Modul 4 Laporan Tutorial

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

MODUL 4

BIOETIKA
Skenario 4
perhatian..perhatian
Drg. Gigih dipanggil oleh MKDKI sehubungan dengan laporan yang
diajukan oleh keluarga Pingki. Pingki adalah pasien drg. Gigih. Ketua
MKDKI menjelaskan bahwa drg Gigih telah melakukan kelalaian praktek.
Pingki mengalami abses setelah dirawat saluran akar pada gigi 3.6. hal ini
berkaitan dengan Bioetika dan Primafasie.
Ketua MKDKI menanyakan apakah sewaktu mau melakuka
perawatan drg. Gigih sudah membuat informed concent dengan pasien.
Hal ini sangat penting dilakukan karena masyarakat semakin kritis,
adanya UU perlindungan dan kemajuan tekhnologi.
Ketua MKDKI juga memberitahu bahwa hasil pemantauan ke praktek
drg. Gigih tidak ditemukan adanya rekam medic gigi pasien.. bagaimana
saudara menjelaskan kejadian tersebut?

I.

TERMINOLOGI
1. MKDKI
Majelis kehormatan disiplin kedokteran Indonesia
2. Primafasie
Berasal dari bahasa latin yang artinya pada pandangan
pertama atau pada pwnampilan pertama. Kasus primafacie
membutuhkan tergugat untuk menyampaikan alas an yang
dapat membuktikan bahwa keputusan yang diambil dibuat
berdasarkan factor yang sah
3. Bioetika
Berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos
yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika
merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang
ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu
kedokteran yang mencakup berbagai aspek didalamnya.

II.

IDENTIFIKASI MASALAH
1.
2.
3.
4.

Apa saja tugas MKDKI ?


Apa tujuan MKDKI
Apa saja dasar-dasar bioetika?
Bagaimana hubungan ddasar bioetika dengan kelalaian dalam
skenario?
5. Kenapa informed concent sangat penting ?

6. Bagaimana pelayana yang harus terjadi agar tidak terjadi


kasus seperti skenario?

III.

MENGANALISA MASALAH
1. Apa saja tugas MKDKI
Tugas MKDKI diantaranya ,
- Menetapkan jenis pelanggaran
- Menentukan jenis pelanggaran disipln atau etik
Tugas MKDKI (pasal 64),
a) Menerima pengaduan, memeriksa dan memutus
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan
b) Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi
2. Apa tujuan MKDKI?
MKDKI bertujuan untuk menegakkan disiplin dokter/dokter gigi
dalam penyelenggaraan praktik kedokteran.
3. Apa saja dasar-dasar bioetika?
a) Beneficence, yaitu tindakan berbuat baik (autorisme :
tanpa pamrih)
b) Non-maleficence, yaitu bersifat tidak merugikan
Prinsip dasarnya adalah dokter tidak membahayakan
pasien
c) Justice, yaitu tidak melakukan tindakan medis yang
melanggar hukum
Memperlakukan secara universal dan tidak membedabedakan pasien
d) Self determination, misalnya : Informed concent
Dokter menghargai hak_hak pasien, menjaga rahasia
pasien dan menghargai keputusan pasien.
4. Bagaimana hubungan dasar Bioetika dengan kelalaian dalam
skenario?
Dalam skenario, dokter gigi telah melakukan pelanggaran dari
kaidah dasar bioetika yaitu non-maleficence dan self
determination. Tidak membuat Informed concent dan juga
tindakan yang dilakukan menimbulkan kerugian bagi pasien.
5. Kenapa Informed concent sangat penting?
- Sebagai bukti tertulis bahwa pasien telah menyetujui
tindakan
- Berisi tentang tindakan apa yang telah disetujui pasien

6. Bagaimana pelayanan hyang harus terjadi agar tidak terjadi


kasus seperti skenario?
- Dokter gigi memenuhi 4 kaidah dasar Bioetika,
- Menjalankan praktek medis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku agar tidak merugikan pasien

IV.

