Banyak cara untuk mencari perhatian di tempat kerja, baik itu dari teman-teman satu tim maupun dari atasan. Siapa sih yang tak ingin kelihatan menonjol di mata orang lain. Lebih-lebih dalam konteks pekerjaan, "menonjol" bisa membantu mempercepat kemajuan karier. Namun, berhatihatilah. Keinginan yang terlalu menggebu untuk terlihat paling menonjol di antara yang lain di kantor, salah-salah bisa membuat Anda "over-acting". Bila ini terjadi, bukannya simpati atau penilaian yang positif yang Anda dapatkan melainkan justru label buruk, misalnya Anda bisa dicap sebagai penjilat. Memangnya Anda mau mendapatkan penghargaan sebagai The Most Likely to Kiss Some Boss Butt? Oleh karenanya sebelum Anda beraksi di tempat kerja, pastikan dulu Anda mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apakah Anda tipe karyawan yang sebenarnya tidak memiliki keterampilan yang jelas dalam bidang tertentu, namun pintar memanfaatkan situasi dan mencari celah untuk mempromosikan diri? 2. Apakah Anda suka membuatkan kopi untuk bos, sambil berusaha agar semua orang tahun bahwa Anda melakukannya? 3. Apakah Anda selalu merasa punya andil dan jasa atas kesuksesan orang lain, padahal kenyataannya tidak demikian, atau andil dan jasa Anda tidak sebesar yang Anda gembar-gemborkan? 4. Sebaliknya dari no.3, apakah Anda gemar mencari kesalahan orang lain untuk kegagalan pekerjaan Anda? 5. Apakah Anda punya kebiasaan mengulur-ulur waktu meeting dengan komentar-komentar panjang yang "nggak penting", sekedar untuk menunjukkan bahwa Anda ada di situ? 6. Apakah Anda suka menggosipkan teman-teman sekerja, dan menceritakan kekurangan mereka kepada atasan? 7. Apakah Anda orang terakhir yang meninggalkan kantor padahal sebenarnya tak ada alasan apapun bagi Anda untuk pulang belakangan? Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut "tidak", maka Anda memang bukan seorang penjilat. Namun, jika Anda masih ragu-ragu atau bahkan diam-diam mulai mengakui bahwa semua itu adalah kebiasaan Anda sehari-hari selama ini, maka Anda sebenarnya bukanlah karyawan yang berdedikasi seperti yang Anda pikirkan. Artinya, inilah saatnya bagi Anda untuk berubah, demi kesehatan karier Anda. Sebab, percayalah, di mana pun tak ada tempat bagi orang yang menempuh cara-cara yang bersifat menjilat dalam mengejar kemajuan karier di tempat kerja. =SEKIAN=
20 PERILAKU YANG MERUSAK KEPERCAYAAN
"Tiada kata 'saya' dalam sebuah tim," begitulah ungkapan yang sering kita dengar di tempat kerja. Namun, faktanya, selalu ada anggota tim yang cenderung ingin menonjolkan diri, merasa berperan lebih atau paling besar di antara yang lainnya. Jika sudah begini, semangat tim pun menjadi rusak. Hubungan antaranggota diwarnai dengan ketidakpercayaan. Akibatnya, dikerja dan produktivitas pun terganggu. Kita semua bisa menghindari hal itu terjadi, dengan menjauhkan diri dari sikap-sikap dan perilaku-perilaku yang bisa merusak kepercayaan orang lain terhadap diri kita. Apa saja itu? 1. Gagal menepati janji-janji, persetujuan dan komitmen 2. Mengutamakan kepentingan diri sendiri 3. Semua hal ingin dilakukan sendiri, dan menolak pendelegasian 4. Tidak konsisten antara perkataan dan perbuatan 5. Pelit berbagi informasi penting 6. Menyembunyikan kebenaran 7. Suka menyalahkan orang lain, dan berusaha menutupi kesalahan sendiri 8. Lebih senang menghakimi dan mengkritik ketimbang memberikan umpan balik yang konstruktif 9. Tak mampu menjaga rahasia dan justru senang menggosipkan orang lain 10. Membatasi kesempatan orang lain untuk ikut berkontribusi atau terlibat dalam pengambilan keputusan 11. Meremehkan bakat, pengetahuan dan keterampilan orang lain 12. Ogah mendukung pengembangan profesional orang lain 13. Menolak dinilai oleh kolega 14. Menolak berkompromi dengan argumentasi orang lain; mau menang sendiri 15. Tertutup 16. Lebih menyenangi sarkasme ketimbang humor 17. Tidak mengakui kekurangan dan tak mau minta bantuan orang lain 18. Menganggap saran dan kritik orang lain sebagai serangan terhadap pribadi 19. Tak banyak berkontribusi dalam berbagai meeting tim, dan malah cenderung mengganggu 20. Menggalang kelompok kecil untuk "melawan" keputusan tim. =SEKIAN=
MEMBANGUN KEPEMIMPINAN HR YANG KUAT
1. Clarity Menjadi praktisi atau apalagi pemimpin HR pertama kali dituntut kejernihan cara berpikirnya. Jangan plin-plan, janga "lembek". Banyak orang HR sekarang ini tidak bisa tegas dengan pendiriannya sehingga hanya mengikuti saja apa kata CEO. 2. Vision HR harus tahu apa kebutuhannya sesuai ke mana arah perusahaan. 3. Passion Passion datang setelah visi dirumuskan dengan jelas. Passion membuat orang percaya pada apa yang dilakukannya, dan kepercayaan tersebut merupakan garansi untuk sukses. 4. Courage Memberikan dorongan, memotivasi dan membuat karyawan bekerja dengan penuh semangat merupakan tugas mulia HR. Banyak karyawan yang melakukan pekerjaannya sekedar mencari aman, dan peran HR-lah untuk membuat mereka mampu bekerja dengan keberanian mengambil risiko. 5. Follow-up Segala program, rencana, keputusan tidak akan berarti apa-apa kalau tidak ada tindak lanjut. Ini memang suatu yang kadang justru terasa lebih berat ketimbang ketika membicarakannya. Di atas kertas, berbagai program bisa sangat menarik, tapi adanya tindak lanjut akan membuatnya menjadi jauh lebih menarik. 6. Delegate Jangan melakukan banyak hal sekaligus, dan jangan melakukan semuanya sendirian. Delegasikanlah pekerjaan yang bisa didelegasikan. Orang yang tidak bisa mendelegasikan pekerjaan adalah orang yang tidak tergorganisasi. 7. Be consistent Seorang pemimpin yang baik tidak mengenal kata "mood". Kalimat terburuk adalah, "Hari ini saya sedang tidak mood untuk mengerjakan itu." Pastikan Anda seorang yang konsisten. 8. Look out for talent. Kalau Anda seorang pemimpin HR, kenali talent yang ada di kantor. Siapa cocok di bidang apa. Tapi, ada satu prinsip yang perlu dipegang. Ibaratnya, ada orang yang berbakat menjadi pemain bola, ada yang berbakat menjadi rocker, tapi semua orang harus bisa menjadi manajer. 9. Command Pastikan Anda memiliki sistem rantau komando yang jelas. Sehingga jika terjadi kesalahan tidak saling menuding siapa yang bertanggung jawab. 10. Pay them well Kepemimpinan Anda belum lengkap jika belum mempertimbangkan soal kelayakan dalam menggaji karyawan. Pay them well! =SEKIAN=
MENDONGKRAK NILAI DENGAN IDE
"Ada ide?" ujar seorang bos kepada anak buahnya dalam sebuah rapat. Sejenak ruangan senyap. Ada yang menunduk, ada yang saling pandang. Hingga akhirnya, seperti tampak pada sebuah tayangan iklan produk vitamin, seorang karyawan dengan mantap dan penuh percaya diri bangkit dari duduknya seraya mengatakan, "Ada, Pak!" "Ada (ide)" tentu hanyalah jawaban pertama. Selanjutnya, bagaimana cara yang baik untuk menyampaikan ide tersebut, agar apa yang telah tersusun di benak kita dipahami oleh orang lain, terutama dalam hal ini, bos kita? Kita tentu tidak mau, hanya karena salah menyampaikan, ide kita terdengar acak-adul sehingga bukannya menambah poin plus kita di mata bos dan teman-teman sekantor. Melainkan, sebaliknya, mempermalukan kita dan ujung-ujungnya mengganggu perkembangan laju karir kita! Menurut CEO AchieveGlobal, sebuah lembaga pelatihan dan konsultasi internasional, Sharon Daniels, feedback yang insightful dan ide-ide tidak hanya meningkatkan nilai seseorang bagi organisasi, tapi juga membuka pintu bagi perkembangan karir bagi yang bersangkutan. "Tentu saja, berdiri di depan orang yang memiliki kontrol terhadap masa depan perusahaan bukanlah sesuatu yang mudah, tapi bagi yang bisa melakukannya, imbalannya sangat berarti," ujar Daniels. Dalam iklim bisnis yang berubah cepat dan hiper-kompetitif, ide-ide kreatif, cemerlang dan inovatif dari karyawan maupun manajer selalu ditunggu oleh top leader. "Manajer dan karyawan yang baik adalah mereka yang mengetahui nilai yang bisa mereka berikan untuk organisasi, dan tahu cara-cara yang benar untuk menyampaikan ide-ide mereka," tambah dia. Daniels memberikan 6 tips untuk membantu kita bagaimana sebaiknya menyampaikan ide kepada atasan: 1. Know your role Anda harus tahu di mana posisi Anda. Perlihatkan rasa hormat dan penghargaan baik pada orang yang levelnya di bawah Anda maupun di atas. Sebaliknya, dapatkan juga sikap yang sama dari orang lain dengan cara menghargai dan mendukung ide mereka. 2. Get results Mantapkan kredibilitas dengan pencapaian hasil-hasil melalui kinerja Anda. Bangunlah komitmen dalam tim kerja Anda, beri rasa percaya diri pada tim Anda. 3. Manage up Semua karyawan, manajer, supervisor harus belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif kepada manajemen senior. Pelajari gaya bos Anda dan pastikan pendekatan seperti apa yang dia suka. 4. Provide your rationale Pikirkan isu besarnya, siapkan diri untuk mempertahankan pemikiran Anda, tapi harus tetap fleksibel dengan masukan dan saran dari orang lain. 5. Follow the chain of command Dalam organisasi besar dengan hierarki yang bertingkat-tingkat, sampaikan terlebih dahulu ide Anda kepada manajer/supervisor yang berada tepat di atas Anda, untuk mendapatkan masukan awal. Selebihnya, Anda bisa datang bersama manajer/supervisor tersebut untuk mendiskusikan ide Anda dengan bos. 6. Keep your eye on the goal Ingat bahwa tujuan Anda tak lain meningkatkan kinerja organisasi, dan bukan sekedar ide Anda diterima. =SEKIAN=
MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG LEBIH BAIK
Pengusaha dan karyawan harus bekerja sama untuk menghasilkan kerja yang efisien dan produktif. Kedengarannya begitu sederhana, karena memang begitulah seharusnya. Tapi, hubungan harmonis yang ideal seperti itu bukanlah sesuatu yang otomatis, melainkan harus diupayakan. Berikut tips bagi pihak karyawan untuk membantu menciptakan tempat kerja yang lebih baik. 1. Meminta feedback dan klarifikasi. Jika Anda merasa tidak yakin apakah Anda telah mengerjakan dengan baik suatu proyek, jangan biarkan kegelisahan memperburuk tingkah laku Anda. Jadikan itu sebagai dorongan untuk proaktif meminta feedback untuk memastikan Anda menentukan langkah selanjutnya. Para manajer biasanya sibuk dan tidak menyadari mereka telah lupa menilai pekerjaan Anda. Dengan kata lain, mereka tidak selalu mengambil inisiatif dalam memberi Anda feedback. Usahakan tetap menjaga jalur komunikasi. 2. Waspadai yang sedang terjadi. Jika perusahaan tampak sedang membuat sejumlah perubahan besar yang kemungkinan tidak melibatkan Anda, jangan diam berpangku tangan. Ketahui betul situasinya dan buatlah keputusan, apakah Anda akan menunggu atau mencari posisi baru. Restrukturisasi mungkin memang suatu keharusan, tapi tidak harus menjadi mesin yang menentukan takdir Anda di tempat kerja. 3. Selalu membuat bos senang, ketika Anda bisa. Tak ada yang suka dengan penjilat, tapi ada cara untuk senantiasa membuat supervisor Anda senang, yang harus dipelajari dan dipraktekkan untuk mendapatkan kepuasan dalam karir dan pekerjaan. Menjadi pribadi yang menyenangkan, suka menolong dan mudah bekerja sama sangat membantu Anda di tempat kerja. Ada saat tertentu ketika bos tidak senang atau marah. Jika Anda tidak bisa bertoleransi dengan situasi buruk semacam itu, Anda akan menemui kesulitan. 4. Memanfaatkan momen evaluasi. Evaluasi pada dasarnya merupakan sesi temu-langsung dengan supervisor berkaitan dengan kinerja terbaru Anda. Jika review yang Anda terima berisi komentar-komentar negatif yang membuat Anda merasa bersalah, jadikanlah petunjuk untuk memperbaiki diri sehingga review berikutnya lebih positif. Jika Anda tidak setuju (dengan penilaian itu), ungkapkan dengan baik. Atau, karena evaluasi datang setahun sekali, mengapa tidak membuat langkah antisipasi? 5. Percayai insting Anda Sebagian orang memiliki insting-insting yang baik, tapi kadang-kadang orang menolak insting mereka sendiri --biasanya karena kenyataan yang sulit diterima. Jika Anda merasakan keraguan pada pekerjaan, Anda bisa meninggalkannya, atau mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menemukan pekerjaan lain. Lebih baik keluar (dari pekerjaan) atas kemauan sendiri daripada ada sesuatu yang memaksa Anda melakukannya. =SEKIAN=
TIPS MEMBANGUN MOTIVASI
Ciptakan Sensasi Ciptakan sesuatu yang dapat "membangunkan" dan membangkitkan gairah saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 miliar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat untuk berkarya lebih baik lagi. Kembangkan terus tujuan Anda Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu memerlukan tantangan yang lebih besar. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda. Tinggalkan teman yang tidak perlu Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa pada perubahan yang lebih baik. Hampiri bayangan ketakutan Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Datang dan nikmati rasa takut dengan mencoba mengatasinya. Saat berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik. Optimis dan rasa senang Jangan pernah terbebani dengan tujuan hidup. Coba nikmati hidup dan jalani yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda suka merasa "tidak suka" rasanya motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki. Teruslah berlatih Tidak bisa tidak, Anda harus berjalan terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Ciptakan hasrat Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata. Bicarakan rencana Anda Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas. Ciptakan keseimbangan mental Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus. Ambil sebuah langkah kecil Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan dengan segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapai tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari. =SEKIAN=