Anda di halaman 1dari 3

Turbin francis

Turbin francis adalah turbin hidrolik yang paling populer. Turbin ini adalah jenis yang paling
dapat diandalkan untuk pembangkit listrik tenaga air. Turbin Francis menyumbang sekitar 60
persen dari kapasitas PLTA global, terutama karena dapat bekerja secara efisien di bawah
berbagai kondisi operasi. Turbin Francis beroperasi pada ketinggian head air 40-600 m dan
terutama digunakan untuk produksi listrik.
Generator yang paling sering menggunakan jenis turbin, memiliki output daya yang umumnya
berkisar hanya beberapa kilowatt sampai 800 MW, meskipun instalasi Pembangkit Listrik Mini
Hidro (PLTMH) mungkin lebih rendah. Penstock (pipa input) diameter antara 0,91 meter dan
10,06m.
Kisaran kecepatan turbin adalah 83-1000 rpm.
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu air masuk ke roda
jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam suddu pengarah diubah sebagai
kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimamfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya
pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum
mungkin.
Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam dalm air. Air yang masuk
kedalam turbin dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin (schact) atau melalui sebuah
rumah yang berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang
dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah. Pembukaan
sudu pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan pengatur dari oli tekan(gobernor
tekanan oli), dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa diperbesar
atau diperkecil.
Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan
kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan
tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah
dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya. Pipa isap pada turbin ini mempunyai fungsi
mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.

Turbinpleton

Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama
mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan perubahan
seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancran atau nosel.

Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk ennnrgi kinetik. Pada waktu melewati roda
turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan sebagian kecil energi terlepas dan
sebagian lagi digunakan untuk melawan gesekan dengan permukaan sudu turbin
Turbin pelton terdiri dari dua bagian utama yaitu :
v

Nosel

Roda jalan.

Nosel mempunyai beberapa fungsi yaitu:


1. Mengarahkan pancaran air ke sudu turbin.
2. Mengubah tekanan menjadi energi kinetik.
3. Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.
Jarum yang berada pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan mengkonsentrasikan air
yang terpancar di mulut nosel. Panjang jarum sangat menentukan tingkat konsentrasi air, makin
panjang jarum air makin terkonsentrasi.
Untukturbin pelton dengan daya kecil, debit bisa diatur dengan hanya menggeser kedudukan
jarum sudu. Untuk instalasi yang lebih besar harus menggunakan dua buah sistem pengaturan
atau lebih,
Tujuan pengaturan ini adalah untuk menghindari terjadinya tekanan tumbukan yang besar dalam
pipa pesat yang timbul akibat penumpukkan nosel secara tiba-tiba ketika beban turbin berkurang
dengan tiba-tiba.
Untuk mengurangi putaran turbin pada kondisi atas, pembelokkan pancaran akan berayaun
kedepan jarum nosel terlebihdahulu sehingga pancaran air dari nosel berbelok sebagian.

Turbin

TURBIN KAPLAN
Sesuai dengan persamaan euler, maka makin kecil tinggi air jatuh yang tersedia,makin sedikit
belokannya aliran air di dalam sudu jalan. Dengan bertambahnya kapasitas air yang masuk ke
dalam turbin, maka akan bertambah besar pula luas penampang salauran yang dilalui air, dan
selain itu kecepatan putar yang demikian bisa ditentukan lebih tinggi. Kecepatan spesifik
bertambah,kelengkungan sudu, jumlah sudu, dan belokan aliran air di dalam sudu berkurang.

Pada permulaan sekali disaat pengembang pusat tenaga sungai, turbinnya menggunakan roda
baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang dituang.
Untuk tempat pusat listrik tenaga sungai harus dihitung lebih dahulu besarnya perubahan tinggi
air jatuhnya sepanjang tahun. Dan aliran sungai tersebut bisa diatur dengan memakai bendungan.
Makin besar kapasitas air yang mengalir pada saat air tinggi, akan makin tinggi air jatuh yang
bisa dimamfaatkan, karena tinggi permukaan air atas adalah konstan sedangkan air kelebihan
pada permukaan air bawah akan naik.
Turbin yang bekerja pada kondisi tinggi air jauh yang berubah-ubah mempunyai kerugian,
karena dalam perencanaan sudu turbin telah disesuaikan bahwa perpindahan energi yang baik
hanya terjadi pada titik normal yaitu pada kondisi perbandingan kecepatan dan tekanan yang
tertentu. Bila terjadi penyimpangan yang besar baik ke atas maupun ke bawah, seperti yang
terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, randamen roda baling-balingnya turbin cepat atau
lambat akan turun.
Keuntungan turbin baling-baling dibandingkan dengan turbin francis adalah kecepatan putarnya
bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian roda turbin bisa dikopel langsung dengan langsung
dengan generator dan ukurannyapun lebih kecil.
RODA JALAN TURBIN KAPLAN : KONTRUKSI DAN KEADAAN ALIRAN AIR
Konstruksinya bisa dibedakan, sampai dengan alat pengarah pada hakekatnya sama dengan
turbin francis dan pada leher poros terdapat sekitar 4 sampai 8 buah kipas sudu yang dapat
diputar.

Kipas sudu pada gambar Diatas ini sama seperti baling-baling atau sayap pesawat terbang yaitu
membawa aliran dengan belokan yang hanya sedikit. Bila untuk pesawat terbang maksudnya
adalah supaya dari gaya dorong yang ada bisa didapatkan gaya ke atas, dengan tahanan yang
sedikit mungkin. Tetapi pada turbin kaplan maksudnya adalah untuk mendapatkan gaya
tangensial yang bisa menghasilkan torsi pada pada poros.

Anda mungkin juga menyukai