SKEMA
drg. Gigih

MKDKI

Tidak sesuai standar

pingki

Tidak membuat informed


concent dan tidak
ditemukan rekam medik

kaidah dasar Bioetika

V.

Bioetika

Standar pelayanan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Hubungan pasien dan


dokter dalam mengambil
keputusan

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang


kaidah dasar Bioetika
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
standard pelayanan kedokteran gigi

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang


hubungan dokter dan pasien dalam mengambil keputusan
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
informed consent

VI. MENGUMPULKAN INFORMASI


VII. SINTESA DAN UJI INFORMASI YANG TELAH DIPEROLEH
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kaidah
dasar Bioetika
Pembentukan Norma
-

Dalam bermasyarakat, terdapat interaksi antara satu warga


dengan warga lain
Orang akan menilai suatu perbuatan tertentu adalah
perbuatan yang baik atau tidak
Bila kebanyakan orang sudah memiliki penilaian yang sama
maka terjadilah suatu nilai
Masyarakat kemudian menggunakan nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, mengajarkan kepada aaknya, dst
sehingga menjadi kebiasaan.
Kebiasaan yang sudah diterima secara umum akan dianggap
sebagai suatu norma kadang memiliki sanksi bila
dilanggar
Norma tersebut dapat berupa perintah dapat pula berupa
larangan dan anjuran

Norma
-

Norma
Norma
Norma
Norma

agama : mengatur kehidupan transdental


kesusilaan : mengatur hidup orang pribadi
kesopanan : mengatur hidup antar manusia
hukum : mengatur ketertiban hidup masyarakat

Norma agama

Norma yang berasal dari tuhan atau kitab atau diajarkan


oleh pembawa agama
Utama : mengatur hubungan antara manusia dengan
tuhannya
Juga hubungan antar manusia
Norma agama bersifat umum dan universal

Norma kesusilaan

Norma yang berasal dari hati nurani

Mengatur cara hidup dan cara berperilaku pribadi (berbuat


baik, bekata jujur, menghormati orang tua)
Bersifat umum dan universal

Norma kesopanan

Timbul dalam pergaulan antar manusia dalam suatu kelompok


masyarakat tertentu
Bergantung kepada adat istiadat setempat

Norma hukum

Dibuat untuk menjaga ketertiban hubungan antar manusia,


diperlukan norma yang tegas dan dapat dipaksakan, serta
memiliki sanksi nyata di dunia
Norma hukum juga tidak selalu universal

ETIKA
-

Adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya


sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi moral
Etika dapat mengandung kesusilaan maupun norma kesopanan,
dapat dipengaruhi juga oleh norma agama dan norma hukum
Merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup baik,
menjadi orang baik, berbuat baik dan menginginkan hal yang
baik dalam hidup. Mengandung permusyarawatan dan
argument eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu
(etika praktis)
Asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik
profesi tertentu (etika normatif)
Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang benar diantara
belantara norma

NORMA BIOETIKA
-

Bioetika atau biomedical ethics : meupakan cabang dari etika


normatif, lebih luas dari medical ethics
Medical etics : merupakan etik yang berhubungan dengan praktek
kedokteran dan atau penelitian dibidang biomedis
ETIK DAN HUKUM

Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan


ketertiban hbungan antar manusia, dengan aturan yang tertentu
dan baku

Etika mengatur manusia daalam membuat keputusan dan dalam


berperilaku (profesi) dengan menggunakan dialog antar beberapa
kaidah moral, dengan hasil yang tifdak selalu seragam.
Contoh cara berpikir hukum :
a) Dalam meminta persetujuaan medic, yangpenting adalah fomulir
persetujuan telah ditanda tangani pasien atau yang
mewakilinya
b) Bila melakukan kelalaian, maka melakukan upaya
menutupinya, baik di rekam medis maupun informasi kepada
pasien dan keluarganya agar tidak terjadi tuntutan
Contoh cara berpikir etik :
a) Dalam meminta persetujuan tindakan medis yang penting adalah
keputusan pasien dibuat setelah memahami semua informasi
yang diperlukandalam membuat keputusan tersebut
b) Bila melaukan kelalaian maka dokter tetap bersikap akuntabel,
baik dalam dokumentasi di rekam medis maupun sikapnya
kepada pasien dan keluarganya

