SKRIPSI
OLEH :
LISA M. MAHARAJA
040305031/THP
Judul Skripsi
Nama
NIM
Departemen
Program Studi
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Mengetahui
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ...................................................................................................
i
ABSTRAK .....................................................................................................
RINGKASAN ................................................................................................
ii
vii
viii
ix
xii
xiv
xv
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................
Tujuan Penelitian ....................................................................................
Kegunaan Penelitian ..............................................................................
Hipotesa Penelitian ................................................................................
1
3
4
4
TINJAUAN PUSTAKA
Bakso ......................................................................................................
Standar Mutu dan Nilai Gizi Bakso .......................................................
Bahan-bahan Pembuatan Bakso
Daging Sapi ....................................................................................
Tepung Tapioka .............................................................................
Tepung Sagu ..................................................................................
Bumbu-bumbu ...............................................................................
Es Serut/Air Es ..............................................................................
Garam Dapur .................................................................................
Natrium Nitrat ................................................................................
Proses Pembuatan Bakso Daging Sapi ...................................................
8
10
12
13
14
15
15
17
19
19
19
19
20
21
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
5
6
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
21
22
23
23
24
25
27
28
29
31
33
33
35
37
37
39
41
41
43
44
45
47
49
51
52
53
LAMPIRAN ...................................................................................................
56
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
1.
Kriteria Mutu Sensoris Bakso ................................................................
7
2.
3.
10
4.
11
5.
12
6.
16
7.
25
8.
25
9.
27
28
30
12. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Natrium Nitrat terhadap Kadar Air
Bakso Daging Sapi..................................................................................
32
10.
11.
13.
34
14. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Natrium Nitrat terhadap Kadar Lemak
Bakso Daging Sapi..................................................................................
35
15.
16.
17.
38
39
41
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
18.
19.
20.
21.
43
45
47
49
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
1.
Skema Pembuatan Bakso Daging Sapi .................................................. 26
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
31
33
35
37
39
40
42
44
46
48
50
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
1.
Hasil Analisis Kadar Air (%) .................................................................. 56
2.
57
3.
58
4.
59
5.
60
6.
Hasil Analisis Bakso Daging Sapi Tanpa Penambahan Natrium Nitrat pada
0 hari
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
ABSTRACT
THE USING OF TAPIOCA WITH SAGU FLOURS MIXTURE AND
SODIUM NITRATE IN PRODUCTION OF
BEEF BALLS
The aim of this research was to know the effect of the amount tapioca with sagu
flours mixture and consentration of sodium nitrate on the quality of beef balls. The
research had been performed using factorial completely randomized design (CRD) with
two factors, i.e; the amount of tapioca with sagu flours mixture (T) : (20%, 25%, and
30%) and sodium nitrate consentration (N) : (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, and
400 ppm). Parameters analyzed were moisture content, fat content, protein content, ash
content, and organoleptic values (colour, taste, and texture). The result showed that the
amount of tapioca with sagu flours mixture had highly significant effect on the moisture
content, fat content, protein content, ash content, and organoleptic values (colour, taste,
and texture). The concentration of sodium nitrate, had highly significant effect on the
moisture content, fat content, protein content, and organoleptic values (colour, taste, and
texture) but only had significant effect on ash content. The interaction of the amount of
tapioca with sagu flours mixture and the concentration of sodium nitrate had significant
effect on the organoleptic values (colour, taste, and texture). The 30% amount of tapioca
with sagu flours mixture and 400 ppm concentration of sodium nitrate produced the
better and more acceptable quality of beef balls.
Keyword : Beef balls, Tapioca flour , Sagu flour , Sodium nitrate
ABSTRAK
PENGGUNAAN CAMPURAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNG
SAGU DAN NATRIUM NITRAT DALAM PEMBUATAN BAKSO
DAGING SAPI
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah campuran tepung
tapioka dengan tepung sagu dan konsentrasi natrium nitrat terhadap mutu bakso daging
sapi. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan dua faktor,
yaitu jumlah campuran tepung tapioka dengan tepung sagu (T) ; (20%, 25%, dan 30%)
dan konsentrasi natrium nitrat (N) ; (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm).
Parameter yang dianalisa adalah kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, dan
nilai organoleptik (warna, rasa, dan kekenyalan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jumlah campuran tepung tapioka dengan tepung sagu memberikan pengaruh berbeda
sangat nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, dan nilai
organoleptik (warna, rasa dan kekenyalan). Konsentrasi natrium nitrat memberikan
pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan nilai
organoleptik (warna, rasa, dan kekenyalan) tetapi berbeda nyata terhadap kadar abu.
Interaksi jumlah campuran tepung tapioka dengan tepung sagu dan konsentrasi natrium
nitrat memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap nilai organoleptik (warna, rasa, dan
kekenyalan). Jumlah campuran tepung tapioka dengan tepung sagu 30% dan konsentrasi
natrium nitrat 400 ppm menghasilkan bakso daging sapi yang lebih baik dan dapat
diterima.
Kata Kunci : Bakso daging sapi, Tepung tapioka, Tepung sagu, Natrium nitrat
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
RINGKASAN
LISA M. MAHARAJA Penggunaan Campuran Tepung Tapioka dengan
Tepung Sagu dan Natrium Nitrat dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi,
dibimbing oleh Ir. Hotnida Sinaga, M.Phil selaku ketua komisi pembimbing
dan Ir. Ismed Suhaidi, M.Si selaku anggota komisi pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran
tepung tapioka dengan tepung sagu dan natrium nitrat terhadap mutu bakso daging
sapi.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL),
dengan dua faktor. Faktor I : jumlah tepung tapioka dan tepung sagu
(perbandingan 2:1) dari berat total campuran, (T) yaitu T1 = 20%, T2 = 25%, dan
T3 = 30%. Faktor II : konsentrasi natrium nitrat (N), yaitu N0 = 0 ppm,
N2 = 100 ppm, N3 = 200 ppm, N4 = 300 ppm, dan N5 = 400 ppm. Dengan
parameter analisis kadar air (%), kadar lemak (%), kadar protein (%),
kadar abu (%), dan nilai organoleptik (numerik).
1. Kadar Air
Jumlah campuran tepung tapioka dan tepung sagu (perbandingan 2:1)
(T) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air bakso daging sapi yang
dihasilkan. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan T1 (jumlah campuran
tepung 20%) yaitu 71,25 % dan terendah terdapat pada perlakuan T3 (jumlah
campuran tepung 30%) yaitu 60,69 %.
Konsentrasi natrium nitrat (N) berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap kadar air bakso daging sapi yang dihasilkan. Kadar air tertinggi terdapat
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
pada perlakuan N0 (konsentrasi natrium nitrat 0 ppm) yaitu sebesar 67,17 % dan
yang terendah terdapat pada perlakuan N4 (konsentrasi natrium nitrat 400 ppm)
yaitu sebesar 63,35 %.
Interaksi
jumlah
campuran
tepung
tapioka
dan
tepung
sagu
jumlah
campuran
tepung
tapioka
dan
tepung
sagu
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
kadar lemak terendah terdapat pada perlakuan T3N4 (30% dan 400 ppm) yaitu
1,50 %.
3. Kadar Protein
Jumlah campuran tepung tapioka dan tepung sagu (perbandingan 2 : 1)
(T) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein bakso daging sapi
yang dihasilkan. Kadar protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan T1 (jumlah
campuran tepung 20%) yaitu 6,73 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan
T3 (jumlah campuran tepung 30%) yaitu 5,07 %.
Konsentrasi natrium nitrat (N) berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap kadar protein bakso daging sapi yang dihasilkan. Kadar protein tertinggi
terdapat pada perlakuan N4 (konsentrasi natrium nitrat 400 ppm) yaitu sebesar
6,58 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan N0 (konsentrasi natrium nitrat
0 ppm) yaitu 5,21 %.
Interaksi
jumlah
campuran
tepung
tapioka
dan
tepung
sagu
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
tepung 20%) yaitu 1,08 % dan yang terendah pada perlakuan T3 (jumlah
campuran tepung 30%) yaitu 0,56 %.
Konsentrasi natrium nitrat (N) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar
abu. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan N4 (konsentrasi natrium nitrat
400 ppm) yaitu 1,16 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan
N0 (konsentrasi natrium nitrat 0 ppm) yaitu 0,58 %.
Interaksi
jumlah
campuran
tepung
tapioka
dan
tepung
sagu
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Interaksi
jumlah
campuran
tepung
tapioka
dan
tepung
sagu
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daging adalah salah satu hasil ternak yang hampir tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Selain sebagai sumber pangan, daging dapat
menimbulkan kepuasan atau kenikmatan bagi yang memakannya karena
kandungan gizinya lengkap, sehingga keseimbangan gizi untuk hidup dapat
terpenuhi. Daging dapat diolah dengan cara dimasak, digoreng, dipanggang,
disate, diasap, atau diolah menjadi produk lain yang lebih menarik, antara lain
daging korned, sosis, bakso, dendeng, dan abon. Oleh karenanya daging dan hasil
olahannya merupakan produk-produk makanan yang unik.
Bakso merupakan produk olahan daging, dimana daging tersebut telah
dihaluskan terlebih dahulu dan dicampur dengan bumbu-bumbu, tepung, dan
kemudian dibentuk seperti bola-bola kecil lalu direbus dalam air panas. Produk
olahan daging seperti bakso telah banyak dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat.
Secara teknis pengolahan bakso cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Bila ditinjau dari upaya kecukupan gizi masyarakat, bakso dapat dijadikan sebagai
sarana yang tepat, karena produk ini bernilai gizi tinggi dan disukai oleh semua
lapisan masyarakat.
Tepung tapioka merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam
pembuatan bakso. Sebaiknya penggunaan tepung tapioka dalam pembuatan bakso
daging sapi lebih sedikit dibandingkan penggunaan daging, sehingga dihasilkan
bakso daging sapi dengan mutu yang baik, karena jumlah daging yang lebih
dominan dibanding jumlah tepung yang digunakan. Selain sebagai bahan pengisi,
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
pada
seluruh
bagian
baik
di
pinggir
maupun
di
tengahnya
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
penambahan pengawet, umumnya akan tahan disimpan pada suhu rendah selama
2- 3 hari saja (Widyaningsih dan Murtini, 2007).
