Anda di halaman 1dari 11

Borang Portofolio

Nama Peserta: dr. Faris Firmansyah


Nama Wahana: RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
Topik: Demam Berdarah Dengue grade III
Tanggal (kasus): 22 Juli 2015

No. RM: S1308024063

Nama Pasien: An. Mf


Nama Pendamping: dr. Wiwiek Andayani

Tanggal Presentasi: 11 September 2015

Tempat Presentasi: Ruang Pertemuan Lantai 2 RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo
Obyektif Presentasi:

Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Neonatus

Bayi

Anak

Deskripsi: Anak, 4 tahun, Demam Berdarah Dengue grade III

TinjauanPustaka
Istimewa
Remaja

Dewasa

Lansia

Bumil

Tujuan: Penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue grade III, serta mencegah komplikasi dan terjadinya serangan
kembali, edukasi kepada keluarga pasien.
Bahan bahasan:

Tinjauan Pustaka

Riset

Cara membahas:

Diskusi

Presentasi dan diskusi

Data pasien:

Nama: An. MF Usia: 4 tahun

Nama klinik: RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

Kasus

Audit
Email

Pos

Nomor Registrasi: S1308024063


Terdaftar sejak: 22 Juli 2015

Data utama untuk bahan diskusi:


Diagnosis / Gambaran Klinis:
Keluhan utama

: Demam

Pasien mengeluh demam, demam dirasakan sudah hari ke-4. Demam tinggi 3 hari terus menerus, tidak turun setelah diberi penurun panas. Pasien
mengeluh nyeri seluruh badan. Pasien juga mengeluh mimisan sebanyak 1x. Disertai mual dan muntah 2 kali berisi makanan nafsu makan menurun.
BAK berkurang dan BAB berwarna hitam disangkal. Makan dan minum berkurang sejak 1 hari.

Riwayat Pengobatan: Paracetamol syrup

Riwayat Alergi : (-)


Riwayat Persalinan : Cukup bulan, SPTB, ketuban jernih. Berat badan lahir 2900 gram
Riwayat Imunisasi : Menurut keluarga, imunisasi pasien lengkap
Kondisi lingkungan sosial dan fisik (rumah, lingkungan): Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan lingkungan bermain anak di rumah
cenderung bersih menurut ibu pasien.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Daftar Pustaka:
1. Departemen Kesehatan RI. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di indonesia. Jakarta: 2009.

2. Riyanto BS, Hisyam B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 4. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD

FKUI, 2006. p. 984-5.


3. PB PAPDI. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI, 2006. p. 105-8
Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis DHF Stadium III


2. Tatalaksana DHF Stadium III
3. Menentukan pencegahan, untuk mengurangi angka kekambuhan

Diagnosis dan penilaian DHF Stadium III


Penatalaksanaan DHF Stadium III
Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk membantu mencegah terjadinya DHF kembali

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio:


1. Subjektif
Pasien mengeluh demam, demam dirasakan sudah hari ke-4. Demam tinggi 3 hari terus menerus, tidak turun setelah diberi penurun
panas. Pasien mengeluh nyeri seluruh badan. Pasien juga mengeluh mimisan sebanyak 1x. Disertai mual dan muntah 2 kali berisi
makanan nafsu makan menurun. BAK berkurang dan BAB berwarna hitam disangkal. Makan dan minum berkurang sejak 1 hari.

2. Objektif
Hasil pemeriksaan fisik: GCS 456, Keadaan Umum: lemah, Nadi: 135x/menit, RR: 24x/menit, Tax: 35,7C, BB: 18 kg,
kepala/leher: faring normal, epistaksis (+). thorax: dalam batas normal, abdomen: nyeri tekan epigastrium (+), extremitas:
edema (-), akral hangat, CRT 2.
Lab:
DL (lab tgl 22/07/2015)
Hb: 14,1
Hct: 54,3
Leukosit: 6.500
Wbc: 6,2
Plt: 47.000
MCV: 67,5
MCH: 20,9
IgM Salmonella: (-)

Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:


Anamnesa: px mengeluh demam hari ke-4.demam 3 hari terus menerus, tidak turun diberi penurun panas, mimisan
sebanyak 1x, nyeri seluruh badan
Pemeriksaan fisik: KU lemah, suhu 35,7C, N : 135x/menit lemah, TD: 80/60, nyeri tekan epigastric (+)
Pemeriksaan penunjang: trombosit : 47.000 , Hb : 14,1, Hct: 54,3
3.

