Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN R-LAB

Pengukuran Lebar Celah

Nama

: Randy Tandian

NPM

: 1206217156

Group

: B6

Fakultas / Jurusan

: Teknik / Teknik Mesin

Nomor Percobaan

: LR03 Karakteristik V I Semikonduktor

Tanggal Percobaan

: 14 Maret 2013

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar


(UPP-IPD)
Universitas Indonesia

KARAKTERISTIK V I SEMIKONDUKTOR

Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial ( V ) dan arus listrik ( I ) pada semikonduktor

Peralatan
1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori
Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
isolator dankonduktor dan sering disebut sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Semikonduktorbersifar isolator pada saat temperatur yang sangat rendah, dan pada
temperatur ruangandapat bersifat konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan
adalah

silikon,germanium,

dangallium

arsenide.

Pada

suhu

yang

rendah

semikonduktormurni bekerja seperti insulator yang baik. Tapi ketika berada dalam suhu
tinggi

danterkena

cahaya,

serta

tidak

murni

semikonduktor,

maka

material

semikonduktortersebut mengalami kenaikan konduktivitas yang pesat yang dapat


mendekatikonduktivitas material logam.
Semikonduktor pada umumnya melingkupi elemen dan senyawa kimiaseperti,
silicon, germanium, arsenic, zinc selenide, dan lain-lain. Materialsemikonduktor, seperti
juga material-material lainnya terdiri atas atom-atom yangberukuran sangat kecil. Atomatom ini terdiri atas nukleus (inti) yang dikelilingi olehsejumlah elektron. Nukleus sendiri
terdiri atas neutron dan proton. Proton bermuatanpositif, elektron bermuatan negatif,
sedangkan neutron netral. Elektronelektron yangmengelilingi nukleus ini tersebar pada
beberapa lapisan kulit dengan jarak tertentudari nukleus, dimana energinya semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap nukleus.
Elektron pada lapisan terluar disebutelektron valensi.

Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi
panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor ,
pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa
dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor

Cara Kerja
Eksperimen

rLab

ini

dapat

dilakukan

dengan

cara

masuk

ke

http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory kemudian masuk ke jadwal praktikan , klik LR-03


karakteristik V I semikonduktor.
1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semikonduktor.
2. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1.
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di
sebelahnya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8.
Catatan : Data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi
beda potensial tertentu (misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu
dengan data berikutnya.

Tugas & Evaluasi


1.

Memperhatikan data yang diperoleh praktikan , apakah terjadi perubahan


tegangan dan arus untuk V1, V2, V3, V4, dan V5 ?. Bila terjadi perubahan
jelaskan secara singkat mengapa hal tersebut terjadi (analisa dan bila tidak
terjadi jelaskan pula mengapa demikian.

2. Mendapatkan nilai rata rata beda potensial yang terukur dan arus yang
terukur untuk V1, V2, V3 hingga V8.
3. Membuat grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V dan
I yang terukur (lihat tugas 2).
4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I jelaskan mengapa bentuknya
seperti itu
5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan hukum
Ohm dalam peristiwa ini?.
6. Memberikan kesimpulan terhadap percobaan ini.

Pengolahan Data dan Evaluasi


A. Nilai rata-rata beda dan arus yang terukur untuk V1 hingga V8
Vn
V1

V2

V3

V4

V5

V6

V7

V8

V(Volt)

I(mA)

0.43

3.91

0.43

3.91

0.43

3.91

0.43

3.91

0.43

3.91

0.89

7.82

0.89
0.89
0.89
0.89

7.82
8.15
8.15
8.15

0.85

7.49

0.85

7.49

0.86

7.49

0.86

7.82

0.86

7.82

1.82

16.94

1.82
1.82
1.82
1.82

16.94
16.94
16.62
16.94

2.18

20.85

2.18

20.85

2.18

20.85

2.18

21.18

2.18

21.51

2.77

27.70

2.77
2.77
2.77
2.76

27.70
27.70
28.02
28.35

3.07

32.26

3.07

32.26

3.06

32.91

3.06

33.24

3.05

33.56

3.51

38.12

3.50
3.49
3.49
3.48

38.77
39.43
39.75
40.40

Vrt (V)

Irt (mA)

0,44

3,91

0,93

7,82

1,37

11,532

1,776

15,118

2,27

19,944

2,85

26,264

3,154

30,302

3,6

36,692

B. Grafik Hubungan Vrata-rata dengan Irata-rata

Vrata-rata (V)

I rata-rata (mA)

0,44
0,93
1,37
1,776
2,27

3,91
7,82
11,532
15,118
19,944

2,85
3,154
3,6

26,264
30,302
36,692

C. Bentuk kurva hubungan V vs I


Bedarsarkan dari grafik diatas kita tahu bahwa bentuk dari grafik antara
beda potensial dengan kuat arus berbanding lurus. Hal ini ditunjukkan dari
bentuknya yang mendekati garis lurus. Tetapi kita bisa melihat ada sedkit
penyimpangan. Hal ini bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya karena
adanya perubhana suhu pada semi konduktor.perubahan suhu pada semi
konduktor

menhyebabkan

perubahan

nilai

hambatannya.