Untuk memperpanjang masa simpan dari bakso maka diperlukan
penggunaan pengawet makanan yang tentunya tidak menimbulkan pengaruh
buruk bagi kesehatan manusia dengan jumlah yang tidak melampaui batas
maksimum yang diijinkan oleh peraturan pemerintah. Sedangkan untuk
menghasilkan bakso dengan mutu yang baik maka jumlah daging yang digunakan
harus lebih banyak dibandingkan penggunaan tepung, selain itu penambahan
bumbu-bumbu serta proses pengolahannya harus tepat.
Natrium nitrat merupakan bahan pengawet makanan yang pemakaian
diijinkan oleh pemerintah dengan batas maksimal yang dapat digunakan yaitu
500 ppm. Penggunaan natrium nitrat pada bakso akan mempengaruhi warna bakso
yang dihasilkan serta memberikan masa simpan yang lebih panjang terhadap
bakso pada penyimpanan suhu dingin. Dengan penambahan natrium nitrat dan
penggunaan campuran tepung tapioka dan tepung sagu pada bakso, diharapkan
dapat meningkatkan dan mempertahankan mutu dari bakso yang dihasilkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang
dengan Tepung Sagu dan Natrium Nitrat dalam Pembuatan Bakso Daging
Sapi.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran tepung tapioka dengan
tepung sagu dan natrium nitrat dalam pembuatan bakso daging sapi.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Kegunaan Penelitian
-
Hipotesa Penelitian
-
Ada pengaruh jumlah natrium nitrat terhadap mutu bakso daging sapi.
Ada interaksi jumlah campuran tepung tapioka dengan tepung sagu dan
konsentrasi natrium nitrat terhadap mutu bakso daging sapi.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
TINJAUAN PUSTAKA
Bakso
Bakso didefinisikan sebagai daging yang dihaluskan, dicampur dengan
tepung pati, lalu dibentuk bulat-bulat dengan tangan sebesar kelereng atau lebih
besar dan dimasukkan ke dalam air panas jika ingin dikonsumsi. Untuk membuat
adonan bakso, potong-potong kecil daging, kemudian cincang halus dengan
menggunakan pisau tajam atau blender. Setelah itu daging diuleni dengan es batu
atau air es (10-15% berat daging) dan garam serta bumbu lainnya sampai menjadi
adonan yang kalis dan plastis sehingga mudah dibentuk. Sedikit demi sedikit
ditambahkan tepung kanji agar adonan lebih mengikat. Penambahan tepung kanji
cukup 15-20% dari berat daging (Ngudiwaluyo dan Suharjito, 2003).
Berdasarkan jenis daging yang digunakan sebagai bahan untuk membuat
bakso, maka dikenal berbagai jenis bakso seperti bakso ikan, bakso babi, dan
bakso sapi. Penggolongan bakso sapi menjadi tiga kelompok masing-masing
bakso daging, bakso urat, dan bakso aci. Penggolongan itu dilakukan atas
perbandingan jumlah tepung pati dan jumlah serta jenis daging yang digunakan
dalam pembuatan bakso. Bakso daging dibuat dengan menggunakan daging
dengan jumlah yang lebih besar dibanding tepung pati yang digunakan. Bakso aci
dibuat dengan menggunakan pati dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan
jumlah daging yang digunakan. Bakso urat dengan menggunakan daging dalam
jumlah lebih besar dibandingkan jumlah pati, dan daging yang digunakan adalah
daging yang banyak mengandung jaringan ikat (Elviera, 1998).
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
sensoris dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan nilai gizi beberapa bakso dapat
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Kriteria Mutu Sensoris Bakso
Parameter
Bakso Daging
Penampakan Bentuk bulat, halus berukuran
seragam, bersih dan cemerlang,
Tidak kusam, sedikitpun tidak
berjamur, dan tidak berlendir.
Bakso Ikan
Bentuk halus, berukuran
seragam, bersih, cemerlang,
tidak kusam
Warna
Bau
Bau khas daging segar rebus dominan, Bau khas ikan segar
tanpa bau tengik, masam, basi atau
rebus dominan sesuai
busuk, bau bumbu cukup tajam
jenis ikan, dan bau bumbu
tajam. Tidak terdapat bau
amis, tengik, masam, basi,
atau busuk.
Rasa
Tekstur
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
KH
(%)
5,00
22,74
17,06
10,81
13,40
15,30
-
Abu Garam
(%)
(%)
2,34
1,74
2,76
2,08
3,66
2,35
2,50
2,15
1,75
5,11
5,40
1,20
2,20
5,40
-
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
dan valin yang lebih tinggi daripada daging babi atau domba. Pemanasan dapat
mempengaruhi kandungan protein daging. Daging sapi yang dipanaskan pada
suhu 70oC akan mengalami pengurangan jumlah lisin menjadi 90 persen,
sedangkan pemanasan pada suhu 160oC akan menurunkan jumlah lisin hingga
50 persen. Pengasapan dan penggaraman juga sedikit mengurangi kadar asam
amino (Lawrie, 1995).
Perubahan warna merah ungu menjadi terang pada daging yang baru diiris
bersifat reversible (dapat balik). Namun, bila daging tersebut terlalu lama terkena
oksigen, warna merah terang akan berubah menjadi cokelat. Mioglobin
merupakan pigmen berwarna merah keunguan yang menentukan warna daging
segar (Astawan, 2008).
Penurunan pH daging dari sekitar 6,5 menjadi 5,6 setelah penyembelihan
disebabkan glikogen dalam daging berkurang, namun karena dalam suasana
anaerob (tidak mengandung O2 karena darah tidak mengalir), maka glikogen yang
menjadi asam piruvat selanjutnya diubah menjadi asam laktat. Apabila pH tetap
tinggi maka menurunkan mutu daging karena timbul perubahan-perubahan seperti
warna daging lebih gelap, sukar meresap garam dan bumbu, serta pertumbuhan
bakteri lebih mudah (Syarief dan Irawati, 1988).
Mioglobin dapat mengalami perubahan bentuk akibat berbagai reaksi
kimia. Bila terkena udara, pigmen mioglobin akan teroksidasi menjadi
oksimioglobin yang menghasilkan warna merah terang. Oksidasi lebih lanjut dari
oksimioglobin akan menghasilkan pigmen metmioglobin yang berwarna cokelat.
Timbulnya warna cokelat menandakan bahwa daging telah terlalu lama terkena
udara bebas, sehingga menjadi rusak (Astawan, 2008).
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
tapioka
diperoleh
dari
hasil
ekstraksi
umbi
ketela
pohon
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Tepung Sagu
Batang sagu merupakan bagian terpenting karena di dalamnya terdapat
pati yang biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai kegiatan industri.
Pati sagu mengandung sekitar 27% amilosa dan 73% amilopektin, dan pada
konsentrasi yang sama pati sagu mempunyai viskositas tinggi dibandingkan
dengan larutan pati dari serealia lain. Hal ini berarti untuk mendapatkan viskositas
yang sama, maka tepung sagu dibutuhkan lebih sedikit daripada tepung serealia
(Harsanto, 1986).
Tepung sagu adalah pati yang diekstrak dari batang sagu. Produk ini
digunakan untuk pengolahan makanan, pakan, kosmetika, industri kimia, dan
pengolahan kayu. Batang sagu dapat diolah menjadi tepung sagu dengan cara
sederhana menggunakan alat-alat yang biasa terdapat di dapur rumah tangga.
Untuk industri kecil, pengolahan sudah memerlukan alat-alat mekanis untuk
mempertinggi efisiensi hasil dan biaya (Hasbullah, 2008).
Komposisi kimia tepung sagu dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi Kimia Tepung Sagu dalam 100 gram bahan
Komponen
Satuan
Protein
g
Lemak
g
Karbohidrat
g
Air
g
Fosfor
mg
Kalsium
mg
Besi
mg
Kalori
Kal
Bdd
%
Sumber : Departemen Kesehatan R.I (1996).
Jumlah
0,7
0,2
84,7
14,0
13,0
11,0
1,5
353,0
100,0
Adanya amilosa dan amilopektin akan mempengaruhi daya larut pati sagu
dan suhu gelatinisasi. Bila kadar amilosa tinggi, maka pati sagu akan bersifat
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
kering,
kurang
lekat,
dan
kecenderungan
higroskopis
lebih
kuat
harga
yang
relatif
lebih
mahal
dan
bawang
merah
(Alliumcepa Var ascal onicum). Di negara barat dikenal juga sejenis bawang
merah
besar
(Onion)
atau
bawang
bombay
(A.
ceparatycum)
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Nitrit dan nitrat terdapat dalam bentuk garam kalium dan natrium nitrit.
Natrium nitrit berbentuk butiran berwarna putih, sedangkan kalium nitrit berwarna
putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Nitrit dan nitrat dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang
singkat.
Sering
digunakan
pada
daging
yang
telah
dilayukan
untuk
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi segar,
tepung tapioka, tepung sagu, natrium nitrat, es serut, bumbu-bumbu yang terdiri
dari merica, bawang merah, bawang putih, dan garam.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2008 di Laboratorium
Teknologi Pangan Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan
Reagensia
-
Aquadest
Indikator mengsel
- HCl 0,01 N
- Heksan
Alat Penelitian
-
Oven
Sealer
Timbangan
Freezer
Alumunium foil
Kertas saring
Beaker glass
Pipet tetes
Erlenmeyer
Labu kjeldahl
Soxhlet
Pipet tetes
Alat destilasi
Gelas ukur
Gilingan daging
Desikator
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Metoda Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda Rancangan Acak
Lengkap (RAL), dengan dua faktor yang terdiri dari :
Faktor
I : Jumlah
campuran
tepung
tapioka
II : Konsentrasi Natrium nitrat (N) yang terdiri dari lima taraf, yaitu :
N0 =
0 ppm
N1 = 100 ppm
N2 = 200 ppm
N3 = 300 ppm
N4 = 400 ppm
Kombinasi perlakuan (Tc) = 3 x 5 = 15, dengan jumlah ulangan minimum
perlakuan (n) adalah :
Tc (n-1) > 15
15 (n-1) > 15
15n > 30
n>2
Untuk memperoleh ketelitian dilakukan ulangan sebanyak 2 kali.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
()ij : Efek interaksi dari faktor T pada taraf ke-i dan faktor N pada taraf ke-j
ijk : Efek galat dari faktor T pada taraf ke-i dan faktor N pada taraf ke-j dalam
ulangan ke-k.
Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dan sangat nyata maka uji
dilanjutkan dengan uji LSR (Least significant range).
Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian dilakukan tahapan pembuatan bakso daging
sapi sebagai berikut:
-
Daging digiling sampai halus sambil ditambahkan es serut 15% dari berat
daging.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Ditambahkan
campuran
tepung
tapioka
dengan
tepung
sagu
(perbandingan 2:1) sesuai dengan perlakuan, yaitu 20%, 25%, dan 30%
dari berat total campuran dan dicampur sampai seluruh adonan merata
-
Ditambahkan bumbu yang terdiri dari bawang putih dan bawang merah
2%, merica yang telah dihaluskan 1%, serta garam dapur sebanyak 2,5%
dari total campuran dan dicampur hingga merata.
Bakso dikemas di dalam plastik dan disimpan pada freezer dengan suhu
-5oC selama 10 hari, kemudian dilakukan analisa terhadap kadar air, kadar
protein, kadar lemak, kadar abu, dan uji organoleptik terhadap warna, rasa
dan kekenyalan.
Parameter Penelitian
Penentuan Kadar Air (AOAC, 1970).
Ditimbang bakso sebanyak 2 gram dan dimasukkan ke dalam aluminium
foil yang telah diketahui berat kosongnya. Kemudian dikeringkan di dalam oven
dengan suhu 105oC selama 4 jam lalu dimasukkan ke dalam desikator selama
15 menit lalu ditimbang. Selanjutnya dimasukkan kembali di dalam oven selama
30 menit lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Perlakuan ini dilakukan
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
aa
x 100%
bb
a-b
c
x 100%
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
= 30%
= 30%
kekenyalan = 40%
Tabel 7. Skala Uji Hedonik Warna dan Rasa
Skala hedonik
Sangat suka
Suka
Agak suka
Tidak suka
Skala numerik
4
3
2
1
Skala numerik
4
3
2
1
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Daging giling
T2=25%
T3=30%
Penambahan bawang putih dan bawang merah 2%, merica 1%, dan garam dapur 2,5%
Dikemas dalam plastik dan disimpan selama 10 hari di dalam freezer pada suhu -5oC
Dilakukan analisa
sebesar 0,56 %. Nilai uji organoleptik tertinggi terdapat pada perlakuan T1 (jumlah
campuran tepung 20%) dan T2 (jumlah campuran tepung 25%) yaitu sebesar 3,45
dan yang terendah terdapat pada perlakuan T3 (jumlah campuran tepung 30%)
yaitu 3,37.
pada perlakuan N0 (konsentrasi natrium nitrat 0 ppm) yaitu 4,33 % dan yang
terendah terdapat pada perlakuan N4 (konsentrasi natrium nitrat 400 ppm) yaitu
2,23 %. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan N4 (konsentrasi natrium
nitrat 400 ppm) yaitu 6,58 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan
N0 (konsentrasi natrium nitrat 0 ppm) yaitu 5,21. Kadar abu tertinggi terdapat pada
perlakuan N4 (konsentrasi natrium nitrat 400 ppm) yaitu 1,16 % dan yang terendah
terdapat pada perlakuan N0 (konsentrasi natrium nitrat 0 ppm) yaitu
0,58 %. Nilai uji organoleptik tertinggi terdapat pada perlakuan N4 (konsentrasi
natrium nitrat 400 ppm) yaitu 3,62 dan yang terendah terdapat pada perlakuan
N0 (konsentrasi natrium nitrat 0 ppm) yaitu 3,19.
Semakin tinggi konsentrasi natrium nitrat digunakan dalam pembuatan
bakso daging sapi maka kadar protein, kadar abu, dan nilai uji organoleptik bakso
daging sapi semakin meningkat, sedangkan kadar air dan kadar lemak semakin
menurun.
Kadar Air
Pengaruh Jumlah Campuran Tepung Tapioka dengan Tepung Sagu
(perbandingan 2 : 1) terhadap Kadar Air Bakso Daging Sapi
Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa jumlah
campuran tepung tapioka dengan tepung sagu (perbandingan 2 : 1) berpengaruh
sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air bakso daging sapi.
Hasil uji LSR (least significant range) pengaruh jumlah campuran tepung
tapioka dengan tepung sagu (perbandingan 2 : 1) terhadap kadar air bakso daging
sapi seperti terlihat pada Tabel 11.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Tabel 11.
Jarak
(p)
2
3
1.6132
1.6906
T1
T2
T3
71.25
64.80
60.69
a
b
c
A
B
C
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
konsentrasi tapioka yang ditambahkan pada pembuatan gel ikan cucut maka
tekstur gel ikan akan semakin keras dan semakin rendah persen kadar air dan air
bebas yang dihasilkan. Makin tinggi konsentrasi tapioka yang ditambahkan, kadar
air gel ikan cucut semakin menurun hal ini dikarenakan pati yang terkandung
dalam tapioka menambah berat total dan bersifat menyerap air, sedangkan
kandungan air di dalam daging giling tetap, akibatnya persentase kandungan air
menurun.
Hubungan antara jumlah campuran tepung terhadap kadar air mengikuti
garis linier seperti terlihat pada Gambar 2.
75
70
65
= -1.056T + 91.98
r = - 0.9839
60
55
50
15
20
25
30
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
bakso daging sapi. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi natrium nitrat terhadap
kadar air bakso daging sapi dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12.
Jarak
(p)
2
3
4
5
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
68
66
64
= -0.0095N + 67.484
r = - 0.9619
62
60
0
100
200
300
400
Tabel 13. Uji LSR Pengaruh Jumlah Campuran Tepung Tapioka dengan
Tepung Sagu (perbandingan 2 : 1) terhadap Kadar Lemak Bakso
Daging Sapi
LSR
Notasi
Perlakuan
Jarak
Rataan
(T)
0.05
0.05
0.01
(p)
0.01
2
3
0.7632
0.8013
1.0574
1.1081
T1
T2
T3
4.46
2.70
2.16
a
b
b
A
B
B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
3
= -0.23T + 8.8567
r = - 0.9143
0
15
20
25
30
natrium nitrat 0 ppm) yaitu sebesar 4,33 % dan yang terendah terdapat pada
perlakuan N4 (konsentrasi natrium nitrat 400 ppm) yaitu 2,23 %.
Tabel 14. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Natrium Nitrat terhadap Kadar
Lemak Bakso Daging Sapi
LSR
Notasi
Perlakuan
Jarak
Rataan
(N)
0.05
0.01
0.05
0.01
(p)
N0
4.33
a
A
N1
2
0.9853
1.3650
3.40
ab
AB
N2
3
1.0344
1.4305
3.03
bc
AB
N3
4
1.0639
1.4731
2.54
bc
B
N4
5
1.0835
1.4992
2.23
c
B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Semakin tinggi konsentrasi natrium nitrat maka kadar lemak akan semakin
rendah. Penurunan kadar lemak ini disebabkan karena natrium nitrat dapat
meningkatkan pH bakso sehingga suasana basa yang terbentuk menyebabkan
proses hidrolisa dan oksidasi lemak semakin cepat terjadi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Winarno (1997) yang menyatakan bahwa dengan adanya air, lemak
dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dipercepat oleh
basa, asam, dan enzim-enzim. Selain itu lemak hewani juga cenderung mengalami
ketengikan pada penyimpanan suhu beku, hal ini sesuai dengan pernyataan
Harris and Karmas (1989) yang menyatakan bahwa pengawetan dengan suhu
beku, ditinjau dari banyak segi merupakan cara pengawetan bahan pangan yang
tidak merugikan. Suhu rendah menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
memperlambat laju reaksi kimia dan enzim. Susut kadar vitamin akan minimum
bila dibandingkan dengan cara pengawetan lain. Penyebab utama kerusakan mutu
adalah akibat reaksi ketengikan lemak hewani.
Hubungan antara konsentrasi natrium nitrat terhadap kadar lemak bakso
daging sapi mengikuti garis linear seperti terlihat pada Gambar 5.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
= -0.0051N + 4.118
r = - 0.956
0
0
100
200
300
400
Tabel 15. Uji LSR Pengaruh Jumlah Campuran Tepung Tapioka dengan
Tepung Sagu (perbandingan 2 : 1) terhadap Kadar Protein
Bakso Daging Sapi
LSR
Notasi
Perlakuan
Jarak
Rataan
(T)
0.05
0.05
0.01
(p)
0.01
T1
6.73
a
A
2
0.4711
0.6526
T2
5.87
b
B
3
0.4945
0.6839
T3
5.07
c
C
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
= -0.166T + 10.04
r = - 0.9996
3
15
20
25
30
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
= 0.0036N + 5.17
r = 0.9685
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
4.0
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Kadar Abu
Pengaruh Jumlah Campuran Tepung Tapioka dengan Tepung Sagu
(perbandingan 2 : 1) terhadap Kadar Abu Bakso Daging Sapi
Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa jumlah
campuran tepung tapioka dengan tepung sagu (perbandingan 2 : 1) berpengaruh
sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu bakso daging sapi. Hasil uji LSR
pengaruh jumlah campuran tepung tapioka dan tepung sagu (perbandingan 2 : 1)
terhadap kadar abu bakso daging sapi dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Uji LSR Pengaruh Jumlah Campuran Tepung Tapioka dengan
Tepung Sagu (perbandingan 2 : 1) terhadap Kadar Abu Bakso
Daging Sapi
LSR
Notasi
Perlakuan
Jarak
Rataan
(T)
0.05
0.05
0.01
(p)
0.01
T1
1.08
a
A
2
0.2617
0.3625
T2
0.92
a
AB
3
0.2747
0.3799
T3
0.56
b
B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
1.2
0.9
0.6
= -0.052T + 2.1533
r = - 0.953
0.3
0
15
20
25
30
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Tabel 18. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Natrium Nitrat terhadap Kadar
Abu Bakso Daging Sapi
LSR
Notasi
Perlakuan
Jarak
Rataan
(N)
0.05
0.01
0.05
0.01
(p)
N
0.58
c
B
0
N
2
0.3378
0.4680
0.68
bc
AB
1
N
3
0.3546
0.4904
0.86
abc
AB
2
N
4
0.3647
0.5050
1.00
ab
AB
3
N
5
0.3715
0.5140
1.16
a
A
4
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
1.2
0.9
0.6
= 0.0015N + 0.56
r = 0.9942
0.3
0.0
0
100
200
300
400
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
3.50
3.45
= -0.008T + 3.6233
r = - 0.75
3.40
3.35
3.30
15
20
25
30
konsentrasi natrium nitrat berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai uji
organoleptik bakso daging sapi. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi natrium nitrat
terhadap uji organoleptik bakso daging sapi seperti terlihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Natrium Nitrat terhadap Uji
Organoleptik Bakso Daging Sapi
LSR
Notasi
Perlakuan
Jarak
Rataan
(N)
0.05
0.01
0.05
0.01
(p)
N
3.19
e
D
0
N
2
0.0679
0.0940
3.34
d
C
1
N
3
0.0712
0.0985
3.46
bc
B
2
N
4
0.0733
0.1015
3.51
b
AB
3
N
5
0.0746
0.1033
3.62
a
A
4
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil)
dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
? = 0.001N + 3.218
r = 0.974
3.5
3.3
3.1
2.9
0
100
200
300
400
3.6
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
3.0
0
100
200
300
400
T2
T3
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh jumlah campuran tepung tapioka dengan
tepung sagu (perbandingan 2 : 1) dan konsentrasi natrium nitrat yang diamati
dapat diambil kesimpulan :
1.
