SEDIMENTOLOGI
DISUSUN
OLEH
Ilario muda
101.10.1001
PENDAHULUAN
1. ARUS TRAKSI
Arus traksi merupakan istilah bagi arus pada fluida yang dapat menyebabkan proses
transportasi yang memungkinkan sedimen bergerak sebagai bed load. Peristiwa saltasi
pada aliran turbulen juga sebenarnya berhubungan dengan keberadan arus traksi.
Traction carpet, merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu daerah
khayal dalam suatu badan aliran fluida, dimana partikel-partikel bergerak diatas
partikel-partikel yang tidak bergerak.
Struktur Sedimen
Struktur sedimen di alam tidak dapat dipisahkan dari gambaran muka lapisan. Muka
lapisan dihasilkan oleh materi yang inkoheren terhadap fluida. Permukaan lapisan
tersebut dapat berubah bergantung pada aliran pada permukaan dasarnya. Harms
dan Fahnestock (1965) membagi aliran menjadi tiga macam, yaitu regim aliran atas,
transisi, dan bawah. Rezim aliran merupakan kumpulan dari beberapa hubungan
yang berlaku pada aliran air, sudut permukaan air atau sedimen, tipe transportasi
sedimen, energi arus, dan morfologi yang berhubungan dengan permukaan sedimen
dan permukaan air. Terdapat kecenderungan bagi sedimen yang dengan rezim aliran
lambat untuk tidak membentuk gelombang pada permukaannya, yang menyebabkan
permukaan air cenderung tidak memiliki riak. Demikian sebaliknya, apabila
sedimen di dasar air bergelombang maka permukaan air juga akan bergelombang.
Regim Aliran Bawah (Lower Flow Regim) Pada regim aliran bawah, tahanan aliran
besar sehingga pengangkutan butir oleh air kecil. Bentuk permukaan tidak menyatu
dengan dasar aliran. Struktur muka lapisan yang umum ditemukan adalah small
ripple atau megariple atau kombinasi keduanya. Transportasi butir yang terjadi
adalah pergerakkan butir menaiki punggungan kedua bentuk perlapisan ini dan
longsor ke bagian yang besudut tajam. Memiliki nilai Froud < 1.
Perbedaan antara strukur lower flow regim dan lower flow regim dapat dilihat seperti di
bawah ini :
2. Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam
suspensi, jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya
hanya material halus saja yang dapat diangkut suspensi. Sifat
sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah mengandung
prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak
mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan
butir yang buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang
diangkut tidak pernah menyentuh dasar aliran.
Bedload transport
Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi
menjadi:
endapan suspensi.
pemilahan baik
Di lain pihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus
traksi dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu
endapan campuran antara pasir, lanau, dan lempung dengan jarangjarang berstruktur silang-siur dan perlapisan bersusun. Arus pekat
(density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density) media.
Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan
kadar garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak
mengalir di bawah media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus
pekat di dalam cairan dikenal dengan nama turbiditi. Sedangkan arus
yang sama di dalam udara dikenal dengan nuees ardentes atau
wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi.
Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau
3. ARUS TURBIDIT
Turbidit didefinisikan oleh Keunen dan Migliorini (1950) sebagai suatu sedimen yang
diendapkan oleh mekanisme arus turbidit, sedangkan arus turbidit itu sendiri adalah
suatu arus yang memiliki suspensi sedimen dan mengalir pada dasar tubuh fluida,
karena mempunyai kerapatan yang lebih besar daripada cairan tersebut.
Endapan turbidit mempunyai karakteristik tertentu yang sekaligus dapat dijadikan
sebagai ciri pengenalnya. Namun perlu diperhatikan bahwa ciri itu bukan hanya
berdasarkan suatu sifat tunggal sehingga tidak bisa secara langsung untuk mengatakan
bahwa suatu endapan adalah endapan turbidit. Hal ini disebabkan banyak struktur
sedimen tersebut, yang juga berkembang pada sedimen yang bukan turbidit.
Karakteristik Litologi
1. Terdapat perselingan tipis yang bersifat ritmis antar batuan berbutir relatif kasar
dengan batuan yang berbutir relatif halus, dengan ketebalan lapisan beberapa
milimeter sampai beberapa puluh centimeter. Umumnya perselingan antar
batupasir dan serpih. Batas atas dan bawah lapisan planar, tanpa adanya
scouring.
2. Pada lapisan batuan berbutir kasar memiliki pemilahan buruk dan mengandung
mineral-mineral kuarsa, feldspar, mika, glaukonit, juga banyak didapatkan
matrik lempung. Kadang-kadang dijumpai adanya fosil rework, yang
menunjukan lingkungan laut dangkal.
Menurut Bouma (1962) dalam hal pengenalan endapan turbidit salah satu ciri yang
penting adalah struktur sedimen, karena mekanisme pengendapan arus turbidit
memberikan karakteristik sedimen tertentu. Banyak klasifikasi struktur sedimen hasil
mekanisme arus turbid, salah satunya karakteristik genetik dari Selly (1969). Selly
(1969)
mengelompokan
struktur
sedimen
menjadi
berdasarkan
proses
pembentukannya :
Struktur sedimen yang dibentuk setelah terjadi pengendapan sedimen, yang umumnya
berhubungan dengan proses deformasi. Salah satunya struktur load cast.
Karakteristik-karakteristik tersebut tidak selalu harus ada pada suatu endapan turbidit.
Dalam hal ini lebih merupakan suatu alternatif, mengingat bahwa suatu endapan turbidit
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang akan memberikan ciri yang berbeda
dari suatu tempat ke tempat lain.Umumnya struktur sedimen yang ditemukan pada
endapan turbidit adalah struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimentasi,
terutama yang terjadi karena proses pengendapan suspensi dan arus.
Sekuen Bouma
Bouma (1962) memberikan urutan ideal endapan turbidit yang dikenal dengan Sekuen
Bouma. Bouma Sequence yang lengkap dibagi 5 interval (Ta-Te), peralihan antara satu
interval ke interval berikutnya dapat secara tajam, berangsur, atau semu, yaitu
Merupakan perlapisan bersusun dan bagian terbawah dari urut-urutan ini, bertekstur
pasir kadang-kadang sampai kerikil atau kerakal. Struktur perlapisan ini menjadi tidak
jelas atau hilang sama sekali apabila batupasirnya memiliki pemilahan yang baik.
Tanda-tanda struktur lainnya tidak tampak.
Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari pasir sangat halus sampai lempung
lanauan. Interval paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan antarabatupasir
halus dan lempung, kadang-kadang lempung pasirannya berkurang ke arah atas. Bidang
sentuh sangat jelas.
Merupakan susunan batuan bersifat lempungan dan tidak menunjukan struktur yang
jelas ke arah tegak, material pasiran berkurang, ukuran besar butir makin halus,
cangkang foraminifera makin sering ditemukan. Bidang sentuh dengan interval di
bawahnya berangsur. Diatas lapisan ini sering ditemukan lapisan yang bersifat lempung
napalan atau yang disebut lempung pelagik.
Kipas bawah laut
Dari penelitian fasies turbidit, maka dilakukan pembuatan suatu model kipas bawah laut
(sebagai contoh gambar diatas merupakan kipas bawah laut tipe eagle), yang merupakan
asosiasi dari beberapa fasies. Dari model tersebut diharapkan dapat diketahui arah
pengendapan serta letak dari suatu endapan turbidit. Walker dan Mutti (1973) telah
mengemukakan suatu model, yaitu model kipas laut dalam dan hubungannya dengan
fasies turbidit. Walker (1978) kemudian menyedehanakannya menjadi 5 fasies, yaitu :
Fasies
pada
umumnya
terdiri
dari
perselingan
antara
batupasir
dan
Fasies ini terdiri dari batupasir masif, kadang-kadang terdapat endapan channel,
ketebalan 0,5-5 meter, struktur mangkok/dish structure. Fasies ini berasosiasi dengan
kipas laut bagian tengah dan atas.
Fasies ini terdiri dari batupasir kasar, kerikil-kerakal, struktur sedimen memperlihatkan
perlapisan bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 5 meter. Berasosiasi dengan channel,
penyebarannya secara lateral tidak menerus, penipisan lapisan batupasir ke arah atas dan
urutan Bouma tidak berlaku.
Fasies ini terdiri dari batupasir sangat kasar, konglomerat, dicirikan oleh perlapisan
bersusun, bentuk butir menyudut tanggung-membundar tanggung, pemilahan buruk,
penipisan lapisan batupasir ke arah atas, tebal 1-5 m. Fasies ini berasosiasi dengan
sutrafanlobes dari kipas tengah dan kipas atas.
Fasies Lapisan yang didukung oleh aliran debris flow dan lengseran (Pebbly
mudstone, debris flow, slump and slides, SL).
Fasies ini terdiri dari berbagai kumpulan batuan, pasir, kerikil, kerakal dan bongkahbongkah yang terkompaksi. Fasies ini berasosiasi dengan lingkungan pengendapan
kipas atas.
Berikut merupakan salah satu contoh sekuen sedimentasi yang digenerasi oleh arus
turbidit densitas tinggi pasir-gravel :
2. eustacy
3. sediment supply
(4). climate