Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hewan bertulang belakang(vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks.
Aktivitas tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan,
organ, dan system organ. Sebagai contoh sederhana adalah jantung, Apa yang menyusun
Jantung? Bagaimana jantung bekerja? Jantung terdiri atas berjuta-juta sel sejenis yang
membentuk jaringan. Jaringan tersebut berkumpul membentuk organ jantung yang
berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tunuh untuk membawa zat makanan,
mineral, dan oksigen. Organ jantung membutuhkan organ lainnya untuk bekerja sama
sehingga membentuk system organ. System organ tersebut adalah system peredaran
darah. Dengan contoh tersebut diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, system organ sampai organisme.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel
tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan dan tumbuhan. Seperti pada
tumbuhan, sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu
jaringan. Berikut ini akan diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci.
1.2
1.
2.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk:
Mendeskripsikan macam-macam jaringan hewan.
Mengetahui jaringan penyusun organ dan system organ.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan
manusia ada empat macam, yaitu jarinan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi:
1. Hewan diploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas lapis.
Contoh: Coelenterata, tidak mempunyai mesoderm.
2. Hewan triploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas 3 lapis.
Contoh: cacing tanah, siput, Arthropoda, dan Chordata.
Sel-sel epitel melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengkat jaringan dengan
jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.
Jaringan epitel dapat dogolongkan menjadi beberapa kelompok.
a.
Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu epitel pipih, epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Berdasarkan jumlah
lapisannya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi :
Epitel Simpleks (satu lapis sel)
Epitel Kompleks ( beberapa lapisan sel)
1. Epitel Silindris Berlapis
Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel berbentuk silinder. Epitel
silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2
Jaringan ini berperan dalam proses sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada lapisan
paling luar.
Epitel Pipih Berlapis
Epitel pipih berlapis tersusun atas beberapa lapis sel-sel pipih. Sel-sel epitel pipih
memiliki sitoplasma yang jernih dan inti sel berbentuk bulat. Jaringan ini di antaranya
terdapat pada rongga mulut, rongga hidung, Dan kerongkongan. Sesuai dengan jumlah
lapisannya yang banyak, jaringan ini berperan sebagai pelindung, misalnya terhadap
gesekan.
Epitel Kubus Selapis
Jaringan ini tersusun atas selapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus selapis di
antaranya terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal.
Struktur jaringan ini sangat sesuai untuk proses absorpsi dan sekresi.
Epitel Kubus Berlapis
Jaringan ini tersusun atas beberapa lapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus berlapis
terdapat pada mulut, kerongkongan, dan kelenjar keringat pada kulit. Sesuai dengan
strukturnya, jaringan ini berperan sebagai pelindung dari gesekan.
Epitel Silindris Selapis
Epitel silindris selapis tersusun atas sel-sel berbentuk silinder. Pada jaringan ini, biasanya
terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi dalam menghasilkan lendir (mucus) yang
berperan dalam mempermudah penyerapan makanan (absorpsi). Biasanya, jaringan ini
terdapat pada usus halus dan saluran pencernaan lainnya.
Epitel Silindris Berlapis
Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel berbentuk silinder. Epitel
silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring.
Jaringan ini berperan dalam proses sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada lapisan
paling luar.
Epitel Silindris Berlapis Semu Bersilia
Epitel silindris berlapis semu bersilia tersusun atas sel-sel yang memiliki inti sel tidak
sejajar sehingga seolah-olah epitel tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada jaringan ini
terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Misalnya,
kotoran atau debu tidak akan masuk ke dalam paru-paru karena digerakkan oleh silia
pada sel-sel saluran pernapasan.
3
Jaringan ini terdapat pada saluran pernapasan, rongga hidung, dan saluran telur (tuba
Fallopi).
8. Epitel Transisi
Epitel transisi terdiri atas berlapis-lapis sel. Akan tetapi, sel-sel penyusun jaringan ini
selalu berubah bentuknya. Pada keadaan tegang, sel-sel tersebut berbentuk lebih pipih
dan panjang. Adapun pada keadaan normal (relaksasi), sel-selnya berbentuk bulat dan
besar. Jaringan ini banyak terdapat di kandung kemih, saluran ureter dan
ginjal.
9. Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar tersusun atas, beberapa jaringan epitel yang memiliki peran dalam
penyerapan (absorpsi) dan menyekresikan senyawa kimia. Misalnya, sel-sel epitel yang
terdapat pada rongga (lumen) dari rongga pencernaan memiliki kemampuan untuk
menyekresikan mucus. Mucus tersebut berfungsi menjaga kelembapan permukaan organ
pencernaan.
b.
Berdasarkan Struktur dan Fungsi
1. Epitel kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, dan sekresi zat-zat kimia.
a
Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk
menyalurkan hasil sekresinya.
b Kelenjar endokrin merupakn kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluatan(kelenjar
buntu).
2. Epitel penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan.
4
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut
kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin
tersusun oleh protein dan mukopolisakarida.
Serabut Retikular
Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut
kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara
jaringan pengikat dengan jaringan lainnya.
2. Bahan Dasar
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri
dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam
hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi.
5
b. Sel-Sel Jaringan Pengikat
Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
Fibroblast
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
Makrofag
Makrofag berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis.
Sel Tiang (Sel Mast)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
Sel Lemak
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak.
Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang
menimbulkan penyakit.
b Macam-Macam Jaringan Pengikat
1.
Jaringan Pengikat Biasa
Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi jaringan pengikat longgar dan jaringan
pengikat padat.
a) Jaringan Pengikat Longgar
Jaringan ini mempunyai cirri-ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar.
Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen
yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh
darah, saraf, dan sekitar organ tubuh.
b) Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan
pengikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan pengikat padat teratur dan tidak
teratur. Jaringan pengikat padat teratur misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan
pengikat padat tidak teratur misalnya di lapisan bawah kulit.
2. Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
Jaringan pengikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan
(kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.
a) Jaringan Tulang Rawan
Sel tulang rawan disebut kondrosit. Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas
kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.
6
(1) Kartilago Hialin
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebiru-biruan,
dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis,
persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago
hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong
bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian.
(2) Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya
berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang,
simfisis pubis, dan persendian. Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan
melindungi bagian di dalamnya
(3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna
keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga
mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus.
Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.
b)
Jaringan Tulang Keras(Osteon)
Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu
dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium
fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Pada tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sebuah sistem yang
disebut sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran disebut saluran
Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Di antara dua saluran
Havers dihubungkan oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem Havers terdapat lapisan
tulang yang disebut lamela. Pada lamela-lamela inilah terdapat osteosit (sel-sel tulang)
yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun
secara konsentris.
c) Jaringan Darah
Darah merupakan jaringan pengikat. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri,
vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat.
7
Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel darah.
Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping-keping darah).
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
(1) Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke sel-sel tubuh.
(2) Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
(3) Mengatur suhu badan.
(4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
(5) Menutup luka dengan pembekuan darah.
(d) Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke
aliran darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan
basofil). Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem peredaran
8
Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja
di luar kehendak (otot tidak sadar)dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom.
Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan
bereaksi lambat. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Di depan telah dibahas mengenai berbagai macam jaringan yang terdapat pada
hewan. Tidak semua organisme mempunyai jaringan dalam tubuhnya. Pada organisme
tingkat rendah seperti Protozoa, tubuhnya hanya terdiri satu sel. Jadi, Protozoa tidak
memiliki jaringan pada tubuhnya. Semakin tinggi tingkatan organisme, semakin
kompleks struktur penyusun tubuhnya. Tubuh organisme tingkat tinggi tersusun atas
berbagai macam jaringan. Kelompok hewan Vertebrata juga tersusun dari berbagai
macam jaringan seperti yang telah dibahas di depan. Namun, struktur jaringan yang
terdapat pada tubuh setiap jenis hewan berbeda-beda walaupun fungsinya sama.
Misalnya, jaringan darah pada setiap hewan mempunyai struktur berbeda-beda sebagai
hasil adaptasi terhadap lingkungannya.
C.
menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagianbagian bunga meliputi :
Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal)
yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih
kuncup dari kekeringan.
Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau
hewan lain yang akan menyerbuk bunga.
Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari
(stamen)
Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah
(karpel) yang akan membentuk putik (pistil).
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan.
Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan
biji berkembang menjadi buah.
6. Biji (Sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan.
1.2
KANKER
Soal-Soal Latihan
Pilihan ganda
1. Parenkim yang mengandung klorofil disebut
a. Klorenkim
b. Sklerenkim
c. Kolenkim
d. Sklereid
e. Xilem
2. Tumbuhan di bawah ini yang memiliki epidermis daun ganda yang tersusun atas
beberapa lapis sel, yaitu
a. Ficus, Calyx, Zea Mays
b. Nerium, Acasia, Calyx
c. Piper, Nerium, Biduri
d. Piper, Nerium, Ficus
e. Ficus, Acasia, Calotropis
3. Daun lengkap memiliki bagian-bagian sebagai berikut, kecuali
a. Pelapah daun
b. Tangkai daun
c. Helai daun
d. Upih daun
e. Ranting daun
4. Yang tidak termasuk jaringan penyusun tubuh hewan yaitu
a. Jaringan epithelium
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf
e. Jaringan sekretoris
5. Kelenjar Brunner yang terdapat pada usus halus termasuk dalam klasifikasi
a. Kelenjar Alveolar sederhana
b. Kelenjar tubular majemuk
c. Kelenjar tubular sederhana
d. Kelenjar Alveolar majemuk
e. Kelenjar tubular bergulung sederhana
6. Sel pada jaringan ikat yang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin
yaitu
a. Fibroblas
b. Sel lemak
c. Sel tiang
d. Sel darah putih
e. Makrophag
7. Yang tidak termasuk sel saraf adalah
a. Nukleus
b. Dendrit
c. Sel Schwan
d. Akson
e. Neuron
8. Neuron Aferen disebut juga
a. Neuron sensori
b. Neuron intermediet
c. Interneuron
d. Neuron motor
e. Neuron eferen
9. Di bawah ini adalah sifat-sifat jaringan dewasa, kecuali
a. Mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri
b. Kadang-kadang selnya telah mati
c. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel
d. Mempunyai ukuran sel yang relatif besar
e. Selnya telah mengalami penebalan dinding
10. Mengupayakan tumbuhnya akar pada cabang / ranting tumbuhan disebut
a. Menyetek
b. Menempel
c. Mencangkok
d. Okulasi
e. Menyambung
Terstruktur
1. Bagian daun yang terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah
disebut..(1) atau disebut juga dengan.(2) daun
2. Jarinmgan pengangkut pada tumbuhan ada 2 macam, yaitu..(3) yang terletak
pada tulang daun bagian(4) dan(5) yang terletak pada tulang daun
bagian....(6)
3. Di dalam kepala sari terdapat satu atau lebih ..(7) atau.(8) yang terdiri
atas dua..(9) atau..(10) yang merupakan tempat terbentuknya..(11)
dan merupakan gamet jantan.
4. Ada dua jenis sel darah putih yaitu yang ....(12) terdiri atas..(13),..(14),
dan (15), serta yang..(16) terdiri atas(17) dan (18)
5. Neuron terdiri dari badan sel,(19) dan (20)
Menjodohkan
1. Kelenjar Endoktrin
2. Columnar
3. Ikatan pembuluh antara xilem dan floem
4. Jaringan penyimpan cadangan makanan
5. Sinapsis
Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. A 6.
2. D 7.
3. E 8.
4. E 9.
5. B 10.
Terstruktur
1. Mesofil
2. Daging daun
3. Xilem
4. Di atas
5. Floem
6. Di bawah
7. Ruang sari
8. Teka
9. Kantong sari
10. Lokulomentum
11. Serbuk sari
12. Bergranula
13. Eosinofil
14. Basofil
15. Neotrofil
16. Tidak bergranula
17. Limfosit
18. Mosit
19. Dendrit
20. Akson
Menjodohkan
1.
C
2.
E
C
E
A
A
C
a.
b.
c.
d.
e.
Parenkim
Titik temu antara ujung
Kelenjar buntu
Fasis
Batang
3.
4.
5.
D
A
B
JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal,
fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan
permanen.
A. Jaringan
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional.
Ciri-ciri :
bentuk dan ukuran selnya sama
dinding selnya tipis
Selnya penuh dengan protoplasma
Isi sel tidak mengandung zat makanan
Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa
embrional.
b. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat membelah diri,
sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio.
c. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah mengadakan
diferensiasi.
2. Jaringan Permanen (jaringan dewasa)
Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak meristematis lagi (tidak
tumbuh dan memperbanyak diri).
a. Epidrmis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan,
seperti akar, batang, daun dan bunga.
b.
Parenkim (jaringan dasar).
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain.
Macam-macam jaringan parenkim :
c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri
dengan kokoh dan kuat.
d. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
- xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem.
Terdapat pada bagian kayu.
Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
- phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya
melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat sel
pengiring.
Fungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di
sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan.
B. Organ Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama jaringan
lain untuk membentuk suatu organ. Organ pada tumbuhan tinggi berupa akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji.
1.
Akar (radiks)
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar
(kaliptra) di mana pada dinding sel sebelah luarnya berlendir untuk memudahkan
menembus tanah.
2.
Batang (caulis)
Fungsi :
- alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
- alat perkembangbiakan vegetatif
- alat penyimpan bahan makanan cadangan
- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
3. Daun (folium)
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
a. Epidermis
- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
- Terdapat lapisan kutikula (lilin)
`b. Parenkim
Terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan
parenkim spons (bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
c. Berkas pengangkut
- Terdiri atas xylem dan phloem
- Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau
batang
4.
Bunga (flos)
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
- Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang
berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari
kekeringan.
- Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain
yang akan menyerbuk bunga.
- Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)
- Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang
akan membentuk putik (pistil)
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti
oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.
6.
Biji (sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
bagi tumbuhan.
Jaringan Hewan
Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam
organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epithelim sederhana dan
epithelium komplex:
Epithelium pipih
Epithelium silindris
Epithelium kubus
Epithelium Transisional
Epithelium kelenjar
Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel
untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk
membentuk organ.
Sel-sel jaringan ikat:
Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan
protein untuk membentuk matriks
Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi
menjadi fagositosis
Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun
lemak
Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk
meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan histamine
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya:
Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen,
retikuler dan elastin.
Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan
KETERANGAN
(GAMBAR 4)
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel
hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak
memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih
kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan
bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri
atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang
menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun
sel otot dapat memanjang dan memendek.
Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1.Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang,
reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini
melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah
pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis
gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab
itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih
a. Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a. Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
3. Epitel Silindris
a. Epitel silindris selapis
Contoh:
pada lambung, jonjot usus,
kantung empedu, saluran
pernafasan bagian atas.
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. Epitel silindris banyak lapis
semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan
berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap
organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai
pelindung
kelenjar
penerima rangsang
lalu lintas keluar masuknya zat
Di susun oleh :
Rifiani Zemi
Sabrina Aulia Nisa
Megawati F
Anisa F
Novita