Makalah Psikologi Behavior
Makalah Psikologi Behavior
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian teori behavioristik dan landasan filosofinya
Mengetahui keunggulan dan kelemahan behavioristik
Manfaat teori behavioristik dalam mewujudkan tujuan belajar dan
pembelajaran yang sesungguhnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pavlov
2.
Thorndike
3.
Watson
4.
Clark Hull
5.
6.
Skiner
Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa
tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di
sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjan
kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur
departemen fisiologi pada institute of Experimental Medicine dan memulai
penelitian mengenai fisiologi pencernaan. Ivan Pavlov meraih penghargaan nobel
pada bidang Physiology or Medicine tahun 1904. Karyanya mengenai
pengkondisian sangat mempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karya
tulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan Conditioned Reflexes(1927).
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang
ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang
asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang
sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Eksperimen-eksperimen yang
dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan
behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya.
Untuk memahami teori kondisioning klasik secara menyeluruh perlu dipahami
ada dua jenis stimulus dan dua jenis respon. Dua jenis stimulus tersebut adalah
stimulus yang tidak terkondisi (unconditioned stimulus- UCS ), yaitu stimulus
yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa didahului dengan
2.1.2
c.
Hukum akibat(law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung
diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika
akibatnya tidak memuaskan. Hukum ini menunjuk pada makin kuat atau makin
lemahnya koneksi sebagai hasil perbuatan. Suatu perbuatan yang disertai akibat
menyenangkan cenderung dipertahankan dan lain kali akan diulangi. Sebaliknya,
suatu perbuatan yang diikuti akibat tidak menyenangkan cenderung dihentikan
dan tidak akan diulangi.
Selain tiga hukum di atas Thorndike juga menambahkan hokum lainnya dalam
belajar yaitu Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response), Hukum Sikap ( Set/
Attitude), Hukum Aktifitas Berat Sebelah ( Prepotency of Element), Hukum
Respon by Analogy, dan Hukum perpindahan Asosiasi ( Associative Shifting).
2.1.3
2.1.4
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respons
untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. Dalam hal ini, ia sangat
terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Bagi
Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat
terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori Hull
mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemenuhan kebutuhan biologis
adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia.
Sehingga stimulus dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan
biologis, walaupun respons yang mungkin akan muncul dapat bermacam-macam
bentuknya. Dalam kenyataannya, teori-teori demikian tidak banyak digunakan
dalam kehidupan praktis, terutama setelah Skinner memperkenalkan teorinya.
Hingga saat ini, teori Hull masih sering dipergunakan dalam berbagai
eksperimen di laboratorium.
2.1.5
tetap. Ia juga mengemukakan agar respons yang muncul sifatnya lebih kuat dan
bahkan menetap, sehingga diperlukan berbagai macam stimulus yang
berhubungan dengan respons tersebut. Guthrie juga percaya bahwa
hukuman(punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar.
Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan
dan perilaku seseorang. Setelah Skinner mengemukakan dan mempopulerkan
pentingnya penguatan (reinforc/ement) dalam teori belajarnya, sehingga
hukuman tidak lagi dipentingkan dalam belajar.
Menurut Guthrie, tingkah laku manusia itu secara keseluruhan merupakan
rangkaian tingkah laku yang terdiri atas unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini
merupakan respon-respon dari stimulus sebelumnya dan kemudian unit respon
tersebut menjadi stimulus yang kemudian akan menimbulkan respon bagi unit
tingkah laku yang berikutnya. Prinsip belajar pembentukan tingkah laku ini
disebut Law of Association.
Menurut Guthrie, untuk memperbaiki tingkah laku yang buruk harus dilihat dari
deretan unit-unit tingkah lakunya, kemudian diusahakan untuk menghilangkan
atau mengganti unit tingkah laku yang tidak baik dengan tingkah laku yang
seharusnya.
Ada tiga metode pengubahan tingkah laku menurut teori ini yaitu:
a)
b)
c)
2.1.6
Penguatan (Reinforcement)
Hukuman
2) Partial Reinfocement
Penguatan diberikan dengan menggunakan jadwal tertentu.
Jadwal Rasio Tetap (Fixed interval Schedule FI), yaitu pemberian
penguatan berdasarkan frekuensi atau jumlah respon/tingkah laku tertentu
secara tetap. Contoh: Guru TK berkata, Jika kalian sudah selesei mengerjakan
10 saol, kalian mendapat hadiah permen. Tanpa peduli jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut. Siswa mampu menyelesaikan 10
soal (jumlah perilaku yang diharapkan) dan mendapat hadiah permen
(merupakan satu penguatan). Dalam pembelajaran, pelaksanaan penguatan ini
dapat ditingkatkan jumlah perilakunya secara bertahap, misalnya meningkat
mulai 5 soal dapat dikerjakan mendapat satu penguatan (FR-5), meningkat
menjadi 10 soal mampu dikerjakan satu penguatan (FR-10), dan seterusnya.
Akhirnya, pesrta didik diharapkan mampu mengerjakan banyak soal dengan satu
penguatan atau bahkan tanpa adanya penguatan.
Jadwal Internal Tetap (Fixed Interval Schedule-FI), penberian penguatan
berdasarkan jumlah waktu tertentu secara tetap. Dalam, FI jumlah waktunya
yang tetap. Contoh ini sangat ocok digunakan seorang ibu untuk melatih anak
kecilnya agar mengurangi kebiasaan makan atau minum susu berlebihan. Ibu
berkata pada susternya, Si Badu hanya diberikan susu setiap 1 jam sekali. Jadi,
meskipun Si Bedu menangis, karena belum 1 jam, suster tidak boleh
memberikan susu. Minum susu setiap 1 jam (perilaku yang diharapkan) dan
pemberian susu oleh suster (penguatan yang diberikan). Jumlah waktu bisa
ditingkatkan nenjadi setiap 2 jam (FI-2), 3 jam (FI-3) sampai akhirnya menjadi 4
sekali (FI-4).
Keefektifan Hukuman
3)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan
bahwa Teori Belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada
tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon,serta memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon
terhadap lingkungan,pengalaman dan latihan yang akan membentuk prilaku
mereka. Adapun Tokoh penting yang berpengaruh dalam teori belajar
behavioristik secara teori antara lain adalah : Pavlov,Skinner,E.L.Thorndke,
E.R.Guthrie, Clark Hull,dan watson. Dari semua pendukung Teori behavioristik,
Teori Skinnerlah yang paling besar pengaruhnya. Program-program pembelajaran
seperti Teaching Machine, Pembelajaran berpogram, modul, dan programprogram pembelajaran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulusrespons serta mementingkan faktor-faktor penguat (reinforcement).
3.2 Saran
Dari makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon
pendidik agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.