Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA MODAL INTELEKTUAL DAN NILAI PASAR PADA

PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN


I.

Pemahaman terhadap penelitian yang ditelaah


1.

Motivasi penelitian
Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui secara empiris hubungan antara
efisiensi penciptaan nilai dan penilaian pasar pada perusahaan dan kinerja keuangan.

2.

Masalah penelitian

3.

Teori dan perumusan hipotesis penelitian


Jika pasar efisien, investor akan menempatkan nilai yang lebih tinggi untuk
perusahaan dengan modal intelektual yang lebih besar (Riahi-Belkaoui, 2003; Firer dan
Williams, 2003).
H1a : Perusahaan dengan modal intelektual yang lebih besar cenderung memiliki rasio
yang lebih tinggi dari rasio nilai buku pasar, ceteris paribus.
H2-1a : Perusahaan dengan efisiensi modal fisik yang lebih besar cenderung memiliki
ratio nilai buku pasar yang lebih tinggi, ceteris paribus.
H2-2a : Perusahaan dengan efisiensi modal manusia yang lebih besar cenderung memiliki
ratio nilai buku pasar yang lebih tinggi, ceteris paribus.
H2-3a : Perusahaan dengan proporsi yang lebih besar dari modal struktural dalam
penciptaan nilai tambah cenderung memiliki rasio nilai buku pasar yang lebih
tinggi, ceteris paribus.
Menurut Riahi-Belkaoui Tidak seperti sumber daya manusia yang dapat
menghilang jika karyawan berhenti bekerja, modal struktural adalah pengetahuan
yang dimiliki organisasi secara keseluruhan.
H3-1a : Setelah mengontrol efisiensi modal structural dari VAIC, perusahaan dengan
pengeluaran R&D yang lebih cenderung memiliki rasio nilai buku pasar yang lebih
tinggi, ceteris paribus.

H3-2a : Setelah mengontrol efisiensi modal structural dari VAIC, perusahaan dengan
belanja iklan yang lebih besar cenderung memiliki rasio nilai buku pasar yang lebih
tinggi, ceteris paribus.
.

Berdasarkan pandangan berbasis sumber daya dan stakeholder, Riahi-Belkaoui

(2003) mendokumentasikan hubungan positif yang signifikan antara modal intelektual


dan kinerja keuangan, dengan menggunakan 81 perusahaan multinasional di Amerika
Serikat.
Selain meneliti hubungan antara modal intelektual dan nilai perusahaan, peneliti
juga mengeksplorasi hubungan antara modal intelektual dan kinerja keuangan perusahaan
dan apakah modal intelektual mungkin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan di
masa depan (Bontis dan Fitz-enz, 2002).
H4-1a : Perusahaan dengan modal intelektual yang lebih besar cenderung memiliki
kinerja keuangan yang lebih besar pada tahun berjalan, ceteris paribus.
H4-2a : Perusahaan dengan modal intelektual yang lebih besar cenderung memiliki
kinerja keuangan yang lebih besar di tahun-tahun berikutnya, ceteris paribus.
4.

Desain penelitian
Menggunakan data skunder.

II.

Karateristik kualitatif penelitian


1.

Validitas Internal
a.

Hubungan kausal
Hipotesis 1 menyatakan bahwa perusahaan dengan modal intelektual yang lebih

besar cenderung memiliki rasio yang lebih tinggi dari rasio nilai buku pasar, ceteris
paribus.
Hipotesis 2-1a menyatakan bahwa perusahaan dengan efisiensi modal fisik yang
lebih besar cenderung memiliki ratio nilai buku pasar yang lebih tinggi, ceteris
paribus.
Hipotesis 2-2a menyatakan bahwa perusahaan dengan efisiensi modal manusia

yang lebih besar cenderung memiliki ratio nilai buku pasar yang lebih tinggi, ceteris
paribus.
Hipotesis 2-3a menyatakan bahwa perusahaan dengan proporsi yang lebih besar
dari modal struktural dalam penciptaan nilai tambah cenderung memiliki rasio nilai
buku pasar yang lebih tinggi, ceteris paribus.
Hal ini berdasarkan pendapat Riahi-Belkaoui bahwa Jika pasar efisien, investor akan

menempatkan nilai yang lebih tinggi untuk perusahaan dengan modal intelektual
yang lebih besar.
Hipotesis 3-1a menyatakan bahwa setelah mengontrol efisiensi modal structural
dari VAIC, perusahaan dengan pengeluaran R&D yang lebih cenderung memiliki
rasio nilai buku pasar yang lebih tinggi, ceteris paribus.
Hipotesis 3-2a menyatakan bahwa setelah mengontrol efisiensi modal structural
dari VAIC, perusahaan dengan belanja iklan yang lebih besar cenderung memiliki
rasio nilai buku pasar yang lebih tinggi, ceteris paribus.
Hal ini berdasarkan pendapat Riahi-Belkaoui bahwa mendokumentasikan
hubungan positif yang signifikan antara modal intelektual dan kinerja keuangan,
dengan menggunakan 81 perusahaan multinasional di Amerika Serikat.
Hipotesis 4-1a menyatakan bahwa perusahaan dengan modal intelektual yang lebih

besar cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih besar pada tahun berjalan,
ceteris paribus.
Hipotesis 4-2a menyatakan bahwa Perusahaan dengan modal intelektual yang
lebih besar cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih besar di tahun-tahun
berikutnya, ceteris paribus.
Hal ini berdasarkan pendapat Bontis dan Fitz-enz bahwa selain meneliti
hubungan antara modal intelektual dan nilai perusahaan, peneliti juga

mengeksplorasi hubungan antara modal intelektual dan kinerja keuangan


perusahaan dan apakah modal intelektual mungkin menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan di masa depan.
2.

Validitas eksternal
a.

Ukuran Sampel
Menggunakan data keuangan yang diperoleh dari 30 perusahaan yang dipilih secara

acak dari (Inggris) FTSE 250 1992-1998, Pulic (2000b) juga menunjukkan bahwa nilai
rata-rata dari VAIC dan korespondensi tinggi dari nilai pasar dari perusahaan.
b.

Metoda Penyampelan
Menggunakan purposive sampling.

3.

Kualitas pengumpulan sampel dan analisis data


Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi.

4.

Kecocokan pengujian statistik yang digunakan


Menggunakan Regresi untuk melihat pengaruh antar variabel bebas terhadap
variabel terikat. Alasan penggunaan regresi adalah karena variabel dependen (indek
disclosure) penelitian ini menggunakan skala pengukuran bersifat rasio dan sesuai dengan
tujuan penelitian untuk menguji hipotesis.

5.

Konsistensi antara masalah penelitian, formulasi hipotesis dan analisis data


Terdapat konsistensi antara masalah penelitian, formulasi hipotesis dan analisis
data yang digunakan.

6.

Konsistensi antara hasil simpulan yang ditarik


Terdapat konsistensi antara hasil penelitian dan kesimpulan yang ditarik, karena
penjelasannya tidak menyimpang dari hasil analisisnya.

7.

Implikasi hasil penelitian


Hasil dari pemahaman tentang peran modal intelektual dalam menciptakan nilai perusahaan dan

membangun keunggulan berkelanjutan bagi perusahaan di negara berkembang, dimana kemajuan

teknologi yang berbeda dapat membawa implikasi yang berbeda untuk penilaian modal intelektual.
Temuan peneliti ini memiliki implikasi penting bagi negara-negara berkembang. Memberikan kontribusi

untuk literatur sebagai berikut: peneliti menyajikan bukti tentang hubungan antara modal
intelektual dan nilai pasar perusahaan, dan hubungan antara modal intelektual dan kinerja
keuangan perusahaan saat ini dan masa depan, dengan menggunakan data dari perusahaan yang
terdaftar di Taiwan. Hasil peneliti, bagaimanapun, mendukung peran modal intelektual dalam
meningkatkan nilai perusahaan dan profitabilitas, menunjukkan nilai penyelidikan lebih lanjut ke
dalam peran modal intelektual di negara berkembang yang berbeda, dimana kemajuan teknologi
yang berbeda dapat membawa implikasi yang berbeda untuk penilaian modal intelektual .
8.

Keterbatasan penelitian
Tidak ada definisi universal mengenai modal intelektual dan klasifikasinya
sampai hari ini. Untuk menghemat ruang, penelitian ini tidak akan meninjau definisi dan
klasifikasi modal intelektual dalam literatur sebelumnya.

9.

Penulisan daftar pustaka


Dalam penulisan daftar pustaka pada penelitian ini sudah baik.

Anda mungkin juga menyukai