Hadits

FORUM
Nabawi
Keutamaan Majelis Zikir

‫ﻢ‬ ‫ﻠﱠ‬‫ﻪِ ﻭَِﺳ‬‫ﻠﹶﻴ‬‫ﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ‬‫ﻮﻝﹸ ﺍﹶﻟﻠﱠﻪِ ﺻ‬‫ﺳ‬‫ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺭ‬:‫ ﻗﹶﺎﻝﹶ‬‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ ﺍﷲُ ﻋ‬‫ﺿِﻲ‬‫ﺓﹶ ﺭ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬‫ﺮ‬‫ ﺃﹶﺑِﻲ ﻫ‬‫ﻦ‬‫ﻋ‬
‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﻏﹶﺸِﻴ‬‫ﻼﺋِﻜﹶﺔﹸ ﻭ‬‫ ﺍﻟﹾﻤ‬‫ ﺑِﻬِﻢ‬‫ﻔﱠﺖ‬‫ ﺇِﻻ ﺣ‬‫ﻭﻥﹶ ﺍﹶﻟﻠﱠﻪ‬‫ﺬﹾﻛﹸﺮ‬‫ﺎ ﻳ‬‫ﻠِﺴ‬‫ﺠ‬‫ ﻣ‬‫ﻡ‬‫ ﻗﹶﻮ‬‫ﻠﹶﺲ‬‫ﺎ ﺟ‬‫ﻣ‬ Diterbitkan oleh Forum Silaturrahim Majelis Taklim & Umara -Terbit tiap Jumat - Edisi I 7 Maret 2010

ٌ‫ﻠِﻢ‬‫ﺴ‬‫ ﻣ‬‫ﻪ‬‫ﺟ‬‫ﺮ‬‫ ﺃﹶﺧ‬- ‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ ﻋِﻨ‬‫ﻦ‬‫ ﻓِﻴﻤ‬‫ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬‫ﻢ‬‫ﻫ‬‫ﺫﹶﻛﹶﺮ‬‫ﺔﹸ ﻭ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺍﻟﺮ‬

Dari Abi Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda,"Tidak lah duduk suatu kaum dengan berzikir kepada
Bahaya Paham
Allah, kecuali malaikat menaunginya, rahmat turun kepada mereka
dan Allah menyebut mereka kepada yang berada di sisi-Nya (HR. Inkar Sunnah
Muslim)

Ingkarussunnah berasal dari Bila dirunut ke belakang,

Islam. Lupa bahwa mereka sedang kerusakan pemikiran pun menjadi dua kata, ingkar dan sunnah. paham ini lahir dari sebuah
dicekoki pemikiran sesat yang sedemikian merata. Yang dimaksud dengan ingkar peperangan modern antara umat
hanya akan membuat mereka adalah penolakan, penafian atau Islam di satu pihak, dengan
Dan salah satunya adalah pemi- tidak mengakui. Yang dimaksud musuh-musuhnya di pihak lain.
murtad. Ketika pulang ke
kiran ingkarus sunnah, yang dengan sunnah adalah hadits-
negerinya dengan berbagai gelar, Mereka adalah para orientalis
kemudian ikut berkembang di hadits Rasulullah SAW. Jadi
mulailah mesin pemurtadan barat yang mengaku telah mempe-
banyak kalangan. ingkarus-sunnah adalah paham
pemikiran berjalan. Kuliah, buku, lajari agama Islam, bukan dengan
makalah serta pemikiran mereka, Korbannya tidak lain umat yang mengingkari keberadaan
niat untuk mengamalkannya, me-
seluruhnya hanya punya satu Islam sendiri, yang lagi-lagi hadits-hadits Rasulullah SAW.
lainkan dengan niat untuk meng-
tujuan, tidak lain adalah untuk tertipu dengan pesona kecende- Paham ini bukan sekedar hina, menjelekkan, menyesatkan
menyesatkan dan memurtadkan kiawanan tokoh tertentu. Mereka berbahaya, bahkan pada hakikat- dan membuat bingung. Bahkan
umat Islam. ini adalah hamba-hamba Allah nya merupakan pengingkaran bukan sekedar bingung, tetapi
yang perlu diselamatkan dari terhadap agama Islam itu sendiri. juga menyesatkan umat agar
Dan karena mereka jadi dosen
racun ingkarus sunnah. Jadi orang yang mengingkari murtad dari agamanya.
di berbagai kampus Islam, selain
itu juga menjadi penentu Ahmad Sarwat, Lc. eksistensi hadits-hadits nabi SAW,
Munculnya orientalisme tidak
kebijakan di Departemen yang pada hakikatnya dia telah me-
terlepas dari beberapa faktor yang
mengurus masalah Agama, maka ngingkari agama Islam.
melatar-belakanginya, antara lain
Sebab Islam itu dilandasi oleh akibat perang Salib atau ketika
dua pilar utama, yaitu Al-Quran dimulainya pergese-kan politik
Penasehat KH. Ahmad Khatb AS, Drs. KH. Zaini Ahmad, Ahmad Sarwat, Lc dan As-Sunnah, yaitu hadits- dan agama antara Islam. Para
Pemred Drs. Sumadi Ketua Drs. Mahdi Fadliyanto Sekretaris Rameli Rahmat hadits yang diriwayatkan dari orientalis jahat ini banyak
Bendahara Matsani M Napis Sirkulasi Rasulullah SAW kepada kita menghujat agama Islam dengan
JANGAN DIBACA KETIKA KHATIB BERKHUTBAH semua. mengatakan bahwa hadits nabi itu
palsu semua, tidak ada satu pun
hadits yang asli, semua hadits
mereka tuduhkan hanya kara-
ngan ulama yang hidup beberapa
ratus tahun setelah kematian nabi
Muhammad SAW.
Pemikiran mereka bisa kita baca
dalam banyak buku, seperti The
Origins Of Muhammadan Jures-
prudence dan An Introduction to
Islamic Law.
Deretan nama orientalis nomor
wahid yang menghembuskan
tudukan ini terutama adalah
Goldziher yang jadi gembong anti
Islam. Dialah yang telah merusak
aqidah umat Islam dengan
beragam pemikiran sesatnya.
Selain itu ada lagi nama-nama
seperti H.A.R. Gibb, Wilfred
Cantwell Smith, Montgomery
Watts, Gustave von Grunebaum
dan lainnya.
Goldziher
Goldziher yang yahudi itu
menuduh bahwa semua hadits itu
palsu. Dan dia mengarang cerita
bahwa Abdul Malik bin Marwan
(khalifah dari Dinasti Umayyah di
Damaskus) merasa khawatir
apabila Abdullah bin Zubair yang
memproklamirkan dirinya se-
bagai khalifah di Mekkah me-
ngambil kesempatan dengan me-
nyuruh orang-orang Syam yang
sedang melakukan ibadah haji di
Mekkah untuk berbaiat kepada-
nya.
Karena itu menurut Goldziher,
Abdul Malik bin Marwan me-
merintahkan Az-Zuhri untuk
menga-rang hadits yang intinya
untuk pergi haji tidak harus ke
Mekkah tapi cukup ke Al-aqsha
saja.
Sungguh durjana Goldziher itu
sampai tega-teganya mengarang
cerita dan melontarkan tuduhan
hina kepada tokoh-tokoh Islam.
Padahal hadits itu shahih dan
lolos seleksi Al-Bukhari yang
terkenal ketat dalam mensortir
hadits. Dan umat Islam seluruh
dunia sepakat akan keshahihan-
nya.
Tuduhan itu tentu saja dijawab
oleh para ulama Islam, di-
antaranya adalah Dr. Musthafa Al-
A`zhami, seorang pakar hadits
dan guru besar di Univ. Riyadh
Saudi Arabia. Beliau meruntuhkan
tuduhan Goldziher dan berhasil
membuktikan
Sayangnya mereka yang jelas
punya niat buruk pada agama
Islam, oleh sebagian kecil anak
muslim malah ditokohkan.
Tulisan mereka seringkali dijadi-
kan rujukan. Sebagian dari anak-
anak Islam ini memang rada
lemah mental dan tidak punya
rasa percaya diri, meski sudah
menyandang gelar PHd. Sekali-
pun. Sehingga apa pun yang para
orientalis itu katakan, seolah
sudah pasti kebenaran-nya dan
tidak bisa ditolak lagi.
Termasuk juga rasa rendah diri
ketika dituduhkan bahwa hadits
nabi itu palsu semua. Mereka pun
dengan naifnya mengaminkan
saja. Sebab di dalam kepala
mereka, memang tidak ada ilmu
tentang itu.
Padahal apa yang dikatakan
oleh para orientalis itu tidak lebih
dari sekedar tuduhan tanpa dasar.
Dari mana datangnya rasa
rendah diri yang hina seperti itu?
Jawabnya sangat mudah, yaitu
karena para 'cendekiawan muslim'
itu belajar Islam kepada para
orientalis itu. Padahal orientalis
justru sangat bodoh terhadap
agama Islam. Kebanyakan mereka
tidak paham bahasa Arab, apalagi
syariah Islam. Tidak satu pun
yang hafal Al-Quran, apalagi
hadits nabawi. bulat sampah
pemikiran para orientalis bejat itu.
Seharusnya mereka belajar ke
timur tengah, tempat di mana
ilmu-ilmu ke-Islaman berpusat.
Mereka bisa ke Al-Azhar Mesir
atau ke Universitas Islam
terkemuka dunia. Dimana di
dalamnya terdapat para ulama
yang memang benar-benar punya
legalitas, kapasitas dan otoritas
sebagai ulama. Bukan belajar
kepada para Yahudi kafir yang
jelas-jelas tidak beriman kepada
Allah dan Rasulullah SAW.
Seandainya mereka belajar
kepada ulama, tentu mereka akan
tahu betapa canggihnya sistem
periwayatan hadits. Tidak pernah
manusia mengenal sistem periwa-
yatan bersanad sebelumnya. Ilmu
hadits menjadi sangat unik dan
tidak pernah ditemukan di pe-
radaban manapun, kecuali di
dalam sejarah Islam.
Mereka yang mengingkari
keberadaan dan keshahihan hadits
nabawi berarti memang belum
pernah belajar agama Islam
dengan benar. Mereka hanya
menjadi budak para yahudi
laknatullah, yang jelas-jelas
menghina dan menjelekkan Islam.
Demi sekedar mendapatkan gelar
yang memberhala.
Lalu mengapa mereka pergi ke
barat?
Kembali kepada masalah
mentalitas kampungan, rasa
rendah diri dan inferiority complex
yang melanda para mahasiswa
muslim. Ketika ditawarkan bea-
siswa ke barat seperti Eropa,
Amerika atau Australia, terba-
yanglah mereka masuk ke sebuah
peradaban modern dan maju.
Dan bagaikan Kabayan masuk
kota, sikap mereka pun lantas
menjadi norak dan kampungan.
Lantas mereka mengelu-elukan
pemikiran para Yahudi kafir itu,
lupa bahwa Yahudi dan Nasrani
selalu berupaya memerangi umat