Mekanisme Pembangunan Laboratorium
Mekanisme Pembangunan Laboratorium
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, mengamanahkan 8 (delapan) standar pendidikan nasional
yang salah satunya adalah sarana dan prasarana. Implementasinya
adalah upaya peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan,
khususnya pada sekolah menengah atas (SMA) sekolah Menengah
kejuruan (SMK)
Dalam rangka menguatkan substansi pembelajaran sains kepada siswa
SMA dan SMK diperlukan suatu media yang memudahkan bagi siswa
tersebut untuk memahami sains secara menyeluruh (holistik). Oleh
karena itu berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, setiap satuan
pendidikan diwajibkan memiliki ruang laboratorium.
B. TUJUAN
Tujuan pembangunan Ruang Laboratorium melalui DAK Bidang
Pendidikan Menengah adalah untuk memenuhi kebutuhan
Ruang Laboratorium Sains beserta perabotnya pada SMA
maupun SMK.
LAB IPA
ASPEK BANGUNAN
1. LAB. FISIKA
FUNGSI DAN KARAKTERISTIK RUANG
P (m) L (m)
Ruang Praktek
12
Ruang Persiapan
5,5
Ruang Gelap
2,5
2. LAB. KIMIA
FUNGSI DAN KARAKTERISTIK RUANG
P (m) L (m)
Ruang Praktek
12
Ruang Persiapan
5,5
3. LAB. BIOLOGI
FUNGSI DAN KARAKTERISTIK RUANG
P (m) L (m)
Ruang Praktek
12
Ruang Persiapan
DENAH
LAB. FISIKA
DENAH
LAB. KIMIA/BIOLOGI
DENAH
LAB. BIOLOGI
SKALA 1 : 100
1 Bh.
1 Bh.
1 Bh.
6 Bh.
16 Bh.
1 Bh.
700
11
7
1 Bh.
1 Bh.
1 Bh.
6 Bh.
9
11
SELASAR
900
200
PERABOT
1. Whiteboard
2. Meja Guru (1/2 biro )
3. Kursi Guru
4. Meja Demonstrasi
5. Meja Praktik Siswa
TA M PA K S A M P I N G
Tampak Samping
DENAH PONDASI
Jarak sengkang maksimum (s1) untuk balok anak adalah 2/3 tinggi balok
anak atau 20 cm. Diambil yang terkecil.
e. Hubungan kolom, balok sloof/balok pengikat dengan pondasi setempat dari beton
bertulang.
Tulangan memanjang balok sloof menerus melewati kolom dan ditekuk ke atas.
Tulangan memanjang kolom terus menerus masuk ke pondasi setempat dan
ditekuk ke kanan dan ke kiri di dalam telapak pondasi.Tulangan sengkang kolom
melewati balok sloof dengan jarak sengkang seperti terlihat pada gambar berikut.
f. Perkuatan Gunungan
Tanpa perkuatan, pasangan gunung-gunung rentan terhadap gaya horizontal, bangunan
mudah roboh. Banyak kecelakaan terjadi karena bata gunungan lepas dan menimpa
penghuni saat gempa.
LAB IPA
ASPEK PERABOT