DEMAM TYPHOID
KELOMPOK 4
ANDI
HIDAYAT
DOVITA AGUSTINA
FRENDY BUDI W.
NADIA NINING
RESA YUAN ASMITA
VIVI NOVITA SARI
ZAKY FAUZI
KASUS
Tn.
PATOFISIOLOGI
Kuman salmonella typhosa dan salmonella para typhi A,B,C
hipertermi
Masuk ke usus halus
Penigkatan suhu
Menginflasi endotel usus halus erosi
tubuh
nyeri
Gg pemenuhan cairan
Peningkatan peristaltik usus dan lambung
dan elektrolit
Menginfasi usus besar
Inflamasi colon
Terjadi
perdarahan
pada usus
anemia
Gg perfusi jaringan
Analisa data
Symtom
Etiologi
problem
Ds : px mengataakan
tidak nafsu makan,
mual muntah jika
dimasuki makanan
Do :
BB menurun 5 kg
Px terlihat lemas
Td : 100/60 N :
100x/mnt
Inflamasi endotel
usus
Gg pemenuhan nutrisi
peristaltik usus
dan lambung
asam lambung
Anoreksia
Lemah, lesu
Gg pemenuhan nutrisi
Symtom
Etiologi
problem
Ds : px mengatakan
diare 5x/hari, mual
muntah, tidak ingin
minum
Do :
Turgor kurang
Mata cekung
Mulut kering
Nadi 100x/menit
Suhu 39c
Inflamasi endotel
usus
Gg pemenuhan cairan
dan elektrolit
menginfasi usus
besar
Inflamasi colon
Gg penyerapan dan
peristaltik pada colon
Gg pemenuhan cairan
dan elektrolit
Symtom
Etiologi
problem
Ds : px mengatakan
badannya panas
Do :
Suhu 39c
Inflamasi ke endotel
Hipertermi
merangsang zat
epirogen oleh
limfoset
Zat epirogen beredar
dalam darah
mempengaruhi pusat
thermoregulator di
hipotalamus
Hipertermi
Symtom
Etiologi
problem
Ds : px mengatakan
pusing, badan lemas.
Do :
Px terlihat pucat
CRT >2detik
Hb 8
Inflamasi endotel
usus halus
Gg perfusi jaringan
Terjadi perdarahan
usus halus
Anemia
Ganguan perfusi
jaringan
Symtom
Etiologi
problem
Ds : px mengatakan
Kuman salmonela
Gg rasa nyaman nyeri
perutnya nyeri seperti tiposa dan salmonela
kram
paratipii A, B, C
Do :
Px terlihat
Masuk ke usus halus
menyeringa kesakitan
Menginflamasi
endotel usus halus
Erosi
Nyeri
Diagnosa
Gg
intervensi
Dx
1
Tujuan : resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
KH : nafsu makan +, menunjukkan BB ideal, nilai bising
usus normal, nilai laborat normal, konjungtiva dan
membran mukosa bibir tidak pucat
Intervensi
kaji pola nutrisi klien
kaji makanan yang disukai
anjurkan tirah baring
timbang BB tiap hari
anjurkan klien makan sedikit tapi sering
pemeriksaan laborat seperti HB, HT dan albumin
kolaborasi dgn dokter dalam pemberian obat anti
mimetik
Dx
2
Tujuan : ketidak seimbangan volume cairan tidak terjadi
KH : membran mukosa bibir lembab, TTv normal, tanda
tanda dehidrasi tidak ada
Intervensi:
kaji tanda tanda dehidrasi
pantau intake/ouput cairan dalam 24jam
anjurkan klien minum banyak kira kira 20002500cc/hari
kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium
kolaborasi pemberian cairan tambahan melalui
pareteral sesuai indikasi
terapi cairan D10 28tetes/menit
Dx
3
Tujuan : hipertermi teratasi
KH : suhu, nadi dan pernafasan dalam batas
normal, bebas dari kedinginan dan tidak terjadi
komplikasi yg berhubungan dgn masalah tipoid
Intervensi :
observasi suhu tubuh klien
beri kompres dengan air hangat
anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian
yg dapat menyerap keringat
kolaborasi dengan tim dalam pemberian obat
antipiretik
Dx
4
Intervensi :
kaji adanya tanda tanda anemis
pada konjungtiva membran mukosa
dan CRT
berikan asupan nutrisi yang sesuai
kolaborasi menghentikan
peradangan
Dx
5
Intervensi :
kaji tingkat nyeri, lokasi, lamannya,
intensitas dan karakteristik nyeri
kaji ulang faktor yg meningkatkan
nyeri dan menurunkan nyeri
beri kompres hangat pada daerah
nyeri
kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat analgetik