Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB V
INTEGRAL LIPAT
5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA
61
f ( x) dx
yang
f ( x, y) dx dy
terbentuk bangun
, sebagaimana terlihat
n
f ( x , y )A .
i 1
Jika partisi
62
atau
[ f ( x, y) g ( x, y)] dx dy f ( x, y) dx dy
(ii).
g ( x, y) dx dy asalkan f dan g
f ( x, y) dx dy f ( x, y) dx dy
R
R1
f ( x, y) dx dy
R2
63
(1). Daerah jenis I: Jika R daerah tertutup dan terbatas pada bidang xy yang
dibatasi oleh kurva-kurva mulus
untuk semua
dan
, atau
, dengan
},
perhatikan daerah yang diarsir pada gambar 5.2 yang dibatasi oleh dua kurva dan
dua garis tegak.
maka :
}
(dengan menganggap
dari
ke . Hal inilah
dimana
dinyatakan
untuk nilai-nilai
sebagai
dan
. Daerah
dapat
}.
Sebagai
64
, kemudian
berikut:
Contoh 5.1
Hitung Integral lipat
Penyelesaian
Contoh 5.2
Hitung
Penyelesaian:
65
Perhatikanlah bahwa integral lipat pada kedua contoh di atas dihitung sebagai
integral berulang. pengintegralan pertama dilakukan terhadap batas-batas fungsi
yang sesuai dengan daerah jenis pengintegralannya dan integral yang terakhir
memiliki batas-batas konstanta.
Ketika kita menghitung integral lipat seperti dalam contoh, sering kali membantu
apabila kita dapat menggambarkan daerah pengintegralannya. Sehingga kita dapat
memutuskan apakah kita akan mengerjakan integral lipat itu dengan
menggunakan daerah jenis I ataukah jenis II.
Contoh 5.3
Carilah volume benda pejal yang terletak di bawah paraboloida
di atas daerah
di bidang
dan
serta parabola
.
Sebelum kita menyelesaikan kita perhatikan bentuk daerah
di bidang
seperti
66
Penyelesaian:
Dari gambar 5.4 kita lihat bahwa R adalah jenis I dan
}. Volume di bawah
dan di atas
{
adalah
Daerah pengintegralan yang sama dapat pula dipandang sebagai daerah jenis II,
sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.5.
Karena itu
67
Kadang-kadang dalam menghitung integral lipat dua, integral sebelah dalam tidak
dapat dihitung sebagaimana adanya, hal ini dimungkinkan oleh fakta bahwa
fungsi yang akan diintegralkan tersebut tidak mempunyai anti turunan elementer.
Jika hal ini terjadi, maka untuk menghitung integralnya terlebih dahulu harus
diubah urutan pengintegralannya. Perlu juga diketahui bahwa pada saat urutan
pengintegralan diubah, maka batas pengintegralan juga berubah tapi daerah
pengintegralannya tetap, lihat contoh 5.3 dan contoh 5.4 yang daerah
pengintegralan sama tapi urutan pengintegralannya berbeda.
68
Contoh 5.5
Hitung
Penyelesaian:
Integral bagian dalam, yaitu
telah kita pelajari sebelumnya. Sehingga urutan pengintegralan diubah, yaitu kita
akan mengubah urutan pengintegralan. Daerah pengintegralannya adalah
{
di atas.
Perubahan urutan pengintegralan, berarti orientasi pengintegralan,
batas-batas konstan adalah di sumbu y, yaitu
fungsi x terhadap y adalah garis
. Sedangkan batas-batas
dan garis
. Sehingga dengan
Contoh 5.6
Tentukan batas-batas integral dari
dibatasi oleh
dan
dan
69
Penyelesaian:
Tentu saja akan jauh lebih mudah permasalahan ini jika kita mencari batas-batas
integral dengan menggunakan daerah jenis I. Namun operasi integral harus
dilakukan terhadap x dahulu kemudian terhadap y, maka dari gambar 5.7
sampai dengan
, dan
Penyelesaian:
Karena operasi integral harus dilakukan terhadap
maka diperoleh batas-batasnya adalah
dari perpotongan parabola
sampai
dan garis
, yaitu
dan batas
diperoleh
sampai
Contoh 5.8
Diketahui:
70
a.
dibatasi oleh
dan
dan
,
.
konstan dan
adalah kurva
adalah
dan
dan
. Sedangkan
71
Pada contoh berikut diberikan penggunaan sifat integral iii, yang membagi daerah
integrasinya dengan dua daerah partisi.
