Anda di halaman 1dari 2

iv

RINGKASAN

ALVIN TITAHENA, 2015. Teknik Pembuatan Pupuk Kompos Dengan


Memanfaatkan Limbah Ela Sagu Di Negeri Sahulau Kecamatan Teluk Elpaputih
Kabupaten Maluku Tengah dibawah bimbingan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini berlangsung pada bulan 14 April
hingga bulan 13 Juni 2015.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini dilakukan pada Negeri Sahulau.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat (petani) bagaimana
teknik pembuatan kompos dengan memanfaatkan limbah ela sagu untuk tujuan daripada
budidaya tanaman hortikultura sekaligus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
Negeri Sahulau.
Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas makhluk hidup yang indentik dengan bahan
buangan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh, dan bau. Salah satunya yaitu, limbah ela
sagu yang sering menimbulkan masalah baik itu masalah keindahan dan kenyamanan
maupun masalah kesehatan manusia dengan mencemari lingkungan terutama sungai.
Ela sagu merupakan limbah/ampas olahan empulur sagu yang telah diambil patinya,
biasanya bertumpuk di lokasi pengolahan tepung sagu di pinggiran sungai dan apabila tidak
dimanfaatkan dapat mencemari lingkungan terutama sungai. Ela sagu segar (belum
terdekomposisi) mengandung C/N cukup tinggi dan proses dekomposisi membutuhkan waktu
lebih dari 6 - 12 bulan. Untuk mempercepat proses dekomposisi ela sagu dapat menggunakan
bioaktivator EM4. Pemakaian pupuk organic (kompos ela sagu) diharapkan dapat
mengurangi pemakaian pupuk anorganik.
Kompos merupakan bahan organic, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, ela
sagu, dan sisa-sisa sayur dan buah yang berasal dari aktivitas rumah tangga (sampah
domestik) serta kotoran ternak yang telah mengalami proses dekomposisi oleh
mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah.
Manfaat dari kompos dapat dibagi kedalam 3 aspek yaitu, aspek tanah dan tanaman,
kompos

bermanfaat

untuk

memperbaiki

struktur

tanah

(menggemburkan

tanah),

meningkatkan kemampuan tanah mengikat air, mengurangi erosi sehingga unsur hara tida

iv
hilang, menyediakanunsur hara makro dan mikro bagi tanaman, meningkatkan hasil tanaman
pada tanah masam, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan,
menekan serangan penyakit tanaman, meningkatkan kualitas hasil panen. Dari aspek
ekonomi, manfaat kompos adalah menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan
limbah, mengurangi ukuran dan volume limbah, serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi
dari bahan asalnya. Sedangkan dari aspek lingkungan, kompos bermanfaat untuk mengurangi
polusi udara karena pembakaran limbah sampah dan mengurangi kebutuhan lahan untuk
penimbunan sampah.

Anda mungkin juga menyukai