Paper Perbis
Paper Perbis
Oleh:
Tiara Harin Padmana
12/330586/EK/18776
Muhammad Ghufrani F.
12/330588/EK/18778
Birgitta Purry K. S.
12/330705/EK/18889
12/330707/EK/18891
Noverika Dianti S. C. P.
12/330781/EK/18962
A. Pendahuluan
Berdasarkan peluang dan sumber daya yang tersedia di Jateng-DIY, muncul ide untuk
membuat bisnis yang inovatif dengan menggabungkan antar aspek pariwisata dan kuliner.
Bus resto merupakan inovasi dari penggabungan kedua hal tersebut. Diantara kota-kota di
Jawa Tengah dan DIY, Yogyakarta dipilih menjadi tempat pengoperasian bus resto ini
dikarenakan banyaknya obyek wisata yang di Yogyakarta dan adanya potensial dari para
wisatawan yang datang ke Yogyakarta selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Bus resto memiliki konsep yang mengangkat budaya Jawa. Bus resto menawarkan
makanan khas Jawa yang disantap di dalam bus berinterior tradisional yang berada di obyek
wisata di wilayah Yogyakarta. Bus resto ini berhenti di tempat parkir yang dekat dengan
tempat wisata, seperti tempat parkir Abu Bakar Ali, Alun-Alun Utara, dan Alun-Alun
Selatan. Dengan adanya bisnis ini diharapkan dapat menghidupkan pariwisata di Indonesia
khususnya Jawa Tengah dan DIY, selain itu diharapkan pula dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah mereka.
wisatawan ke DIY mencapai 1.518.171, terdiri dari 1.265.044 wisatawan domestik dan
253.127 wisatawan asing. Jumlah wisatawan domestik jauh lebih dominan dengan porsi
sekitar 83,32 persen, proporsi wisatawan asing hanya 16,68 persen.
Perkembangan kunjungan wisata selama delapan tahun terakhir menunjukkan bahwa
setiap tahun jumlah kunjungan rata-rata meningkat sebesar 5,87 persen. Jumlah
kunjungan wisatawan asing mampu tumbuh di atas 12 persen per tahun, sementara
wisatawan domestik tumbuh 5,6 persen per tahun.
D. Analisis Konsumen
Dasar Segmentasi
Wisatawan dengan pendapatan menengah ke atas yang menginginkan menyantap
hidangan khas Yogyakarta dengan konsep baru yang menyesuaikan dengan kemajuan di
era globalisasi namun tetap mempertahankan sisi tradisionalnya.
Konsumen Jogja Bus Resto
Konsumen dari Jogja Bus Resto adalah semua wisatawan yang berkunjung ke
Yogyakarta baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing serta pengalaman baru
dalam menyantap makanan.
Motif Melakukan Pembelian
Motif konsumen melakukan pembelian adalah untuk mendapatkan makanan yang
memiliki rasa dan kualitas penyajian sesuai dengan uang yang harus mereka keluarkan
untuk mendapatkan makanan tersebut. Kami menyadari bahwa di sekarang ini wisatawan
yang ingin merasakan bagaimana rasa makanan khas suatu daerah, khususnya Yogyakarta
dalam bisnis kami, menginginkan kualitas makanan dan kualitas pelayanan yang sesuai
dengan uang yang harus mereka keluarkan. Kadang mereka tidak terlalu peduli dengan
banyaknya uang yang mereka keluarkan asalkan mereka mendapatkan makanan dengan
kualitas dan rasa yang baik dan juga mendapatkan pelayanan yang profesional pula.
E. Analisis Persaingan
Kondisi persaingan pada bisnis kuliner khususnya kuliner makanan khas ini sangatlah
ketat. Untuk bisnis baru yang akan memasuki bisnis ini akan bersaing dengan pemainpemain lama yang sudah mendirikan bisnis tersebut secara turun-temurun dan memiliki
brand awareness yang kuat. Bisnis baru yang berniat terjun disini harus memiliki strategi
baru yang dapat menarik calon konsumen untuk datang ke bisnisnya. Strategi tersebut dapat
berupa penawaran konsep yang baru, modifikasi hidangan, penawaran akan pelayanan yang
baik, dan ide-ide segar lain agar bisnisnya tidak kalah dengan pemain lama.
F. Analisis Pesaing
Pesaing untuk bisnis Jogja Bus Resto ini datang dari rumah makan yang menyediakan
menu makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pesaing-pesaing Jogja Bus Resto antara
lain:
o Gudeng Yu Djum
o Raminten
o Bumbu Desa
o SGPC Bu Wiryo
G. Halangan Memasuki Pasar
o Bersaing dengan rumah makan dengan menu makanan khas Yogyakarta yang sudah
turun-temurun.
o Membutuhkan biaya yang cukup besar dan operasional yang cukup rumit.
H. Porters Five Forces
1. Bargaining Power of Supplier (Rendah)
Switching cost rendah
Biaya untuk berpindah dari satu supplier ke supplier lain tidaklah banyak sehingga
ditiru)
Customer loyalty (akan sulit masuk jika customer loyal dan begitu juga sebaliknya)
Perijinan usaha (karena jika bisnis ini menjamur maka akan mengganggu lalu lintas
Menu yang disediakan bus resto adalah menu khas Jawa, dan ancaman dari produk
subtitusi datang dari makanan asing yang mungkin dianggap lebih menarik untuk dicoba
atau dikonsumsi.
I. SWOT
1. Strengths (kekuatan)
Bus Resto merupakan bisnis, desain, dan ide yang baru ada di Indonesia
Segmentasi pasar yang khusus untuk wisatawan
Memiliki menu makanan yang enak dan berciri khas tinggi
2. Weaknesses (kelemahan)
Operasional bus resto yang akan mengganggu lalu lintas
Pencarian lokasi bisnis yang sulit (ruang, izin, dsb)
Biaya yang cukup tinggi seperti perawatan bus, bahan bakar, bahan masakan segar,dll
Bus Resto tidak begitu besar sehingga jumlah konsumen cenderung terbatas
3. Opportunities (peluang/kesempatan)
Bisa disewakan untuk event tertentu dari sebuah grup wisatawan
Bisa dijadikan bisnis franchise
Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang kuat dan memiliki banyak situs wisata
4. Threats (ancaman/kendala)
Pemain lama dalam bisnis kuliner makanan khas Yogyakarta
Pesaing baru yang akan meniru bisnis ini karena tidak ada paten terhadap bisnis ini
Revolusi sosial seperti gaya hidup yang cepat
Perencanaan Pemasaran
A. Segmentation, Targeting, and Positioning
Segmentation
Segmentasi pasar ini diperlukan agar Jogja Bus Resto dapat melayani konsumen
dengan lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan mampu memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk memasarkan suatu produk, Jogja Bus Resto
harus tahu siapa yang akan menjadi konsumennya. Perusahaan harus memilih segmen
mana yang ingin dikuasai dan untuk itu harus diketahui secara jelas siapa konsumennya,
karena tidak semua pasar dapat dikuasai.
Dengan adanya segmentasi pasar ini akan memberi pegangan yang sangat penting
dalam pemasaran, yaitu agar memilih bagian tertentu saja dari khalayak konsumen yang
sangat luas agar dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dengan adanya
segmentasi konsumen maka perusahaan dapat mendesain produk-produk yang lebih
responsif terhadap kebutuhan konsumen.
Produk kami yaitu Jogja Bus Resto menawarkan pilihan perjalanan terbaru bagi para
konsumen dimana kami mencoba menawarkan konsep yang menggabungkan Bus Wisata
dengan Restoran. Jogja Bus Resto dalam menawarkan produknya melakukan segmentasi
pada wisatawan golongan menengah keatas, baik wisatawan domestik maupun wisatawan
asing yang berkunjung di Yogyakarta. Segmentasi tersebut dilatarbelakangi oleh
pelayanan dan produk yang kami tawarkan kepada wisatawan memiliki harga standar
restoran yang harganya lebih tinggi dari rumah makan biasanya, sehingga segmentasi
kami fokuskan pada para wisatawan kalangan menengah keatas.
Targeting
Kami melakukan pendekatan multisegmen dengan melakukan strategi pemasaran
yang berbeda-beda sesuai dengan target pasarnya. Disini kami mencoba menempatkan
produk kami yaitu Jogja Bus Resto untuk dapat berada di dua pasar yang berbeda, tapi
tetap menjadi satu kesatuan. Dimana produk kami dapat diterima oleh para wisatawan
dan juga dapat diterima oleh pecinta kuliner, karena selain suasana dan pengalaman
berbeda yang dapat diperoleh para wisatawan, kami juga menawarkan hidangan
tradisional DIY dan Jawa Tengah yang lezat dengan pelayanan yang memuaskan
sehingga menciptakan kenyamanan bagi para pecinta kuliner nusantara. Konsumen kami
diharapkan berasal dari pihak-pihak yang datang baik secara kelompok maupun secara
individual. Dengan adanya strategi yang beragam kami mencoba menarik para wisatawan
dengan pendapatan menengah keatas dengan berbagai macam usia yang sedang berwisata
di Yogyakarta.
Positioning
Jogja Bus Resto merupakan perpaduan dari Bus Wisata dengan Restoran yang
merupakan inovasi pariwisata dan kuliner pertama di Indonesia. Terdapat banyak tempat
wisata dan restoran di berbagai wilayah di Indonesia yang terkesan biasa saja. Kami
menggabungkan unsur wisata sekaligus kuliner dengan pelayanan terbaik yang
meruapakan inovasi pertama di Indonesia. Dengan menggabungkan kedua aspek tersebut
kami mencoba membedakan produk kami dari para pesaing di dunia bisnis, dengan
menyediakan inovasi dan pengalaman baru untuk konsumen.
B. Marketing Mix
Strategi Produk
5 Tingkatan Produk:
o Core Benefit:
Jogja Bus Resto merupakan tempat makan yang memudahkan konsumen untuk
mendapatkan kuliner khas Jateng DIY dengan akses langsung di tempat wisata yang
strategis
Strategi Harga
Penentuan harga suatu produk barang dan jasa tidak bisa hanya berhenti sampai harga
yang dikenakan untuk makanan tersebut, namun juga perlu menjawab faktor-faktor lain
yang mempengaruhi keputusan pembelian calon konsumen. Faktor seperti bagaimana
cara harga jasa dikenakan kepada calon konsumen, kapan pembayaran harus dilakukan,
bagaimana cara pembayaran dilakukan juga mempengaruhi apa yang disebut
sebagai psychology of pricing. Faktor pertama yang mempengaruhi manajemen harga
adalah pelayanan yang ditawarkan. Semakin baik pelayanan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan, akan memungkinkan pihak perusahaan untuk menyajikan tawaran harga
yang lebih ramah kepada konsumen.
Sebab laba akan tertutupi dari kemampuan dan strategi pemasaran kreatif yang
dijalankan oleh pihak perusahaan. Kreativitas merupakan modal untuk mampu bersaing
lebih baik di tengah pasar. Namun apabila pemasaran yang dilakukan tidak maksimal dan
tidak menggunakan cara-cara baru, langkah yang dilakukan adalah dengan upaya
peningkatan harga jual. Hal ini tentunya akan sedikit berdampak kepada minat konsumen
terhadap produk atau layanan jasa yang ditawarkan.
Penentuan harga dari Jogja Bus Resto memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Memperhatikan tujuan menetapkan harga yaitu antara lain:
Mendapatkan laba optimal
Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada
penjualan bersih
2. Mengidentifikasi penyebab sensitivitas harga
Pembeli tidak begitu sadar akan adanya barang subtitusi
Pembeli tidak mudah untuk membandingkan harga dari produk perusahaan lain.
3. Mengestimasi biaya
Jogja Bus Resto menyasar kalangan menengah ke atas sehingga produk yang
ditawarkan harus berasal dari bahan-bahan terbaik serta perlengkapan yang terbaik
pula. Hal tersebut cenderung menimbulkan biaya yang tinggi.
Jogja Bus Resto mencari terobosan baru dalam menjual makanan dengan
meningkatkan kualitas makanan yang lebih baik. Salah satu unsur utama dalam
menjual produk ialah memahami apa yang menjadi keinginan dari konsumen,
konsumen wisatawan sekarang ini lebih menyukai makanan dengan kualitas yang
baik dengan akses yang mudah, sehingga dengan menawarkan produk yang sesuai
dengan kualitas yang bisa dipertahankan itu akan menjadi kunci keberhasilan
penjualan produk
Penetapan Harga Makanan dan Minuman
Kami menawarkan berbagai macam makanan, minuman dana jajanan khas Jateng dan
DIY berkisar antara Rp 15.000,00 - Rp 60.000,00. Kami juga menyediakan free facilities
berupa kamar mandi, AC, musik, dan wi-fi.
Strategi Distribusi
Dalam melakukan distribusi terhadap produk kami, Kami menggunakan dua metode
distribusi, yaitu distribusi langsung (direct distribution) dan distribusi tidak langsung
(indirect distribution).Strategi distribusi yang kami jalankan diantaranya adalah:
1. Distribusi langsung
Distribusi langsung yang kami lakukan mengambil keseluruhan tanggung jawab Jogja
Bus Resto untuk promosi, melayani, dan menyediakan pelayanan kepada
pelanggan/wisatawan.
2. Distribusi tidak langsung
Kami bekerjasama dengan pengelola parkir yang ada di Yogyakarta untuk memiliki
sebagian tanggung jawab dan promosi.
Strategi Komunikasi
Dalam mengkomunikasikan nilai, kami menggabungkan beberapa strategi (marketing
communication mix), antara lain:
1. Advertising
Print advertisement
Majalah- majalah traveler, koran nasional, dan media- media cetak nasional
lainnya merupakan media yang efektif untuk memasarkan Jogja Bus Resto
Social media
Social media merupakan media komunikasi gratis yang sangat efektif,keefektifan
sosial media setara dengan Word of Mouth. Konsumen akan lebih percaya
mengenai performa perusahaan bila direkomendasikan oleh teman atau relatif
mereka oleh sebab itu social media perlu dimanfaatkan dengan maksimal oleh
manajer pemasaranbus resto kami. Kami menggunakan berbagai macam sosial
media
yang
banyak
digunakan
oleh
masyarakat
Indonesia
seperti
E-mail
E-mail dapat digunakan sebagai sarana pemasaran langsung. Caranya adalah
mengirimkan brosur dalam format digital. Cara ini mudah, murah, dan tepat
sasaran.
5. Word of mouth marketing
Person to person
Pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut terbilang paling efektif karena
pengenalan produk diasumsikan dilakukan oleh konsumen yang telah
menggunakan produk tersebut secara pribadi sehingga tingkat kepercaayan
konsumen terhadap suatu informasi yang disebarkan melalui mulut ke mulut
adalah fakta.
Referen
Kami akan memberi insentif bagi pengemudi kendaraan umum seperti becak, ojek
dan taxi yang merekomendasikan dan berhasil meyakinkan pengguna jasa mereka
untuk menyantap makanan di bus kami.
People
Sektor Hulu
Jogja Bus Resto kami merupakan restoran yang menawarkan produk dan pelayanan
berkualitas dengan harga yang reasonable. Untuk dapat memberikan pelayanan
berkualitas tersebut, tentunya sumber daya manusia yang baik sangat diperlukan. Untuk
posisi koki, kami mensyaratkan pendidikan di bidang kuliner dan pengalaman minimal 1
tahun. Untuk posisi pelayan kami mensyaratkan minimal lulusan SMA. Calon karyawan
akan menjalani proses training terlebih dahulu. Selain itu, training juga akan dilakukan
kepada karyawan tetap secara berkala demi menjaga kualitas pelayanan.
Sektor Hilir
Target pasar utama dari bus resto adalah para wisatawan. Oleh sebab itu, kami
berusaha memusatkan proses pemasaran dan pemberian fasilitas untuk para wisatawan.
Dalam proses pemasaran kami berusaha menyasar wisatawan melalui website traveller.
Kami melakukan hal tersebut karena kami mengasumsikan bahwa sebagian besar
wisatawan sudah banyak mengenal teknologi dan terbiasa untuk mencari referensi tempat
wisata melalui internet Kami juga memberi saran, rute, dan kendaraan umum yang dapat
digunakan untuk mengakses objek-objek wisata yang ada.
Process
Kami menawarkan proses pemesanan yang mudah untuk para konsumen Jogja Bus Resto
sebagai berikut :
1. Proses pemberian informasi pada konsumen
Dalam hal ini perusahaan telah gencar melakukan promosi dalam menyebarkan
informasi mengenai produk apa saja yang ditawarkan kepada konsumen. Misalnya
dengan menyebarkan katalog kepada calon konsumen, dimana dalam katalog tersebut
2. Sapa pelanggan
Pada proses ini karyawan bus restoakan menyambut kedatangan konsumen ke bus
dengan memberi sapaan serta senyuman hangat kepada konsumen. Hal ini dapat
menimbulkan kesan nyaman bagi konsumen saat memulai menikmati pelayanan dari
kami.
3. Pelayanan
Pelayanan yang diberikan karyawan harus maksimal dengan selalu stand by kapanpun
konsumen membutuhkan kami. Pelayanan yang diberikan dapat berupa informasi
mengenai segala menu maupun informasi paket yang sedang ditawarkan serta
berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan konsumen.
4. Proses pembayaran
Pada proses ini konsumen akan dilayani oleh seorang kasir yang mempunyai tugas
khusus dalam proses pembayaran. Setelah konsumen telah memilih tempat duduk dan
memilih menu yang diinginkan melalui point of sales dengan menggunakan gadget
maka kemudia seorang pelayan akan datang ke konsumen dan mengkonfirmasi
pesanan tersebut. Setelah konfirmasi, konsumen dapat membayar tagihan melalui
pelayan kemudian pelayan akan meneruskan kepada kasir. Sehingga dalam hal ini
konsumen diwajibkan untuk membayar terlebih dahulu sebelum menikmati hidangan.
Physical Environment
Untuk membedakan restoran kami dengan restoran atau tempat makan lain dan
memberikan kesan tersendiri kepada konsumen dan calon konsumen. Desain restoran
kami memiliki penampakan fisik yang menarik dan berbeda dengan yang lain, yaitu
berada di dalam bus. Pelanggan pun dapat melihat desain interior yang unik, bersih,
nyaman dan dengan dekorasi Jawa. Kebersihan terjaga dengan baik karena setiap waktu
dilakukan pembersihan oleh petugas sesuai dengan prosedur. Penataan ruang juga telah
disesuaikan sedemikian rupa untuk membuat nyaman para konsumen.
Karakteristik pembeli pada bus resto, yaitu pembelian bersifat accidental, artinya
kebanyakan konsumen memiliki mobilitas tinggi dan tidak merencanakan akan ke mana
dan makan kuliner khas daerah dimana saat mengunjungi suatu kota,mereka akan
memilih sesuai rekomendasi atau apa yang terlintas di pikiran mereka terlebih dahulu.
C. Estimasi Permintaan Jogja Bus Resto
Sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk mengistimasi berapa banyak permintaan
yang mungkin terjadi untuk meramalkan profit, biaya dan investasi kembali. Jogja Bus Resto
akan buka pada bulan Desember di tahun 2017, di mana bulan tersebut merupakan puncak
liburan panjang di Indonesia khususnya Yogyakarta. Berikut adalah perkiraan estimasi
pengunjung yang akan menikmati kuliner serta pelayanan di bus kami.
Estimasi pada saat 1 bulan pertama retoran kami buka.
Pada minggu pertama karena promosi dan framming yang kami lakukan sangat gencar,
maka perkiraan pengunjung akan mencapai 450 pengunjung.
Pada minggu kedua, kami mengestimasi bahwa pengunjung di bus resto kami akan
berkurang karena promosi yang dilakukan tidak se gencar pada minggu pertama, maka
estimasi pengunjung pada minggu kedua menjadi 425 pengunjung.
Pada minggu ketiga dan keempat di Bulan Desember, tentu saja merupakan puncak
liburan di kota Yogyakarta, maka dari itu selama minggu ketiga dan keempat akan terus
mengalami kenaikan yaitu 440 pengunjung di minggu ketiga dan 460 pengunjung di minggu
keempat.
WAKTU
Minggu Pertama
Minggu Kedua
Minggu Ketiga
Minggu Keempat
ESTIMASI PELANGGAN
450 pengunjung
425 pengunjung
440 pengunjung
460 pengunjung
Kami berencana untuk membuka restoran kami pada Bulan Desember 2017. Estimasi
pengunjung pada Bulan Desember sebanyak 1775 pengunjung, pada blan Januari sebanyak
1680 pengunjung, bulan Februari 1500 pengung, Maret 1500 pengunjung, April 1300
pengunjung, Mei 1500 pengunjung, Juni 1600 pengunjung, Juli 1620 pengunjung,
Agustus1225 pengunjung, September 1300 pengunjung, Oktober 1500 pengunung,
November 1500 pengungjung.
WAKTU
Desember
ESTIMASI PELANGGAN
1775
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
1680
1500
1500
1300
1500
1600
1620
1225
1300
1500
1500
bisnis kami, dan juga tidak semua total potensi permintaan tersebut sesuai dengan kapasitas
total perusahaan maupun tujuan perusahaan. Dengan demikian, kami melakukan targetting
untuk mengetahui dan memfokuskan pasar potensial kami. Target utama kami adalah para
wisatawan Yogyakarta baik domestik maupun mancanegara dengan golongan menengah
keatas. Hal ini didasarkan pada kualitas produk yang kami tawarkan adalah produk yang
unggul dan inovasi pertama di Indonesia yang berbeda dengan yang lain. Kami mengestimasi
total pasar potensial Jogja Bus Resto dari total wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
http://jogjakota.bps.go.id/data/publikasi/publikasi_7/publikasi/index.html?pageNumber=21
Data diatas merupakan jumlah wisatawan tahun 2013 baik domestik maupun
mancanegara yang berkunjung di Yogyakarta di lokasi tertentu yang menjadi lokasi Jogja
Bus Resto kami. Total wisatawan Asing pada tahun 2013 sebesar 253.127 wisatawan,
sedangkan total wisatawan domestik sebesar 1.265.044. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa jumlah wisatawan domestik lebih banyak dibandingkan dengan wisatawan
mancanegara. Yang menjadi pasar potensial kami adalah wisatawan kelas menengah keatas
karena harga produk yang kami tawarkan diatas harga rata-rata karena produk yang
ditawarkan berkualitas. Kami mengestimasi bahwa seluruh wisatawan mancanegara adalah
pasar potensial karena harga yang kami tawarkan masih cenderung murah bagi mereka.
Sedangkan 50% dari wisatawan domestik kami anggap sebagai pasar potensial bagi bisnis
kami anggap sebagai kelas menengah keatas. Jadi dapat disimpulkan bahwa total pasar
potensial Jogja Bus Resto adalah total wisatawan mancanegara yang berkunjung di
Yogyakarta dan setengah total wisatawan lokal Yogyakarta.
F. Estimasi Omzet Penjualan Jogja Bus Resto
Peranan pemasaran dalam mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dapat dilihat dari
tingkat keuntungan perusahaan yang ditentukan oleh tingkat penjualan. Apabila perusahaan
tidak mampu mencapai target penjualan, maka penerimaan hasil penjualan akan lebih rendah
dari yang direncanakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat keuntungan. Omzet
penjualan merupakan total jumlah penjualan produk yang dihitung berdasarkan laba bersih
dari laporan laba-rugi perusahaan selama satu periode.
Kami menilai estimasi omzet dilihat dari estimasi pengunjung yang sudah dijabarkan per
bulan ( data terlampir). Kami menilai bahwa setiap pengunjung yang datang di Jogja Bus
Resto akan menghabiskan biaya sebesar Rp 60.000,00 per orang. Berikut merupakan estimasi
pengunjung yang datang per bulan dalam setahun :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Desember ( 2017 )
Januari ( 2018 )
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Total estimasi penjualan
Estimasi biaya/
kunjungan
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Rp 60.000,00
Estimasi
Pengunjung
1775
1680
1500
1500
1300
1500
1600
1620
1225
1300
1500
1500
Total
Rp 106.500.000,00
Rp 100.800.000,00
Rp 90.000.000,00
Rp 90.000.000,00
Rp 78.000.000,00
Rp 90.000.000,00
Rp 96.000.000,00
Rp 97.200.000,00
Rp 73.500.000,00
Rp 78.000.000,00
Rp 90.000.000,00
Rp 90.000.000,00
Rp 1.080.000.000,00
Kami memulai membuka Jogja Bus Resto pada bulan desember karena bulan tersebut
adalah musim liburan akhir sekolah dan libur natal dan tahun baru sehingga jumlah
wisatawan meningkat. Dari data diatas, estimasi total omzet penjualan Jogja Bus Resto
setahun berjalan adalah Rp 1.080.000.000,00 dimana estimasi rata-rata omzet penjualan per
bulan sebesar Rp 90.000.000,00.
Perencanaan Operasi
A. Peta Lokasi
Jogja Bus Resto akan beroperasi di sekitar wilayah Yogyakarta. Ini adalah peta kota
Yogyakarta secara umum. Akan ada beberapa titik yang menjadi tempat pemberhentian Jogja
Bus Resto. Titik-titik tersebut merupakan situs-situs wisata yang strategis karena dipastikan
ramai akan wisatawan.
B. Lokasi Pengoperasian
Akan ada 3 titik yang menjadi lokasi pengoperasian restaurant ini. Dengan memanfaatkan
tempat wisata sebagai pusat keramaian, kami memilih:
Abu Bakar Ali
Alun-alun Utara
Alun-alun Selatan
perawatan bus
Selasa & Jumat = tempat parkir Abu Bakar Ali
Rabu & Sabtu = tempat parkir Alun-Alun Utara
Kamis & Minggu = Alun-Alun Selatan (depan Sasono Hinggil)
Alokasi waktu untuk pengoperasian sendiri pukul 11.00 WIB 23.00 WIB (12 jam)
Kami menyediakan 8 Meja dengan estimasi terisi 2 4 Orang. Maka ketika semua meja
terisi penuh dalam satu waktu, 32 orang akan mengisi restaurant. Dengan estimasi 1 Meja
menghabiskan pesandan menunggu makanan 15-30 menit dan menikmati makanan 1-1,5
jam, konsumen akan menghabiskan waktu 2 jam di dalam Jogja Bus Resto.
D. Daftar Mesin, Peralatan, dan Perlengkapan
Bus
Bus yang kami gunakan adalah bus Hino seri RK8 R260. Untuk renovasi bus, dari
interior hingga eksterior, kami bekerja sama dengan rekan yang sudah menggeluti dunia
renovasi bus sebelumnya. Rekan kami adalah Baze (baze.co.id), yaitu bisnis penjual
produk dan jasa renovasi bus yang sudah sangat profesional di industrinya. Seperti pada
umumnya, bus yang kami gunakan membututhkan bahan bakar, perawatan mesin seperti
oli, air kaburator, perawatan keberishan. Bus kami juga dilengkapi interior standbar bus
seperti pintu, ac, whiper dan lainnya.
Spesifikasi lebih rinci untuk bus yang kami dapatkan dari Baze sebagai berikut:
No
1.
Nama Barang
Bus
Chassis Bus Besar
Karoseri Body Bus
Interior Bus
Genset
Jumlah
Harga Satuan
Total
1
1
1
1
Rp 609.000.000,00
Rp 350.000.000,00
Rp 350.000.000,00
Rp 4.000.000,00
Rp 609.000.000,00
Rp 350.000.000,00
Rp 350.000.000,00
Rp 4.000.000,00
2.
4.
5.
6.
7.
Peralatan Dapur
Kompor
Panci Happy Call
Panci Happy Call
Knife set +telenan
Magic Jar
Blender
Tempat makanan
Nampan karet
Serbet
Spatula
Sop
Dispenser
Juggler
Panci tabung
Sendok sayur saji
Peralatan Kebersihan
Peralatan Elektronik
Tablet untuk Menu
Point of Sales
Wi-fi
Peralatan Makan
Piring
Piring selat
Piring lepek oval
Mangkok
Alas Mangkok
Gelas es teh
Gelas ocean
Sendok
Garpu
Tissue Makan
Botol Garam, Merica
Saus Sambal, Saus Tomat,
Kecap
Peralatan Toilet
1
2 besar
1 kecil
1 set
1
1
5
3
10
2
2
1
2
5
10
1 set
Rp 120.000,00
Rp 330.750,00
Rp 315.000,00
Rp 95.000,00
Rp 300.000,00
Rp 250.000,00
Rp 145.350,00
Rp 60.000,00
Rp 3.750,00
Rp 13.500,00
Rp 8.450,00
Rp 300.000,00
Rp 30.000,00
Rp 121.000,00
Rp 6.100,00
Rp150.000,00
Rp 120.000,00
Rp 661.500,00
Rp 315.000,00
Rp 95.000,00
Rp 300.000,00
Rp 250.000,00
Rp 726.450,00
Rp 180.000,00
Rp 37.500,00
Rp 27.000,00
Rp 16.900,00
Rp 300.000,00
Rp 60.000,00
Rp 605.000,00
Rp 61.000,00
Rp 150.000,00
10
1 lisensi
Rp 1.000.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 250.000,00
Rp 10.000.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 250.000,00
25
25
25
25
25
12
24
3 lusin
3 lusin
7
7
7
Rp 14.100,00
Rp 18.100,00
Rp 9.750,00
Rp 13.950,00
Rp 10.700,00
Rp 4.200,00
Rp 5.200,00
Rp 30.400,00
Rp 30.400,00
Rp 5.700,00
Rp 5.400,00
Rp 2.500,00
Rp 352.500,00
Rp 452.500,00
Rp 243.750,00
Rp 348.750,00
Rp 267.500,00
Rp 50.400,00
Rp 364.800,00
Rp 91.200,00
Rp 91.200,00
Rp 39.900,00
Rp 37.800,00
Rp 17.500,00
Rp 30.000,00
Total
Rp 30.000,00
Rp
1.331.043.150,00
Di dalam Jogja Bus Resto ini akan terdapat pintu masuk, tempat supir, toilet, dan
wastafel dibagian depan, kemudian pintu masuk di bagian samping, dapur di bagian paling
belakang, serta meja dan kursi untukcustomer dengan kapasitas maksimum 32 orang.
F. Perencanaan Produk
Menu
Menu yang kami sajikan ada 3 jenis yaitu untuk makanan utama, minuman, dan makanan
penutup (jajanan) yang semuanya merupakan makanan dan minuman khas Jawa.
Makanan Utama
Rawon
Pecel Lele
Garang Asem
Salad Solo
Bandeng Presto
Sate Koyor
Tengkleng
Minuman
Es Teh
Es Jeruk
Lemon Tea
Es Dawet
Es Kopyor
Gulas
Ce
nil, Klepon, & Ketan Gathot & Tiwul
Serabi Kocor Jenang Sumsum
Bahan
Dari produk yang kami jual, untuk makanan kami membutuhkan 3 bahan utama yaitu
ayam, ikan dan daging (sapi dan kambing).
Bahan
Ayam
Daging Sapi
Daging Kambing dan tulang
Lele
Ikan Mas
Bandeng
Telur
Lemak Sapi
Ati Ampela
Sayuran
Tenaga Kerja
Satuan /minggu
12 ekor
4 kg
30 kg
10 kg
20 kg
40 ekor
8 kg
6 kg
90 buah
Harga satuan
Rp 50.000,00
Rp 120.000,00
Rp 15.000,00
Rp 20.000,00
Rp 40.000,00
Rp 5.000,00
Rp 16.000,00
Rp 20.000,00
Rp 3.000,00
Rp 100.000,00 per hari
Dalam pengoperasian bisnis kami tentunya memerlukan sumber daya manusia sebagai
penggerak utama bisnis ini. Tenaga kerja yang kami butuhkan:
o 1 supir dengan gaji
: Rp 800.000
o 2 koki dengan gaji
: Rp 2.000.000/orang
o 2 pelayan dengan gaji
: Rp 1.250.000/orang
o 1 kasir dengan gaji
: Rp 1.250.000/orang
G. Desain Proses Operasi
Proses operasi terbagi atas 2 yaitu jenis produksi dan tipe proses yang kami gunakan.
a. Jenis Produksi = Standarisasi
Karena kami sudah membuat menu yang akan ditawarkan dan pembeli langsung dapat
membeli sesuai dengan yang diinginkan.
b. Tipe Proses = Batch production & made to order
Karena permintaan berfluktuasi, produknya bervariasi, membutuhkan proses yang tidak
berkelanjutan.
H. Perencanaan Proses/Operasional
Proses ketika customer masuk ke dalam bus sampai customer keluar dari bus akan dijelaskan
sebagai berikut:
CMP
sotaeu
mrekls
rmat
munyohs
ngamik
pgneid
anhrb
a1db
ba
st
a
n
g
u
o
m
r
u
n
o
s
o
nya
iut
gea
lm aiu
n 5u
nu
e
ea
e
nt
r
kd
nl
k
atg
e
sl
ns
g s-
r
a
Begitu masuk ke dalam bus, konsumen akan memerhatikan lingkungan dalam bus
yang unik dan berbeda dengan bus pada umumnya. Hal ini dilakukan karena konsumen
perlu menyesuaikan diri dengan hal yang belum pernah ditemui sebelumnya. Setelah
menyesuaikan diri, konsumen akan memilih tempat duduk. Ada 2 jenis tempat duduk,
yang dapat terisi maksimal 4 orang dan lebih dari 4 orang.
o Customer duduk di meja yang diinginkan
Setelah memilih tempat duduk yang nyaman, konsumen akan duduk di kursi yang
sudah dipilih. Konsumen menikmati lingkungan baru yang belum pernah ditemui
sebelumnya.
o Customer memilih menu dan memesan melalui tablet.
Di tiap meja sudah disediakan 1 tablet yang terintegrasi dengan 2 tablet pusat, 1 di
dapur dan 1 dikendalikan oleh pelayan. Tablet tersebut berisikan informasi seputar menu
makanan dan minuman yang disediakan, harga, serta ketersediaan menu tersebut.
Konsumen akan memilih makanan dan minuman yang diinginkan, setelah memilih total
harga akan keluar dan konsumen diminta mengisi total uang yang akan dibayarkan.
Informasi tersebut akan masuk ke tablet pusat yang dikendalikan oleh 1 pelayan. Pelayan
tersebut akan mencatat menu yang dipesan serta pembayaran dari konsumen. Setelah
mendapatkan total uang yang akan dibayarkan, pelayan akan mendatangi konsumen
dengan membawa uang kembalian.
o Pelayan datang dan customer membayar pesanan
Konsumen didatangi oleh pelayan yang akan memastikan pesanan dari konsumen dan
membawa uang kembalian sesuai dengan total uang yang akan dibayar oleh konsumen.
Konsumen akan membayar dan menunggu masakan. Setelahnya pelayan akan
melanjutkan informasi dari tablet ke koki untuk menu yang dipesan.
o Customer menunggu pesanan 15-30 menit
Konsumen menunggu proses produksi dari makanan dan masakan yang dipilih.
Selain proses produksi, konsumen juga harus menunggu antrian dari beberapa konsumen
sebelumnya.
o Makanan datang
Ketika makanan dan minuman yang dipesan siap, pelayan akan mengantarkan
pesanan tersebut kepada konsumen. Makanan dan minuman akan diusahakan untuk
datang bersamaan, namun untuk menyiasati makanan yang butuh proses produksi cukup
lama, maka minuman akan disajikan terlebih dahulu.
o Customer menyantap hidangan
Konsumen akan menikmati masakan dan minuman yang disajikan. Untuk menyantap
makan sendiri kami estimasikan menghabiskan waktu sekitar 1-1,5 jam. Konsumen akan
menghabiskan waktu untuk makan dan chit-chat dengan teman atau keluarga yang
datang bersama mereka.
o Customer meninggalkan bus
Setelah selesai menikmati makanan dan pengalaman baru menyantap makanan di
dalam bus dengan interior unik, konsumen akan puas dan meninggalkan bus untuk
menuju destinasi berikutnya.
I. Perencanaan Kapasitas
Dalam merencanakan kapasitas Jogja Bus Resto kami melakukan beberapa estimasi.
Kami membagi dua jenis hari yaitu Normal Days (Selasa-Jumat) dan Week days (SabtuMinggu). Selain itu, kami juga melakukan estimasi jam/sesi ramai konsumen untuk restauran
kami. Jam buka restaurant kami adalah 11.00 WIB hingga 23.00 WIB. Di dalam jam tersebut
kami membagi beberapa sesi dengan pendekatan asumsi jam makan yaitu 11.00 14.00,
14.00 17.00, 17.00 19.00, 19.00 21.00, 21.00 23.00 (5 sesi). Di tiap sesi kami
memprediksi jumlah konsumen yang berbeda. Hal ini kami gunakan untuk mengestimasi
jumlah konsumen yang dapat kami layani tiap harinya. Serta berapa jumlah menu yang dapat
kami hidangkan tiap harinya. Untuk start-up ini, kami membedakan menu tiap harinya yaitu
Selasa dan Jumat kami menyediakan rawon, liwet dan bandeng. Untuk hari Rabu dan Sabtu
kami menyediakan tengkleng, bakmi jawa dan pepes ikan mas, dan untuk hari Kami dan
Minggu kami menyediakan sate koyor, garang asem dan pecel lele. Menu tersebut adalah
menu utama namun kami juga menyediakan menu tambahan tiap hari seperti sayur dan
gorengan.
Pada normal days, kami memprediksi jumlah kursi terisi 24 kursi tiap harinya. Dengan
pendekatan pesimis, tiap meja terisi 2 konsumen dan optimis, tiap meja terisi 4 konsumen,
kapasitas kami yaitu kurang lebih 40-90 orang. Untuk prediksi menu sendiri, pada normal
days kami menyediakan kapasitas menu 20-30 porsi tiap menunya dengan total 320 porsi
selama 4 hari.
Pada weekend, kami memprediksi jumlah kursi terisi 48 kursi tiap harinya atau dua kali
lipat dari normal days. Dengan melakukan pendekatan yang sama, jumlah konsumen yang
kami prediksi tiap harinya kurang lebih 90-190 orang dan untuk prediksi menu pada weekend
kami menyediakan kapasitas 50-60 porsi tiap menunya dengan total 340 porsi selama 2 hari.
Sesi
Jam
1
2
3
4
5
11.00 - 14.00
14.00 - 17.00
17.00 - 19.00
19.00 - 21.00
21.00 - 23.00
Jumlah
Hari
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Days
Weekend
8
2
4
8
2
24
16
4
8
16
4
48
Menu
Rawon
Liwet
Bandeng
Tengkleng
Bakmi Jawa
Pepes Ikan Mas
Sate Koyor
Garang Asem
Pecel Lele
Rawon
Liwet
Bandeng
Tengkleng
Bakmi Jawa
Pepes Ikan Mas
Sate Koyor
Garang Asem
Pecel Lele
J. Perencanaan Kapasitas
30
30
20
30
30
20
30
20
30
30
30
20
50
60
60
60
50
60
Porsi
Kebutuhan Pokok
2 Kg Daging Sapi Segar
2 Ekor Ayam Segar
20 Ekor Bandeng
10 Kg Tulang Kambing
30 buah Ati Ampela & 1 Kg Daging Ayam
20 Ekor Ikan Mas
2 Kg Koyor
2 Ekor Ayam Segar
30 Ekor Lele
2 Kg Daging Sapi Segar
2 Ekor Ayam Segar
20 Ekor Bandeng
20 Kg Tulang Kambing
60 buah Ati Ampela & 2 Ekor Ayam
60 Ekor Ikan Mas
4 Kg Koyor
4 Ekor Ayam Segar
kor Lele
Berdasarkan layout yang sudah kami buat dan prediksi konsumen yang telah kami
estimasikan, Jogja Bus Resto memiliki kapasitas penuh sebanyak 32 orang dengan
pembagian:
3 meja untuk 2 orang: 6 orang
3 meja untuk 4 orang: 12 orang
1 meja untuk 6 orang: 6 orang
1 meja untuk 8 orang: 8 orang
Dengan total 32 orang.
