya,
maka mantra ini lebih unggul !
(Kesaksian : luar biasa, kemarin saya baru mendengar kabar bahwa Tongzi
mengajari seorang teman untuk melakukan sadhana Santika menggunakan mantra
ini dan kiat kiatnya, hari ini saya membaca ayat diatas sambil menterjemahkannya !
Namo Sakyamuni Buddhaya
Namo Aryavalokitesvara)
Melakukan berbagai pengobatan, bila dibandingkan dengan penjapaan Mantra
Sadaksari, keampuhannya dalam menyembuhkan sakit karena mara adalah lebih
unggul !
Bahkan Buddha Tiga Masa semua tidak ada yang mampu menghitung pahala Mantra
sadaksari ! Kenapa ?
Karena mantra ini adalah intisari batin Arya Avalokitesvara yang dengan mahakaruna
tanpa putusnya mengamati para insan, mampu menyelamatkan semua insan dalam
tumimbal lahir !
Wahai para rakyat di masa yang akan datang, hendaknya kalian menekuni
Avalokitesvara Yidam yoga ! menjapa Sadaksari ! maka tak diragukan lagi bahwa
kalian tak akan terjerumus ke dalam alam rendah.
Oleh karena nidana bahwa Beliau adalah adinata di tanah Tibet, bila denga tulus dan
sepenuh hati berdoa, maka akan muncul siddhi adhistana, oleh karena itulah segera
tebas segala keraguan dalam hati !
(ket: Dalam menekuni Dharma Avalokitesvara syarat yang paling utama adalah
ketulusan dan keyakinan penuh.
Manusia harap berhati hati dengan hatinya sendiri, kadang pintar menipu diri
sendiri untuk menyembunyikan ketidakyakinan, oleh karena itulah latihan
kontemplasi juga diperlukan.
Sebab sedikit saja keyakinan menjadi goyah, maka tak akan bisa membuahkan hasil
yg maksimal , demikianlah kata kata Avalokitesvara dalam Mahakaruna Dharani
Sutra . )
Dharma ini bahkan lebih dalam dari sutra yang mendalam, bahkan Aku
Padmasambhava juga sulit memahaminya !
Sekarang, Aku Padmasambhava akan pergi,
Saat ini pun telah ada di masa yang akan datang,
wahai para rakyat Tibet hendaklah selalu mengingat dalam hati!
Setelah Sang Acarya selesai berkata kata, rakyat Tibet semua bersuka cita, mereka
semua bernamaskara penuh dengan sekujur tubuh terkelungkup.
bahwa ia telah hidup dalam kelahiran duniawinya yang sekarang selama lebih dari
3600 tahun.
Biografi dan Ramalan
Selama kemunculannya di masa dunia kita, Padma mendiktekan berbagai otobiografi
kepada siswanya, Yeshe Tsogyal. Otobiografi ini, beberapa ditambah oleh para
komentator, dan berbagai biografi independent, terdapat perbedaan, dan kadangkadang berlawanan, kisah kelahirannya dan detil lain dari kehidupannya. Misalnya,
satu kisah menyebutkan bahwa Padma terlahir selayaknya manusia biasa dan bernama
Danaraks**ta, putera Raja Mahusita dari Uddiyana. Dalam kisah lain, ia adalah putera
seorang menteri dari Raja Indrabhuti. Dalam yang lain lagi, ia muncul secara
spobntan dari kilat di puncak Gunung Malaya di Sri Lanka. Menurut beberapa versi
yang lebih dipercaya, dan berdasarkan catatan dikte Padma sendiri, ia terlahir bersih
tanpa ayah dan ibu dari bunga teratai di Danau Dhanakosha di negeri Urgiyan;
beberapa orang percaya bahwa aku terlahir sebagai Pangeran Urgiyan; orang lain
percaya bahwa Aku muncul dari kilat di puncak Nainchak. Ada banyak kepercayaan
berbeda yang dianut berbagai orang, karena aku telah muncul dalam berbagai bentuk.
Akan tetapi, dua puluh empat tahun setelah Buddha Shkayamuni Parinirvana,
Adibuddha Cahaya Tanpa Batas, Amitabha, memendam Pikiran Pencerahan dalam
bentuk Yang Maha Welas Asih, Avalokitesvara, dan dari jantung Yang Maha Welas
Asih, aku, Padma, Guru kelahiran Teratai, teremanasi sebaagi suku kata HRI. Aku
datang bagaikan hujan di seluruh dunia dalam milyaran bentuk bagi mereka yang siap
menerimaku. Tindakan Yang Tercerahkan adalah tidak dapat dipahami! Siapakah yang
mampu mendefinisikan atau mengukurnya? Padma melanjutkan bahwa salah satu
dari bentuknya adalah kelahiran sebagai Pangeran Oddyian, yang ditakdirkan untuk
memerintaj negeri itu dan menjadikan negeri itu Buddhis sepenuhnya. Setelah itu ia
pergi ke India, memulai karir spiritualnya.
Buddha Shkayamuni meramalkan bahwa kelak setelah parinirvana, setelah
dua belas tahun berlalu, penakluk terbaik di seluruh dunia, aku, akan muncul
lagi, di tanah Uddiyana, dan, dengan nama Padmasambhava, aku akan
mengajarkan Doktrin Mantrayana. Ketika Buddha Shakyamuni akan segera
memasuki Nirvana, ia berkata kepada para siswanya yang bersedih: Dunia
adalah tidak kekal dan kematian tidak terhindarkan bagi semua makhluk
hidup, saatnya kepergianku telah tiba. Tetapi janganlah menangis; karena dua
belas tahun setelah kepergianku, dari bunga teratai di Danau Dhanakosha, di
sudut barat-laut di negeri Urgyan, akan lahir seorang yang lebih bijaksana dan
lebih perkasa secara spiritual daripada diriku. Ia akan bernama
Padmasambhava, dan olehnya Doktrin Esoterik akan ditegakkan.
Kerajaan Indrabhuti
Di negeri Uddiyana, di barat laut Kashmir yang terletak di sebelah barat Bodhgaya,
seorang raja buta bernama Indrabhuti berkuasa. Putera Raja yang masih bayi
meninggal dunia, dan tidak lama setelahnya, musim kering membawa bencana
kematian dan kemelaratan, kelaparan dan kematian melanda penduduk negeri itu,
Indrabhuti berkonsultasi dengan Asenya, seorang petapa, yang menasihati bahwa
hanya dengan perbuatan baik, seperti kedermawanan, dan keyakinan dan tekad yang
tanpa kenal lelah, akan memunculkan keberuntungan yang lebih baik. Indrabhuti,
Buddha. Ia memegang sebuah vajra kecil, sekuntum teratai, dan tombak bermata tiga,
dan dihiasi dengan tanda-tanda mayor dan minor seorang Buddha. Anak ini
mengajarkan Dharma yang mendalam di pulau itu kepada para dewa dan dakini di
wilayah itu.
Kira-kira pada bulan pertama musim gugur di tahun Naga, Raja Indrabhuti, yang baru
kembali dari pelayarannya, bermimpi bahaw ia memegang sebuah vajra emas yang
menerangi seluruh kerajaannya, sementara para menterinya bermimpi tentang seribu
matahari terbit, menerangi seluruh dunia. Setelah menerima ramalan kelahiran
makhluk agung, raja mengutus menterinya untuk mencari kelahiran gaib tersebut.
Sang menteri menemukan anak itu, berumur lebih kurang delapan tahun, duduk di
atas sekuntum teratai di tengah-tengah Danau Dhanakosa. Aura pelangi mengelilingi
makhluk agung tersebut, dan para dakini mengelilinginya. Raja Indrabhuti dan para
menterinya menyadari bahwa anak itu adalah penjelmaan makhluk agung. Ketika
berbicara dengan anak itu, raja memperoleh kembali penglihatan mata kanannya.
Anak itu menyatakan bahwa ia masuk ke dunia ini demi kebaikan semua makhluk dan
untuk menaklukkan mereka yang jahat demi kebaikan Dharma. Ia berkata, Ayahku
adaklah Samantabhadra yang muncul dengan sendirinya, Ibuku adalah alam
kenyataan, Samantabhadri. Kastaku adalah gabungan kebijaksanaan primordial dan
Dharmadhatu. Dan namaku adaklah Padmasambhava yang agung.
Indrabhuti memberinya nama Padmakara, Kelahiran Teratai, dan membawanya ke
istana. Ketika Padma dikawal ke istana Raja Indrabhuti, ia mengenali symbol-simbol
masa depannya di sepanjang jalan. Ia melihat seekor ikan tertangkap oleh mata kail
dan terlempar bergetar dan melompat ke dalam jarring, yang melambangkan bahwa
PAdma akan terbelenggu sebagai penguasa kerajaan Indrabhuti. Ia juga melihat
seekor ayam hutan, yang membebaskan diri dari semak berduri, dikejar oleh seekor
gagak, melambangkan pelepasan keduniawiannya di masa depan, ia melihat seekor
tikus yang dibunuh, sehingga ia tidak dapat kembali ke rumahnya, melambangkan
pengasingan yang akan ia terima begitu ia melanggar hukum raja.
Raja mengangkat Padma sebagai putera mahkotanya dan mendudukkannya di atas
singgasana permata berharga. Padma menjadi dikenal sebagai Bodhisatta Pangeran
dan dinyatakan sebagai raja.
Masa muda dan Perkawinan Padma
Padma tumbuh di istana raja dan selalu aktif., masa muda dan kelak meninggalkan
keduniawian serupa dengan kisah Sang Buddha. Di usia tiga belas tahun, Padma
menetapkan hukum baru yang berdasarkan pada sepuluh sila. Ia duduk di atas
singgasana emas dan berwarna-warni ketika para pendeta melakukan upacara religius
demi kesejahteraan kerajaan. Buddha Amitabha, Avalokitesvara dan para Raja
Pelindung di sepuluh penjuru datang untuk menobatkannya, dan mereka menamainya
Pema Gyalpo, Raja Teratai. Kerajaan Indrabhuti menjadi makmur dan rakyat puas.
Padma adalah seorang yang cepat belajar, dan unggul dalam seni dan filosofi. Ia maju
dengan cepat dari murid menjadi guru, akhirnya menamatkan pembelajaran dari
segala jenis guru manusia dan bukan-manusia.
Ia tidak tertandingi dalam hal Atletik dan khususnya terkenal dalam hal memanah dan
ketangkasan fisik lainnya
penghormatan, dan selama lima tahun, Padma mengajarkan Dharma kepada mereka.
Selama masa itu, ia menekuni praktik Yoga Sosanika, yang melaluinya ia mempelajari
ketidak-kekalan, penderitaan dan kekosongan. Ia menyaksikan pemakamanpemakaman, sanak saudara yang kehilangan dan bersedih, mayat-mayat yang
membusuk, dan binatang-binatang yang saling berkelahi memperebutkan sisa-sisa
mayat itu. Ia bermeditasi dengan duduk di atas mayat-mayat, menahankan praktik
keras seperti memakan makanan upacara persembahan kepada almarhum, dan ia
menutupi tubuhnya dengan kain pembungkus mayat. Selama bencana kelaparan,
ketika makanan upacara tidak dibawa bersama mayat, Padma mengubah daging
mayat-mayat itu menjadi makanan murni dan memakannya, sedangkan kulit
mereka menjadi pakaiannya. Ia menaklukkan makhluk-makhluk spiritual penghuni
pekuburan itu dan menjadikan mereka pelayannya. Ketika para siluman bangkit
melawannya, ia membunuh yang laki-laki dan bergabung dengan yang
perempuan, menguasai mereka dengan kekuatannya. Para mamo dan dakini
memujanya.
Raja Arti, yang menguasai wilayah itu, kehilangan seorang ratu saat melahirkan anak.