Moral Dan Etik


Etika dok

Disiplin dok

1. Norma moral
- Masalah social
2. Pelanggaran
:dilema norma
internal (baikburuk)
3. Dampak
- Kualitas moral
- Kehormatan
profesi
4. Lingkup
- Perilaku etik
5. Bentuk : kode etik
profesi
6. Disusun : org.
profesi
7. Sanksi
- Moral/hati nurani
- Nasehat/teguran
- Pengucilan

1. Norma disiplin
- Standard profesi
2. Pelanggaran :
langgar standard
profesi

8. Yang memeriksa
- Mkek

8. MKDKI
- Dokter

3. Kualitas profesi
- Kehormatan
profesi
4. Kompetensi
pelayanan medic
perilaku prof
5. Aturan disiplin
kedokteran
6. Kompilasi oleh KKI
7. Sanksi
- Teguran
- Cabut STR/ SIP

Hukum dok
1. Norma hukum
2. Pelanggaran norma
hukum
3. Penyelesaian konflik
4. Peraturan hak
tentang yan
kedokteran
5. UU, PP, PERMEN,
KEPRES
6. Negara
( DPR+pemerintah)
7. Sanksi
- Pid: denda/penjara
- Pdt: ganti rugi
- Adm: pencabutan
8. Pengadilan
- Negeri
- TUN
- Anggota : hakim

Mkekg
Angg profesi

Dokter gigi
Sarjana hukum

Etika kedokteran mencantumkan kewajiban / standard profesi. Etik


yang memiliki sanksi moral dipaksa berbaur sdengan keprofesian yang
memiliki sanksi disiplin/administratif.
Para ahli hukum menganggap standard prosedur dan standard
pelayanan medis sebagai domain hukum. Sementara profesi
meganggap bahwa pemenuhan standard profesi adalah bagian dari
sikap etis dan profesi.
KAIDAH DASAR BIOETIKA
Bertolak dari childress & beauchamp yang memaparkan adanya
4 kaidah dasar moral dalam bukunya the principles of
biomedical ethics
Yakni beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy
Kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan maxim
(kaidah dasar) yang berlaku normatif ketika dokter menghadapi
kasus kongkrit di klinik
4 KDM : kaidah dasar bioetika (KDB)
4 KDB :
1. Tindakan berbuat baik (beneficence)
2. Tidak merugikan ( non-maleficence)
3. Keadilan (justice)

4. Otonomi (self-determination)
Prinsip turunan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kejujuran
Kesetiaan
Privacy
Konfidenssialitas
Menghormati kntrak
Ketulusan
Menghindari membunuh

BENEFICENCE

Ketika kondisi pasien merupakan kondisi wajar dan berlaku


banyak kepada pasien lainnya , sehingga dokter akan melakukan
yang terbaik untuk kepentingan pasien
Dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang akan
dialami pasiennya akan lebih banyak dibandingkan kerugiannya
Kriteria beneficence
a) Mengutamakan altruism ( menolong tanpa pamrih, rela
berkorban untuk kepentinga orang lain)
b) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
c) Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya
menguntungkan dokter
d) Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak disbanding
keburukannya
e) Paternalism bertanggungjawab/berkasih sayang
f) Menjamin kehidupan baik minimal manusia
g) Pembatasan goal based
h) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan /preferensi pasien
i) Minimalisasi akibat buruk
j) Kewajiban menolong pasien gawat darurat
k) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
l) Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
m) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secaara keseluruhan
n) Mengembangkan profesi secara terus-menerus
o) Memberikan obat berkhassiat namun murah
p) Menerakan golden rule principle
NON-MALEFICENCE
Konteks ketika menghadapi pasien yang retan, mudah
dimarjinalisasikan dan berasal dari kelompok anak-anak atau orang
uzur ataupun juga kelompok perempuan (dalam isu gender)
Kriteria :
a) Menolong pasien emergensi

b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)

