Anda di halaman 1dari 151

Pancasila

MPK

Mengapa Pancasila perlu dipelajari ?

Syarat Ilmu Pengetahuan


1.
2.
3.
4.

BerObyek ( Memiliki Obyek)


BerMetode (Memiliki Metode)
BerSistem ( Memiliki Sistem)
Bersifat Universal (Bersifat
Umum)Kebenarannya tidak
terbatas oleh waktu, ruang, dan
keadaan.

Benarkah Pancasila Merupakan


Kajian Ilmiah / Ilmu Pengetahuan ?
Apakah Obyek Dari Pancasila ?

Obyek Forma: Tergantung dari sudut pandang apa pancasila dilihat.


Obyek Materia: Adat istiadat, Kebiasaan serta budaya dari bangsa
Indonesia

Metode Pengkajian yang digunakan ?

Banyak Metode yang digunakan, Paling tidak yang utama adalah


Metode: Hermeneutika dan Koherensi Historis/Hubungan
Sejarah

Sistemnya apa saja ?

Sistem Pancasila: Terdiri dari Lima Sila

Benarkah Pancasila Bersifat Universal ?


Pancasila :berlaku Umum

Pengertian
Pancasila
Asal kata dan istilah Pancasila secara etimologis
berasal dari bahasa sansekerta dari India ( bahasa
kasta brahmana)
Menurut Mohammad Yamin, dalam bahasa
sansekerta perkataan :Pancasila memiliki dua
macam arti yaitu:

Panca Yang artinya


Lima
Syiila Vokal i pendek artinya batu
sendi,alas atau dasar
Syiila vokal i panjang
artinyaperaturan tingkah laku yang
baik, yang penting atau yang
senonoh

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa jawa


dikatakan dengan susila yang memiliki hubungan
erat dengan moralitas.
Oleh karena itu secara etimologis kata Pancasila
yang dimaksudkan adalah istilah Pancasila dengan
vokal i pendek yang artinyaberbatu sendi lima
atau secara harfiah dasar yang memiliki lima
unsur.

Perkataan Pancasila mula-mula


terdapat dalam kepustakaan Budha di
India. Ajaran budha bersumber dari
kitab suci Tri Pitaka
yang terditi atas tiga macam buku
besar yaitu:
Sutha Pitaka,
Abhidama Pitaka, dan
vinaya Pitaka

didalam ajaran Budha terdapat ajaran


moral untuk mencapai Nirwana
dengan melalui Shamadi, dan setiap
golongan berbeda golongan berbeda
kewajiban moralnya.

Pancasila Dalam
Ajaran Budha:
Panatipada Veramani Sikhapadam

samadiyani, Artinya: Jangan Mencabut nyawa


makhluk Hidup/ dilarang membunuh)
Dinna dana Veramani Shikapadam
Samadiyani, Artinya: Jangan mengambil barang
yang tidak diberikan/dilarang mencuri
Kameshu Micchacara Veramani shikapadam
samadiyani, artinya: janganlah berhubungan
kelamin dengan orang yang bukan
suami/istrinya/Zina
Musawada veramani sikapadam samadiyani,
artinya: janganlah berkata palsu/ dilarang
berbohong
Sura Meraya masjja pamada tikana
veramani, artinya: janganlah meminum
minuman yang memabokkan

Akhirnya ajaran-ajaran Budha ini mulai masuk ke Indonesia. Melalui


kerajan-kerajaan besar di Nusantara khususnya kerajaan majapahit
dengan rajanya yang terkenal Hayam Wuruk dan maha patih Gajah
Mada.

Setelah majapahit runtuh dan agama Islam mulai


masuk dan tersebar diseluruh Nusantara maka
sisa-sisa pengaruh ajaran Moral Budha (Pancasila)
masih juga dikenal didalam masyarakat jawa
sampai sekarang yang disebut dengan istilah lima
larangan atau MO LIMO karena lima larangan
tersebut diawali dengan hurup M. yaitu:

Mateni artinya membunuh


Maling artinya mencuri
Madon artinya berzina
Madat/mabok artinya meminum minuman

keras atau menghisap candu.


Main artinya berjudi.

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA


SEBAGAI DASAR NEGARA

Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara

dimulai pada saat terakhir pendudukan Fasisme


Jepang di Indonesia sekitar tahun 1942.

Disaat tentara jepang di Asia tenggara sudah

mulai terdesak oleh tentara sekutu. Tahun 1943


kekuatan tentara jepang sudah mulai rapuh,
sehingga dibeberapa medan pertempuran pihak
sekutu dapat memukul mundur tentara jepang
dengan sangat mudahnya.

Dalam kondisi yang sangat terdesak seperti ini

menimbulkan jepang berubah sikap politiknya


terjhadap negeri-negeri yang didudukinya,
termasuk terhadap bangsa Indonesia.

Jepang melancarkan politik merangkul bangsa Asia,

dengan memberikan kemerdekaan kepad bangsa Birma,


dan philipina dengan maksud agar kedua negeri
tersebut bersedi mendukung jepang dalam menghadapi
tentara sekutu.

Dalam kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh

tokoh-tokoh bangsa indonesia untuk mendesak


pemerintah jepang juga memberikan kemerdekaan
kepada indonesia. Dan desakakn seperti ini ditanggapi
secara serius oleh pemerintah jepang

Untuk mewujudkan kesediaany itu, pada tanggal 7

september 1944 Perdana Menteri Koyso memberikan


janji akan menghadiahkan kemerdekaan Indonesia
kelak di kemudian hari.

Dan untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang

berkaitan dengan janji tersebut, pemerintahan


pendudukan jepang di jawa membentuk sebuah badan
yang diberi nama DOKURITSU ZYUNBI
TYOSHAKAI atau Badan Persiapan Usaha-usaha
Kemerdekan Indonesia (BPUPKI), yang beranggotkn 60
orang ditambah dengan 3 orng ketua yang salah
satunya ada tokoh yang mewakili jepang yang bernama
Iti Bangase. Dan ketua muda dijabat oleh Radjiman
Wedyodiningrat dan Raden pandji Soeroso.

Pd tanggl 18 Mei 1945, berteptn dengan hari kelhiran

tenno haika seorang kaisar jepangBPUPKI dilantik oleh


Letnan Jendral Kumakici Harada seorang tentara
keenam belas jepang.

Dalam wktu yang relatif singkat sekitar 2 bulan sejak

tanggal 18 mei smpi 17 juli 1945 dengan dua kali mas


sidang telah dapat menyelesaiakan tugas berat. Yaitu
berkenan dengan Dasr Negara dan Bentuk Negara.

Dalam setiap sidang bukannya berjalan dengan mulus-

mulus saja tapi mereka juga menglami rintanganrintangan dlam diskusinya (dapt dibac dalam buku
Risalah sidang) namun dapat diselesikan krena merek
berpegang teguh pada prinsip demi perstuan dan
kesatun dengan jiw yang amat besat demi kepentingan
bangsa dan negara.

Perdebatan terjadi antar dua golongan besar yaitu

bung karno ,menyebutnya dengan golongan Kebangsaan


dan golongan islam. Sebuatan seperti ini rasanya
kurang enak mka akan lebih pas maka disebut saja
golongan Nasionalis sekuler dan golongan Nasionalis
muslim

Dan harus diakui bahwa sebetulny semangat

nasionalisme inipertam kali justru muncul dari kalangan


muslim (santri). Dikalangan mereka sudah tumbul rasa
patriotisme sejk lama yaitu sejak abad ke XVI
(16)sejak kedatangan penjajah.

