Kamis,
19 Maret 2015
NITRASI II
(Process Equipment For Technical Nitration, Mixed Acid For Nitration, Typical Industrial
Nitration Process)
Disusun untuk memenuhi Tugas Proses Industri Kimia 2
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Chandrawati Cahyani, M.S.
Oleh :
Ilham Nururrohim (135061100111004)
Kelas B
pusat silinder dari satu atau lebih pendingin. Lengan silinder dipasang di tengah kumparan
untuk memastikan sirkulasi isi nitrator sesuai dengan yang diinginkan. Ketika reaktan masuk
ke dalam nitrator dari atas ke tengah lengan pengaduk, sirkulasi oleh baling-baling biasanya
turun melalui pusat dan naik melalui kumparan pendingin. Ketika reaktan berada di bawah
liquid, di bagian bawah lengan, dan asam siklus digunakan, sirkulasi akan naik ke atas
melalui lengan dan turun melalui tepi kumparan. Pencampuran dan efisiensi erpindahan
panas yang baik diperoleh dari susunan lengan dan baling-baling yang bagus. Ketika asam
siklus tidak digunakan, sirkulasi turun melalui lengan sehingga umpan hidrokarbon ke dalam
lengan dekat bagian bawah dengan cepat tersebar dalam asam campuran dan segera melewati
kumparan pendingin.
Pada proses nitrasi batch benzena atau toluena yang menggunakan cycle acid,
hidrokarbon yang masuk akan mengambang di atas cycle acid. Asam penitrasi baru akan
masuk dan bercampur dengan asam siklus yang terletak di bagian bawah cairan dan balingbaling. Asam ini dinamakan dengan fortified acid. Fortified acid ini akan bereaksi dengan
hidrokarbon di atas nitrator. Dalam perkembangannya, asam siklus sudah tidak digunakan,
teteapi terdapat hidrokarbon yang masuk di bawah permukaan asam penitrasi dan di bawah
baling-baling pengaduk. Proses ini dinamakan direct nitration.
Proses nitrasi secara umum meliputi pemisahan dari asam nitrat dan asam sulfat,
pengolahan asam nitrat dan asam sulfat, dan pemisahan produk nitrasi dan asam yang telah
digunakan.
Continuous Nitration
Reaksi nitrasi pada proses kontinyu sebenarnya dilakukan dalam jenis vesel yang
sama seperti yang digunakan untuk proses nitrasi batch. Namun pada proses kontinyu
dilengkapi dengan pipa overflow sebagai tempat keluarnya produk secara kontinyu serta feed
akan masuk ke dalam nitrator secara terus menerus. Nitrator pada proses kontinyu ditunjukan
oleh gambar sebagai berikut.
(a)
(b)
Gambar 1. Nitrator kontinyu (a) Nitrator Schmid, (b) Nitrator Biazzi (Groggins,
1958)
Gambar 1(a) merupakan jenis nitrator yang dirancang untuk sistem SchmidMeissner Jerman. Dalam nitrator ini, bahan yang akan dinitrasi masuk dari atas nitrator dan
segera ditarik ke bawah melalui lengan pengaduk dan dicampur dengan sisa asam serta
reaktan lainnya. Di bagian bawah nitrator, mixed acid baru dimasukan dan segera dicampur
dengan reaktan lain dengan laju aliran tinggi yang diinduksi oleh pengaduk dan baffle yang
disediakan. Material yang telah bereaksi kemudian bergerak ke atas dengan kecepatan tinggi
melewati koil pendingin yang berisi air garam (brine). Produk dan asam sisa akan mengalir
melalui pipa overflow dan keluar dari nitrator.
