Anda di halaman 1dari 28

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Panjang pantai
81.000 km atau 14% garis pantai seluruh dunia, di mana 2/3 wilayah Indonesia
berupa perairan laut. Jumlah pulau adalah 18.108 di mana hanya 6.000 pulau
berpenduduk. Luas laut kedaulatan 3.1 juta km2. Luas laut ZEE 2.7 juta km 2.
Zona pesisir dapat menopang kehidupan 60% penduduk Indonesia. Wilayah laut
tersebut memiliki potensi SDI (sumberdaya ikan) 6,7 ton, yakni 2,0 juta ton untuk
ZEE Indonesia dan 4,7 juta ton untuk perairan teritorial Indonesia, dan hanya 62
persen yang dimanfaatkan (http://richocean.wordpress.com/2009/06/25/4/, 2011).
Potensi sektor agribisnis Provinsi Sulsel meliputi pertanian, holtikultura,
perikanan, peternakan dan perkebunan. Misalnya saja dalam aspek peternakan,
terutama ternak sapi, kerbau, ayam, itik, kambing dan sebagainya. jumlah
populasi ternak 2005 sebanyak 28.942.526 ekor per tahun dan produksi
peternakan mencapai 26.747.228,47 ton per tahun. Populasi ternak tahun 2004
untuk sapi mencapai 738.140 ekor, kerbau 133.467 ekor, kuda 118.101 ekor,
kambing 555.927 ekor, babi 448.869 ekor, ayam ekor dan itik 4.118.276 ekor.
Sedangkan pada tahun 2005 jumlah populasi kerbau 171,790 ekor, kuda
130.319, sapi 567.749 ekor, babi 570.917 ekor, dan itik 3.534.280 ekor. Pada
2006 populasi kerbing sebanyak 245.350 ekor, kuda 124.254 ekor, ayam
sebanyak ekor dan itik sebanyak 4.765.428 ekor.
Perkebunan adalah sektor andalan dengan berbagai jenis komoditas,
antara lain kelapa sawit, kelapa hibrida, kakao, kopi, lada, vanili, tebu, karet, teh,
jambu mete dan kapas. Dari semuanya, kakao dan kopi adalah komoditas
primadona. Luas perkebunana kakao 662.615 ha, terdiri atas perkebunan rakyat
657.334 ha dan perkebunan besar swasta 5.281 ha. Pertumbuhan rata-rata
kakao mencapai 2% per tahun, dengan produksi 521.440 ton per tahun. Sentra

produksi kakao terdapat di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Wajo,
Pinrang, Bone dan Sinjai.
Primadona lainya adalah kopi, dengan luas hutan 203.844 ha, terdiri atas
lahan kopi arabika seluas 118.742 ha dan kopi robusta seluas 85.102 ha. Luas
lahan ini pun masih dibagi dua, perkebunan rakyat besar seluas 107.966 ha
dengan produksi 47.231 ton per tahun dan perkebunana besar swasta seluas
10.776 ha dengan produksi 2.093 ton per tahum. Laju perkembangan luas lahan
rata-rata 1,5% per tahun dan pertumbuhan rata-rata produksi 3% per tahun.
Setra produksi kopi terdapat di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang
(http://infosulawesiselatan.blogspot.com/2010/02/sumberdaya-alam-provinsisulawesi.html).
Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang membahas perekonomian
secara menyeluruh yang memusatkan perhatian perhatian pada kebijaksanaan
ekonomi dengan variabel- variabel ekonomi yang secara menyeluruh akan
mempengaruhi prestasi ekonomi tersebut. Variabel- variabel ekonomi yang
dimaksud antara lain ialah: tingkat pendapatan nasional, pajak, belanja negara,
pengangguran, inflasi, investasi nasional, jumlah uang beredar, tingkat hargaharga

umum,

tingkat

bunga,

investasi

nasional,

neraca

pembayaran

internasional, hutang pemerintah dan lain- lain (Zakaria, 2009).


Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan praktek lapang Teori Ekonomi
Makro untuk melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupaten Tana Toraja
guna mengkaji perekonomian kabupaten Tana Toraja secara makro.

B. Tujuan Dan Kegunaan


Tujuan dilakukannya praktek lapang Teori Ekonomi Makro adalah untuk
menganalisis Pendapatan Asli dan menghitung kontribusi sumber- sumber PAD
terhadap total PAD dan mengukur laju pertumbuhan PAD.
Adapun kegunaan dilakukan praktek lapang Teori Ekonomi Makro adalah
untuk membandingkan antara teori yang didapat dibangku kuliah dengan hasil
praktek.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi Makro adalah ilmu yang membahas perekoomian secara
menyeluruh, maka ekonomi makro memusatkan perhatian pada kebijaksanaan
ekonomi dengan variabel- variabel ekonomi yang secara menyeluruh akan
menyeluruh akan mempengaruhi prestasi ekonomi tersebut. Variabel- variabel
ekonomi yang dimaksud antara lain ialah: tingkat pendapatan nasional, pajak,
belanja negara, pengangguran, inflasi, investasi nasional, neraca pembangunan
internasional, neraca pembangunan internasional dan hutang pemerintah
(Zakaria, 2009).
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami fenomena/
peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi (Putong dn
Andjaswati, 2008).
B. Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Dalam konteks makro ekonomi mempunyai masalah- masalah penting
yang sering mengganggu perkembangan ekonomi yaitu (Zakaria, 2009):
1. Menghadapi masalah pegangguran. Pengangguran merupakan penyakit
yang tidak diinginkan oleh perekonomian manapun. Karena membuat
masyarakat tidak menerima pendapatan.
2. Menghadapi kenaikan harga- harga umum. Kenaikan harga umum atau
inflasi merupakan momok dalam perekonomian, karenaikan membuat
pendapatan riil masyarakat menjadi berkurang.
3. Menghadapi pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil dan lambat. Fluktuasi
pertumbuhan ekonomi akan berdampak buruk bagi kesempatan kerja
masyarakat dalam perekonomian.
C. Definisi PAD Menurut para Ahli
1. Menurut UU No. 25 tahun 1999

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari


sumber- sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan
daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2. Menurut HAW Widjaja
PAD merupakan pendapatan daerah yang terdiri dari pajak, retribusi, hasil
perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah seperti bagian
laba, deviden dan penjualan saham milik daerah serta pinjaman lain- lain.
3. Menurut Atep Adya Barata
Pendapatan Asli Daerah adalah semua penerimaan kas daerah yang
menambah ekuaitas dana dalam periode anggaran bersangkutan yang menjadi
hak pemerintah daerah.
4. Menurut Mardiasmo
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan daerah dari sektor pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
hasil perusahaan milik daerah dan lain- lain pendapatan yang sah.
D. Sumber- sumber PAD
Menurut Undang- Undang No. 22 tahun 1999 pasal 79, sumber- sumber
PAD terdiri dari:
1. Pajak daerah, yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan yang
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan daerah.
2. Retribusi daerah, yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian atau izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
4. Lain- lain pendapatan yang sah:

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Hasil penjualan asset daerah


yang tidak dipisahkan
Jasa giro
Pendapatan bunga
Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah
Penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan, pengadaan barang dan jasa oleh daera.


g) Penerimaan keuangan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)

asing.
Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
Pendapatan denda pajak
Pendapatan denda retribusi
Pendapatan eksekusi atas jaminan
Pendapatan dari pengembalian
Fasilitas sosial dan umum
Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
Pendapatan dari anggaran/ cicilan penjualan.

III. METODOLOGI PRAKTEK

A. Waktu dan Tempat


Praktek lapang Teori Ekonomi Makro diadakan pada hari Jumat, 2 Maret
2012 pukul 10.00 13.00 WITA di Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset

Negara kabupaten Tana Toraja Jln. Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan.


B. Metode Praktek
Metode praktek lapang yang digunakan pada praktek lapang mata kuliah
Ekonomi Mikro adalah :
a. Observasi, dimana praktikan mengamati / meninjau secara langsung.
C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam praktek lapang Ekonomi Makro


adalah:.
1. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui penulusaran pustaka. Data
ini merupakan pelengkap data primer yang diperoleh dari berbagai sumber
pustaka dan buku-buku referensi.
D. Kegiatan Kerja
Jurnal Kegiatan Praktek
No
1
2
3
4

Hari/tanggal
Jumat/24 feb 2012
Senin/27 feb 2011
Selasa/28 Feb 2012
Kamis /1 maret 2012

Waktu
11.00
14.00
13.00
07.30

Jumat/2 Maret 2012

09.00

Sabtu/4 Maret 2012

22.00

Kegiatan
Ambil nomor surat
Minta tanda tangan ketua jurusan
Antar surat ke Kantor dispenda
Berangkat ke daerah lokasi
praktek
Tiba di Dinas pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan dan aset
negara Daerah Kab . Tana Toraja
Kembali ke Makassar

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

A. Kondisi Geografis
Keadaan Tana Toraja dengan ibukota Makale, terletak 312 km sebelah
utara kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini merupakan salah
satu daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan. Secara geografis, daerah ini
terletak antara 111 30 sampai 1201bujur timur dan 210 sampai 318 lintang
selatan.
Sebelah utara berbatasaan dengan Kabupaten Mamuju,
Sebelah timur berbatasaan dengan Kabupaten Luwu,
Selatan berbatasaan dengan Kabupaten Enrekang dan

Sebelah barat berbatasaan dengan Kabupaten Pinrang, Kabupaten Polman dan


Mamasa.
Topografi daerah ini adalah gunung gunung dan berbukit-bukit dengan
ketinggian antara 300 sampai 2.884 m di atas permukaan laut. Jenis tanahnya
terdiri dari tanah aluvial, latosol brown fronst dan podsolik. Suhu udara tertinggi
26C dan terendah 14C, sedang kelembaban udaranya berkisar antara 82
sampai 86%.
Musim kemarau berlangsung antara bulan Agustus sampai Oktober,
sedang musim hujan antara bulan Nopember sampai Juni tahun berikutnya.
Bulan Juli adalah musim peralihan antara hujan dan musim kemarau. Kadangkadang musim peralihan terjadi pada bulan April atau Mei. Musim peralihan atau
musim manja dalam bahasa Toraja disebut uran allo, salah satu ciri pada waktu
panen padi di sawah. Hujan turun sedikit pada setiap hari sampai jam 10.00 pagi
manakala sedang matahari terbit. Atau hujan tidak turun tetapi mendung dan
sinar matahari kurang, sehingga petani ragu-ragu untuk menjemur padinya.
Jumlah dan lamanya curah hujan (per tahun) selama lima tahun terakhir masingmasing rata-rata 2.066 mm (antara 1.347 sampai 2.648 mm) dan 164 hari
(antara 142 sampai 203 hari).
Luas Wilayah
Luas wilayahnya kurang lebih 3.025,77 km dan terdiri dari tempat
permukiman, padang rumput/pengembalaan, gunung, sungai, dan lembah
(53,81%), persawahan (5,73%), perkebunan atau ladang (4,20%) dan kawasan
hutan (36,18%). Sumber mata pencaharian penduduk adalah petani/peternak,
buruh, pegawai, tukang, pedagang dan lain-lain

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Sumber- sumber PAD Kabupaten Tana Toraja

Berdasarkan hasil kunjungan langsung ke kabupaten Tana Toraja di mana


melihat hasil pendapatan asli daerah kabupaten Tana Toraja, adapun sumbersumber PAD Tana Toraja, yaitu:
1)
2)
3)
4)

Pendapatan pajak daerah


Pendapatan retribusi daerah
Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain- lain pendapatan asli daerah yang sah
Hal tersebut sesuai dengan Undang- Undang No. 22 tahun 1999 pasal 79

mengenai sumber- sumber PAD. Di mana sektor yang paling besar


sumbangsihnya terhadap pendapatan asli daerah Tana Toraja yaitu retribusi
rumah sakit dan pajak hotel. Sebagaimana kita ketahui Tana Toraja merupakan
salah satu daerah tujuan wisata. Adapun Pendapatan Asli Daerah kabupaten
Tana Toraja dari tahun 2008 2010 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1. Pendapatan Asli Daerah Kab. Tana Toraja tahun 2008 - 2010
No
1
2
3

Uraian
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah

1
2
3

Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah

1
2

Pajak Daerah
Retribusi Daerah

Anggaran (Rp)
Tahun 2006
4.305.449.240,00
9.464.956.560,00

Realisasi (Rp)

3.981.421.364,00
9.598.978.549,00

92,47
90,42

320.000.000,00

310.287.115,64

96,96

6.413.273.808,00

5.650.676.413,92

88,11

20.503.679.608,
00
Tahun 2007
2.544.371.250,00
13.547.457.024,00

19.541.363.442,
56

95,31

2.025.896.477,00
11.610.210.393,00

79,62
85,70

402.963.000,00

341.691.531,45

84,79

7.639.977.000,00

6.725.632.224,20

88,03

24.134.768.274,
00
Tahun 2008
2.805.500.000,00
18.491.636.250,00

20.703.430.625,
65

85,78

2.148.471.095,00

13.865.388.767,8
6

76,58
74,98

Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah

650.000.000,00

585.912.542,30

90,14

5.471.340.570,00

6.208.561.917,00

113,47

27.418.476.820,
00
Tahun 2009

22.808.334.322,
16

83,186

1
2
3

Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan

2.109.000.000,00
16.754.066.000,00
8.030.000.000,00

1.788.539.524,00
13.165.226.335,70
689.653.673,37

78,58

Lain- lain PAD yg


sah
Jumlah

11.844.647.011,00

2.304.330.511,00

67,75

38.737.713.011,
00
Tahun 2010

17.947.750.044,
07

46,33

2.091.100.000,00
20.272.312.544,00
1.005.000.000,26

1.811.307.161,00
13.486.190.040,00
819.344.341,12

86,62
66,53
81,53

2.875.257.000,00

4.166.779.235

81,53

26.243.669.544, 20.283.620.777,
26
12
Sumber : Data Pendapatan Asli Daerah Kab. Tana Toraja

77,29

1
2
3

Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain- lain PAD yg
sah
Jumlah

84,81
67,28

Berdasarkan tabel 1. Terlihat jelas anggaran dan realisasi dana pada Kab.
Tana Toraja berfluktuasi setiap tahunnya, dimana pada tahun 2006 anggaran
dananya Rp. 20.503.679.608,00 dan realisasi Rp. 19.541.363.442,56,

tahun

2007 anggaran dana Rp. 24.134.768.274,00 realisasi Rp. 20.703.430.625,65,


tahun

2008

anggaran

dana

Rp.7327.418.476.820,00

dan

realisasinya

Rp22.808.334.322,16. Tahun 2009, anggaran dana Rp. 38.737.713.011,00 dan


realisasinya 17.947.750.044,07 serta pada tahun 2010, anggaran dana Rp.
26.243.669.544,26 dan realisasinya 20.283.620.777,12
Berikut diagram peningkatan PAD Tana Toraja dari tahun 2008 2010:

Pendapatan Asli Daerah Tana Toraja


25,000,000,000.00
20,000,000,000.00
Pendapatan Asli
Daerah Tana Toraja

15,000,000,000.00
10,000,000,000.00
5,000,000,000.00
0.00
2006 2007 2008 2009 2010

Gambar 1. Diagram persentasi PAD Tana Toraja tahun 2006 - 2010


Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa setiap tahunnya kabupaten Tana
Toraja mengalami fluktuasi PAD setiap tahunnya yaitu pada tahun 2006 hampir
mendekati Rp 20.000.000.000, tahun 2007 meningkat hingga tahun 2008.
Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2009 dan kembali meningkat pada
tahun 2010. Peningkatan PAD didapatkan dari kenaikan retribusi rumah sakit dan
pajak hotel.

B. Sumbangsih Sektor Petanian


Selain dari sektor retribusi rumah sakit dan pajak hotel, , pendapatan asli
daerah Tana Toraja juga berasal dari sektor pertanian yang terdiri atas: Pertanian
dan Perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan. Kontribusi sektorsektor ini dalam PAD Tana Toraja belum besar. Hal ini dikarenakan
pengelolaannya yang belum optimal. Sumbangsih dari sektor pertanian bisa
dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2. Sektor-sektor PAD Kab. Tana Toraja
SEKTOR
2006 (Rp)

2007 (Rp)

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

Dinas pertanian

43.500.000,00

13.000.000,00

tanaman
pangan
holtikultura
Dinas
kehutanan

12.590.000,00

dan
83.206.440,00
dan

perkebunan
Dinas
peternakan dan

1.746.904.000
,00

30.705.500,
00

282.524.285,
00

213.593.420,00

159.675.000,00

32.299.000,0
0

20.947.000,00

46.117.500,00

perikanan
Sumber : Data Sektor-sektor Pendapatan Asli Daerah Kab. Tana Toraja
Berdasarkan tabel 2. Dapat dilihat bahwa sumbangsih dinas tanaman
pangan dan peternakan pada tahun 2008 Rp.41.875.000,00, tahun 2009
Rp.66.325.000,00,

tahun

2010

Rp.45.750.000,00.

Dinas kehutanan

dan

perkebunan tahun 2008 Rp.8.050.,00, tahun 2009 Rp.5.050.000,00, tahun 2010


Rp.5.100.000,00 dan pada dinas kelautan dan perikanan tahun 2008
Rp.6.440.000,00,

tahun

2009

Rp.27.750.000,00

serta

tahun

2010

Rp.55.700.000,00.
Pada tabel di atas, tahun 2006 hingga 2007 di Dinas pertanian tanaman
pangan dan holtikultura kosong dikarenakan pada tahun itu data yang tercantum
adalah data hasil bumi sedangkan data yang diketahui, hasil bumi itu banyak,
mulai dari pertanian, peternakan hingga tambang. Begitu juga di Dinas
kehutanan dan perkebunan di tahun 2007.
C. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Upaya Memperoleh
PAD
Besar pungutan pajak daerah dan retribusi daerah di kabupaten Tana
Toraja diatur dalam himpunan tarif Perda Dinas Pendapatan Tana Toraja tahun
2005. Di mana perda ini disesuaikan dengan peraturan perundang- undangan

yang berlaku. Peraturan daerah mengenai biaya- biaya dalam bidang perikanan
terlampir dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. Perda Kab. Tana Toraja tahun 2005
Jenis Pajak

Nomor
Perda

Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan


Pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,

2 Tahun 2011
3 tahun 2011

pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan


batuan, pajak parkir dan pajak air tanah.
Retribusi perizinan tertentu
Distribusi jasa umum
Retribusi jasa usaha

8 tahun 2011
6 tahun 20011
7 tahun 2011

Sumber : Data Perda Kabupaten Tana Toraja


Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat dilihat dengan jelas jenis-jenis pajak
yang dipungut sehingga menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Tana Toraja antara lain pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir dan
pajak air tanah, Distribusi jasa umum Retribusi jasa usaha Retribusi perizinan
tertentu dan Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
pertumbuhan ekonomi suatu negara/ wilayah/ daerah. Pertumbuhan tersebut
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya infrastruktur ekonomi.
PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit
usaha dalam wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilakan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan
menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya.
PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB
merupakan

indikator

untuk

mengatur

sampai

sejauhmana

keberhasilan

pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan
sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa PDRB terbesar yaitu pada tahun
2006 dan 2007 yang mencapai 411.302.447.696 dan 415.931.471.025.

ini dikarenakan pada tahun itu Kab Tana Toraja belum terbagi
menjadi Tana Toraja dan Toraja Utara. Sedangkan pada tahun
selanjutnya mengalami fluktuasi karena masih beradaptasi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktek lapang Teori ekonomi
Makro, yaitu:
1. Sumber- sumber PAD kabupaten Tana Toraja berasal dari: Pendapatan
pajak daerah, Pendapatan retribusi daerah, Pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain- lain pendapatan asli daerah
yang sah.

2. Sektor yang paling besar sumbangsihnya terhadap PAD Tana Toraja yaitu
retribusi rumah sakit dan pajak hotel
3. Pungutan pajak dan retribusi daerah diatur dalam Himpunan Tarif Perda
tahun 2005
4. Pemanfaatan sektor Pertanian belum memberikan sumbangsih yang besar
dikarenakan pengelolaannya yang belum optimal
5. PAD kabupaten Tana Toraja setian tahunnya mengalami fluktuasi.
B. Saran
Menurut kami prosedur pelaksanaan praktek Teori ekonomi Makro sudah
bagus. Tetapi sebaiknya ada Asisten yang ikut dalam kegiatan praktek supaya
pelaksanaannya lebih optimal dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Putong, Iskandar dan Andjaswati, ND. 2008. Pengantar ekonomi Makro. Mitra
Wacana Media. Jakarta
Zakaria, Junaiddin. 2009. Pengantar Teori ekonomi Makro. Gaung Persada.
Jakarta
http://richocean.wordpress.com/2009/06/25/4/
Diakses pada tanggal 11 Maret 2011, pukul 22:34
http://www.kmb-sulsel.net/index.php?option=com_content&view=article&id=371
Diakses pada tanggal 11 Maret 2011, pukul 23:15
http://www.kmb-sulsel.net/index.php?option=com_content&view=article&id=371
Diakses pada tanggal 11 Maret 2011, pukul 23:43

TEORI EKONOMI MAKRO


KAJIAN PENDAPATAN NASIONAL PERSPEKTIF PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) KABUPATEN TANA TORAJA

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

OLEH:

KELOMPOK II

SAJRIAWATI

L241 10 261

NUR IFRA KHUMAERA

L241 10 271

HENDRA MARAMBAK SOPI

L241 09 251

UMMI SAFITRI
AKBAR NASIR

L241 09 272

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011

LAMPIRAN
Lampiran 3. Dokumentasi kegiatan

Pengambilan Data

Praktikan Ekonomi Makro di Tempat Persinggahan Tana Toraja


DAFTAR TABEL
Nomor
Hal
1

Pendapatan Asli Daerah Kab. Tana Toraja


12

Sektor-sektor PAD Kab. Tana Toraja


13

Perda Kab. Tana Toraja tahun 2005


15

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor
1

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

Perda tahun 2005 Kab. Tana Toraja

Dokumentasi Kegiatan

TEORI EKONOMI MAKRO


KAJIAN PENDAPATAN NASIONAL
PERSPEKTIF PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN
TANATORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANG

OLEH:
KELOMPOK

1. SAJRIAWATI
2. NUR IFRA KHUMAERA
3. HENDRA MARAMBAK SOPI

:2

L241 10 261
L241 10 271
L241 09 251

4. UMMI SAFITRI
5. AKBAR NASIR

L241 09 272

Laporan Praktek Lapang Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


Mata Kuliah Ekonomi Makro
Pada Jurusan Perikanan
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
TEORI EKONOMI MAKRO

KELOMPOK : 2 (TANA TORAJA)


JUDUL

: KAJIAN PENDAPATAN NASIONAL PERSPEKTIF


PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TANA
TORAJA

LOKASI

: KANTOR DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAN ASET


DAERAH KAB.TANA TORAJA ,JL. SULTAN HASANUDDIN ,
SULAWESI SELATAN

ASISTEN

: ANGGA RENI

Laporan Praktek Lapang ini telah diperiksa dan disetujui oleh :


MENGETAHUI,

KOORDINATOR ASISTEN

ASISTEN PEMBIMBING

MUH. ARHAN RAJAB


L 241 07 006

WAHYUDIN
L 241 07 002

KOORDINATOR MATA KULIAH

Hj. SRI SURO ADHAWATI.SE.M.Si


NIP. 196404171991032002

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT


karena rahmat dan kasih sayangnya akhirnya kami dapat merampungkan
penyusunan Laporan Lengkap Praktek Lapang Ekonomi Makro.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada


orang tua kami yang tak henti- hentinya memberikan dukungan moril serta
materil sehingga laporan lengkap ini dapat tersusun. Serta untuk teman- teman
seperjuangan kami dalam melaksanakan praktek lapang ini dan asisten, saya
ucapkan terimakasih atas dukungan dan bimbingannya.
Semoga Laporan Lengkap yang telah kami rampungkan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya. Apabila terdapat hal- hal yang
kurang dalam laporan ini, mohon dimaafkan dan dapat diberi masukan sehingga
kami dapat memperbaikinya.

Makassar, 3 April 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

I.

II.

HALAMAN JUDUL ......

HALAMAN SAMPUL ..........

ii

LEMBAR PENGESAHAN ..........

iii

KATA PENGANTAR ...........

iv

DAFTAR ISI ......

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...

B. Tujuan dan Kegunaan ....

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Ilmu Ekonomi ..............................

B. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi ................................

C. Definisi Pendapatan Asli Daerah............................

D. Sumber sumber PAD....................................................................

III. METODOLOGI PRAKTEK


A. Waktu dan Tempat.

B. Metode pengambilan data ....

C. Sumber Data ....................

D. Jurnal Kegiatan Kerja......................................................................

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

V.

A. Kondisi Geografis Lokasi Praktek ...

B. Keadaan Penduduk........

10

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Sumber sumber PAD Tana Toraja ...................
12
B. Sumbangsih Sektor Pertanian.....................

14

C. Peraturan dan Kebijakan Pemda....................................................

14

D. Produk Domestik Regional Bruto....................................................


15
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
LAMPIRAN

17
17

Anda mungkin juga menyukai