Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hewan bertulang belakang(vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks.
Aktivitas tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan,
organ, dan system organ. Sebagai contoh sederhana adalah jantung, Apa yang menyusun
Jantung? Bagaimana jantung bekerja? Jantung terdiri atas berjuta-juta sel sejenis yang
membentuk jaringan. Jaringan tersebut berkumpul membentuk organ jantung yang
berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tunuh untuk membawa zat makanan,
mineral, dan oksigen. Organ jantung membutuhkan organ lainnya untuk bekerja sama
sehingga membentuk system organ. System organ tersebut adalah system peredaran
darah. Dengan contoh tersebut diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, system organ sampai organisme.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel
tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan dan tumbuhan. Seperti pada
tumbuhan, sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu
jaringan. Berikut ini akan diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci.

1.2
1.
2.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk:
Mendeskripsikan macam-macam jaringan hewan.
Mengetahui jaringan penyusun organ dan system organ.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan
manusia ada empat macam, yaitu jarinan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi:
1. Hewan diploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas lapis.
Contoh: Coelenterata, tidak mempunyai mesoderm.
2. Hewan triploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas 3 lapis.
Contoh: cacing tanah, siput, Arthropoda, dan Chordata.

2.2 Jaringan Epitel


Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi seluruh permukaan tubuh.
Jaringan epitel membatasi antara organ-organ tubuh dengan rongga tubuh. Jaringan yang
melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium. Jaringan epitel yang membatasi rongga
tubuh disebut mesotelium. Jaringan epitel yang membatasi organ dalam tubuh disebut
endothelium.
Ciri-ciri jaringan epitel sebagai berikut :
Melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi atau sebagai kelenjar.
Sel-sel epitel terikat oleh zat pengikat(semen) sehingga hamper tidak ada ruangan antarsel.

Sel-sel epitel melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengkat jaringan dengan
jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.
Jaringan epitel dapat dogolongkan menjadi beberapa kelompok.
a.
Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu epitel pipih, epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Berdasarkan jumlah
lapisannya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi :
Epitel Simpleks (satu lapis sel)
Epitel Kompleks ( beberapa lapisan sel)
1. Epitel Silindris Berlapis
Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel berbentuk silinder. Epitel
silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

2
Jaringan ini berperan dalam proses sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada lapisan
paling luar.
Epitel Pipih Berlapis
Epitel pipih berlapis tersusun atas beberapa lapis sel-sel pipih. Sel-sel epitel pipih
memiliki sitoplasma yang jernih dan inti sel berbentuk bulat. Jaringan ini di antaranya
terdapat pada rongga mulut, rongga hidung, Dan kerongkongan. Sesuai dengan jumlah
lapisannya yang banyak, jaringan ini berperan sebagai pelindung, misalnya terhadap
gesekan.
Epitel Kubus Selapis
Jaringan ini tersusun atas selapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus selapis di
antaranya terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal.
Struktur jaringan ini sangat sesuai untuk proses absorpsi dan sekresi.
Epitel Kubus Berlapis
Jaringan ini tersusun atas beberapa lapis sel-sel berbentuk kubus. Epitel kubus berlapis
terdapat pada mulut, kerongkongan, dan kelenjar keringat pada kulit. Sesuai dengan
strukturnya, jaringan ini berperan sebagai pelindung dari gesekan.
Epitel Silindris Selapis
Epitel silindris selapis tersusun atas sel-sel berbentuk silinder. Pada jaringan ini, biasanya
terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi dalam menghasilkan lendir (mucus) yang
berperan dalam mempermudah penyerapan makanan (absorpsi). Biasanya, jaringan ini
terdapat pada usus halus dan saluran pencernaan lainnya.
Epitel Silindris Berlapis
Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel berbentuk silinder. Epitel
silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring.
Jaringan ini berperan dalam proses sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada lapisan
paling luar.
Epitel Silindris Berlapis Semu Bersilia
Epitel silindris berlapis semu bersilia tersusun atas sel-sel yang memiliki inti sel tidak
sejajar sehingga seolah-olah epitel tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada jaringan ini
terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Misalnya,
kotoran atau debu tidak akan masuk ke dalam paru-paru karena digerakkan oleh silia
pada sel-sel saluran pernapasan.