Ketika itu mereka menganggap bahwa negari eropa

datang ke Indonesia selain untuk mengambil rempah


rempah jug akn menyebarkan agama nasrani kepada
penduduk setempat. Dan kelompok santri tentunya
sangat terusik.

Sistem pondok pesantren adalah sistem pendidikan

yang khas pad masa itu di Indonesia, dan sistem


pendidikannya lebih bersifat religius, cenderung
dogmatik, populis serta berorientasi kepada politik.
Sedangkan tipe pendidikan barat lebih bersifat
intelektualistik,rasionalistik, sekuler, elitis dan
berorientsi pada birokrasi.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa kedatangan

bangsa eropa yaitu sepanyol,portugis, inggris, dan


belanda kenegeri jajhannya tentu tidak lepas dari
tiga motif yaitu: pertama motif ekonomi dan
bentuk eksploitasi kekayaan alm bangsa terjajah,
kedua motif politik dalam rangk melanggengkan
kekuasaan dengan politik pecah belah atau sering
disebut politik Devide et impera atau politik
belah bambu.dan ketiga motif agama.

Sehingga targetnya puj cukup jelas akan

memerangi islam dan mengeruk kekayaan,


sehingga bagi kalngn santri hal ini dianggap
sangat berbahaya.

Kedua sistem pendidikan diatas maka mempengaruhi

pola pikir kedua golongan tersebut.sehingga sering


terjadi perbedan sampai pada sat perumusan dasara
negara. Yang termanifestasikan dalam sidang-sidang
BPUPKI.terutama dalam pembahasan dasar negara.

Kalangan islam mengusulkan bahwa negara indonesia

yang merdekaharus diletakkan pada diatas lendasan


islam dengan disertai alasan bahwa mayoritas
masyarakat indonesia beragama islam. Diantara yanga
mengusulkan hal ini adalah seorang tokoh
Muhammadiyah yaitu Kibagus hadikusumo (ketua
umum Muhammadiyah)

dalam salah satu pidatonya kibagus dengan

penuh keyakinan menghusulkan bahwa Islam


harus dijadikan dasar negara RI.

Dilain pihak golongan nasionalis, menyatakan

bahwa negara indonesia harus diletakkan


diatas dasar kebngsaan, yang oleh supomo
dapat dikatakan dapat mengatasi segala
golongan dan segala orang
seorangmempersatukan diri dengan lapisan
rakyat seluruhnya. Dan merka berpendapat
bahw antara urusan agama dan urusan negara
harus dipisahkan secara tegas sebagaimana
seperti yang diusulkan oleh bung hatta.

Menanggapi usulan dari golongan nasionalis tersebut, ki

Bgus Hadikusuma menangkisnya dengan telak dengan


mengutif salah satu kata-kata salah seorang anggota
anggota BPUPKI yang secara terang-terangan
memperlihatkan ketidak setujuan terhadap usulan negara
yang berdasarkan asas islam. Bahwa dulu ada yang
mengatakn agama itu suci dan luhur dan tinggi sehingga
agar tetap suci janganlah agama dicampurnya dengan
urusan negara.

Usulan dasar negara baik yang berasal adari golongan

nasionalis dan golongan islam ini berlangsung dengan


perdebtan panjang sampai tanggal 1 Juni 1945.

Namun sayangnya sejarah mengenai hal ini

sekarang sudah mulai hilang dari peredaran


sehingga sulit untuk melacaknya.

Pada tanggal 1 juni 1945 tersebut bung karno

menyampaikan pidato yang cukup panjang


sekitar 21 halaman dihadapn sidang badn
penyelidik. Dqlam pidato yang kerap ditimpali
dengan tepuk tangan tersebut untuk pertama
kalinya ia memperkenalkan ap yang disebut
Pancasila sekaligus beliau menyatakan bahwa
pancasila ini dapat dijadikan asas kefilsafatan.

Pidato bung karno ini sebenarnya sebagai jalan

untuk mencari titik kompromi antra ide dari dua


golongn tersebut.

Sehingga pada tanggal 1 juni 1945 banyak kalangan

menyebutnya sebagai hari kelahiran pancasila,


yang masih berupa konsep atau rancangan untuk
diusulkan menjadi dasarnegara RI, dan bukan sama
sekali sebgai lahirnya pancasila sebagai dasar
negara.

Terdapat 7 rumusan pancasila yang ada

dalam dokumen resmi, ntara lain:

Rumusan Mohammad Yamin, yaitu: Peri

Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri


Ketuhanan, Peri kerakyatan,Kesejahteraan
sosial.

Rumusan dari Bungkarno. Rumusan ini

sebenarnya merupakan tanggapan tas


permintaan dari Radjiman Widyadinngrat
selaku ketua Badan Penyelidik. Bahwa
penyelidik untuk menemukan, mendiskusikan
danmmerumuskan dasar kefilsafatan dari pada
indonesia merdeka. Sehingga rumusan bung
karno adalh: Nasionalisme atau kebangsaan
Indonesia, Internasionalisme atau peri
kemanusiaan, mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial, ketuhanan yang maha
esa.

Kemudian bung karno mengusulkan alternatif

yaitu pancasila dapat diringkas menjadi TRI


SILA dengan memadukan sila pertama dan sila
kedua menjadi sosio nasionalisme, sementara
sila ketiga dan keempat menjadi sosio
demokrasi dan ketuhana yang maha esa. Kalau
sidang menghendki dapat diperas lagi menjadi
EK SILA yaitu intisarinya adalah Gotong
Royong sesuatu yang menimbulkan kebingunagn
banyak orang karena Nilai Ketuhanan yang
maha Esa tak tahu dimana rimbanya.

Rumusan Piagam Jakarta / jakarta Carter.segera

setelah sidang pertama selesai berakhit, 38


anggota melnjutkan pertemuan, dan akhirnya
membentuk panitia keci yang terdiri dari sembilan
orang kemuadian disebut panitia sembilan.yang
bertugas untuk merumuskan ide dasar dengan
bahan-bahan yang dirumuskan dalam sidang
BPUPKI pertama.

Sembilan tokoh tersebut secara representatif

dapat mewakili kedua golongan tadi. Dari golongan


nasionalis, yaitu Bung hatta, Mohammad
Yamin,Ahmad Subardjo dan A.A. maramis
sedangkan empat orang dari kalangan islam,
yituH. Agus Salim, Abi Kusumo Tjokrosujoso. KH.
Kahar muzakir (tokoh muhammadiyah)dan KH.
Wahid Hasyim. (Tokoh NU).kedelapan ini dipimpin
oleh bung karno sebagai nara sumber.

Dalam sidang ini mereka betul-betul menunjukkan

sebagai seorang negarawan yang sangat


demokratis.

Akhirnya munculah rumusan yang lebih dikenal

dengan piagam jakarta/jkarta carter. Yang isi


rumusannya adalah sebagai berikut:

Ketuhanan dengan kewjiban menjalankn syriat Islam bgi

pemeluk-pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradap
Perstuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratn perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sidang pleno II BPUPKI, sila

pertama diprotes oleh J. Latuharhay salah


seorang kristiani dari indonesia timur. Dia
mengusulkan agar tujuh kata dibelakang
ketuhanan dihapuskan saja sehingga
berbunyi Ketuhanan saja, secara sepontan
ditanggapi oleh kibagus hadikusumo. Dengan
mengajukan interupsi juga. Kibagus setuju
dengan kalimat yang dihapus, tapi yang
dihapus kata-katabagi pemelukpemeluknya saja. Sehingga rumusannya
menjadi ketuhanan , dengan kewjiban
menjalankan syariat Islam.

