I.
Data Pengamatan
No
V. HCl
V. KOH
V.Sukrosa
Waktu
Absorbansi
Perubahan
(ml)
(ml)
(ml)
(m)
0.031
Bening
15
0.127
Bening
30
0.177
Kuning
Warna
muda
4
45
0.212
Kuning
muda
II.
60
2.360
Coklat
Inversi gula adalah proses hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
dengan bantuan katalis asam atau enzim invertase. Gula hasil invertasi yang
mengandung glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang sama dinamakan gula
invert (Razak, dkk., 2012). Sukrosa dengan rumus molekul C12H22O11
merupakan disakarida yang akan terhidrolisis dengan bantuan asam
menghasilkan dua monosakarida (C6H12O6) yaitu glukosa dan fruktosa. Reaksi
penguraian / hidrolisis sukrosa ini merupakan reaksi orde pertama yang ditulis
(Siddiqui, 2010):
Analisis Prosedur
Pada penambahan HCl pada larutan sukrosa adalah sebagai katalis asam
untuk menguraikan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Penambahan KOH pada
campuran HCl dan sukrosa bertujuan untuk menghentikan reaksi hidrolisis karena
HCl dinetralkan oleh KOH. Pencampuran antara HCl dan sukrosa menggunakan
variasi waktu yang digunakan bertujuan untuk menentukan berapa besar perubahan
konsentrasi sukrosa dalam waktu tertentu untuk menentukan laju reaksi
hidrolisisnya.
Pada hidrolisis HCl hanya sebagai katalis sehingga jumlahnya tidak
berubah saat reaksi maupun setelah reaksi selesai. Untuk menetralkan HCl supaya
reaksi hidrolisis berhenti diperlukan jumlah basa KOH yang ekivalen sehingga pada
konsentrasi HCl dan KOH yang sama maka gunakan dengan volume yang sama
juga.
Pada variasi waktu 60 menit, sebelum dinetralkan dengan KOH, campuran
sukrosa dan HCl dipanaskan terlebih dahulu supaya reaksi berjalan cepat sehingga
mudah dilihat perubahan konsentrasi sukrosa yang terurai. Penambahan reagen
Selliwanof. Reagen ini terdiri dari senyawa resorsinol (Benzene- 1,3- diol) dan HCl
pekat. Berikut strukture dari reagen Selliwanof:
maks).
Pada penetralan asam oleh basa. HCl dinetralkan oleh KOH sesuai reaksi:
HCl(aq) + KOH(aq) KCl(aq) + H2O(l)
Setelah dilakukan pengukuran panjang gelombang maksimum, didapat
maks
sebesar 300 nm. Absorbansi yang didapat pada 5 variasi larutan yaitu 0.031, 0.127,
0.177, 0.212, dan 2.360. setelah dilakukan perhitungan dihasilkan konstanta laju
sebesar -0.0061 dengan nilai regresi sebesar 0.927 yang mendekati 1 yang berarti
reaksi ini adalah reaksi orde pertama atau orde 1.
III.
Penutup
a. Simpulan
-
b. Saran
Sebaiknya menggunakan bahan lain seperti amilum yang akan ditentukan
reaksi hidrolisisnya menggunakan katalis asam menghasilkan glukosa.
Daftar Pustaka
Chang, R., 2010, Chemistry, 10th Edition, McGrawHill, New York
Chang, R. dan Overby, J., 2011, General Chemistry, 6th Edition, McGrawHill, New
York
Daintih, J., 2005, A Dictionary of Science, 5th Edition, Oxford University press,
New York
Jeffery, G.H, Mendham, J., Basset, J. Dan Denney, R.C., 1989, Vogels: Textbook
of Quantitative Chemical Analysis, 5th Edition, Longman Group, UK
Karinda, M., Fatimawati dan Citraningtyas, G., 2013, Perbandingan Hasil
Penetapan Kadar Vitamin C Mangga Dodol dengan Menggunakan
Metode Spetrofotometri UV-Vis dan Iodometri, J. Ilmiah Farmasi,
UNSRAT, Vol. 2 (1), ISSN: 2302-2493
Pudjaatmaka, A.H., 2002, Kamus Kimia, Balai Pustaka, jakarta
Razak, A.R., Sumarni, N.K. dan Rahmat, B., 2012, Optimasi Hidrolisis Sukrosa
Menggunakan Resin Penukar Ion Tipe Sulfonat, J. Natural Science, Vol.
1(1), 119-131
Siddiqui, I., 2010, Polarographic Investigation of Kinetics of Inversion of Sucrose,
J. Chem. Rasayan, Vol. 3(2), 255-259
Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan:
1. Terangkan dengan singkat istilah-istilah berikut tentang:
a. Metode coba-coba
b. Metode isolasi
c. Metode kecepatan isolasi
2. Reaksi inversi gula ini merupakan eaksi orde pertama semu,
apakah maksudnya ?
3. Turunkan persamaan reaksi orde satu dimana laju reaksi
ditentukan berdasarkan besaran fisik absorbansi.
Jawaban:
1. a . Metode coba-coba yaitu penetuan orde reaksi dengan
perhitungan dari data konsentrasi dan laju reaksi sutu zat.
Pada metode ini dilakukan trial dan error dengan
membandingkan data 1 dengan suatu data lainnnya dan
diperkirakan berapa orde reaksi yang tepat untuk bisa
menghasilkan perbandingan laj dari kedua data yang sesuai.
b. Metode isolasi adalah orde reaksi A dilakukan dengan
menggunakan data saat B tetap sehingga dapat diketahui
pengaruh A pada laju reaksi. Begitu punla sebaliknya untuk
B.
c. Metode kecepatan awal yaitu menggunakan persamaan
log v = log k + n log C. Tangen dari awal reaksi sebagai laju