3
Jaringan ini terdapat pada saluran pernapasan, rongga hidung, dan saluran telur (tuba
Fallopi).
8. Epitel Transisi
Epitel transisi terdiri atas berlapis-lapis sel. Akan tetapi, sel-sel penyusun jaringan ini
selalu berubah bentuknya. Pada keadaan tegang, sel-sel tersebut berbentuk lebih pipih
dan panjang. Adapun pada keadaan normal (relaksasi), sel-selnya berbentuk bulat dan
besar. Jaringan ini banyak terdapat di kandung kemih, saluran ureter dan
ginjal.
9. Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar tersusun atas, beberapa jaringan epitel yang memiliki peran dalam
penyerapan (absorpsi) dan menyekresikan senyawa kimia. Misalnya, sel-sel epitel yang
terdapat pada rongga (lumen) dari rongga pencernaan memiliki kemampuan untuk
menyekresikan mucus. Mucus tersebut berfungsi menjaga kelembapan permukaan organ
pencernaan.
b.
Berdasarkan Struktur dan Fungsi
1. Epitel kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, dan sekresi zat-zat kimia.
a
Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk
menyalurkan hasil sekresinya.
b Kelenjar endokrin merupakn kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluatan(kelenjar
buntu).
2. Epitel penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan.
4

2.3 Jaringan Ikat


Jaringan pengikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm
(lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan pengikat (darah, tulang rawan, tulang,
dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa
kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan pengikat tidak berhimpitan rapat
(berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.Jaringan
pengikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk melekatkan suatu jaringan dengan
jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan
menghasilkan imunitas.
a Komponen Jaringan Pengikat
1. Matriks
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
Serabut
Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan
serabut retikular.
Serabut Kolagen
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna
putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada
tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan pengikat longgar.
Serabut Elastin

Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut
kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin
tersusun oleh protein dan mukopolisakarida.
Serabut Retikular
Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut
kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara
jaringan pengikat dengan jaringan lainnya.
2. Bahan Dasar
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri
dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam
hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi.
5
b. Sel-Sel Jaringan Pengikat
Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
Fibroblast
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
Makrofag
Makrofag berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis.
Sel Tiang (Sel Mast)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
Sel Lemak
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak.
Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang
menimbulkan penyakit.
b Macam-Macam Jaringan Pengikat
1.
Jaringan Pengikat Biasa
Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi jaringan pengikat longgar dan jaringan
pengikat padat.
a) Jaringan Pengikat Longgar
Jaringan ini mempunyai cirri-ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar.
Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen
yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh
darah, saraf, dan sekitar organ tubuh.
b) Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan
pengikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan pengikat padat teratur dan tidak
teratur. Jaringan pengikat padat teratur misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan
pengikat padat tidak teratur misalnya di lapisan bawah kulit.
2. Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
Jaringan pengikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan
(kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.
a) Jaringan Tulang Rawan
Sel tulang rawan disebut kondrosit. Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas
kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.

6
(1) Kartilago Hialin
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebiru-biruan,
dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis,
persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago
hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong
bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian.
(2) Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya
berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang,
simfisis pubis, dan persendian. Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan
melindungi bagian di dalamnya
(3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna
keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga
mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus.
Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.
b)
Jaringan Tulang Keras(Osteon)
Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu
dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium
fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Pada tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sebuah sistem yang
disebut sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran disebut saluran
Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Di antara dua saluran
Havers dihubungkan oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem Havers terdapat lapisan
tulang yang disebut lamela. Pada lamela-lamela inilah terdapat osteosit (sel-sel tulang)
yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun
secara konsentris.
c) Jaringan Darah
Darah merupakan jaringan pengikat. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri,
vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat.
7
Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel darah.
Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping-keping darah).
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
(1) Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke sel-sel tubuh.
(2) Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
(3) Mengatur suhu badan.
(4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
(5) Menutup luka dengan pembekuan darah.
(d) Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke
aliran darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan
basofil). Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem peredaran