Gambar 1(b) jenis nitrator yang dirancang oleh perusahaan Swiss M. Biazzi. Nitrator
ini menggunakan turbin jenis agitator yang intensif. Sebuah pusaran akan terbentuk di tengah
poros agitator. Reaktan (hidrokarbon dan mixed acid) masuk dari atas nitrator, segera ditarik
ke pusaran ini, dicampur, dan tersebar ke bawah melalui bagian tengah kumparan koil
pendingin dan kembali melalui
menerus akan suhu nitrator harus dipertahankan, laju alir feed dari reaktan kemudian dapat
dengan mudah dikendalikan oleh katup "mati-aman" yang dapat tetap terbuka hanya dengan
tekanan manual. Solenoid-kontrol operasi yang disebut dengan "gagal-aman" juga sering
digunakan. Ungkapan "gagal-aman" pada umumnya berarti bahwa operasi dapat dilakukan
hanya bila semua layanan yang diperlukan seperti listrik, pendingin, atau agitasi berfungsi
dengan baik. Misalnya, dalam peralatan yang dirancang oleh Biazzi untuk nitrasi gliserin,
feed gliserin hanya akan masuk ke dalam nitraror oleh enerized solenoid. Kegagalan daya
listrik kemudian menyebabkan kumparan solenoid akan deenergized, dan ketika hal ini
terjadi, laju alir feed gliserin terputus secara otomatis.
Mixed Acid For Nitration
Untuk memahami operasi dari pabrik nitrasi secara lengkap, perlu untuk memahami
tentang pengolahan asam campuran yang biasanya digunakan, termasuk penyesuaian
persiapan untuk kebutuhan nitrasi, penanganan dalam penggunaan asam, dan pembuangan
limbah olahan dari nitrasi.
gliseril. Nilai ekonomis dari operasi asam sangat penting yang berhubungan dengan semua
biaya yang digunakan dalam proses nitrasi.
Acid Processing
Bahan yang masuk ke dalam proses asam adalah 65% oleum yang diperoleh dari
proses kontak sulfat, 50-60% HNO3 dari pabrik oksidasi amonia, dan beberapa asam dari
operasi nitrasi. Pengolahan menghasilkan asam campuran nitrogliserin, HNO3 terkonsentrasi
dan 93% H2SO4. Biasanya 93% H2SO4yang dihasilkan dijual ke produsen pupuk, untuk
pengguna asam teknis dengan tujuan seperti asam logam atau, kadang-kadang untuk
produsen asam sulfat yang digunakan dalam sistem penyerapan proses kontak.
Gambar 2 menunjukan diagram alir dari proses asam. Oleum 65% disimpan dalam
sebuah penyimpanan yang dipanaskan pada saat diterima dari tangki pengangkut karena
oleum ini memiliki titik beku sekitar 41oF (5oC) dan mudah membeku selama cuaca dingin.
Untukmenghindari gangguan pembekuan ini, oleum kuat diencerkan dengan anti freeze (38%
H2SO4 dan 68% HNO3) serta asam pelengkap berupa H2SO4 sehingga menghasilkan oleum
yang disebut 40% oleum dan anti freeze, dengan komposisi sekitar 103% H2SO4, 6 persen
HNO3 (dengan analisis volumetrik), dimana larutan tersebut akan tetap cair baik pada 0 oF (18oC). Oleum 40% ini digunakan pertama untuk campuran dengan 97% HNO3 untuk
membuat semimix acid dan seagai penyesuaian akhir semimix tersebut, setelah analisis, asam
campuran yang diinginkan siap untuk digunakan dalam nitrasi. 97% HNO3 dibuat dalam
konsentrator dengan asam konsentrator campuran yang terbuat dari HNO3 lemah (55-60%),
93% H2SO4, dan asam penitrasi sisa dengan komposisi sekitar 35% H2SO4, 23% HNO3.
Asam campuran kemudian diumpankan ke unit denitrator dan concentrator.
untuk
mendukung reaksi yang diinginkan terjadi. Angka yang dapat dihitung dari kedua kondisi
tersebut disebut D.V.S (dehydrating value of sulfuric acid) dan rasio nitrat. D.V.S merupakan
rasio dari H2SO4 menjadi H2O yang terdapat pada akhir reaksi. Rasio nitrat (R) adalah rasio
dari berat 100 persen HNO3 dengan berat material yang dinitrasi. R digunakan hanya untuk
proses yang spesifik. D.V.S digunakan untuk reaksi yang spesifik. Rasio yang terdapat pada
D.V.S dapat dihitung pada tingkatan apapun pada reaksi nitrasi.
Total H2SO4, total HNO3, dan HNOSO4 ditentukan secara analisis langsung. Faktor
dari asam sulfat adalah 0.722 dan asam nitrat adalah 0.469.
