PERTAMINA (Persero)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang prakerin
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Berbagai penemuan, resolusi industri, inovasi ilmu
merupakan salah satu aspek pemicu berkembangnya ilmu pengetahuan di
dunia. Oleh karena itu, SMK KIMIA PGRI Serang sebagai salah satu sekolah
menengah kejuruan memiliki visi, misi dan tujuan, yaitu :
a. Visi sekolah menengah kejuruan
-
Era industrialisasi atau modernisasi, yaitu suatu era dimana kita harus
siap berpikir secara rasional, sebab dalam era ini dituntut kemampuan
menalar.
Menyiapakan
siswa
untuk
memasuki
lapangan
kerja
serta
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Prolog Masa 1871 - 1885
(Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di Indonesia)
Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey
(membentuk Anak
1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan
Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard
Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di
dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang
bernama Mobil Oil. Penggabungan ini diubah statusnya menjadi PT
Standard Vacuum Petroleum (Stanvac) pada1947.
1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan
Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard
Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di
dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang
bernama Mobil Oil.
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
1957
Pemerintah
Belanda
di
RI
Indonesia.
mengambil
(Kecuali
alih
semua
SHELL
karena
Pasca 1957
1959
berdiri
NV
NIAM
(NV
Nederlands
Indische
Aardolie
Maatschappij)
o
Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi
PN. PERMIGAN
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
dikurangi
dengan
semua
Kewajiban
(Hutang)
Pertamina".
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
Alamat
Telepon
: 0254-571815
Fax
: 0254-571812
Bidang/jenis usaha
Produk
Premium,
Kerosine
(Minyak
tanah),
Fauziah , 07081043
: Premium : 22 hari
8
PT.PERTAMINA (Persero)
Daerah Pemasaran
dan Pelumas.
arah
dan
tujuan
terhadap
penerapan
system
ruang
lingkup
penerapan
system
management
Fauziah , 07081043
PT.PERTAMINA (Persero)
berkelanjut
adalah
proses
peningkatan
system
udara,
tanah,
Air,
SDA,
Flora,
Fauna,
Manusia
dan
keterkaitannya.
- Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan produk atau jasa dari
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
- Dampak lingkungan adalah setiap perubahan pada lingkungan, apakah
merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian yang dihasilkan
dari kegiatan produk atau jasa dari organisasi
- Resiko adalah gabungan dari kemungkinan dan konsekuensi dari bahay
yabg telah ditentukan bila terjadi.
- Penilaian resiko adalah proses mengukur besaran resiko secara
menyuluruh dan memutuskan apakah resiko dapat diterima atau tidak
Fauziah , 07081043
10
PT.PERTAMINA (Persero)
Sasaran
lingkungan
adalah
persyaratan
kinerja
secara
rinci,
Fauziah , 07081043
11
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
12
PT.PERTAMINA (Persero)
Pedoman adalah salah satu bentuk STKP, berisi kebijakan yang dijadikan
acuan dan arah dalam penetapan tujuan, sasaran, strategi, dan rencana
sertapelaksanaan kegiatan PT PERTAMINA (PERSERO)
Tata kerja organisai (TKO) adalah salah satu bentuk STKP merupakan
penjabaran
dari
pedoman
yang
menggambarkan
prosedur
dari
Fauziah , 07081043
13
PT.PERTAMINA (Persero)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 MINYAK BUMI
Minyak mentah atau crude oil adalah cairan coklat kehijauan sampai
hitam yang terutama terdiri dari karbon dan hidrogen. Teori yang paling
umum digunakan untuk menjelaskan asal-usul minyak bumi adalah organic
source materials. Teori ini menyatakan bahwa minyak bumi merupakan
produk perubahan secara alami dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun.
Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, kehadiran senyawa logam dan
mineral serta letak geologis selama proses perubahan tersebut, maka minyak
bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di tempat yang berbeda.
Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak 5098% berat, sisanya terdiri atas zat-zat organik yang mengandung belerang,
oksigen, dan nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik seperti vanadium,
nikel, natrium, besi, aluminium, kalsium, dan magnesium. Secara umum,
komposisi minyak bumi dapat dilihat pada tabel berikut:
Table 1.1 Komposisi Elmental Minyak Bumi
Komposisi
Persentase
Hydrogen (H)
11-14
Sulfur (S)
0-3
Nitrogen (N)
0-1
Oksigen (O)
0-2
Sifat-sifat minyak bumi bisa di bedakan atas sifat fisika dan kimia.
