Disusun oleh :
Danny Adriansyah
Wendy Nur Falaq
M. Taufiq Hidayat
(02152)
(02190)
(02272)
ABSTRAK
Dalam suatu proyek, apalagi untuk proyek berskala besar tentulah biasanya membutuhkan
paket lelang dan dokumen kontrak. Jika proyek tersebut bernilai tinggi maka perlu adanya suatu
cara untuk memilih kontraktor yang menangani agar nantinya proyek tesebut dapat berjalan
dengan baik. Selain itu, diperlukan juga jasa konsultasi untuk mendukung semua kegiatan itu.
Untuk itulah berikut ini kami sajikan ringkasan materi manajemen proyek tentang dokumen
kontrak, paket lelang, pemilihan kontrakor, serta jasa konsultasi.
Keywords: Proyek, dokumen kontrak, paket lelang, kontraktor, jasa konsultasi.
Bab30
Dokumen Kontrak Dan Paket Lelang
Dalam bab ini membahas mengenai proses pembentukan kontrak yaitu proses yang
melibatkan interaksi antara pemilik dengan kontraktor yang bersangkutan dimulai dengan
membahas rancangan kotrak, contoh materi kontrak dan dokumen-dokumen yang diperlukan
untuk proses lelang. Kemudian dilanjutkan dengan menguraikan jenis kontrak dilihat dari
prosedure pembayaranya, serta pembagian tanggungjawab antara penanda tangan.
A. Interaksi Antar pemilik dan Kontraktor
Kontrak yang lazim dipakai dalam proyek engineering, pengadaan, dan konstruksiEPK.Suatu Kontrak EPK adalah dokumen yang memuat persetujuan bersama secara sukarela,
yang mempunyai kekuatan hukum, dimana pihak kesatu berjanji untuk memberikan jasa dan
menyediakan materi untuk membangun proyek bagi pihak kedua sedangkan pihak kedua berjanji
membayar sejumlah uang sebagai imbalan untuk jasa dan material yang telah digunakan. Pada
dasarnya system kontrak harus bersifat wajar(fair)terhadap kedua belah pihak dan tidak
bermaksud menguntungkan sepihak saja dengan cara merugikan pihak lain. Dengan latar
belakang pemikiran tersebut diatas maka pada kontrak pembangunan proyek yang lengkap, akan
mengandung hal-hal berikut:
1. Adanya pasal yang melindungi kepentingan pemilik terhadap kemungkinan tidak
tercapainya sasaran proyek, disebabkan oleh sesuatu yang menjadi tanggung jawab
kontraktor.
2. Adanya pasal-pasal yang memperhatikan hak-hak kontraktor.
3. Memberikan keleluasaan kepada pemilik untuk dapat menyakini tercapainya sasaransasaran proyek tanpa mencampuri tanggung jawab kontraktor.hal ini dijelaskan
dengan memberikan kesempatan pemantauan dan pengawasan yang luas sewaktu
proyek sedang berjalan, seperti laporan berkala, pengetesan, ujicoba, dan lain-lain.
4. Penjabaran yang jelas akan segala sesuatu yang diingini oleh pemilik.misalnya
definisi lingkup kerja, spesifikasi material dan peralatan. Demikian pula syarat dan
kondisi aspek komersial.
Pembentukan(penyus
unan) kontrak
Strategi kontrak
Rancangan kontrak
Jenis kontrak
Kelengkapan paket
prakualifikasi
Menysusun RFP
Pelaksanaan
executioan)
Komersial
Procedure
pembayaran
Klaim
Change order
kontrak
(contrak
Teknis
Program
QA/QC
inspeksi
Testing
Kondisi lokal
Membuat proposal
Back-charge
Jaminan
Kepntingan spesifik negosiasi
Penutupan kontrak laporan
proyek
Tanda tangan kontrak
Tabel.Sistematika tahap pembentukan dan pengelolaan kontrak.
d. Kondisi Lokal
Kondisi lokal dapat disebabkan oleh factor-faktor teknis obyektif, maupun oleh
adanya peraturan yang berlaku misalnya perusahaan harus memprioritaskan membeli
barang dan jasa dalam negeri.
e. Kepentingan spesifik proyek
Sering kali proyek memiliki kepentingan spesifik,misalnya teknologi proses yang
akan dipakai relatif baru.
1.
Undangan untuk
ikut Lelang
2.
Petunjuk Lelang
A=dokumen Lelang
3.
Proposal
4.
Pokok-pokok
persetujuan
A+B=Paket
Lelang(RFP)
5.
Syarat-syarat
umum
6.
Syarat-syarat
khusus
B=Rancangan
Kontrak
7. Lingkup
proyek,spesifikasi
dan kriteria
8.
Gambar-gambar
desain
9.
Adentum
C=Adentum,muncul
pada waktu negosiasi
Catatan:
Komponen 1,2,3,4,5,6,7,8 dipersiapkan oleh pemilik
Komponen 3 dipersiapkan oleh pemilik, diisi dan diselesaikan oleh peserta lelang
Komponen 9 adalah hasil interaksi antara pemilik dan peserta sebelum
penandatangan kontrak.
.
2. Pembentukan Kontrak
Setelah ditentukan strategi dan jenis kontrak yang akan dipakai, maka dimulailah kegiatan
pembentukn kontrak.meknisme yang ditempuh yaitu dengan mengadakan lelang. Prosesnya
cukup panjang terdiri dari serangkaian kegiatan-kegiatan seperti membuat dokumen rancangan
kontrak, seleksi calon peserta lelang menysusun paket lelang, evaluasi proposal, negosiasi akhir
sampai menentukan pemenang
3. Pelaksanaan Kontrak
Kegiatan pelaksanaanatau eksekusinya, meliputi administasi aspek komersial, serta memantau
dan mengawasi aspek teknis atau engenering, sampai kontrak dinyatakan tidak berlaku lagi.
4. Rancangan Kontrak
Rancangan Kontrak adalah dokumen yang setelah ditanda tangani, menjadi kontrak resmi
mengikat kedua belah pihak.
1.Komponen Rancangan Kontrak
Rancangan kontrak EPK terdiri dari beberapa kelompok komponen yang berbeda-beda
fungsinya.sebagai Ilustrasi, di bawah ini adalah rancangan kontrak lump-sum proyek E-MK.
Komponen I
Memuat materi-materi pokok persetujuan antara pemilik dan kontraktor. Bila telah ditanda
tangani, akan menjadi inti dari dokumen kontrak.masalah komersial dimuat dalam komponen ini.
Pernyataan persetujuan kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam bentuk kontrak.
Harga kontrak
Tanggal mulai berlaku
Jadwal penyelesaian pembanguanan secara mekanikal.
Jaminan dan pertanggungan, perihal :
o Performance
o Jadwal penyelesaian
o Mutu pekerjaan dan peralatan
Pajak,asuramsi dan royalti
Penghentian pekerjaan
Pengurangan dan penambahan pekerjaan
Keadaan force majure
Pengaturan hak kepemilikan
Persengketaan, arbitrasi
Komponen II
Memuat syarat-syarat umum yang memberikan definisi bagaimana pekerjaan harus
dilaksanakan. Termasuk penjelasan, petunjuk dan tatacara penyelenggaraan proyek. Demikian
juga mengenai garis wewenang dan tanggung jawab pihak-pihak yang bersangkutan. Petunjuk
dan prosedure meliputi hal-hal berikut:
Desain engenerring
Pengadaanmaterial dan jasa
Konstruksi dan subkonstruksi
Perencanaan, pengendalian biaya dan jadwal.
Pengendalian mutu
Laporan kemajuan proyek
Korespodensi dan system arsip
Procedure persetujuan, keuangan, dan pembayaran.
Penyelesaian dan penutupan proyek.
Komponen III
Memuat syarat-syarat khusus sebagai berikut:
Pengadaan material dan jasa yang ditanggung oleh pemilik
Lingkup kerja khusus seperti pelatihan
Fasilitas sementara
Kondisi-kondisi lain yang diluar komponen II yang perlu diketahui oleh kontraktor.
Komponen IV
Memuat perincian lingkup kerja proyek secara menyeluruh, termasuk kriteria dan spesifikasi.
Spesifikasi terdiri dari sebagai berikut:
Rincian lingkup pekerjaan,seperti:
o Unit utama
o Unit utility
o Unti-offsite;
o Instrument dan pusat pengendalian
Lingkup kerja desain dan engenering spesifikasi material dan peralatan dan kriteria kerja
Standar, kode dan satun ukur
Gambar serta keterangan singkat seperti
o Ganbar denah
o Gambar peralatan dan aksesoris
o Gambar iso metric dan lain-lain.
Adentum
Merupakan perlengkapan atau perubahan atau tambahan dari dokumen-dokumen diatas yang
terjadi selama proses lelang dan akan menjadi bagian dari kontraktor.
B. Sorotan Khusus
Semua pasal kontrak adalah penting dan susunan kalimat yang tepat dan jelas, namun
demikian dan beberapa yang pada umumnya dianggap perlu mendapatkan sorotan khusus demii
kelancaran tahap pelaksanaan proyek.diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Nilai kontrak, jadwal penyelesaian, dan keterlambatan.
Nilai kontrak adalah jumlah kompensasi yang dijanjikan kepada kontraktor atas jasa
dan material yang telah diberikan.
2. Bonus
Untuk merangsang kontraktor menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari yang tercantum
dikontrak, kadang-kadang tercantum pasal-pasal mengenai berapa besar bonus yang akan
diterima, bila pekerjaan selesai lebih awal.
3. Lingkup Kerja
Deskripsi lingkup kerja proyek adalah bagian yang amat penting dari setiap kontrak,
karena ini memberikn batasan dan dimensi dari jasa dan material yang kan dilakukan.
4. Kajian desain
Pada tahap tertentu selama kegiatan desain engenering diadakan rapat untuk mengkaji
hasil desain atau desain review meeting antara kontraktor dan pemilik, tujuannya antara
lain untuk mendapatkan konfirmasi perihal masalah-masalah seperti kehandalan
peralatan, peralatan, pemeliharaan, keamanan, keluwesan dan lain-lain.
5. Pekerjaan Subkontraktor
Pelaksanaan atau kontraktor proyek berukuran besar pada umumnya melaksanakan
beberapa paket kerja diserahkan kepada subkontraktor.Meskipun seandainya penyerahan
tersebut telah disetujui oleh pemilik sesuai dengan procedure, tetapi kontraktor harus
tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil kerja subkontraktor.
bentuk bank garansi. Sedangkan Garansi kinerja untuk mewakili tanggung jawab pihak
kontraktor jika menrrima uang muka yang mungkin diperlukan dalam mobilisasi atau
pekerjaan persiapan dimuka semacamnya yang harus terjamin bagi pemilik.
7. Force majeure
Kondisi force majeure biasanya berupa peristiwa pemogokan, unjuk rasa, huru-hara social,
kebakaran, banjir, gempa, atau bencana alam lainnya.
Bab31
Proses Memilih Kontraktor
Setelah perangkat lunak seperti paket lelang dengan segala dokumen dokumen pelengkap siap
tersedia, segera diikuti dengan kegiatan memilih kontraktor. Proses memilih ini meliputi
pekerjaan penelitian dan evaluasi, yang sering kali menjangkau masalah intern organisasi, seperti
personalia dan keuangan calon kontraktor. Hal ini dilakukan mengingat keberhasilannya
menangani proyek yang besar dan kompleks, banyak tergantung kepada posisi keuangan serta
kualitas personil yang melakukan pekerjaan penting, seperti manajer proyek, manajer konstruksi,
manajer pembelian, dan lain-lain.
Mengindentifikasi perusahaan yang mampu untuk pekerjaan yang akan dilelang, dengan
mengkaji bidang usaha, pengalaman serta catatan-catatan prestasinya, dapat diperkirakan
kemampuan perusahaan tersebut untuk menangani proyek yang akan dilelang.
B. Siklus Prakualifikasi
Proses prakualifikasi mengikuti urutan sebagai berikut.
a. Membentuk panitia pengadaan.
b. Menyusun kriteria prakualifikasi.
c. Membuat daftar pendek (short list) dari daftar panjang (long list).
Sebelum mulai mengadakan prakualifikasi, pertama-tama dibentuk panitia untuk membuat
kriteria prakualifikasi, yang umumnya mencakup aspek non komersial atau teknik dan
manajemen (T&M) dan aspek finansial atau komersial.
1. Aspek Nonkomersial dan Manajemen
Posisi finansial yang ditunjukkan oleh neraca baIance-shed, dan ares kas (cash-jlow)
perusahaan selama 2-3 tahun terakhir.
Total nilai kontrak yang saat ini sedang ditangani.
Kemampuan memperoleh kredit atau jaminan keuangan.
dari badan atau lembaga yang sering bekerja dengan kontraktor, seperti Departemen Pekerjaan
Umum, Perindustrian, Pertambangan, dan Energi, dan lain-lain. Atau dengan memasang iklan
dalam surat kabar atau majalah. Hal ini dikenal sebagai lelang terbuka.
Dengan cara-cara seperti tersebut di atas akan diperoleh daftar panjang (long list) kontraktorkontraktor yang mungkin berminat. Kepada mereka, dikirim teleks atau surat yang isinya sebagai
berikut.
Pemberian informasi:
pemberitahuan akan adanya lelang suatu proyek, dengan penjelasan sing kat mengenai
pemilik atau sponsor, dan penyandang dana;
keterangansingkat lingkup proyek, lokasi dan perkiraan kurun vvaktu jadwal
pelaksanaan;
rencana jenis kontrak yang akan dipakli.
Permintaan informasi;
kesediaan untuk mengikuti lelang;
pengalaman singkat perusahaan;
indikasi tenaga ahli atau tirn manajemen yang dirniliki;
keterangan singkat posisi keuangan perusahaan.
.Bagi mereka yang memberikan jawaban berminat ikut lelang, dilakukan prakualifikasi dan
menghasilkan daftar pendek (short list). Idealnya dari prakualifikasi dihasilkan daftar pendck
tidak lebih lima perusahaan, lebih besar dari jumlah tersebut, akan mengakibatkan terlalu banyak
pekerjaan untuk mengurusnya.
Menyerahkan Paket Lelang
Setelah paket lelang disampaikan kepada peserta yang tercantum dalam daftar pendek, maka
selang beberapa waktu (2-3 minggu), mereka diberi kesempatan untuk meminta penjelasan
dalam suatu rapat klarifikasi dan berkunjung ke lokasi proyek.
MEMBUAT PROPOSAL
Tujuan dan Pertimbangan
Sebelum membahas isi jawaban, terlebih dahulu ditinjau motivasi ;dan tujuan yang
mendorong mereka, yaitu perusahaan kontraktor. Untuk mengikuti lelang, karena hal ini
berpengaruh terhadap tanggapan yang akan diberikan. Diantaranya yang terpenting adalah
sebagai berikut.
Faktor yang mempengaruhi pandangan perusahaan mengenai proyek yang menarik umumnya
berhubungan dengan hal-hal berikut.
Jadwal dan Sumber Day, Jadwalnya reealistis atau tidak, dan Sumber dayanya tidak
terikat dengan perusahaan lain.
Jenis Proyek Umumnya kontraktor memiliki pengalaman dan kepandaian pada jenis
proyek tertentu, misalnya pembangunan jembatan, dan pekerjaan sipil yang lain.
Besarnya Proyek ukuran proyek yang setara dengan apa yang sudah sering ia tangani.
Lokasi Jarak lokasi proyek dari kantor pusat akan mempengaruhi.
Iklim Kompetisi mereka mengharapkan adanya iklim kompetisi yang wajar
Meningkatkan Kemampuan & Pengalaman, kerjasama atau asosiasi dengan perusahaan
lain.
Menjaga Relasi memelihara hubungan baik dan menunjukkan tetap adanya perhatian
terhadap relasi.
Kondisi Lokasi
Mengkaji dan analisis kondisi lokasi dilakukan dengan cara mengadakan survei lokasi. Banyak
hasil diperoleh dengan langkah ini, misalnya sebagai tambahan informasi yang telah dibcrikan di
paket lelang.dan membuat lebih mantap, dan realistis dalam menyusun perkiraan biaya.
Menyusun Perkiraan Biaya dan Margin
Agar dapat bersaing, harga yang diajukan harus didasarkan atas perhitungan dan asumsi yang
realistis.
Porsi
Pekerjaan
Kontraktor
("!o)
20,0
60,0
0,0
Porsi
Pekerjaan
Subkontraktor
("!o)
70,0
25,0
95,0
Laba
Kontraktor
("!o)
10,0
15,0
5,0
B. Kriteria Evaluasi
Membuka dan Meneliti Proposal
Pada lelang terbuka dengan prosedur konvensional, pembukaan lelang dilaksanakan
sedemikian rupa agar semua peserta mengetahui jumlah penawararr yang diajukan kegiatan
administrasi dan penelitian kelengkapan usulan mengiringi pembukaan dokumen proposal,
seperti berikut ini.
Memeriksa dan mencatat kehadiran panitia dan peserta lelang.
Menerima dan mencatat dokumen proposal dari peserta lelang.
Membuka proposal, mengumumkan, dan mencatat jumlah pengajuan harga di depan
panitia dan wakil peserta lelang.
Menerima jaminan lelang (bid bond).
Membuat berita acara.
Mengkaji Evaluasi Proposal
Tim evaluasi mulai dengan pengkajian proposal dengan melihat hal-hal berikut ini.
Apakah terdapat kesalahan perhitungan aritmatik, seperti menjumlah, mengalikan,
membagi dan lain-lain, bila hal ini terjadi, maka yang dianggap berlaku adalah
perhitungan komponen-komponennya.
Tindak selanjutnya tim evaluasi mengadakan pengkajian yang meliputi analisis kualitatif dan
kuantitatif
C. Contoh Evaluasi Kualitatif
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yang dikaji dan dibandingkan menyangkut hal-hal yang konkrit berupa
angka pengajuan berikut ini.
a. Angka penawaran harga yang diajukan pada pembukaan lelang, disebut angka
pembukaan.
b. Apakah terdapat alternatif teknis, bila ada, harus diperbitungkan dampakanya terhadap
angka pembukaan.
c. Apakah peserta mengajukan penawaran sesuai dengan lingkup kerja yang dicantumkan di
dokumen lelang, dan apakah ada usulan penambahan atau pengurangan. Bila ada, harus
diperhitungkan pengaruhnya terhadap angka pembukaan.
d. Bagaimana jadwal proyek yang diusulkan. Bila terlalu panjang apakah jadwal tersebut
bisa diterima, perlu diperhatikan penyesuaian harganya (eskalasi dan lainlain). Dan bila
terlalu pendek apakah jadwal tersebut realistis.
Sewaktu mengkaji penawaran harga hendaknya diteliti masalah yang berkaitan dengan hal-hal
berikut ini :
.Harga Satuan Misalnya RplJam Orang. Harga ini diperlukan untuk perhitungan bila ada
penambahan atau .pengurangan pekerjaan. .
.Nilai Tukar Mata Uang Agar mudah membandingkan penawaran satu peserta dengan yang lain,
proposal harga dikonversikan ke dalam satu bentuk mata uang sesuai dengan ketentuan di
dokumen lelang.
.Syarat Pembayaran Syarat pembayaran, jumlah, dan jadwalnya harus dievaluasi dengan teliti.
Jaminan atau Garansi dan Lain-Iain Diteliti cukup tidaknya tanda jaminan yang diajukan
dengan persyaratan yang berlaku.
Eskalasi dan Kontigensi Dalam dokumen lelang diberitahukan dasar per hi tung an untuk
menentukan eskalasi, Untuk kontigensi, diperiksa apakah angka-angka yang diajukan tidal..
melewati batas kewajaran bagi masing-masing butirnya.
Menentukan Pemenang
Penentuan pemenang didasarkan atas kombinasi dari hasil analisis kualitatif dan kuantitatif,
yaitu sebagai berikut.
1. Lulus evaluasi kualitatif.
2. Harga terendah setelah ,disesuaikan (the lawest evaluated price).
Penandatanganan Kontrak
Kontrak resmi ditandatangani oleh wakil-wakil yang berwenang, diadakan rapat klarifikasi
terakhir untuk menyamakan pendapat isi kontrak. Agar tidak timbul masalah dikemudian hari.
D. Kesulitan yang Sering Dihadapi
Hal ini umumnyn berhubungan dengan teknis lingkup kerja (scope adequacy) proyek, bagianbagian (per unit), maupun secara keseluruhan. Termasuk dalam hal ini ialah kriteria, spesiiikasi
sert" desain engineering dari material, peralatan serta proses produksi yang diinginkan. Pesert,!
tender untuk proyek demikian acapkali punya altematif yang menarik dalam hal pemilihan perala
tan, ataupun proses produksi, yang kadang-kadang bermanfaat bagi pemilik untuk
dipertimbangkan. Pemilik umumnya tidak akan begitu saja menolak jenis pengajuan seperti itu
dengan dasar tidak memenuhi syarat, tanpa mengkajinya lebih mendalam dari segi teknologi.
Untuk menghadapi hal tersebut pemilik harus memilik staf atau konsultan yang menguasai betulbetul aspek teknis atau engineering dan biaya dari peralatan yang berkaitan dengan proyek yang
bersangkutan.
Aspek Komersial
a) Fee
Jumlah pengajuan fee.
b) Desain dan Engineering
Gaji dan kompensasi personil dan tenaga ahli.
Biaya sewa komputer dan lain-lain.
Biaya tak terduga.
c) Pembe1ian dan Subkontraktor
Gaji dan kompensasi personil dan tenaga ahli.
d) Konstruksi
Gaji dan kompensasi personil dan penyelia
Bab 32
Jasa Konsultasi
Siklus proyek diawali dengan munculnya suatu gagasan dengan tujuan tertentu. Gagasan
tersebut dapat berupa keinginan melakukan investasi untuk menaikkan pendapatan perusahaan,
perbaikan fasilitas produksi yang telah ada, ataupun peningkatan prasarana lingkungan di perkampungan. atas dasar pertimbangan efisiensi, ekonomi dan integritas has ilhasilnya, meminta
bantuan dari luar, misalnya dari organisasi profesi seperti konsultan. Jenis-jenis Jasa konsultasi
pada Proyek sebagai berikut:
1) Jasa Ahli Konstruksi
Ahli Konstruksi (produsen) yang dipercaya ditugaskan untuk menuangkan prakarsa pemberi
tugas (konsumen) ke dalarn bentuk gagasan rancangan (desain) dan kemudian sekaligus
membangunnya diwujudkan secara fisiko Dengan didasarkan atas azas saling percaya secara
profesional (trustworthy) Ahli Konstruksi memberikan pelayanan jasa melalui keahliannya
sedangkan pemberi tugas menyediakan imbalan lertentu. Pelayanan jasa yang diberikan meliputi
Termasuk di dalamnya adalah mengawasi metode pelaksanaan, mengkoordinasikan perubahanperubahan pekerjaan yang diperlukan, melakukan monitoring, dan pengukuran hasil pekerjaan.
Konsultan pengawas tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, namun dituntut untuk dapat
memberikan penafsiran lengkap, benar, dan obyektif atas seluruh isi dokumen perencanaan.
Kegiatan Konsultan Pengawas dikonsentrasikan hanya pada tahap pelaksanaan konstruksi, dan
dituntut pula agar dapat memberikan peringatan dini apabila terjadi perubahan-perubahan
ataupun penyimpangan pelaksanaan.
CONTOH KASUS
Kasus Pelelangan
Salah satu jenis penawaran proyek yang kerap digunakan dalam lelang adalah model
friedman. Berikut ini contoh aplikasi model friedman dalam proyek.
Asumsi yang digunakan :
Sebagai usaha untuk mendekatkan kondisi yang sesungguhnya, mengigat sulitnya didapat
data actual yang mencerminkan besarnya biaya langsung (direct cost) pelaksanaan proyek
konstruksi, maka digunakan asumsi bahwa owner estimate(OE) yang digunakan oleh pemilik
proyek adalah hasil perhitungan secara professional. Besarnya keuntungan yang diizinkan dalam
penawaran proyek sesuai dengan KEPRES No 18 tahun 2000 adalah 10% sehingga biaya
langsung dari setiap penawaran adalah owner estimate(OE) dikalikan 90%.
Perhitungan besarnya nilai markup proyek dalam suatu tender diwakili oleh satu penawaran
lelang dengan jumlah penawaran seluruhnya 14 penawar.Salah satu pertimbangan yang
digunakan dalam mengevaluasi penawaran adalah besarnya nilai markup berada dalam rentang
20% di bawah owner estimate dan 20% di atas owner estimate. Hal ini tergantung dari kebijakan
pemilik proyek. Dengan anggapan bahwa penawaran diluar rentang tersebut gugur.
Perhitungan besarnya nilai markup berdasarkan owner estimate dengan anggapan bahwa OE
yang dikeluarkan oleh pemilik proyek sudah termasuk keuntungan 10%, sehingga untuk
mendapatkan biaya langsung pelaksanaan proyek dilakukan pengurangan 10% dari OE (angka
ini digunakansebagai dasar penentuan besarnya markup dari tiap penawaran yang ada). Berikut
ini datanya.
Proyek 1, owner estimate = Rp 1.845.425.000
Direct cost = Rp 1.660.882.500
No Kontraktor Penawaran (Rp)
Prosentasi OE (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
66,57
72.09
76.21
77.61
80.50
81.82
87.42
88.58
91.18
98.33
105.28
164.89
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
GUGUR
IJIN
1,105,640,000.00
1,197,250,000.00
1,265,720,600.00
1,289,000,000.00
1,336,947,000.00
1,359,000,000.00
1,451,893,713.00
1,471,222,984.84
1,514,380,000.00
1,633,139,000.00
1,748,542,000.00
2,738,619,925.00
Mark-up (%)
Aktual
Pembulata
n
(33.43)
(34.00)
(27.91)
(28.00)
(23.79)
(24.00)
(22.39)
(23.00)
(19.50)
(20.00)
(18.18)
(19.00)
(12.58)
(13.00)
(11.42)
(12.00)
(8.82)
(9.00)
(1.67)
(2.00)
(5.28)
(6.00)
(64.89)
(65.00)
Soeharto, Iman IR, 1997, Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Soeharto, Iman,1985,manajemen Proyek:Penerbit Jakarta.Erlangga ,Jakarta.
Reksohadiprodj,Sukanto,1993, Manajemen Proyek:BPFE,Yogyakarta.
Soeharto,Iman,1999,Manajemen Proyek dan Konseptual Sampai Operasional
Jilid1:Penerbit Erlangga,Jakarta.
Soeharto,Iman,1999,Manajemen Proyek dan Konseptual Sampai Operasional
Jilid2:Penerbit Erlangga,Jakarta.
Ervianto,Wulfram I,2004,Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi:Penerbit
AndiYogyakarta.