Askep Anak DGN DM
Askep Anak DGN DM
karena tidak adekuatnya produksi insulin, karbohidrat tidak dapat dipakai sebagai
bahan bakar penghasil energi, kemudian lemak dimobilisir untuk energi yang proses
oksidasinya tidak lengkap, akan menghasilkan ketone bodies (acetone, acid diacetid,
oxybatyric acid) terjadi penumpukan keton bodies siap di ekskresi ke dalam urine,
tetapi di dalam ekresi akan menyebabkan gangguan keseimbangan cairan yang
menyebabkan acidosis dengan karakteristik.
GEJALA
Pada timbul dibetes mellitus ada rasa haus, penurunan berat badan, kencing banyak,
lesu dan ngompol waktu malam. Gejala gejala ini mampak selama beberapa
minggu.
Ketoasidosis yang nampak pada anak harus diperlakukan sebagai keadaan gawat
dan anak harus dirawat dirumah sakit.
Insulin komponen tunggal berisi porsin murni (misalnya Actrapid MC atau Leo
Neutral) diberikan melalui infus pelan menggunakan pompa infus yang memberikan
2,5 atau 5 unit perjam secara teratur tergantung usia anak. NaCl 0,9 diberikan
secara intravena sampai gula darah mendekati harga normal (11 mmo1/1) kemudian
diganti dengan NaCl 0,45 % ditambah Dekstrosa 5 %. Natrium bikarbonat dan
garam kalium ditambahkan bila perlu.
Pada penyembuhan secara bertahap diberikan diet yang sesuai tergantung usia
anak. Insulin diberikan sesuai hasil pemeriksaan air kencing sebelum makan. Dalam
waktu singkat anak makan seperti biasa dan dapat dimulai dengan insulin long
acting sebagai pengobatan pemeliharaan.
Rapitard MC (Novo) 1 atau 2 kali sehari atau gabungan seperti :
Monotard MC (Novo) + Actrapid MC (Novo) pagi hari atau
Leo Retard + Leo Neutral pada pagi hari
Anak usia 6 tahun keatas dapat diajar memakai insulinnya dengan pengawasan
ibunya. Tempat suntikan dipindah setiap hari dari depan / sisi lateral pada mengikuti
pola tertentu. Mereka harus memeriksa air kencing mereka setengah jam sebelum
makan. Kandung kencing harus dikosongkan setengah jam sebelum mendapatkan
bahan pemeriksaan yang menggambarkan glukosa darah waktu itu.
Glukose merupakan sumberenergi utama untuk sel. Insulin merupakan fasilitas
peningkatan glukosa intravaskuler melalui muskulus dari cell lemak, memfasititasi
penyimpanan glukosa menjadi glikogen didalam liver dan sel muskulus dan secara
tidak langsung mencegah metabolisme lemak, kekurangan insulin berperan penting
terjadinya hyperglikemia karena glucosa intravascular tidak akan masuk ke dalam sel.
Lever merespon kekurangan glukosa intraselluler melalui glukoncogenesis dan
Psikososial :
Dapat menyelesaikan tugas tugasnya sampai menghasilkan sesuatu
Belajar bersaing dan koperatif dengan orang lain
Psikoseksual :
Berorentasi pada sosial, kelompok bermain
Mulai berkembang intelektual dan socsal
Intelektual :
Mulai berpikir logis, terarah, dapat mengelompokkan fakta fakta berfikir abstrak
Mengatasi masalah secara nyata dan sistematis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mencegah injuri
Monitoring level glukosa darah; 2 kali sehari, sebelum makan pagi dan makan malam
Membantu expresikan perasaan ketakutan saat dilakukan test glukosa darah ( finger
stick )
Fase sekolah ; Industri tertarik dengan informasi agar anak kooperatif
Monitor tanda tanda hiperglikemia
Meningkatkan
koping
keluarga
dalam
manajemen
hypoglikemia
dan
hyperglikemia
Pendidikan / HE tentang tanda tanda hypoglikemia dan hyperglikemia dan
bagaimana penanganan seperlunya untuk mengatasi
Cara penanganan apabila gula darah < 60 mg/dl, juice, gula, soda non diet, apabila
glukosa tidak dicek beri karbohidrat simple apabila ada tanda hipoglikemia
Apabila anak mendapat therapi glukagon atau dextrose dari dokter, ajari bagaimana
pemberian glukagon secara intra muscular
Anjurkan anak membawa bekal dan dimakan apabila ada tanda tanda hipoglikemia
(bekalnya karbohidrat complex misalnya cake, crakers, roti, kacang dan sebagainya )
Catat pola terjadinya hipoglikemia dan buat jadwal rencana pengambilan keputusan
agar tidak terjadi hipoglikemia
Apabila anak mengalami sakit ( panas, infeksi, muntah, mual, tidak mau makan )
hubungi dokter
Ajari cara pemberian insulin secara subcutan
Memastikan tepat dan adekuatnya nutrisi
Melibatkan anak dalam rencana pemberian nutrisi
Membantu anak agar ikut terlibat dalam program diet
Apabila anak akan pulang terlambat untuk makan siamg dianjurkan membawa
makanan karbohidrat komplek
Anjurkan anak agar dapat bagaimana mengatasi makan di sekolah dan lingkungan
sosial
Mencegah infeksi dan kerusakan kulit
Ajarkan cara mengobservasi, tentukan kulit setiap hari ( setelah mandi ) biasanya
yang mudah mengalami kerusakan pada lipatan lipatan ( axilla, paha )
Perhatikan penggunaan sepatu yang baik
Observasi kedua kaki untuk pecah pecah, potong kuku sesuai garis, gunakan kaos
kaki yang bersih dan jangan tidak menggunakan pengalas kaki
Infeksi yang sering adalah sistem urinary dan sistem respirasi atas ajarkan mengenal
tanda tanda infeksi urinary ; gatal, rasa panas pada sistem urinary bila terjadi
hubungi dokter
Mengurangi kecemasan anak dan keluarga
Anjurkan kepada anak dan keluarga untuk mengungkapkan perasaannya ( rasa
bersalah, marah, penolakan )
Anjurkan banyak membaca untuk menambah pemahaman tentang penyakitnya
Berikan informasi yang jujur dan jelas
Meningkatkan self care dan self esteem yang positif
Anjurkan untuk saling mengunjungi antar anak yang sakit
Menjelaskan bahwa anak diabetes dapat melakukan aktifitas yang sama seperti anak
lainnya
EVALUASI
Anak tidak mendapat injuri
Anak dan keluarga dapat menunjukkan cara penanganan hypoglikemia dan
hyperglikemia
Anak dan keluarga dapat menunjukkan cara pemberian insulin
Anak dan keluarga dapat menunjukkan nutrisi yang dibutuhkan
Anak tidak mendapatkan kulit yang rusak atau infeksi
Anak dan keluarga dapat menunjukkan perawatan dirumah untuk jangka panjang
Anak dan keluarga dapat menunjukkan sikap positif didalam segala kondisi
KEPUSTAKAAN
Dr. Sidhartani Zain. (1981), Ilmu Kesehatan
Semarang, Semarang.
Dr. Sidhartani Zain. (1991), Penatalaksanaan Kegawatan Neonatus, Universitas
Diponegoro Semarang, Semarang.
Marilynn. E. Doenges, (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta.