2007).
Indikasi
Sampai sekarang tiazid merupakan obat utama dalam
terapi hipertensi. Pada pasien gagal ginjal, tiazid kehilangan
efektivitas diuretik dan antihipertensinya; untuk pasien ini
dianjurkan penggunaan diuretik kuat. Tiazid terutama efektif
2007).
Efek Samping Obat
Tiazid, terutama dalam dosis tinggi dapat menyebabka
hipokalemia yang dapat berbahaya pada pasien yang mendapat
digitalis. Tiazid juga dapat menyebabkan hiponatremia dan
hipomagnesia serta hiperkalsemia. Selain itu, tiazid dapat
menghambat ekskresi asam urat dari ginjal, dan pada pasien
hiperurisemia
dapat
mencetuskan
serangan
gout
akut
Dosis
Pemberian
Sediaan
Hidroklorotiazid
(mg)
12,525
1 x sehari
Tab 25 dan 50
Klortalidon
Indapamid
Bendroflumetiazid
Metolazon
12,525
1,25-2,5
2,5-5
2,5-5
1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
mg
Tab 50 mg
Tab 2,5 mg
Tab 5 mg
Tab 2,5; 5; dan
10 mg
Metolazon rapid
0,5-1
1 x sehari
Tab 0,5 mg
acting
Xipamid
10-20
1 x sehari
Tab 2,5 mg
1.1.2.3.
diuretik
kuat
menimbulkan
hiperkalsiuria
dan
dan
meningkatkan
kadar
kalsium
darah
Dosis
Pemberian
(mg)
20-80
2-3 x sehari
1-2 x sehari
mg
Tab 5; 10; 20; 100 mg
Ampul 10 mg/mL (2
2,5-10
Sediaan
dan 5 mL)
Bumetanid
0,5-4
2-3 x sehari Tab 0,5; 1; dan 2 mg
As. etkrinat
25-100 2-3 x sehari Tab 25 dan 50 mg
*
Dosis Furosemid untuk gagal jantung dan gagal ginjal
dapat ditingkatkan sampai 240 mg/hari.
**
merupakan
obat
yang
terpilih
pada
glukosa.
Berbeda
dengan
golongan
tiazid,
1.1.3.4.
Dosis
Pemberian
Sediaan
(mg)
Amilorid
5-10
1-2 x sehari
Spironolakton* 25-100 1 x sehari
Tab 25 dan 100 mg
Triamteren
25-300 1 x sehari
Tab 50 dan 100 mg
*
Dosis Spironolakton untuk asites refrakter dapat
ditingkatkan sampai 400 mg/hari.
1.2. Penghambat Adrenergik
1.2.1. Penghambat Adrenoseptor Beta (-Blocker)
1.2.1.1.
Mekanisme Kerja
antidepresan
trisiklik
atau
antipsikotik
tidak
serta
tidak
menghambat
reseptor
yang
1.2.1.4.
Dosis
Dosis
(mg)
Maksimal
Pemberian
Sediaan
(mg)
Kardioselektif
Asebutolol
200
Atenolol
25
800
100
1-2 x
Cap 200
sehari
1 x sehari
mg
Tab 50 dan
Bisoprolol
Metoprolol
-biasa
2,5
10
1 x sehari
100 mg
Tab 5 mg
50
200
1-2 x
Tab 50 dan
-lepas
100
200
sehari
1 x sehari
100 mg
Tab 100 mg
lambat
Nonselektif
Alprenolol
Karteolol
100
2,5
200
10
2 x sehari
2-3 x
Tab 50 mg
Tab 5 mg
160
sehari
1 x sehari
Tab 40 dan
Nadolol
20
80 mg
Oksprenolol
-biasa
-lepas
80
80
320
320
2 x sehari
Tab 40 dan
1 x sehari
80 mg
Tab 80 dan
lambat
Pindolol
40
2 x sehari
160 mg
Tab 5 dan
Propanolol
40
160
2-3 x
10 mg
Tab 10 dan
Timolol
20
40
sehari
2 x sehari
40 mg
Tab 10 dan
1 x sehari
2 x sehari
20 mg
Tab 25 mg
Tab 100 mg
Karvedilol
Labetalol
12,5
100
50
300
1.2.2.3.
1.2.2.4.
Dosi
Dosis
Maksimal
(mg)
(mg)
Pemberian
Sediaan
Prazosin
0,5
1-2 x sehari
Tab 1 dan 2
Terazosin
1-2
1 x sehari
mg
Tab 1 dan 2
Bunazosin
1,5
3 x sehari
mg
Tab 0,5 dan 1
1 x sehari
mg
Tab 1 dan 2
Doksazosin 1-2
mg
1.3. Vasodilator
1.3.1. Hidralazin
1.3.1.1.
Mekanisme Kerja
Hidralazin bekerja langsung merelaksasi otot polos
arteriol dengan mekanisme yang belum dapat dipastikan.
Sedangkan otot polos vena hampir tidak dipengaruhi.
