Indonesia.
I. HEALTH PROGRAMS
III. PREVENTIVE
HEALT
H SERVICES
IV. PUBLIC HEALTH
atas
Provin
Tahun
2015
merupakan
tahun
pertama
pelaksanaan
Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembanguna
n
Jangka
Menengah
Nasional
(RPJMN)
Tahun
2015
2019;
sebagai
konsekuensi
dari instrumen
baru
dibidang
perencanaan,
memerlukan
berbagai pencermatan dan penyempurnaan baik konsep maupun tatanan
administrasi.
BOK tahun 2015 diarahkan untuk dukungan kegiatan bagi
erah
dalam rangka pencapaian target kinerja program kesehatan nasional di era
desentralisasi pembangunan kesehatan. Untuk itu, ukuran ukuran kinerja
pada setiap level pelaksana BOK ditentukan dengan jelas dan
tetapkan
sejak awal dalam pengelolaan BOK.
da
di
nas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi adalah
rja
manajerial yang harus dilakukan oleh daerah.
penetapan
target
kine
Kami
berterima
kasih
atas dukungan
semua
pihak
y
ang terlibat
dalam
penyusunan
dan
penerbitan
buku
Juknis
ini. Sesu
ai
dengan
semangat desentralisasi dan otonomi daerah, maka daerah dapat membuat
petunjuk pelaksanaan yang lebih menjelaskan prinsip
prinsip tatakel
ola
dan langkah langkah pelaksanaan; untuk pencapaian target kinerja yang
ditentukan.
Jakarta, 24 Februari
2015
DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KIA
dr. Anung Sugihantono, MKes
iii
----------------------- Page 4----------------------MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Tahun
2015 merupakan
capaian
tahun
Millennium
terakhir
Development
untuk
Goals
pengukuran
(MDGs),
sek
aligus
tahun
pertama
dalam
pelaksanaan
Rencana
Pembangu
nan
Jangka
Menengah
Nasional
(RPJMN)
2015
2019
da
lam
rangka mewujudkan VISI Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Agenda
pembangunan
kesehatan
tahun
2015
2019
alah
mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap.
Berarti
yang
setiap orang
ber
hak
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
Kemente
ad
Masyarakat
Perlindungan
idang
dan
Masyarakat
2)
terhadap
Meningkatnya
Risiko
Responsiveness
Sosial
dan
Finansial
di B
Kesehatan.
Bantuan
Operasional
Kesehatan
(BOK)
sebagai
salah satu
upaya
Kementerian
daerah
pkan
Kesehatan
sebagai
dapat
us
untuk
lebih
bagian
integral
mendekatkan
menghadirkan
rakat
memantapkan
dari
petugas
negara
pembangunan
pembangunan
kesehatan
pada
kesehatan
setiap
di
dihara
masyarakat,
sekalig
pada
nasional;
sendi
kehidupan
masya
selain
merupakan
ujung
tombak
layanan
kesehatan
di
masyarakat,
ilayah
juga
sebagai
pusat
pembangunan
kesehatan
di w
iv
----------------------- Page 5----------------------kerjanya,
perilaku
mbiayaan
yang
bertujuan
sehat,
kesehatan pada
manajerial
diperlukan
n
Dinas
sehingga
sisi
kesehatan
tisipasi
Kabupaten/Kota
permasalahan
ative;
timbul
yang
ada;
mewujudkan
akan
kuratif
perubahan
Kesehatan
salah
untuk
pola
dan
serta
dapat
aktif,
yang
dari
di
pasif
merespons
memiliki
beban
Untuk
kepemimpinan
Provinsi
yang
mengurangi
rehabilitatif.
menjadi
dari
masyarakat
pe
itu, secara
Puskesmas
da
menunggu
dan
ma
mengan
dari yang sifatnya individualism menjadi team work dan dari yang sifatnya
serve ke care bagi
yakni
perencanaan,
dan
evaluasi
penganggaran,
sampai
pelaksanaan,
pada
pemantauan
pertanggungjawaban
serta
pengadministrasiannya.
Mengingat
sangat
BOK
hanyalah
bantuan
terbatas,
sedangkan
eks,
di
permasalahan
harapkan
ana
bagi
daerah
pemerintah
pemerintah
kesehatan
pusat
semakin
semakin
meningkatkan
yan
kompl
alokasi
25 Februari
2015
MENTERI KESEHATAN RI
TTD
Prof.Dr.dr. Nila F. Moeloek, SpM (K
)
v
----------------------- Page 6----------------------MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
an
preventif
untuk
mendukung
tercapainya
tar
get
program
kesehatan
prioritas nasional
khususnya
Millennium
Development
Bantuan
Operasional
Goals perlu
Kesehatan
menetapkan
di Puskesmas
an
jaringannya;
b.
bahwa
Petunjuk
Teknis
Bantuan
Operasiona
l
Kesehatan yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor
1 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Teknis
Bantuan
Operasional
Kesehatan
perl
u
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan operasional
di lapangan dan perkembangan hukum;
c.
bahwa
berdasarkan
dimaksud
dalam
pertimbangan
huruf
a dan
sebagaimana
huruf
b, per
lu
menetapkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
tenta
ng
Petunjuk
Teknis Bantuan
Operasional
Kesehata
n
Tahun 2015;
Mengingat
ng
1. Undang-Undang
Keuangan
Nomor
Negara
17
Tahun
(Lembaran
2003
Negara
tenta
Republi
k
Indonesia
Tahun
2003
Nomor
47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
vi
----------------------- Page 7----------------------2.
3.
Undang-Undang
Perbendaharaan
Indonesia Tahun
Negara Republik
Undang-Undang
Pemeriksaan
Keuangan
Indonesia
Lembaran Negara
Nomor
1 Tahun
2004
tentang
Negara (Lembaran Negara Republik
2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Indonesia Nomor 4355);
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pengelolaan
dan
Tanggung
Jawab
Negara
(Lembaran
Negara
Republik
Tahun
2004
Nomor
66,
Tambahan
Republik Indonesia Nomor 4400);
4.
Undang-Undang
Nomor
36
Tahun
2009
Kesehatan
(Lembaran
Negara
Republik
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
tentang
Indonesia
5.
Undang-Undang
Nomor
44 Tahun
2009
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
tentang
6.
Undang
Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2014
Nomor
244,
Tambahan
Undang-Undang
Nomor
27
Tahun
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Anggaran 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 20 14 Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5593);
2014
Negara
tentang
Tahun
Negara
dan
10. Peraturan
Presiden
Nomor
24 Tahun
2010
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
tentang
vii
----------------------- Page 8----------------------11. Peraturan
Presiden
Nomor
2 Tahun
2015 te
ntang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Na
sional
Tahun 2015-2019;
12. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja
Kementerian
Kesehatan
(Berita
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2010
Nomor
585)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
35 Tahun
2013
(Berita
Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
13. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
190/PMK.05/2012
tentang
Tata
Cara
Pembay
aran
dalam
Rangka
Pelaksanaan
Anggaran
Pendap
atan
dan Belanja Negara;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014
tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2015
15. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015
tentang
Re
ncana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
ANG
PERATURAN
MENTERI
PETUNJUK
KESEHATAN
TEKNIS
TENT
BANTUAN
OPERASION
AL
KESEHATAN.
Pasal 1
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan dijadikan
sebagai ac
uan
bagi Kepala
Puskesmas,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi serta petugas kesehatan di Puskes
mas,
Kabupaten/Kota
dan Provinsi agar dalam
pengelolaan teknis Ban
tuan
Operasional
Kesehatan
pada
tahun
2015 dilakukan
secara akun
tabel,
transparan, efektif, dan efisien.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 bertujuan untuk:
a. memberikan pemahaman yang sama tentang konsep dasar, arah
prinsip
di
pengelolaan
teknis
Bantuan
Operasional
dan
Kesehatan
viii
----------------------- Page 9----------------------Puskesmas,
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan Dinas
Keseha
tan
Provinsi; dan
b. memastikan
pengelolaan
teknis
an
dilakukan secara benar, tepat waktu,
Bantuan
Operasional
Kesehat
tid
Pasal 4
Pada
saat Peraturan
Menteri ini mulai
berlaku, Peraturan
teri
Kesehatan
Nomor
1 Tahun
2014
tentang
Petunjuk
Teknis
uan
Men
Bant
Operasional
Kesehatan Tahun
2014 (Berita Negara
esia
Tahun 2014 Nomor 120), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Republik
Indon
Repu
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Februari 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
NILA FARID MOELOEK
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Maret 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 354
ix
----------------------- Page 10----------------------DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Daftar Isi
Daftar Istilah, Singkatan dan Pengertian
Daftar Lampiran
BAB I
BAB II
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Kebijakan Operasional
E. Prinsip Dasar
F. Pengertian
Ruang Lingkup Kegiatan
A. Dinas Kesehatan Provinsi
B. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
C. Puskesmas
1. Program Kesehatan Prioritas
2. Program Kesehatan Lainnya
3. Manajemen Puskesmas
iii
iv
vi
x
xiii
xx
1
2
3
3
4
4
7
7
8
8
15
15
BAB III
16
16
16
17
18
18
19
19
19
20
20
21
21
21
22
22
22
x
----------------------- Page 11----------------------i. Pencairan Dana dari KPPN
j. Pertanggungjawaban
k. Pembukuan
l. Pelaporan Sistem Akuntasi Instansi (SAI)
3. Puskesmas
a. Pembukaan Rekening Puskesmas
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) atau POA Tahunan & Rencana
Penarikan Dana (RPD)
c. Permintaan Dana
d. Pencairan Dana dari Bank
e. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
BOK di Puskesmas
f. Pencatatan/Pembukuan
BAB IV
Pengorganisasian
A. Tim Pengelola BOK Kementerian Kesehatan
1.Susunan Organisasi
2. Tugas
B. Tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan Provinsi
1.Susunan Organisasi
2. Tugas
C. Pengelola BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1.Tim Pelaksana BOK Tingkat Kabupaten/Kota
a. Susunan Organisasi
b. Tugas Tim Pelaksana BOK Tingkat
Kabupaten/Kota
2. Penanggungjawab Pengelola Keuangan
a. Susunan Organisasi
b. Tugas
D. Pengelola BOK Tingkat Puskesmas
23
26
29
30
31
31
31
31
32
32
35
36
36
36
37
37
37
37
37
37
38
38
38
38
39
BAB V
BAB VI
Indikator Kinerja
A. Aspek Manajemen
1. Kementerian Kesehatan
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Puskesmas
B. Aspek Program di Puskesmas
Pembinaan dan Pengawasan
A. Pembinaan
1. Pembinaan oleh Kementerian Kesehatan
2. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat
Provinsi
3. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat
Kabupaten/Kota
xi
Penutup
xii
----------------------- Page 13----------------------DAFTAR ISTILAH, SINGKATAN DAN PENGERTIAN
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
ABAT
ADK SPM
ANC
APBD
APBN
ASI
ATK
Balita
BOK
BP
BPJS
BPK
BPKP
Bufas
Bulin
Bumil
41
41
41
42
42
42
43
CALK
CFC
Dinkes
Dirjen
HIV/AIDS
Itjen
JKN
Kadarzi
KB
Kemenkes
Kemenkeu
KIA
KB
Kanwil DJPbN
KPPN
KPA
LPJ-BP
LRA
Lokmin
Satker
SHK
SD
SDKI
SDM
Sesditjen
Setditjen
SIMAK BMN
SK
Satuan Kerja
Screening Hipothyroid Kongenital
Sekolah Dasar
Survei Demografi Kesehatan Indonesia
Sumber Daya Manusia
Sekretaris Direktorat Jenderal
Sekretariat Direktorat Jenderal
Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara
Surat Keputusan
xiv
Statement of Responsibility
Sensus Penduduk
Surat Perjalanan Dinas
Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang Persediaan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
Surat Permintaan Uang
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran Pengembalian Belanja
Surat Setoran Bukan Pajak
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Tuberculosis
Term of Reference
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon
I
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran
Wilayah
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat
Usaha Kesehatan Sekolah
Uang Persediaan
Undang-undang
Pengawasan melekat
Wajar Tanpa Pengecualian
SP3
SPU
SPTB
SPTJM
SPP-UP
SSP
SSPB
SSBP
STBM
TB
TOR
UAPPA-E1
UAPPA-W
UKBM
UKM
UKS
UP
UU
Waskat
WTP
PENGERTIAN
1. At cost
Adalah pengeluaran yang sesuai dengan yang
dibelanjakan/dibayarkan
yang dibuktikan
dengan kuitansi atau bukti pembayaran lain yang sah.
2. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Adalah bantuan Pemerintah Pusat
percepatan
pencapaian
kepada
target program
Pemerintah
Daerah
prioritas nasional
untuk
khususn
ya
MDGs
bidang
kesehatan
tahun
2015,
melalui
peningkatan
jaringannya
serta
Poskesdes/Polindes,
kin
erja
Puskesmas
UKBM
yang
dan
lainnya
dalam
menyelenggarakan
pelayanan
Posyandu
kesehatan
dan
denga
bantuan
kep
6. Kader Kesehatan
Adalah
warga
masyarakat
dari lingkungan
setempat
yang
secara
sukarela dan memiliki kapasitas pengetahuan tentang kesehatan, serta
memiliki
kemauan
untuk
melakukan
kegiatan promotif
pre
ventif di
bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemauan
dan
kemampuan
individu,
kelompok,
rumah
tangga
da
n
atau
masyarakat agar berperilaku bersih dan sehat.
7. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Luar Gedung
Adalah kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilakukan di luar
gedung
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes/Polindes dalam rangka
menjangkau
masyarakat
untuk
mendekatkan
akses
mas
yarakat
terhadap upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
8. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
Adalah
laporan yang dibuat bendahara
pengeluaran
ang yang
dikelolanya sebagai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
atas
9. Lokakarya Mini
Adalah
pertemuan
untuk
penggalangan
dan
pemantauan
kinerja
Puskesmas yang diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk
dapat terlaksananya Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas.
xvi
----------------------- Page 17----------------------10.Millennium Development Goals (MDGs)
Adalah komitmen global untuk mengupayakan pencapaian 8 (delapa
n)
tujuan
bersama
pada tahun 2015 terkait pengurangan
kemisk
inan,
pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, perbaikan kesehatan
ibu dan anak, pengurangan prevalensi penyakit menular, pelesta
rian
lingkungan hidup, dan kerja sama global.
11.Musyawarah desa
Adalah musyawarah antara badan permusyawaratan desa, pemerintah
desa,
dan
unsur
masyarakat
yang
diselenggarakan
oleh
badan
permusyawaratan desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
12.Paket Pertemuan
Adalah kegiatan pertemuan dengan menggunakan paket halfday, fullday
ataufullboard yang diselenggarakan di luar kantor.
13.Pembelian/Belanja Barang
Adalah
pengeluaran
untuk
menampung
pembelian/belanja
barang
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif dan
preventif
ke luar
gedung,
manajemen
Puskesmas,
mana
jemen
pengelolaan keuangan BOK.
14.Petugas Kesehatan
Adalah orang yang bertugas melakukan upaya kesehatan promotif dan
preventif
di lingkup Puskesmas,
Puskesmas
Pembantu,
esmas
Keliling, Poskesdes/Polindes, Posyandu serta UKBM lainnya.
Pusk
yang
di
dasar
mel
kesehatan
dasar
teknis
pro
yang
kesehatan
dilakukan
oleh
KPA/P
oleh KPA/PPK
Uraian Lampiran
Hala
Lampiran 1
xxi
Lampiran 2
xxii
Lampiran 3
ii
xxvi
Mutlak (SPTJM)
Lampiran 4
xxix
Lampiran 5
xxx
(SSPB)
Lampiran 6
ii
xxxi
Lampiran 7
v
xxxi
Lampiran 8
Contoh Format
xxxv
Belanja (SPTB)
Lampiran 9
i
xxxv
Lampiran 10
ii
xxxv
Lampiran 11
iii
xxxv
Lampiran 12
x
xxxi
Lampiran 13
xli
Lampiran 14
xlii
Lampiran 15
i
xlii
Lampiran 16
xliv
Lampiran 17
ii
xlvi
Puskesmas
Lampiran 18
xlix
Lampiran 19
Puskesmas
Lampiran 20
li
Lampiran 21
lii
xx
----------------------- Page 21----------------------BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bantuan
Operasional
Kesehatan
(BOK) yang
merupakan
bant
uan
pemerintah
pusat
kepada
pemerintah
daerah
untuk
men
dukung
operasional Puskesmas, saat ini telah memasuki tahun ke-enam.
Pada
periode Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes
)
tahun 2010 2014, BOK telah banyak membantu dan sangat dirasakan
manfaatnya oleh Puskesmas dan kader kesehatan di dalam pencapaian
program
kesehatan
prioritas nasional, khususnya
kegiatan
promotif
preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.
Pada tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Renstra Kemenkes 2015-2019 serta
tahun terakhir pencapaian tujuan Millennium Development Goals (MDGs);
BOK
tetap difokuskan
pada
pencapaian
program
kesehatan
prioritas
nasional, baik yang secara langsung berkaitan dengan MDGs bi
dang
kesehatan maupun yang mempunyai
leverage atau daya ungkit
tinggi
terhadap program kesehatan nasional dalam rangka pencapaian tar
get
pada RPJMN dan atau Renstra Kemenkes.
Pada lima tahun terakhir pelaksanaan BOK; hasil pembangun
an
kesehatan
telah menunjukkan
peningkatan
yang bermakna,
namun
masih terjadi kesenjangan/disparitas status kesehatan masyarakat antar
wilayah, antar status sosial dan ekonomi.
Beberapa pencapaian tuju
an
MDGs sampai dengan tahun 2013 antara lain Angka Kematian Ibu (AKI)
346/100.000
kelahiran hidup
(Survei Demografi
Kesehatan
I
ndonesia
[SDKI] 2012) atau 359/100.000 kelahiran hidup (Sensus Penduduk [SP]
2010) dari target 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, Angka
Kematian
Bayi (AKB)
32/1000
kelahiran
hidup
dari target
23/1000
kelahiran hidup pada tahun 2015 dan
Prevalensi Balita Gizi Ku
rang
19,6% dari target 15,5% pada tahun 2015.
Saat ini BOK cenderung menjadi anggaran utama untuk operasional
program
kesehatan
di Puskesmas.
Porsi Anggaran
Pendapata
n
dan
Belanja
Daerah
(APBD)
untuk
operasional
program
keseh
atan
di
Puskesmas semakin menurun, sehingga kinerja Puskesmas cenderung
statis.
BOK
diharapkan
dapat
mendekatkan
petugas
kesehata
n
dan
memberdayakan masyarakat, melalui mobilisasi kader kesehatan untuk
berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.
- 1 -
pada prinsip:
1. Keterpaduan
Kegiatan pemanfaatan
dana
BOK
dilaksanakan
secara
terpadu ba
ik
dari segi dana,
orang,
tempat,
waktu, kegiatan,
serta
sarana
untuk
pencapaian
target program
kesehatan
dengan
melibatka
para
pelaksana program di Puskesmas, kader kesehatan, lintas sektor serta
unsur lainnya.
2. Kewilayahan
Pemanfaatan dana BOK menggunakan prinsip satuan kewilayahan,
administrasi
(Rukun
Tetangga [RT], Rukun
Warga
[RW],
dusun,
desa/kelurahan,
kecamatan,
sekolah
dan
satuan
adm
inistrasi
lainnya).
3. Efisien
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada secara tepat, cermat dan seminimal mungkin
untuk
mencapai
tujuan
seoptimal
mungkin
dan
tidak duplikasi
dengan
sumber pembiayaan lain.
4. Efektif
Kegiatan
terhadap
pencapaian
yang
program
dilaksanakan
kesehatan
berdaya
prioritas
ungkit
nasional
tinggi
khususnya MDGs
Transparan
Pengelolaan keuangan dana BOK menyangkut sumber dan jumlah
dana,
rincian
penggunaan
dan pertanggungjawaban
dila
ksanakan
secara
terbuka
sehingga
memudahkan
pihak-pihak
yang
berkepentingan untuk mengetahuinya.
6.
Akuntabel
Pengelolaan
dan
pemanfaatan
dana
BOK
dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pada Juknis BOK
dan
peraturan
terkait lainnya.
harus
F. Pengertian
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Adalah
dana Anggaran
dan
Pendapatan
Belanja
(APBN)
Kementerian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat
- 4 ----------------------- Page 25-----------------------
Negara
kepada
pemerintah
daerah
yang
disalurkan
melalui
mekanis
me
tugas
pembantuan
untuk
percepatan
pencapaian
target pro
gram
kesehatan
prioritas nasional
khususnya
MDGs
bidang
keseh
atan
tahun
2015,
melalui
peningkatan
kinerja
Puskesmas
dan
jaringannya , serta UKBM khususnya Poskesdes/Polindes, Posyandu,
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
2. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Luar Gedung
Adalah
kegiatan
pelayanan
kesehatan
yang dilakukan
di
luar
gedung
Puskesmas,
Puskesmas
Pembantu,
Poskesdes/Polind
es
dalam
rangka
menjangkau
masyarakat
mendapatkan
akses
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
3. Millennium Development Goals (MDGs)
Adalah
komitmen
global untuk
mengupayakan
pencapaian
8
(delapan)
tujuan bersama
pada tahun
2015 terkait pengurang
an
kemiskinan,
pencapaian
pendidikan
dasar,
kesetaraan
ge
nder,
perbaikan kesehatan ibu dan anak, pengurangan prevalensi penyakit
menular, pelestarian lingkungan hidup, dan kerja sama global.
4. Penyegaran/Refreshing Kader
Adalah kegiatan penyegaran pengetahuan teknis kesehatan tertentu
untuk
kader
kesehatan
aktif
yang
dilakukan
lalui
fasilitasi/pendampingan petugas kesehatan.
me
lokal.
7. Puskesmas dan jaringannya
Adalah Puskesmas, Puskesmas
bidan desa.
Pembantu,
Puskesmas
Keliling
dan
Kese
Kes
keuangan
BOK
ke
da
n
MDG 4
MDG 5
gizi buruk
Upaya menurunkan Angka Kematian Balita
Upaya
menurunkan
Angka
Kematian
MDG 6
Ibu (AKI)
dan
n
Immunodeficiency
Virus/Acquired
Immune
Defici
ency
MDG 7
Syndrome)
b. Upaya mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/
AIDS bagi semua yang membutuhkan
c. Upaya mengendalikan penyebaran dan menurunkan
jumlah kasus baru malaria dan TB
Upaya
meningkatkan
akses
masyarakat
terha
dap
sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak
- 8 ----------------------- Page 29----------------------Adapun kegiatan yang menjadi prioritas untuk
No
Upaya
Jenis Pelayanan
Sasaran
dilaksanakan adalah:
Jenis Kegiatan
Lokasi
Kesehatan
1
Kesehatan
umil)
Ibu Anak
(KIA) dan
(ASI) Eksklusif,
Keluarga
(IMD) dan
Berencana
(KB)
erencanaan
dan Komplikasi
Pelayanan
Bumil, bumil
Antenatal bagi
risiko tinggi,
Ibu Hamil
suami dan
(Antenatal
keluarga bumil
Care/ANC)
1)
Pendataan ibu hamil (b
Pos Pelayanan
2)
Pemeriksaan kehamilan
Terpadu (Posyandu),
3)
Promosi Air Susu Ibu
Pos Kesehatan Desa
Inisiasi Menyusu Dini
(Poskesdes)/Pondok
lainnya
Bersalin Desa
4)
Promosi KB
(Polindes), rumah,
5)
Pendampingan Program P
kelas ibu, rumah
Pencegahan Persalinan
tunggu
(P4K)
6)
Kunjungan rumah bumil
(termasuk
7)
8)
9)
ah tunggu
o tinggi
nggi
10)
11)
il
- 9 ----------------------- Page 30----------------------b
Pelayanan
Bulin
Kesehatan Ibu
bersalin (bulin)
Pelayanan
Bufas
kesehatan ibu
1) Pelayanan nifas
Posyandu,
2)
Promosi ASI Eksklusif
Poskesdes/Polindes,
3)
Kunjungan rumah (termasuk yang drop
rumah
out)
4)
Pemantauan ibu nifas risiko tinggi
nifas (bufas)
Pelayanan KB
Pasangan Usia
Subur (PUS)
dan remaja
Pelayanan
1) Kunjungan neonatus
Neonatus,
Posyandu,
kesehatan
2)
Pemantauan kesehatan neonatus
neonatus risiko Poskesdes/Polindes,
neonatus
termasuk neonatus risiko tinggi
tinggi
rumah
3)
Kunjungan rumah tindak lanjut
Screening Hipothyroid Kongenital (SHK)
- 10 -
Pelayanan
Bayi, bayi
kesehatan bayi
risiko tinggi
1) Pendataan bayi
Posyandu,
2) Pemantauan Kesehatan Bayi
Poskesdes/Polindes,
(pengukuran tumbuh kembang,
rumah
pemantauan perkembangan, pemberian
vitamin A, imunisasi dasar lengkap)
termasuk bayi dengan risiko tinggi
3) Kunjungan rumah (termasuk yang drop
out)
4) Deteksi dini risiko tinggi
Pelayanan
Anak balita,
kesehatan anak
anak balita
balita
risiko tinggi
Poskesdes/Polindes,
2) Pemantauan kesehatan anak balita
rumah
(pengukuran tumbuh kembang,
pemantauan perkembangan, pemberian
vitamin A) termasuk anak balita dengan
risiko tinggi
3) Kunjungan rumah (termasuk yang
drop out)
4) Deteksi dini risiko tinggi
- 11 -
Pelayanan
Gizi
i, anak
Pendidikan
dan
1)
Penyuluhan gizi
Ibu bayi/anak
Posyandu, Community
Perbaikan Gizi
2)
Pemantauan status gizi
balita, bumil,
Feeding Center (CFC),
3)
PMT penyuluhan untuk bay
bulin, bufas,
kelas Ibu, rumah
balita dan bumil
ibu menyusui
4)
Penggerakan kadarzi (kel
uarga sadar
5)
gizi)
Promosi ASI eksklusif da
n Makanan
Pengganti ASI (MPASI)
b
ngan
an (PMT)
Penanggulangan
Ibu bayi/anak
gizi kurang dan
balita, Balita
gizi buruk
1)
Kunjungan rumah/pendampi
Posyandu, Community
2)
Pemberian Makanan Tambah
Feeding Center (CFC),
Pemulihan anak Balita
kelas ibu, rumah
3)
Surveilans dan pelacakan
gizi buruk
4)
3
Pelayanan
Tahu
Pencegahan
m,
dan
HIV/AIDS,
Pengendali
an Penyakit
transmisi
Pelayanan
Penderita,
Pencegahan dan
masyarakat
Pengendalian
kelompok
Penyakit
berisiko tinggi,
HIV/AIDS
termasuk
Kunjungan rumah
1)
Promosi (Aku Bangga Aku
Posyandu, Poskesdes,
[ABAT]), Pemakaian kondo
lokalisasi, lokasi risti,
pengetahuan komprehensif
lokasi khusus (lapas),
dll)
balai desa
2)
Konseling dan pencegahan
penularan penyakit
remaja, bumil,
um obat
3)
4)
anak
a kasus
- 12 ----------------------- Page 33-----------------------
5)
6)
7)
Pelayanan
Penderita,
Pencegahan dan
masyarakat
Pengendalian
kelompok
Malaria dan
berisiko tinggi
Tuberculosis (TB)
Peningkatan
Masyarakat
akses
1)
Pendampingan penyusunan r
Rumah
kegiatan Sanitasi Total B
masyarakat
terhadap sumber
Masyarakat (STBM)
Pemicuan stop buang air b
2)
esar
air minum dan
sembarangan (pemberdayaan
sanitasi dasar
yang layak
masyarakat)
Pemantauan kualitas air b
3)
remaja
dan
calon
pengantin,
penyuluhan
gizi
bagi
pek
erja
perempuan
termasuk
kelompok
resiko
tinggi; senam
nifas;
pelaksanaan
senam
ibu
hamil;
pelaksanaan
pemantaua
n
kebugaran jasmani anak sekolah, remaja dan pekerja; pelaksanaan
penyuluhan pemanfaatan tanaman obat keluarga;
b. Upaya
kesehatan
lainnya
sesuai dengan
UKM
Pengembanga
n
berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014; pelacakan kasus
kematian ibu dan bayi; autopsi verbal kematian ibu dan bayi
c. Penyegaran/refreshing kader kesehatan; dan
d. Upaya kesehatan lainnya yang bersifat lokal spesifik.
3. Manajemen Puskesmas
a. Penyelenggaraan rapat lokakarya mini untuk menyusun Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau Plan of Action
(POA) Tahu
nan
setelah
Puskesmas
menerima
alokasi
dana
BOK
dari
kabupaten/kota.
Proses
penyusunan
RPK
melibatkan
se
luruh
jajaran Puskesmas dan jaringannya;
contoh RPK/POA Tahunan
Puskesmas dapat dilihat pada lampiran 1
b. Penyelenggaraan
rapat lokakarya
mini bulanan
atau tribu
lanan
untuk
membahas
evaluasi
kegiatan
bulan
sebelumnya
dan
menyusun
rencana
kegiatan
bulan
yang
akan
da
tang.
Penyelenggaraan
lokakarya
mini
bulanan
melibatkan
se
luruh
jajaran Puskesmas dan jaringannya, sedangkan penyelenggaraan
lokakarya
mini tribulanan
yang membahas
dukungan
lintas
sektoral
untuk
mengatasi
berbagai
masalah
dan
pemeca
han
masalah
yang
dihadapi,
melibatkan
kepala
desa, ang
gota
Pembinaan
Kesejahteraan
Keluarga
(PKK) dan
lintas
sektor
kecamatan;
c. Penyelenggaraan
rapat-rapat
yang diperlukan
di tingkat
desa
untuk membahas pelaksanaan program kesehatan di tingkat desa;
d. Pelaksanaan
pembinaan/supervisi
kegiatan
ke lapangan
oleh
kepala Puskesmas dan koordinator program/kegiatan;
e. Pelaksanaan
konsultasi,
pengiriman
laporan,
mengha
diri
undangan
dan
keperluan
lainnya
terkait dengan
BOK
ke
kabupaten/kota.
- 15 ----------------------- Page 36----------------------BAB III
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
jaringannya
serta
lintas
sektor
Puskesmas
terkait
yang
memerlukan
perjalanan
dan
penyelesaian
pekerjaan
le
bih
dari 8 (delapan) jam.
3) Perjalanan dinas biasa
Digunakan untuk membiayai perjalanan dinas terkait BOK ke
luar wilayah Dinas Kesehatan Provinsi
baik antar
rovinsi
maupun ke pusat.
4) Perjalanan dinas dalam rangka pertemuan/rapat/meeting
a) Rapat di dalam kantor di luar jam kerja;
Digunakan
untuk
membiayai
uang
saku
rapat
dalam
kantor,
konsumsi
berasal
dari
rapat
dan
transpor
bagi peserta
yang
luar tempat
penyelenggaraan
serta
honor
narasumber/ moderator bila diperlukan;
b) Paket pertemuan/meeting halfday/fullday/fullboard;
c) Digunakan
untuk
membiayai
akomodasi,
konsu
msi,
transportasi
dan
uang
harian halfday/fullday/fullbo
ard
serta honor narasumber/moderator bila diperlukan.
5) Pembayaran
Provinsi
honorarium
Tulis
Kantor
(ATK
bia
),
penggandaan (termasuk
komputer
supply,
ya
konsumsi rapat/pertemuan BOK, pembelian materai.
uang
harian
da
n
biaya akomodasi (bila diperlukan) untuk kegiatan:
a) Pertemuan koordinasi di luar kantor;
b) Perjalanan dinas ke Puskesmas dan jaringannya, UKBM
serta lintas sektor terkait yang memerlukan perjalanan dan
penyelesaian pekerjaan lebih dari 8 (delapan) jam .
3) Perjalanan dinas biasa
Digunakan untuk membiayai transpor, uang harian dan biaya
penginapan
terkait BOK
ke luar wilayah Dinas
Kabupaten/Kota
baik dalam
satu
provinsi,
Kesehatan
antar
provin
si
maupun ke pusat.
4) Perjalanan dinas dalam rangka pertemuan/rapat/meeting
meliputi :
a) Rapat di dalam kantor di luar jam kerja
Digunakan
untuk
membiayai
uang
saku rapat
dala
m
kantor,
konsumsi
berasal
dari
rapat dan
transpor
bagi peserta
yan
g
luar tempat
penyelenggaraan
serta
hono
r
narasumber/moderator bila diperlukan.
b) Paket pertemuan/meeting halfday/fullday/fullboard
Digunakan
untuk
membiayai
akomodasi,
konsumsi,
transportasi
dan uang
harian halfday/fullday/fullboard
serta honor narasumber/moderator bila diperlukan.
5) Pembayaran honorarium Pengelola
Kabupaten/Kota
honorarium
Penanggung
Jawab
Pengelol
a
keuangan
Digunakan
Anggaran
untuk
membayar
(KPA), Pejabat
honorarium
Pembuat
Komitmen
Kuasa
Pengguna
(PPK), Pejab
at
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), Bendahara
Pengeluaran (BP), Petugas Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan
staf pengelola keuangan satuan kerja.
7) Pembayaran honorarium
Pengelola BOK
Puskesmas
8) Pembelian barang untuk dukungan manajemen BOK
Digunakan
untuk pembelian
ATK, penggandaan,
komputer
supply,
biaya
pengiriman
surat/laporan,
biaya
konsumsi
rangk
a
3)
4)
5)
6)
biaya
akomodasi
(bila
diperlukan) petugas kesehatan untuk melakukan kegiatan yang
memerlukan waktu perjalanan dan penyelesaian pekerjaan le
bih
dari 8 (delapan) jam, termasuk membiayai transpor, uang harian
dan biaya penginapan terkait BOK ke desa dengan akses sulit di
wilayah kerja Puskesmas.
c. Pembelian barang
1) Pembelian
bahan
Pemberian
Makanan
Tambahan
(PMT)
2)
3)
penyuluhan/pemulihan;
Pembelian konsumsi rapat, penyuluhan, refreshing; dan
Penggandaan pedoman/juklak/juknis program, media/bahan
BOK
Dinas
maka
Kese
tahapan
- 19 ----------------------- Page 40----------------------a. Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja dan Tim
Pengelola TP BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja dan Tim
Pengelola
TP
BOK
dilakukan
setelah
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota menerima Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
HK.02.02/Menkes/495/2014
tentang
Pelimpahan
Wewenang
Penetapan
Pejabat yang
Diberi
Wewenang
dan
Tanggung
Jawab
untuk
Atas Nama
Menteri
Kesehatan
Selaku
Pengguna
Anggaran/Pengguna
Barang
dalam
Pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Kesehatan
yang
dilaksanakan
di tingkat Kabupaten/Kota
Tahun
Anggaran
2015
dan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
HK.02.02/Menkes/66/2015
tentang
Alokasi
Anggaran
Dana
Dekonsentrasi
dan
Tugas Pembantuan
Pelaksanaan
Program
Pembangunan Kesehatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun
2015.
Selanjutnya, bupati/walikota segera menerbitkan Keputusan
penetapan
Kepala
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk dana Tugas
BOK.
KPA Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan:
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
2) Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM);
3) Bendahara pengeluaran;
Pembantuan
4)
5)
6)
7)
b. Penelaahan DIPA
Setelah
DIPA
TP BOK
diterima, KPA
segera melakukan
penelaahan untuk meneliti kesesuaian yang meliputi:
1) Nama
pejabat
pengelola
keuangan
(KPA, PP-SPM
dan
Bendahara Pengeluaran)
Alokasi dana satker per kegiatan dan per output
Kesesuaian Bagan Akun Standar (BAS)
Lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Rencana Penarikan Dana (RPD).
Apabila
berdasarkan
hasil
penelaahan
ketidaksesuaian,
maka
segera dilakukan
proses
ketentuan yang berlaku.
2)
3)
4)
5)
ditemukan
revisi sesuai
biaya
yang diperlukan
untuk kegiatan
tidak ada dalam standar biaya dimaksud, maka :
1) Besaran
satuan
biaya
BOK
sesuai dengan
di kabupaten/kota
biaya
di
2)
3)
lain yang
diperlukan
sesuai
kesepakatan
dan
antara
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(KPA)
Dinas
Kabupaten/Kota mengajukan usulan permintaan dana ke
untuk kegiatan tingkat kabupaten/kota melalui mekanisme :
Kesehatan
KPPN
- 22 ----------------------- Page 43----------------------1) Uang Persediaan (UP) untuk pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
2) Tambahan Uang Persediaan (TUP) apabila UP tidak mencukupi
untuk membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) LS untuk membiayai honorarium, perjalanan dinas (bila perlu),
kegiatan BOK di Puskesmas dan kegiatan paket pertemuan
kepada pihak ketiga atau pemilik tempat pertemuan dengan
nilai di atas Rp 50.000.000- (lima puluh juta rupiah).
i. Pencairan Dana dari KPPN
1) Kuasa
Pengguna
Anggaran
(KPA) dapat
permintaan
Uang
Persediaan
kepada
segera
KPPN
mengajukan
sejak
awal
(PP-SPM).
bahwa
UP
2)
dan
selesai
3)
Surat
Setoran Pajak (SSP) untuk
transaksi yang menurut
ketentuan harus dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penghasilan (PPh). SPP-GUP diajukan kepada PP-SPM
untuk diterbitkan SPM-GUP dan selanjutnya dikirim ke KPPN
dengan kelengkapan ADK SPM dan SPTB Surat Setoran Pajak
(SSP).
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat mengajukan TUP untuk
kegiatan dimana UP tidak mencukupi dengan membuat usulan
persetujuan ke KPPN setempat. Berdasarkan surat persetujuan
dari KPPN, KPA memerintahkan PPK untuk mengajukan SPPTUP kepada PP-SPM dengan kelengkapan :
a) Rincian rencana penggunaan dana TUP;
b) Surat pernyataan KPA atau pejabat yang ditunjuk;
c) Rekening koran yang menunjukkan saldo terakhir;
d) Surat persetujuan TUP dari KPPN/Kanwil Ditjen
Perbendaharaan.
- 23 -
Surat Perintah
dan dikirimkan
Membayar
(PP-SPM)
ke KPPN
dengan
kelengkapan:
a) Arsip Data Komputer Surat Perintah Membayar (ADK SPM);
b) Rincian rencana penggunaan dana TUP;
c) Surat pernyataan KPA atau pejabat yang ditunjuk;
d) Rekening koran yang menunjukkan saldo terakhir;
e) Surat
persetujuan
TUP
dari
KPPN/Kanwil
Ditjen
Perbendaharaan.
5) Pejabat
Pembuat
Komitmen
(PPK) dapat
juga mengajukan
permintaan
dana melalui pembayaran
langsung
(LS) untuk
honorarium, perjalanan dinas, paket pertemuan dan dana BOK
Puskesmas.
Dengan
mengajukan
SPP-LS
kepada
PP-SPM
untuk diterbitkan SPM-LS yang selanjutnya dikirim ke KPPN.
Permintaan LS meliputi :
a) Honorarium
(1) Kelengkapan SPP LS
untuk Honorarium berupa :
(a) Daftar Penerimaan Honor;
(b) Surat Keputusan;
(c) Surat Setoran Pajak (PPh) ps 21;
(d) SPTB.
(2) Kelengkapan SPM LS untuk Honorarium berupa:
(a) Arsip Data Komputer (ADK) aplikasi SPM;
(b) Daftar Penerimaan Honor;
(c) Surat Keputusan;
(d) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB).
b) Perjalanan Dinas
(1) Kelengkapan SPP LS untuk Perjalanan Dinas berupa:
(a) Daftar nominatif;
(b) Kerangka Acuan;
(c) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)
(2) Kelengkapan SPM LS untuk Perjalanan Dinas berupa:
(a) Arsip Data Komputer (ADK aplikasi SPM);
(b) Daftar Nominatif;
(c) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB).
c) Paket Pertemuan dengan nilai di atas Rp 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah)
(1) Kelengkapan SPP LS berupa :
(a) Kuitansi tagihan dari pihak ketiga/pemilik tempat
meeting;
- 24 ----------------------- Page 45----------------------(b) Kontrak/Surat
Perjanjian
Kerja/Surat
Perintah
Kerja
yang
ditandatangani
oleh PPK dan
Pihak
Ketiga (Hotel);
(c) Fotokopi
buku
rekening
pihak
ketiga/pemilik
tempat meeting;
(d) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
(e) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB);
(f) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
(2) Kelengkapan SPM - LS Pihak Ketiga.
(a) Arsip Data Komputer (ADK) aplikasi SPM;
(b) Resume
Kontrak/Surat
Perjanjian
Kerja/Surat
Perintah Kerja;
(c) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB).
Untuk biaya paket pertemuan dengan nilai = Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dapat
dibayarkan melalui dana UP/TUP
d)
Kesehatan
tugas
perorangan
atau
b)
kelompok
yang dikeluarkan oleh kepala dinas/pejabat
yang ditunjuk atau surat undangan;
Tanda terima/kuitansi transpor lokal yang ditandatangani
oleh
pegawai/penerima
transpor
sesuai
besaran
y
ang
diterima. Apabila transpor lokal besaran sesuai dengan at
cost maka
dokumen/bukti
pengeluaran
dapat
beru
pa
karcis/tiket
yang
dikeluarkan
oleh
sarana
trans
por
tersebut. Apabila tidak ada bukti berupa karcis atau tiket
dapat
diganti
dengan
tanda
terima/kuitansi
ang
c)
dikeluarkan
dan ditandatangani
oleh pemilik/pengemudi
sarana transportasi tersebut, termasuk didalamnya apabila
carter atau sewa sarana transpor karena tidak ada sarana
transpor reguler atau kendaraan dinas;
Bukti
tanda
terima/kuitansi
hotel/penginapan
atau
bila
tidak
ada
bukti
menginap
maka
biaya
penginapan
yang
Perjalanan
Dinas
(SPD)
yang
ditandatangani
kegiatan
dalam
dan
bentuk
perintah
tugas
perorangan
ata
u
kelompok
yang dikeluarkan oleh kepala dinas/pejabat
yang ditunjuk atau surat undangan;
b) Bukti rekap penerimaan uang transpor, uang harian dan
uang penginapan bila menginap yang ditandatangani oleh
pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas;
c) Bukti pengeluaran transpor berupa karcis/tiket, atau bila
tidak
ada
bukti,
dapat
diganti
dengan
tanda
terima/kuitansi yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
pemilik/pengemudi sarana transportasi tersebut, termasuk
didalamnya apabila carter atau sewa sarana transportasi
karena tidak ada sarana transportasi reguler;
d) Bukti
tanda
terima/kuitansi
hotel/penginapan
atau
bi
la
tidak
ada penginapan
maka
biaya
penginapan
ditandatangani
oleh
yang
dan
yang
4)
paket
Honorarium
a) Surat keputusan terkait penerima honorarium;
b) Kuitansi/daftar penerimaan honorarium;
c) Potongan pajak terhadap pembayaran honorarium (PPh 21):
(1) Golongan I dan II
: 0%;
(2) Golongan III
: 5%;
(3) Golongan IV
: 15%;
(4) Bila tidak memiliki NPWP, maka perhitungan potongan
PPh 21 yakni sebesar 120% x Tarif Golongan
Nil
ai
Honor.