Apabila

nilai

hambatannya berubah, maka nilai arus yang tercatat pada alat ukur akan
berubah pula.walaupun begitu, karena deviasi yang terjadi tidak terlalu berarti
maka peramaan hubungan antara tegangan ( V ), kuat arus ( I ) dan hambatan ( R )
adalah dapat ditulis sebagai berikut
V=I.R
Dimana nilai R tidak ada hubunganya dengan nilai beda potensial. Tetapi nilai
R disini berpengaruh terhadap nilai I yang tercatat pada alat ukur
D. Nilai hambatan yang digunakan berdasarkan kurva V vs I
Berdasarkan data percobaan, dapat kita tentukan nilai hambatan yang
digunakan berdasarkan kurva tersebut dapat dicari dengan menggunakan
metode least square dimana dapat diperoleh hubungan sebagai berikut,
V=RI
y =a x +b
dimana:
y=V
b=R
x=I
Perhitungan nilai hambatan berdasarkan beda potensial dan kuat arus dengan
metode least square. Berikut tabel hubungan antara beda potensial rata-rata (Y)
dan kuat arus rata-rata (X):

Jumlah

Xi

Yi

Xi2

Yi2

XiYi

0,44

3,91

0,1936

15,2881

2,95977616

0,93

7,82

0,8649

61,1524

52,89071076

1,37

11,532

1,8769

132,987024

249,6033453

1,776

15,118

3,154176

228,553924

720,8993018

2,27

19,944

5,1529

397,763136

2049,633663

2,85

26,264

8,1225

689,797696

5602,881786

3,154

30,302

9,947716

918,211204

9134,104285

3,6

36,692

12,96

1346,302864

17448,08512

16,39

151,582

42,272692

3790,056348

35261,05799

Nilai a,
N( xi y i ) xi y i
2
Nx i (x i) 2
a 0,2241
a

dan

2
x y x ( x y )

Nx 2 (x ) 2
b 0,0968
Nilai a = R, sehingga nilai hambatan yang diperoleh adalah 0,2141
dengan satuan a
adalah V/mA, sehingga
R = 224,1 Ohm

dengan kesalahan relatif sebesar,

82

= (

) [3790,056348

2(151,582)(35261,058)(151,582)
(42,272692)(16,39)
8(35261,058)2
]
8(2828,17302) (130,862)2

= 3,64

sehingga,

= 3,94

8
8(42,272692) (16,39) 2

= 0,12
dan

42,272692
= 0,1157
8(42,272692) (16,39) 2

= 2,8
Maka, besar kesalahan relatif,
TK: 0,1157 /2,956 x 100% = 3,8 %

E.

Analisis Hukum Ohm V = I R


Hukum Ohm, hubungan V = I R dapat digunakan untuk menghitung nilai
hambatan dalam suatu rangkain apabila rangkain tersebut mempunyai hambatan yang
tetap. Tetapi pada rangkain percobaan kali ini. Nilai hambatan dari superkonduktor
berubah ubah sebnading dengan perubahan suhu dari semikonduktor itu sendiri. Oleh
karena itu, untuk menghitung hambatan yagn ada pada semi konduktor kita
menggunakan persamaan sebagai berikut :

L
A

Analisis Data
A. Analisa Percobaan
Percobaan karakteristik V I Semikonduktor dilakukan dengan metode R-Lab,
yaitu percobaan yang menggunakan komputer sebagai media pembelajarannya.
Pada percobaan R lab ini, yang perlu kita sipakan lebih dahulu adalah,
komputer yang sudah terhubung dengan internet, koneksi internet sagatlah
penting karena alat percobaan berada di server ui. Tanpa adanuya koneksi
internet kita tidak akan bisa melakukan percobaan r lab.

Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui hubungan antara V dan I pada
semikonduktor. Oleh karena itu, pada percobaan kali ini kita melakukan pemberian
beda potensial pada semikonduktor yang nilainya berbeda beda. Pada langakah
yang pertama, teganan yang kita berikan adalah yang terkecil. Selanjutnya,
secara bertahap, kita menambah tegangan ataupun beda potensial yang kita
berikan.

Langakah

penambahan beda potensial ini kita lakukan sampai

mendapatkan delapan buah macam beda potensial.

Pada percobaan kali ini, untuk setiap beda potensial atau tegangan yang
diberikan, dilakukan pengukuran dan pengambilan data sebanyak 5 kali. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan variasi data. Sehingga data yang kita dapatkan nanti
hasilnya lebih akurat.