Sesungguhnya usulah kibagus ini hanya untuk

mengimbangi usulan dari J. Latuharhay. Usulan


latuharhay tersebut terlihat hanya melihat
kepentingan sepihak saja tanpa mempertimbangkan
pihak-pihak yng lainnya karena jelas ap yang
tertuang dalam piagam jakarta adalh sebuah bentuk
kompromi, karena didalam rumusan tersebut
dimaksudkan umat islam diberi hak untuk mengatur
rumah tanggnya sendiri dengan menjalankan syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Rumusan pancasila 18 Agustus 1945. sesudah

pekerjaan utama BPUPKI selesai kemudian badan


ini dibubarkan, dan selanjutnya pada tanggal 7
agustus 1945 dibentuklah badn lain yang
dinamakan DOKURITSU ZYUNBI IINKAI
Atau sering disebut PPKI (panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia). Terdiri dari 21 orang
yang seluruhnya bekas anggota BPUPKI.

Semula tugas PPKI adalah mempersiapkan segla

sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan serah


terima hadiah kemerdekan dariSaudara tua Dai
Nippon yang menurut rencana akan diserahkan pada
tanggal 24 agustus 1945.

Namun kenyataan ini jadi berantakan ketika sekutu

menjatuhkan Bom di Hirosima dn nagasaki yang


meluluhlantakkan kedua kota tersebut, yang
mengakibatkan jepang harus menyerah secara total
kepada sekutu pada tanggl 14 agustus 1945.dengan
menyerahnya jepang kepadsa sekutu artinya jepang
sudah tidak lagi mempunyi kedaulatan atas wilayah
indonesia. Mulai saat itu di Indonesia terjadi
kekosongan kekuasaan (Vacuum of power)

Akhirnya saat yang sangt baik ini dimanfaatkn

oleh bangsa Indonesia untuk melakukan langkah


besar menuju Indonesi merdeka, dengan langkah
yang intensif dalam waktu yang singkat, baik dari
angkatan tua mupun angkatn muda khirnya
mencapai titik final dalam bentuk PROKLAMASI
KEMERDEKAN pad tanggal 17 Agustus 1945.

Selesainya Proklamasi Kemerdekaan mk seluruh tokoh

PPKI sepakat untuk melakukan sidang pada esok harinya


(tanggal 18 gustus 1945) agar tidak terkesan bahw PPKI
ini ats bentukan jepang dan maka kenggotnnya ditambah
dengan enam anggot salh satunya dalah R.A.A. Wiranata
Kusuma. Dan Ki Hajar Dewantara.

Hari sabtu tanggal 18 agustus 1945 sidang akan dimulai

jam 09:30. tetapi ditunda karena bung Hatta ingin


melakukan lobi kepada golongan Islam.untuk
membicarakan tujuh kata dibelakang kata Ketuhanan,

Dalm pertemuan itu bung Hatta menjelaskan bahw kemarin

dirinya didatangai oleh seorang opsir Kaigun Jepang dari


Indonesi timur dengan membawa pesan dari golongn
kristiani dan katolik, yang sangat keberatan dengan tujuh
kata tersebut. Dan kalau tujuh kata tersebut tetap
dicantumkan maka mereka lebih suka berdiri di luar
Republik.

Hal ini yang menjadikan golongan islam menjadi berubah

pikirn dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan


maka akhirnya tujuh kt tersebut dignti dengan Yang maha
esa sehingga bunyinya menjadi Ketuhanan yang maha Esa.
Ketika Kibagus ditanya oleh salah seorang golongan muslim
bertanya kepada Kibagus makna dari Ketuhanan yang Maha
Esa tersebut, maka dengan singkat ki Bagus menjawab,
dengan kata Tauhid(ilmu tentang keesaan allah)

Disinilah pengorbanan umat islam yang sangat

besar demi persatuan dan kesatuan bangsa.


Adapun rumusan pancasila sebagaiman terdapat
dalam naskah UUD 1945 inilah yang dinamakan
rumusan resmi dari Pancsila yng dilakukan pada
tanggal 18 gustus 1945. sebagaimna ditegaskan
dalam instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968
sebagai berikut.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradap
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /Perwakilan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Simbolisasi pancasila

Filsuf Jerman

Erns Cassirer
Manusia disebutnya sebagai Homo
Symbolicum yang artinya hewan yang dapat
memperlambangkan gagasan-gagasannya

Seperti halnya lambang


Garuda Pancasila yang
menjadi lambang negara
RI

Lambang Garuda Pancasila


hasil karya siapa?

Ada tiga
pendapat.
Moh Yamin sebagai ketua panitia lencana

negara.
Sultan Hamid Al Qadri II sebagai ketua
tim perancang.
Basuki Rekso bowo, pelukis taman siswo.
Diduga anggota Le-tra.

Pada tahun 1951 Pemerintah mengesahkan lambang


Garuda Pancasila dengan terbitnya PP Nomor 66
tahun 1951 dan berlaku surut mulai tanggal 17
Agustus 1950

Pasal 1 PP Nomor 66/1951 ditentukan bahwa


lambang Negara RI terbagi menjadi 3 Bagian
yaitu:

Burung Garuda yang menengok dengan

kepalanya lurus kekanan;


Perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai dileher;
Semboyan yang tertulis di atas pita yang
dicengkeram oleh garuda.

Dalam pasal 4 PP 66/1951


ditentukan bahwa ditengahtengah perisai yang
berbentuk jantung terdapat
sebuah garis hitam yang
maksudnya melukiskan garis
katulistiwa (garis Equator)

Sedangkan lima ruang pada perisai tersebut masingmasing mewujudkan dasar pancasila yaitu:

Dasar Ketuhanan YME tertulis dengan

Nur atau cahaya diruang tengah


berbentuk bintang yang bersudut lima;
Dasar Kemanusiaan yang adil dan
beradab dilukiskan dengan tali rantai
yang bermata bulat dan persegi
Dasar Persatuan Indonesia dilukiskan
dengan pohon beringin yang rimbun.

Next
Dasar Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan dilukiskan
dalam bentuk kepala banteng;

Dasar Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

indonesia dilukiskan dalam bentuk padi


dan kapas.