2.4 Jaringan Otot


Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di
dalamnya terdapat serabut kontraktil yang disebut miofibril. Jaringan otot dapat dibagi
menjadi jaringan otot polos, otot lurik (seran lintang), dan otot jantung.
a. Otot Polos
Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya
meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan
bentuknya pipih. Misalnya pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan,
kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos berfungsi memberi gerakan di luar
kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran pencernaan.
b. Otot Lurik
Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Otot lurik
bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya
dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak
teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada
rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif
karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan
tubuh.
c.

8
Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja
di luar kehendak (otot tidak sadar)dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom.
Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan
bereaksi lambat. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris.

2.5 Jaringan Saraf


Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf ini
mempunyai struktur bercabang-cabang ke berbagai bagian tubuh untuk mengatur
aktivitasnya. Neuron mendapat suplai makanan melalui sel neuroglia yang
menyelubunginya. Neuron terdiri atas bagian-bagian berikut.
a. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
b. Neurit atau akson atau cabang panjang, berfungsi membawa impuls meninggalkan badan
sel saraf.
c. Dendrit atau cabang pendek, berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf.
Akson dikelilingi oleh sel penyokong yang disebut sel Schwann. Akson diselubungi oleh
selaput yang dinamakan neurilema. Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung
mielin dinamakan nodus Ranvier. Titik pertemuan antara terminal akson yang satu
dengan neuron yang lain disebut sinapsis. Titik pertemuan (sinapsis) ini berfungsi
meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan bahan kimia yang
disebut neurotransmiter.
9

Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang ditempati, neuron


dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Neuron Afferent (Neuron Sensorik)
Neuron afferent menyampaikan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron
intermedier yang lain ke neuron motorik.
c. Neuron Efferent (Neuron Motorik)
Neuron efferent menyampaikan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang
akan melakukan respon.
Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion adalah kumpulan
badan sel saraf yang letaknya tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum tulang belakang.
Sel saraf mempunyai beberapa fungsi berikut.
a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya
(konduktivitas).
c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.
10

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Di depan telah dibahas mengenai berbagai macam jaringan yang terdapat pada
hewan. Tidak semua organisme mempunyai jaringan dalam tubuhnya. Pada organisme
tingkat rendah seperti Protozoa, tubuhnya hanya terdiri satu sel. Jadi, Protozoa tidak
memiliki jaringan pada tubuhnya. Semakin tinggi tingkatan organisme, semakin
kompleks struktur penyusun tubuhnya. Tubuh organisme tingkat tinggi tersusun atas
berbagai macam jaringan. Kelompok hewan Vertebrata juga tersusun dari berbagai
macam jaringan seperti yang telah dibahas di depan. Namun, struktur jaringan yang
terdapat pada tubuh setiap jenis hewan berbeda-beda walaupun fungsinya sama.
Misalnya, jaringan darah pada setiap hewan mempunyai struktur berbeda-beda sebagai
hasil adaptasi terhadap lingkungannya.

JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN


Standar Kompetensi :
Memahami keterkaitan antar struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan,
serta penerapannya dalam konteks saling temas.
Kompetensi Dasar :
1.1
Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Membedakan berbagai jaringan (epidermis, kolenkim, sklerenkim,
parenkim, xilem, floem, dan kambium) penyusun organ tumbuhan.
Menunjukkan letak korteks, epidermis dan stele (silinder pusat).
Mendeskripsikan fungsi masing-maing jaringan tumbuhan.