6)
Pembelian/Belanja Barang
a) Bukti
pembelian/kuitansi/faktur/bon
dari penjual
yang
10%
untuk
nilai bukti
Pajak
PPn
nilai kuitansi
10%
dan
PPh
ps
22
Surat
sebesar
1,5%
2.000.000,-.
Bil
a
penyedia barang tidak memiliki NPWP,
potongan PPh 22 dikenakan 2 kali lipat.
maka
besaran
kuitansi
dibeli
dari
lebih
dari
Rp.
untuk
2.000.000,- baik
yang
rumah
makan,
restoran
dan
bi
la
penyedia
tidak
memiliki
NPWP,
maka
besaran
2% untu
k
pembelian
makanan
jasa catering dan
minuman
dari perusahaan
bila penyedia
tidak memiliki
administrasi
bank/fotokopi
rekening
koran;
9)
Pembelian Materai
Bukti pembelian materai.
k. Pembukuan
Bendahara pengeluaran wajib membukukan semua transaksi
dan
mempertanggungjawabkan
seluruh
uang yang dikuasainya
sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-3/PB/2014
tentang
Petunjuk
Teknis
Penatausahaan,
Pembukuan
dan Pertanggungjawaban
Bendahara
pada
Satuan
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Verifikasi Laporan Pertanggung jawaban Bendahara.
Pengelolaan
Pembukuan
Bendahara
Pengeluaran
berikut:
1) Bendahara wajib menyelenggarakan pembukuan;
2) Setiap transaksi harus segera dicatat dalam BUKU KAS UMUM
sebelum
dibukukan
dalam
buku-buku
pembantu
Pembantu Kas Tunai, Buku Bank, Buku Persekot, Buku Uang
Persediaan, Buku Pajak, serta Buku Pengawasan Anggaran);
3) Pembukuan dilaksanakan berdasarkan nilai yang tertera dalam
kuitansi (asas bruto);
- 29 -
serta
sebagai
(Buku
Pembukuan
dilakukan
dengan
komputer
dan Bendahara
Pengeluaran wajib:
a. Mencetak
BKU
dan
buku-buku
pembantu
sekurangkurangnya satu kali dalam satu bulan;
b. Menatausahakan
hasil
cetakan
yang
ditandatangani
bendahara pengeluaran dan KPA; dan
c. Memelihara database pembukuan.
5) Buku Kas Umum (BKU) dan buku pembantu lainnya wajib
ditutup dan ditandatangani oleh pendahara pengeluaran dan
disahkan
oleh
KPA
setiap akhir bulan
dan
dilakukan
pemeriksaan
kas intern dengan berita acara
setiap 3 (tiga
)
bulan;
Bendahara
pengeluaran
menyusun
Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
(LPJ-BP) dan dikirimkan ke
KPPN setiap awal bulan;
7) Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti/dokumen
pertanggungjawaban keuangan;
8) Pada
akhir
tahun
anggaran
saldo di rekening
BOK
kabupaten/kota harus sudah kosong (nol);
6)
penggunaan
dana
berupa
laporan
bula
nan
diantaranya Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan neraca beserta
ADK berupa file
kirim dan back up data setiap bulan, selambatlambatnya tanggal 7 bulan berikutnya, ke UAPPA-W dan UAPPAE1.
Laporan semester dan tahunan berupa LRA dan neraca serta
Catatan
Atas
Laporan
Keuangan
(CALK)
disertai
den
gan
Pernyataan
R)
Tanggung
Jawab
(Statement
of Responsibility/SO
di
tingkat
pusat,
provinsi,
kabupaten/kota
disampaikan
se
cara
bulanan, semesteran/tahunan untuk UAPPA-E1 berupa soft copy
dikirim ke alamat email: tp_bok@yahoo.com, sedangkan hard copy
yang
ditandatangani
oleh kepala satker
dikirim ke Sekreta
riat
Ditjen Bina Gizi dan KIA c.q. Bagian Keuangan.
3. Puskesmas
Agar
dana
BOK
di
Puskesmas
dapat
dimanfaatkan,
aka
tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan Rekening Puskesmas
Atas
dasar
Surat
Perintah
Kepala
Dinas
Keseha
tan
Kabupaten/Kota, Puskesmas segera membuka rekening giro atau
tabungan biasa atas nama Puskesmas untuk menampung dana
BOK.
Nomor
rekening
tersebut dilaporkan
ke KPA
u
ntuk
penerbitan SK Alokasi Dana BOK per Puskesmas.
b. Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan
(RPK)
POA
Tahunan dan Rencana Penarikan Dana (RPD)
Setelah menerima SK Alokasi Dana BOK tahun 2015, Puskesmas
segera
menyelenggarakan
lokakarya
mini
untuk
un
RPK/POA Tahunan dan RPD.
atau
menyus
c. Permintaan Dana
Puskesmas
segera mengajukan
Surat Permintaan
Uang
(SPU)
tahap pertama sebagaimana tercantum pada lampiran 7
ke K
PA
BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. SPU dilampiri dengan:
1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahap pertama yang telah
disusun berdasarkan lokakarya mini (sebagai daftar nominatif
usulan);
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB);
- 31 ----------------------- Page 52----------------------3) Fotokopi buku rekening;
4) Fotokopi NPWP;
5) Perjanjian
Kerjasama
(PKS) yang telah disusun antara KPA
satker
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan Kepala
Puskesmas.
Untuk permintaan tahap berikutnya dapat dilakukan apabila
Puskesmas telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang
telah diusulkan
pada tahap sebelumnya
minimal
75%
dan
telah dipertanggungjawabkan dengan melampirkan SPTB yang
ditandatangani
oleh
Kepala
Puskesmas
dan
pengelola
keuangan
BOK
tingkat Puskesmas
sebagaimana
tercantum
pada lampiran 8
Sisa
dana dapat terus digunakan
untuk pelaksanaan
kegiatan
yang belum
dilaksanakan, sambil mengajukan permintaan dana
tahap berikutnya.
Pada akhir tahun anggaran, saldo dana BOK di
rekening Puskesmas harus sudah kosong (nol).
d. Pencairan
Dana dari Bank
Pengelola Keuangan BOK Puskesmas dapat mencairkan dana yang
tersedia di rekening Puskesmas sesuai dengan kebutuhan untuk
melaksanakan kegiatan berdasarkan POA Puskesmas. Pada daerah
dengan
kondisi
geografis
sulit atau
akses
ke Puskesmas
memerlukan biaya tinggi, pencairan dana dapat dilakukan untuk
periode beberapa bulan.
Penyetoran sisa dana Puskesmas ke kas negara pada tahun
berjalan menggunakan :
? Formulir SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja)
jika menggunakan mekanisme pembayaran dengan LS
sebagaimana lampiran 5
? Penyetoran yang melewati tahun anggaran
menggunakan formulir SSBP (Surat Setoran Bukan
Pajak) dengan Akun 423913 (belanja tahun anggaran
yang lalu) sebagaimana lampiran 6
e. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOK di Puskesmas
1) Transpor Perjalanan Dinas sampai dengan 8 (delapan) Jam
a) Surat
tugas/surat
perintah
tugas
perorangan
kelompok
yang dikeluarkan oleh Kepala Puskesmas atau
surat undangan atau jadwal kegiatan yang dibuat
atau
Kepala
b)
c)
d)
Puskesmas
bagi kader/petugas
kesehatan
dan
dukun
bersalin sebagaimana tercantum pada lampiran 9 dan 10.
Daftar hadir kegiatan (untuk kegiatan rapat) sebagaimana
tercantum pada lampiran 11.
Bukti penerimaan transpor lokal yang ditandatangani oleh
pegawai/penerima transpor sesuai besaran yang diterima.
Bukti dapat berupa kuitansi atau bukti penerimaan lainnya
seperti
buku
catatan pengeluaran
pengelola
keuangan,
tanda terima perorangan atau gabungan. Apabila transpor
lokal
besarannya
sesuai
dengan
at
cost,
maka
dokumen/bukti
pengeluaran
dapat
berupa
karcis/tiket
yang dikeluarkan oleh sarana transportasi tersebut. Bila
tidak ada bukti dapat diganti dengan tanda terima/kuitansi
yang
dikeluarkan
dan
ditandatangani
oleh
pemilik/pengemudi sarana transportasi tersebut, termasuk
didalamnya apabila charter atau sewa sarana transportasi
karena tidak ada sarana transportasi regular sebagaimana
tercantum pada lampiran 12, 13.
Laporan
kegiatan
secara ringkas
(diketik atau
ditulis
tangan) sebagaimana tercantum pada lampiran 14.
c)
d)
sebagaimana
transpor
lokal,
uang
harian, uang
penginapan
bila menginap,
yang
ditandatangani
oleh
pegawai
yang
melaksanakan
perjalanan sebagaimana tercantum
pada lampiran 15.
Bukti pengeluaran transpor lokal berupa karcis/tiket. Bila
bukti pengeluaran tidak ada, dapat diganti dengan tanda
terima/kuitansi yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
pemilik/pengemudi sarana transportasi tersebut, termasuk
didalamnya apabila carter atau sewa sarana transportasi
karena tidak ada sarana transportasi regular sebagaimana
tercantum pada lampiran 13.
Laporan
(diketik atau
ditulis tangan)
sebagaimana
tercantum pada lampiran 14.
- 33 -
----------------------- Page 54----------------------? Uang harian perjalanan dinas dalam kota lebih dari
8 (delapan) jam dapat dibayarkan sesuai PMK Nomor
53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2015.
? Biaya penginapan dengan besaran sesuai bukti atau
30% dari pagu penginapan di daerah tersebut jika
tidak ada penginapan atau tidak menggunakan
penginapan.
3)
Pembelian/Belanja Barang
a) Bukti
pembelian/kuitansi/faktur/bon
dari
penjual
(bi
la
ada)
yang
ditandatangani
di atas materai
Rp.3.000,00
untuk
pembelian
dengan
nilai Rp.250.000,00
sampai
dengan Rp.1.000.000,00 dan materai Rp.6.000,00 untuk
pembelian lebih dari Rp.1.000.000,00 yang distempel (bila
ada)
oleh pihak
penjual barang
(bukti pembelian
dapat
berupa
kuitansi
atau tanda
pembelian
lainnya) dengan
rincian barang yang dibeli sebagaimana tercantum pada
lampiran16.
b) Surat Setoran Pajak
(1) Pembelian Barang
Surat
Setoran
Pajak
PPN
10%
untuk
nilai bukt
i
pembelian/kuitansi/faktur/bon pembelian barang lebih
dari Rp.1.000.000,s/d
Rp. 2.000.000,dan
Setoran
untuk
a
Pajak
PPN
nilai kuitansi
10%
dan
PPh
ps
22
Surat
sebesar
1,5%
2.000.000,-.
Bil
dari
rumah
makan,
warung,
restoran,
dan
5)
Pengiriman
Resi/tanda
Pengiriman.
bukti
Administrasi Bank
Bukti
potongan
koran.
pengiriman
biaya
bila melalui
administrasi
PT.
bank/fotokopi
Pos/Jasa
rekening
f. Pencatatan/Pembukuan
1) Buku
yang harus
dimiliki oleh pengelola
keuangan
BOK
Puskesmas
adalah
BUKU
PEMBANTU
KAS
TUNAI
sesuai
lampiran
17 dan
BUKU
PEMBANTU
BANK
sebagaimana
tercantum dalam lampiran 18.
2) Setiap transaksi harus segera dicatat dalam BUKU PEMBANTU
KAS TUNAI dan SPTB sesuai lampiran 8 ditutup setiap akhir
bulan
yang
ditandatangani
oleh Kepala
Puskesmas
dan
pengelola keuangan BOK Puskesmas
3) Pencatatan dilaksanakan berdasarkan nilai yang tertera dalam
kuitansi.
4) Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti/dokumen
pertanggungjawaban keuangan.
? Seluruh
bukti transaksi/dokumen pertanggung jawaban
ASLI disimpan di Puskesmas
oleh
Kepala
:
: Menteri Kesehatan Republik Indonesia
: Eselon 1 Kementerian Kesehatan
: Sesditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak
2. Tugas :
a. Menentukan kebijakan dan strategi nasional pelaksanaan BOK;
b. Menentukan
alokasi dana
BOK
kabupaten/kota
melalui
SK
Menteri Kesehatan;
c. Menyusun
Petunjuk
Teknis Bantuan
Operasional
Keseh
atan
(Juknis BOK);
d. Melaksanakan advokasi,
sosialisasi,
koordinasi
dan
sinkroni
sasi
penyelenggaraan BOK tingkat pusat dan daerah;
e. Melaksanakan pendampingan hukum bila terjadi masalah dalam
pelaksanaan BOK;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka pembinaan
terhadap pelaksanaan BOK di daerah;
g. Melaksanakan
pengawasan
dan
pengendalian
ter
hadap
pelaksanaan BOK sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan;
dan
h. Menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan BOK.
- 36 -
BOK
2. Tugas :
a. Menjabarkan kebijakan dan strategi nasional pelaksanaan BOK di
tingkat provinsi;
b. Mengarahkan dan mengkoordinir pelaksanaan kebijakan BOK
di
si
erian
Kesehatan; dan
g. Menyelenggarakan administrasi pengelolaan BOK Dinas Kesehatan
Provinsi.
C. Tim Pengelola BOK Tingkat Kabupaten/Kota
1. Tim Pelaksana BOK Tingkat Kabupaten/Kota
a. Susunan Organisasi :
1) Penanggung Jawab
: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
/Kota
2) Ketua
: Pejabat eselon 3
3) Sekretaris
: Salah satu pejabat eselon 4
- 37 ----------------------- Page 58----------------------4) Anggota
b. Tugas :
BOK
per
3)
Puskesmas;
Melakukan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perencanaan
dan
pelaksanaan
kegiatan
BOK
Puskesmas;
Melakukan
sosialisasi
BOK
tingkat
kabupaten/kota
dan
4)
tingkat
kabupaten/kota
dan
Puskesmas;
5) Melakukan verifikasi POA Puskesmas yang akan didanai BOK;
6) Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
dalam
ran
gka
7)
penggerakan,
pembinaan dan pengendalian pelaksanaan BOK
di Puskesmas; dan
Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan BOK di
kabupaten/kota kepada Tim Pengelola BOK Tingkat Provinsi
tembusan Tim Pengelola BOK Tingkat Pusat.
bi
Menteri
Tata
ara
- 38 ----------------------- Page 59----------------------Pembayaran
dalam
Rangka
Pelaksanaan
Anggaran
Pendapa
tan
dan Belanja Negara (APBN).
Selain melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
di
atas,
Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Tingkat Kabupaten /Kota
juga melaksanakan tugas sebagai berikut:
1) Melakukan
verifikasi Surat
Permintaan
Uang (SPU) bes
erta
lampirannya;
2) Melakukan
verifikasi pertanggungjawaban
pelaksana
an
keuangan BOK dari Puskesmas (Surat Pernyataan Tanggung
jawab Belanja [SPTB]); dan
3) Bilamana diperlukan, melakukan verifikasi bukti pertanggung
jawaban pelaksanaan BOK di Puskesmas .
D. Pengelola BOK Tingkat Puskesmas
Pengelola
BOK
di Puskesmas
KPA
terdiri dari Penanggung
jawab
di
Puskesmas:
berdasarkan
dan
Surat Keputusan
Pengelola
Keuangan
BOK
dan
pengeluaran
terh
bentuk
dokum
adap
uang yang dikelolanya ke dalam Buku Kas Tunai;
b. Mempertanggung
jawabkan
dalam
en
pengeluaran (kuitansi) atas pelaksanaan kegiatan;
- 39 ----------------------- Page 60----------------------c. Melaporkan pertanggung jawaban keuangan kepada Bendahara
Pengeluaran
Satker BOK
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,
berupa
laporan
realisasi keuangan
Puskesmas
dengan
melampirkan copy bukti-bukti pengeluaran di Puskesmas yang
ditandatangani
oleh pengelola
keuangan
dan
ketua (Kepala
Puskesmas) sebagaimana tercantum pada lampiran 19;
d. Mengembalikan
sisa uang
yang tidak dapat
dipertanggung
jawabkan
kepada
bendahara
pengeluaran
pada
anggaran;
e. Memungut dan menyetorkan pajak sesuai peruntukannya; dan
f. Menyimpan
dengan
baik dan
aman
seluruh
i
pertanggung jawaban keuangan .
akhir
tahun
bukti
asl
(target
9719
Puskesmas).
b. Jumlah
Puskesmas
yang
mempublikasikan
la
poran
pemanfaatan BOK
Jumlah Puskesmas yang mempublikasikan laporan pemanfaatan
BOK di papan pengumuman Puskesmas atau kantor camat (target
7289 Puskesmas).
Laporan diperoleh secara berjenjang, secara periodik (bulanan
tiga
bulanan) dari Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Dinas
Kesehatan
Provinsi dan seterusnya
sampai
ke Kemente
,
rian
Kesehatan.
2. Dinas Kesehatan Provinsi
a. Pembinaan tingkat provinsi
Melakukan
pembinaan
ke
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kot
a
sampai ke Puskesmas meliputi administrasi keuangan dan teknis
program
minimal 2 kali
per tahun di setiap kabupaten/kota dan
masing masing minimal 2 Puskesmas di setiap kabupaten/kota
dengan salah satu kegiatannya mengikuti proses lokakarya mini.
b. Pertemuan koordinasi tingkat provinsi
Menyelenggarakan
pertemuan
koordinasi mengundang
se
luruh
dana
Laporan
cakupan
program
dikirimkan
secara
berjenjang
dari
Puskesmas
kepada
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,
Dinas Kese
hatan
Provinsi dan seterusnya sampai ke tingkat pusat.
Pelaporan
yang bersifat rutin menggunakan
format dan mekan
isme
yang telah ditetapkan meliputi:
1. Laporan kegiatan Puskesmas menggunakan format laporan yang selama
ini berlaku
2. Laporan keuangan sesuai ketentuan Sistem Akuntansi Instansi.
Selain
itu Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan
Provinsi
juga
menyusun laporan tahunan pelaksanaan BOK berdasarkan laporan yang
diterima atau sebagaimana tercantum pada lampiran 20 .
- 42 ----------------------- Page 63----------------------BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. PEMBINAAN
1.
Kesehatan
Provinsi,
Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas beserta jaringannya;
b. Lingkup pembinaan meliputi aspek teknis program
dan
aspek
manajemen di
setiap
jenjang
(Dinas
Kesehatan
Provinsi, D
inas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas);
c. Mekanisme
pembinaan
melalui verifikasi,
analisis dan
umpan
balik
laporan,
peninjauan
kegiatan
(termasuk
pelak
sanaan
lokakarya
mini),
pertemuan
koordinasi
dan
atau fasil
itasi di
lapangan; dan
d. Waktu pembinaan dilakukan secara berkala.
2.
aspek
manajemen di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas;
c. Mekanisme
pembinaan
melalui verifikasi, analisis dan
umpan
balik
laporan,
peninjauan
kegiatan
(termasuk
pelak
sanaan
lokakarya
mini), pertemuan
koordinasi
dan
atau
fasi
litasi di
lapangan; dan
d. Waktu pembinaan dilakukan secara berkala.
3.
dan
aspek
manajemen di Puskesmas; dan
c. Mekanisme
pembinaan
melalui
umpan
balik
laporan,
peninjauan
kegiatan
(termasuk
pelaks
anaan
lokakarya
mini),
pertemuan
koordinasi
dan
atau
fasi
litasi di
lapangan.
Format pembinaan tercantum pada lampiran 21.
- 43 ----------------------- Page 64----------------------B. PENGAWASAN
Kegiatan
pengawasan
adalah
kegiatan
yang bertujuan
untuk
mengurangi dan atau menghindari masalah yang berhubungan dengan
penyalahgunaan
wewenang,
kebocoran
dan
pemborosan
k
euangan
negara,
pungutan
liar, atau bentuk
penyelewengan
lainnya.
Bentuk
pengawasan
BOK
berupa
pengendalian
intern,
pengawasan
fungsional
1. Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
dan
seluruh
pegawai
(satker) untuk
memberikan
keyakinan
memadai
atas tercapainya tujuan organisasi.
2. Pengawasan Fungsional Internal
Instansi pengawas fungsional kegiatan BOK secara internal
adalah
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan dan BPKP. Instansi ini
juga bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai kebutu
han
atau
sesuai
permintaan
instansi
yang
akan
diaudit
terhadap
pemanfaatan dana BOK.
Audit
BOK
dilaksanakan
untuk
memberikan
keyakinan
tentang
pencapaian
kinerja
BOK
pada
masing-masing
tingkatan
(Kementerian Kesehatan, provinsi, kabupaten/ kota dan Puskesmas)
serta keyakinan pelaksanaan BOK telah sesuai dengan ketentuan.
Audit kinerja program BOK menggunakan 4 (empat) tepat yaitu
1)
tepat sasaran, 2) tepat waktu, 3) tepat jumlah, dan 4) tepat guna.
Selain empat tepat, audit juga melihat apakah pelaksanaan
BOK
sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku terutama petunj
uk
teknis
BOK.
3. Pengawasan Eksternal
Instansi
pengawas
eksternal
kegiatan
BOK
adalah
peng
awasan
fungsional
yang
dilakukan
oleh tim
audit keuangan
yang
berwenang, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Instansi ini juga
bertanggung
jawab
untuk
melakukan
audit sesuai
dengan
- 44 ----------------------- Page 65----------------------kebutuhan atau permintaan instansi
pelaksanaan dan pemanfaatan dana BOK.
yang
akan
diaudit
terhadap
pet
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
NILA FARID MOELOEK
- 46 ----------------------- Page 67-----------------------
Lampiran 1
Contoh RPK/POA Tahunan Puskesm
as
Puskesmas :
Tahun
No
an
Upaya
Kegiatan
Lokasi
Tenaga
Keseha
:
Sasa
Jadwal
ran
Target
Biaya
Volume
Sumber
kegiatan
Rinci
Pelak
sanaan
Pelaks
Pelaksa na
Biaya
tan
a naan
1.
spor
KM
KIA &
1. Pelayanan di
Posy A
-BdD A s/d
KB
Posyandu
s/d L
L
Posya
-6 Sep:
ndu
Posy A
12 Posy 8 or x 12
2.400.000
APBD
Posy x 1 kl x
-Tran
Tim P
Rp 25.000
-Jurim
-7 Sep:
-Tran
spor
kader
Posy
-Promkes
Posy B
-5 kader
-Dst
Posyandu
(A-L)
spor
sport
Posy
2. Pelacakan
-BdD A s/d
validasi data
s/d L
L
bumil, bulin,
-2 kader
dan bufas
Posyandu
Desa
11-12
Desa A
Nov
12 Desa 3 or x 12
1.800.000
BOK
desa x 2 kl x
-Tran
BdD
11
Rp 25.000
-Tran
kader
(A-L)
spor
3. Sweeping
-BdD A s/d
kasus bumil
s/d L
L
DO ANC K4
-1 kader
dan Pemberian
Posyandu
Fe
(A-L)
Desa
16 Nov
4. Pelayanan
BdD A s/d
ANC pd
s/d L
L
sweeping
Bumil
16 Nov
Desa A
sport
Posy
2 or x 12
BOK
desa x 1 kl x
-Tran
Rp 25.000
-Tran
BdD
11
kader
Desa A
anan
12 Desa
600.000
11
115
1 or x 115
1.150.000
Jam
bumil
bumil x 1 kl x
persal
Rp 10.000
Paket
pelay
anten
atal
kasus bumil
DO K4 dan
Distribusi Fe
Rencana Kegiatan BOK Puskesmas
Puskesmas :
Bulan
No
an
Upaya
Kegiatan
Lokasi
Tenaga
:
Sasa
Jadwal
Target
Biaya
Volume
Sumber
Rinci
sanaan
1.
spor
sport
Posy
Keseha
Pelaks
tan
a naan
ran
kegiatan
Biaya
Pelaksa na
KIA &
2. Pelacakan
Desa A
-BdD A s/d
KB
validasi data
s/d L
L
bumil, bulin,
-2 kader
dan bufas
Posyandu
Desa
11-12
Nov
12 Desa 3 or x 12
1.800.000
BOK
desa x 2 kl x
Pelak
-Tran
BdD
11
Rp 25.000
-Tran
kader
(A-L)
spor
sport
Posy
3. Sweeping
-BdD A s/d
kasus bumil
s/d L
L
DO ANC K4
-1 kader
dan Pemberian
Posyandu
Fe
(A-L)
Desa A
Desa
16 Nov
12 Desa
600.000
2 or x 12
BOK
desa x 1 kl x
-Tran
Rp 25.000
-Tran
BdD
11
kader
xxi
----------------------- Page 68----------------------Lampi
ran 2
Contoh Format Perjanjian Kerja Sama
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN TUGAS PEMBANTUAN BOK
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ...............................
DAN
KEPALA PUSKESMAS ............................
TENTANG
PELAKSANAAN BOK TAHUN 2015
NOMOR : ...........................................
__________________________________________________________
Pada hari ini, .................. tanggal ...................., bulan ..........
.. tahun dua
ribu lima belas, bertempat di ............................., yang bertanda tanga
n di
bawah ini:
I. Dr. ....................., selaku Kuasa Pengguna Anggaran Tugas Pembantuan
Bantuan
Operasional
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
.......
........
dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut untuk dan atas nama
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ..............., berkedudukan di.
.........
Kerjasama
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Perjanjian
Kerjasama
ini dimaksudkan
untuk
memperlanc
ar
penyaluran
dana
BOK
dari Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kot
a
.ke Pusat Kesehatan Masyarakat
..
(2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini agar penyaluran dana BOK dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
.ke Pusat Kesehatan Masyarakat
.. dapat dilakukan tepat sasaran, tepat waktu, tepat
jumlah.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi :
a. Penyaluran
dana
BOK
dari Satuan
Kerja
tan
Kabupaten/Kota
.. ke Pusat Kesehatan Masyarakat
b. Pelaksanaan dan Penggunaan Dana BOK di Puskesmas
Dinas
Keseha
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban:
a. Memberikan dan menolak usulan permintaan dana BOK Puskesmas
yang diusulkan oleh PIHAK KEDUA
b. Menyalurkan
dana BOK
Puskesmas
sesuai dengan
aan
PIHAK KEDUA
c. Mengawasi penggunaan dana BOK
Permint
xxiii
----------------------- Page 70----------------------d. Menerima
laporan
penggunaan
dana
BOK yang disalurkan
oleh
PIHAK PERTAMA
(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban :
a. Menyusun rencana BOK Puskesmas dalam POA Puskesmas
b. Meminta dana BOK kepada PIHAK PERTAMA dengan melengkapi
persyaratan
c. Melaksanakan kegiatan BOK sesuai dengan POA
d. Mempertanggungjawabkan dana BOK yang disalurkan oleh PIHAK
PERTAMA
e. Mengarsipkan dokumen pertanggungjawaban keuangan dana BOK.
Pasal 5
PENYALURAN DANA
(1) Dalam
gedung
rangka
yang
menunjang
bersifat
pembiayaan
promotif
pelayanan
dan
kesehatan
preventif,
di
PIHAK
luar
PERT
AMA
menyalurkan
dana ke rekening PIHAK
KEDUA
melalui ......
(.........)
tahap.
(2) Penyaluran
dana tersebut digunakan
untuk
upaya kesehatan
dan
manajemen Puskesmas yang disalurkan secara bertahap.
(3) Dana yang
disalurkan sebesar Rp. .............. (alokasi dana)
(4) Untuk menyalurkan dana sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatu
r
sebagai berikut :
a. Untuk penyaluran dana tahap pertama dibayarkan sebesar da
na
sesuai dengan SPP-LS yang diajukan PIHAK KEDUA.
b. Untuk penyaluran dana tahap berikutnya dicairkan sesuai SPP-LS
yang
diajukan oleh PIHAK KEDUA dengan menyerahkan laporan
pelaksanaan kegiatan tahap sebelumnya berupa realisasi keuangan
{laporan
realisasi
keuangan
(SPTB)
dan
dok
umen
pertanggungjawaban}.
c. Pencairan dana pada tahap dimaksud poin b dapat diajukan setelah
realisasi keuangan mencapai minimal 75%.
(5) Dalam
dana
yang
disalurkan
masih
terdapat
sisa
dari
yang
dipertanggungjawabkan/dipergunakan,
PIHAK
KEDUA
tetap
dapat
memanfaatkan dan PIHAK PERTAMA tetap menyalurkan permintaan
tahap berikutnya.
(6) Apabila
PIHAK KEDUA sampai dengan akhir tahun anggaran ti
dak
dapat mempertanggungjawabkan/menggunakan dana yang disalurkan
oleh PIHAK PERTAMA, maka sisa dana harus disetorkan ke Kas Negara
melalui
Bendahara
Pengeluaran
selambat-lambatnya
tangga
l
24
Desember 2015.
xxiv
----------------------- Page 71----------------------Pasal 6
TANGGUNG JAWAB
(1) PIHAK
KEDUA
bertanggung
jawab atas penggunaan
dana
yang
disalurkan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK
KEDUA
dalam
menggunakan
dana sebagaimana
dim
aksud
pada ayat (1) harus mengacu pada ketentuan yang ditetapkan
oleh
Kementerian Kesehatan.
(3) Dokumen
asli pertanggungjawaban
keuangan
disimpan
oleh
PIHAK
KEDUA
dan
copynya
dapat
disampaikan
kepada
PPK
Tugas
..
Pembantuan BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pasal 7
FORCE MAJEURE
(1) PIHAK
PERTAMA
dan
PIHAK
KEDUA
dibebaskan
dari hak
dan
kewajiban dari Perjanjian Kerjasama ini apabila terjadi forcemajeure.
(2) Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaankeadaan sebagai berikut:
a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor dan
kejadian-kejadian lain di luar kemampuan manusia;
b. Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang dan kejadian lain yang
ditimbulkan oleh manusia namun berada di luar kemampuan PARA
PIHAK untuk mengatasinya;
c. Perubahan kebijakan Pemerintah, yang secara langsung ataupu
n
tidak langsung
mempengaruhi
pelaksanaan
Perjanjian Kerj
asama
ini.
(3) Dalam
hal PIHAK
KEDUA
mengalami force
majeure, maka
PIHAK
KEDUA
harus
memberitahukan
kejadian
tersebut kepada
PIHAK
PERTAMA secara tertulis paling lambat dalam waktu 3 x 24 jam sejak
terjadinya ketidakmampuan dalam melaksanakan kewajibannya, yang
diketahui
oleh Pejabat yang berwenang
di tempat
terjadinya
force
PERTAMA
PIHAK KEDUA
Materai
6000
---------------
--------------------
(4) Apabila
dalam
jangka
waktu
sebagaimana
ayat (2)
kejadian force majeure
tidak diberitahukan
AMA,
maka force majeure dianggap tidak pernah terjadi.
dimaksud
kepada
PIHAK
pada
PERT
Pasal 8
S A N K S I
Apabila
pihak
kedua
tidak
menyampaikan
laporan
kegiat
an
dan
pertanggungjawaban akan dikenakan penundaan penyaluran dana untuk
kegiatan kesehatan di luar gedung
berupa pelayanan kesehatan pr
omotif
dan preventif.
xxvi
----------------------- Page 73----------------------Pasal 9
PENUTUP
(1) Hal lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian Kerja
Sama
ini akan diatur dan ditetapkan
oleh PARA
PIHAK
yang
merupakan bagian penyempurnaan/pengembangan sebagai Addendum
dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Kesepakatan
Bersama ini, serta mengikat PARA PIHAK.
(2) Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua),
masing-mas
ing
sama bunyinya di atas kertas bermaterai yang cukup serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.
PIHAK
PERTAMA
PIHAK KEDUA
Materai
6000
---------------------Catatan:
Halaman
tandatangan
angan
bermaterai pada PIHAK
dan
halaman
tandatangan
pada
PIHAK PERTAMA.
-----------------dibuat
rangkap
PERTAMA
diberikan
bermaterai
pada
2 (dua),
kepada
halaman
tandat
PIHAK
PIHAK
KEDUA
KEDUA
diberikan
xxvii
----------------------- Page 74----------------------Lampiran 3
Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
NOMOR: ...................................
Puskesmas
...........
Nama Kegiatan
...........
: .....................................................
: .....................................................
ini,
saya
bertanggung
penyusunan
selaku
Kepala
jawab
Standar
pen
Biaya
Masukan
...........................*) di luar Standar
oleh
Menteri
Keuangan.
Biaya
yang
ditetapkan
................................
..................
*) Diisi SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
xxviii
----------------------- Page 75----------------------Lampiran 4
Contoh Daftar Pengeluaran Riil
KOP SURAT
DAFTAR PENGELUARAN RIIL
Yang bertanda-tangan di bawah ini:
Nama
:..............................................................
.................................
NIP
:..............................................................
.................................
Jabatan
: .............................................................
.................................
Berdasarkan
Surat
Perjalanan
Dinas
(SPD)
................... Nomor
........................................, .........(Sesuai
............ Dengan ini kami
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan
yang tidak
dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi:
NO
tanggal,
Surat
di
Tugas)
bawah
U R A I A N
Transpor ............... (PP)
Biaya Penginapan
JUMLAH
ini
J U M L A
H
1
2
3
....
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
ini
kami
buat
dengan
sebenarnya,
untuk
...................
...,.......................2015
Pengelola Keuangan BOK Puskesmas
TA 2015
lanan Dinas
Petugas
Yang Melakukan Perja
Nama Jelas
NIP
Nama Jelas
NIP
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Puskesmas
(...........................)
NIP. ........(Jika ada)
xxix
(7)a
(8)
(9)
(10)
Diisi
TP
atau
DS
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
xxxi
----------------------- Page 78----------------------Nomor
(18)
(19)
Uraian Isian
Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP dan stempel SSPB
Diisi Tanggal diterimanya setoran oleh Bank Persepsi atau
kantor Pos dan Giro
Diisi nama dan Tandatangan Penerima di Bank Persepsi
atau kantor Pos dan Giro dengan cap
(20)
xxxii
----------------------- Page 79----------------------L
ampiran 6
Format Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
Catatan:
(*) - MAP untuk UP/TUP tahun berjalan 815111
- MAP untuk UP/TUP lewat tahun anggaran 815114
- MAP untuk Jasa Giro 423221
- MAP untuk Pengembalian Belanja tahun sebelumnya 423913
xxxiii
----------------------- Page 80----------------------Lamp
iran
7
Contoh Format
Surat
Permintaan Uang
Perihal
Yth,
Kuasa Pengguna Anggaran
Satker Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ....................
di
..
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pada bulan
dengan
ini kami
mengajukan
permintaan
uang
sebesar
Rp.
............................... .............
(....................
sebagaimana POA terlampir.
Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota
.. .
(Nama) ......................
............
NIP. ........................
...............
xxxiv
----------------------- Page 81----------------------Lampiran 8
Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja (SPTB)
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Nomor : .........................
Nama Puskesmas
: ....................................................
...........................
Alamat Puskesmas :
....................................................
...........................
Bulan
: ....................................................
...........................
Pajak
yang
BUKTI
dipun
gut
JUMLAH
ara
No
PENERIMA
Bendah
URAIAN
(Rp)
Pengel
uran
TGL
NO
PPN
PPh (Rp)
(Rp)
...
............
.. .............
............
.............. ..........
:
:
Nama/NIP
Tanggal
1. Bidan Nelly
Maksud Perjalanan
Tujuan
Posyandu
.
Kunjungan
Posyandu
rangka ..
dalam
2. Bidan Yani
3. Tuti
4. dst
5.
Pembiayaan perjalanan
dibebankan pada :
DIPA
ta
..
Tahun 2015
Satker
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Ko
..................
.. (jika ada)
xxxvi
----------------------- Page 83-----------------------
Lampiran
10
Nama Petugas
Nama Desa/Posyandu
Nelly, Amd.Keb
Yani, Amd. Kep
Tuti
dst ..
..
Tanggal
Sibaganding/Melati
Sijunjung/Purnama
Sukamulya/Mawar
9 Januari 2015
16 Januari 2015
19 Februari 2015
Kepala Puskesmas
(
NIP.
..
..)
(jika ada)
xxxvii
11
NAMA
NIP
(jika ada)
GOLONGAN
ASAL/
TEMPAT
KERJA
TANDA
TANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
xxxviii
----------------------- Page 85----------------------Lampiran 12
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor
KUITANSI
Sudah terima dari
............
Uang Sebesar
Untuk Pembayaran
: Biaya transpor dalam rangka kunjungan ...............
..................................
ke...................................................
.............................................................
Tanggal.................................2015
Terbilang
...........
...........,.....................2015
Yang meneri
ma
(Nama) ....
...............................
Rp. ...............................................
NIP........
................... (jika ada)
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor
No
Tanda Terima
Nelly
Yani
Bidan
Perawat
diterima (Rp)
Rp. 50.000,Rp. 50.000,-
3
4
Slamet
Anna
Kepala Desa
Kader
Dewi
Dst
Kader
Rp. 50.000,-
Kepala Puskesmas,
(Nama .
NIP.
..
..)
(jika ada)
xxxix
----------------------- Page 86----------------------Lampi
ran 12
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor (Boleh Tulis Tangan)
xl
----------------------- Page 87----------------------Lampiran 13
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor Sewa
xli
----------------------- Page 88-----------------------
Lampiran 14
Contoh Laporan Kunjungan/Rapat
LAPORAN
1. Dasar
:..............................
...................................
2. Tujuan Kunjungan/Rapat
:..............................
.....................................
3. Hasil Kunjungan/Rapat :
.......................................................................
..........................................
.......................................................................
..........................................
.......................................................................
..........................................
.....................
4. Kesimpulan / Saran Perbaikan :
.......................................................................
..........................................
.......................................................................
..........................................
.......................................................................
..........................................
..................., .
...................... 2015
Pelapor :
(.....................
.........)
NIP. .................
......
xlii
----------------------- Page 89----------------------Lampiran 15
Contoh Format Perincian Biaya Perjalanan Dinas
PERINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS
Lampiran SPPD
Tanggal
No
:
:
RINCIAN BIAYA
JUMLAH
KETERANGAN
1
Transport :
Rp
Pengeluaran Riil :
Rp
Uang Harian :
Rp
Uang Penginapan :
Rp
JUMLAH
Rp
Terbilang : ....................................................................
.......................................
...................................................................
.........................................
...............,..................
Telah dibayar sejumlah
ima jumlah
Rp
r
Telah mener
uang sebesa
Rp
(Nama) ...
NIP. (jika
ada)
PERHITUNGAN SPPD RAMPUNG
Ditetapkan sejumlah : Rp
Yang telah dibayar semula
Sisa kurang/lebih
: Rp
: Rp
.
.
Kepala Puskesmas
(.....................................)
NIP. .....................(jika ada)
xliii
----------------------- Page 90----------------------Lampira
n 16
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
KUITANSI
Telah diterima dari
Uang sejumlah
Terbilang
Untuk pembayaran
Lunas dibayar
2015
Yang Menerima
Nama
..........................
.............
NIP
..................
Mengetahui,
Kepala Puskesmas .......................
(Nama .
NIP.
..
..)
(jika ada)
xliv
JENIS
HARGA
TOTAL
................, ........................ 2015
Hormat Kami
( .......................)
xlv
----------------------- Page 92----------------------Lampiran 16
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
K U I T A N S I
Sudah terima dari
P E M B E L I A N
:
Pengelola Keuangan BOK Puskesmas..................
..................
Uang sebesar
Untuk pembayaran
: Rp.
: Biaya Pembelian Konsumsi dalam rangka rapat
Tanggal ..........................................
....... 2015
Terbilang
:
...................., ............................... 2015
Kepala Puskesmas
a Keuangan BOK
Nama : .........................
: ....................................
Pengelol
Nama
NIP...............................
......................................
NIP.
(
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
Nama :...............................
.........
N
N
xlvi
----------------------- Page 93----------------------Lampiran
16
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
xlvii
----------------------- Page 94----------------------Lampiran 17
Contoh Model Buku Pengelolaan Keuangan Puskesmas
BUKU KAS TUNAI
URAIAN TRANSAKSI NOMOR
TANGGAL
PENERIMAAN PENGELUARAN
KEUANGAN
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota
Nama :
NIP.
SALDO
BUKTI/KUITANSI
... ,
2015
Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas
..........
.
...
Nama :
NIP.
...
...........
.
xlviii
----------------------- Page 95----------------------Lampiran 18
Contoh BUKU PEMBANTU KAS BANK
Bulan:
. 2015
No.
Tanggal
1
Bukti
2
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
31/1/15
Jumlah
..
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota ..
Nama :
NIP.
..
... ,
2015
Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas
.........
.
...
...
Nama : .......
NIP.
....
.
xlix
----------------------- Page 96----------------------Lampira
n 19
Contoh Format Laporan Realisasi Keuangan Puskesmas
Laporan Realisasi Keuangan Puskesmas
Bulan .................. Tahun 2015
Nomor
Kegiatan
Alokasi
Realisasi
Rp
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota
Nama :
NIP.
... ,
2015
Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas
.
..
...
Nama :
NIP.
...........
.
l
----------------------- Page 97----------------------Lampiran 20
Contoh FORMAT LAPORAN TAHUNAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
III. PELAKSANAAN KEGIATAN BOK
A. Proses Perencanaan
B. Proses Penyaluran dan Pertanggung jawaban Dana BOK
C. Pemanfaatan Kegiatan
IV. CAPAIAN PROGRAM
V. REALISASI KEUANGAN
A. Total
B. Per Target MDGS
VI. PERMASALAHAN
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
li
----------------------- Page 98----------------------Lampiran 2
1
Contoh
Berikut adalah hal hal
h
dapat
mengembangkan
an
daerah
I.
Perencanaan :
a. Kelengkapan
dalam pembinaan
Dokumen
format
(SK
nya
dan
evaluasi.
sesuai dengan
Daera
Alokasi,
SK
Tim
kebutuh
Penge
lola
II.
ke
inas
III.
IV.
Kesehatan
g. Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan
h. Realisasi Keuangan
Pemanfaatan
a. Target dan Capaian Program Prioritas khususnya MDGs Bidang
Kesehatan
b. Porsi Dana BOK per Program Prioritas/Target MDGs
c. Kendala
Pembinaan
a. Supervisi/Bimbingan
Teknis/Pembinaan
ke Lapangan
Se
cara
V.
VI.
Berkala
b. Hasil Penilaian
Kendala/Permasalahan Secara Umum
Masukan/Saran
lii
Penulis
:
Anung
Sugihantono;
Kuwat
Sri
Tiodora
Sidabutar; Mayang Sari; Sakri Sab atmaja
Hudoyo;
Grace
Lovita
Tewu;
Kontributor
:
Sri Mulyani;
Isti Ratnaningsih;
Bonar
Sianturi; Lucas
C He
rmawan;
Nancy
Dian A; Sundoyo;
Naman
Suryadi;
Azmi
Salim
Latu
consina;
Suhardjono;
Ari Rabiwaldhy;;
Gusmiati;
Victorino;
Yuli
Fahrianti;
Elizabeth; Nida Rohmawati; Lovely Daisy, Mahmud Fauzi; Iqbal Djakaria;
Arif Awaludin Ashar, Tisca Yumeida; Tries Yuliastuti; Budiman Budiana,
Haeroni; Postan Andreas; Agnes Widya P;
Is Faizah; Mia Rach
mawati
Kamal; Maya Raiyan
liii