Anda di halaman 1dari 35

1

PERNIKAHAN DALAM ISLAM


------------------------------------------------I. PENGERTIANNYA.
A. MENURUT BAHASA:
=
= Kawin = Ikatan
B. MENURUT SYARA ( Hukum Islam )
Ialah aqad (Ijab Qabul) antara wali dengan mempelai laki dengan ucapan tertentu dan memenuhi
syarat dan rukunnya.
C. DALAM PENGERTIAN LUAS
Pernikahan ialah suatu ikatan lahir batin antara se
orang laki2 dengan seorang perempuan untuk hidup berketurunan yang dilangsungkan menurut
ketentuan syariat Islam.
D. DALAM U U PERKAWINAN NASIONAL
FASAL 1 BAB 1 NOMOR 1 TH 1974.
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.

II. DASAR DAN HUKUM


Pada dasarnya pernikahan merupakan suatu hal
Yang diperintahkan dan dianjurkan oleh syara.
Al-Quran surat Arrum ayat 21.





. Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung
dan
merasa
tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.

Surat Annisa ayat 3



, Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil[265], Maka
(kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak
yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.
[265] berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam
meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan
lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266]
Islam memperbolehkan poligami dengan
syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat Ini
poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh
para nabi sebelum nabi Muhammad s.a.w. ayat Ini
membatasi poligami sampai empat orang saja.

RUKUN NIKAH

1. Aqad ( ijab qabul )


2. W a l i
3. S a k s i
4. Mem
play
* Syarat-syarat Ijab:
1. Dengan kata-kata tertentu dan tegas yaitu diambil
dari kata inkah atau tazwij atau terjemahannya.
2. Diucapkan oleh wali atau wakilnya.
3. Tidak dibatasi oleh waktu tertentu. Misal 1 th,1bln
dsb.
4.Tidak dengan kata2 sindiran termasuk tulisan yang
tidak diucapkan.
5. Tidak digantungkan dengan sesuatu hal.
6. Ijab harus didengar oleh pihak2 yang bersangkutan baik berakad maupun saksi2.
* Syarat-syarat Qabul:
1. Dengan kata2 tertentu dan tegas.
2. Diucapkan oleh memplay laki atau wakilnya.
3. Tidak dibatasi olehy waktu tertentu.
4. Tidak dengan kata2 sindiran atau tulisan yang
tidak diucapkan.
5. Tidak digantungkan oleh sesuatu hal.
6. Berurutan dengan ijab.
7. Diucapkan dalam suatu majlis dengan ijab.
8. Sesuai dengan ijab.
9. Harus didengar oleh pihak2 yang bersangkutan.

* Syarat-syarat wali / saksi:

1. Islam
2. Balig
3. Berakal
4. Laki2
5. Adil
* Macam2 wali:
1. Wali Nasab: wali nikah karena pertalian nasab
dengan mempelai perempuan.
2. Wali Mutiq: karena memerdekakan.
3. Wali Hakim: dilakukan oleh penguasa.
4. Wali Muhakkam: laki2 yang diangkat oleh kedua mempelai karena tidak ada wali nasab,
mutiq, hakim.
* Urutan Wali Nasab:
1. A y a h
2. Kakek ( ayahnya ayah )
3. Ayah kakek ( dan seterusnya )
4. Sdr laki2 sekandung
5. Sdr laki2 seayah
6. Anak laki2 sdr laki2 sekandung
7. Anak laki2 sdr laki2 seayah
8. Paman (sdr ayah sekandung)
9. Paman ( sdr ayah seayah)
10. Anak laki paman sekandung
11. Anak laki paman seayah
12. Sdr kakek (sdr bapaknya ayah sekandung)
13. Sdr kakek (sdr bapaknya ayah seayah)
14. Anak laki2 sdr kakek sekandung

