TUGAS SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI Rheumatoid Arthritis
TUGAS SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI Rheumatoid Arthritis
TINJAUAN PUSTAKA
A.
DEFINISI
B.
ETIOLOGI
Hingga kini penyebab Reumatoid Artritis (RA) belum diketahui, tetapi beberapa
hipotesa menunjukkan bahwa RA dipengaruhi faktor faktor :
Gangguan metabolisme.
Genetik.
C.
PATOFISIOLOGI
Stadium sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun bergerak,
bengkak dan kekakuan.
Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
jaringan sekitarnya yang ditandai dengan adanya kontraksi tendon.
Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas
dan gangguan fungsi secara menetap.
D.
Nyeri persendian
Kekauan pada sendi terutama setelah bangun tidur pad pagi hari
Terbatasnya pergerakan
Demam (pireksia)
Anemia
Kekuatan berkurang
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
Nyeri tekan
Kelemahan
Depresi
Gejala ekstraartikular :
Pada jantung :
Pada mata :
Keratokonjungtivitis Scleritis
E.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Reaksi reaksi aglutinasi : positif pada lebih dari 50% kasus kasus yang
khas
Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas
Kriteria diagnostik artritis reumatoid adalah terdapat poli artritis yang simetris
yang mengenai sendi sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap
sekurang kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau
gambaran erosi peri artikuler pada foto rontgen.
Kriteria reumatoid artritis menurut American Reumatism Association (ARA)
adalah :
Kekuatan sendi jari jari tangan pada pagi hari (Morning Stiffness)
Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang kurangnya pada
satu sendi
PENATALAKSANAAN
b)
c)
Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini
bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien
d)
Termoterapi
e)
f)
Anti inflamasi non steroid (NSAID) contoh : aspirin yang diberikan pada
dosis yang telah ditentukan
G.
KOMPLIKASI
a)
Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses
granulasi dibawah kulit yang disebut subcutan nodule
b)
Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
c)
d)
Terjadi splenomegali
H.
a)
PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian pasien tergantung pada keparahan dan keterlibatan organ
organ lainnya (misalnya mata, jantung paru paru, ginjal) tahapan misalnya
eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaan bersama bentuk bentuk artritis
lainnya.
2)
3)
Pola eliminasi
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
b)
Diagnosa keperawatan
1.
Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh
akumulasi cairan / proses inflamasi, destruksi sendi.
Dapat dibuktikan oleh : keluhan nyeri, ketidaknyamanan, kelelahan, berfokus
pada diri sendiri, perilaku distraksi / respons autonomic, perilaku yang bersifat
hati hati / melindungi.
Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien akan :
Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0 10). Catat
faktor faktor yang mempercepat dan tanda tanda rasa sakit non verbal.
Berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur
sesuai kebutuhan.
Rasional : matras yang lembut dan empuk, bantal yang besar akan mencegah
pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan stress pada sendi
yang sakit. Peninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang
terinflamasi atau nyeri.
Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada pada
waktu bangun atau pada waktu akan tidur. Sediakan waslap hangat untuk
mengompres sendi sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air
kompres, air mandi dan sebagainya.
Rasional : panas meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan rasa
sakit dan melepaskan kekakuan di pagi hari. Sensitivitas pada panas dapat
dihilangkan dan luka dermal dapat disembuhkan.
Rasional : rasa dingin dapat menghilangkan nyeri dan bengkak selama periode
akut.
2.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri,
penurunan kekuatan otot.
Dapat dibuktikan oleh : keengganan untuk mencoba bergerak atau
ketidakmampuan untuk dengan sendiri bergerak dalam lingkungan fisik.
Membatasi rentang gerak, ketidakseimbangan koordinasi, penurunan kekuatan
otot atau kontrol dan massa (tahap lanjut).
Hasil yang diharapkan atau kriteria evaluasi pasien akan :
Bantu dengan rentang gerak aktif / pasif, demikian juga latihan resesif dan
isometris jika memungkinkan.
3.
Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan
dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum,
peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.
Rasional : nyeri konstan akan melelahkan, dan perasaan marah dan bermusuhan
umum terjadi.
4.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal,
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
Mendemonstrasikan perubahan teknik / gaya hidup untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri.
5.
Kebutuhan pembelajaran mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan / mengingat, kesalahan
interpretasi informasi.
Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang banyak
mengandung vitamin, protein dan zat besi.
Rasional : meningkatkan perasaan sehat umum dan perbaikan jaringan.
Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat
maupun pada waktu melakukan aktivitas, misalnya menjaga agar sendi tetap
meregang , tidak fleksi, menggunakan bebat untuk periode yang ditentukan,
menempatkan tangan dekat pada pusat tubuh selama menggunakan, dan
bergeser daripada mengangkat benda jika memungkinkan.
Rasional : mekanika tubuh yang baik harus menjadi bagian dari gaya hidup
pasien untuk mengurangi tekanan sendi dan nyeri.
Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit dan perawatan kulit lainnya
dibawah bebat, gips, alat penyokong. Tunjukkan pemberian bantalan yang tepat.
Rasional : mengurangi resiko iritasi / kerusakan kulit.
Rasional : informasi mengenai posisi-posisi yang berbeda dan tehnik atau pilihan
lain untuk pemenuhan seksual mungkin dapat meningkatkan hubungan pribadi
dan perasaan harga diri / percaya diri.
Identifikasi sumber - sumber komunitas, misalnya yayasan arthritis (bila
ada).
Rasional : bantuan / dukungan dari oranmg lain untuk meningkatkan pemulihan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee,
Papadakis MA (Eds): Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton
& Lange, International Edition, Connecticut 2005, 729-32.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta : EGC. 2002.
www.perawatblogger.com./asuhan_keperawatan_rheumatoid_artritis.html
www.askepnurse.blogspot.com/askep_rheumatoid_artritis.mht
A.
DEFINISI
B. PENYEBAB
skizofrenia sangat kompleks dan dipengaruhi banyak faktor. Dengan makin
berkembangnya pengetahuan tentang biologi dan biokimia otak/saraf kini
diketahui bahwa ketidakseimbangan zat kimia atau neurotransmitter di dalam
otak dapat menjadi pemicu skizofrenia. Gejala positif diyakini akibat kelebihan
dopamine, sedang gejala negatif disebabkan serotonin yang berlebihan.
Penyebab lain adalah stres, penyakit di otak seperti infeksi, tumor atau kanker,
cedera otak baik ketika dewasa maupun saat dilahirkan,
serta faktor genetik.
C.
D.
GEJALA
gejala positif = gejala tipe I pikiran, dan perilaku yang tidak biasa secara
menonjol, misalnya: halusinasi, delusi, pikiran dan pembicaraan kacau, dan
perilaku katatonik
Selain gejala2 tsb, terdapat beberapa ciri lain skizofrenia, yang sebenarnya
bukan kriteria formal untuk diagnosa namun sering muncul sebagai gejala, yaitu:
afek yang tidak tepat (mis. Tertawa saat sedih dan menangis saat
bahagia),
Cara berpikir
Isi pikiran
E.
PENATALAKSANAAN
Jika ditangani dengan cepat dan benar, kemungkinan besar penderita hanya
akan mengalami satu kali serangan kemudian membaik selamanya. Namun jika
memutus pengobatan tanpa konsultasi karena merasa kondisinya membaik,
penderita bisa kambuh kembali beberapa minggu, bulan atau tahun kemudian.
Sedang penderita yang terlambat dibawa ke dokter, seringkali tak menunjukkan
perbaikan yang berarti setelah diobati.
Dalam pengobatan skizofrenia, peran keluarga sangat penting. Tanpa dukungan
keluarga, penderita akan sulit sembuh, terutama untuk bersosialisasi
kembali. Banyak kasus terjadi sekembali dari rumah sakit jiwa, penderita
justru diasingkan sehingga merasa tidak nyaman dan kembali masuk rumah
sakit
jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Kriswandaru. 3 april 2008. Akses pada tanggal 2 oktober 2010 di
http://www.resep.web.id/ kesehatan/mengenal-penyakit-skizofrenia-salah-satugangguan-psikosis-fungsional.htm
infeksi jamur. Ini karena bawang putih mengandung allicin, ajoene dan thiosulfinates.
Efek yang dihasilkan ketiga zat tadi kira-kira seperti neosporin saat mengobati luka
kecil atau tinactin yang berfungsi sebagai antijamur jika dioleskan di kulit. Seperti
yang disebutkan sebuah penelitian, banyak mengonsumsi bawang putih saat terserang
flu akan membuat Anda lebih mudah sembuh.
2. Kerang
Jeli moluska dalam kerang yang terdiri dari zat seng (zinc) baik bagi sistem kekebalan
tubuh membantu sel darah putih dan antibodi lainnya bereproduksi lebih cepat dan
membuatnya lebih agresif melawan infeksi. Akan tetapi, mengonsumsi kerang saat flu
tidak diperkenankan. Anda juga harus hati-hati mengkonsumsi terlalu banyak zinc
menghidarkan absorso zat tembaga dan besi dalam tubuh yang menyebabkan anemia.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin meningkatkan konsumsi zinc.
3. Wortel
Wortel mengandung banyak beta karotin sumber energi phytonutrient yang memacu
produksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi sel pembunuh alami dan sel T. Sel
sehat yang dihasilkan tubuh. Sel ini menyerang tubuh serta membunuh mikroba
penyakit. Wortel juga mengandung falcanirol yang menjanjikan sebagai agen antikanker. Bagaimana cara mengonsumsi wortel yang baik? Makan wortel mentahmentah. Lalu, berapa jumlah wortel yang sebaiknya dikonsumsi untuk memberikan
manfaat? Cobalah makan setengah cangkir wortel per hari.
4. Yogurt
Tubuh kita membutuhkan bakteri hiduo tertentu agar pencernaan berfungsi secara
tepat. Lactobacillus acidophilus merupakan contoh bakter yang bermanfaat itu karena
ia menghasilkan asam lactic dalam perut yang membantu Anda mencernakan
makanan. Tanpa acidophilus kita tidak mampu mengabsorpsi banyak nutrisi, dan
sistem kekebalan tubuh kita pun terhenti. Tambahan, acidophilus secara aktif melawan
bakteri penyebab penyakit, seperti salmonella dan shigella yang melawan disentri.