K. Perencanaan Fasilitas
Fasilitas yang akan kami berikan adalah sebagai berikut:
Wifi
Banyaknya orang yang memiliki akun di media sosial seperti facebook dan twitter,
membuat mereka tidak bisa satu hari pun lepas dari koneksi internet. Berdasarkan
fenomena tersebut maka kami menyediakan free internet wifi. Hal ini juga dapat
menguntungkan pihak kami dalam hal promosi, karena unggahan yang mereka lakukan
on the spot akan lebih menarik.
Full AC
Menikmati makanan di dalam bus akan terasa anas apabila tidak ada udara yang
masuk. Maka daari itu kami menyediakan AC untuk membuat para konsumen menjadi
lebih nyaman.
Full Music
Menikmati makanan dengan teman-teman maupun keluarga akan lebih terasa
menyengkan apabila tersedia music yang akan menjadi background sound yang akan
membuat lebih relax.
Toilet
Spot yang digunakan bus resto untuk beroperasi sangat jauh bagi konsumen untuk
mencari toilet, maka dari itu kami menyediakan toilet agar konsumen tidak kesulitan
untuk mendapatkan akses air bersih.
minuman dan jajanan tersebut juga memiliki cita rasa yang kuat dan khas, maka kami
akan menjalin kerja sama dengan pemasok guna memastikan kwalitas produk tersebut.
Spesialis Interior Bus : Baze
Untuk merombak interior dan eksterior bus agar memiliki ciri khas yang bagus, kami
menjalin kerja sama dengan spesialis dalam pengelolaan interior bus. Spesialis tersebut
sudah sangat ahli di dalam bisnis ini. Baze merupakan bisnis yang bergerak dibidang
pengadaan kebutuhan interior dan eksterior bus dan jasa perenovasi bus. Kami menjalin
kerja sama dengan Baze tidak hanya 1 kali, namun juga dalam perawatan bus karena
Baze sangat ahli dalam pengoperasian bus.
M. Perencanaan Perawatan
Perawatan harian
Sisa-sisa makanan yang terjatuh pada saat konsumen menikmati menu di bus resto
amat sangat menggangu kebersihan bagi pelanggan lainnya.Perawatan harian yang
dilakukan yaitu setelah selesai bus resto beroperasi maka karyawan akan bersamabersama membersihkan bagian dalam Jogja Bus Resto dengan menyapu dan mengelap
perabotan yang ada di dalam bus resto. Selain itu juga mencuci peralatan dan
perlengkapan operasional seperti piring, gelas, dan memberishkan meja.
Perawatan 2 hari sekali
Spot yang akan digunakan oleh Jogja Bus Resto merupakan spot outdoor di mana
beberapa di antaranya berada di outdoor, hal ini akan menjadikan tampilan luar bus resto
terdapat tempalan debu. Perawatan 2 hari sekali yang dilakukan bagi bus resto yaitu
mencuci bagian luar dari bus resto sehingga Jogja Bus Resto kana tetap mengutamakan
kebersihan dan dapat menarik minat calon konsumen untuk masuk.
Perawatan mingguan
Perawan berkala yang harus di lakukan untuk semua restoran yaitu memastikan
bahwa lingkungan makan mereka terbebas dari kotoran yang tidak terlihat dan
menghindarkan dari debu-debu halus yang berterbangan.Perawatan mingguan ini yaitu
mem- vacuum seluruh bagian dalam Jogja Bus Resto agar mengurangi debu debu halus
yang mungkin dapat meng-kontaminasi makanan pelanggan.
Perawatan bulanan
Perawatan bulanan yang akan dilakukan oleh kami yaitu mengecek seluruh bagian
mesin dari Jogja Bus Resto sehingga bus kami tetap dalam keadaan baik dalam
berkendara dan memastikan tidak ada spare part yang mungkin rusak.
yang disajikan. Lebih jauh lagi, mereka juga bertanggung jawab dalam penyusunan
menu dan terlibat dengan product development staff untuk mengembangkan menu-menu
baru.
Waiters (Pelayan)
Tanggung jawab utama seorang pelayan adalah melayani konsumen dari konsumen
tersebut masuk ke dalam restoran hingga keluar dari restoran. Pelayan harus memastikan
service yang di berikan kepada konsumen sudah sesuai dengan Standart Operational
Procedure (SOP). Untuk lebih lengkapnya, berikut tugas dan tanggung jawab waiters :
Mempersiapkan kelengkapan teknis pelayanan
Melaksanakan persiapan set up-mise en place
Melakukan pelayanan langsung kepada tamu
Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskan kepada kitchen
Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu
Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies
Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke
laundry/stewarding
Melakukan penyiapan table set up dan clear up dari meja tamu
Melaksanakan dan mengikuti perintah captain dalam menjalankan tugas-tugasnya
Melakukan pembersihan area kerja
Menghadiri briefing harian
B. Job Requirement
CFO (Chief Financial Officer) & Staff
Pendidikan minimal S1 Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Keuangan
Berpengalaman minimal 3 tahun di bidangnya
Menguasai minimal dua bahasa, Indonesia dan Inggris
Menguasai teknologi informasi dan computer
Menguasai manajemen keuangan dan akuntansi dengan baik
Berdedikasi dan berkomitmen tinggi
Kasir
Usia minimal 20 tahun
Pendidikan minimal SLTA/SMK
Berpengalaman minimal 1 tahun di bidangnya
Berpenampilan rapi dan menarik
Ramah, disiplin, teliti dan cekatan
Memiliki kemampuan minimal 2 bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
Mampu mengoperasikan aplikasi POS
CHRO (Chief Human Resource Management) & Staff
Pendidikan minimal S1 Manajemen dengan konsentrasi MSDM
Berpengalaman minimal 3 tahun di bidangnya
Jumla
Gaji
Total
h
1
7.000.000
1
1
6.000.000
1.250.000
1
Development 1
6.000.000
2.500.000
7.000.000
6.000.000
1.250.000
6.000.000
2.000.000
1
2
2
1
6.000.000
2.000.000
1.250.000
800.000
6.000.000
6.000.000
4.000.000
2.500.000
800.000
6.000.000
41.550.000
posisi kosong dengan calon dari dalam perusahaan. Sedangkan sumber perekrutan eksternal
dilakukan dengan mencari calon pegawai baru dari luar perusahaan. Tahap rekrutmen
dimulai dari permintaan tenaga kerja dalam department tertentu perusahaan yang kemudian
dilanjutkan dengan proses pelaksanaan rekrutmen itu sendiri. Dalam hal merekrut dan
mempertahankan tenaga profesional yang berkualitas terdapat beberapa tahapan prosedur dan
standar manajemen yang berupa :
1. Seleksi administrasi
2. Tes kemampuan calon karyawan sesuai bidangnya
3. Wawancara oleh bagian SDM dan departemen terkait
Standar seleksi pemilihan karyawan dalam Jogja Bus Resto yaitu :
1. Kreatif terhadap semua calon karyawan.
2. Teliti pelatihan kerja dan lingkungan kerja.
3. Kualitas kepemimpinan.
4. Keterlibatan karyawan dalam perencanaan dan pelaksanaan program restoran.
5. Dokumen pendukung.
E. Pelatihan dan Pengembangan
Pelaksanaan training yang akan diberikan pada karyawan dikelompokkan menjadi 3 macam:
1. Hard Skill untuk mengolah ketrampilan staff dalam mengerjakan tugas pokoknya.
2. Soft Skill untuk mengolah ketrampilan penunjang staff agar dapat melakukan tugas secara
konsisten, penuh motivasi dan disiplin.
3. Knowledge Management adalah pengelolaan ilmu pengetahuan di segala bidang terhadap
upaya menciptakan keunggulan kompetitif dan keberlangsungan perusahaan.
Training yang dilakukan untuk pegawai perusahaan antara lain adalah:
1. In House Cross Training atau pelatihan lintas departemen yang berguna untuk
mendapatkan fleksibilitas, pengetahuan yang lebih luas atas fungsi yang ada dari masingmasing departmen.
2. Consulting Career Discussions adalah pembahasan perencanaan karir staff yang harus
dipahami dan dibuatkan evaluasi secara bertahap dari bulan ke bulan berdasarkan job
description, training & development serta kompetensi yang terukur.
Demi menjaga kualitas pelayanan dilakukan training bagi pegawai tetap tiap 6 bulan
sekali.Sedangkan
training
untuk
pegawai
baru
dilakukan
berbasis
on-the
spot
training.Training tersebut dilakukan minimal selama 3 bulan. Jika selama 3 bulan tersebut
calon staff dirasa layak,maka mereka akan dijadikan pegawai tetap. Namun kami juga akan
melakukan training jenis lain jika memang diperlukan. Kami juga akan memberikan training
lanjutan bagi pegawai yang baru mendapatkan promosi ataupun training bagi pegawai yang
mendapatkan rating 2 dari 5 dalam dari hasil evaluasi.
F. Evaluasi Karyawan
Isi dari pengukuran kinerja mencakup beberapa hal berikut :
1. Fokus penilaian : Outcome yang langsung terkait dengan misi dan tujuan organisasi dan
kebutuhan karyawan.
2. Jenis kinerja : Terdapat enam kriteria yang diukur beradasar jenis kinerja yaitu:
a. Kualitas proses dan hasil
b. Jumlah hasil, nilai hasil persiklus waktu tertentu
c. Waktu yang dipakai
d. Cost efektif yaitu manajemen sumberdaya secara efisien (biaya-penerimaan)
e. Derajat kebutuhan supervisi
f. Pengaruh antarpersonal seperti harga diri, persahabatan dan kerjasama.
Misalnya saja pekerjaan manajer dilihat dari keberhasilan manajer dalam menerapkan
model perencanaan dan pengorganisasian.
3. Perumus level kinerja : dibagi dalam tiga bentuk berbeda
a. Kondisi sifat; sangat puas sampai sangat tidak puas
b. Deskripsi perilaku atau kejadian kritis; apa yang terjadi ketika karyawan dinilai
c. Outcome atau hasil; jumlah unit produk, jumlah keluhan pelanggan, jumlah unit
produk yang ditolak, jumlah ketidakhadiran karyawan
Dalam evaluasi karyawan kami menggunakan 360 degree yang mana proses evaluasi
dilakukan tidak hanya dari atasan, tapi juga bawahan serta karyawan satu tingkat dan para
stakeholder. Dalam evaluasi kami akan memberikan hasil yang berbentuk skala 1-5 terhadap
kinerja pegawai. Dengan rincian skala 1 = sangat tidak memuaskan, 2 = tidak memuaskan,
3 = cukup, 4 = memuaskan, 5 = sangat memuaskan.
Hasil penilaian tersebut sangat penting peranannya dalam pengambilan keputusan tentang
berbagai hal seperti identifikasi kebutuhan program pelatihan, rektutmen dan seleksi,
penempatan dan promosi, sistem intensif dan aspek lain dari proses mencapai MSDM secara
efektif.
G. Insentif dan Benefit
Untuk pemberian bonus, kami menggunakan sistem manajemen kinerja (performance
management), di mana unit kerja maupun karyawan memiliki target yang disusun di awal
periode penilaian, dan hasilnya dikaji secara formal di pertengahan dan di akhir periode.
Sehingga besaran bonus atau insentif yang diberikan nantinya akan disesuaikan atau
tergantung dengan besarnya pencapaian kinerja pada perusahaan.Dengan menerapkan sistem
tersebut diharapkan dapat memacu semangat karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
Selain itu kami akan memberikan benefit atau kompensasi tidak langsung yang berupa
tunjangan pelengkap seperti uang cuti, uang makan, uang transportasi, asuransi, jamsostek /
jaminan sosial tenaga kerja, dan rekreasi. Kami juga berencana untuk memberikan
kompensasi berupa pembagian deviden perusahaan agar karyawan memiliki sense of
belonging yang tinggi pada perusahaan.Selanjutnya dalam menentukan kenaikan gaji
karyawan perlu mempertimbangkan penilaian kinerja, faktor kenaikan upah minimum
provinsi (UMP), kenaikan biaya hidup, dan kemampuan perusahaan kami sendiri.
Lampiran
BIAYA OPERASIONAL (PER BULAN)
No
1
2
3
4
5
6
Total
Jenis Biaya
Biaya Sewa + Air + Listrik
Biaya BBM
Biaya Wi-Fi
Biaya Perawatan
Biaya Gaji
Biaya Bahan Baku
Total Biaya
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
13,000,000.00
4,500,000.00
50,000.00
300,000.00
41,550,000.00
15,392,000.00
74,792,000.00
Satuan /minggu
12 ekor
4 kg
30 kg
10 kg
20 kg
40 ekor
8 kg
6 kg
90 buah
Harga satuan
Rp
50,000.00
Rp
120,000.00
Rp
15,000.00
Rp
20,000.00
Rp
40,000.00
Rp
5,000.00
Rp
16,000.00
Rp
20,000.00
Rp
3,000.00
Rp
600,000.00
Total per minggu
Total per bulan
Total
Rp
600,000.00
Rp
480,000.00
Rp
450,000.00
Rp
200,000.00
Rp
800,000.00
Rp
200,000.00
Rp
128,000.00
Rp
120,000.00
Rp
270,000.00
Rp
600,000.00
Rp
3,848,000.00
Rp 15,392,000.00