2 : 1)
dalam pembuatan bakso daging sapi maka kadar air, kadar lemak, kadar
protein, kadar abu, dan nilai uji organoleptik bakso daging sapi semakin
menurun.
2.
3.
Interaksi
jumlah
campuran
tepung
tapioka
dengan
tepung
sagu
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Saran
1.
Untuk menghasilkan bakso daging sapi dengan nilai gizi yang tinggi maka
disarankan untuk menggunakan jumlah campuran tepung tapioka dengan
tepung sagu (perbandingan 2:1) yaitu sebesar 20 %.
2.
Untuk menghasilkan bakso daging sapi dengan umur simpan yang lebih
panjang dan nilai gizi tinggi disarankan untuk menggunakan konsentrasi
natrium nitrat 400 ppm.
3.
4.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
AOAC, 1970. Official Method and Analysis of The Association of The Official
Analytical Chemist, 111th Edition, Washington D.C.
Astawan,
M.
2008.
Mengapa
Kita
Perlu
Makan
[16 Februari 2008]. http://www.kompascybermedia.com.
Daging?.
Departemen
Kesehatan
RI.,
1979.
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 1.
Hasil Analisis Kadar Air (%)
Kombinasi
Ulangan
Perlakuan
I
II
T1N0
71.60
73.60
T1N1
71.00
73.00
T1N2
70.60
72.60
T1N3
69.40
71.40
T1N4
69.40
69.90
T2N0
65.80
67.00
T2N1
65.60
66.20
T2N2
64.40
65.60
T2N3
64.20
63.60
T2N4
62.40
63.20
T3N0
62.00
63.02
T3N1
61.50
62.80
T3N2
60.80
61.40
T3N3
59.40
60.80
T3N4
55.40
59.80
973.50
993.92
Total
64.90
66.26
Rataan
** :
* :
tn :
sangat nyata
nyata
tidak nyata
KT
44.7382
283.2492
557.3568
9.1416
14.1437
54.4163
2.1568
0.0017
0.0000
0.4077
1.4967
-
Total
Rataan
145.20
144.00
143.20
140.80
139.30
132.80
131.80
130.00
127.80
125.60
125.02
124.30
122.20
120.20
115.20
1967.42
-
72.60
72.00
71.60
70.40
69.65
66.40
65.90
65.00
63.90
62.80
62.51
62.15
61.10
60.10
57.60
65.58
F hit
29.8916
189.2517
372.3954
6.1079
9.4501
36.3580
1.4411
0.0011
0.0000
0.2724
F 0.05
2.43
3.06
4.54
4.54
3.68
4.54
4.54
4.54
4.54
2.64
F 0.01
3.56
4.89
8.68
8.68
6.36
8.68
8.68
8.68
8.68
4.00
**
**
**
*
**
**
tn
tn
tn
tn
FK = 129024.72
KK = 1.87%
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 2.
Hasil Analisis Kadar Lemak (%)
Kombinasi
Ulangan
Perlakuan
I
II
T1N0
5.00
7.60
T1N1
4.40
5.20
T1N2
3.90
5.10
T1N3
3.20
4.20
T1N4
2.60
3.40
T2N0
4.20
2.80
T2N1
3.60
2.20
T2N2
3.00
2.20
T2N3
2.36
2.27
T2N4
2.70
1.70
T3N0
3.80
2.60
T3N1
2.80
2.20
T3N2
2.40
1.60
T3N3
2.00
1.20
T3N4
1.70
1.30
47.66
45.57
Total
3.18
3.04
Rataan
** :
* :
tn :
sangat nyata
nyata
tidak nyata
Total
Rataan
12.60
9.60
9.00
7.40
6.00
7.00
5.80
5.20
4.63
4.40
6.40
5.00
4.00
3.20
3.00
93.23
-
6.30
4.80
4.50
3.70
3.00
3.50
2.90
2.60
2.32
2.20
3.20
2.50
2.00
1.60
1.50
3.11
F hit
5.27
22.48
41.14
3.82
6.26
23.91
0.85
0.13
0.14
0.48
F 0.05
2.43
3.06
4.54
4.54
3.68
4.54
4.54
4.54
4.54
2.64
F 0.01
3.56
4.89
8.68
8.68
6.36
8.68
8.68
8.68
8.68
4.00
**
**
**
tn
*
**
tn
tn
tn
tn
FK = 289.73
KK = 25.80%
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 3.