Assessement

Definisi
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
Etiologi

Virus dengue termasuk dalam kelompok arbovirus B., dan sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, famili
flaviviridae yang memiliki 4 serotipe virus dengue ( den-1, den-2, den-3, den-4). Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan
antibody terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibody yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga
tidak dapat memberikan perlindungan terhadap yang memadai terhadap serotipe lain tersebut. 2
Sabin adalah orang pertama yang berhasil mengisolasi virus dengue, yaitu dari darah penderita sewaktu terjadi epidemi demam
dengue di Hawaii dengan diberi nama tipe I, sedangkan virus dari penderita demam dengue yang berasal dari New Guinea diberi
nama tipe 2. Dari serum penderita yang diserang Philippine hemoragic fever yang terjadi di Manila pada tahun 1953 dapat diisolasi
tipe virus dengue baru yang diberi nama virus dengue tipe 3 dan 4.
Terdapat tiga factor yang berperan pada penularan infeksi dengue yaitu manusia, virus dan vektor perantara. Nyamuk aedes aegypti
dapat menularkan virus dengue pada manusia secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung: setelah menggigit orang yang sedang mengalami viremia, secara tidak langsung setelah melalui masa inkubasi
dalam tubuhnya selama 8-10 hari (periode inkubasi ekstrinsik), pada manusia diperlukan waktu 4-6 hari (periode inkubasi intrinsic)
sebelum menjadi sakit setelah virus masuk dalam tubuh.
Pada nyamuk sekali virus masuk dan berkembang biak maka nyamuk tersebut seumur hidupnya dapat menularkan virus. Tapi pada
manusia penularan hanya dapat terjadi saat tubuh dalam keadaan viremia antara 3-5 hari.
Di Indonesia dikenal 2 jenis nyamuk Aedes, yaitu :
1. Aedes aegypti
Nyamuk aides aegypti berasal dari mesir yang kemudian menyebar ke
seluruh dunia dengan adanya kapal laut dan udara.

Paling sering ditemukan baik di kota maupun di desa

Nyamuk hidup dan berkembang biak melalui air bersih dan tidak langsung berhubungan dengan tanah,seperti : Bak mandi/
WC, minuman burung, air tempayan/gentong, kaleng, ban bekas, dll.

Nyamuk ini sepintas nampak berlurik, berbintik-bintik putih.

Tersebar luas di pelosok Tanah Air kecuali ketinggian > 1000 m d p

Daur hidup nyamuk: 10-12 hari ( telur dewasa )

Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah terutama pagi dan sore hari .Umur nyamuk Betina: 2 minggu
3 bulan , dengan rata-rata 1,5 bulan tergantung suhu dan kelembaban udara.

Kemampuan terbang: 40-100m dari tempat perkembang biakkannya.

Tempat istirahat: benda-benda yang tergantung dalam rumah seperti gordyn, kelambu, pakaian di kamar gelap dan
sembab.

2. Aedes albopictus
Nyamuk jenis ini kurang berperan menyebarkan penyakit demam berdarah,hal ini karena hidup dan berkembang biaknya di
kebun atau semak-semak,dimana tertampung air ujan yang bersih yaitu pohon pisang, pandan, dll.menggigit pada siang hari
dan jarak terbangnya hanya 50 meter.
Patogenesis
Saat ini didominasi 2 teori besar :
1. Teori Virulensi virus
-

Dikeluarkan oleh Sabin (1931)

Diantara serotipe dan diantara strain sendiri juga mempunyai susunan protein yang berbeda

Infeksi tergantung dari jumlah dan virulensi virus yang mengalahkan pertahanan tubuh

Tidak membedakan secara tegas antara DD dan DBD. 3

2. Teori Imunopatologi

Reaksi imun mempunyai dua aspek : respon kekebalan atau malah menyebabkan penyakit.

