Anda di halaman 1dari 9

Berita :

Liputan6.com, Jakarta - Banjir kembali merendam rumah


warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Berita itu mengawali
Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat
(3/4/2015).

Banjir terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung menyusul banjir


kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Ketinggian air hampir mencapai
1 meter. Kawasan Bukit Duri merupakan 1 dari sekian banyak
wilayah di Ibukota yang kerap terendam banjir.

Di Karawang, Jawa Barat, banjir karena luapan Sungai


Cidarawolong makin meluas. Air sungai meluap dan merendam
ratusan pemukiman warga serta memutus akses jalan antar

desa. Sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang


lebih aman.

Sebuah truk pengangkut besi menabrak pohon dan sebuah


bengkel sepeda motor di Subang, Jawa Barat. Akibat
kecelakaan ini, arus lalu lintas di ruas Pantura, Pamanukan,
Subang yang sedang padat saat libur Paskah mengalami
kemacetan.

Sementara itu, jalur kereta api di Grobogan, Jawa Tengah


longsor pagi tadi. Dampaknya, perjalanan seluruh kereta api
dialihkan ke jalur lain. Luapan sungai yang ada di tepi rel
menjadi pemicu longsor. Sedikitnya terdapat 10 perjalanan
kereta api yang dialihkan ke jalur alternatif Gambrengan.

Artikel :

Banjir Bandang adalah banjir di daerah di


permukaan rendah yang terjadi akibat
hujan yang turun terus-menerus dan
muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang
terjadi saat penjenuhan air terhadap
tanah di wilayah tersebut berlangsung
dengan sangat cepat hingga tidak dapat
diserap lagi. Air yang tergenang lalu
berkumpul di daerah-daerah dengan
permukaan rendah dan mengalir dengan
cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang
dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat
mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk
mencegah banjir bandang.
A.Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banjir menjadi agenda rutin bagi pemerintah untuk mencari
solusi guna mengatasi dan membantu para koraban banjir. Pemerintah

juga harus segera membenahi tatanan kota yang sering dilanda bencana
banjir agar warga tidak lagi resah dengan datangnya bencana banjir.
B. Manfaat/Kegunaan
Dalam hal ini penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi
kita semua, untuk mengenal sejak dini mengenai banjir, dan cara
mencegahnya.
C. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang
biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi
karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar,
peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Di banyak daerah
yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang
buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk
menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir
secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air.
Banjir semacam ini disebut banjir bandang. Banjir sering terjadi pada saat
curah hujan yang cukup tinggi dan sebagian wilayah tidak dapat
menampung air yang banyak sehingga banjir tidak dapat dihindari lagi.
D. Penyebab Banjir
Banjir banyak disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
1. Curah hujan yang cukup tinggi.
2. Sebagian hutan yang sudah gundul.
3. Tatanan kota yang tidak mendukung untuk mencegah banjir.
4. Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
5. terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi.
6. Perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
7. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
8. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di
pinggir sungai.
9. Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

Berita :

Liputan6.com, Padang Sidempuan - Gempa


bumi berkekuatan 5 skala Richter menggoyang barat daya
Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Kamis (6/8/2015) pukul
17.08 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam
laman resminya, bmkg.go.id melaporkan, gempa berada pada
koordinat 1 Lintang Utara - 98,84 Bujur Timur.
Lindu berkedalaman 46 kilometer. Pusat gempa berada di barat
daya Padang Sidempuan. Namun gempa ini tidak berpotensi
tsunami.
Sebelumnya, gempa menggetarkan Bali siang tadi sekitar pukul
13.05 Wita. Gempa itu membuat panik warga, seperti di
Gedung DPRD Bali di Denpasar.
Puluhan orang yang tengah makan siang di Gedung DPRD Bali
usai rapat paripurna panik dan menyelamatkan diri.
Gempa tersebut dirasakan selama 1 menit.

Artikel :

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam paling misterius bagi umat
manusia. Terjadi bisa dengan tiba-tiba dan kapan saja tidak mengenal
waktu. Berbeda dengan bencana letusan gunung berapi, yang selalu
didahului dengan tanda-tanda gempa bumi sehingga bisa
diprediksikan, gempa bumi datang begitu mendadak, tidak lebih dari
beberapa detik kejadiannya mampu meruntuhkan bangunan-bangunan
sehingga rata dengan tanah. Akibatnya, saat gempa terjadi yang ada
Cuma kepanikan dan kegelisahan tanpa tahu apa yang harus diperbuat.
Sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti saat ini, orang-orang
zaman dahulu mempunyai pemikiran bermacam-macam tentang
penyebab terjadinya gempa bumi. Orang Mongolia misalnya, mereka
percaya setelah bumi selesai diciptakan, Tuhan kemudian meletakkannya
di atas punggung seekor katak yang sangat besar. Maka ketika katak
bergerak terjadilah gempa bumi. Berbeda dengan pandangan itu,
Aristoteles menyatakan bahwa gempa bumi terjadi karena udara
yangterkurung di dalam perut bumi ingin keluar. Ketika udara itu benarbenar bisa keluar, bumi pun bersendawa yang kemudian menyebabkan
terjadinya gempa bumi. Sementara itu penduduk Sunda di Jawa Barat
mempercayai gempa bumi (lin, dalam bahasa Sunda) terjadi karena
adanya batu hidup yang terdapat di puncak gunung. Mereka percaya
ketika betu itu bergerak akan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Di
Jepang lain lagi, orang beranggapan di dalam bumi terdapat suatu ikan
lele (cat fish) raksasa yang bersemayam di sana. Jika ikan lele ini
menggeliat/bergoyang maka akan terjadi gempa bumi, ini ditandai
dengan adanya fenomena alam berupa ikan lele yang menyembul ke
permukaan air sebelum terjadinya gempa bumi.
Saat ini, setelah ilmu pengetahuan berkembang, apalagi sejak
ditemukannya suatu alat untuk mendeteksi getaran bumi yang umum

disebut seismograph, maka terjadinya gempa dilihat sebagai gempa


fenomena alam biasa. Melalui seismograph maka sejak permulaan abad
ke 20 telah dianalisis susunan bagian dalam bumi. Para ahli juga dapat
memetakan jalur-jalur penyebaran gempa bumi di seluruh dunia beserta
sifat-sifatnya. Sehingga kita harus mampu merancang bangunanbangunan yang sesuai dengan karakteristik gempa bumi di mana kita
tinggal. Yang perlu diperhatikan bahwa sikap dan tindakan bagaimana
menghadapi gempa bumi amatlah penting.
Nama
: Magdalena Santoso
Kelas/No. Absen : X-G / 18
Judul
: Tsunami
Berita :

KOMPAS.com-Gempa dahsyat berkekuatan 8,9 menghantam timur laut


Jepang, Jumat siang (11/03/2011), dan menyebabkan banyak korban,
kebakaran, dan tsunami sekitar 4 meter di sepanjang pantai negara itu.
Demikian dilaporkan televisi NHK dan saksi.
Setelah gempa berkekuatan 8,9 itu, terjadi sejumlah gempa susulan yang
juga kuat dan memicu peringatan tsunami setinggi 10 meter. Gempa
tersebut menyebabkan bangunan terguncang di ibu kota Tokyo.
Gambar-gambar televisi menunjukkan terjangan bah yang membawa
puing-puing bangunan. Televisi NHK memperlihatkan kobaran api dan
asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di Odaiba, daerah pinggiran
Tokyo. Kereta api cepat di utara negara itu pun dihentikan.

Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama


Isogo. Tayangan televisi menunjukkan bahwa perahu, mobil, dan truk
mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara
Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya tidak diketahui, tampak telah runtuh
ke dalam air. Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota
Sendai di timur laut.
"Bangunan ini berguncang untuk waktu yang terasa lama dan banyak
orang di ruang berita meraih helm mereka dan beberapa masuk ke bawah
meja," kata koresponden Reuters, Linda Sieg, di Tokyo. "Mungkin ini
gempa terburuk yang saya rasakan sejak saya datang ke Jepang lebih dari
20 tahun lalu." Para penumpang di jalur kereta bawah tanah di Tokyo
menjerit. Goncangannya sangat kuat dan sangat sulit bagi orang untuk
tetap berdiri," kata wartawan Reuters, Mariko Katsumura.
Ratusan pekerja kantor dan pengunjung toko tumpah ke jalan Hitotsugi di
pusat perbelanjaan di Akasaka, pusat kota Tokyo.
Badan Survei Geologi AS (USGS) sebelumnya menyatakan bahwa gempa
tersebut berkekuatan 7,9 dan berpusat di kedalaman 24,3 km sekitar 130
km di sebelah timur Sendai, di pulau utama Honshu. Namun, badan itu
kemudian menyatakan bahwa gempa berkekuatan 8,9.
Pantai Pasifik di timur laut Jepang, yang disebut Sanriku, telah menderita
akibat gempa dan tsunami pada masa yang lalu. Rabu lalu, daerah itu
dilanda gempa berkekuatan 7,2 SR. Tahun 1933, gempa berkekuatan 8,1
SR di daerah tersebut menewaskan lebih dari 3.000 orang.
Gempa bumi merupakan hal biasa di Jepang, salah satu daerah seismik
paling aktif di dunia. Sekitar 20 persen gempa berkekuatan 6,0 SR atau
lebih terjadi di Jepang.
Artikel :

Di Indonesia khususnya, kita teramat


dekat
dengan
kata
Tsunami.
Memang, bencana alam yang satu ini
pernah menggoreskan luka yang
dalam bagi bangsa kita. Beberapa
tahun yang lalu, ribuan nyawa
melayang tersapu Tsunami di Banda
Aceh.
Indonesia
berduka,
dunia
berduka.
Tsunami
sesungguhnya
bukan milik Indonesia saja. Semua
Negara yang berbatasan dengan laut
dan memiliki potensi gempa yang
tinggi rawan terkena tsunami. Salah
satunya adalah negeri yang digdaya dengan teknologi, Jepang. Sayangnya,
meski tsunami sudah demikian akrab, tapi tak sedikit di antara kita yang tak
tahu pengertian tsunami yang sesunggunya. Demikian halnya dengan proses
terjadinya tsunami itu sendiri. Artikel ini mencoba menjawab kedua persoalan
tersebut.
Kata Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti Ombak Besar
(Tsu : pelabuhan dan Nami : gelombang). Adapan definisi yang disepakati banyak
orang adalah tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya
gelombang laut ke daratan dengan kecepatan yang tinggi akibat adanya gempa
yang berpusat di bawah lautan. Gempa tersebut bisa saja diakibatkan oleh tanah
yang longsor, lempeng yang bergeser, gunung berapi yang mengalami erupsi
serta meteor yang jatuh di lautan. Tsunami ini biasanya terjadi apabila besarnya
gempa melebihi 7 skala richter. Tsunami ini cukup berbahaya, utamanya bagi
mereka yang bermukim di sekitaran pantai. Dengan kekuatan besar, ia akan
menyapu
apa
saja
yang
dilewatinya.
Jika berbicara mengenai proses terjadinya tsunami, maka kita tentu harus
memulai dari penyebabnya, yakni gempa di wilayah lautan. Tsunami selalu
diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa. Meski diketahui
bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh
pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam
wilayah lautan. Akan tetapi perlu juga disebutkan, sejarah pernah merekam
tsunami
yang
dahsyat
akibat
meletusnya
Gunung
Krakatau.
Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya
tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam
rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan
pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang
bergerak
mencapai
wilayah
daratan.
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut, wajar saja
jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya. Gelombang tsunami
ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Ia bisa mencapai 500
sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai,
kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski
berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan
kerusakan
yang
parah
bagi
manusia.
Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita paham bahwa tak
ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki
kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan dan

kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami


ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami,
namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai