SUSI
FKG UNAND
2012
GIPSUM
Mineral yang ditambang
Produk samping dari beberapa proses
kimia
Digunakan dalam bidang industri
Digunakan untuk konstruksi
Batu Pualam (gipsum) istana Raja
Solomon
KRISTAL GIPSUM
KEGUNAAN
Membuat model studi dari rongga mulut
Membuat struktur maksilofacial
Sebagai piranti penting untuk pekerjaan
laboratorium
Calsium Sulfate
Hemihidrat
1. Manufacture of Plaster
Gypsum + Panas
Uap
(Calsium sulfat dihidrat )
sulfat hemihidrat)
2CaSO4.2H2O + Panas
H2O + 3H2O
Plaster
( Calsium
1100 1200
C CaSO4)2.
( CaSO4.1/2 H2O )
2. Setting of Hemihydrate
Plaster
+ Air
Gypsum + Kalori
( CaSO4)2.H2O + 3H2O
2CaSO4.2H2O + Kalori
1. Beta-Hemihidrat ( Form )
Kasar
Tidak teratur
Berporus /poli kapiler
Memerlukan banyak air untuk
mengambangkan kristal nya
sehingga mudah diaduk
( Gips Biasa/Putih)
2. Alphahamihidrat (
Form )
Halus
Teratur
Tidak berporus
Lebih padat
Bentuk prismatik
( Gips Super )
Cara manipulasi
1. Mencampur secara homogen plaster
( Powder ) dengan Air.
2. Perbandingan 50 ml Air dengan 100 gram
powder/ plaster
3. Terbentuk Gypsum + Kalori.
1. Beta-Hemihidrat ( Form )
Bentuk Kristalnya :
- Kasar
- Tidak teratur
2. Alpha-hamihidrat ( Form )
Bentuk kristalnya :
- Halus
- Teratur
- Tidak berporus
- Lebih padat
- Bentuk prismatik
( Gips Super )
Reaksi Pengerasan
Hemihidrat 4 x lebih larut dalam air
pada suhu ruang ( 20 0 C )
Hemihidrat diaduk dengan air, terbentuk
suspensi cair dan dapat dimanipulasi
Hemihidrat melarut sampai terbentuk
larutan jenuh
Larutan hemihidrat amat jenuh, sehingga
dihidrat mengendap.
Dihidrat mengendap proses berlanjut
pelarutan hemihidrat dan pengendapan
dihidrat.
W : P Ratio
Rasio air terhadap bubuk hemihidrat.
Hasil bagi yang diperoleh bila berat ( Volume )
dari air dibagi dengan berat bubuk.
Perbandingan WP ratio adalah faktor penting
dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari
produk gipsum akhir.
Semakin tinggi perbandingn WP ratio semakin
lama waktu pengerasan dan semakin lemah
produk gipsum.
WAKTU PENGADUKAN
Waktu dari penambahan bubuk pada air
sampai pengadukan sempurna .
Pengadukan tangan dengan spatula
umumnya memerlukan sedikitnya waktu 1
menit untuk memperoleh adukan yang
halus .
Mangkuk pengaduk harus berbentuk
parabolik , halus dan tahan terhadap abrasi.
Hindari terjebaknya udara untuk mencegah
porus dapat menyebabkan kelemahan dan
ketidak akuratan permukaan .
Waktu Kerja :
Waktu yang tersedia untuk
menggunakan adukan dimana
konsistensi yang merata dipertahankan
untuk dilakukan satu atau beberapa
manipulasi. umumnya waktu kerja
sekitar 3 menit .
Waktu Pengerasan :
Waktu yang terentang/terpakai antara
mulai pengadukan sampai bahan
mengeras.
SETTING TIME
Waktu yang dibutuhkan sejak mulai :
- Mencampur
- Mengaduk
- Sampai terjadi pengerasan.
Dalam satuan waktu ( Menit ).
3. SUHU
Kenaikan suhu ( 0 500C)
Mempercepat waktu pengerasan
4. BAHAN KIMIA
Accelerator
: Potassium sulfat
Retarder
: Borax dan Sodium Citrat
SETTING EXPANSION(Pemuaian
Pengerasan)
-
PENGENDALIAN S E
1. W/P Ratio Makin < air
makin <
2. Mixing Makin lama
makin besar S E
3. Penambahan bahan kimia
SE
COMPRESIVE STRENGTH
(
Kekuatan
Tekan
)
Kekuatan yang digunakan untuk
W/P Ratio
- Air >
Kekuatan tekan <
- Air <
Kekuatan tekan >
Pengadukan
Pengadukan yang kurang atau
berlebih menyebabkan
kekuatan tekan Gips berkurang.
MACAM-MACAM GIPS
DENTAL
GIPS BIASA ( Model Plaster )Plaster of Paris
Mulai dipakai tahun 1756
Menurut ADA disebut : gips type II
Rumus Kimia ( CaSO4)2.H2O
Tipe kristal Hemihidrat
Bubuk berwarna putih
W/P Ratio : 0,45 0,55
CS setelah 1 jam : 98 -140 Kg/cm2
KEGUNAAN:
1. Memendam Model Pada Cuvet
2. Model Studi
3. Basis Model
4. Pemasangan model kerja pada
Artikulator atau okludator
KEGUNAAN:
- Mencetak rahang terutama
rahang tak bergigi.
KEUNTUNGAN :
- Flow tinggi
- Mukostatik
- Memiliki stabilitas dimensi
KERUGIAN:
- Mulut pasien kering dan kasar
- Bahan mengalir ke tempat
yang tidak
dikehendaki
- Timbul panas
- Perlu rekonstruksi
PENANGANAN:
- Persiapkan Alat
- Manipulasi
6. GIPS SINTETIK
Untuk mengasilkan dan
hemihidrat dapat juga dibuat
secara sintetik, yaitu dari sisa
asam fosforik.
Daftar Pustaka
1.