Hasil Analisis Kadar Protein
Kombinasi
Ulangan
Perlakuan
I
II
T1N0
6.66
5.60
T1N1
6.68
6.32
T1N2
6.72
6.55
T1N3
7.02
7.12
T1N4
7.43
7.15
T2N0
4.92
5.17
T2N1
4.98
6.06
T2N2
5.27
6.22
T2N3
5.99
6.83
T2N4
6.22
7.02
T3N0
4.31
4.62
T3N1
4.41
4.73
T3N2
4.50
5.17
T3N3
6.10
5.21
T3N4
6.35
5.32
87.56
89.09
Total
5.84
5.94
Rataan
** :
* :
tn :
sangat nyata
nyata
tidak nyata
KT
1.56523
6.83412
13.66205
0.00620
1.99101
7.71133
0.01801
0.06468
0.17001
0.03512
0.24493
-
Total
Rataan
12.26
13.00
13.27
14.14
14.58
10.09
11.04
11.49
12.82
13.24
8.93
9.14
9.67
11.31
11.67
176.65
-
6.13
6.50
6.64
7.07
7.29
5.05
5.52
5.75
6.41
6.62
4.47
4.57
4.84
5.66
5.84
5.89
F hit
6.39
27.90
55.78
0.03
8.13
31.48
0.07
0.26
0.69
0.14
F 0.05
2.43
3.06
4.54
4.54
3.68
4.54
4.54
4.54
4.54
2.64
F 0.01
3.56
4.89
8.68
8.68
6.36
8.68
8.68
8.68
8.68
4.00
**
**
**
tn
**
**
tn
tn
tn
tn
FK = 1040.17
KK = 8.40%
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 4.
Hasil Analisis Kadar Abu (%)
Kombinasi
Ulangan
Perlakuan
I
II
T1N0
0.76
0.73
T1N1
0.77
0.91
T1N2
0.89
1.18
T1N3
1.05
1.62
T1N4
1.12
1.75
T2N0
0.64
0.53
T2N1
0.78
0.60
T2N2
1.21
0.70
T2N3
1.34
0.81
T2N4
1.45
1.18
T3N0
0.48
0.32
T3N1
0.65
0.36
T3N2
0.78
0.37
T3N3
0.78
0.40
T3N4
1.02
0.42
13.72
11.88
Total
0.91
0.79
Rataan
** :
* :
tn :
sangat nyata
nyata
tidak nyata
KT
0.21114
0.71345
1.35200
0.07491
0.33104
1.31720
0.00263
0.00241
0.00193
0.02561
0.07557
-
Total
Rataan
1.49
1.68
2.07
2.67
2.87
1.17
1.38
1.91
2.15
2.63
0.80
1.01
1.15
1.18
1.44
25.60
-
0.75
0.84
1.04
1.34
1.44
0.59
0.69
0.96
1.08
1.32
0.40
0.51
0.58
0.59
0.72
0.85
F hit
2.79
9.44
17.89
0.99
4.38
17.43
0.03
0.03
0.03
0.34
F 0.05
2.43
3.06
4.54
4.54
3.68
4.54
4.54
4.54
4.54
2.64
F 0.01
3.56
4.89
8.68
8.68
6.36
8.68
8.68
8.68
8.68
4.00
*
**
**
tn
*
**
tn
tn
tn
tn
FK = 21.85
KK = 32.21%
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 5.
Hasil Analisis Uji Organoleptik (skor)
Kombinasi
Ulangan
Perlakuan
I
II
T1N0
3.30
3.28
T1N1
3.42
3.40
T1N2
3.43
3.48
T1N3
3.52
3.49
T1N4
3.62
3.60
T2N0
3.25
3.25
T2N1
3.31
3.38
T2N2
3.49
3.50
T2N3
3.58
3.53
T2N4
3.62
3.60
T3N0
2.97
3.06
T3N1
3.39
3.15
T3N2
3.47
3.41
T3N3
3.50
3.46
T3N4
3.58
3.67
51.45
51.26
Total
3.43
3.42
Rataan
** :
* :
tn :
sangat nyata
nyata
tidak nyata
Total
Rataan
6.58
6.82
6.91
7.01
7.22
6.50
6.69
6.99
7.11
7.22
6.03
6.54
6.88
6.96
7.25
102.71
-
3.29
3.41
3.46
3.51
3.61
3.25
3.35
3.50
3.56
3.61
3.02
3.27
3.44
3.48
3.63
3.42
F hit
18.19
8.18
12.70
3.67
54.05
209.38
4.64
1.48
0.72
2.76
F 0.05
2.43
3.06
4.54
4.54
3.68
4.54
4.54
4.54
4.54
2.64
F 0.01
3.56
4.89
8.68
8.68
6.36
8.68
8.68
8.68
8.68
4.00
**
**
**
tn
**
**
*
tn
tn
*
FK = 351.64
KK = 1.61%
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 6.
Jumlah Campuran
Tepung Tapioka
dengan Tepung Sagu
(perbandingan 2 : 1)
(%)
T1 = 20
T2 = 25
T3 = 30
Kadar Air
(%)
Kadar
Lemak
(%)
Kadar
Protein
(%)
Kadar
Abu
(%)
72,54
65,21
60,92
4,58
3,67
3,21
7,26
6,84
5,24
1,12
1,08
0,54
Lisa M. Maharaja : Penggunaan Campuran Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan Natrium Nitrat
Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi, 2008
USU Repository 2008