Contoh 5.9
Hitung
garis
di mana
, garis
dan
Penyelesaian:
Daerah R dapat dilihat pada daerah yang diarsir di gambar 9. Untuk menghitung
integralnya, R dibagi oleh garis
gambar 5.9 Daerah R yang dipartisi dengan dua cara, sejajar sumbu y dan sejajar sumbu x
72
Daerah
dan
oleh garis
seperti pada
gambar 5.9. Sehingga kita dapat menghitung integralnya sesuai Daerah jenis II.
((
)
]
. Hal yang sama dapat dilakukan dalam integral lipat. Misalkan kita
memiliki bentuk integral lipat dua
73
dan
dan
yang
dan
dan
di
Contoh 5.10
Hitunglah
merupakan cakram
berjari-jari .
Penyelesaian:
Cakram berjari-jari
sampai
, kemudian garis
dan
. Dengan
, maka
74
) ]
Contoh 5.11
Hitunglah
, dengan
Penyelesaian:
Daerah
}.
Daerah ini adalah setengah cincin yang diperlihatkan pada gambar 5.10, dan
dalam koordinat polar diberikan oleh
. Maka
(
[
)
]
75
Volume Benda
Misalkan
lipat dua
sebagai volume
Contoh 5.12
Hitunglah volume benda yang berada di bawah luasan
di bidang
,
, jika
di atas bidang
, garis
, dan sumbu .
Penyelesaian
Domain atau daerah definisi
di bidang
seperti yang
tampak pada gambar 11. Volume bendanya akan dihitung dengan menggunakan
integral lipat dua.
76
Contoh 5.13
Gunakan integral lipat dua untuk menghitung volume tetrahedron yang dibatasi
bidang-bidang koordinat dengan bidang
Penyelesaian
Pandang daerah
seperti tampak pada gambar 5.12. Volume yang dimaksud dibatasi atas daerah
dan di bawah permukaan
. Bidang
terletak di bidang
. Maka
77
[
(
]
)
78
(2)
Luas Daerah
lipatnya selain dapat dinyatakan sebagai volume benda yang tingginya 1, juga
dapat dinyatakan sebagai luas daerah
pada bidang
Contoh 5.14
Gunakan integral lipat untuk menghitung luas persegi panjang yang panjangnya 3
dan lebarnya 10.
Penyelesaian
Persoalan ini dapat diselesaikan dengan mudah, yaitu
satuan
} dapat dilihat
Contoh 5.15
Gunakan integral lipat untuk mendapatkan luas 4 loop dari persamaan mawar
.
Penyelesaian
Dari gambar 5.13, keempat loopnya mempunyai bentuk yang sama, sehingga
hanya diperlukan menghitung luas satu loop saja. Misalkan diambil satu loopnya
adalah
{
Maka
79
adalah
satuan luas.
Pandang suatu lamina yang berupa pelat tipis sehingga dapat dipandang sebagai
luasan.
Lamina
tersebut
mencakup
suatu
daerah
di mana
di
bidang
memuat titik
menjadi segiempat
dan menganggap
dalam
yang
, dengan
adalah luas
adalah
dengan
80
Contoh 5.16
Carilah
massa
pelat
tipis
berbentuk
persegi
dengan
titik
sudut
Penyelesaian
(4)
hasil kali massa dengan jarak lurusnya dari sumbu. Maka momen lamina terhadap
sumbu
dinyatakan oleh
adalah
Pusat massa
terkonsentrasi sehingga lamina seimbang. Koordinat pusat massa dari lamina yang
menempati daerah
adalah
Contoh 5.17
Carilah pusat massa dari lamina segitiga dengan titik sudut
jika fungsi densitasnya adalah
dan
Penyelesaian
Segitiganya diperlihatkan pada gambar 15. Massa lamina adalah
81
[
[
[
[
]
]
).
Contoh 5.18
Kerapatan di sebarang titik pada lamina setengah lingkaran berjari-jari 3 adalah 2
kali jarak dari pusat lingkaran. Carilah pusat massa lamina.
Penyelesaian
Pertama, kita letakkan lamina sebagai setengah dari lingkaran
sebagaimana terlihat pada gambar 16. Maka jarak dari titik
lingkaran adalah
ke pusat
82
Persamaan
Lamina
dan
dan
kerapatannya
dan
.
Jadi diperoleh
).
83
(5)
Momen Inersia
Misalkan
terhadap sumbu
dan sumbu
ini.
dengan
Selain kedua momen inersia itu, menarik juga untuk melihat momen inersia
terhadap titik asal, yang juga disebut momen inersia polar.
Dapat dilihat bahwa momen inersia polar adalah jumlah kedua momen inersia
terhadap sumbu-sumbunya,
Contoh 5.19
Suatu lamina yang dibatasi oleh sumbu
, garis
dan kurva
titik asal.
Penyelesaian
dan
84
Contoh 5.20
Carilah momen inersia
dan
dengan kerapatan
adalah lingkaran
adalah
85
sehingga
Jadi jika kita memperbesar massa atau jari-jari cakram, berarti momen inersia
akan membesar. Momen inersia rodalah yang mempersulit untuk memulai atau
menghentikan perputaran roda.
Jari-jari putaran lamina terhadap suatu sumbu adalah bilangan
sehingga
, dengan
sedemikian rupa
dan jari-jari
dan
Contoh 5.21
Carilah jari-jari putaran terhadap sumbu
dan sumbu
contoh 5.20.
Penyelesaian
Karena
dan persamaan
maka diperoleh
adalah
adalah
Penerapan yang lain, seperti Luas permukaan, peluang untuk dua peubah acak,
nilai ekspetasi dari distribusi peluang, dan lain-lainnya akan dipelajari pada mata
kuliah-mata kuliah tingkat lanjut.
86
LATIHAN
Soal 1 5 Hitung integral berulangnya.
1.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
, dibatasi oleh
,
10.
}
}
dan
yang
dan
dan
17.
18.
87
19.
20.
22.
23.
24.
25.
26.
Dalam penghitungan integral lipat dua pada daerah , salah satu jumlah
integral berulangnya diperoleh sebagai berikut:
88
28.
30.
| |
dengan
32.
dengan
lingkaran
33.
dan garis-garis
dengan
dengan
35.
dan
dan
antara lingkaran-lingkaran
34.
dan jari-jarinya 5
dan
adalah daerah yang dibatasi setengah lingkaran
dan sumbu
dengan
untuk
89
daerah . Gunakan integral lipat dua untuk mencari luas daerah berikut.
36.
37.
38.
39.
Soal 40 41 Gunakan koordinat polar untuk mencari volume benda pejal yang
diberikan.
40.
Di bawah paraboloida
41.
42.
43.
44.
45.
90
Soal 46 50 Carilah massa dan pusat massa lamina yang menempati daerah
mempunyai fungsi kerapatan
46.
47.
yang diberikan.
}
}
48.
49.
50.
51.
dan
;
dan
;
{
};
pusat massa jika kerapatan pada sebarang titik adalah sebanding terhadap
jaraknya dari sumbu .
52.
Carilah pusat massa lamina berbentuk segitiga siku-siku sama kaki dengan
kaki yang sama panjangnya
sebanding dengan kuadrat jaraknya dari titik sudut yang berhadapan dengan
sisi miringnya.
53.
54.
55.
56.
57.
91
Soal 58 59 Carilah massa, pusat massa, dan momen inersia lamina yang
menempati daerah
58.
59.
60.
{
dilingkupi oleh kardioda
};
;
dan
92