Horisontal kontraktual
Dokter dan pasien sama-sama subjek
hukum mempunyai kedudukan yang sama
Didasarkan pada sikap saling percaya
Mempunyai hak dan kewajiban yang
menimbulkan tanggung jawab baik perdata
atau pidana
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
Dipengaruhi oleh etika profesi dan kewajiban
profesi.
Prinsip Moral :
AUTONOMY, BENEFICENCE, (kemurahan
hati ) NON MALEFICENCE (tidak merugikan),
JUSTICE
VERACITY (kejujuran), FIDELITY
(kebenaran), PRIVACY (pribadi),
CONFIDENTIALITY (rahasia / empat mata)
SALING PERCAYA
HUB. DOKTER-PASIEN
(cont..)
KONTRAK TERAPEUTIK
Salah satu hubungan hukum dokterpasien
Tidak seimbang / setara
DOKTER TIDAK MENJANJIKAN HASIL
(RESULTAATSVERBINTENNIS),
TETAPI MENJANJIKAN UPAYA YANG
SEBAIK-BAIKNYA
(INSPANNINGSVERBINTENNIS)
reasonable care
Harus dijaga dengan aturan
Hubungan dokter-pasien
Priestly model (paternalistik)
Dokter dominan
Collegial Model (partnership)
Dokter dan pasien adalah mitra
Enginering model
Pasien yang dominan
Syarat utama
Untuk terjalinnya hubungan dokter-pasien :
Membangun rasa saling percaya
Memahami hak dan kewajiban masingmasing
HAK DOKTER
KEWAJIBAN DOKTER
KEWAJIBAN PROFESI :
SUMPAH DOKTER
KODEKI
STANDAR PERILAKU
STANDAR PROSEDUR
STANDAR PELAYANAN MEDIS
MEMENUHI HAK PASIEN
KEWAJIBAN SOSIAL
Kewajiban pasien
Mematuhi
HAK PASIEN
Declaration of Lisbon
Hak memilih dokter
Hak dirawat dokter yang bebas
Hak menerima / menolak pengobatan
setelah menerima informasi
Hak atas kerahasiaan
Hak mati secara bermartabat
Hak atas dukungan moral / spiritual
KEWAJIBAN PASIEN
Itikad baik
Beri informasi yang adekuat
Melaksanakan nasehat dokter dalam
rangka perawatan / pengobatan
Menghormati hak dokter
Memberi imbalan & ganti rugi
Berterus terang apabila timbul masalah
Keputusan
pasien/keluarga
untuk
mengunjungi
dokter/nakes guna meminta pertolongan, secara yuridis
diartikan bahwa pasien melakukan penawaran.
Dokter/Nakes melakukan wawancara/komunikasi dengan
pasien atau keluarga.
Dengan
demikian
dalam
setiap
pelayanan
kesehatan terjadi suatu perjanjian (tidak tertulis)
antara
pemberi
dan
penerima
pelayanan
kesehatan, yang dinamakan perjanjian terapeutik
atau transaksi terapeutik (Inspanningverbintenis)
Blok 1.1 , 22 Agustus
2011
TRANSAKSI TERAPEUTIK
Transaksi Traupeutik merupakan hubungan antara
2 orang atau lebih subjek hukum, yg saling
mengikatkan diri didasarkan pada sikap saling
percaya.
Saling percaya akan tumbuh jika terjalin
komunikasi secara terbuka dan jujur antara
dokter/nakes dan pasien, karena masing2 dapat
saling memberikan informasi yg diperlukan bagi
terlaksananya kerjasama yg baik dan tercapainya
tujuan pelayanan kesehatan.
Pasal 1234 KUHPer:
Tiap perikatan adalah untuk memberikan
sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak
Blok 1.1 , 22 Agustus
berbuat sesuatu
2011
KESIMPULAN
Dokter dan pasien sama-sama memiliki
hak dan kewajiban dengan prinsip saling
percaya dan memiliki kesepakatan
kerjasama
Saling percaya akan tumbuh jika terjalin
komunikasi secara terbuka dan jujur antara
dokter dan pasien
Menolong orang harus sampai tuntas