Vasodilatas yang terjadi menimbulkan reflek kompensasi yang
kuat berupa peningkatan kekuatan dan frekuensi denyut
jantung, peningkatan renin dan norepinefrin plasma. Hidralazin
menurunkan tekanan darah berbaring dan berdiri. Karena lebih
selektif bekerja pada arteriol, maka hidralazin jarang
menimbulkan hipotensi ortostatik (Departemen Farmakologi
1.3.1.2.
efek
antihipertensinya.
Obat
ini
biasanya
akan
dihambat
oleh
-bloker
(Departemen
darah,
hepatotoksisitas
dan
kolangitis
akut
dengan
akibat
terjadinya
effluks
kalium
dan
2007).
Indikasi
Obat ini efektif hampir di semua pasien, dan berguna
untuk terapi jangka panjang hipertensi berat yang refrakter
terhadap kombinasi 3 obat yag terdiri dari diuretik,
penghambat adrenergik, dan vasodilator lain. Minoksidil
efektif untuk hipertensi akselerasi atau maligna dan pada
pasien dengan penyakit ginjal lanjut karena obat ini
1.3.2.4.
2007).
1.3.3. Diazoksid
1.3.3.1.
Mekanisme Kerja
Obat ini merupakan derivat benzotiadiazid dengan
struktur mirip tiazid, tapi tidak meiliki efek diuresis.
Mekanisme
kerja,
farmakodinamik,
dan
efek
samping
1.3.3.3.
FKUI, 2007).
Dosis dan Bentuk Sediaan
Pemberian bolus intravena akan menurunkan tekanan
darah dalam waktu 3-5 menit dan berlangsung kira-kira 30
menit. Dosis dapat dimulai dengan 50-100 mg dengan interval
5-10 menit. Dapat juga diberikan secara infus i.v. dengan dosis
15-30 mg/menit (Departemen Farmakologi dan Terapeutik
FKUI, 2007).
1.4. Penghambat Angiotensin-Converting Enzyme dan Antagonis Reseptor
Angiotensin II
1.4.1. Penghambat Angiotensin-Converting Enzyme (ACE-Inhibitor)
1.4.1.1.
Mekanisme Kerja
ACE-inhibitor menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi dan
penurunan sekresi aldosteron. Selain itu, degradasi bradikinin
juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah
meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACEinhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan
tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosteron akan
menyebabkan ekskresi air dan natrium serta retensi kalium
1.4.1.2.
dapat
dicegah
(Departemen
Farmakologi
dan
gangguan
pengecapan
lebih
sering
pada
Dosis
Pemberian
(mg)
25-100
10-40
2,5-40
10-40
10-40
4-8
2-3 x sehari
1-2 x sehari
1-2 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
1-2 x sehari
Sediaan
Tab 12,5 dan 25 mg
Tab 5 dan 10 mg
Tab 5 dan 10 mg
Tab 10 mg
Tab 5 dan 10 mg
Tab 4 mg
Quinapril
Ramipril
Trandolapril
Imidapril
10-40
2,5-20
1-4
2,5-10
1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
2007).
Indikasi
ARB sangat efektif menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi seperti
hipertensi renovaskular dan hipertensi genetik, tapi kurang
efektif pada hipertensi dengan aktivitas renin yang rendah.
Pada pasien dengan hipovolemia, dosis ARB perlu diturunkan
(Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, 2007).
Pemberian ARB menurunkan tekanan darah tanpa
mempengaruhi
frekuensi
denyut
jantung.
Penghentian
seperti
hipovolemia,
gagal
jantung,
hipertensi
untuk
janin
(Departemen
Farmakologi
dan
Dosis
Pemberian
Sediaan
Losartan
Valsartan
Irbesartan
Telmisartan
(mg)
25-100
80-320
150-300
20-80
1-2 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
Tab 50 mg
Tab 40 dan 80 mg
Tab 75 dan 150 mg
Tab 20; 40; dan 80
Candesartan
8-32
1 x sehari
mg
Tab 4; 8; dan 16 mg
terutama
bila
menggunakan
golongan
1.5.1.3.
yang
mendapat
antihipertensi
lain
(Departemen
FKUI, 2007).
Dosis dan Bentuk Sediaan
Obat
Dosis
Pemberian
Sediaan
Tab 10 mg
Tab 30; 60; dan 90
mg
Tab 5 dan 10 mg
Tab 2,5; 5; dan 10
(mg)
Nifedipin
Nifedipin
30-60
3-4 x sehari
1 x sehari
(long acting)
Amlodipin
Felodipin
2,5-10
2,5-20
1 x sehari
1 x sehari
Isradipin
Nicardipin
Nicardipin SR
Nisoldipin
2,5-10
2 x sehari
60-120
2 x sehari
mg
Tab 2,5 dan 5 mg
Cap 20 dan 30 mg
Tab 30; 45; da 60
1 x sehari
mg
Amp 2,5 mg/mL
Tab 10; 20; 30; dan
10-40
Diltiazem
90-180
3 x sehari
Diltiazem SR
Verapamil
120-540
80-320
1 x sehari
2-3 x sehari
40 mg
Tab 30 dan 60 mg
Amp 50 mg/mL
Tab 90 dan 180 mg
Tab 40; 80; dan 120
1-2 x sehari
mg
Amp 2,5 mg/mL
Tab 240 mg
Verapamil SR
240-480
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. Farmakologi dan Terapi ed 5.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.