Mengobati pasien yang luka


Tidak membunuh pasien (euthanasia)
Tidak menghina pasien
Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
Mengobati secara proporsional
Mencegah pasien dari bahaya
Menghindari misrepresentasi dari pasien
Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
Memberikan semangat hidup
Meindungi pasien dari serangan
Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan

AUTONOMY
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Menghargai hak menentukan nasib sendiri


Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan pasien
Berterus terang
Menghargai privasi
Menjaga rahasia pasien
Menghargai rasionalita pasien
Melaksanakan informed consent
Membiarkan pasien kompeten dan dewasa mengambil keputusan
sendiri
i) Tidak menghalangi otonomi pasien
j) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil
keputusan
k) Sabra menunggu keputusan yang akan diambil pasien dalam
kasus non emergency
l) Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien
m) Menjaga hubungan
JUSTICE
a) Memberlakukan sesuatu secara universal
b) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia
lakukan
c) Memberikan kessempatan yang sama terhadap pribadi dalam
posisi yang sama
d) Menghargai hak sehat pasien
e) Menghargai hak hukum pasien
f) Menghargai hak hukum pasien
g) Menjaga kelompok yang rentan
h) Tidak melakukan penyalahgunaan
i) Bijak dalam makroalokasi
j) Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan
pasien
k) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
l) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian

m) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan


kompeten
n) Tidak memberi bebanberat secara tidak merata tanpa alasan
yang tepat/sah
o) Menghormati hak populasi yang sama2 rentan penyakit atau
gangguan kesehatan
p) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar sara ,status
social dsb
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang standard
pelayanan kedokteran gigi
Keputusan konsil kedokteran Indonesia nomor 18/KKI/IX/2006
Buku penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia
Praktik kedokteran mengacu pada 4 kaidah dasar moral
- Menghormati martabat manusia
- Berbuat baik, bersikap ramah, tolong menolong, lebih dari
seekedar memenuhi kewajiban
- Tidak berbuat yang merugikan
- Keadilan, tidak membedakan kedudukan social, ekonomi,
pandangan politik, agama, dsb
Ketentuan hukum saja tidak mampu menjamin kualitas layanan
kedokteran yang diharapkan masyarakat tetapi masih diperlukan
etika daan berbagai standard, baik bagi institusi maupun sumber
daya manusianya

Standard berkaitan dengan mutu


Mutu : derajat kesempurnaan/tingkat kesempurnaan pekerjaan/
penampilan
Untuk mengukur derajat kesempurnaan harus dibandingkan
dengan derajat kesempurnaan yang ditetapkan(standard)

Standard secara umum meupakan patokan atau syarat yang


disepakati bersama
Standard ada tiga yaitu,
a) Standard pelayanan medis
b) Standard profesi
c) Standard operasional prosedur (SOP)
Unsur penting pelayanan kedokteran yang baik:
Kompetensi
Hubungan yang baik antara dkter dan pasien, dan antar sejawat
Ketaatan pada etika profesi + standard yang ada

Cara mempertahankan praktik kedokteran yang baik adalah, dengan


selalu mengikuti perkembangan dan mempertahankan kualitas
asuhan medis
Pelaksanaan asas dan kaidah praktik kedokteran di Indonesia
bertujuan untuk
o Memberikan perlindungan kepada pasien
o Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medic
o Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan
dokter gigi.
Seorang dokter wajib melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mengutamakan kepentingan pasien