15. Anak laki2 sdr kakek seayah .


* Syarat2 mem play:
1. Memplay laki:
# Islam
# Jelas laki2
# Tertentu orangnya
# Tdk sedang ihram haji / umrah
# Tdk mempunyai istri 4 termasuk istri yang
Sedang menjalani iddah talak raji
# Tdk punya istri yang haram dimadu dgn
Mempelai perempuan termasuk istri yang
Masih menjalani iddah talak raji
# tdk dipaksa
# Bukan mahram memplay perempuan
2. Memplay Perempuan:
* Islam (ahlul kitab)
* Jelas perempuan
* Tertentu orangnya
* Tdk sedang ihram haji / umrah
* Tdk bersuami
* Tdk dipaksa
* Bukan muhrim memplay laki2
* MAHAR ( MASKAWIN )
Mahar atau maskawin adalah suatu yang
diserahkan oleh calon suami kepada calon istri
dalam rangka akad pernikahan antara kedua

nya sebagai lambang kecintaan calon suami terhadap calon istri serta keredlaan calon istri menjadi istrinya.
Al-Quran Surat Annisa ayat 4.

. Berikanlah maskawin (mahar) kepada


wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan[267].
Kemudian jika mereka menyerahkan
kepada kamu sebagian dari maskawin itu
dengan senang hati, Maka makanlah
(ambillah)
pemberian
itu
(sebagai
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.
4

[267] pemberian itu ialah maskawin yang


besar
kecilnya
ditetapkan
atas
persetujuan
kedua
pihak,
Karena
pemberian itu harus dilakukan dengan
ikhlas.

CAPITA SLEKTA
PANDANGAN ISLAM TENTANG:
1. KELUARGA BERENCANA ( KB )
2. INSEMINASI BUATAN PADA MANUSIA
3. ASURANSI JIWA
4. ADOPSI
======================================
* KELUARGA BERENCANA ( KB )
Pengertian.
KELUARGA: Suatu kesatuan sosial yang terkecil di dalam masyarakat yang diikat oleh tali perkawinan yang

syah yaitu keluarga inti yang terdiri dari suami,istri


dan anak.
KB: Istilah resmi yang dipakai didalam lembaga ne
gara kita seperti BKKBN.
Istilah umum dunia Internasional: Family Planing.
Istilah Arab:
(pengaturan keturunan atau kelahiran)
Bukan:
(Birth control : pembatasan kelahiran)
HUKUM BER KB.
Didalam Al-Quran dan Hadits tidak ada nas yang sharih
Yang melarang dan memerintahkan untuk ber KB, oleh

Karena itu hukum ber-KB harus dikembalikan kepada


kaedah (hukum Islam) yang mengatakan:

.
Artinya: pada dasarnya segala sesuatu atau perbuatan itu
hukumnya adalah mubah, kecuali ada nash atau dalil
yang menunjukkan keharamannya.
Bahkan kadang2 bisa berubah dari mubah menjadi
sunat, wajib, makruh dan haram, sesuai dengan situasi dan
kondisi individu yang bersangkutan dan juga
memperhatikan perubahan zaman tempat dan keadaan
masyarakat / Negara. Sesuai dengan kaidah fiqhiyah
(Hukum Islam) :

.
Artinya: Hukum itu bisa berubah sesuai dengan perubahan
zaman, tempat dan keadaan.
* AYAT2 AL-QURAN YANG DAPAT DIJADIKAN
DALIL UNTUK BER- KB:
Surat Annisa ayat 9:




Dan hendaklah takut kepada Allah orangorang
yang
seandainya
meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
yang
mereka
khawatir
terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah

10

dan
hendaklah
mereka
perkataan yang benar.
Surat Luqman ayat 14:

mengucapkan

Dan kami perintahkan kepada manusia


(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan
lemah
yang
bertambahtambah,
dan
menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
Hanya kepada-Kulah kembalimu.
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih
ialah setelah anak berumur dua tahun.
* DALIL DARI HADITS:


( ) .
Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli
warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada
meninggalkan mereka menjadi beban tanggungan orang
banyak. (HR. Bukhari dan Muslim). **

).
(
Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan disukai Allah
dari pada orang mukmin yang lemah (HR. Muslim). ***
** Faktor kemampuan

11

*** Menghargai kualitas

INSEMINASI BUATAN DITINJAU DARI


HUKUM ISLAM
-----------------------------------------------------INSEMINASI BUATAN ialah pembuahan pada hewan atau
pada manusia tanpa melalui senggama.
KESIMPULAN:
* Mengembang biakkan semua jenis hewan yang halal
(yang hidup didarat, air dan bebas terbang diangkasa)
diperbolehkan Islam baik melalui inseminasi alami

maupun dengan inseminasi buatan.


* Inseminasi buatan pada hewan hendaknya dilakukan
dengan memperhatikan nilai moral Islam.
* Inseminasi buatan pada manusia dengan sel sperma
dan ovum dari suami / istri sendiri diperbolehkan
Islam jika keadaan kondisi suami / istri benar2 memer
Lukannya. Dan status anak hasil inseminasi ini sah
menurut hukum. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah (hukum Islam) yang mengatakan:


Artinya: hajat (kebutuhan yang sangat penting) diperlakukan seperti keadaan darurat.
* Inseminasi buatan pada manusia dengan donor sper ma dan ovum diharamkan Islam. Hukumnya sama de-

ngan zina dan anak yang dilahirkan statusnya


sama dengan anak yang lahir diluar pernikahan

12

yang sah.
Dalil dari Hadits:


Artinya: Lakukanlah pembuahan
tahu tentang urusan dunia kalian.

buatan! Kalian lebih


( ) .
Artinya: Tidak halal bagi seorang yang beriman pada Allah
dan hari akhir, menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman
orang lain (vagina istri orang lain).

* ASURANSI JIWA DITINJAU DARI ASPEK


AGAMA ISLAM
==========================================
Menurut Pasal 246 Wetboek Van Koophandel (Kitab
Undang-Undang Perniagaan): Bahwa asuransi pada
umumnya adalah suatu persetujuan dimana pihak yang
menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk
menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti
kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin
karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan
terjadi.

* PANDANGAN ULAMA DAN CENDEKIAWAN


MUSLIM

---------------------------------------------------------------Ada 4 Pendapat:
1. Mengharamkan asuransi dalam segala macam
Bentuknya.
2. Membolehkan semua asuransi.

13

3. Membolehkan asuransi yang bersifat sosial dan


mengharamkan yang bersifat komersial.
4. Menganggap subhat.
Alasan 1.
* Hakikatnya sama dengan judi.
* Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti.
* Ada unsur riba.
* Ada unsur eksploatasi
* Premi2 yang telah dibayarkan oleh pemegang polis
diputar dalam praktik riba.
* Hidup dan mati manusia dijadikan obyek bisnis,
yang berarti mendahului taqdir Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Pendukungnya:
1. Sayid Sabiq.
2. Abdullah Alqalqily
3. Muhammad Yusuf Al-Qardhawi.
Alasan 2 .
* Tidak ada nash Al-Quran dan Hadits yang melarang.
* Ada kesepakatan / kerelaan kedua belah pihak.
* Saling menguntungkan kedua belah pihak.
* Mengandung kepentingan umum, bisa di investasi kan untuk proyek yang produktif dan untuk pembangunan.
* Termasuk akad kerja sama bagi hasil.
* Termasuk koperasi (syirkah taawuniyah).
* Diqiaskan dengan system pensiun, seperti Taspen.
Pendukungnya:
1. Abdul Wahab Khallaf. 2. Mustafa Ahmad Zarqa.
3. Muhammad Yusuf Musa. 4. Abdurrahman Isa.