Ketika jenazahnya dibawa ke pekuburan itu. Padma mengeluarkan bayi
perempuan dari rahimnya. Melihat hubungan karma dengannya, Padma
memutuskan untuk membesarkan bayi perempuan itu sendiri. Raja Arti
tersinggung dengan perbuatan itu dan mengirim bala tentara untuk menyerang
Padma, tetapi Padma [size=16pt]mengalahkan mereka semua dengan kemahiran
memanahnya. Sebagai penyesalan atas perbuatan ini, Padma mendirikan stupa[/b]
[/color].[/size]
Selama masa ini, Indraraja, raja di sebuah wilayah Uddiyana, dan banyak rakyatnya
telah beralih agama. Padma mengubah wujudnya menjadi siluman Rakshasa
dengan mengikatkan seekor ular di rambutnya, dan mengenakan pakaian dari
kulit manusia dan rok dari kulit macan. Dengan senjata di tangannya, ia
mendatangi kerajaan Indraraja, di mana ia secara gaib [size=16pt]mengubah
tubuh raja dan para pengikutnya, meminum darah mereka dan memakan
daging mereka. Batin mereka terbebaskan, dan dikirim ke alam surga, mencegah
keturunan mereka jatuh ke neraka. Padma mengambil setiap perempuan untuk
dirinya sendiri untuk memurnikan mereka secara spiritual dan mempersiapkan
mereka untuk menjadi ibu dari anak-anak yang berkecendrungan religius.[/b][/size]
Kemudian Padma pergi ke negeri Sahor, di mana ia berlatih di tanah pemakaman
besar yang disebut Pekuburan Kebahagiaan, atau Pekurburan Hutan Kegembiraan. Di
tempat ini, Dakini pemarah, penakluk Mara, memberikan berkah kepadanya. Setelah
itu ia bermeditasi di Pekuburan Sosaling di selatan Uddiyana, dan menerima
kekuasaan dan berkah dari dakini Perkumpulan Damai. Kemudian ia kembali ke
tempat kelahirannya, dan mengajarkan Mahayana kepada para dakini setempat
dalam bahasa mereka sendiri. Dengan mempraktikkan bahasa isyarat Mantra Rahasia
mereka, ia memperoleh kekuatan yogis mengalahkan mereka dan para dewa di
wilayah itu, ternasuk para naga dan roh-roh planet, dan mereka semua bersumpah
untuk membantunya dalam misinya. Selanjutnya Padma menetap di Pekuburan
Sangat Menakutkan, atau Pekuburan Hutan Lebat, di mana Vajra Varahi muncul di
hadapannya, memberkahinya, dan menganugerahkan kekuatan untuk menaklukkan
yang lain. Ia menerima transmisi dan pencapaian dari segala kelompok dan tingkat
daka dan dakini, yang memberkahinya dan mengajarkan Dharma kepadanya. Mereka
memberinya nama Dorje Drakpo Tsal, dan ia menjadi seorang yogi dan meditator
besar.
Padma Mencari Guru
Padma mengunjungi Bodhgaya, yang juga dikenal sebagai Vajrasana, dan
memberikan persembahan di altar. Selama menetap di sana, ia berlatih mengubah
wujud, menggandakan tubuhnya menjadi bentuk lain seperti ratusan bhikkhu
memberikan persembahan, atau menjadi banyak yogi, atau gerombolan besar gajah.
Mereka yang menyaksikan beberapa aktivitasnya yang luar biasa bertanya siapa
gurunya. Ia menjawab: aku tidak memiliki ayah, tidak memiliki ibu, tidak memiliki
guru, tidak memiliki kasta, tidak memiliki nama; aku adalah Buddha yang terlahir
sendiri. Jawaban ini membuat orang-orang menganggap Padma adalah siluman.
Walaupun ia adalah penjelmaan Buddha yang terlahir sendiri dan oleh karena
itu tidak memerlukan guru, ia pikir adalah bijaksana untuk mendemonstrasikan
kepada generasi mendatang bahwa seorang praktisi biasa membutuhkan guru.
Walaupun Dharma dan segala pengetahuan yang berhubungan dengan Dharma
muncul secara spontan dalam pikiran Padma, ia memutuskan untuk memainkan peran
sebagai seorang siswa kepada guru, dan sebagai murid dari segala ilmu, kemanusiaan
dan seni kepada berbagai guru. Pada saat kelahirannya, delapan kelompok dewa dan
siluman berkumpul dan memberi hormat kepadanya, dan semua Buddha di sepuluh
penjuru muncul dan menganugerahkan kekuasaan dan berkah kepadanya. Padma
tidak perlu belajar, untuk memperoleh kekuasaan, untuk memperoleh penahbisan
sebagai bhikkhu, atau tunduk pada praktik pertapaan dan yoga. Ia melakukannya
hanya untuk memperlihatkan kepada para pengikut awam akan pentingnya aktivitas
demikian, dan untuk memunculkan keyakinan dalam dirinya.
Padma adalah seorang murid yang luar biasa. Ia segera menguasai apapun yang
diajarkan kepadanya hanya sekali. Setiap subyek yang dapat dipikirkan, seni, dan
keterampilan yang menarik perhatiannya, dan ia menguasainya semua dengan cepat.
Padma memulai pelajrannya dengan pengetahuan duniawi, pengetahuan yang ia
namakan lima seni dan pengetahuan, yang termasuk bahasa-bahasa, penyembuhan,
dialektika, seni halus dan metafisik. Di Benares, Arjuna, seorang petapa, mengajarkan
pengetahuan astrologi kepada Padma. Putera Jivakakumara, seorang tabib terkenal,
mengajarkan segala sesuatu mengenai obat-obatan kepada Padma. Di bawah
bimbingan doctor Kungi Shenyen, Padma menyempurnakan seni komposisi, bersama
dengan enam puluh empat bentuk kaligrafi. Ia menguasai 360 bahasa berbeda,
termasuk bahasa siluman, dewa, makhluk-makhluk ganas, dan semua makhluk
lainnya dalam enam migrasi. Vishyakarma, seorang seniman besar, mengajarkan
kepadanya semua seni dan keterampilan yang dapat dipikirkan, dari mengukir,
melukis, dan membuat patung hingga membuat minuman keras, menenun, kerajinan
kayu, membuat topi, dan menjahit. Seorang perempuan desa sederhana mengajarkan
bagaimana membuat benda-benda dari tembikar kepadanya. Ia mempelajari segalanya
yang harus diketahui, dan menjadi terkenal sebagai guru terpelajar dari segala ilmu
terapan.
Tujuan Padma berikutnya adalah meningkatkan pengetahuannya yang sudah cukup
luas mengenai Dharma. Padma bertemu dengan Ananda, yang menetap di gua para
Asura, dan menetap bersamanya selama lima tahun. Ia menguasai dua belas volume
aturan yang terdiri dari Getri, yang juga dikenal sebagai gerbang menuju Dharma,
terdiri dari 84,000 shloka, yang berisikan semua ajaran Buddha yang penting.