Menggunakan pengetahuan yang diperoleh mengenai jaringan pada situasi


baru / pemecahan masalah seperti pembudidayaan tanaman langka melalui
perbanyakan dengan biji, stek, dan cangkok.
1.2
Mendeskripsikan struktur dan fungsi jaringan hewan.
Membedakan berbagai jaringan (epitel, otot, tulang, syaraf, dan ikat)
pembentuk organ hewan.
Menjelaskan fungsi masing-masing jaringan pada hewan.
Menggunakan pengetahuan yang diperoleh mengenai jaringan pada situasi
baru / pemecahan masalah seperti penggunaan transplantasi kulit untuk
penyembuhan luka bakar.
Tujuan Pembelajaran
:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat :
Membedakan berbagai jaringan (epitel, otot, tulang, syaraf, dan ikat)
pembentuk organ hewan.
Menjelaskan fungsi masing-masing jaringan pada hewan.
Membedakan berbagai jaringan (epidermis, kolenkim, sklerenkim,
parenkim, xilem, floem, dan kambium) penyusun organ tumbuhan.
Menunjukkan letak korteks, epidermis dan stele (silinder pusat).
Mendeskripsikan fungsi masing-maing jaringan tumbuhan
Ringkasan Materi :
1.1 A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang
mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada
tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya
bersifat embrional ; artinya mampu membelah diri untuk
menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah
berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan
plastida belum matang. Jaringan Meristem disebut juga jaringan
muda.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam
meristem, yaitu : meristem apikal, lateral, dan interkalar.
Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem
dibedakan menjadi :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika
tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b. Meristem Primer
Meristem Primer adalah meristem yang berkembang
dari sel embrional. Meristem terdapat misalnya pada
kuncup ujung batang dan ujung akar. Daerah
meristematik di belakang promeristem mempunyai 3

jaringan meristem, yaitu : protoderma, prokambium, dan


meristem dasar.
c. Meristem Sekunder
Meristem Sekunder adalah meristem yang
berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami
diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional
sejati.
2. Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami
diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain :
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel
meristem.
c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit
dan merupakan selapuit yang menempel pada dinding sel.
d. Kadang-kadang selnya telah mati.
e. Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan
fungsinya.
f. Di antara sel-selnya, dijumpai ruang-ruang antar sel.
Jaringan dewasa terdiri dari :
a. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada
paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan,
seperti akar, batang, daun, bunga dan buah. Jaringan
epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan
sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.
Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat
tambahan atau derivat epidermis, misalnya stoma, trikoma,
sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang
terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta
fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan proses
fisiologis.
Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena
dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya,
parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut
pada akar dan batang.
c. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang
menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya,
jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim.
d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhantingkat tingi
terdiri dari xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea,

trakeid,serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan


parenkim xilem.
Xilem
Fungsi utama dari xilem adalah untuk sirkulasi air
dan mineral dari akar. Xilem merupakan suatu jaringan
pengangkut kompleks yang terdiri dari berbagai macam
bentuk sel. Pada umumnya, sel-sel penyusun xilem
merupakan sel-sel mati dengan dinding yang sangat tebal
tersusun dari zat lignin, sehingga xilem berfungsi juga
sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari
unsur trakeal, serabut xilem dan parenkim xilem.
Floem
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel
pengiring, parenkim, dan serabut floem.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi
jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar
tidak kehilangan air yang berlebihan.
f. Jaringan Sekretoris
Jaringan dinamakan juga kelenjar internal.
Penyusun jaringan sekrotaris yang penting adalah sebagai
berikut
:
1. Sel kelenjar
2. Saluran kelenjar
3. Saluran getah
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ-organ pada tumbuhan meliputi batang, akar, daun, bunga,
buah, dan biji.
1. Akar (Radiks)
Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi dalam 2 kategoris,
yaitu ; akar primer dan akar liar. Struktur anatomi akar dapat diamati
dengan cara memotong akar secara melintang. Urutan dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Stele
2. Batang (Caulis)
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk
menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun.
Susunan batang hampir sama dengan susunan akar. Perbedaan struktur
anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis,

sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun


batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele
Fungsi lain batang
:

alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil


fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.

alat perkembangbiakan vegetatif

alat penyimpan bahan makanan cadangan

tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah


3. Daun (Folium)
Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Daun yang
lengkap mempunyai bagian-bagian berupa upih daun, tangkai daun, dan
helai daun. Akan tetapi, banyak tumbuhan tidak memiliki bagian secara
lengkap.
Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai
berikut
:
Jaringan pelindung
Jaringan dasar
Jaringan pengangkut
Jaringan penguat
Jaringan sekretori
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami
modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting
untuk fotosintesis.
a. Epidermis
Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
Terdapat lapisan kutikula (lilin)
b. Parenkim
terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade
(jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga karang) yang
keduanya membentuk daging daun (mesofil).
c. Berkas pengangkut
Terdiri atas xylem dan phloem
Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan
lanjutan dari ranting atau batang
4. Bunga (Flos)
Bunga merupakan alat reproduksi generatif yang muncul hanya
pada saat tumbuhan mencapai usia tertentu. Pada bunga terjadi
penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah.
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami
modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang

C.

menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagianbagian bunga meliputi :
Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal)
yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih
kuncup dari kekeringan.
Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau
hewan lain yang akan menyerbuk bunga.
Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari
(stamen)
Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah
(karpel) yang akan membentuk putik (pistil).
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan.
Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan
biji berkembang menjadi buah.
6. Biji (Sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan.

PEMBUDIDAYAAN TANAMAN LANGKA


1. Menyetek
Menyetek adalah perbanyakan tanaman yang dapat kalian lakukan
dengan mudah. Menyetek dilakukan dengan memotong bagian tanaman
(misal, helai daun) yang kemudian ditancapkan kedalam tanah atau ada pula
potongan daun yang cukup diletakkan di atas tanah.
2. Mencangkok
Mencangkok adalah mengupayakan tumbuhnya akar pada cabang /
ranting tumbuhan.

1.2

A. STRUKTUR DAN FUNSI JARINGAN HEWAN


Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu :
1. Jaringan epitelium
Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi
rongga tubuh. Berfungsi untu melindungi permukaan luar dan dalam
organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epitelium sederhana dan
epitelium kompleks :
1. Epitelium pipih
2. Epitelium silindris
3. Epitelium kubus
4. Epitelium transisional
5. Epitelium Kelenjar
2. Jaringan ikat

Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian tubuh.


Berfungsi untuk melindungi jaringan & organ dan untuk mengikat sel-sel
untuk membentuk jaringan & untuk membentuk organ.
Sel-sel jaringan ikat
:
Fibroblas
Berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk
membentuk matriks
Makrophag
Tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
Sel lemak
Menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
Sel plasma
Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell)
Berfungsi untuk heparin dan histamine.
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya
:
a. Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen,
retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ
tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya.
b. Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat
kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya
berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh
seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan
ligamen.
3. Jaringan otot
Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.
4. Kartilago (Tulang Rawan)
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik
pada embrio maupun pada saat dewasa.
5. Jaringan saraf
Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan
rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuih yang lain.
B.

ORGAN PADA HEWAN

Organ merupakan bagian tubuh yang tersusun oleh beberapa jenis


jaringan. Organ dapat memiliki satu atau lebih fungsi tertentu.
Organ-organ mempunyai bentuk dan posisi tertentu di dalam tubuh.
Posisi organ di dalam tubuh disesuaikan dengan funsinya sebagai
pembentuk sistem organ tertentu. Contohnya, paru-paru terletak di rongga
dada, berhubungan dengan tenggorokan, dan berfungsi sebagai sistem
respirasi.
C.

KANKER

Kanker merupakan jaringan yangtumbuh tak terkendali akibat adanya


faktor pencetus yang menyebabkan terganggunya kegiatan metabolisme.
Mieloma adalah sebuah kanker sel pembentuk antibodi yang disebut sel
plasma.
1. Penyebab Kanker
Kanker dapat timbul kareba faktor genetik atau karena karsinogen.
a. Faktor genetik
Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap.
Sel kanker diwariskan ke generasi berikutnya pada setiap mitosis
seperti sifat lain yang dikontrol secara genetik.
b. Faktor karsinogen
Zat kimia tertentu bersifat karsinogen (menyebabkan
kanker) karena berinteraksi langsung dengan molekul DNA.
2. Resistensi Bawaan
Sel-sel manusia memproduksi tiga jenis interferon sesuai dengan jenis
sel yang memproduksinya, yaitu
:
Interferon fibroblas
Interferon leukosit
Interferon sel-sel T.

Soal-Soal Latihan
Pilihan ganda
1. Parenkim yang mengandung klorofil disebut
a. Klorenkim
b. Sklerenkim
c. Kolenkim
d. Sklereid
e. Xilem
2. Tumbuhan di bawah ini yang memiliki epidermis daun ganda yang tersusun atas
beberapa lapis sel, yaitu
a. Ficus, Calyx, Zea Mays
b. Nerium, Acasia, Calyx
c. Piper, Nerium, Biduri
d. Piper, Nerium, Ficus
e. Ficus, Acasia, Calotropis
3. Daun lengkap memiliki bagian-bagian sebagai berikut, kecuali
a. Pelapah daun
b. Tangkai daun
c. Helai daun
d. Upih daun
e. Ranting daun
4. Yang tidak termasuk jaringan penyusun tubuh hewan yaitu
a. Jaringan epithelium
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf

e. Jaringan sekretoris
5. Kelenjar Brunner yang terdapat pada usus halus termasuk dalam klasifikasi
a. Kelenjar Alveolar sederhana
b. Kelenjar tubular majemuk
c. Kelenjar tubular sederhana
d. Kelenjar Alveolar majemuk
e. Kelenjar tubular bergulung sederhana
6. Sel pada jaringan ikat yang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin
yaitu
a. Fibroblas
b. Sel lemak
c. Sel tiang
d. Sel darah putih
e. Makrophag
7. Yang tidak termasuk sel saraf adalah
a. Nukleus
b. Dendrit
c. Sel Schwan
d. Akson
e. Neuron
8. Neuron Aferen disebut juga
a. Neuron sensori
b. Neuron intermediet
c. Interneuron
d. Neuron motor
e. Neuron eferen
9. Di bawah ini adalah sifat-sifat jaringan dewasa, kecuali
a. Mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri
b. Kadang-kadang selnya telah mati
c. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel
d. Mempunyai ukuran sel yang relatif besar
e. Selnya telah mengalami penebalan dinding
10. Mengupayakan tumbuhnya akar pada cabang / ranting tumbuhan disebut
a. Menyetek
b. Menempel
c. Mencangkok
d. Okulasi
e. Menyambung
Terstruktur
1. Bagian daun yang terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah
disebut..(1) atau disebut juga dengan.(2) daun
2. Jarinmgan pengangkut pada tumbuhan ada 2 macam, yaitu..(3) yang terletak
pada tulang daun bagian(4) dan(5) yang terletak pada tulang daun
bagian....(6)
3. Di dalam kepala sari terdapat satu atau lebih ..(7) atau.(8) yang terdiri
atas dua..(9) atau..(10) yang merupakan tempat terbentuknya..(11)
dan merupakan gamet jantan.

4. Ada dua jenis sel darah putih yaitu yang ....(12) terdiri atas..(13),..(14),
dan (15), serta yang..(16) terdiri atas(17) dan (18)
5. Neuron terdiri dari badan sel,(19) dan (20)
Menjodohkan
1. Kelenjar Endoktrin
2. Columnar
3. Ikatan pembuluh antara xilem dan floem
4. Jaringan penyimpan cadangan makanan
5. Sinapsis

Kunci Jawaban
Pilihan ganda
1. A 6.
2. D 7.
3. E 8.
4. E 9.
5. B 10.
Terstruktur
1. Mesofil
2. Daging daun
3. Xilem
4. Di atas
5. Floem
6. Di bawah
7. Ruang sari
8. Teka
9. Kantong sari
10. Lokulomentum
11. Serbuk sari
12. Bergranula
13. Eosinofil
14. Basofil
15. Neotrofil
16. Tidak bergranula
17. Limfosit
18. Mosit
19. Dendrit
20. Akson
Menjodohkan
1.
C
2.
E

C
E
A
A
C

a.
b.
c.
d.
e.

