Remaja adalah segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali
dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut
Monopka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi : a) remaja awal : 12-15 tahun; (b)
remaja madya: 15-18 tahun, dan c) remaja akhir : 19-22 tahun. Sementara Salzman
mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung
(dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat
seksual, perenungan diri ,dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Perubahan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik.
Berdasarkan buku Perkembangan Peserta Didik (Sunarto, 1995:79) pertumbuhan fisik
adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. dengan kata lain, perubahan tersebut merupakan tahapa
prkembangan fisik. perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran, perubahan
proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama (primer) dan kelamin kedua
(sekunder).
Perubahan fisik juga ditandai dengan pubertas yaitu proses perubahan yang
bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan
hormon termasuk hormon seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya
dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya : remaja jadi
sering berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan
bentuk tubuhnya, dan sebagainya.
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito,1991:51) urutan
perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
panjang).
Pertumbuhan payudara.
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Menstruasi dan haid.
Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pertumbuhan tulang-tulang.
Testis (buah pelir) membesar.
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
Awal perubahan suara.
Ejakulasi (keluarnya air mani)
Bulu kemaluan yang keriting.
panjang).
Pertumbuhan payudara.
Menstruasi atau haid.
Pinggul melebar lebih lebar daripada lebar bahu.
Suaranya lebih kecil/nyaring.
panjang).
Tumbuh rambut-rambut halus di wajah(kumis).
Membesarnya jakun.
Nada suara lebih besar.
Bahu melebar lebih lebar daripada pinggul.
Jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
Otot-otot mulai tampak.
Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X TKJ I SMK
Negeri Ngraho, menurut Monopka mereka telah memasuki masa remaja madya: usia 1518 tahun. Pada usia ini telah terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam
internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan yang paling dirasakan
oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik. Menurut data hasil studi lapangan dapat
diketahui bahwa perkembangan fisik mereka sesuai dengan teori Sarlito Wirawan.
Dan berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa belum memahami
pentingnya asupan gizi termasuk sarapan.
Berdasarkan hal tersebut, siswa sudah berada tingkat pemahaman yang cukup matang.
Sehingga mereka sudah lebih cepat dan kritis saat diberi materi fisika di kelas. Namun, karena
pola makan dan asupan gizi siswa belum optimal. maka proses pemahaman materi kurang
optimal untuk tiap siswa. Hal tersebut termasuk kondisi internal siswa pada proses
pembelajaran. Sebab, murid sukses pada mata pelajaran fisika bukan hanya disebabkan
perkembangan fisik siswa kelas X TKJ I SMK Negeri Ngraho, Bojonegoro.