PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Panjang pantai
81.000 km atau 14% garis pantai seluruh dunia, di mana 2/3 wilayah Indonesia
berupa perairan laut. Jumlah pulau adalah 18.108 di mana hanya 6.000 pulau
berpenduduk. Luas laut kedaulatan 3.1 juta km2. Luas laut ZEE 2.7 juta km 2.
Zona pesisir dapat menopang kehidupan 60% penduduk Indonesia. Wilayah laut
tersebut memiliki potensi SDI (sumberdaya ikan) 6,7 ton, yakni 2,0 juta ton untuk
ZEE Indonesia dan 4,7 juta ton untuk perairan teritorial Indonesia, dan hanya 62
persen yang dimanfaatkan (http://richocean.wordpress.com/2009/06/25/4/, 2011).
Potensi sektor agribisnis Provinsi Sulsel meliputi pertanian, holtikultura,
perikanan, peternakan dan perkebunan. Misalnya saja dalam aspek peternakan,
terutama ternak sapi, kerbau, ayam, itik, kambing dan sebagainya. jumlah
populasi ternak 2005 sebanyak 28.942.526 ekor per tahun dan produksi
peternakan mencapai 26.747.228,47 ton per tahun. Populasi ternak tahun 2004
untuk sapi mencapai 738.140 ekor, kerbau 133.467 ekor, kuda 118.101 ekor,
kambing 555.927 ekor, babi 448.869 ekor, ayam ekor dan itik 4.118.276 ekor.
Sedangkan pada tahun 2005 jumlah populasi kerbau 171,790 ekor, kuda
130.319, sapi 567.749 ekor, babi 570.917 ekor, dan itik 3.534.280 ekor. Pada
2006 populasi kerbing sebanyak 245.350 ekor, kuda 124.254 ekor, ayam
sebanyak ekor dan itik sebanyak 4.765.428 ekor.
Perkebunan adalah sektor andalan dengan berbagai jenis komoditas,
antara lain kelapa sawit, kelapa hibrida, kakao, kopi, lada, vanili, tebu, karet, teh,
jambu mete dan kapas. Dari semuanya, kakao dan kopi adalah komoditas
primadona. Luas perkebunana kakao 662.615 ha, terdiri atas perkebunan rakyat
657.334 ha dan perkebunan besar swasta 5.281 ha. Pertumbuhan rata-rata
kakao mencapai 2% per tahun, dengan produksi 521.440 ton per tahun. Sentra
produksi kakao terdapat di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Wajo,
Pinrang, Bone dan Sinjai.
Primadona lainya adalah kopi, dengan luas hutan 203.844 ha, terdiri atas
lahan kopi arabika seluas 118.742 ha dan kopi robusta seluas 85.102 ha. Luas
lahan ini pun masih dibagi dua, perkebunan rakyat besar seluas 107.966 ha
dengan produksi 47.231 ton per tahun dan perkebunana besar swasta seluas
10.776 ha dengan produksi 2.093 ton per tahum. Laju perkembangan luas lahan
rata-rata 1,5% per tahun dan pertumbuhan rata-rata produksi 3% per tahun.
Setra produksi kopi terdapat di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang
(http://infosulawesiselatan.blogspot.com/2010/02/sumberdaya-alam-provinsisulawesi.html).
Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang membahas perekonomian
secara menyeluruh yang memusatkan perhatian perhatian pada kebijaksanaan
ekonomi dengan variabel- variabel ekonomi yang secara menyeluruh akan
mempengaruhi prestasi ekonomi tersebut. Variabel- variabel ekonomi yang
dimaksud antara lain ialah: tingkat pendapatan nasional, pajak, belanja negara,
pengangguran, inflasi, investasi nasional, jumlah uang beredar, tingkat hargaharga
umum,
tingkat
bunga,
investasi
nasional,
neraca
pembayaran
a)
b)
c)
d)
e)
f)
asing.
Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
Pendapatan denda pajak
Pendapatan denda retribusi
Pendapatan eksekusi atas jaminan
Pendapatan dari pengembalian
Fasilitas sosial dan umum
Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
Pendapatan dari anggaran/ cicilan penjualan.
dan Aset
Hari/tanggal
Jumat/24 feb 2012
Senin/27 feb 2011
Selasa/28 Feb 2012
Kamis /1 maret 2012
Waktu
11.00
14.00
13.00
07.30
09.00
22.00
Kegiatan
Ambil nomor surat
Minta tanda tangan ketua jurusan
Antar surat ke Kantor dispenda
Berangkat ke daerah lokasi
praktek
Tiba di Dinas pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan dan aset
negara Daerah Kab . Tana Toraja
Kembali ke Makassar
A. Kondisi Geografis
Keadaan Tana Toraja dengan ibukota Makale, terletak 312 km sebelah
utara kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini merupakan salah
satu daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan. Secara geografis, daerah ini
terletak antara 111 30 sampai 1201bujur timur dan 210 sampai 318 lintang
selatan.
Sebelah utara berbatasaan dengan Kabupaten Mamuju,
Sebelah timur berbatasaan dengan Kabupaten Luwu,
Selatan berbatasaan dengan Kabupaten Enrekang dan
Uraian
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah
1
2
3
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah
1
2
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Anggaran (Rp)
Tahun 2006
4.305.449.240,00
9.464.956.560,00
Realisasi (Rp)
3.981.421.364,00
9.598.978.549,00
92,47
90,42
320.000.000,00
310.287.115,64
96,96
6.413.273.808,00
5.650.676.413,92
88,11
20.503.679.608,
00
Tahun 2007
2.544.371.250,00
13.547.457.024,00
19.541.363.442,
56
95,31
2.025.896.477,00
11.610.210.393,00
79,62
85,70
402.963.000,00
341.691.531,45
84,79
7.639.977.000,00
6.725.632.224,20
88,03
24.134.768.274,
00
Tahun 2008
2.805.500.000,00
18.491.636.250,00
20.703.430.625,
65
85,78
2.148.471.095,00
13.865.388.767,8
6
76,58
74,98
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah
650.000.000,00
585.912.542,30
90,14
5.471.340.570,00
6.208.561.917,00
113,47
27.418.476.820,
00
Tahun 2009
22.808.334.322,
16
83,186
1
2
3
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
2.109.000.000,00
16.754.066.000,00
8.030.000.000,00
1.788.539.524,00
13.165.226.335,70
689.653.673,37
78,58
11.844.647.011,00
2.304.330.511,00
67,75
38.737.713.011,
00
Tahun 2010
17.947.750.044,
07
46,33
2.091.100.000,00
20.272.312.544,00
1.005.000.000,26
1.811.307.161,00
13.486.190.040,00
819.344.341,12
86,62
66,53
81,53
2.875.257.000,00
4.166.779.235
81,53
26.243.669.544, 20.283.620.777,
26
12
Sumber : Data Pendapatan Asli Daerah Kab. Tana Toraja
77,29
1
2
3
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah
84,81
67,28
Berdasarkan tabel 1. Terlihat jelas anggaran dan realisasi dana pada Kab.
Tana Toraja berfluktuasi setiap tahunnya, dimana pada tahun 2006 anggaran
dananya Rp. 20.503.679.608,00 dan realisasi Rp. 19.541.363.442,56,
tahun
2008
anggaran
dana
Rp.7327.418.476.820,00
dan
realisasinya
15,000,000,000.00
10,000,000,000.00
5,000,000,000.00
0.00
2006 2007 2008 2009 2010
2007 (Rp)
2008 (Rp)
2009 (Rp)
2010 (Rp)
Dinas pertanian
43.500.000,00
13.000.000,00
tanaman
pangan
holtikultura
Dinas
kehutanan
12.590.000,00
dan
83.206.440,00
dan
perkebunan
Dinas
peternakan dan
1.746.904.000
,00
30.705.500,
00
282.524.285,
00
213.593.420,00
159.675.000,00
32.299.000,0
0
20.947.000,00
46.117.500,00
perikanan
Sumber : Data Sektor-sektor Pendapatan Asli Daerah Kab. Tana Toraja
Berdasarkan tabel 2. Dapat dilihat bahwa sumbangsih dinas tanaman
pangan dan peternakan pada tahun 2008 Rp.41.875.000,00, tahun 2009
Rp.66.325.000,00,
tahun
2010
Rp.45.750.000,00.
Dinas kehutanan
dan
tahun
2009
Rp.27.750.000,00
serta
tahun
2010
Rp.55.700.000,00.
