PJBL
LOWER URINARY TRACT INFECTION
Disusun Oleh :
Cicilia Gorreti Putri
135070200111013
Kelompok 1
Reguler 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Urinary Tract Infection atau Infeksi saluran kemih merupakan infeksi
yang terjadi pada saluran kemih akibat proliferasi suatu mikroorganisme.
Adanya mikroorganisme dalam urine yang dibuktikan dalam urinalisis dan
kultur urine merupakan hal yang memperkuat adanya ISK atau UTI.
Prevelensi penyakit saluran kemih (ISK) antara usia 15-60 tahun jauh lebih
banyak. Wanita menderita ISK bagian bawah dengan perbandingan kurang
lebih dua kali sekitar pubertas dan lebih dari 10 kali pada usia 60 tahun.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita
adalah bentukan selaput mukus yang didukung oleh estrogen di kandung
kemih.
Mukus
ini
mempunyai
fungsi
sebagai
antimikroba.
Pada
TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui konsep umum Lower Urinary Tract Infection serta
asuhan keperawatan yang diberikan pada lower UTI.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
- Untuk mengetahui definisi lower UTI
- Untuk mengetahui epidemiologi lower UTI
- Untuk menjelaskan patofisiologi lower UTI
- Untuk menjelaskan faktor resiko lower UTI
- Untuk mengetahui manifestasi klinis lower UTI
- Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik lower UTI
BAB II
TEORI DAN KONSEP
2.1
1.
KONSEP UMUM
DEFINISI
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinary Tract Disease adalah
suatu infeksi yang menyerang saluran kemih mulai dari ginjal, ureter,
vesika
urinaria,
serta
uretra
yang
ditandai
dengan
adanya
kondisi
seperti
refluks
vesikouretral,
obstruksi
saluran
akuta
karena
inflamasi
ini
awalnya
hanya
berkepanjangan
atau
infeksi
sejak
masa
kecil.
yang
gonococcus.
Pada wanita
Sistitis : merupakan infeksi yang terjadi pada kandung
kemih yang mengakibatkan inflamasi dan kongesti
mukosa. Sistitis ini disebabkan oleh adanya invasi
mikroorganisme didalam kadung kemih yang ditandai
tanpa
ditemukan
mikroorganisme
(steril)
EPIDEMIOLOGI
Jumlah kejadian Urinary Tract Infection ini dipengaruhi oleh banyak
faktor
seperti
usia,
gender,
prevalensi
bakteriuria,
dan
faktor
Prevalensi ISK pada usia kurang dari satu tahun lebih banyak terjadi
pada laki-laki daripada perempuan sedangkan pada umur 1-5 tahun
angka kejadian ISK atau UTI lebih banyak terjadi pada perempuan
daripada laki-laki demikian juga pada usia 6-15 tahun. Pada usia 16-35
hingga lebih dari 65 tahun prevalensi terjadinya ISK lebih banyak
terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
3.
PATOFISIOLOGI
Imun menurun,
menopause,
hygiene
Tidak teratasi
Menuju
uretra
Inflama
si
Mengakibatkan
iritasi
Disuria
Mikroorganisme
naik ke VU
Iritasi
Mikroorganis
me ke ureter
Terjadi
refluks
vesikourete
Mikroorganis
me menuju
ginjal
Infeksi
ureter
NYERI
AKUT
Daya tampung
VU menurun
Sering berkemih
disertai nyeri
(polaksuria)
Frekuensi ke toilet
sering
Nyeri
pinggang
Infeksi
Ginjal
Eritrosit
Hb
Suplai O2
Lema
h
INTOLERAN
AKTIVITAS
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya Urinary Tract Infection ada bermacam macam. Terutama
pada UTI atau Infeksi Saluran Kemih bawah antara lain :
a. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
1) Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple) yaitu
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing
tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usia
lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya
mengenai mukosa superficial kandung kemih.
2) Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated yaitu
ISK yang disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik,
ISK ini sering kali terjadi pada keadaan seperti kelainan abnormal
saluran kencing, kelainan faal ginjal, dan infeksi karena organisme
virulen.
3) Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
b. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
1) Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat
2)
KURANG
3)
PENGETAHUA
4)
5)
6)
pengosongan kandung
kemih yang kurang efektif
Mobilitas menurun
NutrisiTidak
yang sering kurang baik
Sistemteratasi
imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
Adanya hambatan pada aliran urin
Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.