Sesudah mendapat infeksi virus dengue satu serotipe kekebalan terhadap serotipe tersebut tapi tidak untuk serotipe
lain.

Jika terkena infeksi dengan serotipe berbeda maka akan timbul infeksi yang berat.

Teori ini disebut secondary heterologous infection oleh Halstead. 3

Beberapa teori lain yaitu teori antigen antibodi, teori infection enhancing antibody, dan teori mediator
Klasifikasi
Demam Dengue

Gejala
Keterangan
Demam disertai 1 atau lebih gejala: nyeri Rawat Jalan
kepala,nyeri belakang mata, nyeri otot,nyeri

DBD Derajat I

sendi
Gejala diatas di tambah uji bendung (+)

DBD Derajat II
DBD Derajat III

Rawat jalan
Gejala diatas ditambah perdarahan spontan
Rawat inap
Gejala diatas ditambah tanda-tanda: nadi Rawat inap

Rawat Observasi

cepat, penurunan TD, ujung-ujung tangan


DBD Derajat IV

dan kaki dingin


Syok berat.

Keterangan :
1. Derajat I dan II disebut DBD tanpa renjatan
2. Derajat III dan IV disebut DBD dengan renjatan atau DSS.

Rawat inap

KRITERIA DIAGNOSIS DBD WHO (1997)


Kriteria klinis
- Demam 2-7 hari,timbul mendadak ,tinggi terus menerus tanpa sebab yang jelas
- Manifestasi pendarahan ,baik karena manipulasi ( uji torniquet ) maupun karena
spontan ( petekia, purpura, ekimosis, epistaksis dan perdarahan gusi ), hematemesis, melena.
- Pembesaran hati
- Syok: nadi kecil dan cepat dengan tekanan nadi < 20 mmHg, atau hipotensi
menjadi 80 mmHg , akral dingin, penurunan kesadaran, sianosis sirkumoral. 1
Kriteria laboratorik
1. Trombositopenia: jumlah trombosit 100.000/mm3
2. Hemokonsentrasi: meningginya nilai hematokrit > 20 % dari normal. 1

Diagnosis di tegakkan bila di dapat 2 gejala klinik disertai trombositopenia dengan atau tanpa hemokonsentrasi. 1

Plan:
Pengobatan:
Pasien didiagnosa dengan DHF grade III

PDx : DL serial, OT/PT, IgM Dengue,IgG dengue


PTx : o2 2L lpm nasal canul
ivfd ringer asering 20cc/kgBB
360cc/15 menit
pantau ttv
syok teratasi ( nadi teraba kuat, tekanan nadi > 20mmHg, akral hangat)
Cairan dan tetesan disesuaikan
IVFD RA 10cc/kgBB /1jam
180cc/1jam
evaluasi ketat tanda vital, tanda pendarahan, diuresis
IVFD RA 5cc/kgBB/ 1jam
90cc/1 jam
IVFD RA 3cc/kgBB/ 2jam
55cc/2jam
cek pcv post resusitasi
IVFD RA 1400cc/ 24 jam cairan maintenance

Pendidikan:

Tujuan edukasi pada pasien DHF :

1. Mengenal perjalanan penyakit dan pengobatan


2. Melaksanakan pengobatan yang maksimal
3. Mencapai aktivitas yang optimal
4. Meningkatkan kualitas hidup

Secara umum bahan edukasi yang harus diberikan adalah :


1. Pengetahuan dasar tentang DHF
2. Cara pencegahan perburukan penyakit
3. Menghindari pencetus

Konsultasi dan Rujukan:


Pasien ini sebenarnya memerlukan konsultasi atau rujukan karena kondisinya yang tidak terlalu bagus.

Anda mungkin juga menyukai