Parenkim
Titik temu antara ujung
Kelenjar buntu
Fasis
Batang

3.
4.
5.

D
A
B

JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal,
fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan
permanen.
A. Jaringan
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional.
Ciri-ciri :
bentuk dan ukuran selnya sama
dinding selnya tipis
Selnya penuh dengan protoplasma
Isi sel tidak mengandung zat makanan
Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa
embrional.
b. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat membelah diri,
sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio.
c. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah mengadakan
diferensiasi.
2. Jaringan Permanen (jaringan dewasa)
Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak meristematis lagi (tidak
tumbuh dan memperbanyak diri).
a. Epidrmis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan,
seperti akar, batang, daun dan bunga.
b.
Parenkim (jaringan dasar).
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain.
Macam-macam jaringan parenkim :
c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri
dengan kokoh dan kuat.
d. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
- xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem.
Terdapat pada bagian kayu.
Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
- phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya
melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat sel
pengiring.
Fungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
e. Jaringan Gabus

Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di
sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan.
B. Organ Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama jaringan
lain untuk membentuk suatu organ. Organ pada tumbuhan tinggi berupa akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji.
1.

Akar (radiks)
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar
(kaliptra) di mana pada dinding sel sebelah luarnya berlendir untuk memudahkan
menembus tanah.

2.

Batang (caulis)
Fungsi :
- alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
- alat perkembangbiakan vegetatif
- alat penyimpan bahan makanan cadangan
- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
3. Daun (folium)
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
a. Epidermis
- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
- Terdapat lapisan kutikula (lilin)
`b. Parenkim
Terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan
parenkim spons (bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
c. Berkas pengangkut
- Terdiri atas xylem dan phloem
- Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau
batang
4.

Bunga (flos)
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
- Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang
berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari
kekeringan.
- Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain
yang akan menyerbuk bunga.
- Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)
- Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang
akan membentuk putik (pistil)
5. Buah

Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti
oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.
6.

Biji (sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
bagi tumbuhan.

Jaringan Hewan
Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam
organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epithelim sederhana dan
epithelium komplex:
Epithelium pipih
Epithelium silindris
Epithelium kubus
Epithelium Transisional
Epithelium kelenjar
Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel
untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk
membentuk organ.
Sel-sel jaringan ikat:
Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan
protein untuk membentuk matriks
Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi
menjadi fagositosis
Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun
lemak
Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk
meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan histamine
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya:
Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen,
retikuler dan elastin.
Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan

KETERANGAN

(GAMBAR 4)

Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel
hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak
memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih
kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan
bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri
atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang
menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).

Terdapat 3 macam sel saraf


1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan
lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impulsimpuls saraf.

Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun
sel otot dapat memanjang dan memendek.
Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1.Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang,
reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.

2.Jaringan Otot Lurik

Gbr. Struktur Otot Polos

Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini
melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah
pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis
gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab
itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila


menerima rangsangan, berkontraksi sesuai
dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf
sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan
melindungi kerangka dari benturan keras.
Gbr. Serabut otot lurik
(dari otot anak-anak).

3.Jaringan Otot Jantung/Miokardium


Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan
tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai
otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refleks serta reaksi terhadap rangsang
lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa
darah ke luar jantung.
Gbr. Serabut otot jantung
(dari jantung orang dewasa)

Diposkan oleh Blog Awwabin di 20:03 0 komentar

Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih
a. Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a. Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

Gbr. 1. Epitel kubus selapis


2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).

3. Epitel Silindris
a. Epitel silindris selapis
Contoh:
pada lambung, jonjot usus,
kantung empedu, saluran
pernafasan bagian atas.
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. Epitel silindris banyak lapis
semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.

Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .


(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).

4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan
berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

A : kandung kemih kosong

B : kandung kemih berisi urine

Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap
organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1.
2.
3.
4.

Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai

pelindung
kelenjar
penerima rangsang
lalu lintas keluar masuknya zat

Di susun oleh :
Rifiani Zemi
Sabrina Aulia Nisa
Megawati F
Anisa F
Novita

Anda mungkin juga menyukai