Beberapa biografi mengatakan bahwa Padma menerima sumpah selibat dan
penahbisan ke dalam Sangha dari Ananda. Pada saat ini, para dewi bumi
mempersembahkan jubah monastic berwarna jingga, dan para Buddha dari sepuluh
penjuru berkumpul di angkasa dan menamainya Shakya Senge, Singa Shkya.
Ananda menjelaskan kepada Padma bahwa semua ajaran Buddha telah tercatat sejak
Paranirvana. Sebagian besar dari kitab-kitab ini telah dibagi antara para Deva dan
Naga yang berselisih atas kitab-kitab itu, dan yang lainnya tersembunyi di berbagai
lokasi di India dan Uddiyana. Kelak, dengan bantuan para dakini, Padma
mengumpulkan naskah-naskah ini dari berbagai alam dan menguasai isinya.
Kemudian ia dirujuk sebagai Seorang kaya yang berkuasa di dunia.
Padma melakukan perjalanan menuju Sahor dan bertemu dengan Prabhahasti, yang
mengajarkan kepadanya tiga bagian dari Yoga Tantra. Ia memahami ajaran ini dengan
cepat, dan bahkan walaupun ia tidak pernah mempraktikkan Yoga Tantra, ia secara
spontan mengalami penglihatan pada 37 dewa yang tergambar dalam ajaran itu.
Padma, tidak puas dengan ajaran Sutra-sutra yang ia terima dari Ananda, juga tidak
puas dengan Tantra yang ia terima dari Prabahasti. Ia memutuskan untuk mencari
ajaran yang tertinggi yang ada, ajaran sehubungan dengan kekosongan dan
kebijaksanaan surgawi. Ia mendekati Guru Besar, Garab Dorje, dengan penghormatan
tinggi, dan menerima darinya ajaran Dzongchen Nyingtik, yang juga dikenal sebagai
Hati Kesempurnaan Agung. Ia melanjutkan untuk memperoleh ajaran yang lebih
tinggi dengan bantuan berbagai guru. Dari Sangyey Sangwa, ia menerima seratus
emanasi Hati Rahasia, sebuah ajaran sehubungan dengan 100 dewa yang damai dan
kejam. Dari Sri Singha, ia mempelajari Tantra dari Heruka TErtinggi, atau Batin
Kebahagiaan Belas Kasih. Dari guru Jampal Shenyen, Padma memperoleh Tantra
Jampal Shinje, Penghancur Kematian. Padma akhirnya menerima instruksi dari
semua guru besar di India dan negeri-negeri lainnya, termasuk Guru Ludup,
Hungchenka, Vimalamitra, Jnanasutra, Dhanasanskrita, Humkara,
Buddhaguhya, Mahavajra, Gridhrakuta, Devachandra, Shantigarbha,
Mahasandhi dan Nagarjuna.
Lukisan-lukisan thanka yang menggambarkan Pohon Perlindungan dari
Padmasambhava mengungkapkan hubungan penting dari berbagai gurunya.
Umumnya, Padmasambhava ditunjukkan bersama-sama dengan istrinya, dan di
atasnya digambarkan silsilah transmisi dari guru-gurunya. Di paling atas lukisanlukisan itu menggambarkan Buddha Primordial Samantabhadra dengan istrinya
Samantabhadri, dan langsung di bawah mereka adalah Vajrasattva. Di bawah guruguru surgawi, guru-guru duniawi yang penting, Garab Dorje, Manjusrimitra, Shri
Singha dan Jnanasutra digambarkan, dan di bawah mereka kita melihat banyak lagi
guru personal lainnya.
Mengembangkan Delapan Manifestasi
Setiap saat Padma tidak berada di kaki para guru duniawinya. Ia berlatih dan
mengajar di pekuburan, atau mengunjungi alam surga untuk menerima instruksi dari
para guru surgawinya. Selama lima tahun, Padma berdiam di Pekuburan Akhir Tubuh,
di negeri Baiddha, di mana ia bertemu dengan Mahapalesvara, Dewa Pelindung
Dunia, yang memiliki tubuh seekor yak, kepala singa dan kaki menyerupai ular. Di
tempat ini, ia membabarkan dharma kepada para dakini dan menerima nama Nyima
Ozer, atau Cahaya Matahari Keemasan.
Kemudian ia pergi ke Surga Akanistha, di mana ia menerima ajaran Kesempurnaan
Agung dari Buddha Primordial Samantabhadra, dan disebut Guru Urgyan Dorje
Chang, atau Guru Vajradhara dari Uddyiana. Dari sanam ia pindah ke Pekuburan
Kebahagiaan Meluas, juga disebut Pekuburan Kebahagiaan Bersinar, terletak di
Kashmir, dan selama lima tahun ia mengajarkan Dharma kepada siluman perempuan
bernama Gaurima dan para dakini lainnya. Menurut satu kisah, Padma menerima
nama Loden Chogsed kali ini karena ia memperlihatkan kebaikan agung, seperti
seorang ayah dan ibu, kepada seorang pembunuh yang kemurkaannya
menyebabkannya diterkam oleh binatang buas.
Setelah perjalanannya ke alam surga Vajrasattva, di mana ia mempelajari yoga dan
ajaran Tantra, Padma mengunjungi Puncak yang tercipta sendirinya, atau Pekuburan
Banyak Gundukan yang terbentuk sendiri di Nepal. Ia menetap di tempat yang
menakutkan dan menyeramkan ini selama lima tahun, menaklukkan delapan
kelompok makhluk cebol, dan mengajar berbagai jenis makhluk spiritual, termasuk
siluman. Sejak saat ini ia dipanggil Senge Dradog, atau Guru Bersuara Singa.
