Artikel :
juga harus segera membenahi tatanan kota yang sering dilanda bencana
banjir agar warga tidak lagi resah dengan datangnya bencana banjir.
B. Manfaat/Kegunaan
Dalam hal ini penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi
kita semua, untuk mengenal sejak dini mengenai banjir, dan cara
mencegahnya.
C. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang
biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi
karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar,
peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Di banyak daerah
yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang
buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk
menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir
secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air.
Banjir semacam ini disebut banjir bandang. Banjir sering terjadi pada saat
curah hujan yang cukup tinggi dan sebagian wilayah tidak dapat
menampung air yang banyak sehingga banjir tidak dapat dihindari lagi.
D. Penyebab Banjir
Banjir banyak disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
1. Curah hujan yang cukup tinggi.
2. Sebagian hutan yang sudah gundul.
3. Tatanan kota yang tidak mendukung untuk mencegah banjir.
4. Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
5. terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi.
6. Perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
7. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
8. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di
pinggir sungai.
9. Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
Berita :
Artikel :
Gempa bumi adalah salah satu bencana alam paling misterius bagi umat
manusia. Terjadi bisa dengan tiba-tiba dan kapan saja tidak mengenal
waktu. Berbeda dengan bencana letusan gunung berapi, yang selalu
didahului dengan tanda-tanda gempa bumi sehingga bisa
diprediksikan, gempa bumi datang begitu mendadak, tidak lebih dari
beberapa detik kejadiannya mampu meruntuhkan bangunan-bangunan
sehingga rata dengan tanah. Akibatnya, saat gempa terjadi yang ada
Cuma kepanikan dan kegelisahan tanpa tahu apa yang harus diperbuat.
Sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti saat ini, orang-orang
zaman dahulu mempunyai pemikiran bermacam-macam tentang
penyebab terjadinya gempa bumi. Orang Mongolia misalnya, mereka
percaya setelah bumi selesai diciptakan, Tuhan kemudian meletakkannya
di atas punggung seekor katak yang sangat besar. Maka ketika katak
bergerak terjadilah gempa bumi. Berbeda dengan pandangan itu,
Aristoteles menyatakan bahwa gempa bumi terjadi karena udara
yangterkurung di dalam perut bumi ingin keluar. Ketika udara itu benarbenar bisa keluar, bumi pun bersendawa yang kemudian menyebabkan
terjadinya gempa bumi. Sementara itu penduduk Sunda di Jawa Barat
mempercayai gempa bumi (lin, dalam bahasa Sunda) terjadi karena
adanya batu hidup yang terdapat di puncak gunung. Mereka percaya
ketika betu itu bergerak akan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Di
Jepang lain lagi, orang beranggapan di dalam bumi terdapat suatu ikan
lele (cat fish) raksasa yang bersemayam di sana. Jika ikan lele ini
menggeliat/bergoyang maka akan terjadi gempa bumi, ini ditandai
dengan adanya fenomena alam berupa ikan lele yang menyembul ke
permukaan air sebelum terjadinya gempa bumi.
Saat ini, setelah ilmu pengetahuan berkembang, apalagi sejak
ditemukannya suatu alat untuk mendeteksi getaran bumi yang umum