Gout Arthritis Paper
Gout Arthritis Paper
Disusun oleh :
Rani Roslaeni ( 0743050013 )
Eka Wahyu N. ( 0743050028 )
Irma Yuliana Gultom ( 0743050041 )
Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta, 2009
1
Daftar Isi
Kata Pengantar . 3
Bab I
: Pedahuluan . 4
Bab II
: Pembahasan ... 7
Definisi . 7
Pembentukan Asam Urat .. 8
Ekskresi Asam Urat . 9
Penyebab Asam Urat 9
Gejala Asam Urat . 11
Diagnosis 13
Pengobatan 14
Bab III
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami haturkan kapada Yang Mahakuasa karena pada
akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini kami susun dengan menggunakan bahasa yang baik dan
sederhana sehingga diharapkan pembaca dapat mengerti dengan mudah.
Pembahasan dalam makalah ini akan difokuskan pada segi farmakologi,
mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga pengobatannya. Melalui makalah
ini, diharapkan dapat menjadi salah satu media bagi para pembaca untuk
menambah wawasan mengenai penyakit asam urat yang kini banyak ditemui
pada masyarakat, serta bagaimana pencegahannya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Kami juga menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga penyusunan makalah
berikutnya dapat lebih baik.
Penulis
Bab I
Pendahuluan
Penyakit gout atau dalam bahasa Indonesia disebut pirai adalah salah
satu tipe penyakit arthritis (radang pada persendiaan). Penyakit ini sudah
dikenal sejak zaman Yunani Kuno dengan julukannya penyakit para raja dan
raja penyakit . Pada waktu itu, penyakit ini dianggap sebagai penyakit
kalangan sosial elite sebagai akibat konsumsi makanan dan alkohol yang
berlebihan. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, pirai banyak pula
ditemukan diderita oleh masyarakat luas. Pirai menyumbangkan 5 % kasuskasus arthritis secara keseluruhan.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, tercatat 2,2 juta kasus pirai
dilaporkan pada tahun 1986. Pada tahun 1991 diperkirakan dari 1000 pria
berumur 35 45 tahun, 15 orang diantaranya adalah penderita pirai. Para ahli
juga meyakini bahwa 1 di antara 100 orang beresiko besar mengidap penyakit
tersebut. Pada 5 tahun terakhir, di Amerika angka kejadian gout meningkat
menjadi sekitar 18,83 %.
Ngilu sendi atau sendi yang bengkak itu dapat berarti asam urat. Untuk
memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Asam urat adalah asam yang
berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin
(bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam
tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan
dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan,
ikan sarden).
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh , yang
kadarnya tidak boleh berlebih, kelebihan asam urat akan dibuang melalui
urin. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah
makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya,
tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini
berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
Sayangnya,
fakta
ini
masih
belum
diketahui
secara
luas
oleh
dikonsumsi dalam jangka panjang, dalam hitungan bulan atau tahun. Bahkan
ada kalanya penderita disarankan mengkonsumsi obat penurun asam urat
tersebut seumur hidup apabila tingkat serangan sampai pada tahap yang
berat. Hal ini misalnya terjadi pada penderita batu ginjal asam urat ataupun
telah terjadi pengendapan asam urat pada persendiaan.
Bab II
Pembahasan
Definisi
Struktur Asam Urat
7
Penyakit
Gout
dapat
diartikan
sebagai
radang
sendi
akibat
Fosforolisis
ikatan N-glikosidat
inosin dan
guanosin,
yang
oksidase
merupakan
flavoprotein
mengandung
besi
dan
Ekskresi netto asam urat total pada manusia normal rata-rata adalah 400 600 mg/24 jam. Ditemukan, ekskresi ginjal asam urat siang hari lebih besar
dibanding ekskresi pada malam hari.
Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal.
Urikolisis terjadi di dalam usus oleh enzim bakteri dalam intestinal dengan
mengekskresikan
sepertiga
jumlah
total
asam
urat.
Sedangkan
ginjal
mengekskresikan sisanya.
Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada kandungan purin dalam
makanan. Diet rendah purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8
mg/100
ml.
Di
lain
pihak,
konsumsi
makanan
yang
kaya
purin
pria umumnya beresiko terkena asam urat lebih besar karena kadar
Estrogennya jauh lebih sedikit daripada wanita. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan wanita juga dapat menderita asam urat,
terutama setelah menopause.
2. Penyakit Gout Sekunder
Pada kelompok ini umumnya asam urat terjadi karena konsumsi
makanan yang mengandung purin secara berlebihan. Akibatnya kadar
asam urat dalam darh meningkat, kemudian terakumulasi pada
persendian hingga menyebabkan peradangan.
Berikut ini penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
Golongan A
Makanan yang mengandung purin tinggi ( 150-800mg/100gr
makanan ).
Contoh : jeroan, udang, remis, kerang, ekstrak daging ( abon /
dendeng ), sardin, ragi, alkohol.
Golongan B
Makanan yang mengandung purin sedang ( 50-150mg/100gr
makanan ).
Contoh
kacang-kacangan
kering,
bayam,
kembang
kol,
Makanan
yang
mengandung
purin
rendah
( 0-50mg/100gr
makanan ).
Contoh : keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Disamping konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, penyakit
asam urat juga dapat disebabkan karena gangguan fungsi ginjal, dimana asam
urat tidak diekskresikan secara normal. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), konsumsi obat-obatan
(alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12), obesitas (kegemukan), penyakit kulit
(psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.
Gejala Gejala
Gejala umum penyakit asam urat antara lain :
Kesemutan dan nyeri hebat pada persendian terutama pada jari kaki,
pergelangan tangan, kaki, lutut, dan sikut. Gejala ini biasanya
monoartikular ( hanya menyerang satu sendi ).
12
13
Diagnosis
1. Berdasarkan pemeriksaan pada sendi, ditemukannya kadar asam urat
berlebih dalam darah.
2. Pada serangan akut, kadar asam urat dalam darah normal tapi hasil
pemeriksaan cairan sendi ditemukan kristal berbentuk jarum.
3. Gambaran radiologis
X-ray
Penemuan pada fase awal gout dimulai pada jaringan lunak.
Penemuan yang khas adalah pembengkakan yang tidak simetris
disekitar sendi yang terkena. Penemuan lain yang dapat terjadi
pada fase awal gout adalah edema pada jaringan lunak disekitar
14
CT-Scan
CT Scan dapat digunakan pada efek dari gout pada area yang sulit
divisualisasikan dengan radiogradi filam datar.
MRI
Penggunaan MRI pada pemeriksaan gout bukanlah studi yang
efektif, dan tidak pernah dilaporkan. Walaupun pemeriksaan MRI
merupakan studi yang sangat potensial di masa yang akan datang.
15
Pengobatan
Terapi Non-farmakologi
1. Diet / mengurangi konsumsi alkohol dan makanan yang mengandung
purin tinggi secara berlebihan.
Kadar asam urat pada orang mengkonsumsi alkohol akan lebih tinggi
karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma yang dapat
menghambat ekskresi asam urat lewat urin.
2. Banyak minum air putih.
Konsumsi air putih dapat membantu pengeluaran asam urat dengan
meningkatnya volume ekskresi urin. Disamping itu cara ini juga dapat
membantu pencegahan timbulnya batu ginjal.
Terapi Farmakologi
1. NSAID
Merupakan terapi lini pertama untuk pasien yang mengalami serangan gout
akut dengan mengurangi rasa nyeri.
Contoh : Indometasin, Azapropazon
16
2. Kolkisin
Merupakan terapi spesifik dan efektif bagi pasien gout akut.
Sumber : alkaloid tumbuhan Colchicum autumnale.
Mekanisme :
Menghentikan inflamasi ( tanpa mengurangi kadar asam urat ) dengan
cara berikatan dengan tubulin
depolimerisasi
menghambat
17
3. Allopurinol
Suatu analog purin yang dapat menjadi obat pilihan bagi pasien Gout kronik.
Mekanisme :
Menurunkan produksi asam urat dengan cara mengambat enzim
Xanthin Oksidase dalam mengkatalisis Hipoxanthin dan Xanthin.
Farmakokinetik :
Diberikan per oral dengan waktu paruh 2 jam. Allopurinol tidak aktif,
tetapi 60-70 % Allopurinol dikonversi menjadi metabolit aktif Oksipurinol
dengan waktu paruh 12-30 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal.
Oksipurinol diekskresikan oleh ginjal bersama Allopurinol dan Ribosida
Allopurinol ( metabolit utama kedua ).
Efek Samping :
Reaksi hipersensitif ( muncul ruam pada kulit ), mual, diare, gangguan
fungsi ginjal dan kerusakan hati.
Mekanisme :
Meningkatkan eliminasi asam urat melalui urin ( urkosurik ) sehingga
kadar asam urat dalam darah menurun.
Dalam penggunaannya tidak boleh bersamaan dengan Aspirin karena
Aspirin menghambat efek Probenesid dan Sulfinpirazon sehingga penggunaan
Aspirin dapat diganti dengan Acetaminophen atau obat antiradang non-steroid
seperti Ibuprofen.
19
Bab III
Kesimpulan dan Penutup
karena
penumpukan
kristal
Monosodium
Urat
pada
persendian dengan gejala seperti rasa ngilu dan nyeri pada persendian,
kesemutan serta sendi terlihat membengkak dan kemerahan.
2. Penyakit Asam Urat disebabkan karena meningkatnya kadar asam urat
dalam darah akibat konsumsi makanan yang mengandung purin secara
berlebihan disertai pengeluaran yang tidak seimbang asam urat melalui
urin, sehingga asam urat mengkristal dan mengendap di persendian.
3. Penyakit Asam Urat tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikurangi
dengan obat seperti Kolkisin, Allopurinol, Probenesid dan Sulfinpirazon,
serta banyak mengkonsumsi air putih.
20
21