Kembali di surga Buddha Samantabhadra, Padma memperoleh instruksi lengkap
dalam Sembilan Kendaraan berdasarkan pada Lima Kitab Maitreya, Sembilan
metode pencapai pencerahan, dan dipanggil Yang Terajarkan Sepenuhnya. Kemudian
ia pergi ke Sahor, dan menetap di Pekuburan Lankakuta, di mana ia membabarkan
Dharma selama lima tahun, mendisiplinkan banyak siluman menakutkan, dan
menerima nama Padmasambhava, Kelahiran-Teratai. Setelah itu, ia pergi ke
Pekuburan Puncak Dewa, juga disebut Tumpukan Pekuburan Besar Dunia-dunia, di
negeri Khotan. Ia menerima instruksi dari Vajra Yogini mengenai metode Tantric
rahasia untuk mencapai kebebasan, dan menetap di pekuburan menyeramkan ini
selama lima tahun, memutar Roda Dharma kepada para dakini. Sejak saat ini, ia
dikenal sebagai Dorje Drolod, Guru Penghiburan.
Para Guru Utama dan Inisiasi oleh Kungamo
Selagi Padma sedang berlatih di pekuburan, Garab Dorje secara ajaib terlahri dari
seorang perawan, puteri Raja Dharmasoka di India, sewaktu ia sedang bepergian dari
rumah. Karena tidak memerlukan seorang anak tanpa ayah, ia meninggalkannya
dalam sebuah celah yang terbakar, tetapi selama tujuh hari anak itu secara ajaib dapat
bertahan hidup. Ia teringat akan mimpinya, sebelum melahirkan anak itu, yang mana
ia diramalkan bahwa ia akan melahirkan seorang makhluk surgawi. Ia kembali dan
gembira menemukan anak itu hidup, dan memberinya nama Rolang Dewa.
Anak itu tumbuh dengan cepat, dan pada usia delapan, ia mengemukakan minat besar
untuk menemukan Vajrasattva. Setelah beberapa waktu, pada selang waktu ia
dianggap hilang, Rolang Dewa tiba-tiba kembali dan menyatakan: Aku telah pergi
menemui Srivajrasattva untuk mendengarkan Ajarannya, dan apa yang diketahui
Vajrasattva, aku juga mengetahui. Ia melanjutjkan dengan mendemonstrasikan
kebenaran yang ia akui dengan cara memenangkan perdebatan dengan lima ratus
pandit besar, yang pergi, meyakini bahwa ia adalah seorang Buddha. Garab Dorje
bertemu dengan Manjusrimitra di Uddiyana di pulau di Danau Dhanakosa, di mana
Manjusrimitra mengajarkan kepadanya kendaraan ke-9, Atiyoga, pada saat ini, Padma
mendatangi Garab Dorje, yang mengajarkan kepadanya 17 Tantra dari Dzogchen
Nyingtik, dan berbagai ajaran lainnya.
Padma mencari Manjushrimitra di Gunung Malaya untuk memohon ajaran untuk
menyempurnakan tingkat umur panjang vidyadhara dan mahamudra, tetapi sang guru
menundanya. Sebagai gantinya, ia mengirim Padma kepaad Dakini Kebijaksanaan
Kungamo untuk memohon kekuatan pendahuluan yang diperllukan. Padma pergi ke
tanah pemakaman Hutan Cendana, atau Pekuburan Puncak Lanka, di mana ia
menemukan Kungamo, yang berdiam di istana tengkorak. Ia memohon kekuatan
usia panjang, mahamudra, dan kekuasaan atas siluman dan roh. Kungamo
mengubah Padma menjadi suku kata Hung. Dengan Hung di bibirnya, ia
memberikan kuasa kepada Padma untuk menjadi Buddha Amitabha,
memberinya kekuatan untuk mencapai umur panjang. Kemudian ia menelan
Hung, dan di dalam perutnya, Padma menerima rahasia kekuatan mahamudra
Avalokitesvara. Diam-diam ia menginisiasinya menjadi Hayagriva, dan dengan
cara ini memberkahinya dengan kekuatan atas segala mamo, dakini, para dewa
duniawi dan roh-roh jahat. Memancarkan Hung melalui teratai rahasianya, ia
memurnikan rintangan jasmani, ucapan dan pikirannya. Kungamo memberi
Padma nama rahasia Loden Chogsed, Jenius Tertinggi.
Padma kembali ke Manjushrimitra, di mana ia mempelajari semua ajaran Manjushri,
dan segera setelahnya, ia memiliki penglihatan Manjushri. Ia juga kembali ke
Prabhahasti, dan menerima instruksi mengenai Seratus Ribu Syair Purba Vitatoma,
atau Vajra Kilaya.
Salah satu guru duniawi terpenting bagi Padma adalah Pangeran Shri Singha, yang
berdiam di sebuah gua di Burma. Menurut pernyataan pribadi Padma, adalah dari
instruksi lisan Shri Singha maka pencerahannya tercapai. Merujuk pada instruksiinstruksi ini, Padma menulis:
Aku, Padma dari Uddiyana,
Mengikuti Guru Shri Sibngha.
Ini, instruksi terakhirnya,
Membebaskan aku, Padma.
Walaupun tidak terbebaskan oleh tripitaka atau mantra rahasia,
Aku terbebaskan oleh ajaran rahasia ini.
Semoga semua mereka yang layak juga terbebaskan melalui ini.
Semoga instruksi terakhir dan langsung ini
Dari Guru Shri Singha
Bertemu dengan orang yang layak yang menmiliki latihan sebelumnya!
Selama tahun-tahun belajar dan mengajar ini, Padma memperoleh seluruh
pengetahuan sihir, kelahiran kembali, harta tersembunyi, usia panjang, dan kekuatan
atas dunia fisik.ia memperlajari bagaimana menyadap inti sari dari berbagai benda
untuk mencegah penyakit, menawarkan racun, mendapatkan penglihatan jernih,
berjalan di atas air, dan memperpanjang kehidupan. Ia mengembangkan kekuatan
supernormal dari indria-indria dengan hanya meminum air dan tidak makan. Ia
mampu tetap hangat tanpa pakaian. Ia mengembangkan kejernihan pikiran,
keringanan tubuh, dan ketangkasan kaki hanya melalui pengendalian nafas, dan ia
seperti anak-anak normal tumbuh dalam sebulan. Pada usia 13, semua orang
menganggapnya sebagai penjelmaan dewi. Banyak pelamar datang dari berbagai
negeri, tetapi karena ia tidak menerima siapapun, Raja menjadi marah. Madarava,
yang mampu melihat kehidupan lampaunya, menjelaskan bahwa ia ingin memasuki
praktik religius. Sebagai akibatnya, ia dikurung dan dijaga oleh 500 pelayan dan
dilarang keluar dari istana. Mandarava mampu membebaskan diri melalui jalan
rahasia menuju hutan. Ia memotong rambutnya dan merusak wajahnya untuk
menghilangkan kecantikannya. Raja akhirnya mengijinkan penahbisannya bersama
dengan 500 pelayannya, dan ia membangunkan vihara mewah untuk mereka. Padma
memutuskan bahwa saatnya telah tiba untuk memberikan instruksi kepada
Mandarava, maka ia muncul di hadapannya dan para pengikutnya di taman, dalam
wujud seroang pemuda tersenyum yang duduk di atas pelangi. Semua bhikshuni
membungkuk di hadapannya dan bertanya kepadanya mengenai asal-usulnya.
Kemudian mereka mengundangnya masuk ke dalam vihara di mana ia mengajarkan
tiga yoga kepada mereka. Seorang penggembala, yang mengamati Padma bersama
para bhikshuni, dan yang telah mendengarkan di pintu vihara, melaporkan kepada
Raja bahwa para bhikshuni tidak bermoral. Raja mengutus bala tentara yang secara
paksa masuk dan menangkap Padma. Ia memerintahkan agar Padma di bakar pada
sebuah pancang dan agar Mandarava diletakkan di sebuah celah berduri selama 25
tahun. Para tentara menelanjangi Padma, memukuli dan melemparinya dengan
batu, dan mengikatnya dengan tali pada sebuah pancang. Ribuan orang
diperintahkan untuk membawa seikat kayu dan sedikit minyak wijen. Sehelai
kain panjang direndalm dalam minyak dan dililitkan ke sekujur tubuh Padma.
Dedaunan kering diletakkan di atasnya dan kayu di paling atas. Tumpukan kayu
yang nmenggunung dinyalakan dari empat penjuru dan asap menutupi
matahari. Banyak orang puas dan bubar kembali ke rumah mereka masingmasing. Tiba-tiba, terdengar gemuruh seperti gempa. Para dewa dan para
Buddha menolong Padma.
Raja mulai curiga bahwa pengemis itu adalah seorang jelmaan penting, tujuh hari
kemudian ia melihat asap terus-menerus muncul dari tumpukan kayu bakar itu. Ia
menyelidiki, dan menemukan di tempat pembakaran itu, sebuah danau besar di bawah
pelangi dikelilingi oleh kayu-kayu yang terus-menerus terbakar. Di tengah danau di
atas sekuntum teratai duduk seorang anak berumur delapan tahun, seorang anak yang
bersinar dengan aura agung, dilayani oleh delapan gadis, semuanya menyerupai
Mandarava. Berkata kepada Raja, anak itu menunjukkan cara-cara jahatnya dan
berhati-hati akan karma masa depannya. Raja menyesali perbuatannya. Mengenali
Padma sebagai Buddha, ia mempersembahkan dirinya, kerajaannya, dan Mandarava.
Padma menerima Puteri Mandarava sebagai istri spiritualnya, dan tetap
menjadi guru bagi Raja, memberikan kepadanya dan 21 pengikutnya pelatihan
yoga dan inisiasi. Raja menjadi seorang guru Dharrma, negeri Sahor menjadi
bertatahkan dengan yogi, dan Ajaran Buddha lestari di sana selama dua ratus tahun.
Setelah membuat seluruh negeri memeluk Buddhisme, Padma ingin melakukan hal
yang sama pada tanah kelahirannya. Pergi bersama Mandarava menuju Uddiyana,
Padma dikenali oleh menteri yang anaknya ia bunuh, yang mencoba untuk
membakarnya hidup-hidup sekali lagi. Sekali lagi Padma mengubah api itu
menjadi danau, yang di tengahnya ia dan Mandarava duduk di atas sekuntum teratai
besar. Raja dan para pengikutnya takjub. Mereka bersujud, mengelilinginya, dan
melantunkan puji-pujian. Raja Indrabhuti tercerahkan ketika Padma memberikan
misteri dari jasmani, ucapan dan pikiran seorang Buddha seperti Padma? Para
individu biasa, dan bahkan para bodhisattva, tidak memahami bagaimana para
Buddha atau siddha agung mampu mengubah waktu, memperlihatkan banyak
perwujudan dari bentuk jasmani mereka, dan memperlihatkan banyak keajaiban lain.
Oleh karena itu, kita harus membuat kelonggaran atas aktivitas-aktivitas luar biasa
atau yang tidak dapat dijelaskan dengan bersandar pada keyakinan.
2. Yeshe Tsogyal adalah siswa akrab Padmasambhava dan penjelmaan Sarasvati,
Dewi Pembelajaran. Mengikuti apa yang didiktekan oleh Padma, ia menyusun aturanaturan Padma yang dikenal sebagai Padma bKahi Thang Yig yang terdiri dari dua
versi, satu ditulis dalam prosa dan yang lain dalam puisi. Karya ini adalah satu dari
banyak otobiografi yang membentuk Literatur Kathang bahwa Padmasambhava
menyusun, secara fisik menyegel, dan menyimpannya di tempat aman demi generasi
mendatang. Padma memerintahkan Yeshe Tsogyal untuk menmgubur naskah itu
dalam berbagai gua rahasia, bersama dengan berbagai benda lainnya yang telah ia
sembunyikan di sana. Versi prosa dari Padma bKahi Thang Yig kelak ditemukan oleh
Terton Sangye Lingpa dalam gue cerminan Pouri, dan terdiri dari gulungan yang
ditulis dalam bahasa Sanskrit bersama dengan terjemahan lengkap dalam bahasa
Tibet. Karya ini membentuk dasar bagi terjemahan seperti An Epitome of the Life
and Teachings of Tibets Great Guru Padmasambhava menurut Biografi Yeshe
Tsogyal, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Sardar Bahadur S. W. Laden,
dalam Tibetan Book of The Great Liberation, ed. W. Y. Evan Wentz. Yang ke dua,
versi yang lebih panjang dari karya yang sama dalam 108 canto, ditemukan oleh
Ogryen Lingpa dalam Gua Batu Kristal di Yarlung, ditulis dalam puisi, dan menjadi
dasar bagi The Life And Liberation Of Padmasambhava, diterjemahkan dari bahasa
Perancis oleh Kenneth Douglas & Gwendolyn Bays, Dharma Publishing, 1978. kedua
bersi dari Padma bKahi Thang terutama terdiri dari ajaran Guru Padmasambhava,
tetapi belakangan para komentator telah menambahkan dan menyisipkan materimateri yang mereka temukan sendiri menyebabkan karya ini menjadi agak tidak dapat
diandalkan sebagai sumber sejarah. Kedua versi juga berbeda dalam banyak rincian
penting. bKa Thang Zab Rgyas, Deep and Vast Chronicles dalam empat jilid, salah
satu penyajian yang sangat ekstensif dari kehidupan Padmasambhava juga sama tidak
murni dan tidak diterjemahkan. Salah satu sumber terbaik dari informasi asli, yang
pertama dikenal otobiografi ternma, disebut Sanglingma Life Story, juga tercatat oleh
Yeshe Tsogyal, dan dimasukkan oleh Jamgon Kongtrul dalam jilid pertama dari
koleksinya yang terkenal dari harta terma yang dikenal sebagai Rinchen Terdzo. Ini
adalah dasar bagi The Lotus Born: The Life Story of Padmasambhava diterjemahkan
dari bahasa Tibet oleh Erik Pema Kunsang, Sambhala Publication 1993. Yeshe
Tsogyal menyembunyikan Salingma di bawah patung dewa tantra Hayagriva di altar
Kuil Tembaga di vihara Samye, dan kelak ditemukan oleh Nyang Ral Nyima Oser.