PERUBAHAN POLA
ELIMINASI
4.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko terjadinya lower UTI antara lain :
- Usia
Semakin meningkat usia seseorang maka makin beresiko
menderita ISK karena dipengaruhi oleh penurunan status
imun. Prevalensinya meningkat hingga 20% pada usia 80
-
tahun.
Kateter
ISK banyak terjadi pada individu yang terpasang kateter.
Infeksi ini dapat terjadi akibat tindakan pemasangan yang
tidak steril ataupun setelah pemasangan kateter tidak
diperhatikan kebersihan kateter tersebut sehingga bakteri
dapat masuk melalui kateter menuju ke saluran kemih.
Bakteri yang paling banyak ditemukan adalah E. coli. Bakteri
lain yang ditemukan adalah P.aeruginosa, K. pneumonia,
Staphylococcus
epidermidis,
dan
enterococcus.
Pada
adalah E. Coli.
Perawatan di ICU
National Nosocomial Infections Surveillance System dilakukan
pada pasien ICU, dari studi tersebut didapatkan kesimpulan
bahwa ISK merupakan infeksi terbanyak pada pasien kritis di
ICU. Disebutkan bahwa penyebabnya adalah penggunaan
antibiotik yang tinggi multipel pada satu pasien sehingga
menimbulkan peningkatan resistensi terhadap antimikroba.
Selain itu tidak sterilnya perawatan di ICU serta lama tinggal
di rumah sakit juga dapat menjadi faktor resiko terjadinya
lower UTI.
Penggunaan Antibiotik
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional secara jangka
panjang dapat menimbulkan infeksi termasuk infeksi di
saluran
kemih
karena
dapat
meningkatkan
kerentanan
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis pada lower Urinary Tract Infection antara lain nyeri
pada suprapubik, nokturia (sering berkemih pada malam hari), disuria
(nyeri saat berkemih), polaksiuria (sering berkemih tapi sedikit dan
sedikit.
Kesakitan saat kencing / BAK.
Rasa sakit sampai terbakar pada kandung kemih.
Pada perempuan merasakan ketidaknyamanan pada tulang kemaluan.
Air kencingnya sendiri bisa berwarna putih, cokelat, dan kemerahan.
Rasa sakit pada punggung, mual, dan muntah.
Demam muncul bila ginjal sudah kena.
Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah
sebagai berikut :
(sepsis).
1 bulan 2 tahun : panas / hipotermia tanpa diketahui sebabnya,
gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, kejang, koma, kolik
(anak menjerit keras), air kemih berbau / berubah warna, kadang-
warna,
diare,
muntah,
gangguan
pertumbuhan
serta
anoreksia.
6 18 tahun : nyeri perut / pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya,
tidak dapat menahan kencing, poliuria, disuria, enuresis, air kemih
berbau dan berubah warna.
Gejala pada uretritis meliputi :
6.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan untuk menunjang diagnosa
Urinary Tract Infection antara lain adalah analisa urine secara rutin,
pemeriksaan urine dengan mikroskop, kultur urine, serta melihat
jumlah bakteri yang terdapat pada urine. Pada urinalisis umumnya
didapatkan
hasil
leukositosis
yaitu
terdapat
>5
leukosit/lapang
Wanita, simtomatik
>102organisme koliform/ml urin plus piuria, atau
10 5organisme pathogen apapun/ml urin, atau
Adanya pertumbuhan organisme pathogen apapun pada urin
yang diambil dengan cara aspirasi suprapubik
Laki-laki, simtomatik
>103organisme patogen/ml urin
Pasien asimtomatik
105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan.
Hitung koloni : hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter
urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter
dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi.
Metode tes
1) Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes
Griess untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka
psien mengalami piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika
terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis pada ISK bawah atau Lower UTI secara
umum antara lain adalah dengan memperbanyak intake cairan, terapi
antibiotik yang adekuat, serta terapi simptomatik dengan cara :
-
Pemberian
jam.
Bila terdapat infeksi menetap disertai kelainan urinalisi
dalam urine
Pemberian antibiotic oral selama 3 hari, jika infeksinya kebal AB
o
o
o
7 10 hari
Atropine untuk meringankan kejang otot
Fenazopridin untuk mengurangi nyeri
Membuat suasana air kemih menjadi basa yaitu dengan
ulang
o Bersihkan daerah perineum dari depan ke belakang
o Hindari sesuatu yang membuat iritasi, contoh : CD dari nylon
o Istirahat dan nutrisi adekuat
o Kosongkan kandung kemih segera setelah merasa ingin BAK
2. Sindroma Uretra Akut (SUA)
Pemberian antibiotik secara adekuat. Infeksi klamidia diberikan
tetrasiklin. Infeksi disebabkan mikroorganisme anaerobic diperlukan
antimikroba yang serasi, misal golongan kuinolon.
3. Prostatitis
Pemberian antibiotik, pereda nyeri, serta dianjurkan
untuk
2.2
ASKEP
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama
: .................................... No. RM
:....................................
Usia
: ..........tahun
:....................................
Jenis kelamin
Alamat
Tgl. Masuk
:
No. telepon
:..................................... Nama
klg.
Dekat
yg
bisa
dihubungi:
Status pernikahan
:.....................................
.....................................
Agama
:..................................... Status
:....................................
Suku
:..................................... Alamat
:....................................
Pendidikan
:....................................
Pekerjaan
:..................................... Pendidikan
:....................................
Lama berkerja
:..................................... Pekerjaan
:....................................
Klien mengeluh sakit saat berkemih, sering berkemih malam hari, urine
sedikit disertai nyeri
2. Lama keluhan
3. Kualitas keluhan
4. Faktor pencetus
5. Faktor pemberat
:...............................................................................
:...............................................................................
c. Penyakit:
Kronis
:..................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
Akut
warna,
daerah
jumlah,
bau
meatus
dan
N.Terapi
kejernihan
urine
Analisa Data
Masalah
No.
Data
Etiologi
DS:
Faktor
presipitasi
volume
urine
sedikit,
serta
nyeri
pada
Infeksi
DO:
bakteri
dan
suprapubik
Didapatkan
predisposisi
keperawatan
Nyeri akut
ISK Bawah
Reaksi Inflamasi
Nyeri suprapubis
Disuria
NYERI AKUT
Faktor
predisposisi
DS:
-
presipitasi
Klien
mengeluh
berkemih
sering
dengan
Infeksi
DO:
dalam
dan
bakteri
urine
saat
ISK Bawah
Reaksi Inflamasi
Perubahan pola
eliminasi
Peningkatan
frekuensi
dan
volume berkemih
Poliuria
DS :
- Pasien
terus
bertanya
tentang
Defisit
presipitasi
pengetahuan
keadaannya
DO :
Infeksi
ISK Bawah
Reaksi Inflamasi
Tidak teratasi
DEFISIT PENGETAHUAN
untuk
mengidentifikasi
indikasi
kemajuan
atau
nyeri
c.
d.
relaksasi otot.
e.
f.
Jika dipaang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 kali per hari.
Rasional
Kolaborasi
pemberian
analgesik
sesuai
kebutuhan
dan
evaluasi
keberhasilannya
Rasional
nyeri
i.
komplikasi
b. Tentukan pola berkemih pasien
c. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional
retensi
urin
dapat
terjadi
menyebabkan
distensi
jaringan(kandung kemih/ginjal)
e. Observasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran
Rasional
dengan
tindakan
memantau
pemeriksaan
laboratorium,
pengetahuan
tentang
kondisi,
prognosis,
dan
Kriteria hasil
infeksi,
pemberian
tindakan
antibiotic,
untuk
mencegah
pemeriksaan
penyebaran,
diagnostic:
tujuan,
jelaskna
gambaran
d.
Instruksikan
menggunakan obat
pasien
untuk
Untuk
mendeteksi
isyarat
indikatif
kemungkinan
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Infeksi saluran kemih (ISK) atau Urinary Tract Infection adalah
adanya infeksi mikroorganisme yang terjadi pada saluran kemih, yang
banyak disebabkan oleh bakteri Eschericia coli. Penderita ISK kebanyakan
adalah wanita karena uretra wanita yang lebih pendek sehingga bakteri
kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih. Lower UTI
dibagi berdasarkan jenis kelamin, yaitu sistitis serta SUA pada wanita dan
sistitis, epididimitis, uretritis pada laki-laki.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada Urinary Tract Infection
secara umum berdasarkan diagnosa yang ada yaitu nyeri akut, perubahan
pola eliminasi, serta kurang pengetahuan.
3.2
SARAN
Diharapkan dari makalah ini, pembaca dapat mengetahui konsep
umum Infeksi Saluran Kemih terutama bagian bawah serta mengetahui
bagaimana menjaga hygiene serta asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien ISK. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA