Anda di halaman 1dari 2

Afina Hasna Ghaida T.

/ 13712021

Keramik Konvensional
RESUME
Video 1 - The modern porcelain factory of the Eschenbach
Porzellan Group
(https://www.youtube.com/watch?v=bpaFi-kIlNU)

Penggunaan porcelain yang semakin marak menyebabkan dimulainya pembuatan massal


yang ditandai dengan berkembangnya pabrik pabrik pembuat porcelain. Pembuatan gelas
porcelain dapat dilakukan dengan proses turning. Pada proses ini raw material atau lempung
dibentuk menjadi silinder lalu dibentuk menggunakan roller head. Kelebihan material
dihilangkan kemudian dihaluskan dengan menggunakan spons basah. Setelah dipoles dengan
spons dilakukan penempelan pegangan atau handle pada gelas. Proses turning termasuk
sebagai proses plastic forming.
Die-casting dilakukan dengan menggunakan cetakan atau die serta komponen penekan yang
berfungsi untuk mengurangi kadar air pada green body sehingga didapatkan bentuk produk
yang sesuai. Produk dari proses ini hanya memerlukan sedikit proses touch up secara manual.
Pada video produk dari proses ini merupakan mangkuk.
Casting dilakukan dengan menggabungkan teknik tradisional, modern dan craft (kerajinan).
Casting dilakukan dengan cara menekan raw material dengan gypsum. Gypsum digunakan
karena kemampuannya akan menyerap air. Proses ini cenderung digunakan untuk
memproduksi produk dengan bentuk yang kompleks atau rumit dengan satu tahap.
Isostatic compression pada umumnya digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
memiliki geometri bundar seperti piring. Pembentukan produk dilakukan dengan memberikan
tekanan tinggi pada raw material. Hanya dalam hitungan detik didapatkan green body yang
sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Green body yang didapatkan perlu dikeraskan dengan cara dibakar di dalam kiln. Pada proses
pembuatan kitchenware ini pembakaran dilakukan dua kali. Pembakaran pertama dilakukan
pada temperatur 800oC. Pembakaran pada temperatur ini hanya berfungsi untuk memberi
tekstur pada permukaan produk dan mengeraskan. Proses pengerasan tersebut berguna
sehingga memudahkan tahap selanjutnya (pemberian label).
Kemudian dilakukan proses pemberian glaze. Pemberian glaze bertujuan agar terbentuk
lapisan anti air dan tidak timbul goresan pada produk ketika dimasukkan ke dalam automatic
dishwasher. Pembakaran tahap dua dilakukan pada temperatur 1400oC. Pembakaran ini
berfungsi agar keramik serta glaze dapat mengeras secara sempurna.

Video 2 How Toilets Are Made


(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=vaUFN-q3_mk)

Proses pembuatan toilet dilakuakn dengan slip casting. Pertama, dilakukan pembuatan
cetakan atau mold terlebih dahulu. Cetakan yang digunakan untuk pembuatan toilet terbuat
dari gypsum atau plaster of paris. Cetakan terdiri dari 4 part, yang dapat mengering setelah 20
menit. Gypsum digunakan karena kemampuannya untuk menyerap air pada adonan toilet
nantinya agar didapatkan green body. Karena gypsum memiliki daya serap yang terbatas,
maka satu set cetakantoilet hanya dapat digunakan untuk membuat seratus kali adonan dari
toilet.
Bahan keramik yang digunakan untuk pembuatan toilet merupakan clay serta mineral-mineral
lain yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatannya. Seluruh bahan tersebut kemudian
dicampur jadi satu dengan air. Agar tidak ada bagian yang menggumpal maka slip diproses
dengan vibrating machine. Setelah melewati pengecekan viskositas maka slip siap untuk
dimasukkan ke cetakan gypsum. Pencetakan berlangsung selama satu jam.
Bagian berlebih yang terdapat pada green body dipisahkan dan kemudian didaur ulang
sedangkan bagian yang tidak dapat dicetak dengan slip casting digabungkan dengan
menggunakan tangan. Penyatuan bagian tersebut dilakukan dengan spons basah. Ketika green
body masih basah permukaan yang menutupi saluran air dilubangi. Bila bentuk sudah
sempurna maka green body dikeringkan selama satu malam.
Setelah proses pengeringan, green body masih dapat menyerap air. Agar tidak dapat
menyerap air maka green body dilapis dengan glasir atau glaze yang merupakan campuran
dari serbuk kaca (powdered glass), kapur dan air. Campuran tersebut akan berubah menjadi
lapisan tahan air ketika green body dibakar. Glaze pada bagian luar toilet diberikan dengan
cara disemprotkan. Pada tahap ini green body masih memiliki kekuatan yang rendah.
Agar didapatkan toilet yang kuat maka green body dibakar di dalam kiln. Di dalam kiln
terdapat tiga buah zona. Pada zona pertama green body dipanaskan secara perlahan agar tidak
terjadi distorsi pada toilet. Pada zona kedua toilet dibakar pada temperatur 1200 oC.
Pembakaran pada temperatur 1200oC akan menghasilkan toilet yang keras atau memiliki
kekuatan tinggi sehingga dapat digunakan. Pada zona ketiga toilet didinginkan dengan udara.

Anda mungkin juga menyukai