Selama percobaan dilakukan, suhu pada ruangan tempat dilakukannya


percobaan tidak berubah ubah, sehingga nilai hambatan dari semikonduktor tidak
berubah juga. Kita tahu bahwa nilai hambatan dari semikonduktor sangatlah
tergantung pada suhu ruangan. Bila suhu ruangan berubah ubah maka nilai
hambatan dari semikonduktor akan ikt berubah ubah juga. Karena pada percobaan
semikondutor ini nilai hambatan tidak berubah secata signifikan maka hasil yang
didapat dari percobaan ini, untuk hubungan antara V dan I akan mendekati nilai
linier
B. Analisis Kuantitatif
Seperti yang diungkapkan pada analisis percobaan taddi bahwa untuk
setiap nilai tegangan atau beda potensial yang diberikan pada semikonduktor kita
melakukan 5 kali pengambilan nilai atai pengukuran. Dari kelima nilai ini, kita akan
mencari nilai rata ratanya terlebih dahulu. Contohnya pada nilai tegangan yang
pertama yang diberilkan pada semikonduktor. Kita mendapatkan nilai 5 buah . Dari
kelima buah nilai data ini, baik itu nilai tegangan ataupun kuat arusnya kita melakuan
perhitungan untuk mendapatkan nilai rata ratanya. Caranya adalah dengan
menjumlahkan semua nilai kemudian di bagi dengan banyaknya data yang dijumlah
ataupun nilainuya. Ini adalah persamaan untuk menghitung
rata rata dari tegangan atau bedap potensial

Vrata-rata v ke-n =

V1 V2 V3 V4 V5
5

Setelah mendapatkan nilai rata rata dari kuat arus dan beda potensial.
Langakh selnjutnya adalah mencari nilai dari hambatan dengan metode least square.
Untuk persamaan grafik least squarenya adalah sebagai berikut :
V=RI
y =b x +a
dengan, y = V
b=R
x=I

Setelah melakukan perhitungan least square seperti diatas, kita akan


mendapatakan nilai hambatan dari semikondukotr. Dimana nilai hambatannya
adalah sama dengan nilai dari b atau nilai gradiaen dari persamaan diatas. Untuk
mencari tahu nilai kesalahan, maka kita harus melakukan perhitungan lagi, berikut ini
adalah persamaan yang digunkan untuk mendapatkan nilai kesalahan.

maka

maka, tingkat kesalahan relatif


TK: m/b
100%

C. Analisis Kualitatif dan Grafik


Melihat grafik hasil percobaan kita diatas, kita tahu bahwa besarnya V

sebganding dengan nilai dari I. Selain itu, kuat arus yang terjadi juga
dipengaruhi oleh nilai dari hambatan. Dapat dituis seperti berikut .
V ~ I , I ~ 1/R

Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus juga dijelakan pada hukum Ohm.
Dimana pada hukum Ohm dinyatakan bahwa. Besarnya beda potensial sebanding
dengan kuat arus yang mengalir dan hambatan yang ada. Untuk nilainya, nilai dari
beda potensial adalah hail perkalian antara hambatan dengan kuat arus yang
mengalir. Hal ini menjelaskan pula

hubngan

antara

hamabatan

pada

semikonduktor dengan arus yang mengalir pada rangkaian. Pada semikondukotr,


hambatan hanyalah dipengaruhi oleh besarnya suhu yang terjadi. Hal ini bisa
dijelaskan dengan persamaan sebagai berikut

L
A

Grafik yang dibuat adalah grafik hubungan antara hambatan dengan kuat arus
yang mengalir. Dari grafik ini kita tahu bahwa kuat arus yang mengalir hampir
berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan. Hal ini ditunjukan dari bentuk
grafik yang hampir mendekati garis lurus bila dihubungkan. Secara teori, karena
bahan yang dibunakan sebagai hambatan adalah sama, yaitu semikonduktorm
maka grafik yang terjadi haruslah linear sempurna. Tetapi pada kenyataanya grafik
yang dibuat tidak menunjukkan hal itu. Keanehan ini terjadi karena pada
semikondukotr, nilai hambatannya dipengaruhi juga oleh suhunya. Pada saat awal,
belumada aliran arus listrik suhu semi konduktor masih dingin. Tetapi pada saat
percobaan

berikutnya.semikonduktor telah dilalui

arus

dari

percobaan

sebelumnya. Karena ada arus inilah. Suhu semikonduktor meningkat dan


mempengaruhi nilai hambatannya. Karena nilai hambatannya tidak tetap, maka nilai
dari arus yang tercatat pada alat ukur juga berbeda beda, tidak menunjukkan nilai
yang sama dengan teorinya.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan diatas, kesimpulan yang kita dapat adalah
sebagai berikut :
a. Nilai hambatan dari suatu semikonduktor dipengaruhi oleh suhu.
b. Nilai suhu pada semi konduktor berbanding terbalik dengan besarnya
hambatannya
c.

Besar hambatan dari suatu semikonduktor tidak dipengaruhi oleh besar


tegangan dari sumber tegangan.

d. Hukum Ohm berlaku pada bahan semikonduktor, tetapi besar nilai hambatan
j enisnya

Daftar Pustaka

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended


Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

P.A., Tipler. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik.(Terjemahan Ed.3 Jilid. 2.
Jakarta: Erlangga

Link RLab
http://sitrampil7.ui.ac.id/lr03

Anda mungkin juga menyukai