Pada lambang garuda pancasila terdapat semboyan dalam bahasa jawa kuno tertulis
BHINEKA
TUNGGAL IKA
kalimat ini berasal dari ucapan Empu tantular yang dituankan dalam buku SOTASOMA untuk
menggambarkan realita sosiokultural yang ada dikerajaan mjapahit, dimana keanekaragaman
antara agama hindu dan budha tidak menghalangi sikap hidup bersama, gotong royong dan penuh
persaudaraan
atau dalam bahasa latin disebut E PLURIBUS UNUM yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi
tetap satu juga

TUHAN
Tuhan dilambangkan dengan Nur (Nu:run
alan Nu:r) atau cahaya yang berbentuk
bintang bersudut lima. Kelima sudut itu
jika dihubungkan dengan garis lengkung
akan berbentuk lingkaran bulat yang
mana lingkaran bulat berarti Keabadian,
tak berujung dan tak berpangkal, tak
berawal dan berakhir, Baqa, internity.
Sifat keabadian melambangkan sifat
ALLAH, TUHAN YME

Bintang sudut lima juga


melambangkan panca Marga
lima jalan/cara mengenal
TUHAN, yang oleh Thomas
Aquino disebutnya:Five Ways
Leading to God

Kelima jalan tersebut


adalah:
TUHAN adalah Sebab Utama, Causa Prima,

First Cause
TUHAN adalah
TUHAN adalah
TUHAN adalah
TUHAN adalah

ada
ada
ada
ada

Mutlak
penggerak Pertama
sempurna
Pengatur

PUJOWIYATNO:88-90

MANUSIA
Dilambangkan dengan tali rantai bermata
bulat dan persegi. Mata rantai bermata
bulat melambangkan jenis laki-laki (lingga)
dan mata rantai persegi melambangkan
Jenis Perempuan (Yoni)
Dalam tinjauan filsafat manusia adalah
makhluk
memiliki
sifat
berpasangpasangan dalam segala seginya (Mono
Dualisme)

Dan sekaligus ada beberapa pasangan maka disebut Mono Pluralis


sebagaimana berikut ini:

Ditinjau dari hakekat sifat manusia, manusia makhluk

individu sekaligus makhluk sosial;

Ditinjau dari hakekat Kedudukannya manusia adalah

makhluk bebas sekaligus sebagai makhluk Tuhan;

Ditinjau dari Hakekat Susunannya Manusia adalah

yang tersusun dari jasmani dan rohani, jiwa dan raga

Ditinjau dari Hakekat Kebutuhanya manusia adalah

mahkluk yang butuh material dan juga butuh non


material

SATU
Dilambangkan dengan pohon
beringin. Hakekat satu adalah
mutlak dan tak dapat dibagi, dan
mutlak terpisah dari hal yang
lainya,

RAKYAT
Dilambangkan dengan kepala banteng, yaitu
melambangkan kekuatan rakyat. Suara rakyat
merupakan suara yang tidak dapat dikenali
rekayasa, suara yang murni timbul dari hati
nurani. Bahkan ada yang mengatakan suara
rakyat adalah suara TUHAN. Dalam agama
islam dikenl hadist Mutawatir yang
kedudukanya setingkat dalil Qathi. yaitu
yang mempunyai kepastian hukum

ADIL
Dilambangkan dengan padi dan kapas.
Padi dan kapas melambangkan sandang
dan pangan, suatu simbolisasi dari tata
msyarakat yang makmur sejahtera.
Adil adalah meletakkan sesuatu pada
proporsi yang sebenarnya

PANCASILA
SEBAGAI ETIKA
POLITIK

merupakan suatu nilai


sehingga merupakan sumber
dari segala penjabaran norma
baik norma hukum, norma
moral maupun norma
kenegaraan.
Didalam filsafat pancasila terkandung
didalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang
bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis
dan komprehensif.
Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat tidak
secara langsung menyajikan norma-norma
yang merupakan pedoman dalam suatu
tindakan atau aspek praktis melainkan suatu
nilai-nilai yang bersifat mendasar.

filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut


lingkungan bahasanya masing-masing. Cabangcabang itu masing-masing dibagi menjadi dua
kelompok bahasan pokok yaitu:

Filsafat Teoritis adalah kelompok filsafat

yang mempertanyakan segala sesuatu


yang ada.(nabi adam misalnya)
Filsafat Praktis adalah kelompok yang
membahas bagaimana manusia bersikap
terhadap apa yang ada tersebut.

Pengertian Etika.
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan

mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandanganpandangan moral.

Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang

bagaimana dan mengapa kita mengikuti sutu


ajaran moral tertentu. Atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral.

Etika masuk kedalam kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi


dua kelompok yaitu:

Etika umum
Etika khusus

Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip


yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
Etika khusus membahas prinsip-prinsip itu
dalam hubungannya dengan berbagai aspek
kehidupan manusia.

Etika khusus dibagai menjadi


dua yaitu:
Etika individu yaitu: yang membahas

kewajiban manusia terhadap diri sendiri.


Etika sosial yaitu: yang membahas tentang
kewajiban-kewajiban manusia terhadap
manusia lain dalam hidup masyarakat, yang
merupakan suatui bagian terbesar dari etika
khusus.

Etika berkaitan dengan berbagai masalah


nilai karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang
berkaitan dengan predikat nilai susila dan
tidak susila, baik dan buruk.

Sebagai bahasan khusus etika


membicarakan sifat-sifat yang
menyebabkan orang dapat disebut susila
atau bijak.

Apa yang dimaksud


dengan nilai ?

Contoh:
Bunga indah

Nilai adalah segala sesuatu yang


tersembunyi dibalik obyek
Mana yang obyek, mana yang Nilai ?

Bunga adalah obyek

Orang itu
cantik ?

Indah merupakan
Nilai

Cantik, indah adalah sifat atau kualitas yang melekat


pada obyeknya yaitu manusia dan bunga.
Maka dengan demikian nilai itu sebenarnya adalah
suatu kenyataan-kenyataan yang tersembunyi dibalik
kenyataan-kenyataan lainnya. Ada nilai itu karena
adanya kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa
nilai.

Didalam nilai itu terkandung sutu cita-cita,


harapan, dn keharusan maka apabila
berbicara tentang nilai sebenarnya berbicara
tentang hal yang ideal. Dan cita-cita.

Hierarki nilai
Terdapat berbagai pandangan tentang nilai hal ini

sangat tergantung pd titik tolak dan sudut


pandangnya.
Misalnya: kalangan materialis memendang bahwa
nilai yang tertinggi adalah nilai material. Kalangan
hedonis memndang nilai tertinggi dlah nilai
kenikmatan.
Yang jelas pada hakeketnya segala sesuatu itu
bernilai, hanya nilai yang bagaimana yang ada
dan berhubungan dengan manusia.

Menurut tinggi rendahnya nilai dapt


dikelompokkan menjadi empat tingkatan
yaitu:
Nilai-nilai Kenikmatan: dalam tingkatan ini

terdapat deretan nilai yang mengenakkan dan tidak


mengenakkan, yang menyebabkan orang senang
atau tidak senang
Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkat ini terdapat
nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya,
kesehatan, kesegaran jasmani, kesejahteraan umum.
Nilai-Nilai kejiwaan: dalam tingkatan ini terdapt
nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung
dri keadan jasmani maupun lingkungan. Nilai-nilai
semacam ini adalah , Keindahan, kebenaran, dan
pengetahuan murni yang dicapai dalam filsafat.
Nilai-Nilai Kerohanian : dalam tingkatan ini
terdapatlah nilai-nilai yang suci dan tidak suci, nilainilai semacam ini terutama terdiri dari nilai-nilai
pribadi.

Noto Negoro Membagi nilai


menjadi tiga macam, yaitu:
Nilai meterial: yaitu segala sesuatu yang

berguna bagi kehidupan jsmani manusia,


atau kebutuhan materiil ragawi manusia.
Nilai Vital: yaitu segl sesuatu yang berguna
bagi manusia untuk dapat mengadakn
kegiatan atau aktifitas.
Nilai Kerokhanian: yaitu segala sesutu yang
berguna bagi rohani manusia

nilai kerohanian ini dapat


dibedakn ts empat macam yaitu:
Nilai Kebenaran, yang bersumber pada

akal (ratio, budi, cipta) manusia


Nilai keindahan, atau nilai estetis, yang
bersumber pada unsur kehendak
manusia.
Nilai religius, yang merupakan nilai
kerohanian tertinggi dan mutlak, nilai
relogius ini bersumber pada kepercayaan
atau keyakinan manusia.

Dari uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa


yang mengandung nilai itu bukan hanya sesutu
yang berujud material saja akan tetapi sesuatu yang
berujud non material juga seperti kerohanian.

Nilai material relatif lebih mudah diukur,


dengan menggunakan alat indera maupun
alat pengukur lainnya seperti berat,
panjang, luas dan sebagainya.

Nilai kerohanian lebih sulit mengukurnya. Dalam


menilai hal-hl kerohanian spiritual, yang menjadi alat
ukurnya adalah hati nurani mnusia yang dibantu oleh
alat indera, cipta, rasa, krsa dn keyakinn manusia.

Noto negoro berpendapat bahwa nilai-nilai


pancasila tergolong nilai kerohanian, tetapi
nilai kerokhanin yang mengakui adanya nilai
materiil dan nilai vital.

Nilai ketuhanan (religius)bagi


bangsa indonesia merupakan nilai
yang tertinggi, yaitu pada sila pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa dan
hirearkinya diatas segala nilai yang ada
dn tidk dapat dijustifikasi berdasarkan
akal manusia, karena pd tingkatan
tertentu nilai tersebut bersifat diatas dan
diluar kemampuan jangkauan akl pikiran
manusia. Namun demikian bagi bangsa
yang menganut pahm sekuler nilai
tertinggi adalah akal pikiran mnusia
sehingga Nilai ketuhanan dibawah
otoritas manusia.

Hubungan Nilai,
Norma dan moral

Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa


nilai adalah kualitas dari suatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir
maupun batin.

Nilai berbeda dengan fakta dimana fakta


dapat diobservasi melalui verivikasi empirik,
sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya
dapat dipahami, dimengerti dan dihayati oleh
manusia.

Agar nilai tersebut menjadi lebih berguna


dalam menuntun sikap dan tingkah laku
manusia, maka perlu dikonritkan lagi serta
diformulasikan menjadi lebih obyektif sehingga
memudahkan manusia untuk menjabarkannya
dalam tingkah laku secara konrit.

Maka wujud yng lebih


konkrit dari nilai
tersebut adalah
merupakan suatu
norma.
Didalam masyarakat ditemukan paling tidak
ada empat norma, yaitu norma kepercayan,
kesusilaan, kesopanan dan Norma hukum.

Dari keempat norma diatas norma


hukumlah yang paling kuat
keberlakuannya, karena dapat
dipaksakan oleh suatu kekuasaan
eksternal misalnya penguasa atau
penegak hukum.

Nilai dan norma senantiasa


berkaitan dengan moral dan etika
Istilah moral mengandung
integritas dan martabat pribadi
manusia. Derajad kepribadian
manusia amat ditentukan oleh
moralitas yang dimiliki
Maka moralitas yang terkandung dalam
kepribadian seseorang itu tercermin dari
sikap dan tingkah lakunya.

Hukum: dipahami oleh kaum


positivis sebagai aturan yang
tertulis, namun kalangan
sosiologis menganggap
Conduct norm juga sebagai
hukum
Kaum Positivis menganggap hukum sebagai
sesuatu yang tertulis ini sebagai onsekuensi
dari adanya konsep negara hukum.

Indonesia Negara
Hukum ?

Negara Hukum
Arti negara hukum itu pada hakekatnya
berakar pada konsep kedaulatan hukum
yang pada prinsipnya menyatakan
bahwa kekuasaan tertinggi didalam
suatu negara adalah hukum, oleh
karena itu seluruh alat perlengkapan
negara apapun namanya termasuk
warganegara harus tunduk dan patuh
serta menjunjung tinggi hukum tanpa
kecuali

Bentuk-bentuk Negara
Hukum
No

Sistem Hukum

Negara Hukum

Wilayah

Civil Law System

Rechtsstaat

Eropa Barat
(Kontinental)

Common Law
System

The Rule of Law

Anglo SaxonAnglo
America

Socialist Law
System

Socialist Legality Eropa Timur

Islamic Law
System

Nomocrasi Islam

Arab-Islam

Indonesian Law
System

Pancasila

Indonesia

Unsur-unsur Negara Hukum


Konsep Rechtsstaat
Adanya Jaminan terhadap hak asasi manusia

(warga negara);
Adanya pemisahan/pembagian kekuasaan;
Adanya asas legalitas pemerintahan;
Adanya prinsip peradilan yang bebas dan
tidak memihak.

Ad. Adanya jaminan terhadap


Hak Asasi Manusia
Unsur ini ditempatkan pertamakali, karena

sejatinya negara itu terbentuk karena adanya


kontrak sosial
Dari kontrak sosial inilah individu dalam negara
menyerahkan hak-hak politik dan sosialnya
kepada komunitas negara dan masyarakat
Oleh sebab itu negara harus memberikan jaminan
hak-hak yang masih melekat di dalam individu
maupun di dalam ikatan kemasyarakatan
Negara sebagai satu ikatan oganisasi dengan
warga negaranya memiliki hak dan kewajiban
yang sama
Oleh sebab itu keduanya harus saling
memberikan perlindungan.

Ad.

Adanya Pemisahan dan


pembagian kekuasaan
Sejarah peradaban manusia membuktikan

bahwa kekuasaan absolut dan otoriter


mengakibatkan penindasan terhadap hak
asasi manusia
Oleh sebab ituuntuk melindungi hak asasi
manusia, kekuasaan dalam negara harus
dipisahkan
Antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan
yudikatif
Pemisahan ini masih berada didalam satu
sistem yang tak tepisahkan (masih saling
berhubungan)

Ad. Adanya asas Legalitas


Pemerintahan
Maksud dari asas ini adalah bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya harus berdasarkan
pada hukum atau eraturan perundangundangan yang berlaku

Ad. Adanya Prinsip Peradilan


yang bebas dan tidak memihak
Peradilan yang bebas dan tidak memihak

tidak semata-mata diletakkan dalam koneks


kebebasan dari lembaga peradilan
Tetapi menyangkut sub-sub sistem dalam
sistem peradilan pidana yakni:

SISTEM PERADILAN PIDANA

SUB SISTEM SPP


In
Pu
t

Kasus

Polisi

JPU

Penyelidik
an dan
Penyidikan

Penuntutan
Membuat
SP3

PN

Pemeriksaa
n perkara
pidana

MASYARAKAT

LP

Eksekusi
dan
pembinaan

O
ut
Pu
t

The Rule of Law


Cirinya:
bersumber dari rasio manusialiberalistik/individualistik,
lebih dipusatkan kepada
manusia(antroposentrik),
pemisahan antara agama dengan negara
secara rigit (mutlak),
Freedom of Relgion termasuk bebas untuk
ateisme

Unsur-unsur utama:
Supremacy of Law (hukum sebagai panglima);
Equality Before The Law;
Individual Rights
Tidak ada peradilan administrasi negara

(include di peradilan umum)

Socialist Legality
Cirinya:
Bersumber pada rasio

manusia
Komunis, ateis
Kebebasan beragama yang
semu;
Adanya proaganda anti
agama

Unsur-unsur utama:
Perwujudan sosialisme;
Hukum adalah alat dibawah sosialisme;
Penekanannya pada

sosialisme(pemerataan)/realisasi sosialisme
bukan hak-hak individu

Nomocrasi Islam
Cirinya:
Bersumber dari Al-quran
dan As Sunnah
Bukan Teokrasi;
Persaudaraan dan
Humanisme

Unsur-unsur utama:
Kekuasaan sebagai amanah;
Musyawarah;
Keadilan;
Persamaan;
Pengakuan dan perlindungan terhadap

HAM;
Peradilan bebas;
Perdamaian;
Kesejahteraan;
Ketaatan Rakyat

Negara Hukum Pancasila.


Supremasi Hukum (Supremacy of Law). Adanya pengakuan

normatif dan empirik akan prinsip supremasi hukum, yaitu


bahwa semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai
pedoman tertinggi.
Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law). Adanya

persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum dan


pemerintahan, yang diakui secara normatif dan
dilaksanakan secara empirik.
Asas Legalitas (Due Process of Law). Dalam setiap Negara

Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam


segala bentuknya yaitu bahwa segala tindakan
pemerintahan harus didasarkan atas peraturan undangundang tertulis tersebut harus ada dan berlaku lebih dulu

Next.
Pembatasan Kekuasaan. Adanya pembatasan kekuasaan negara

dan organ-organ negara dengan cara menerapkan prinsip


pembagian kekuasaan secara vertikal atau pemisahan kekuasaan
secara horizontal.
Organ-organ Eksekutif Independen. Dalam rangka membatasi

kekuasaan itu, di zaman sekarang berkembang pula adanya


pengaturan kelembagaan pemerintahan

yang bersifat independent, seperti bank sentral, organisasi tentara,


organisasi kepolisian dan kejaksaan.
Peradilan Bebas dan Tidak Memihak. Adanya peradilan yang

bebas dan tidak memihak (independent and impartial juridiciary).


Peradilan bebas dan tidak memihak ini mutlak harus ada dalam
setiap Negara Hukum.

Next.
Peradilan Tata Usaha Negara. Meskipun peradilan tata usaha

negara juga menyangkut prinsip peradilan bebas dan tidak


memihak, tetapi penyebutannya secara khusus sebagai
pilar utama Negara Hukum tetap perlu ditegaskan
tersendiri.
Peradilan Tata Negara (Constitutional Court). Disamping

adanya pengadilan tata usaha negara yang diharapkan


memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap
negara, negara hukum modern juga lazim mengadopsikan
gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem
ketatanegaraan.
Perlindungan Hak Asasi Manusia. Adanya perlindungan

konstitusional terhadap hal asasi manusia dengan jaminan

Next.
Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat). Dianut dan

dipraktekannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat menjamin peran


serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kenegaraan,
sehingga setiap peraturan perundang-undangan yang ditetapkan dan
ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang hidup di tengah
masyarakat.
Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare

Rechtsstaat). Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan


bersama. Cita-cita hukum itu sendiri, baik yang dilembagakan melalui
gagasan negara demokrasi maupun yang diwujudkan melalui gagasan
negara hukum dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.

Transparansi dan Kontrol Sosial. Adanya transparansi dan kontrol sosial

yang terbuka terhadap setiap proses pembuatan dan penegakan hukum,


sehingga kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam mekanisme
kelembagaan resmi dapat dilengkapi secara komplementer oleh peran
serta masyarakat secara langsung (partisipasi langsung) dalam rangka
menjamin keadilan dan kebenaran.

Etika Politik

Secara substantif pengertian etika politik


tidak dapat dipisahkan dengan subyek
sebagai pelaku etik yaitu manusia,

Oleh karena itu etika politik berkaitan erat


dengan bidang pembahsan moral karena
moral senantiasa menunjuk manusia sebagai
subjek etika.
Maka kewajiban moral dibedakan dengan
kewajiban-kewajiban yang lain.

Berdasarkn suatu kenyataan bahwa


masyarakat, bangsa maupun negara bisa
berkembang kearah keadaan yang tidak
baik dalam arti moral. Misalnya suatu
negara yang dikuasai oleh penguasa atau
rezim yang otoriter, yang memaksakan
kehendak kepada manusia tanpa
mendasarkan hak-hak dasar kemanusiaan
(HAM).
Dalam msyarakat yang demikian ini maka
seseorang yang baik secara moral akan
dipandang tidak baik menurut negara serta
masyarakat otoriter, karena tidak dapat
hidup sesuai dengan aturan yang buruk

Nilai-nilai Pancasila
sebagai sumber Etika
Politik

Sebagai dasar filsafat negara, pancsila tidak hanya


merupakan sumber derivasi peraturan perundangundangan, melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama hubungnnya dengan legitimsi
kekuasaan.

Hukum serta berbagai


kebijakan dalam pelaksanaan
dn penyelenggaraan negara.
Sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa , adalah
merupakan sumber nilai-nilai
moral bagi kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan.

Negara Indonesia yang berdasarkan sila Ke I Bukan


negara Teokrasi yang mendasarkan kekuasan
negara dan penyelenggaran negara pada
legitimasi Religius. Melainkan berdasrkan legitimsi
hukum serta legitimasi Demokrasi.

Walaupun negara Indonesia tidak


mendasarkan pada legitimasi religius
namun secara moralitas kehidupan
negara harus sesuai dengan nilai-nilai
yang berasal dari Tuhan terutama hukum
serta moral dalam kehidupan negara.

Sila II Kemanusian yang adil dan


beradap juga merupakan sumber
nilai-nilai moralitas.
Negara pada prinsipnya adalah
merupakan persekutuan hidup
manusia sebgai mahluk tuhan
yang maha esa.
Manusia adalah merupakan dasar kehidupan
serta pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, oleh karena itu asas-asas kemanusiaan
adalah bersifat mutlak dalam kehidupan negara
dan hukum.dalam kehidupana negara manusia
harus mendapatkan jaminan hukum,

Dalam pelaksaan dan penyelenggaraan


negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan
sesuai dengan:
Asas Legalitas (legitimasi Hukum) yaitu

dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku.


Disahkan dan dijalankan secara demokratis
(legitimsi Demokratis)
Dijalankan sesui dengan prinsip-prinsip moral
atau tidk bertentangan dengan (legitimsi Moral)

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat


memiliki tiga dasar tersebut.

Pembagian serta kewenangan


harus berdasarkan legitimasi moral
religius (sila I) serta moral
kemanusiaan (sila II).
Selain itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaran
negara harus berdasarkan legitimasi hukum yaitu
prinsip (legalitas) Negara Indonesia adalah negara
Hukum (pasal 1 ayat (3)) oleh karena itu keadilan
dalam hidup bersama sebagaimana terkandung
dalam sila V adalah merupakan tujuan dalam
kehidupan negara.
Segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan serta
pembagian senantiasa harus berdasarkan ats
hukum yang berlaku.

Negara adalah berasal dari rakyat dan segala


kebijakan dan kekuasaan yang dilakukan
senantiasa untuk rakyat (sila IV) oleh karena
itu rakyat adalah merupakan asal mula
kekuasaan negara

Maka dalam pelaksanaan politik praktis hl-hl


yang menyangkut kekuasaan eksekutif,
legislatif serta yudikatif, konsep pengambilan
keputusn, pengawasan serta partisipsi harus
berdasarkan legitimsi dari rakyat atau dengan
lain perkataan hrus memiliki legitimsi
Demokrasi ( pasal 1 ayat 2 UUD 1945)

Selain legitimsi hukum, legitimsi


demokrtis juga perlu didasarkan
pada legitimsi moral,

Etika politik ini hrus direalisasikan oleh


setiap individu yang ikut terlibat secara
konkrit dalam pelaksan pemerintah negara,
para pejabat eksekutif, anggot legisltif,
maupun yudikatif, para pejabat negara,
penegak hukum hrus menyadari bahwa,
selainlegitimsi hukum dan legitimasi
demokrtis juga harus didasarkan pada
legitimsi moral. Misalnya:

Suatu kebijaksaan itu sesuai dengan hukum


belum tentu sesuai dengan moral. Misal gaji
para pejabat dan anggota DPR itu dinaikkan
yang sudah sesuai dengan hukum, namun
mengingat kondisi rakyat yang sangat
menderita belum tentu layk secara moral

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NASIONAL

Pancasila sebagai ideologi Negara ini

tidaklah terbentuk secar mendadak/tibatiba, namun melalui proses yang sangat


panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Oleh karena itu agar memiliki pengetahuan
yang lengkap tentang proses terjadinya
pancasila, maka secara ilmiah harus
ditinjau berdasarkan proses kausalitas.
maka secara kausalitas asal mula
pancasila dibedakan atas dua macam
yaitu: asal mula yang langsung dan asal
mula yang tidak langsung.

Asal Mula yang langsung;


Pengertian secara ilmiah filsafati dibedakan dalam empat macam yaitu:

Kausa Materialis,
Kausa Formalis;
Kausa Efficient;
Kaus Finalis.

Menurut Noto Negoro dapat dijelaskan sebagai


berikut atas keempat Kausalitas tersebut:

Kausa Materialis (asal


mula bahan)
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilainilai pancasila. Sehingga pancasila itu pada
hakekatnya nilai-nilai yang merupakan unsurunsur pancasila digali dari bangs indonesia yang
berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta
nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari bangsa indonesia. Dengan demikian
asal mula bahan pancasila adalah bangsa
indonesia sendiri yang terdapat dalam pandangan
hidup dan kepribadinnya.

Kausa Formalis ( Asal Mula


Bentuk).
Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula
bentuk atu bagaimana bentuk pncasila itu
dirumuskan
sebagaimana termuat didalam Pembukaan
UUD 1945. maka asal mula bentuk pancasila
adalah anggota BPUPKI yang merumuskan
dan membahas pancasila terutama dalam hal
bentuk, rumusan serta nama pancasila.

Kaus Effisien ( asal Mula Karya).


yaitu asal mula yang menjadikan pancasila
dari calon dasar negara menjadi dasar
negara yang sah.
Adapun asal mula karya adalah PPKI sebagai
pembentuk negara dan atas kuasa
pembentuk negara yang mengesahkan
pancasila menjadi dasar negara yang sah,
setelah dilakukan pembahasan baik dalam
sidang BPUPKI, panitia sembilan.

Kausa Finalis (asal mula


Tujuan)
Pancasila dirumuskan dan dibhas dalam sidangsidang para pendiri negara, tujuannya adalah
untuk dijadikan sebagai dasar negara.
Oleh karena itu asal mula tujuan tersebut adalah
para anggota BPUPKI dan panitia sembilan
termasuk soekarno dan Hatta yang menentukan
tujuan dirumuskannya pancasila sebelum
ditetapkan oleh PPKI sebagai dasar negara yang
sah. Demikian pula para pendiri negara tersebut
juga berfungsi sebagai kausa sambungan karena
yang merumuskan dasar filsafat negara.

Asal Mula Yang tidak langsung.

Secara kausalitas asal mula pancasila yang


tidak langsung pancasila adalah asal mula
sebelum proklamsi kemerdekaan. Sehingga
asal mula pancasila yang tidak langsung
terdapat dalam kepribadian serta dalam
pandangn hidup sehari-hari bangsa Indonesia:

asal mula pancasila yang tidak langsung adalah sebagi berikut:

unsur-unsur pancasila tersebut sebelum secara langsung

dirumuskan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilainya yaitu


nilai ketuhanan, nilai kemnusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam
kehidupan sehari-hari bngsa indonesi sebelum membentuk
negara.

nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hisup

masyrkat indonesia sebelum membentuk negara, yang berupa


nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta niali religius.
Nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan problema
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

dengan demikian dapat disimpulkan bhwa asal mula tidak

langsung pancasila pada hakekatnya bangsa Indonesia sendiri


atau dengan lain perkatan bangsa Indonesia sebagai Kausa
Materialis atau nilai-nilai sebagai asal mula tidak langusng
pancasila.

Pengertian Ideologi

Istilah Ideologi berasal dari kta Idea


yang berarti gagasan atau konsep,
pengertian dasar, cita-cita dan
logos yang berarti Ilmu. Kata idea ini
berasal dari bahasa yunani yang
berasal dari kata Eidos yang artinya
bentuk. Maka secara harfiah berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar.

Karl mark
mengartikan ideologi sebagai pandangan
hidup yang dikembangkan berdasarkan
kepentingan golongan atu kelas sosial
tertentu baik dalam bidang politik maupun
sosisl ekonomi.

Ideologi itu ada


ideologi terbuka dan
ideologi tertutup.
Suatu sistem ideologi tertutup dapat dikenali dari
beberapa ciri khas:
Ideologi itu bukan cita-cita yng sudah hidup dalam
masyarakat melainkan cita-cita satu kelompok orang yang
mendasari suatu program untuk merubah dan membaharui
masyrakat.
Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbann
yang dibebankan kepada rakyat
Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu,
melainkan intinya terdiri dari tuntutan-tuntutan yang
konkrit dan operasional yang keras.
Orang harus taat kepada ideologi tersebut.

Suatu sistem ideologi terbuka ciriciri khasnya adalah sebagai berikut:

Nilai-nilai dan cita-citnya tidak

dipaksakan dari luar melainkan digali


dan diambil dri hrta kekayan rohni,
moral dan budaya msyarakt itu sendiri.
Dasarnya buka ideologis sekelompok
orang, melainkan hasil dari musyawarah
dan konsensus dri msyarakat tersebut.
Ideologi bukan diciptakan oleh negara
melainkan oleh masyarakat itu sendiri.

Bagaimana
Ideologi
Pancasila ?
Ideologi terbuka atau tertutup ?

Pancasila sebagai ideologi yang


Reformatif, Dinamis dan Terbuka

Pancasila sebagai sebuah ideologi tidak


bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini
dimaksudkan bahwa ideologi pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman.

Berdasarkan pengertian tentang


ideologi terbuka tersebut nilai-nilai
yang terkandung dalam ideologi
pancasila sebagai ideologi terbuka
adalah sebagai berikut:

Nilai Dasar.
Yaitu: hakekat kelima sila pancasila, merupakan
esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat universal
sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung
cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan
benar. Nilai ideologi tersebut tertuang dalam
pembukaan UUD 1945, sehingga oleh karena
pembukan memuat nilai-nilai dasar ideologi
pancasila mka pembukaan UUD 1945 merupakan
tertib hukum tertinggi, sebagai sumber hukum
positif sehingga dalm negara memiliki kedudukan
sebagai Staats Fundamental Norm.

Nilai Instrumental.
Yang merupakan arahan, kebijakan strategis
sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Nilai
instrumental ini merupakan ekplisitasi,
penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar
ideologi pancasila. Misalnya GBHN yang setiap
lima tahun harus selalu disesuaikan dengan
perkembangan zaman, undang-undang
disesuaikan dengan aspirasi masyarakat yang
selalu dapat dilakukan perubahan (reformatif)

Nilai Praktis.
Yaitu:merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata
dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat. Dlam realissi praktis
inilah maka penjabaran nilai-nilai
pancasila senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan
perbaikan sesuai dengan
perkembangan serta aspirsi rakyat.

Perbandingan antara Ideologi


Pancasila dan Ideologiodeologi lain.

Ideologi pancasila

Paham Negara
Persatuan
Hakekat dari negara persatuan dalam
pengertian ini adalah negara yang merupakan
suatu kesatuan dari unsur-unsur yang
membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri dari
berbagai mcm etnis, suku bangsa, golongan,
kebudayaan serta agama. Wilayahnya yang
terdiri dari beribu-ribu pulau. Oleh karena ini
satu negara persatuan maka ini merupakan
satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan
tidak terbagi-bagi seperti negara serikat.

Penjelmaan persatuan bangsa indonesia ini, disimpulkan dalam PP No. 66


tahun 1951, yang diundngkan tanggal 18 November 1951 termuat dalam
lembaran negara nomor. II/1951. yaitu dengan lambang negara dan bngsa
burung garuda Pancasila dengan selogan Bhineka Tunggal Ika. Yang
maknanya adalah bahwa meskipun bangsa indonesia terdiri dari bermacmmacam suku, ras dan kebudayaan namun tetaplah satu negara yaitu
Indonesia.

Hubungan Negara
dengan Agama
,menurut Pancasila

menurut Pancasila negara adalah

berdasarkan Ketuhanan yang maha esa


Bangsa Indonesia adalah sebagai
bangsa yang berketuhanan sehingga
konsekuensinya setiap warga negara
mempunyai hak asasi untuk memeluk
dan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama masing-masing.
Tidak ada tempat bagi atheisme dan
sekulerisme karena hakekatnya
manusia berkedudukan dalam
kodratnya sebagai makhluk Tuhan;

Tidak ada pertentangan agama, golongan,

antar dan inter pemeluk agama;


Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama
karena ketagwaan itu bukan hasil paksaan
bagi sipapun jugaoleh karena itu harus
memberikan toleransi terhadap orang lain
dalam menjalankan agamany adalam negara;
Segala aspek dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara harus sesuai dengan
nilai-nilai Ketuhanan yang maha Esa terutama
norma-norma Hukum positif maupun norma
hukum moral, baik moral negara maupun
moral para penyelenggaran negara;
Negara pada hakekatnya adalah merupakan
rahmat dari tuhan yang Maha Esa seperti yang
tercantum didalam pembukaan UUD 1945.

Hubungan Negara dan Agama


menurut paham Theokrasi
Hubungan negara dan agama menurut
paham theokrasi adalah bahwa antara
negara dan agm tidak dapat dipisahkan.
Negara menyatu dengan agama, pemerintah
dijalankn berdasarkan firman-firman Tuhan,
segala tata kehidupan dalam masyrakat,
bangsa dan negara didasarkn atas firman
tuhan. Dengan demikin agama menguasasi
masyarkat politis.

Hubunngan Negara dan Agama


menurut paham sekulerisme

Paham sekulerisme membedakan dan memisahkan antar agma


dan negara, oleh karena itu dalam suatu negara yang berpaham
sekulerisme, bentuk, sistem, serta segla aspek kenegaraan tidak
ada hubungannya dengan agama. Sekulerisme berpandangan
bahwa negara adalah masalah-masalah keduniawian hubungan
manusia dengan manusia, adapun agama adalah urusan akherat
yang menyangkut
manusia dengan
Tuhannya.
Sehinggahubungan
sistem norma-norma
hukum

positif dipisahkan dengan nilai-nilai dan


norma-norma agama, konsekuensinya
hukum positif sngt ditentukan oleh
komitmen warg negarnya sebagai
pendukung pokok negara.

Ideologi Liberal

Hubungan negara dengan


agama menurut paham
liberalisme
Karena liberalisme sangat mendasarkan pd kebebasan
individu maka negara sebagai sarana atau alat individu,
sehingga masalah agama sangat ditentukan oleh
kebebasan individu. Negara memberi kebebasan untuk
memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya masing-msing. Namun dalam negara
liberl juga diberi hak untuk tidak percaya kepada tuhan
atau atheis, bahkan warga negara diberi hak untuk
mengkritisi agama misalnya mengkritik rosul, nabi,
kitab suci bahkan Tuhan sekalipun. Misalkan Salman
Rusdi mengkritik kitab suci dengan tulisan ayat-ayat
setan. Kerana liberalisme, meletakkan bahwa
kebenaran individu adalam sumber kebenaran tertinggi.

Nilai-nilai agama dalam negara


dipisahkan dan dibedakan dengan
negara. Peraturan perundang-undangan
santa ditentukan oleh kesepakatan
individu. Misalkan Undang-undang
tentang Aborsi di Irlandia tetap
diberlakukan walaupun ditentang oleh
gereja dan agama lainnya karena
Undang-undang tersebut hasil dari
referendum.

Ideologi
Sosialisme
Komunis

Bertolak belakang dengan paham liberalisme,


bahwa pandangan komunisme yang
dicetuskan oleh karl mark memandang
bahwa kebebasan individu ini sebenarnya
tidak ada. Paham ini mendasarkan bahwa
manusia pada hakekatnya adalah hanya
makhluk sosial saja, sekumpulan relasi
sehingga yang mutlak adalah komunitas dan
bukan individualisme. Hak milik pribadi tidak
ada kerena akan menimbulkan kapitalisme
yang pada gilirannya nanti akan melakukan
penindasan pada kaum miskin/Proletar.

Hak milik individu harus diganti dengan hak milik kolektif, dalam
perjuangannya paham kuminisme harus melakukan revolusi untuk
merubah sistem. Mengganti supra struktur masyarakat harus
dilakukan dengan cra revolusioner.

Dalam kitannya denga negara, bahwa


negara merupakan manifestasi dari
manusia sebagai mahkluk komunal,
merubah masyarakat dengan cara
revolusioner harus berakhir dengan
kemenangan pada pihak kelas proletar.

Hubungan negara
dengan agama menurut
paham Komunisme.

Paham komunisme dalam memandang hakekat


hubungan negara dengan agama mendasarkan pada
pandangan filosofis materilisme dialektis dan
materialisme historis. Hakekat kenyataan tertinggi
adalah materi, namun materi berada pada ketegangan
intern secara dinamis bergerak dari keadaan (tesis)
keadan lain (antitesis) kemudian menyatkukan
(Sintesis) ketingkat lebih tinggi. Selanjutnya sejarah
sebagaimana berlangsungnya suatu proses sangat
ditentukan oleh fenomena-fenomena dasar, yaitu
dengan sutu kegiatan-kegiatan yang paling materiil
nyaitu fenomena-fenomena ekonomis.

Dalam pengertian inilah menurut


komunisme yang dipelopori oleh Mark,
yang menyatakan bahwa manusia
adalah merupakan suatu hakekat yang
menciptakan dirinya sendiri dengn
menghasilkan sarana-sarana kehidupan
sehingga sangat menentukan dalam
perubahan sosial, politik, ekonomi,
kebudayaan bahkan agama. Oleh karena
itu komunisme berpaham Atheisme.

Anda mungkin juga menyukai