MATERI :
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Oleh :
Kelompok
: V/ Jumat
NIM : 21030114120047
Bambang Rianto
NIM : 21030114140184
Mayantya Kusumawicitra H
NIM : 21030114130147
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
LEMBAR PENGESAHAN
: V/ Jumat
Anggota
21030114120047
2. Bambang Rianto
21030114140184
3. Mayantya Kusumawicitra H
21030114130147
Tanggal
Adisty Kurnia R
NIM 21030113120072
ii
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia I dengan materi Spektrofotometri
Anorganik.
Dalam laporan ini penulis meyakini sepenuhnya bahwa tidaklah mungkin
menyelesaikan makalah ini tanpa doa, bantuan, dan dukungan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan
rasa terima kasih kepada :
1. Widayat, ST, MT selaku Dosen Praktikum Dasar Teknik Kimia I
2. Asisten Laboratorium Dasar Teknik Kimia I Universitas Diponegoro
3. Kedua orang tua atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dan
dukungan yang telah diberikan
4. Teman-teman Teknik Kimia Universitas Diponegoro angkatan 2014
Penulis meyakini bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf
apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak berkaitan dengan laporan ini. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna
sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan.
Penulis
iii
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
INTISARI ......................................................................................................viii
SUMMARY ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
I.2.
I.3.
Pengertian ...................................................................................... 11
II.2.
II.3.
II.4.
II.5.
II.6.
Metode Least-Square..................................................................... 15
III.2.
III.3.
III.4.
IV.2.
iv
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
IV.3.
IV.4.
IV.5.
IV.6.
IV.7.
BAB V PENUTUP
V.1.
V.2.
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
DAFTAR TABEL
Tabel II.1.
Tabel IV.1
vi
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Komponen Spektrofotometer................................................ 12
Gambar 2.2
Gambar 3.1
Spektrofotometer .................................................................. 17
Gambar 3.2
Kuvet ................................................................................... 17
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
vii
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
INTISARI
viii
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
SUMMARY
Spectrofotometry is one of the method in chemical analysis in quantitative
measurement by instrument that more ensure about the result. Spectrofotometry
determine the concentration of a substance based on the measurement of solution
transmittance or absorbance toward the radiance in an specific wavelength by
using spectrophotometry instrument. Spectrofotometry aims to make standart
curve, determine the optimum wavelength, and determine the concentration of
SO42- in substance by turbidimetry.
In spectrofotometry analysis, we used the optimum wave length which has
the meaning of giving the most maximum absorbance and on that condition The
Lambert Beer will be fulfilled.
On the trial, it need to prepare all of the tools and materials of
spectrofotometry. The trial begin with calibration the spectrophotometer, then
making a standart curve of the relation between absorbance and transmittance.
And next, measuring the sample substance and the last is determine the
concentration of SO42-.
From the trial we did, we got some results. The real concentration of
sample 1 is 192 ppm and for sample 2 is 204 ppm. While we got is 243,9 ppm for
sample 1 and 245,1 ppm for sample 2. So the error percentage we got from this
trial is 23,58%. Also for the optimum wave length for this trial is 520 nm.
From the result, we can conclude that relation between absorbance and
transmittance is inversely. So, the more absorbance we get the less transmittance
we get. And from our trial, we suggest to take this trial carefully and based on the
procedure.
ix
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Proses analisa suatu bahan kimia diharapkan memberikan hasil
analisa yang akurat. Proses analisa dengan instrumenlah lebih bisa
menjamin
keakurasian
hasilnya.
Salah
satu
analisa
kuantitatif
Tujuan Percobaan
1. Mampu membuat kurva standar.
2. Mampu menentukan panjang gelombang optimum.
3. Menentukan ion SO42- dalam larutan secara turbidimetri dengan alat
spektrofotometer.
I.3.
Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan analisa kuantitatif secara akurat suatu
zat kimia dengan menggunakan instrument yang dalam hal ini
spektrofotometer.
2. Mahasiswa mampu memahami proses langkah pada instrument yang
digunakan hingga didapat hasil yang diinginkan.
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian
Spektrofotometri adalah cara analisa kuantitatif berdasarkan
transmitansi atau absorban larutan terhadap cahaya pada panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan instrumen Spektrofotometer.
Apabila suatu cahaya yang mengandung seluruh spectrum dari
panjang gelombang melewati suatu medium, missal kaca berwarna atau
larutan yang meneruskan cahaya dengan panjang gelombang tertentu dan
menyerap cahaya yang lainnya maka medium seakan-akan berwarna.
Warna ini sesuai dengan panjang gelombang yang diteruskan dan disebut
sebagai warna komplementer.
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang
optimum yakni panjang gelombang yang memberikan nilai absorbansi
maksmimum dan
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Monokromator
Sampel
Detektor
Bagian listrik
Sumber
Pengganda
Piranti
Gambar 2.1 Komponen Spektrofotometer
1. Suatu sumber energi cahaya yang berkesinambungan yang meliputi
daerah spectrum dalam mana instrument itu dirancang untuk
beroperasi.
2. Suatu monokromator, yakni suatu piranti untuk menciptakan pita
sempit panjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh
sumber cahaya (tentu saja kemonokromatikan yang benar-benar,
tidaklah tercapai).
3. Suatu wadah untuk sampel.
4. Suatu detektor, yang berupa transduser yang mengubah energi cahaya
menjadi suatu isyarat listrik.
5. Suatu pengganda (amplifier) dan rangkaian yang membuat isyarat
listrik itu memadai untuk dibaca.
6. Suatu sistem baca pada mana diperagakan besarnya isyarat listrik.
400 435
Ungu
Hijau-kekuningan
435 480
Biru
Kuning
480 490
Biru-kehijauan
Jingga
490 500
Hijau-kebiruan
Merah
500 560
Hijau
Ungu-kemerahan
560 580
Hijau-kekuningan
Ungu
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
580 595
Kuning
Biru
595 610
Jingga
Biru-kehijauan
610 750
Merah
Hijau-kebiruan
oleh mata kita maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terhadang
merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening, dan
transparan. Oleh sebab itu, maka sampel yang tidak berwarna tidak
perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Namun
perlu diingat bahwa sampel keruh harus dibuat bening dulu dengan
filtrasi atau centrifugasi.
c. Spektrofotometri UV/Vis
Merupakan gabungan antara spektrofotometri visual dan UV karena
menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda. Sehingga dapat
digunakan baik untuk sampel berwarna maupun sampel yang tidak
berwarna.
d. Spektrofotemetri IR (Infrared)
Spektrofotometri ini berdasarkan pada penyerapan
inframerah.
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
kira-kira 2,5 1000
= absorbansi
dan
Substitusi ke persamaan awal
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
%T =
= - log T = 2 log%T
x 100%
di mana :
a = absortivitas
b = tebal kuvet
c = konsentrasi zat pengabsorbsi
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
c
Gambar 2.2 Kurva A vs c menurut hukum Lambert-Beer
Tetapi secara instrumental didapat grafik yang kurang memenuhi
hubungan linier antara absorbansi dan konsentrasi
pada penentuan
di mana :
y = absorbansi
m = bilangan tetap (konstanta)
x = kadar larutan seri
sedangkan :
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
2. HCl pekat
secukupnya
3. BaCl2.2H2O
@200 mgr
4. Aquadest
secukupnya
5. Kertas pH
(indikator universal)
3. Labu takar 50 ml
6. Beaker glass
4. Gelas ukur
7. Pipet tetes
2.)
3.)
4.)
C-8
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
5.)
6.)
7.)
: untuk
mengukur
absorbansi
atau
3. Labu takar
4. Indikator universal
5. Beaker glass
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
kurva
standar
hubungan
absorbansi
terhadap
konsentrasi.
C. Pengukuran Larutan Sampel
1. Ambil 10 ml larutan sampel dengan pipet, masukkan ke dalam
labu takar 50 ml.
2. Encerkan sampai mendekati tanda batas.
3. Asamkan dengan HCl pekat sampai pH = 1. Uji pH dengan
indikator universal.
4. Tambahkan 200 mgr BaCl2.2H2O ke dalam larutan.
5. Encerkan dengan aquadest sampai tanda batas, kocok hingga
terbentuk endapan BaSO4.
6. Larutan dipindah ke cuvet.
10
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
7. Mengukur transmitansinya pada = 480 nm.
8. Menghitung konsentrasinya.
D. Perhitungan Kadar SO42Perhitungan kadar SO42- dilakukan pada larutan induk maupun larutan
sampel dari masing-maing panjang gelombang.
, dimana:
y = absorbansi
m = bilangan konstanta
x = kadar SO42-
11
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1.
V
3 ml
4 ml
5 ml
6 ml
A
0,0481
0,0589
0,1062
0,0481
500 nm
T
95,8
90,8
88,2
81,5
520 nm
A
0,0186
0,0419
0,0545
0,088
T
98,4
71,9
74,1
69,6
A
0,007
0,143
0,130
0,157
%T
X2
1.