Fauziah , 07081043
14
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
15
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
16
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
17
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
18
PT.PERTAMINA (Persero)
2) Reaksi-reaksi Alkena
Alkena dapat mengalami reaksi-reaksi sebagai berikut :
a. Pembakaran
Sama dengan alkana, alkena juga dapat mengalami pembakaran yang
menghasilkan CO2 dan H2O (jika merupakan pembakaran sempurna).
b. Adisi
Adisi menghasilkan rekasi penjenuhan ikatan rangkap.
c. Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul sderhana (monomer)
menjadi molekul besar (polimer).
d. Substitusi
Pada alkena reaksi substitusi yang diperkenalkan adalah halogenasi
yakni penggantian atom H dengan atom Halogen seperti F, Cl, Br, dan I.
3) Reaksi-reaksi Alkuna
Alkuna mengalami reaksi-reaksi seperti halnya alkena. Salah satu yang
terpentingadalah adisi.
Fauziah , 07081043
19
PT.PERTAMINA (Persero)
Solar
Minyak solar adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning
kecoklatan yang jernih. Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil,
Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.
Minyak Diesel
Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam
yang berbentuk cair pada temperatur rendah.
Fauziah , 07081043
20
PT.PERTAMINA (Persero)
Avtur
AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang
sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau
mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion
Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik
kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah.
Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47C dan
titik nyala (flash point) minimum 38C (100 F).
Fauziah , 07081043
21
PT.PERTAMINA (Persero)
Pertamax Plus
Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar
performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan
untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax
Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio
> 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI),
Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic
converters.
Fauziah , 07081043
22
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
23
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
24
PT.PERTAMINA (Persero)
Solar
Penggunaan minyak solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar
pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1.000 Rpm),
yang juga dapat dipergunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran
langsung dalam dapur-dapur kecil, yang terutama diinginkan pembakaran
yang bersih.
Minyak Diesel
Minyak Diesel biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan
dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh
karena itulah, diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine
Diesel Fuel (MDF).
Minyak Bakar
Secara umum kegunaan minyak bakar adalah untuk bahan bakar
pengapian langsung pada industri - industri besar, PLTU dan juga digunakan
Fauziah , 07081043
25
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
26
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
27
PT.PERTAMINA (Persero)
BAB IV
METODA ANALISIS
4.1 Penentuan Density pada 150 C
Density adalah perbandingan berat sample terhadap volumenya.
Penentuan ini menggunakan standar metode ASTM D 1298, untuk
mengetahui berat jenis sampel pada 150 C dengan menggunakan alat ukur
hidrometer gelas.
Prinsip Kerja :
Hidrometer yang sesuai diapungkan pada cairan sampel dalam sebuah
gelas silinder yang mempunyai garis tengah > 25 ml dari garis tengah luar
hidrometer.
Cara Pengoperasian :
1. Siapkan gelas silinder berukuran 1000 ml.
2. Siapkan Hidrometer dan thermometer yang sesuai.
3. Tuangkan sample kedalam gelas silinder.
4. Masukkan hidrometer beserta termometer kedalam gelas silinder.
5. Diamkan
bergerak.
6. Kemudian baca skala pada hidrometer dan termometer.
7. Catat hasilnya, kemudian dikonversikan pada table 15.
4.2 Penentuan Uji Tekanan Uap (Reid Vapour Pressure) pada 1000 F
Tekanan uap adalah suatu faktor yang menunjukkan jumlah uap yang
terbentuk pada distilasi minyak bumi. Uji tekanan uap ini dilakukan pada
1000 F dengan menggunakan alat Reid sesuai dengan standar metode ASTM
D 323, untuk mengetahui seberapa besar tekanan uap yang dihasilkan jika
minyak bensin dipanaskan pada suhu 1000 F.
Fauziah , 07081043
28
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
29
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
30
PT.PERTAMINA (Persero)
Prinsip Kerja :
100 ml sampel dalam labu distilasi diuapkan dengan kecepatan
pemanasan tertentu, sehingga waktu yang dibutuhkan mulai dari pemanasan
awal sampai tercapai titik didih akhir berkisar antara 28 32 menit.
Sedangkan waktu mulai dari pemanasan awal sampai tercapai titik didih awal
Fauziah , 07081043
31
PT.PERTAMINA (Persero)
Prinsip Kerja :
Sejumlah sample yang telah dipanaskan 115-120oF dalam tabung uji,
didinginkan perlahan-lahan dengan kecepatan tertentu dan amati setiap
suhu turun 5oF atau 3oC.
Cara Pengoperasian :
1. Nyalakan peralatan HCP 852 dengan menekan tombol power pada
alat tersebut.
Fauziah , 07081043
32
PT.PERTAMINA (Persero)
Fauziah , 07081043
33
PT.PERTAMINA (Persero)
Prinsip Kerja :
Sample didinginkan dalam mangkok tertutup sampai temperatur sekitar
300 F dibawah titik nyala. Lakukan pengujian jika temperatur mencapai 150 F,
dengan mendekatkan api pencoba pada lubang diatas mangkok elama 2-3
detik. Ulangi pengujian setiap kenaikkan temperatur 10 F sampai tercapai titik
nyala.
Cara Pengoperasian :
1. Yakinkan alat terisi air pada level yang diisyaratkan.
2. Yakinkan semua saklar pada posisi OFF.
Fauziah , 07081043
34
PT.PERTAMINA (Persero)
Prinsip Kerja :
Sample dinyalakan dalam lampu standar, kemudian ditetukan nyala
tertinggi yang tidak menimbulkan asap. Ketilitian sampai 0,3 mm.
Cara Pengoperasian :
1. Sumbu yang telah kering dan bersih di celupkan kedalam sample.
2. Pasanglah sumbu pada tabung sumbu lampu, dan celupkan lagi kedalam
sample.
3. Masukkan contoh sebanyak 20 cc kedalam tabung sampole.
4. Pasanglah tabung sumbu pada tabung sample, usahakan agar pas.
5. Potong ujung sumbu kira-kira 6 mm dari tabung sumbu dengan
permukaan rata.
6. Pasanglah tabung sample dan tabung sumbu pada lampunya.
Fauziah , 07081043
35
PT.PERTAMINA (Persero)
Cara Pengoperasian :
1. Siapkan peralatan x-Ray Flourenscence Analiser pada posisi ON.
2. Tuangkan sampel pada sampel cells dan perlengkapannya.
3. Tempatkan sampel cells pada tempat sampel yang terletak pada alat.
4. Tekan tanda MEAS.
5. Tunggu peralatan sedang analisa, sampai tanda Ready.
6. Ambil hasil uji pada printer.
7. Selesai pemeriksaan, kembalikan peralatan pada posisi OFF.
Fauziah , 07081043
36
PT.PERTAMINA (Persero)
BAB V
TUGAS KHUSUS
(Analisis Kontaminasi Kerosene dengan Premium)
5.1 Premium
Premium merupakan bahan bakar minyak yang terdiri dari senyawa
senyawa hidrokarbon yang mempunyai jarak didih berkisar antara 40 0- 180
0
dilakukan
analisis
terhadapnya
perlu
diperhatikan
cara
perlakuan
- 20
C).
No. 22K/72/DDJM/1990
dan No.
18K/72/DDJM/1990.
Premium yang digunakan sebagai bahan bakar harus memiliki nilai
oktan yang cukup tinggi dan memiliki kandungan bahan bahan berbahaya
seperti timbal, sulfur, senyawa senyawa nitrogen , yang dapat
Fauziah , 07081043
37
PT.PERTAMINA (Persero)
Jangkauan titik didih senyawa gasolin antara 40C sampai 220C yang
terdiri dari senyawa karbon C5 sampai C12. Gasolin tersebut berasal dari
berbagai jenis minyak mentah yang diolah melalui proses yang berbeda-beda
baik secara distilasi langsung maupun dari hasil perengkahan, reformasi,
alkilasi dan isomerisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komposisi
kimia gasoline terdiri dari senyawa hidrokarbon tak jenuh (olefin),
hidrokarbon jenuh (parafin) dan hidrokarbon siklik atau hidrokarbon
aromatik.
Pada dasarnya spesifikasi bensin mengatur parameter parameter
tertentu
sesuai
dengan
yang
diperlukan
oleh
premium
dalam
penggunaannya.
Parameter parameter tersebut dikelompokan mejadi tiga kelompok.
Ketiga kelompok sifat tersebut adalah :
1. Sifat Pembakaran.
Karakteristik utama yang diperlukan dalam gasoline adalah sifat
pembakarannya. Sifat pembakaran ini biasanya diukur dengan angka oktan.
Angka oktan merupakan ukuran kecenderungan gasoline untuk mengalami
pembakaran tidak normal yang timbul sebagai ketukan mesin. Semakin tinggi
Fauziah , 07081043
38
PT.PERTAMINA (Persero)
2. Sifat Volatilitas
Ada tiga sifat volatilitas yang biasa digunakan spesifikasi premium
antara lain: kurva distilasi, tekanan uap, dan perbandingan V/L. Dua
parameter pertama digunakan dalam spesifikasi bensin di Indonesia,
sedangkan parameter ketiga belum digunakan di Indonesia.
Kurva distilasi dihasilkan dari distilasi gasoline menurut metode baku
ASTM. Kurva distilasi ASTM berkaitan dengan masalah operasi dan unjuk
kerja kendaraan bermotor. Pada spesifikasi bensin digunakan pengukuran
tekanan uap yang agak khusus yaitu tekanan uap reid (RVP), dimana tekanan
0
Fauziah , 07081043
39
PT.PERTAMINA (Persero)
Senyawa Oksigenat
Di Amerika dan beberapa negara-negara Eropa Barat, penggunaan TEL
sebagai aditif anti ketuk di dalam bensin makin banyak digantikan oleh
senyawa organic beroksigen (oksigenat) seperti alkohol (methanol, etanol,
isopropil alkohol) dan eter (Metil Tertier Butil Eter (MTBE), Etil Tertier Butil
Eter (ETBE) dan Tersier Amil Metil Eter (TAME)). Oksigenat adalah senyawa
organic cair yang dapat dicampur ke dalam bensin untuk menambah angka
oktan dan kandungan oksigennya. Selama pembakaran, oksigen tambahan di
dalam bensin dapat mengurangi emisi karbon monoksida, CO dan materialmaterial pembentuk ozon atmosferik.
MMT
Methylcyclopentadienyl
Manganese
Trycarbonyl
(MMT)
adalah
Fauziah , 07081043
40
PT.PERTAMINA (Persero)
Naphtalene
Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena
aromatik hidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Naftalena memiliki
kemiripan sifat yang memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk
meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat pembakaran
yang baik, mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat pada
bagian-bagian mesin.
minyak
tanah
didistilasi
langsung
dari
minyak
mentah
Fauziah , 07081043
41
PT.PERTAMINA (Persero)
viskositas rendah,
bebas bau,
Viskositas rendah
Bebas bau
Fauziah , 07081043
42
PT.PERTAMINA (Persero)
hanya sebatas fungsinya saja, tanpa mengetahui spesifikasi dari bahan bakar
minyak tersebut.
Dalam tugas khusus ini akan dijelaskan tentang spesifikasi dari kerosene
dan premium, juga mengenai kontaminasi yang terjadi pada kerosene.
Kontaminasi yang terjadi pada kerosene itu sangat tidak boleh ada apalagi
pengkontaminasinya
adalah
Premium.
Sebelum
mengetahui
apakah
Fauziah , 07081043
43
PT.PERTAMINA (Persero)
minyak
tanah
menjadi
kekuning-kuningan
bila
Fauziah , 07081043
44
PT.PERTAMINA (Persero)
BAB VI
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil Analisis
KEROSENE
NO
804.4 Kg/m3
Density
Sulphur Content
0.013 %wt
55 0C
Distilasi
Fauziah , 07081043
IBP : 156.9oC
40% : 210.9oC
5% : 172.5oC
50% : 219.0oC
10% : 179.5oC
60% : 227.7oC
20% : 191.3oC
70% : 237.7oC
30% : 201.1oC
80% : 248.8oC
90% : 264.2oC
95% : 278.9oC
FBP : 297.2oC
%r : 1.5 %r
45
PT.PERTAMINA (Persero)
PREMIUM
NO
1
2
3
4
Density
RVP
Sulphur Content
Distilasi
727.1 Kg/m3
59 kPa
0.015 %wt
10% : 61.2oC
50% : 84.3oC
90% : 160.9oC
FBP : 218.2oC
%r : 1.3 % vol
Fauziah , 07081043
46
PT.PERTAMINA (Persero)
799.8 Kg/m3
Density
Sulphur Content
Distilasi
0.01 %wt
IBP : 106.0oC
60% : 211.6oC
5% : 148.3oC
70% : 222.5oC
10% : 163.5oC
80% : 233.9oC
20% : 177.8oC
30% : 186.4oC
90% : 248.6oC
95% : 259.2oC
40% : 194.3oC
FBP : 289.5oC
50% : 202.8oC
%r : 1.6 % vol
6.2 Pembahasan
Pada pengujian density diusahakan penuangan sample ke dalam gelas
silinder tanpa menimbulkan gelembung, untuk menghindari terjadinya
penguapan.
Pada pengujian RVP, sample harus didinginkan pada suhu 0 0C sebelum
dianalisis
untuk
menghindari
terjadinya
penguapan
pada
saat
Fauziah , 07081043
47
PT.PERTAMINA (Persero)
Suhu bak penampung gelas ukur dijaga sekitar 15 0C untuk menjaga tidak
terjadinya penguapan yang tertampung, agar pembacaan volume tidak
menghasilkan kehilangan terlalu besar.
Pada pengujian Viskositas kinematik, agar viscometer selalu dalam suhu
konstan dipasang thermostat pada cairan transparan media dalam bath
yang kedalamannya tertentu, sehingga selama pengujian sample yang
ada dalam viscometer tidak kurang dari 20 mm dibawah permukaan
cairan dan minimal 20 mm diatas permukaan cairan.
Pada pengujian Flash Point (titik nyala), hindari terjadinya sirkulasi udara
(hembusan angin) pada saat pengujian, agar uap yang terjadi di atas
permukaan cairan tidak hilang atau api pencoba mati, sehingga titik nyala
yang dihasilkan akan lebih tinggi.
Kontaminasi yang terjadi antara kerosene dengan premium karena kedua
bahan bakar minyak tersebut memiliki fraksi yang berbeda. Fraksi
tersebut dapat dilihat dari nilai density nya. Jika density rendah maka
bahan bakar minyak tersebut memiliki fraksi yang lebih ringan, sebaliknya
jika density tinggi maka fraksinya pun akan lebih berat. Bahan bakar
minyak yang memiliki fraksi lebih ringan akan merusak bahan bakar lain,
sehingga bahan bakar minyak dengan fraksi lebih ringan menjadi turun
mutunya.
Pada analisis kerosene didapat density sebesar 804,4 kg/m3, nilai tersebut
masuk kedalam spesifikasi Dirjen Migas dengan range antara 780 835
kg/m3.
Pada analisis premium didapat density sebesar 727,1 kg/m3, nilai tersebut
Fauziah , 07081043
48
PT.PERTAMINA (Persero)
masuk kedalam spesifikasi Dirjen Migas dengan range antara 715 780
kg/m3.
Pada analisis kontaminasi kerosene dengan premium didapat density
sebesar 799,8 kg/m3 nilai tersebut membuat kerosene melebihi
spesifikasi yang di tentukan sehingga produk tersebut dapat dikatakan
rusak.
Fauziah , 07081043
49
PT.PERTAMINA (Persero)
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis kerosene didapat data sebagai berikut : Density =
804.4 kg/m3, Sulphur content = 0.013 %wt, Flash point abel = 131 oF, Distilasi
IBP = 156.9 OC, 5% = 172.5 OC, 10% = 179.5 OC, 20% = 191.3 OC, 30% = 201.1
O
C, 40% = 210.9 OC, 50% = 219.0 OC, 60% = 227.7 OC, 70% = 237.7 OC, 80% =
248.8 OC, 90% = 204.2 OC, 95% = 278.9 OC, FBP = 297.2 OC, %r = 1.5
Hasil diatas telah memenuhi standar spesifikasi kerosene yang telah
ditentukan.
C, 40% = 194.3 OC, 50% = 202.8 OC, 60% = 211.6 OC, 70% = 222.5 OC, 80% =
233.9 OC, 90% = 248.6 OC, 95% = 289.2 OC, FBP = 289.5 OC, %r = 1.6
Hasil diatas dapat diketahui bahwa kerosene yang terkontaminasi
menyebabkan nilai density tinggi melebihi spesifikasi yang ditentukan dan
temperatur distilasi menurun.
Dari semua hasil diatas diketahui bahwa produk kerosene dengan
premium yang nilai density nya lebih tinggi adalah kerosene.
Fauziah , 07081043
50
PT.PERTAMINA (Persero)
7.2 Saran
Kebersihan dalam Laboratorium BBM baik dari alat yang digunakan
maupun ruangan harus lebih diperhatikan dan dijaga.
Fauziah , 07081043
51