Anda di halaman 1dari 2

JUDUL

Nuclear Power, the Right Technology for the Right Time


Alan M. Herbst & George W. Hopley1

Terjaminnya ketersediaan energi adalah salah satu hal terpenting untuk


mendukung kelangsungan dan perkembangan peradaban umat manusia.
Pada tahun 2011, bahan bakar fosil (fosil fuel) merupakan energi primer
terbesar didunia seperti minyak, gas, dan batu bara. Semakin hari,
cadangan energi di Indonesia terutama minyak bumi dan batubara
semakin menyusut. Hal ini juga diperparah dengan pemborosan dalam
penggunaan energi fosil yang kian meningkat tiap tahunnya. Penduduk
yang semakin meningkat juga menyebabkan ketersediaan akan energi
fosil semakin berkurang karena konsumsi energi per kapita akan
meningkat. Pada akhirnya produksi minyak akan lebih rendah dan akan
mengakibatkan krisis energi.
Pemanasan global saat ini telah menjadi isu dunia dimana
penyebabnya adalah semakin banyaknya kandungan CO 2 di udara. Hal ini
tidak lain disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil secara
berlebihan dan tanpa kendali. Untuk mengurangi emisi gas CO 2 bisa
dengan cara membatasi penggunaan energi fosil. Salah satu solusi untuk
mengatasi

kelangkaan

energi

fosil

dan

pemanasan

global

adalah

penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber


energi alternatif. Penggunaan energi terbarukan ini tentunya juga harus
memperhatikan lingkungan, ketersediaan sumber daya serta teknologi
untuk mengkonversi.
Energi nuklir merupakan cara yang efisien untuk mengurangi jumlah
CO2 di lingkungan. Energi nuklir dapat menghemat sebesar 2,5 miliar ton
CO2

jika

jumlah

batubara. Untuk

energi

setiap

22

yang
ton

sama

terbuat

uranium

yang

dari

pembakaran

digunakan

dalam

1 Herbst, Alan M. 2007. Nuclear Energy Now. United State of America: John Wiley
& Sons, Inc.

pembangkit listrik tenaga nuklir, sebanyak satu juta emisi CO2 tidak akan
dikeluarkan ke lingkungan. Jika dunia memproduksi nuklirnya dua kali
lipat,

itu

akan

mengurangi

emisi

CO2

sekitar

1/4. Energi

nuklir

menggunakan kurang dari 6% dari energi output untuk membuat


pembangkit listrik tenaga nuklir bekerja. Tenaga angin biasanya akan
menelan biaya hingga dua kali lebih banyak per kWh dari pembangkit
listrik tenaga nuklir.2
So, why nuclear? mungkin itulah pertanyaan yang sering dilontarkan
masyarakat, mengapa kita harus menggunakan nuklir? mengapa tidak
yang lain? Selama ini, kaum muda banyak yang tidak mengetahui
mengenai pemanfaatan nuklir. Yang mereka ketahui hanya mengenai
dampak buruknya saja dari bom atom Nagasaki dan Hiroshima di Jepang.
Padahal nuklir sendiri banyak dimanfaatkan di berbagai bidang seperti di
dunia kesehatan dan itu bukan sesuatu yang asing.3

2 Aerolin, Raleigh. Pro Nuclear Power Plants. [LINK]


http://www.teenink.com/hot_topics/environment/article/311690/Pro-NuclearPower-Plants/. Diakses pada tanggal 25 Maret 2015 Pukul 19:45 WIB
3 Admin. 2014. Komunitas Muda Nuklir Dukung Pembangunan PLTN. [LINK]
http://indonesian.irib.ir/international/asia-dan-pasifk/item/88398-komunitasmuda-nuklir-dukung-pembangunan-pltn. Diakses pada tanggal 26 Maret 2015
Pukul 20:27 WIB

Anda mungkin juga menyukai