OLEH KELOMPOK 4 :
RAHEL SALIKUNNA PALAYUKAN (K11113022)
ZULFIANI (K11113068)
DIAN MUSYAFIRAH (K11113309)
FADHILAH ULFAH (K11113347)
FEBRYANTI RAMADHANI (K11113355)
FERENGKI MADESO (K11114710)
PENGERTIAN
Menurut bahasa, Rabies berasal dari bahasa latin
rabere arti marah.
Rabies merupakan simbol bagi penyakit yang
menyerang anjing dan membuat anjing seperti
gila (mad Dog )(Wilkinson, 2002)
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit
hewan menular yang disebabkan oleh virus, bersifat
akut serta menyerang susunan syaraf pusat hewan
berdarah panas dan manusia (zoonosis)
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
Satu-satunya uji yang menghasilkan keakuratan 100%
terhadap adanya virus rabies adalah dengan uji antibodi
fluoresensi langsung (direct fluorescent antibody test/
dFAT) pada jaringan otak hewan yang terinfeksi. Selain
itu, uji serupa tetap dapat dilakukan menggunakan
serum, cairan sumsum tulang belakang, atau air liur
penderita walaupun tidak memberikan keakuratan 100%.
CARA PENULARAN
Rabies dapat terjadi melalui
gigitan hewan yang tertular
rabies. Hewan yang dapat
menjadi sumber penularan
yaitu anjing, kucing, dan kera.
DERAJAT PENYAKIT
Karena durasi penyebaran penyakit yang
cukup cepat maka umumnya keempat
stadium tidak dapat dibedakan dengan
jelas. Gejala-gejala yang tampak jelas
pada penderita di antaranya adanya nyeri
pada luka bekas gigitan dan ketakutan
pada air, udara, dan cahaya,
serta suara yang keras. Sedangkan pada
hewan yang terinfeksi, gelaja yang
tampak adalah dari jinak menjadi ganas,
hewan-hewan peliharaan menjadi liar
dan lupa jalan pulang, serta ekor
dilengkungkan di bawah perut
PENGOBATAN
jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi
rabies atau berpotensi rabies harus ditangani dengan cepat
melalui:
Berdasarkan Tempat:
Distribusi kejadian rabies pada Januari 2011 Juni 2013
Berdasarkan Waktu:
DETERMINAN
strategi penanggulangan
Pengobatan
presentase pemberian vaksin anti rabies
terhadap GPHR tahun 2009-2013