Dalam kata pengantar dari The Lotus Born, Dilgo Kyentse Rinpoche menjelaskan
bahwa berdasarkan pada cara yang berbeda para makhluk melihat kenyataan maka
terdapat sejumlah besar riwayat hidup Padmasambhava yang bersesuaian yang mana
Saglingma adalah raja. Karya ini meringkas banyak biografi, otobiografi dan sejarah
lainnya, dan juga berisi hal-hal utama dari ajaran Padmasambhava serta instruksi lisan
dan nasihat terakhir. Karya ini membahas tentang bagaimana ajaran menyebar ke
Tibet dan bagaimana Padmasambhava mengalih-yakinkan para siswa di negeri itu.
Sebuah synopsis yang baik dari The Life terdapat dalam The lEgend of the Great
Stupa and The Life Story of the Lotus Born Guru yang diterjemahkan oleh Keith
Dowman. Sebagai tambahan pada otobiografi terdapat berbagai biografi yang ditulis
oleh orang-orang lain yang umumnya berdasarkan pada therma. Yang paling unggul
di antara karya-karya ini adalah Threefold Confidence: A Life Story of
Padmasambhava oleh Taranatha dari abad 16.
Kata Tibet namtar, yang menggambarkan jenis tulisan ini sebenarnya berarti
complete liberation (kebebasan sepenuhnya) dan seharusnya tidak diterjemahkan
life story (riwayat hidup) tulisan-tuklisan namtar adalah penuntun yang mana para
siswa menurunkan instruksi, sering kali tidak secara jelas, serta inspirasi, dengan
mempelajari teladan kehidupan dari gurunya, dan masing-masing bab atau bagian
sering kali menjelasjan tahap tertentu atau praktik sang jalan.
3. Ramalan oleh Buddha Shakyamuni atas kemunculannya kembali sebagai
Padmasambhava terdapat dalam banyak Sutra dan Tantra. Kutipan ini berasal
dari Tantra Bla-med don rdzogs dus-pa. Ramalan serupa dapat ditemukan dalam
Tantra bka dus: Seorang makhluk agung yang termashyur yang akan menjadi satu
dengan diriku, Kelahiran Berlian dari Danau, sejalan dengan ordonasiku, akan muncul
di masa depan. Ia akan memberikan instruksi secara luas, di tanah Zahor,
mengajarkan kepada Raja Asradhara dan yang lainnya Aturan-aturan Gabungan,
Kendaraan Meditasi Agung ini. Dalam Sutra dbus gyur tshal lung bstan-ba
disebutkan: Empat puluh dua tahun dari sekarang, di pulau di danau Dhanakosa,
melalui kelahiran spontan dari teratai, Padmasambhava akan muncul, Raja Ajaran dari
Formula Rahasia. Beberapa naskah lainnya yang berisikan ramalan ini adalah
Immaculate Goddes Sutra, Sutra of Inconceivable Secret, Tantra of the Ocean of
Ferocious Activity, Tantra of the Perfect Embodiment of the Unexcelled Nature,
Nirvana Sutra dan Sutra of Predictions in Magadha.
4. Dikutip oleh Evans Wentz, ibid, p.105. sumber asli dari kalimat ini, seperti
yang dikutip oleh Wentz, adalah Mahaparinirvana Sutra. Walaupun ramalan Sang
Buddha terbukti sangat akurat sehubungan dengan rincian kelahiran Padmasambhava,
pernyataannya sehubungan dengan kemuliaan Padma dibandingkan dirinya sendiri
tidak diartikan secara literal melainkan secara hiperbolis oleh beberapa pembaca,
karena bagaimana mungkin ada orang yang lebih mulia daripada Sang Buddha? Akan
tetapi, dapat diperdebatkan bahwa Padmasambhava lebih mulia daripada
Buddha Shkayamuni dalam hal bentuk manusianya karena ia tidak mudah
diserang oleh ketuaan, penyakit dan kematian. Terlebih lagi, ada kepercayaan
berdasarkan pada kalimat dalam Kanjur, bahwa Buddha Shkayamuni terlahir
kembali sebagai Padmasambhava untuk tujuan khusus membabarkan doktrin
Tantra.ia dikutip sebagai mengucapkannya pada saat meninggal dunia, sebagai
jaawban atas pertanyaan mengapa ia tidak mengajarkan Tantra, bahaw ia tidak
layak melakukan itu karena telah terlahir dari rahim seorang manusia, dan
bahwa hanya kelahiran yang melampaui manusia yang menghasilkan tubuh
yang luar biasa murni yang diperlukan untuk mengungkapkan Tantra. Dari
sudut pandang absolute tidak ada makhluk yang lebih unggul daripada Sang
Buddha. Apa yang dimaksudkan di sini adalah bahwa emanasi seorang Buddha
tertentu mungkin, secara relative, lebih superior dari emanasi lainnya. Dalam
Nirvana Sutra Buddha Shakyamuni menguraikan lima kualitas dari emanasinya
sebagai Padmasambhava yang membuatnya lebih unggul daripaad yang lainnya.
Kyeho! Dengarlah, Seluruh poengikut, dengan pikiran terpusat.
OM AH HUM
Adalah intisari tubuh, ucapan dan pikiran
BIEZHA
Intisari Vajrakula
GULU
Intisari Ratnakula
BEIMA
Intisari Padmakula
XIDI
Intisari Karmakula
HUM
Intisari Buddhakula
***
OM
Sambhogakaya dari Pancadhyani Buddha
A
Dharmakaya yang Sempurna
HUM
Nirmanakaya Padmasambhava yang sempurna
BIEZHA
Paripurnamandala dari Heruka
GULU
Paripurnamandala Vajracarya
BEIMA
Paripurnamandala Dakini
XIDI
Nadi hidup dari semua Jambhala dan pemilik ajaran
HUM
Nadi hidup dari Para Dharmapala
***
OM AH HUM
Tiga pewarisan (Rahasya/mantra/langsung)
BIEZHA
Sutra dan sila
GULU
Sastra dan ajaran temurun
BEIMA
karmatantra dan bagian yogatantra
XIDI
Mahayoga
HUM
Anuttarayoga dan Adiyoga
***
OM AH HUM
Melenyapkan semua karma buruk tiga masa
BIEZHA
Melenyapkan karma buruk kebencian
GULU
Melenyapkan karma buruk kesombongan
BEIMA
Melenyapkan karma buruk keserakahan
XIDI
Melenyapkan karma buruk iri dengki
HUM
Melenyapkan karma buruk kilesha
***
OM AH HUM
Memperoleh Trikaya
BIEZHA
Memperoleh Adarsajnana (Prajna dari Aksobhya)
GULU
Samathajnana (Prajna dari Ratnasambhava)
BEIMA
Pratyaveksanajnana (Prajna dari Amitabha)
XIDI
Krtyanusthanajnana (Prajna dari Amoghasiddhi)
HUM
Mulajnana Pancajnana
***
OM AH HUM
Dapat mengundang Dewa, mara dan manusia
BIEZHA
Menyingkirkan halangan dari pemakan wangi dan Dewa Api
GULU
Menyingkirkan halangan dari mara kematian dan raksasa
BEIMA
menyingkirkan halangan Dewa Air dan Angin
XIDI
Menyingkirkan halangan yaksa dan Deva Isvara
HUM
Menyingkirkan halangan Rahu dan Penunggu wilayah
***
OM AH HUM
Menyempurnakan Sad Paramita
BIEZHA
Menyukseskan ritual santika (tolak bala)
GULU
Menyukseskan ritual paustika (berkah)
BEIMA
Menyukseskan ritual vasikarana (cinta kasih)
XIDI
menyukseskan semua jenis karman
HUM
menyukseskan abhicaruka (penakklukan)
***
OM AH HUM
Menyingkirkan kekuatan mantra sesat
BIEZHA
menyingkirkan gangguan dewa langit
GULU
menyingkirkan gangguan mantra dewa naga dan makhluk 8 bagian
BEIMA
menyingkirkan kekuatan mantra dewa semesta
XIDI
menyingkirkan mantra dan kutukan dari naga dan penunggu wilayah
HUM
menyingkirkan kekuatan mantra manusia , dewa dan mara
***
OM AH HUM
Melenyapkan mara lima racun
BIEZHA
menyingkirkan mara kebencian
GULU
menyingkirkan mara kesombongan
BEIMA
menyingkirkan mara keserakahan
XIDI
menyingkirkan mara iri dengki
HUM
menyingkirkan mara dewa, manusia dan iblis
***
OM AH HUM
memperoleh pencapaian tubuh, ucapan dan pikiran
BIEZHA
memperoleh pencapaian damai dan angkara dari yidam
GULU
memperoleh pencapaian anuttara dari penjapaan mantra
BEIMA
memperoleh pencapaian dakini
XIDI
memperoleh pencapaian umum dan avenika
HUM
memperoleh pencapaian tekad
***
OM AH HUM
Dapat mencapai Samanthabadraraja Tathagata Pureland
BIE ZHA
Mencapai Tanah suci Suka cita sebelah Timur dari Aksobhya Tathagata
GULU
Mencapai Tanah Suci Mustika yang Agung dari Ratnasambhava Buddha
BEIMA
Mencapai Tanah Suci Sukhavati Amitabha Buddha
XIDI
Mencapai Tanah Suci Karya Kebajikan Anuttara Amoghasiddhi
HUM
Mencapai Tanah Suci Keagungan Rahasya Vairocana Buddha
Pahala penjapaan satu kali mantra ini, bila diberikan wujud, dapat memenuhi
benua selatan, Bagi yang dapat mendengar, melihat atau merenungi mantra ini
akan senantiasa bersama dengan Buddha dan Baghavati.
Mantra BIEZHA GULU (padma Guru) merupakan kata kata sejati yang
bermakna selamanya tak dicampakkan. Bila menurut apa yang telah
Kukatakan tadi, namun semua permohonan tidak dapat terkabul, bukankah
berarti Aku Padmasambhava telah mencampakkan para insan ? Aku pasti tidak
akan mencampakkan, maka kalian hendaknya melaksanakan nya dan menekuni
sesuai ajaran.
Bila kondisi yang menyebabkan kamu tak dapat menjapakannya, kamu dapat
menggantungkan mantra ini, maka makhluk yang menerima tiupan angin yg
telah lewat dari mantra ini, tanpa diragukan akan memperoleh pembebasan.
Atau tulislah di atas tanah, kayu, batu, setelah diresmikan, letakkan di pinggir
jalan, bagi yang meilhatnya, penyakit, halangan mara dan karma buruk akan
terkikis, Rajasetan dan raksasa yang memasuki jalan tersebut akan patah.
Tuliskan mantra ini dengan warna emas diatas kertas biru tua, bawalah di
tubuhmu, mara jahat dan yaksa tak akan melukai. Setelah meninggal dunia, bila
mantra ini masih berada beserta dengan tubuh sampai kremasi , akan
memunculkan lingkaran pelangi, pasti dapat terlahir di Sukhavati.
Pahala bagi yang menjapa dan menuliskannya adalah tak terhingga.