Memperlakukan pasien secara sopan dan penuh perhatian
Menghormati martabat dan privasi pasien
Mendengarkan pasien dan menghormati pandangan serta
pendapatnya
5. Memberikan informasi kepada pasien secara jelas
6. Memberikan edukasi untuk meningkatkan kesehatan
7. Menghormati hak pasien dalam pengambilan keputusan tentang
pelayanan yang akan diberikan
8. Mempertahankan dan memperbaharui pengetahuan serta
keterampilan profesi
9. Menyadari keterbatasan kompetensi profesi
10.
Dapat dipercaya dan jujur
11.
Menghormati dan menyimpan informasi rahasia pasien
12.
Menghormati agama dan kepercayaan pasien
13.
Senantiasa berusaha megurangi resiko yang akan menimpa
pasien
14.
Menghindari penyalahgunaan wewenang sebagai dokter
15.
Bekerja sama antar sejawat untuk memberi pelayanan
kedokteran terbaik
16.
Melaksanakan praktik sesuai dengan ketentuan yang berlaku
17.
Melakukan pertolongan gawat darurat atas dasar
perikemanusiaan, kecuali jika asa orang lain yang bertugas dan
mampu melakukannya
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang hubungan
dokter dan pasien dalam mengambil keputusan
Latar belakang : dahulu hubungan dokter dan pasien berupa
paternalistik, berkat kemajuan teknologi dan globalisasi kini
hubungan dokter dan pasien adalah partnership (mitra)

Dokter merupakan harapan pasien yang dapat mempengaruhui,


sehingga pasien :
Mengerti tentang penyakitnya
Menerima perubahan akibat penyakitnya
Mengambil keputusan tindakan medis yang dianjurkan
Komunikasi bagi dokter adalah sebagai alat diagnosis dan alat terapi
Yang perlu dikomunikasikan adalah :
Tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik (rasa tidak nyaman yang
ditimbulkan)
Rencana tindakan , diagnosis, prosedur, tujuan, manfaat, risiko
dan akibat tidak dilakukan
Hasil tindakan medis untuk menegakkan diagnosis
Pilihan tindakan medis(kelebihan dan kekurangannya)
Prognosis
Cara memberikan komunikasi
1. Persiapan
Perlu, agar tujuan komunikasi dapat tercapai . ataar belakang
pasien dan keluarga sangat bermaanfaat untuk memilih topic
pembicaraan sebelum pembicaraan medis, agar tercipta suasana
saling percaya
2. Konsultasi
Alas an utama konsultasi tersebut
Data mdis ssebelumnya dan rencana tindakan yang akan dialkukan
sesudah diketahui
Konfirmasikan data yang ada dengan sejawat
Hal yang perlu diperhatikan sebelum komunikasi dengan pasien :
Latar belakang pasien ( meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, alamat, suku bangsa ddan agama)
Alasan utama konsultasi dan data medis lain jika tersedia
6 komponen penting dalam komunikasi efektif
Menyentuh aspek emosional , yang merupakan bagian paling sulit
dalam komunikasi dokter pasien
S-P-I-K-E-S
S : setting ( context and listening skill)
P: patient perception of condition and seriousness
I : Invitation from patient to give iformation

K: Knowledge, explain
E: exploring emotions and emphaty as patient responds
S: Strategy and summary

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang informed


consent
Informed : sudah diberikan informasi
Concent : izin, persetujuan
Unsur-unsur IC
1. Diagnosis , tindakan yang diusulkan prosedur alternative (kalau
ada)
2. Kemampuan pasien untuk mengambil keputusan
3. Kesukarelaan pasien yang memberi izin
Elemen-elemen informed concent
-

Menjelaskannya mengenai tindakan, terapi dan penyakitnya


Hasil terapi yang diharapkan dan seberapa besar kemungkinan
keberhasilannya
Beberapa alternative yang ada dan akibat apabila penyakitnya
tidak diobati
Resiko apabila menerima atau menolak terapi : efek samping yang
mungkin terjadi dalam penggunaan obat atau tindakan
pemeriksaan dan operasi yang dilakukan
Pasien diberitahukan tentang resiko dan keuntungan2 suatu
perawatan dan alternatifnya
Pasien mempunyai kesempatan bertanya dan mendapatkan
jawaban yang memuaskan pasien
Pasien harus mempunyai waktu yang diperlukan untuk
mendiskusikan rencana itu dengan keluarga atau penasehat
Pasien bisa menggunakan informasi untuk membantu membuat
keputusan yang dikira terbaik
Pasien mengkomunikasikan keputusan itu ke tim perawatan dokter

Format yang telah diidi dan ditandatangani adalah suatu dokumen


sah yang mengizinkan dokter untuk melanjutakn perawatan yang
telah direncanakan

Proses atau tindakan yang akan dilakukan yang akan dilakukan dan
pasien diminta untuk mempertimbangkan suatu perawatan
sebelum pasien ssetuju akan tindakan tersebut

Tujuan
-

Tujuan utana adalah melindungi pasien


Dari dan untuk kepentingan pasien
Pasien mendapat informasi yang cukup untuk dapat mengambil
keputusan atas terapi yang dilaksanakan

Dilakukan IC:
-

Tindakan pembedahan
Tindakan invansif
Tindakan lain yang mengandung risiko tinggi : pemeriksaan
radiologi dengan kontras , pemberian x ray, kateterisasi jantung,
dll

Tidak dilakukan IC:


-

Tindakan medic atau pemeriksaan yang bukan pembedahan, tidak


invansif, tidak mengandung resiko tinggi , implied consent (atau
dianggap sudah diberikan), pasien dalam kondisi tidak sadar dan
dalam keadaan dawat darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien

Tolak ukur standard informasi


Tanggung jawab dalam pemberian informasi mengenai 3 hal :

Sama sekali tidak diberikan informasi


Informasi yang diberikan tidak cukup
Informasi yang tidak benar
Informasi yang terlalu berlebihan

Standar pasien

Diukur dari pasien yang wajar dari segi umum


Standard pasien subjektif yang memakai tolak ukur pendirian
subyektif dari penilaian pasien itu sendiri secara pribadi

Hak pasien dlam IC


-

Pasien berhak mendapatkan informasi yang cukup mengenai


rencana tindakan medis dan yang akan dialaminya

Pasien berhak bertanya tentang hal-hal seputar tindakan medis


yang akan diterimanya tersebut apabila informasi yang diberikan
dirasakan masih belum jelas

3 hak dasar pasien

Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan


Hak untuk mendapatkan informasi
Hak untuk menentukan nasib dirinya sendiri
Berhak menerima pendapat atau penjelasan dari dokter lain utuk
memperjelas atau membandingkan tentang rencana tindakan
medis yang akan dialaminya
Pasien berhak menolak rencana tindakan medis tersebut

Sifat pemberian informasi :


-

Obyektif
Tidak memihak
Tanpa tekanan

4 alat penangkal medis


-

Risiko itu sudah diketahui umum


Pasien telah meminta jangan diberitahukan
Situasi kejadian adalah dalam keadaaan gawatdarurat
Pengungkapannya akan sangat mengacaukan kejiwaan pasien

Tidak kompeten untuk memberikan persetujuan


-

Anak di bawah umur


Orang dewasa yang sakit jiwa

Hal2 yang diinformasikan


1. hasil pemeriksaan : pasien memiliki hak mengetahui hasil
pemeriksaam yang telah dilakukan , misalnya perubahan
keganasan pada hasil pap smear. Apabila hasil telah diberikan
maka keputusan selanjutnya berada di tangan pasien
2. Risiko : risiko yang mungkin terjadi dalam terapi harus
diungkapkan disertai upaya antisipasi untuk dilakukan dokter untuk
terjadinya hal tersebut
3. Alternative : mengungkapkan beberapa atenatif dalam proses
diagnosis dan terapi
4. Rujukan/konsultasi : dokter berkewajiban melakukan rujukan
apabila ia menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan yang ia
miliki kurang untuk melaksanakan terapi pada pasien2 tertentu.
Pengadilan menyatakan bahwa dokter harus merujuk saat ia

merasa tidak mampu melaksanakan terapi karena keterbatasan


kemampuannya
5. Prognosis : pasien berhak mengetahui semua prgnosiss,
komplikasi, ketidaknyamanan, biaya, kesulitan, resiko, dari setiap
pilihan termasuk tidak medapat pengobatan atau tidak
mendapatkan tindakan apapun.

Anda mungkin juga menyukai