Untuk menghitung D.V.S dari analisis mixed acid ialah:
D.V.S =
Dimana S adalah persen H2SO4 yang sebenarnya, N adalah persen HNO3 yang
sebenarnya, W adalah persen air, E adalah ekuivalen air dari material yang akan dinitrasi dan
R adalah rasio nitrat.
E didefinisikan sebagai bagian dari berat dari air hasil nitrasi dari meterial nitrasi. E
terbuat dari air yang digunakan untuk reaksi ditambah dengan air yang ada pada materi awal.
Jika perhitungan didasarkan pada 100 lb mixed acid, maka akan diketahu presentase dalam
pon dan faktor EN/R dapat dimengerti. Jika massa material per 100 lb disebut X, maka
definisinya
meningkatnya nilai D.V.S, maka stabilitasnya juga akan menigkat. Sedangkan ketika nilai
D.V.S menurun, stabilitas pada nitrator juga menjadi rendah. Jumlah asam sulfat adalah
konstan. Pada proses nitrasi tidak ada air yang ada pada permulaan nitrasi, perbandingan
D.V.S tidak terhitung sampai jumlah air cukup untuk membentuk kesetimbangan kurangnya
jumlah air di awal. Pada nitrasi gliserin, reaksi berakir setelah 18%.
Typical Industrial Nitration Process
Proses nitrasi yang akan dijelaskan pada sub bab berikut ini berupa nitrasi yang
menghasilkan produk nitrobenzene.
Batch Nitration with Mixed Acid
Pada proses nitrasi ini menggunakan cycle acid. Proses dimulai dengan memasukan
cycle acid ke dalam nitrator. Cycle acid ini diperoleh dari asam sisa yang terdapat dalam
produk keluaran nitrator. Jumlah asam yang dibutuhkan tergantung dari jenis nitrator yang
digunakan.
Mixed acid untuk nitrasi dapat masuk dari bagian atas nitrator (di bagian atas
permukaan hidrokarbon) atau dari bawah nitrator (di bagian bawah permukaan hidrokarbon).
Kerika feed mixed acid masuk dari bagian atas nitrator dan mengalir ke bawah agitator,
agitator yang digunakan merupakan agitator propeller. Beberapa uap benzene akan
menghilang karena reaksi mixed acid dengan permukaan hidrokarbon yang menimbulkan
panas. Ketika feed mixed acid dialirkan di bawah permukaan hidrokarbon, agitator yang
digunakan adalah agitator paddle yang akan membuat aliran siklus (loop) ke atas nitrator.
Mixed acid akan mengalami kontak dengan cycle acid di bawah nitrator termasuk mengalami
kontak langsung dengan benzena.
Temperatur nitrasi benzena sangat bervariasi. Ketika cycle acid tidak digunakan,
temperatur reaksi dapat melebihi 50oC. Ketika fortified acid digunakan, temperatur nitrasi
akan terjaga di antara 50-55oC. Untuk meningkatkan efisiensi agitasi perlu adanya kontrol
temperatur dan kontrol laju aliran feed.
Untuk mencapai jumlah mixed acid yang digunakan secara tepat, digunakan
perhitungan yatu berat dari benzene dikalikan dengan faktor asam. Faktor asam didapatkan
dari hasil perhitungan D.V.S. perhitungan ini berfungsi untuk meminimalisasi kelebihan asam
nitrat.
campuran sedangkan sisa asam akan berada di daerah bawah terpisah dengan sendirinya.
Karena menggunakan prinsip pengendapan, bagian bawah nitrator dibuat berbentuk
seperti kerucut terbalik. Nitrobenzene akan langsung dialirkan menuju proses selanjutnya,
sedangkan sisa asam akan dialirkan menuju, waste treatment. Pada waste treatment ini
campuran sisa asam, nitrobenzene, dan air akan dipisahkan menggunakan prisnip
evaporasi (pemisahan berdasarkan titik didih) air yang menguap akan keluar menuju
pembuangan sedangkan sisa asam dan nitrobenzene akan dikembalikan untuk penggunaan
ulang, pada cerobong pembuangan uap air juga diletakkan filter untuk menyaring uap
yang keluar telah bebas dari asam.