14

.
Alasan 3.
* Alasan yang mengharamkan asuransi yang bersifat
komeresial sama dengan alasan pendapat pertama.
* Alasan yang membolehkan asuransi yang bersifat
sosial sama dengan alasan pendapat kedua.
Pendukungnya:
*. Muhammad Abu Zahrah.
Alasan 4.
* Alasan yang menganggap asuransi subhat adalah
karena tidak ada dalil syari yang secara jelas mengharamkan atau menghalalkan asuransi.
Apabila hukum asuransi dikatagorikan subhat maka
konsekwensinya adalah kita dituntut bersikap hati hati
menghadapi asuransi dan kita baru diperbolehkan mengambil asuransi, apabila kita dalam keadaan darurat.

15

ADOPSI (TABANNA) dan STATUS


HUKUM ANAKNYA MENURUT
HUKUM ISLAM
------------------------------------------------Adopsi mempunyai dua pengertian:
1. Mengambil anak orang lain untuk diasuh dan
dididik dengan penuh kasih sayang, dan diperlaku
kan oleh orang tua angkatnya seperti anaknya sen
diri, tanpa memberi status anak kandung kepada
nya.
2. Mengambil anak orang lain untuk diberi status se
bagai anak kandung sehingga ia berhak memakai
nasab orang tua angkatnya dan mewarisi harta pe
ninggalannya, dan hak-hak lainnya sebagai hubungan anak dengan orang tua.
Adopsi telah membudaya di muka bumi,baik
sebelum Islam maupun sesudah Islam, termasuk di
Indonesia.
Adopsi di Indonesia pada umumnya dilakukan
dengan memakai upacara keagamaan dan dengan
pengumuman serta penyaksian pejabat dan tokoh
agama agar clear (terang) statusnya. Dan setelah
selesai upacara adopsi, maka si anak menjadi anggota

16

penuh dari kerabat yang mengangkatnya, dan


terputus hak warisnya dengan kerabatnya yang lama,
seperti di Bali.
Di Sulawesi Selatan, anak angkat masih ada
hubungan waris dengan orang tua kandung dan
keluarganya, dan ia tidak berhak sebagai ahli waris
dari orang tua angkat dan keluarganya, tetapi ia bisa
diberi hibah atau wasiat. Demikian pula di Jawa anak
angkat masih tetap menjadi ahli waris dari orang tua
kandung dan keluarganya, dan iapun berhak pula
sebagai ahli waris dari orang tua angkatnya, tetapi
hanya terbatas pada harta peninggalan selain barangbarang pusaka yang berasal dari warisan yang harus
dikembalikan kepada kerabat si suami atau kerabat si
istri.

BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM


TENTANG ADOPSI ?
Apabila adopsi diartikan sebagai " pengangkatan
anak orang lain dengan status seperti anak kandung ",
maka jelas Islam melarang sejak turun Surat AlAhzab ayat 37:

17





.
. Maka tatkala Zaid Telah mengakhiri
keperluan
terhadap
Istrinya
(menceraikannya), kami kawinkan kamu
dengan dia[1219] supaya tidak ada
keberatan bagi orang mukmin untuk
(mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat
mereka, apabila anak-anak angkat itu
Telah
menyelesaikan
keperluannya
daripada isterinya[1220]. dan adalah
ketetapan Allah itu pasti terjadi.
[1219]
Maksudnya: setelah habis
idahnya.
[1220]
yang dimaksud dengan Orang
yang Allah Telah melimpahkan nikmat
kepadanya ialah Zaid bin Haritsah. Allah
Telah melimpahkan nikmat kepadanya
dengan memberi taufik masuk Islam. nabi
Muhammadpun telah memberi nikmat
kepadanya
dengan
memerdekakan
kaumnya dan mengangkatnya menjadi

18

anak. Ayat Ini memberikan pengertian


bahwa orang boleh mengawini bekas isteri
anak angkatnya.
Surat Al-Ahzab ayat 37 yang
menerangkan kasus Zaid dengan Zainab
diatas adalah untuk menegaskan:
1.Adopsi seperti praktik dan tradisi di
zaman
Jahiliyah yang memberi status
kepada anak angkat sama dengan
status
anak
kandung
tidak
dibenarkan (dilarang) dan tidak
diakui oleh Islam.
2.Hubungan anak angkat dengan
orang tua ang
kat dan keluarganya tetap seperti
sebelum
diadopsi,
yang
tidak
mempengaruhi kemahraman dan
kewarisan, baik anak angkat itu
diambil dari intern kerabat / keluarga
sendiri.
Namun,
melihat
hubungan
yang
sangat akrab antara anak angkat dengan
orang tua angkat, sehingga merupakan
suatu kesatuan keluarga yang utuh yang
diikat oleh rasa kasih sayang yang murni,
dan juga memperhatikan pula pengabdian

19

dan jasa anak angkat terhadap rumah


tangga orang tua angkat termasuk
kehidupan ekonominya, maka sesuai
dengan asas keadilan yang dijunjung
tinggi oleh Islam, secara moral orang tua
angkat dituntut memberi hibah atau
wasiat
sebagian
hartanya
untuk
kesejahteraan anak angkatnya. Dan
apabila orang tua angkat waktu masih
hidup lalai memberi hibah atau wasiat
kepada anak angkat, maka seharusnya
ahli waris orang tua angkatnya bersedia
memberi hibah yang pantas dari harta
peninggalan orang tua angkat yang sesuai
dengan pengabdian dan jasa anak angkat.
Demikian pula hendaknya anak angkat
yang telah mampu mandiri dan sejahtera
hidupnya, bersikap etis dan manusiawi
terhadap orang tua angkatnya dengan
memberi hibah atau wasiat untuk
kesejahteraan orang tua angkatnya yang
telah
berjasa
membesarkan
dan
mendidiknya. Dan kalau anak angkat lalai
memberi hibah atau wasiat untuk orang
tua angkatnya, maka hendaknya ahli waris
anak angkat mau memberi hibah yang

20

layak dari harta warisan anak angkat


untuk kesejahteraan orang tua angkatnya.
Sikap orang tua angkat / ahli warisnya
dan sebaliknya dengan pendekatan hibah
atau wasiat sebagaimana diuraikan diatas,
selain sesuai dengan asas keadilan Islam,
juga untuk menghindari konflik antara
orang tua angkat/ ahli warisnya dan anak
angkat/ ahli warisnya, apabila kalau
mereka yang bersangkutan menuntut
pembagian harta warisan menurut hukum
adat yang belum tentu mencerminkan
rasa keadilan menurut pandangan Islam.

TRANSFUSI
DARAH,
HUBUNGAN
ANTARA DONOR DAN RESIPIEN, DAN
MENJUAL BELIKAN DARAH MENURUT
HUKUM ISLAM
I.TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah ialah memindahkan
darah dari seseorang kepada orang lain
untuk menyelamatkan jiwanya. Islam tidak

21

melarang seorang Muslim atau muslimah


menyumbangkan darahnya untuk tujuan
kemanusiaan, bukan komersialisasi, baik
darahnya itu disumbangkan langsung kepada
orang yang memerlukan transfusi darah,
misalnya untuk anggota keluarga sendiri,
untuk orang lain maupun diserahkan kepada
palang merah atau bank darah untuk
disimpan sewaktu-waktu untuk menolong
orang yang memerlukan.
Penerima sumbangan darah tidak
disyaratkan harus sama dengan donornya
mengenai agama/ kepercayaannya, bangsa /
suku
dan
sebagainya.
Karena
menyumbangkan darah dengan ikhlas itu
adalah termasuk amal kemanusiaan yang
sangat dihargai dan dianjurkan oleh Islam,
sebab dapat menyelamatkan jiwa manusia,
sesuai dengan firman Allah dalam surat AlMaidah ayat 32:

Dan
barangsiapa
yang
memelihara
kehidupan seorang manusia, Maka seolaholah dia Telah memelihara kehidupan
manusia semuanya.
Berdasarkan ayat diatas, maka sudah
seharusnya manusia bisa saling menolong, dan
menghormati sesamanya.

22

Adapun dalil syar'I yang bisa menjadi


pegangan untuk membolehkan transfuse darah
tanpa mengenal batas agama dan sebagainya,
berdasarkan kaidah hukum fiqh Islam yang
mengatakan:


.
Bahwasanya pada prinsipnya segala sesuatu itu boleh
hukumnya, kecuali kalau ada dalil yang mengharamkannya.
Karena tidak ada satu ayat dan satu hadits pun yang
secara eksplisit atau dengan nas yang sharih melarang
transfuse darah. Maka berarti transfusi darah
diperbolehkan, bahkan perbuatannya sebagai donor darah
itu ibadah, jika dilakukan dengan niat mencari kereddlaan
Allah dengan jalan menolong jiwa sesame manusia.
Namun untuk memperoleh maslahah dan
menghindari mafsadah (bahaya / resiko), baik bagi donor
darah maupun bagi penerima sumbangan darah, sudah tentu
transfuse darah itu harus dilakukan setelah melalui
pemeriksaan yang teliti terhadap kesehatan kedua duanya,
terutama kesehatan donor darah harus benar-benar bebas
dari penyakit menular yang dideritanya, seperti penyakit
AIDS dan sebagainya.
Dengan demikian maka persyaratan dibolehkannya
transfusi darah berkaitan dengan masalah medis, bukan
masalah agama. Pensyaratan medis itu harus dipenuhi,
karena adanya kaidah hokum Islam yang mengatakan:

Artinya: Bahaya itu harus di cegah


(dihilangkan).

23


Artinya: bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan
bahaya lain ( yang lebih besar bahayanya).
Misalnya seorang yang memerlukan transfusi darah tidak
boleh menerima darah dari orang yang menderita penyakit
AIDS, sebab bisa mendatangkan bahaya yang lebih besar /
berakibat fatal.

Artinya: Tidak boleh membuat mudarat kepada
dirinya sendiri dan tidak pula membuat mudarat kepada
orang lain.
Misalnya seorang pria yang impoten atau terkena AIDS
tidak boleh kawin sebelum sembuh. Demikian juga seorang
yang masih hidup tidak boleh menyumbangkan ginjalnya
kepada orang lain.
II. HUBUNGAN ANTARA DONOR DAN RESIPIEN.
Transfusi darah tidak membawa akibat hukum
adanya hubungan kemahraman (haram perkawinan) antara
donor dan resipien. Sebab factor-faktor yang dapat
menyebabkan kemahraman sudah ditentukan oleh Islam
sebagaimana tersebut dalam al-Qur'an surat An-Nisa ayat
23 :
1. Mahram karena adanya hubungan nasab seperti anak
dengan ibu, atau saudaranya
sekandung / sebapak /
seibu dan sebagainya.
2. Mahram karena adanya hubungan
perkawinan.

24

Misalnya hubungan antara seorang


dengan mertua,
atau anak tiri dari istrinya yang telah
telah digauli.
dan sebagainya.
3. Mahram karena adanya hubungan
persusuan. Misal

nya hubungan antara seorang


dengan wanita
yang pernah menyusuinya atau
dengan orang
yang sepersusuan.
Selain dari yang tersebut diatas juga
diharamkan
mengawini
atau
menikahi
perempuan bersaudara termasuk bibinya
secara poligamis. Jadi sifatnya mahram
sementara.
Dengan demikian maka jelaslah
transfusi darah tidak mengakibatkan hubungan
kemahraman antara donor dan resipien.Karena
itu, perkawinan antara donor dan resipien
dibolehkan oleh Islam.
III. HUKUM MENJUAL BELIKAN DARAH.
Mengingat semua jenis darah termasuk
darah manusia itu najis berdasarkan hadis Nabi
riwayat Al-Bukharidan muslim dari jabir r.a.)
keculai barang najis yang ada manfaatnya bagi
manusia,seperti
kotoran
hewan
untuk
keperluan pupuk/ rabuk. Menurut mazhab
Hanafi dan Dzahiri Islam membolehkan jual beli

25

barang najis yang ada manfaatnya seperti


kotoran hewan;) maka secara analogis (qiyas),
mazhab ini membolehkan jual beli darah
manusia, karena besar sekali manfaatnya bagi
manusia guna menolong jiwa sesama manusia
yang memerlukan transfusi darah karena
operasi, kecelakaan, dan sebagainya.
Namun, menurut Masjfuk Zuhdi, jual
beli darah manusia itu tidak etis, karena
bertentangan dengan tujuan semula yang
luhur, ialah untuk amal kemanusiaan semata
guna menyelamatkan jiwa sesama manusia.
Karena itu, seharusnya jual beli darah manusia
itu dilarang baik menurut hukum Islam maupun
hukum positif di Indonesia, Karen bertentangan
dengan moral agama dan moral Panca Sila I
dan II.

ZAKAT
PENGERTIAN:
* MENURUT BHS ( LUGHAH)
BERARTI:
- THAHARAH (SUCI)
- BARAKAH (KEBERKATAN)
- TAZKIYAH (PENSUCIAN)
* MENURUT SYARA' :
- PEMBERIAN YANG WAJIB

26

DIBERIKAN DARI HARTA


TERTENTU MENURUT SIFAT
SIFAT
DAN UKURAN TERTENTU KE PADA GOLONGAN
TERTENTU.
FIRMAN ALLOH:


. Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat
dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'
(Al-Baqarah Ayat 43).
[] yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah
dan dapat pula diartikan: tunduklah
kepada perintah-perintah Allah bersamasama orang-orang yang tunduk.



Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka,
dengan
zakat
itu
kamu
membersihkan[ dan mensucikan harta

27

benda. (Attaubah ayat 103).


Maksudnya: zakat itu membersihkan
mereka dari kekikiran dan cinta yang
berlebih-lebihan kepada har
ta benda.
HUKUM ZAKAT:
SALAH SATU RUKUN ISLAM YANG LIMA,
FARDLU A'IN ATAS ORANG YANG CUKUP
SYARAT-SYARATNYA.

MACAM ZAKAT
* ZAKAT MAL ( HARTA ) :
EMAS, PERAK, TERNAK, TANAMAN,
PERNIAGAAN ( TIJARAH ).
* NAFS ( JIWA ) DISEBUT JUGA ZAKAT
FITRAH YAITU YANG DIBERIKAN BER
KENAAN DENGAN TELAH
SELESAINYA
MENGERJAKAN IBADAH PUASA,
RAMADHAN.
ZAKAT MAL ( HARTA ) DIWAJIBKAN SEJAK
PERMULAAN ISLAM, SEDANGKAN ZAKAT
FITRAH DIWAJIBKAN PADA SUATU HARI DI

28

TAHUN KEDUA HIJRAH BERSAMAAN


DENGAN TAHUN 623 MASEHI,DUA HARI
SEBELUM HARI RAYA IDUL FITRI.
GOLONGAN YANG BERHAK MENERIMA
ZAKAT ;
1. FAKIR
2. MISKIN
3. AMIL
4. MUALLAF
5. HAMBA ( BUDAK )
6. GORIMIN ( ORG HUT )
7. SABILILLAH
8. IBNUSSABIL
FIRMAN ALLAH :





"
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yuang sedang dalam

29

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang


diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana." (Attaubah ayat 60)
Maksudnya:
Yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang
fakir: orang yang amat sengsara hidupnya,
tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin:
orang yang tidak cukup penghidupannya dan
dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat:
orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan
dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir
yang ada harapan masuk Islam dan orang yang
baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5. memerdekakan budak: mencakup juga
untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang
yang berhutang Karena untuk kepentingan
yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya. adapun orang yang berhutang
untuk memelihara persatuan umat Islam
dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun
ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah
(sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan
Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin
ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu
mencakup
juga
kepentingan-kepentingan
umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit
dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam

30

perjalanan yang bukan maksiat mengalami


kesengsaraan dalam perjalanannya.

HARTA YANG WAJIB DIZAKATI /


PERSENTASE ZAKATNYA
NO JENIS HARTA NISAB HAUL
% tase
zakat
1. EMAS
93,6
Setahun 2,5%
grm
2. PERAK
62,4
-''-''grm
3. Hasil Pertanian: 750Kg Waktu
5%teknog
beras,jagung
panen
10%
dll.
nonteg
4. Perdagangan
93,6
1Thn
2,5%
grm
5. Hasil tambang
-''-''-''6. Mata uang
-''-''-''7. Barang temuan Tanpa
Waktu
20%
nisab
ditemukn
8. Bint.ternak:
*unta
5ekor
1thn
1kmbg
biasa
umur 2
*sapi / kerbau 30 ekor -''thn / lbh
1anak

31

sapi /
kerbau
*kambing

40 ekor

1 thn

1kambing
betina
biasa
umur 2
thn / lebih
atau 1
kambing
atau
domba
betina
umur
1thn
lebih.

32

TOLERANSI
# PENGERTIAN :
Menurut Bahasa :
* Tolerance : Sikap membiarkan.
* Tolerant
: Bersikap membiarkan.
* Tolerate: Mengizinkan (tidak melarang),
Menyabarkan.
* Toleration : Hal membiarkan.
* Tatsamuh : Berlapang dada.
Menurut Istilah :
* Memberikan kebebasan kepada orang lain untuk ber
pendapat dan berlaku sabar menghadapi orang lain.
# TOLERANSI

DAN PROBLEMATIKANYA

1. Sebab2 tdk Toleran ( Intolerance) :


* Nafsu ingin berkuasa.
* Merasa paling benar & besar.
* Saling berprasangka.
* Kepicikan pandangan ( Fanatisme ).
* Politik " Pecah Belah " Kaum Kolonialis.
2. Akibat tdk Toleran:
* Perpecahan.
* Tertutup menerima kritik, buah fikiran dan saran.

33

* Bersikap isolatif & radikal ekstrims.

# BEBERAPA PEMIKIRAN YANG

DIAJU
KAN UNTUK MENCAPAI KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA:

___________________________________________
1. SINKRITISME :
* Suatu pendapat bahwa semua agama adalah
sama yaitu agama pada hakekatnya adalah alat
atau jalan untuk membawa manusia kepada
perwujudan sendiri. Sponsornya : S.Radha
Krishnan. Seorang ahli filsafat termasyhur
yaitu mantan Presiden India.
2. RECONCEPTION:
* Semua agama adalah sama saja, yang menjadi
soal pokok adalah bagaimana sebenarnya hubu
ngan antara agama2 yang terdapat didunia,dan
bagaimana dipenuhi rasa kebutuhan akan adanya satu agama di dunia. WB. HOCKING.
3. SYINTHESE ( campuran ):
* Suatu pemikiran untuk menciptakan suatu aga
ma baru, yang elemen2 nya diambil dari ber bagai agama yang ada. Dengan demikian diharapkan kehidupan beragama akan dapat rukun.

34

Tokohnya: Sultan Akbar dari India. Dia menCiptakan agama baru" DINILAHY"
4. PENGGANTIAN:
* Dasar pemikirannya bahwa agama yang ia peluk sendiri itulah yang benar. Agama yang di peluk orang lain salah dan harus diganti dengan agamanya.
5. AGREE IN DISAGREEMENT:
* Yaitu setuju dalam ketidak setujuan (perbedaan).

35

Anda mungkin juga menyukai