84,6
0,726
3,31 x 10-7
1,65 x 10-4
2.
74,6
0,1260
6,31 x 10-3
6,31 x 10-55
%T
X2
1.
94,1
0,0264
-381,37
1,9 x 10-7
2.
91,8
0,0371
-4,98 x 10-7
3,16 x 10-7
%T
X2
1.
76,7
0,115
4,9x10-5
2,43x10-4
2.
81
0,91
4.6x10-4
2,3x10-4
12
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
IV.2.
Pembahasan
IV.2.1
13
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
panjang
Alasan pH dibuat 1
Ketika tahan penambahan HCl(p) sehingga pH menjadi 1,
keikutsertaan ion H+ dalam kesetimbangan untuk memperoleh plot
yang linear, mencapai keasaman yang cukup tinggi. Dan untuk
memaksakan reaksi seluruhnya kea rah SO42- sempurna (biasanya
keasaman tinggi lebih disukai karena campuran tersebut terlarut daam
asam untuk memulainya). Fungsi HCl adalah untuk memperoleh
kesetimbangan dan memaksakan reaksi seluruhnya kearah SO42sehingga ion- ion yang lain terikut.
(Underwood, 395)
IV.2.4
14
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Absorbansi
40
60
80
C (PPM)
15
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Absorbansi
0.08
0.06
0.04
0.02y = 0.0018x - 0.0486
R = 0.9698
0
0
20
40
60
80
C (ppm)
0.2
y = 0.0036x - 0.0874
R = 0.6675
0.15
0.1
0.05
0
0
20
40
60
80
C (ppm)
16
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Hubungan
antara
absorbansi
dengan
konsentrasi
adalah
IV.2.6
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1
475
480
485
490
495
500
505
510
515
520
525
17
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
1
y = 0.0196x - 9.4423
R = 0.6659
0.8
0.6
0.4
0.2
0
475
480
485
490
495
500
505
510
515
520
525
-0.2
18
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Kurva standar dapat ditentukan dari persamaan y= mx+c yang
menghasilkan hubungan linear absorbansi dan konsentrasi
2. Panjang gelombang optimum pada percobaan ini adalah 520 nm
karena panjang gelombang optimum memberikan nilai absorbansi
maksimum dan nilai trasmitansi minimum
3. Konsentrasi ion SO42- dalam larutan sampel diukur secara
turbidimetri dengan alat spektrofotometri adalah 243,9 ppm dan 245,1
ppm
V.2. Saran
1. Lakukan praktikum sesuai prosedur
2. Tambahkan BaCl2.2H2O dalam jumlah yang cukup agar semua
terikat oleh Ba2+
3. Lakukan pergantian cuvet dengan cepat agar tak ada cahaya yang
masuk karena dapat mempengaruhi perhitungan spektrofotometer
4. Cuci cuvet dengan bersih karena jika masih ada larutan yang
tertinggal dapat mempengaruhi perhitungan spektrofotometer
5. Lakukan praktikum pada panjang gelombang yang bervariasi
19
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
DAFTAR PUSTAKA
20
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
Materi :
Spektrofotometri Anorganik
GROUP
: V/JUMAT
A-1
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mampu membuat kurva standar
2. Mampu menentukan panjang gelombang optimum
3. Menentukan konsentrasi ion SO42- dalam larutan secara turbidimetri
dengan alat spektrofotometri
II. PERCOBAAN
2.1.Bahan Yang digunakan
1. Larutan induk CuSO4.5H2O
2. HCl pekat
3. BaCL2.2H2O
4. Aquadest
A-2
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
A-3
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
D. Perhitungan Kadar SO42Perhitungan kadar SO42- dilakukan pada larutan induk maupun larutan
sampel dari masing-maing panjang gelombang.
, dimana:
y = absorbansi
m = bilangan konstanta
x = kadar SO42-
A-4
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
480nm
T
89,5
87,5
78,3
62,2
A
0,0481
0,0589
0,1062
0,0481
500 nm
T
A
95,8
0,0186
90,8
0,0419
88,2
0,0545
81,5
0,088
520 nm
T
A
98,4
0,007
71,9
0,143
74,1
0,130
69,6
0,157
%T
X2
1.
84,6
0,726
3,31 x 10-7
1,65 x 10-4
2.
74,6
0,1260
6,31 x 10-3
6,31 x 10-55
%T
X2
1.