Pada tabel di atas, tahun 2006 hingga 2007 di Dinas pertanian tanaman
pangan dan holtikultura kosong dikarenakan pada tahun itu data yang tercantum
adalah data hasil bumi sedangkan data yang diketahui, hasil bumi itu banyak,
mulai dari pertanian, peternakan hingga tambang. Begitu juga di Dinas
kehutanan dan perkebunan di tahun 2007.
C. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Upaya Memperoleh
PAD
Besar pungutan pajak daerah dan retribusi daerah di kabupaten Tana
Toraja diatur dalam himpunan tarif Perda Dinas Pendapatan Tana Toraja tahun
2005. Di mana perda ini disesuaikan dengan peraturan perundang- undangan
yang berlaku. Peraturan daerah mengenai biaya- biaya dalam bidang perikanan
terlampir dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. Perda Kab. Tana Toraja tahun 2005
Jenis Pajak
Nomor
Perda
2 Tahun 2011
3 tahun 2011
8 tahun 2011
6 tahun 20011
7 tahun 2011
konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya.
PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB
merupakan
indikator
untuk
mengatur
sampai
sejauhmana
keberhasilan
pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan
sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa PDRB terbesar yaitu pada tahun
2006 dan 2007 yang mencapai 411.302.447.696 dan 415.931.471.025.
ini dikarenakan pada tahun itu Kab Tana Toraja belum terbagi
menjadi Tana Toraja dan Toraja Utara. Sedangkan pada tahun
selanjutnya mengalami fluktuasi karena masih beradaptasi.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktek lapang Teori ekonomi
Makro, yaitu:
1. Sumber- sumber PAD kabupaten Tana Toraja berasal dari: Pendapatan
pajak daerah, Pendapatan retribusi daerah, Pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain- lain pendapatan asli daerah
yang sah.
2. Sektor yang paling besar sumbangsihnya terhadap PAD Tana Toraja yaitu
retribusi rumah sakit dan pajak hotel
3. Pungutan pajak dan retribusi daerah diatur dalam Himpunan Tarif Perda
tahun 2005
4. Pemanfaatan sektor Pertanian belum memberikan sumbangsih yang besar
dikarenakan pengelolaannya yang belum optimal
5. PAD kabupaten Tana Toraja setian tahunnya mengalami fluktuasi.
B. Saran
Menurut kami prosedur pelaksanaan praktek Teori ekonomi Makro sudah
bagus. Tetapi sebaiknya ada Asisten yang ikut dalam kegiatan praktek supaya
pelaksanaannya lebih optimal dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Putong, Iskandar dan Andjaswati, ND. 2008. Pengantar ekonomi Makro. Mitra
Wacana Media. Jakarta
Zakaria, Junaiddin. 2009. Pengantar Teori ekonomi Makro. Gaung Persada.
Jakarta
http://richocean.wordpress.com/2009/06/25/4/
Diakses pada tanggal 11 Maret 2011, pukul 22:34
http://www.kmb-sulsel.net/index.php?option=com_content&view=article&id=371
Diakses pada tanggal 11 Maret 2011, pukul 23:15
http://www.kmb-sulsel.net/index.php?option=com_content&view=article&id=371
Diakses pada tanggal 11 Maret 2011, pukul 23:43
OLEH:
KELOMPOK II
SAJRIAWATI
L241 10 261
L241 10 271
L241 09 251
UMMI SAFITRI
AKBAR NASIR
L241 09 272
LAMPIRAN
Lampiran 3. Dokumentasi kegiatan
Pengambilan Data
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1
Dokumentasi Kegiatan
OLEH:
KELOMPOK
1. SAJRIAWATI
2. NUR IFRA KHUMAERA
3. HENDRA MARAMBAK SOPI
:2
L241 10 261
L241 10 271
L241 09 251
4. UMMI SAFITRI
5. AKBAR NASIR
L241 09 272
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
TEORI EKONOMI MAKRO
LOKASI
ASISTEN
: ANGGA RENI
KOORDINATOR ASISTEN
ASISTEN PEMBIMBING
WAHYUDIN
L 241 07 002
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
I.
II.
ii
iii
iv
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Ilmu Ekonomi ..............................
V.
B. Keadaan Penduduk........
10
14
14
17
17