94,1
0,0264
-381,37
1,9 x 10-7
2.
91,8
0,0371
-4,98 x 10-7
3,16 x 10-7
%T
X2
1.
76,7
0,115
4,9x10-5
2,43x10-4
2.
81
0,91
4.6x10-4
2,3x10-4
PRAKTIKAN
MENGETAHUI
ASISTEN
Gabriella Emma
.
NIM 21030113120063
A-5
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
LEMBAR PERHITUNGAN
V3 = 50ml
V21 = 10 ml
M1 = 3000ppm
Jika V1 = 3ml, M3 =
Jika V1 = 4ml, M3 =
Jika V1 = 5ml, M3 =
Jika V1 = 6ml, M3 =
X (ppm)
%T
X2
XY
1.
36
89,5
0,0481
1296
0,1443
2.
48
87,5
0,0589
2304
0,2356
3.
60
78,3
0,1062
3600
0,331
4.
72
0,0481
5184
1,2372
216
62,2
Rata2 :
0,065
1,8519
12384
25,7772
B-1
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
X (ppm)
%T
X2
XY
1.
36
95,8
0,0186
1296
0,6696
2.
48
90,8
0,0419
2304
2,0112
3.
60
88,2
0,0545
3600
3, 924
4.
72
81,5
0,088
5184
6, 396
216
95,8
0,6935
12384
13, 0019
X (ppm)
%T
X2
XY
1.
36
98,4
0,007
1296
7,52
2.
48
71,9
0,143
2304
6,864
3.
60
74,1
0,130
3600
7,8
4.
72
69,6
0,157
5184
11,3
216
0,437
12384
28,46
%T
X2
1.
84,6
0,726
3,31 x 10-7
1,65 x 10-4
2.
74,6
0,1260
6,31 x 10-3
6,31 x 10-55
%T
X2
1.
94,1
0,0264
-381,37
1,9 x 10-7
2.
91,8
0,0371
-4,98 x 10-7
3,16 x 10-7
c.
B-2
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
No.
%T
X2
1.
76,7
0,115
4,9x10-5
2,43x10-4
2.
81
0,91
4.6x10-4
2,3x10-4
X sampel 1 =
X sampel 2 =
= 46,45
= 58,75
X sampel 1 =
= 45,1
X sampel 2 =
= 37,04
B-3
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
X sampel 1 =
X sampel 2 =
= 54,81
= 51,25
B-4
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
X = 36
X = 48
X = 60
X = 72
b.
= 500 nm
C-1
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
X = 36
X = 48
X = 60
X = 72
c.
= 520 nm
X = 36
X = 48
X = 60
X = 72
C-2
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
2. Kurva Hubungan Panjang Gelombang vs Absorbansi
1) Sampel 1
a.
= 480 nm
X = 46,45
b.
= 500 nm
X = 45,1
c.
= 520 nm
X = 54,81
2) Sampel 2
a.
= 480 nm
X = 58,75
b.
= 500 nm
X = 37,4
c.
= 520 nm
X = 51,25
C-3
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
MATERI
HARI/TANGGAL
KELOMPOK
NAMA
: Spektrofotometri Anorganik
: Jumat, 17 Oktober 2014
: 5/ Jumat
:
1. Atik Dwi Utamawati
2. Bambang Rianto
3. Mayantya Kusumawicitra Harmadi
4.
ASISTEN
: Gabriella Emma
KUANTITAS REAGEN
NO
JENIS REAGEN
KUANTITAS
1.
CuSO4.5H2O
(3, 4, 5, 6) ml
2.
BaCl2.2H2O
@ 200 mg
3.
HCl pekat
Secukupnya
TUGAS TAMBAHAN :
CATATAN :
= 480 , 500 , 520 nm
Gabriella Emma
NIM 21030113120063
D-1
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
LEMBAR REFERENSI
Kurva standar adalah kurva yang terbuat dari beberapa larutan standar
yang masih berada dalam kelinearan sehingga dapat di regresilinearkan.
Kurva standar menunjukkan hubungan antara konsentrasi larutan (sumbu
x) dan absorbansi larutan (sumbu y). Fungsi dari kurva standar ini adalah
digunakan untuk menunjukkan besarnya konsentrasi larutan sampel dari
hasil pengukuran. Metode yang digunakan untuk membuat kurva standar
ada dua yaitu, metode grafik dan metode Least-square.
(Underwood, 1990)
E-1
DIPERIKSA
NO
TANGGAL
KETERANGAN
TANDA
TANGAN
F-1